|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``R`` Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus, dan KB di PMB Bd. Yeni Puspitasari, S.ST.Keb Jl. Parang Centung Patihan Wetan Kabupaten Ponorogo
202101020 - HAZA RIFAUDI MAHMUDAH
|
|
Asuhan Kebidanan pada \"Ny. D\" Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, dan Keluarga Berencana di PMB Bidan Sutami S.ST Desa Gabel, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo
202001003 - ERIN FITRIA KARLINA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``N`` Masa Kehamilan, Bersalin, Neonatus, Nifas dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari Jl. Parang Centung Patihan Wetan Kabupaten Ponorogo
201701030 - RIZKA PUTRI KURNIARINI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``R`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana Di PMB Bd Yeni P, S.Tr.Keb Kelurahan Patihan Wetan Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo.
202001001 - ALFINA EKA NINGTYAS
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``R`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, Dan Keluarga Berencana Di PMB Sutami, S.ST Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
202001007 - ZANATUL MUBASIROH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. N Pada Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, Dan Keluarga Berencana di PMB Bd. Yeni Puspitasari S.Tr Keb Jl. Parang Centung Patihan Wetan Kabupaten Ponorogo
202001004 - EVI MAHMUDAH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``D`` Pada Masa Kehamilan. Bersalin, Nifas, Neonatus, dan Keluarga Berencana di PMB Sutami, S.ST Desa Gabel, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo
202001006 - PUTRI ARIYANI
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``N`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, dan Keluarga Berencana Di PMB Dina Dwi, Amd.keb Jl.Kalimantan No.84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
https://pet-cockatiel.com
201801038 - PUTRI ROHMATUN ALIFAH
|
|
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Ibu Balita dalam Mengikuti Kegiatan Posyandu Desa Krisik Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo
201101033 - JENNY OKTAVIANA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``P`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, dan Keluarga Berencana di PMB Nurul Hidayah, S.ST. Keb Desa Bulu Lor Kecamatan Jambon Ponorogo
201801017 - DWI ALFIAN EVANDA SAFITRI
|
|
Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan KB pada ``Ny J`` di Klinik Berkah Prima Medika Jl. Melati, Gandu Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
202101002 - ANANDA AULIYA PUTRI
|
|
Asuhan Kebidanan Ny ``H`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus & Keluarga Berencana di PMB Dina jln kalimantan No 84 Banyudono Ponorogo
201701020 - MARIA DESI BINSASI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Ny ``N`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, Dan Keluarga Berencana Di PMB Nur Fadilah, S.Tr.Keb Desa Jimbe Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
201601075 - YUSTINA SUSANA SIFE
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ibu ``E`` Masa Kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus, dan Keluarga Berencana di PMB T.Wijayanti., S.ST.Keb. Desa Bringin Kecamatan Kauman Kabupaten .Ponorogo
201601039 - MARIA MEILANY BIFEL
|
|
Asuhan Kebidanan Pada NY \"D\" Masa Kehamilan , Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi Amd. Keb, di kabupaten Ponorogo
201701024 - MARTA LEMOS GOMES
|
|
Asuhan Kebidanan Pada NY ``A`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana Di PMB Dina Dwi Trisnawati, A.md.Keb Jalan Kalimantan No.84 Kelurahan Banyudono Ponorogo
201601001 - ADRIANA MINGGAS KLAU
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``A`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Sutami, S.ST Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201601028 - JENIA PAULA SEQUEIRA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``A``Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Siti Inganah, S.ST Desa Kemiri, Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
201601054 - RAHMAWATI
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny ``A``Pada Masa kehamilan, bersalin, Nifas, Neonatus, Dan Keluarga Berencana di PMB Nunung Farida, A.md.Keb Jalan Raden Katong No. 45 Setono Kabupaten Ponorogo
201601072 - WINNAYAH RAMADANI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``B`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana Di PMB Hj. Murniati Desa Plosojenar Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201601010 - BANSALINA DA SILVA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``B`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Nurul Hidayah, S.ST.Keb di Desa Bulu Lor Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo
201601067 - VENIDORA NABEN
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``D`` Masa Kehamilan, Bersalin, Neonatus, Nifas dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari Jl. Parang Centung Patihan Wetan Kabupaten Ponorogo
201701002 - DEVI ARISKA SAPUTRI
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny ``D`` masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus dan keluarga berencana di PMB Yeni P Desa Patihan Wetan Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo
202101010 - DEWI SUKOWATI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``D`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari, S.Tr.Keb Jalan Parang Centung No. B8 Patihan Wetan Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo
201901017 - PRISILLA RISKAYANTI E. ANOIT
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``D`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, Dan Keluarga Berencana Di PMB Sri Ike Asmara Timoryani, S.Tr.Keb Jalan S Parman No.121 Keniten Kabupaten Ponorogo
201601033 - KRISMONA NUR ANITA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``D`` Masa Kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Hj. Murniati, S.ST., M.Kes Desa Plosojenar Kecamatan Kauman Ponorogo
201601008 - ARUM FITRIANI
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny ``D``Masa kehamilan, bersalin, Neonatus, Nifas Dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi, A.md.Keb Jalan Kalimantan No.84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201601019 - FARIDA DWI KURNIASARI
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny ``D``Masa kehamilan, bersalin, Neonatus, Nifas Dan Keluarga Berencana di PMB Sutami, S.ST Desa Gabel, Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201601056 - RISKA AYU ARI KUSUMA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``D``Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Sutami, S.ST Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201901018 - PUTRI AGUSTIN MAYANGSARI
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny ``D``Masa kehamilan, persalinan, Neonatus, Nifas Dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi Trisnawati, A.md.Keb Jalan Kalimantan No 84 Kelurahan Banyudono Kabupaten Ponorogo
201601070 - VIVI DWI PUSPITASARI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``E`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi Trisnawati, A.md.Keb.Jalan Kalimantan No 84 Kelurahan Banyudono Kabupaten Ponorogo
201601040 - MARIA MAGDALENA KOLO
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny ``E`` Masa Kehamilan, bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana Di PMB Nunik Astutik, S.ST Desa Serangan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201601042 - MEGA RISKIANINGRUM
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``E`` Masa Kehamilan, bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari, S.Tr.Keb Jalan Parang Centung Ponorogo
201601068 - VICKA FEBRIANA PUTRI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``E`` Masa kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, Dan Keluarga Berencana di PMB Sutami, S.ST Desa Gabel, Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201601043 - MONA DWI RAHAYU
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny ``E`` Masa kehamilan, persalinan, Neonatus, Nifas Dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi Trisnawati, A.md.Keb Jalan Kalimantan Kelurahan Banyudono Kabupaten Ponorogo
201601032 - KLAUDINA ABELLA DE YESUS
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny ``E``Masa kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Nunik Astutik, S.ST Desa Serangan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201601057 - SRI EKA AGUSTINA
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny ``F``Masa kehamilan, Bersalin, Neonatus, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Nunik Astuti, S.ST Desa Serangan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201601058 - SULISTYOWATI
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny ``H``Masa kehamilan, persalinan, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi Trisnawati, A.md.Keb Jalan Kalimantan Kelurahan Banyudono Kabupaten Ponorogo
201601022 - FLORIDA KONO NAIF
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``I`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi, Amd. Keb, Jln Kalimantan No 84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201501002 - AL AYNA ANGGI KISANA
|
|
Asuhan kebidanan Pada Ny ``I`` Masa kehamilan, bersalin, nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana Di PMB Sutami Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201601013 - DESY EKAWATI RADJA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``I`` Masa kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, Dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi Trisnawati, A.md.Keb
201601003 - AMANDA RAPIBTA YAKOEB
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``I`` Pada Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Sutami, S.ST Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201601048 - NOVALINA FAMILIA DEWI
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny ``J`` Masa kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Nunik Astutik, S.ST Desa Serangan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201601060 - TITI MARGI RAHAYU
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``K``Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi Trisnawati, A.md.Keb.Jalan Kalimantan No 84 Kelurahan Banyudono Kabupaten Ponorogo
201601029 - JENI MARIANI KOI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``L`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Sutami, S.ST Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201901022 - SELFI DUWI RAHMAWATI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``L`` Masa kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, Dan Keluarga Berencana di PMB Istikomah, S.ST Desa Karangwaluh Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
201601052 - OKTAVILIA PUTRI CAHYANI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``L`` Masa Kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus Dan
Keluarga Berencana Di PMB Novita Sih Nursayekti, S.ST.Keb Jalan Tirtotejo No. 18
Kelurahan Cokromenggalan Kabupaten Ponorogo
201601034 - LIDIA KARMEL ASA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``L`` Pada Masa Kehamilan, Bersalin, Neonatus, Nifas
Dan Keluarga Berencana Di PMB Yustisia R, A.md.Keb Jalan Rujak Sente No.48
Cokromenggalan Kabupaten Ponorogo
201601038 - MARIA GORETI TEME
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``M`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus , Keluarga Berencana Di PMB Hj. Anik Mupidah, S.Tr.Keb Desa Sampung Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
201601030 - JUNILDA YOFI FINA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``M`` Masa Kehamilan, bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari, S.Tr.Keb Jalan Parang Centung Perum Green Palm No B8 Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo
201601065 - ULFIANA MIFTAKHUL JANNAH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``N`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Sutami, S.ST Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201901013 - NADIA ADIARTI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``N`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Nurul Hidayah, S.ST.Keb Desa Bulu Lor, Kecamatan Jambon kabupaten Ponorogo
201601063 - TUTIK SRI LESTARI
|
|
Asuhan kebidanan Pada Ny ``N`` Masa kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari, S.Tr.Keb Jl. Parang Centung Patihan Wetan Babadan Kabupaten Ponorogo
202101005 - ARINA SASALBILA ROSYIDA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``N`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluargta Berencana Di PMB Siti Inganah, S.ST Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
201601073 - YEYEN LATIVA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``N`` masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus, dan keluarga berencana di PMB Nunik Astutik, S.ST Desa Serangan Kecamatan Sukorejo
201501017 - HENNY NUR ASRIPIN
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``N`` Masa Kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus Dan
Keluarga Berencana Di PMB Novita Sih Nursayekti, S.ST.Keb Jalan Tirtotejo No 18
Kelurahan Cokromenggalan Kabupaten Ponorogo
201601036 - MARGARIDA NASCIMENTO
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``P`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Eni Lestari, S.ST Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
201901009 - HENI ROHMAWATI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``P`` Masa kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, Dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi, A.md.Keb Jalan Kalimantan No.84 Banyudono Ponorogo
201601061 - TRI YELI LOVITASARI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``R`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana Di PMB Yeni Puspitasari, S.Tr.Keb Desa Parang Centung Babadan Ponorogo
201601015 - DIANTI MAYA INDARWORO
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``R`` Masa kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, Dan Keluarga Berencana di PMB Nurul Hidayah, S.ST.Keb Desa Bulu Lor, Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo
201601064 - ULFA KHOIROTUL MASTHUROH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``R`` Masa Kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi Trisnawati, A.md.Keb Jalan Kalimantan No. 84 Kelurahan Banyudono Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201601035 - MARGARETHA YUNITA TEFI
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny ``R`` Masa Kehamilan, persalinan, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari, S.Tr.Keb Jalan Parang Centung Kelurahan Patihan Wetan Kecamatan Babadan Ponorogo
201601014 - DIANA PUTRI ARLANTIKA
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny ``R``Masa kehamilan, bersalin, Neonatus, Nifas Dan Keluarga Berencana di PMB Sutami, S.ST Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201601045 - MUVIDATUL ULUMIYA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``R``Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Sutami, S.ST Jalan Kerto Dongso II No. 22 Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201901007 - FELICIANA ALMEIDA SARMENTO
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``R``Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Nunung Farida, A.md.Keb. Setono Kabupaten Ponorogo
201601071 - WIDIAWATI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``R``Masa Kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi Trisnawati, A.md.Keb Jalan Kalimantan Kelurahan Banyudono Kabupaten Ponorogo
201601005 - ANGELINA DA SILVA VIDIGAL
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny ``S`` Masa kehamilan, bersalin, Neonatus, Nifas Dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari, S.Tr.Keb Jalan Parang Centung Kabupaten Ponorogo
201601031 - KHRISMA SULISTIANI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``S`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, dan Keluarga Berencana di PMB Nina Yunita S.Keb Desa Gandu Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
202101025 - LESTARI PUJI ASTUTI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``S`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Istikomah, S.ST Desa Karangwaluh Sampung Ponorogo
201601044 - MUNGIN ISTIDA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``S`` Masa Kehamilan, bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Khoirotul Umi Mahmudah, A.Md.Keb Dukuh Sabil Desa Pomahan Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo
202101024 - LELI PRAMESTI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``S`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana Di PMB Yeni Puspita Sari, S.Tr.Keb Jln. Parang Centung Patihan Wetan kabupaten Ponorogo
201601026 - HILDA EKA PUTRI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``S`` Masa Kehamilan, bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari, S.Tr.Keb Jalan Parang Centung Ponorogo
201601024 - HANIFAH SOFI MAHARANI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``S`` Masa kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, Dan Keluarga Berencana di PMB Musrini, S.ST Desa Bungu Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo
201601049 - NUR AZIZAH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``S`` Masa Kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Nunik Astutik, S.ST Desa Serangan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201601004 - ANA WIRANTI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``S`` Masa Kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari, S.Tr.Keb Jl Parang Centung Patihan Wetan Kabupaten Ponorogo
201601041 - MAZDA PUTRI NASTITI
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny ``S``Masa kehamilan, bersalin, Neonatus, Nifas Dan Keluarga Berencana di PMB Sutami, S.ST Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201601018 - EVA TRIRAHAYU SETYANINGRUM
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``S``Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Eni Lestari, S.ST Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
201901010 - LINDA NOVI KHORIYAH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``S``Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Musrini, S.ST Desa Bungu Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo.
201601069 - VIDA HIDAYATUL LATIFAH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``S``Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Sutami, S.ST Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201601007 - ARISA SATIKA SARIANTO
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``S``Pada Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus
Dan Keluarga Berencana Di PMB Novita Sih Nursayekti, S.ST.Keb Jalan Tirtotejo No.18 Cokromenggalan Kabupaten Ponorogo
201601076 - ZELVIA BARRETO
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``T`` Masa Kehamilan, Bersalin, Neonatus, Nifas Dan
Keluarga Berencana Di PMB Ana Laily, A.md.Keb Jalan Singasari No.42 Kadipaten
Kabupaten Ponorogo
201601059 - SUMARNI ABDULLAH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``T`` Masa Kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi, A.md.Keb Jalan Kalimantan No.84 Kelurahan Banyudono Kabupaten Ponorogo
201601012 - CINDY ULFANITA IRAWAN
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny ``T``Masa kehamilan, persalinan, Neonatus, Nifas Dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi, A.md.Keb Jalan Kalimantan Kelurahan Banyudono Kabupaten Ponorogo
201601066 - UMI MUJI RAHAYU
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny ``W`` Masa kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, Dan Keluarga Berencana di PMB Sutami, S.ST Desa Gabel, Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201601074 - YULITA BELE
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. \'S\' Masa Kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Nunik Astutik, S.ST. Desa Serangan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201501003 - ANIS SAUN NIKMAH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. W Masa kehamilan, bersalin, NIfas, Neonatus dan Keluarga Berencana Di PMB Dina Dwi, S.Tr.Keb Jalan Kalimantan No.84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201901012 - MILLATI INDANA ZULVA
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. `` T `` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Titin Sukartini, S.ST Jl. Prayungan Desa Sawoo Kecamatan Sawoo Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo.
202101030 - MAULIA ANNISA PRAHESTI
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``A`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi T., Amd. Keb. Jl. Kalimantan No. 84 Ponorogo
201501016 - HANKYU AZIZA RAHMAWATI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``A`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari, S.Tr.Keb. Jl. Parang Centung, Patihan Wetan, Kabupaten Ponorogo
201801022 - JULIANA TEME
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``A`` Masa Kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Ny. Sutami, S.ST. Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201501039 - TIYAS ANGGRAINI
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny. ``A`` Masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus, dan keluarga berencana di PMB Eni Lestari,S.ST Serangan Mlarak
201801013 - DIAH ELFIONITA
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny. ``B`` Masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus, dan keluarga berencana di PMB Sutami S.ST Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo.
201601002 - AFIFAH NURUSHOLA NAFIS
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``B`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana Di PMB Dina Dwi, A.md.Keb Jln Kalimantan No.84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201701026 - NISA RAHMAWATI
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``D`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Nunik Astutik, S.ST. Desa Serangan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201501011 - DIYAH UTAMI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``D`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari, S.Tr.Keb Jln Parang Centung Patihan Wetan Kabupaten Ponorogo
201801023 - FARIDHATUL MUTHAHARAH
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny. ``D`` Masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus, dan keluarga berencana di PMB Dina Dwi A. md. Keb Jl. Kalimantan No. 84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201801008 - CHOIRUL MUDMAINAH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``D`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, dan Keluarga Berencana Di PMB Dina Dwi, Amd.Keb Jl.Kalimantan No.84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201801007 - CECILIA MARIA HENOESTA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``D`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas,, Neonatus, Dan Keluarga Berencana Di PMB Eni Lestari,S.ST Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
201801002 - ANA MARIA ESPERANCA ICO
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny. ``D`` Masa Kehamilan,Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana Di PMB Dina Dwi, Amd.Keb Jl Kalimantan no 84 Banyudono Ponorogo
201801045 - ZIDNI NUR AZIZAH
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``D`` masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di Klinik Al-Hikmah Jl Raya Serangan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201801042 - VIA ADI MARIYANI
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``D`` masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi, Amd.Keb. Kelurahan Banyudono, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo
201801021 - IZABELA MARIA FUCA NENO
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``D`` masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Nina Yunita,Amd.Keb. Desa Gandu, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo
201801044 - YULITHA DESI TALAN
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``E`` Masa kehamilan, bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana Di PMB Sutami, S.ST Jalan Kerto Dongso II No. 22 Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201901005 - DEFILYA RAMLI
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``E`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Indrayani, S.Tr.Keb. Desa Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
201501029 - NOVIA INZANI MAULANI
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny. ``E`` Masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus, dan keluarga berencana di PMB Dina Dwi, Amd.Keb Jl. Kalimantan no.84 Banyudono kabupaten Ponorogo
201801039 - PUTRI RAHAYU.
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``E`` Masa kehamilan, bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana Di PMB Dina Dwi, S.Tr.Keb Jalan Kalimantan No.84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201901023 - VENTINA MELATIKA DEVI
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``E`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Nunung Farida H.,Amd. Keb. Kelurahan Setono Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
201501032 - RENI WULANDARI
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``E`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Siti Inganah, S.ST. Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
201501035 - SOFIYA
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny. ``F`` masa kehamilan, bersalin, nifas dan neonatus, dan keluarga berencana di PMB Dina Dwi, Amd.keb Jl.Kalimantan No.84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201801026 - KALSUM S.TIAKOLY
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``F`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi, A.md.Keb Jl Kalimantan No.84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201801035 - NUR WULANDARI
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny. ``G`` masa kehamilan, bersalin, nifas dan neonatus, dan keluarga berencana di PMB Dina Dwi, Amd.keb Jl.Kalimantan No.84 Banyudono Kabupaten.Ponorogo
201801040 - SITI NURHALIMAH
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``H`` Masa Kehamilan, Bersalin, Neonatus, Nifas dan Keluarga Berencana di PMB Ana Laily R, Amd. Keb. Jalan Singosari No 42 Kelurahan Kadipaten Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo
201501036 - SULIKAH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``I`` Masa kehamilan, bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana Di PMB Dina Dwi, S.Tr.Keb Jalan Kalimantan No.84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201901003 - ARISA NIKI FARATAMA
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``I`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Nurul Hidayah, S.ST.Keb. Desa Bulu Lor Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo
201601051 - OKTA SRIDA NUBATONIS
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``J`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari, S.Tr.Keb. Jl. Parang Centung, Patihan Wetan, Kabupaten Ponorogo
201801029 - LINA PUTRI YULIA SARI
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``J`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, dan Keluarga Berencana di PMB Ny. Titi Asri, A.Md.Keb. Desa Galak Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
201501025 - LIKE SUPRIHATIN
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``L`` Masa kehamilan, bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana Di PMB Dina Dwi, S.Tr.Keb Jalan Kalimantan No.84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201901019 - RIFA NAFIAH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``L`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari, S.Tr.Keb Jln Parang Centung Patihan Wetan Kabupaten Ponorogo
201801041 - SRI NURJANA GAMGULU
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``L`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, dan Keluarga Berencana di PMB Anik Mupidah S.Tr.Keb Desa Gelangkulon Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
201801027 - LAILA NUR HIDAYAH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``L`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana Di PMB Nina Yunita, S.Keb Desa gandu Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
202101045 - WINNAHILDA AYRISTA UMAMI
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``M`` Masa Kehamilan, Bersalin, Neonatus, Nifas dan Keluarga Berencana di PMB Nunik Astutik, S.ST. Desa Serangan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201501030 - QONI`ATUN NURNAINI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``M`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, Dan Keluarga Berencana Di PMB Bd. Yeni Puspitasari, S.Tr.Keb Jl. Parang Centung Patihan Wetan Kabupaten Ponorogo
202101018 - FIFI MARMINI MUJAYANTI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada NY. ``N`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi T, A.Md. Keb.Jl. Kalimantan 84 Banyudono, Ponorogo
201601053 - PUPUT LARASATI
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``N`` Masa Kehamilan, Bersalin, Neonatus, Nifas dan Keluarga Berencana di PMB Ny. Indrayani, S.Tr. Keb. Desa Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
201501038 - TIARA PUTRI PRATAMI
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``N`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana Di PMB Dina Dwi A.Md. Keb. Jl. Kalimantan No. 84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201801015 - DINDI SHABINA IZMI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``N`` Masa kehamilan, bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana Di PMB Dina Dwi, S.Tr.Keb Jalan Kalimantan No.84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201901001 - AGUSTINA PUTRI LUTFIYANA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``N`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Sutami, S.ST Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201801030 - LINDA DWI PRATIWI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``N`` Masa Kehamilan, Bersalin,Nifas, Neonatus, dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi, Amd.Keb JL. Kalimantan, Banyudono , Ponorogo
201801004 - AVINDA AVIF NUR ALAIDA
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``N`` Masa Kehamilan, Bersalin , Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Nunik Astutik, S.ST Desa Serangan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201501010 - DIASTRI OKTA WIJAYA
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``N`` Masa Kehamilan, Bersalin, Neonatus, Nifas dan Keluarga Berencana di PMB Ny. Sutami, S.ST. Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201501037 - SUSI PURWANTI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``N`` Masa kehamilan, bersalin, NIfas, Neonatus dan Keluarga Berencana Di PMB Dina Dwi, S.Tr.Keb Jalan Kalimantan No.84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201901008 - FINA SETIA NINGSIH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``N`` Masa kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana Di PMB Dina Dwi, S.Tr.Keb Jalan Kalimantan No.84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201901006 - EMA ERDIANA KHOTIMATUR ROSYIDAH
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``N`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Indrayani, S.Tr. Keb. Desa Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
201501022 - KINANTI INTAN MA`RUFI
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``O`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Novita, S.ST. Keb. Kelurahan Cokromenggalan Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201501031 - RATNA DWI SURYANTI
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny. ``R`` masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus, dan keluarga berencana di PMB Dina Dwi Amd.keb Jl.Kalimantan No.84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201801001 - AMELIA DA SILVA
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``R`` Masa Kehamilan, Bersalin, Neonatus, Nifas dan Keluarga Berencana di PMB Ana Laily R, Amd. Keb. Desa Singosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo
201501027 - MIMING SUNDARI
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``R`` Masa Kehamilan, bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Ana Laily, Amd. Keb. Jalan Singasari Kelurahan Kadipaten Kabupaten Ponorogo
201501008 - DEVI WIDAYANTI
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``R`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, dan Keluarga Berencana di PMB Sutami, S.ST Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201801034 - MARTIRA FITRIANING TYAS
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``R`` Mulai Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Ny. Istikomah, S.ST., M.Kes. Desa Karang Waluh Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
201501001 - ADELINCE EBA
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``S`` Masa Kehamilan, Bersalin , Neonatus, Nifas dan Keluarga Berencana di PMB Hj. Anik Mufidah, S.Tr., Keb. Desa Gelang Kulon Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
201501019 - I`IN NUR KHOLIFAH
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny. ``S`` Masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus dan keluarga berencana di PMB Yeni P, S.Tr.Keb Jl.Parang Centung C5 Kabupaten Ponorogo
201801028 - LIDWINA OLIVIA APU
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``S`` Masa Kehamilan, Bersalin, Neonatus, Nifas dan Keluarga Berencana di PMB Ana Laily R, Amd. Keb. Desa Singasari Kelurahan Kadipaten Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo
201501033 - ROZA NURAINI
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``S`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Indrayani, S. Tr. Keb. Desa Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
201501028 - MONICA PUTRI KARTIKA
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``S`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Ny. Istikomah, S.ST. Desa Karangwaluh Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
201501021 - JULITHA SRIMIYATI LAKE
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``S`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Ny. Istikomah, S.ST. Desa Karangwaluh Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
201501007 - DENSIANA EBA
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``S`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Siti Inganah, S.ST. Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
201501005 - ANNIS MARSELA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``S`` Masa kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari, S.Tr.Keb Jl.Parang Centung Kelurahan Patihan Wetan Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo.
201601016 - EKA NADIA KIKI PEBRIANA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``S`` Masa Kehamilan, Bersalin,Nifas,Neonatus Dan Keluarga Berencana Di PMB Sutami, S.ST Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201801011 - DEWITUTIANA MARIA KONO
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``S`` Masa Kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Anik Muspidah, S.Tr. Keb. Desa Gelang Kulon Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
201501026 - MARIA SERGIANA LAFU
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``S`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Nunik Astutik, S.ST. Desa Serangan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201501018 - HUTIN ANISAH
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``S`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Nurul Hidayah, S.ST.Keb. Desa Bulu Lor Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo
201501041 - YUSTINA MUTI
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``S`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB T. Wijayanti, S.ST. Desa Bringin Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201501040 - VIVI YULI RISMAWATI
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``S`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Yeni P, S.Tr.Keb Jalan Parang Centung C5 Kabupaten Ponorogo
201501024 - LIDWINA AGUSTINA LAKLO
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny. ``T`` Masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus, dan keluarga berencana di PMB Dina Dwi, A.md.Keb Jl. Kalimantan No. 84 Banyudono kabupaten Ponorogo
201801024 - FITRI LESTARI
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``V`` Masa Kehamilan, Bersalin, Neonatus, Nifas dan Keluarga Berencana di PMB Titi Asri, A.Md.Keb. Desa Galak Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
201501023 - KRISTIANA
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``V`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Novita Sih, S.ST. Keb. Jln. Tirtotejo Kabupaten Ponorogo
201501009 - DEWI SAWITRI
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``V`` Masa Kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi Trisnawati, Amd. Keb. Kelurahan Banyudono Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201501004 - ANJELIKA ABUK
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``W`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Nurul Hidayah, S.ST Desa Bulu Lor Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo.
201801033 - MARIA SELVIANA TAENA
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. ``W`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Sutami, S.ST. Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201501014 - FARIDHATUL KHASANAH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``X`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana Di Klinik Mutiara Delima Jl. Ponorogo -Trenggalek Kabupaten Ponorogo
201801016 - DRESYA ANDIA VINDY
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny. ``Y`` Masa kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi, A.Md.Keb Jl. Kalimantan No.84, Kelurahan Banyudono Kabupaten Ponorogo.
201501012 - EVANISHA PUSPHA MARDA
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny..``P`` Masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus dan keluarga berencana di PMB Khoirotul Umi Mahmudah A.Md.Keb Dkh Sabil Ds. Pomahan Kec Pulung Kab Ponorogo
202101023 - JEVI NUR ANGGRAINI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.`` I `` Masa kehamilan, bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana Di PMB Sutami, S.ST Jalan Kerto Dongso II No.22 Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201901014 - NUNUNG WALLI
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny.``A`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, dan Keluarga Berencana di PMB Anik Mupidah., S.Tr.Keb Gelang Kulon Sampung Ponorogo
201801003 - ANITA NUR EKAYANTI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``A`` Masa Kehamilan, Bersalin, Neonatus, Nifas dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi , A.Md. Keb. Jln Kalimantan No 84 Banyudono Kec Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201701011 - FRANSISKA SELESTINA ABI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``A`` Masa Kehamilan, Bersalin, Neonatus, Nifas Dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi, A.md.Keb Kelurahan Banyudono Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201701009 - FIANELDA LAKE
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``A`` Masa Kehamilan, Bersalin, Neonatus, Nifas, Dan Keluarga Berencana Di PMB Ana Laili, A.Md.Keb Jalan Singasari No. 42 Kelurahan Kadipaten Kabupaten Ponorogo
201501042 - YUSTINA RINELDIS ANCE
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``A`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi, A.md.Keb Jl. Kalimantan No. 84 Kelurahan Banyudono, Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201701006 - FEBRIYANTI ELMARISTO SIKI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``A`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Eni Lestarii, S.ST.Keb Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
201701013 - GRINA PUJIANTINI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``A`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Nina Yunita, S.Keb Jl. Melati Mangunharjo Gandu Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
202101042 - UMI FIRNANDA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``A`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Yeni P, S.Tr.Keb Desa Patihan Wetan Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo
202101007 - AZ ZAHRA MARSHA JUVEM PADMA KIRANA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``A`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, Dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari S.Tr.Keb, jl. Parang Centung Patihan Wetan Kabupaten Ponorogo
201701040 - YESY ELVIA AGUSTIN
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``B`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Eni Lestari, S.ST Jl. Garuda, Serangan Mlarak Kabupaten Ponorogo
202101001 - AMBAR WAHYU SUGIARTI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``B`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Khoirotul Umi Mahmudah, A.Md.Keb Dukuh Sabil Desa Pomahan, Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo
202101027 - LIZA UMAMI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``C`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Sunarsih, S.Tr.Keb Jl. Pramuka Gg. IV Desa Ronowijayan Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo
202101019 - FITRIA PATMA WULANDARI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``C`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Sutami, S.ST Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
202101015 - ELMA NUNGKI FEBIOLA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``D`` Masa kehamilan, bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana Di PMB Dina Dwi, S.Tr.Keb Jalan Kalimantan No.84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201901015 - NUR FATONAH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``D`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Anik Mupidah, S.Tr.Keb Dukuh Ndarak Gelang Kulon Kabupaten Ponorogo
202101039 - SASMITA QULJANNAH ASRI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``D`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi, A.md.Keb Jln Kalimantan No. 84 Kelurahan Banyudono Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201701037 - TUTIK RUPIATI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``D`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Sutami, S.ST Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201701027 - NITA KRISTINA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``D`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari, S.Tr.Keb Jln Parang Centung Patihan Wetan Kabupaten Ponorogo
201701003 - DEWI MEGASARI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``E`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Bd. Yeni Puspitasari, S.Tr.Keb Jl. Parang Centung Patihan Wetan Kabupaten Ponorogo
202101014 - ELLY KUSMAWATI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``E`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi, A.md.Keb Jl. Kalimantan No.84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201701036 - TIARA AYUNA PRADINI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``E`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Nunung Farida, A.md.Keb Jln Raden Katong Kabupaten Ponorogo
201701005 - ETIS FATMALA ARUM
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``F`` Masa Kehamilan, Bersalin, Neonatus, Nifas dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi, A.md.Keb Jln Kalimantan No. 84 Kelurahan Banyudono Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201701022 - MARIANA TAEK
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``F`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Nina Yunita S.Keb Desa Gandu Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
202101031 - MAYA DWI ANGGRAINI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``H`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari, S.Tr.Keb Jl. Parang Centung Patihan Wetan Kabupaten Ponorogo
202101013 - DYAH AYU PALUPI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``I`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Nina Yunita, S.Keb Jl Melati Desa Gandu Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
202101003 - ANGGITA MAWARINDA SYAFIRA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``I`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Nina Yunita, S.Keb Jl. Melati Mangunharjo Gandu Mlarak Kabupaten Ponorogo
202101040 - SHERLY WIDYADARI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``I`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Sutami, S.ST Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201701028 - RATNA SARI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``I`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Sutami, S.ST Gabel Kauman Kabupaten Ponorogo
202101017 - FIA WAHYUNING SURYO
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``K`` Masa Kehamilan, Bersalin, Neonatus, Nifas Dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi, A.md.Keb Jl. Kalimantan No. 84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201701007 - FELIZITA AGUSTINHA MARIA ECO
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``K`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, Dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi, A.md.Keb Jl. Kalimantan No. 84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201701016 - INDAH KHOMSYIAHUS SHOLIKAH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``L`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Nina Yunita, S.Keb Jl. Melati Mangunharjo Desa Gandu Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
202101044 - WINDA MARDIANA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``L`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari, S.Tr Keb Jl. Parang Centung Patihan Wetan Ponorogo
202101022 - INDAH LESTARI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``L`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari, S.Tr. Keb Jl. Parang Centung Patihan Wetan Kabupaten Ponorogo
202101028 - LULUK KAFIATUNNISA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``M`` Masa Kehamilan, Bersalin, Neonatus, Nifas Dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi, A.md.Keb Jl. Kalimantan No. 84 Kelurahan Banyudono, Kecamatan Ponorogo Kab. Ponorogo
201701021 - MARIA ELFRIDA LOE
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``M`` Masa Kehamilan, bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana Di PMB Sutami, S.ST Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
202001005 - MEI SAROH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``N`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Anik Mufidah , S.Tr.Keb Dukuh Ndarak RT 04 RW 02 Gelang Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
202101037 - RISMA MAULANA NUR ROHMAH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``N`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi, A.md.Keb Jl Kalimantan No.84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201701010 - FITRI PERTIWI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``N`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Sunarsih, S.Tr.Keb Jl. Pramuka Gg. IV Desa Ronowijayan Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo
202101016 - ERDIANA RAHMATUL UULA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``N`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Titin Sukartini, S.ST Jl. Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo
202101026 - LINA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``N`` Masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus, dan Keluarga Berencana di PMB Eni Lestari, S.ST, Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
201901021 - ROBIANA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``N`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, Dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari, S.Tr.Keb Jl. Parang Centung, Patihan Wetan Kabupaten Ponorogo
201701008 - FERLYANA WAHYU SAPUTRI
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny.``R`` Masa kehamilan , bersalin, nifas, Neonatus, dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi, A.md.Keb Jalan Kalimantan No.84 Kelurahan Banyudono Kabupaten Ponorogo
201501006 - AZZAHRAA BILMURSALAH
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny.``R`` Masa kehamilan , bersalin, nifas, Neonatus, dan Keluarga Berencana di PMB Indrayani, S.Tr.Keb Desa Badegan, Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
201501034 - SELY FEBRIANA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``R`` Masa Kehamilan, Bersalin, Neonatus, Nifas, Dan Keluarga Berencana di PMB Nunung Farida, A.md.Keb Desa Setono No.45 Jenangan Kabupaten Ponorogo
201701039 - WIDIYAWATI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``R`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi, A.Md. Keb Jl. Kalimantan No.84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201601046 - NINA YULISTIANA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``R`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Sutami, S.ST Desa Gabel, Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
202101009 - DELA IKSA FITRI PUSPITAYANI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``R`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Yeni P, S.Tr.Keb Desa Patihan Wetan Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo
202101006 - ARUM SUKMA FEBRIANA
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny.``S`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, dan Keluarga Berencana Di PMB Sutami, S.ST Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201801031 - LISA JUWITA SARI
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny.``S`` masa kehamilan, bersalin, nifas dan neonatus, dan keluarga berencana di PMB Dina Dwi Amd.keb Jl.Kalimantan No.84 Banyudono Kabupaten.Ponorogo
201801019 - ELGA SAFITRI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``S`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, Dan Keluarga Berencana di PMB Nunung Farida, A.md.Keb Desa Setono Kecamatan Jenangan kabupaten. Ponorogo
201701025 - MEYNAR AYUNDARIN EKA SAPUTRI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``S`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Nina Yunita, S.Keb Desa Gandu Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
202101035 - NURUL AISYAH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``S`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Nina Yunita, S.Keb Desa Gandu, Kecamatan Mlarak Ponorogo
202101036 - PUPUT AYUNDA EKA SETIANI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``S`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Nina Yunita, S.Keb Jl Melati Desa Gandu Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
202101034 - NABILA PUTRI FAHIMAH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``S`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Nina Yunita, S.Keb Jl. Melati, Mangunharjo, Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
202101043 - UMI RISMAWATI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``S`` Masa Kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari, S.Tr.Keb Jl. Parang Centung, Patihan Wetan Kabupaten Ponorogo
202101004 - ANNISA MAHAYATI NURFAIZZA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``T `` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Novita, S.S.T.Keb Jln. Tirtotejo No.18 Cokromenggalan Ponorogo
202101038 - ROIYIN SALMA AZIZAH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``T`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Dina Dwi,A.md.Keb Jln Kalimatan No. 84 Kelurahan Banyudono, Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201701019 - MARIA ALFIANI NAHAK
|
|
Asuhan Kebidanan pada Ny.``W`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, dan Keluarga Berencana di PMB Al-Hikmah Desa Serangan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201801012 - DIAH AYU RATNA WIDIASTUTI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``W`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Bd. Sutami, S.ST.Keb Desa Gabel Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
202101012 - DWI NOVITASARI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``W`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana Di PMB Dina Dwi, Amd.Keb Jl. Kalimantan No. 84 Banyudono Kabupaten Ponorogo
201701035 - SUNARNI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``W`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana di PMB Eni Lestari, S.ST.Keb, Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
201701033 - SUJIATIN
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``X`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus, Dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari, S.Tr.Keb Desa Patihan Wetan Kabupaten Ponorogo
201701038 - WAHYU WIDAWATI
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny.``Y`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Yeni Puspitasari, S.Tr. Parang Centung Patihan Wetan Kabupaten Ponorogo
202101011 - DWI HIDHAYATUN MUSYAROFAH
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny``B`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana Di Klinik Berkah Prima Medika (Bidan Nina) Desa Gandu Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
202101033 - MOZEYYIROH ESDUQO REEHLATUS SALWA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny``B`` Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana Di PMB Dina Dwi, Amd.Keb Jalan Kalimantan No. 84 Kelurahan Banyudono, Kabupaten Ponorogo
201601021 - FITRIA SAFKHA RISDA
|
|
Asuhan Kebidanan Pada Ny``H`` Masa Kehamilan, bersalin Dan Keluarga Berencana Di PMB Indrayani, S.Tr. Keb Desa Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
201601027 - INA SAFITRI
|
|
Asuhan kebidanan pada Ny``W``Masa kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana di PMB Nur Fadilah, S.Tr.Keb Desa Jimbe Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
201601055 - RIFQI ZAHARA
|
|
Asuhan Kebidanan Terhadap Ny ``I`` Pada Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas Neonatus Dan Keluarga Berencana Di PMB Bd. Yeni Puspitasari, S.Tr.Keb Kelurahan Patihan Wetan
Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo
202001002 - ANI AFIIFAH
|
INTISARI
Indriastuti, Puriwigati. 2012. Dampak Tayangan Televisi Film Kartun Pada Anak Di TK Little Star’s Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Hj. Murniati, SST.,M.Kes (II) : Etika Desi Yogi, SST
Kata Kunci : dampak tayangan televisi, film kartun, anak
Berdasarkan hasil wawancara pendahuluan dengan orang tua siswa siswi tersebut yang telah dilakukan pada bulan April Tahun 2011 dari 10 orang responden didapatkan 10 orang (100%) berpengetahuan cukup tentang pengaruh film kartun pada anak, dengan alasan dapat menyebutkan pengaruh film kartun pada anaknya, sedangkan pada sikap didapatkan mendukung adanya pengaruh film kartun terhadap anak, karena mereka menganggap anak kecil akan selalu menirukan apa yang dilihatnya, dan pada tindakan didapatkan 10 orang mengatakan anak susah untuk diajak berangkat sekolah karena asyik dengan tontonan kartun di pagi hari, bergaya seperti tokoh kartun naruto dengan ikat kepala dan gelang naruto, atau berperan seperti super hero. Salah satu tayangan televisi yang menjadi kegemaran anak-anak adalah film kartun.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak tayangan televisi film kartun pada anak di TK Little Star’s Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo.
Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini dilakukan di TK Little Star’s (Jl. Soekarno Hatta no: 17-19) Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo tanggal 01 Mei sampai dengan 01 Juni 2012, dengan kurun waktu 1 bulan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang tua di TK Little Star’s Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo, sedangkan sampel dengan jumlah 30 orang. Teknik sampling menggunakan total populasi, Pada penelitian ini yang menjadi variabel dampak tayangan televisi film kartun pada anak. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner, metode pengumpulan data dengan membagikan kuesioner pada orang tua di TK Little Star’s Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo, tanggal 01 Mei sampai dengan 01 Juni 2012.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar 21 responden (70%) berdampak positif, dan hampir setengahnya 9 responden (30%) berdampak negatif.
Diharapkan anak lebih mendapatkan bimbingan orang tua pada waktu menonton televisi sehingga tidak terpengaruh dengan film kartun, sehingga anak memperoleh tayangan televisi film kartun yang bersifat edukasi atau pendidikan
|
Dampak Tayangan Televisi Film Kartun Pada Anak di TK Little Star’s Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
200901036 - PURIWIGATI INDRIASTUTI
|
|
Factor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu dalam Menggunakan Kontrasepsi Implant di Puskesmas Ponorogo Selatan
201101015 - DONA LINGGA PRATIWI
|
Intisari
Kusaseh. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kenaikan Berat Badan Pada Akseptor KB Suntik di BPS Ny. “K†Desa Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan. Pembimbing (I) : Eliya Rohmah, S.Kp.M.Kes (II) : Hj. Thursini, SST
Kata Kunci : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kenaikan Berat Badan, KB Suntik
Perubahan kenaikan berat badan merupakan kelainan metabolisme yang paling sering dialami oleh manusia. Kenaikan berat badan pada akseptor KB suntik bervariasi antara kurang dari 1 kg – 5 kg dalam setahun pertama. Pada tempat penelitian di dapatkan akseptor KB suntik 343 (84,06%), didapatkan akseptor KB suntik yang mengalami efek samping dari penggunaan KB suntik diantaranya : perubahan berat badan 203 (59,18%), jumlah tersebut menunjukan efek yang sangat besar. Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal (Saifuddin, 2003).
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan berat badan terhadap akseptor KB suntik di BPS Ny. “K†Desa Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa urgen yang terjadi pada masa kini, yaitu mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan berat badan terhadap akseptor KB suntik di BPS Ny. “K†Desa Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2011, populasinya adalah semua akseptor KB suntik di BPS Ny. “K†Desa Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan, teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling yaitu cara pengambilan sampel yang diambil berdasarkan waktu yang telah ditentukan, yaitu pada bulan Oktober 2011, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan podoman wawancara dan penimbangan berat badan menggunakan timbangan badan pada akseptor KB suntik di BPS Ny. “K†Desa Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar 36 responden (60,0%) berusia 20-35 tahun, sebagian besar 38 responden (63,3%) tidak ada faktor keturunan, hampir seluruhnya 50 responden (83,3%) makan < 3 kali/hari, lebih dari setengahnya 35 responden (58,3%) tidur malam 8-9 jam dan siang 1-2 jam.
Peneliti menyarankan bagi petugas kesehatan pada umumnya, diharapkan dapat memberikan masukan atau informasi pada seluruh akseptor KB suntik yang mempunyai kenaikan berat badan pada saat menggunakan KB suntik, mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan BB akseptor KB suntik yang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya : umur, keturunan, pola tidur dan pola makan.
|
Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Berat Badan pada Akseptor KB Suntik di BPS Ny “K†Desa Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan
200902072 - KUSASIH
|
|
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ibu Balita Tidak Aktif Menimbangkan Balitanya di Posyandu Desa Semanten Kecamatan Pacitan Kabupaten Ponorogo
201002001 - ALIF KUNTARI
|
INTISARI
Yunilita, Mardiana. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kader dalam Pencatatan dan Pelaporan Pelaksanaan Posyandu Balita di Desa Pringkuku Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Hariyanto, M.Pd, (II) Dwi Nurjayanti, S. ST., M. Kes
Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Pendidikan, Kader, Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan adalah salah satu kegiatan administrasi kesehatan yang harus dikerjakan dan dipertanggungjawabkan oleh petugas kesehatan. Sistem Informasi Posyandu (SIP) adalah seperangkat alat pencatatan yang memberikan informasi tentang kegiatan, kondisi dan perkembangan di setiap posyandu. Dari hasil studi pendahuluan ditemukan masalah pada meja 3 pencatatan yang meliputi pengisisan SIP khususnya pada format 2 dan 6 yang tidak atau kurang lengkap dalam pengisisan, kader kurang mengetahui dan memahami cara pengisian format SIP dan sikap kader yang mempunyai kebiasaan menunda pencatatan dan pelaporan, sehingga hampir 65% pelaporan sering terlambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kader dalam Pencatatan dan Pelaporan Pelaksanaan Posyandu Balita.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader posyandu di Desa Pringkuku Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan yaitu sejumlah 30 kader posyandu dan sampelnya sejumlah 30 kader dengan teknik sampling jenuh. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan pengisian kuesioner pada sub variabel pengetahuan, sikap dan pendidikan. Kemudian data dianalisis menggunakan statistis deskriptif dalam bentuk persentase.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar dari 30 responden mempunyai pengetahuan kurang 22 orang (73.3 %) dan sebagian kecil responden 3 orang (10 %) mempunyai pengetahuan baik. Berdasarkan sikap sebagian besar responden bersikap positif yaitu 18 orang (60 %), dan hampir setengahnya bersikap negatif yaitu 12 orang (40 %) . Sedangkan berdasarkan pendidikan hampir setengahnya responden berpendidikan terakhir SMP sebanyak 14 orang (46. 7 %), sebagian kecil berpendidikan terakhir SMA sebanyak 7 orang (23.3 %). Secara umum faktor yang mempengaruhi pencatatan dan pelaporan pelaksanaan posyandu balita dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, pendidikan, umur, dan pekerjaan.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap dan pendidikan sangat mempengaruhi pencatatn dan pelaporan pelaksaan posyandu balita, sehingga petugas kesehatan/bidan di desa selalu memantau, mendampingi, dan memberikan motivasi kepada kader posyandu.
|
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kader dalam Pencatatan dan Pelaporan Pelaksanaan Balita di Desa Pringkuku Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan
201001024 - MARDIANA YUNILITA
|
INTISARI
Iswahyuni. 2013. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ketidak Berhasilan Pemberian ASI Eksklusif di Desa Banjarsari Kulon Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun. Karya Tulis Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) Eliya Rohmah.,S.Kp.M.Kes (II) : Dwi Nurjayanti, S.ST.,M.Kes
Kata Kunci : Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakberhasilan Pemberian ASI Eksklusif
Pencapaian ASI Eksklusif di Kabupaten Madiun tahun 2011 pencapain ASI Eksklusif 58,1% dari target 80%. Sedangkan pencapaian di Puskesmas Jetis Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun 31,5% dari target 80%, dan di Desa Banjarsari Kulon Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun 22,4% dari target 80% target hal tersebut sangat jauh (Dinkes Kabupaten Madiun, 2011). Dari hasil wawancara terhadap 10 ibu pada bulan Juni 2012 di Desa Banjarsari Kulon Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun didapatkan data bahwa dari 10 ibu ternyata hanya 2 (20%) yang menyusui bayinya secara eksklusif dan 8 ibu (80%) tidak menyusui secara ekslusif. Hal tersebut berakibat pada adanya gizi buruk dan BGM. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi ketidakberhasilan pemberian ASI Eksklusif di Desa Banjarsari Kulon Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun..
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, waktu penelitian dilakukan pada tanggal 26 November 2012 sampai 26 Desember 2012 di Desa Banjarsari Kulon Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun. Populasinya adalah semua ibu bayi usia 7-12 bulan yang tidak ASI Eksklusif di Desa Banjarsari Kulon Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun, yang berjumlah 33 orang dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 33 orang. Teknik sampling penelitian ini menggunakan total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan faktor – faktor yang mempengaruh ketidakberhasilan pemberian ASI eksklusif meliputi : hampir seluruhnya 28 responden (84,8%) dengan pendidikan menengah, hampir seluruhnya 27 responden (81,8%) berumur 20-35 tahun, dan sebagian besar 17 responden (51,5%) primipara.
Diharapkan bidan dan petugas kesehatan lainnya lebih meningkatkan penyuluhan dan informasi pada ibu balita tentang pentingya ASI eksklusif pada bayi dan melakukan IMD pada setiap asuhan persalinan normal.
|
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ketidak Berhasilan Pemberian ASI Eksklusif di Desa Banjarsari Kulon Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun
201002007 - ISWAHYUNI
|
|
Faktor Penyebab Nyeri Punggung pada Wanita Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Parang Kec. Parang Kab. Magetan
200902065 - IDA HENY YULIANTI
|
INTISARI
Nilawati. 2012. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Puskesmas Kawedanan Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah Akademi Harapan Mulya Ponorogo, Pembimbing (I) : Hariyanto, M.Pd (II) : Arma Debrina, S.Si.Apt
Kata Kunci : Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
Ibu hamil yang tidak menempelkan stiker P4K akan memberikan dampak pada ibu hamil dan kesejahteraan janin, penelitian Nurin (2009), di desa Jabung kecamatan Panekan kabupaten Magetan, melaporkan bahwa hasil cakupan bumil berstiker 57,87% masih jauh dari indicator keberhasilan P4K yang seharusnya 100% ibu hamil berstiker (Suparyanto, 2009).Di Puskesmas Kawedanan sebagian besar ibu hamil sudah mengerti dan mendukung pelaksanaan P4K tetapi peran kader bagas belum aktif dalam melaksanakan P4K. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran faktor - faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Puskesmas Kawedanan Kabupaten Magetan.
Jenis penelitian ini adalah studi penelitian deskriptif eksploratif yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa urgen yang terjadi pada masa kini dengan tujuan utama untuk memperoleh gambaran faktor - faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Puskesmas Kawedanan Kabupaten Magetan. Populasi dalam penelitian ini semua ibu hamil di Puskesmas Kawedanan Kabupaten Magetan, dengan jumlah 30 orang, pada bulan Februari 2012, teknik sampling yang digunakan adalah secara accidental sampling, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Berdasarkan hasil sebagian besar Bidan telah melaksanakan perannya dalam program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) dengan baik, sebagian besar kader kesehatan telah melaksanakan perannya dalam program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) dengan baik, dan sebagian besar ibu hamil mendukung pelaksanaan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) dengan baik.
Peneliti mengharapkan bagi petugas kesehatan hendaknya lebih mempromosikan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi dengan stiker P4K.
|
Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (PAK) di Wilayah Puskesmas Kawedanan Kabupaten Magetan
200902084 - NILAWATI
|
Intisari
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa tambahan apapun sampai 6 bulan. ASI makanan yang ideal untuk bayi yang mengandung zat gizi untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal. ASI Eksklusif di Puskesmas Karangrejo baru mencapai 60,84 %. Pemberian ASI Eksklusif dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor iklan/promosi susu, gaya hidup, faktor pengetahuan, faktor ibu bekerja atau kesibukan sosial, merasa gengsi dan meniru teman/tetangga yang memberi susu formula, keadaan psikologis ibu, ibu merasa kurang seksi bila menyusui, faktor kesehatan bayi dan kesehatan ibu juga KIE petugas.
Tujuan penelitian mengetahui faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Karangrejo, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan Tahun 2011. Desain penelitian deskriptif cross sectional. Populasi: 167 ibu. Teknik sampling: Sampling purposive, responden yang bersedia 90 ibu. Pengumpulan data bulan Oktober-Nopember 2011 dengan wawancara terstruktur menggunakan kuesioner
Data disajikan dalam bentuk diagram dan narasi. Hasil analisa: 1.Pengetahuan ASI Eksklusif dengan kriteria baik 20% (18 orang), cukup 21,11% (19 orang), kurang 1.11% (1 orang) mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif. 2.Pekerjaan: responden bekerja (82,14%) mengatakan pekerjaan mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif (tidak ASI Eksklusif). 3.Iklan/Promosi susu: 55,56% (50 orang) menjawab iklan/promosi susu mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif (tidak ASI Eksklusif). 4.KIE petugas: 54,44% (49 orang) KIE berpengaruh dalam pemberian ASI Eksklusif (ASI Eksklusif).
Kesimpulan Faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Karangrejo, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan Tahun 2011 adalah Pengetahuan, Pekerjaan, Iklan/promosi, KIE petugas. Saran: Peningkatan KIE, promosi ASI eksklusif ditingkatkan, adanya pujian, semangat dan dorongan dari keluarga, kelas ibu balita, kelas ibu hamil.
Kata Kunci: ASI Eksklusif.
|
Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan
200902096 - SITI NURUL QOMARIYANI
|
INTISARI
Nopitasari, Heni. 2011. Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Kunjungan Ibu Balita Ke Posyandu Desa Besuki Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung Tahun 2011. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I): Ike Sureni, S.KM., M.Kes. (II) dr. Siti Nurfaidah, M.MRS.
Kata kunci : posyandu, balita
Posyandu atau pos pelayanan terpadu merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan tekhnis dari petugas kesehatan. Posyandu merupakan salah satu bentuk pelayanan terdepan di masyarakat terutama kaitannya dengan kesehatan ibu dan anak. Namun seiring dengan berkembangnya keadaan, posyandu mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Demikian halnya yang terjadi di Desa Besuki Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya kunjungan ibu balita ke posyandu Desa Besuki Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung Tahun 2011.
Pada penelitian ini digunakan metode penelitian deskriftif kualitatif. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive Sampling. Metode pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara dan diskusi kelompok terpimpin. Informan yang dipilih adalah 36 ibu balita yang kurang aktif mengikuti posyandu di Desa Besuki Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung.
Hasil penelitian yang diperoleh mengenai faktor-faktor penyebab rendahnya kunjungan ibu balita ke posyandu Desa Besuki Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung Tahun 2011 adalah umur balita, jumlah anak, status pekerjaan ibu dan jarak tempat tinggal.
Perlu adanya kerja sama antara petugas kesehatan, kader dan masyarakat untuk meningkatkan kunjungan balita ke posyandu guna meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak.
|
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu Desa Besuki Kabupaten Tulungagung
200801014 - HENI NOPITASARI
|
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kwadungan Kabupaten Ngawi
201201088 - RINA AYU LESTARI
|
INTISARI
Dewi Cahyani,Nita 2013. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Berat Badan Ibu Hamil di BPS Ny.’’ K†Desa Pangkal Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes (II) : Bibi Amikasari, SST
Kata Kunci : faktor – faktor yang mempengaruhi berat badan ibu hamil
Berdasarkan data di BPS Ny. “K†Desa Pangkal Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo didapatkan jumlah ibu hamil Tahun 2011 sebanyak 597 orang diantaranya 178 dengan kehamilan resti / komplikasi yang disebabkan anemia, hipertensi dan kekurangan energi kalori (KEK). Sedangkan jumlah ibu hamil bulan januari sampai September 2012, sebanyak 372 orang dengan Riwayat KEK 4 orang, obesitas 2 orang. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran faktor – faktor yang mempengaruhi berat badan ibu hamil di BPS Ny.’’ K†Desa Pangkal Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif penelitian ini dilakukan di BPS Ny.’’ K†Desa Pangkal Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo. Sedangkan waktu penelitian dilakukan mulai bulan Maret 2013. Populasinya adalah semua ibu hamil di BPS Ny.†K†Desa Pangkal Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo, yang berjumlah 35 orang, pada bulan Mei 2013, dan sampel yang digunakan berjumlah 35 orang, teknik sampling total sampling, penelitian ini variabel tungga (faktor – faktor yang mempengaruhi berat badan ibu hamil) terdiri dari 4 sub variabel : faktor status gizi ibu hamil, pemeriksaan kehamilan, penyakit saat kehamilan dan sosial ekonomi. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi buku KIA dan sosial ekonomi dengan menggunakan pedoman wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pada sub variabel faktor status gizi sebagian besar 18 responden (51,4%) dengan BMI normal, pemeriksaan kehamilan hampir seluruhnya 33 responden (94,3%) rutin periksa kehamilan, penyakit saat kehamilan seluruhnya 35 responden (100%) tidak terdapat penyakit saat kehamilan, status sosial ekonomi (pendapatan, jenjang pendidikan dan pekerjaan) sebagian besar 24 responden (68,6%) dengan penghasilan rendah, sebagian besar 26 responden (74,3%) pekerjaanya IRT/tidak bekerja dan sebagian besar 21 responden (60%) jenjang pendidikan dasar (SD, SMP),
Peneliti menyarankan bagi ibu hamil meningkatkan wawasan dan pemahaman ibu tentang faktor–faktor yang mempengaruhi berat badan ibu hamil meliputi : status gizi ibu hamil, pemeriksaan kehamilan, penyakit saat kehamilan, sosial ekonomi, sehingga diharapkan dapat mencegah adanya dampak yang mungkin terjadi pada ibu hamil dan janin selama masa kehamilan seperti : BBLR dan KEK.
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berat Badan pada Ibu Hamil di BPS Ny. “K†Desa Pangkal Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo
201002024 - NITA DEWI CAHYANI
|
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Budaya Panggang pada Ibu Nifas dan Bayinya di Kelurahan Binsasi Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara
201302004 - ELFRIDA BERGITHA AFEANPAH
|
INTISARI
Suprapti. 2012. Gambaran Pengetahuan Ibu, Sikap Ibu, Dan Pelayanan Petugas Kesehatan Dalam Pemberian Imunisasi Hepatitis B Unijek Di Puskesmas Lembeyan Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes (II) Sumini, S. Si.T., M.Kes.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Pelayanan Petugas Kesehatan, Imunisasi Hepatitis B Unijek
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu†dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang. Pelayanan petugas kesehatan adalah Suatu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan yang diberikan ke masyarakat. Imunisasi Hepetitis B Unijek adalah imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit Hepatitis B. Masalah yang ditemukan angka kejadian sakit di tahun 2011 dengan gejala hepatitis B yang dirawat di Puskesmas Lembeyan sebesar 87 kasus, dengan diagnosa hepatitis klinis 78 kasus dan hepatitis Hbs Ag positif 9 kasus dirujuk ke rumah sakit. Pada tahun 2011 kejadian meninggal dengan Hepatitis Hbs Ag positif sebanyak 5 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu, sikap ibu dan pelayanan petugas kesehatan dalam pemberian imunisasi Hepatitis B Unijek Di Puskesmas Lembeyan Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah Semua ibu neonatus umur 0-7 hari sejumlah 50 ibu di Puskesmas Lembeyan Kec. Lembeyan Kab. Ponorogo. Sampel diambil dengan teknik Sampling Jenuh tetap menjadi 50 ibu. Pengambilan data dilaksanakan pada Bulan Januari. Variabel yang diteliti adalah pengetahuan ibu, sikap ibu, dan pelayanan petugas kesehatan. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk mengidentifikasi setiap variabel menggunakan bantuan program komputer SPSS.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa hampir setengah responden 22 ibu (44%) berpengetahuan cukup dalam pemberian imunisasi Hepatitis B Unijek, sebagian besar responden 29 ibu (58%) mempunyai sikap positif dalam pemberian imunisasi Hepatitis B Unijek, dan hampir seluruh responden 43 ibu (86%) menyatakan pelayanan petugas kesehatan baik dalam pemberian imunisasi Hepatitis B Unijek.
Disarankan bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan cakupan imunisasi dengan baik dan memberikan motivasi serta penyuluhan bagi ibu agar mengimunisasikan bayinya sesuai dengan umur.
|
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Cakupan Imunisasi Hepatitis Unijek di Wilayah Puskesmas Lembeyan Kab. Magetan
200902113 - SUPRAPTI
|
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Datangnya Menarche pada Remaja Putri Kelas V dan VI di SD Muhammadiyah Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201101067 - YAYUK INDRA MAYA
|
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Down Syndrom di Desa Karang Patihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
201201040 - FITRI NUR KHOFIFAH
|
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Droup Out Balita di Posyandu Setelah Imunisasi Lengkap
200902081 - MUJI ASTUTIK
|
INTISARI
Astutik, Widi. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi buruk pada balita di Wilayah kerja Puskemas Jeruk Kabupaten Pacitan tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing : (I) Ani Rosita,S.Kep,Ns.M.Kes, (II) Hj. Thursini,S.St.
Kata Kunci : Faktor mempengaruhi, gizi buruk, balita.
Dibanding negara-negara Asean, status gizi anak Indonesia adalah yang paling buruk. Prevalensi anak yang mengalami gizi buruk di Asean pada tahun 2000 rata-rata dibawah 15%, sedangkan Indonesia masih diatas 20%. Di Puskesmas Jeruk Kabupaten Pacitan Tahun 2010 terdapat 10 balita yang masih menderita gizi buruk .
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gizi buruk pada balita di wilayah puskesmas Jeruk kabupaten Pacitan tahun 2010. Jenis penelitian ini adalah deskriptif.Metode pengambilan data menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode sampling jenuh. Di mana seluruh sampel diambil sebagai responden, yaitu ibu – ibu yang mempunyai balita gizi buruk di wilayah Puskesmas Jeruk Kabupaten Pacitan tahun 2010 sejumlah 10 responden.
Dari hasil penelitian didapatkan faktor yang mempengaruhi gizi buruk pada balita di wilayah Puskesmas Jeruk Kabupaten Pacitan dari segi pendidikan ibu sebesar 70%, pendapatan keluarga sebesar 50%, pengeluaran keluarga sebesar 50%, pelayanan kesehatan sebesar 40% dan pola makan sebesar 40%.
Disarankan bagi orang tua balita hendaknya memperhatikan makanan yang di makan sehari-hari oleh anak sehingga nafsu makan anak dapat meningkat, terutama adalah dengan meningkatkan konsumsi sayur, buah, dan susu.
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gizi Buruk pada Balita di Wilayah Puskesmas Jeruk Kabupaten Pacitan.
200902050 - WIDI ASTUTIK
|
INTISARI
Muawanah, Siti. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Bersalin Memilih Pertolongan Persalinan Ke Dukun Di Desa Pagerukir Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo Tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I): Hariyanto, M.Pd. (II) Khalimi Sany, S.KM., M.Kes.
Kata Kunci : Persalinan, Dukun.
Salah satu kasus kesehatan yang masih banyak di Indonesia adalah persalinan dengan pertolongan dukun bayi. Kenyataan ini juga masih terjadi di Desa Pagerukir Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ibu bersalin memilih pertolongan persalinan ke dukun di Desa Pagerukir Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo.
Pada penelitian ini digunakan metode penelitian deskriftif kualitatif. Teknik yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan study dokumentasi. Informan yang dipilih adalah 8 ibu bersalin yang ditolong oleh dukun pada tahun 2009 dan 7 ibu bersalin yang ditolong oleh dukun pada tahun 2010 serta tokoh masyarakat di Desa Pagerukir Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo.
Hasil penelitian ini diperoleh gambaran bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi ibu bersalin memilih pertolongan persalinan kedukun adalah kemiskinan, kultur budaya masyarakat, tingkat pendidikan, geografi, jumlah anak, banyaknya dukun bayi serta dukun dan masyarakat masih ada hubungan saudara.
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa masih banyak masyarakat Desa Pagerukir yang bersalin kedukun. Peneliti menyarankan adanya kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak untuk mengatasi masih tingginya peranan dukun dalam pertolongan persalinan terutama didaerah-daerah pegunungan dan terpencil dimana pengetahuan dan ekonomi masyarakatnya rendah, budaya yang kolot serta geografi yang masih sulit untuk menjangkau fasilitas kesehatan.
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu Bersalin Memilih Pertolongan Persalinan ke Dukun di Desa Pagerukir Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
200802024 - SITI MUAWANAH
|
INTISARI
Choiriyah, Binti. 2012. Perilaku Primigravida Dalam Menghadapi Emesis gravidarum Di BPS NY. ‘M’ Kecamatam Kawedanan Kabupaten Magetan. Ponorogo Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo Pembimbing: ( I) Khalimi Sany, SKM.M.Kes, (II) Suprijati, S.ST
Kata Kunci : Perilaku, Primigravida, Emesis gravidarum,
Emesi Gravidarum adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada trimester I, yang ditandai mual dan muntah. Hal ini terjadi kurang lebih 6 miggu setelah terjadi haid terakhir dan berlangsung kurang lebih 10 minggu. Dalam kehamilan, mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida.Diperkirakan 7 dari 2000 kehamilan terjadi mual muntah yang terus –menerus menyebabklan dehidrasi berat. Sedangkan pad BPS NY. ‘M’, primigravida yang mengalami emesis gravidaraum pada bulan Februari sebanyak 30 orang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku primigravida dalam menghadapi Emesis gravidarum.Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Pengambilan sampel dengan menggunakan accidental sampling. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Sedangkan pegolahan data menggunakan teknik presentase skoring.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku primigravida dalam menghadapi Emesis gravidarum seluruhnya positif dengan spesifikasi subvariabel pengetahuan primigravida sebagian baik sebanyak 19 0rang (63,3 %), sub-variabel sikap primigravida sebagian besar dalam kategori positif yaitu 17 orang (56,7 %), sedangkan sub-variabel tindakan primigravida hampir seluruhnya tepat menganggulangi emesi gravidarum sebanyak 26 orang (86,7 %).
Sarannya diharapkan pada primigravida untuk rutin memeriksakan kehamilannya di pelayanan kesehatan. Diharapkan petugas kesehatan (bidan) memberikan penyuluhan dan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) pada saat pertemuan ibu-ibu PKK tentang Emesis gravidarum. Bagi institusi diharapkan lebih meningkatkan bimbingan agar mahasiswa memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan penelitian sehingga dapat menjadi penelitian yang profesional sesuai kompetensinya. Diharapkan peneliti lain dapat melakukan penelitian yang lebih lanjut untuk dikembangkan menjadi lebih baik dari segi lain.
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu dalam Pemberian MP ASI Lebih Dini pada Bayi Usia 0 – 6 Bulan di Desa Mojorejo Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan
200902056 - BINTI CHOIRIYAH
|
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan di Puskesmas Nunpene Kecamatan Miomaffo Timur Kabupaten Nusa Tenggara Timor
201302011 - SALVATRIS FRIDOLINA KAPITAN
|
INTISARI
Fransina, Erny. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Tidak memberikan ASI Eksklusif di Kelurahan Oelami, Desa Kiusili Dan Desa Oetalus Puskesmas Tublopo Kecamatan Bikomi Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Eliya Rohmah, S.KP., M.Kes.(II) Hj. Murniati S.ST., M.Kes.
Kata Kunci : ASI Eksklusif, Pengetahuan, Iklan, Pekerjaan.
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa tambahan apapun sampai bayi berusia 6 bulan. ASI makanan yang ideal untuk bayi, yang mengandung zat gizi untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal. ASI ekslkusif di Kelurahan Oelami, Desa Kiusili dan Desa Oetalus Puskesmas Tublopo baru mencapai 50,6% dan dampak dari itu kejadian ISPA 20,8%, diare 11,9% dan OMP 8,9%. Angka kesakitan ini bisa ditekan dengan peberian ASI secara eksklusif. Pemberian ASI eksklusif dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor pengetahuan, faktor iklan/promosi susu formula, dan faktor ibu bekerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak memberikan ASI eksklusif pada bayi, di Kelurahan Oelamai, Desa Kiusili dan Desa Oetalus Puskesmas Tublopo Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2013. Desain penelitian deskriptif pendekatan cross sectional. Populasi semua ibu menyusui yang bayinya usia 0-6 bulan yang tidak ASI eksklusif. Teknik sampling Accidental sampling. Sampel 36 ibu. Pengumpulan data bulan Mei-juli 2013 dengan ibu mengisi kuasioner, analisis data, editing, coding, scoring, tabulating.
Hasil penelitian menunjukkan : 1. Pengetahuan ASI eksklusif dengan kriteria baik 2,8% (1 orang), cukup 25% (9 orang), Kurang 72,2% (26 orang ) ini mempengaruhi pemberian ASI eksklusif. 2. Faktor iklan/promosi susu formula 41,7% (15 orang), lewat dokter/bidan 41,7%, (15 orang), tidak tau 16,6% (6 orang). 3. Faktor ibu bekerja : swasta 52,8% (19 orang), Tani 25,0% (9 orang), IRT yang tidak bekerja 19,4% (7 orang), Pegawai 2,8% (1 orang), semua ini mempengaruhi ibu tidak memberikan ASI eksklusif.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan yang kurang dapat mempengaruhi seorang ibu tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Bila ibu memiliki pengetahuan yang cukup/ baik ibu dapat mengatur waktunya dan caranya agar bayinya bisa tetap mendapat ASI eksklusif dan ibu juga mampu memilih mana yang terbaik bagi bayinya, ASI eksklusif atau susu formula. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan peran bidan dalam menggalakkan promosi ASI eksklusif dan penyuluhan ASI sejak pemeriksaan dini kehamilan ibu.
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu Tidak Memberi ASI Eksklusif di Kelurahan Oelami Desa Keusili Desa Oetalus Wilayah Kerja Puskesmas Tublopo Kecamatan Bikomi Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara
201202014 - FRANSINA ERNY TSE
|
INTISARI
Rahmawati, Anisa. 2014. FaktorFaktor yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin padaRemajaPutriSaatMenstruasi di SMPN 1 MlarakPonorogo ;KaryaTulisIlmiahAkademiKebidananHarapanMulyaPonorogo. Pembimbing (1):Hariyanto, M.Pd (II): EtikaDesi Yogi, S.ST., M.Si
Kata Kunci : Anemia, Menstruasi, RemajaPutri, Kadar Hemoglobin
Berdasarkanstudipendahuluan yang dilakukan di SMPN 1 MlarakPonorogotahun 2014 denganmelakukanpemeriksaanHbHemocueterhadap 10 siswa yang saatitumenstruasikelas VII SMPN 1 KecamatanMlarakPonorogoterdapat 8 siswi yang mengalami anemia. Tujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahuifaktor-faktor yang mempengaruhikadarHemoglobin (Hb)padaremajaputrisaatmenstruasi di SMPN 1 MlarakPonorogo.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studipenelitiandeskriptif. Populasi yang digunakansejumlah 76 orang. Sampeldalampenelitianiniyaitusejumlah30 siswikelas VII di SMPN 1 KecamatanMlarakPonorogo.Tekniksampel yang digunakanaccidental sampling.Dalam penelitian ini hanya adasatu variabelmeliputi sub variabelsosialekonomi, perilakumakan, polahaid, pengetahuan. Instrumenpenelitianinimenggunakanwawancaradankuisioner.Pengolahan data menggunakancoding, editing, tabulating. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Junitahun 2014, denganmengetahuifaktorapasaja yang mempengaruhikadar hemoglobin padaremajaputrisaatmenstruasi.
Berdasarkan hasil penelitian 23 responden diketahuihampir seluruhnya 24 responden (80,0 %) berstatus ayah bekerja,hampir seluruhnya 28 responden (93,3 %) berstatus ibu bekerja,hampir setegahnya 14 responden (46,67 %) jenis pekerjaannya wiraswasta,hampir setengahnya 14 responden (46,7 %),sebagian besar 16 responden (53,3 %) pendidikan SMA,16 responden(53,3 %) pendidikan SMA,sebagian besar 17 responden (56,7 %) ferkuensi makan ≤ 3 kali sehari,hampir seluruhnya sering jajan25 responden (83,3 %), seluruhnya 30 responden (100 %) minumteh, 18 responden (60 %) lama haid > 7 hari,sebagian besar 16 responden (53,3 %) 1 pembalut penuh ganti 4x perhari,sebagian besar 17 responden (56,7 %) pengetahuan cukup.
Diharapkandenganadanyapenelitianiniremajaputrimengetahuifaktorapasaja yang mempengaruhikadar hemoglobin padamerekasaatmenstruasI, sehinggamerekamengetahuimakanan yang harusdikonsumsisaatmenstruasi. merekaharusmengkonsumsimakanansumberzatbesi /zinc sepertidaging , produklautdansumbernabatisepertikacang-kacangan. Iniadalahsalahsatucarauntukmeningkatkan status giziuntukmencegahterjadinya anemia.
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri Saat Menstruasi di SMP N I Mlarak Ponorogo
201101003 - ANISA RAHMAWATI
|
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Asfiksia Neonatorum pada Bayi Baru Lahir (BBL) di RSU Muslimat Ponorogo
201201016 - DIAH AYU PUJI LESTARI
|
INTISARI
Julastri M Sina Faktor – Faktor Yang MempengaruhiKejadianPenyapihanKurangdari 2 Tahun di PosyanduSawahanDesaSidodadiKecamatanMejayanKabupatenMadiun. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I): EliyaRohmah,S.Kp.,M.Kes (II)DwiNurjayanti, S.ST.,M.Kes
Kata kunci :Faktor yang mempengaruhikejadianpenyapihankurangdari 2 tahun
Masalahpadapenelitianiniadalahmasihtingginyaangkakejadianpenyapihankurangdari 2 tahun, darikunjunganbalita di PosyanduSawahanDesaSidodadiKecamatanMejayanKabupatenMadiundari 45 balitausia 0 – 3 tahunmasih di dapatkan 30 (66.7%) balitatelah di lakukanpenyapihankurangdari 2 tahun. Kejadianpenyapihankurangdari 2 tahunterjadikarenabeberapafaktor.Tujuanpenelitianiniadalahdiketahuinyagambarantentangfaktor yang mempengaruhikejadianpenyapihankurangdari 2 tahun.
Jenispenelitianiniadalahpenelitiandeskriptif, Teknik samplingmenggunakan total populasiyaituibu yang mempunyaianakumur 0 - 3 tahun yang sudahdisapihsejumlah 30. Variabelpenelitianiniadalahfaktor yang mempengaruhikejadianpenyapihankurangdari 2 tahun.Pengumpulan data menggunakankuesioner, data di olahdengananalisisdeskriptifdisajikandalambentuk diagram pie.
Hasilpenelitianmenunjukkanbahwafaktor yang mempengaruhikejadianpenyapihankurangdari 2tahunadalahsebagaiberikutdari 100 % ibubekerja 66,7 %, ASI tidaklancar 56.7%, konsumsimakandansususudahbanyak 46.7%, kesiapananakuntuk di sapih 36.7%, ibusakit 26.7 %.
Kesimpulanpadapenelitianiniadalahfaktor yang mempengaruhikejadianpenyapihankurangdari 2 tahundenganprosentasetertinggiadalahfaktor ASI tidakderasdanterendah factor ibusakit. Disarankanperananpetugas agar memberikaninformasitanda – tandabayibila ASI cukup, menyediakansaranadanprasarana, danmasyarakatmencariinformasimelaluipetugasdan media lainnya agar dapatmendukungkeberhasilanpemberian ASI sampaiusiaanak 2 tahun.
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Penyapihan Dini di Posyandu Togaten Desa Sidodadi Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun.
201002008 - JULASTRI MATELDA SINA
|
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Retensio Plasenta di RSU Muhammadiyah Ponorogo
201201020 - DIAN ISTIANINGRUM
|
INTISARI
Muntawaliyah. 2012. Hubungan Paritas Dengan Derajat Laserasi Jalan Lahir di Polindes Jetis Lor Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan. Pembimbing (I) : Ike Sureni, S.KM.,M.Kes (II) : Suprijati, S.ST
Kata Kunci : Paritas, Derajat Laserasi Jalan Lahir
Menurut data WHO, hampir 3 juta wanita melahirkan per vaginam setiap tahunnya di dan kebanyakan dari mereka mengalami trauma pada traktus genital akibat episiotomi, laserasi obstetrik spontan atau keduanya. Berdasarkan data persalinan di Indonesia, dari 56.471 persalinan yang bantu oleh oleh bidan, insiden laserasi derajat tiga sebesar 0,4% jika episiotomi tidak dilakukan dan presentasenya sama besar dengan episiotomi mediolatral; insiden dengan episiotomi midline sebesar 1,2% (Dulqueeny, 2011). Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan paritas dengan derajat laserasi jalan lahir di Polindes Jetis Lor Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan.
Jenis penelitian ini adalah studi penelitian analitik korelasi, dengan pendekatan “retrospectifl†yaitu jenis penelitian yang mengobservasi pada waktu kini dan menilai faktor resiko. Populasi dalam penelitian ini semua ibu bersalin di Polindes Jetis Lor Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan, pada tahun 2010, sampel dalam penelitian ini yaitu semua ibu bersalin di Polindes Jetis Lor Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan, pada tahun 2010, teknik sampling yang digunakan adalah secara total populasi adalah merupakan jenis pengambilan sample dimana seluruh populasi menjadi sampel dalam penelitian, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan studi dokumentasi, dianalisis menggunakan statistik spearman rank bantuan program komputer yaitu SPSS 11,5 for Windows pada taraf signifikasi 0,05. Jika Ï â‰¤ α 0,05 HO ditolak dan jika Ï â‰¥ α 0,05 maka H0 diterima
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows menunjukkan bahwa ada hubungan paritas dengan derajat laserasi jalan lahir di Polindes Jetis Lor Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan, diketahui dari hasil probabilitas (sig. 2-tailed) 0,022 < 0,05.
Peneliti mengharapkan agar ibu bersalin menjadi pesan informasi tentang kejadian laserasi dipengaruhi oleh paritas, sehingga ada hubungan paritas dengan derajat laserasi jalan lahir di Polindes Jetis Lor Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan.
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Persalinan Non Tenaga Medis Di Desa Jetis Lor Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan
200902022 - MUNTAWALIYAH
|
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketuban Pecah Dini pada Primigravida di RSUD Soedono Madiun
201101013 - DIANTIKA SITI RAHAYU
|
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kontrol Ulang Peserta KB AKDR di Desa Sempu Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo
200902031 - SETIANINGRUM
|
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan K-4 pada Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
201301041 - NABILA SYAHDA AFIFAH
|
INTISARI
Humairo’. Duta, Rifqi.2014. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Posyandu Balita Usia 0 – 5 Tahun di Posyandu Desa Setono Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo Tahun 2014. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.Pembimbing (I) Hariyanto M.Pd (II) Etika Desy Y S,ST., M.Si.
Kata Kunci : Kunjungan Posyandu, Posyandu, Ibu Balita,
Posyandu merupakan layanan kesehatan masyarakat, yang mempunyai salah satu kegiatan penimbangan balita. Dari hasil pengumpulan data di Posyandu Desa Setono Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo pada tahun 2013, didapatkan data (S) yaitu seluruh jumlah balita 1.569, (K) jumlah balita yang memiliki KMS 1.455, (D) balita yang ditimbang 1.150, (N) balita yang berat badannya naik 974. Pada tahun 2014 dari bulan Januari didapatkan jumlah balita yang memiliki KMS 233, balita yang ditimbang 183, balita yang berat badannya naik 154, BGM 8 balita, BGT 11 balita. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana gambaran faktor – faktor yang mempengaruhi kunjungan Posyandu balita usia 0 – 5 tahun di Posyandu Desa Setono Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif. Pada Penelitian ini populasinya adalah semua ibu balita di Posyandu sejumlah 233 orang. Jumlah sampel diambil sebagian ibu balita yang datang ke Posyandu sebanyak 74 ibu balita. Yang menjadi variabel penelitian yaitu faktor - faktor yang mempengaruhi kunjungan posyandu pada balita di Posyandu yang meliputi sub variabel : Jenjang Pendidikan ibu balita di Posyandu, Pekerjaan ibu balita, Sikap ibu balita dalam kunjungan Posyandu, Motivasi ibu balita dalam kunjungan Posyandu. Sebagai alat pengumpul data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Berdasarkan hasil perhitungan tentang jenjang pendidikan ibu balita di Posyandu Desa Setono Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo di dapatkan hampir setengahnya 35 responden (47,29%) tamat SD/SMP, untuk hasil penelitian tentang pekerjaan menunjukkan bahwa sebagian besar 45 responden (60,81%) pekerjaanya IRT, sikap ibu terhadap kunjungan posyandu sebagian besar 38 responden (51,3%) memiliki sikap favorabel/positif, dan motivasi ibu terhadap kunjungan posyandu sebagian besar 38 responden (51,3%) dengan motivasi positif untuk melakukan kunjungan ke Posyandu.
Diharapkan tenaga kesehatan untuk meningkatkan kunjungan posyandu dengan memberikan motivasi serta penyuluhan bagi ibu balita tentang pentingnya kegunaan posyandu bagi pertumbuhan dan perkembangan anak balita
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Posyandu pada Balita Usia 0-5 tahun di Posyandu Desa Setono Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
201101016 - DUTA RIFQI HUMAIRO
|
INTISARI
Kusmini. 2012. Faktor faktor yang mempengaruhi Ibu tidak bersalin di polindes Getas Anyar Puskesmas Sidokerto Kecamatan Sidorejo Kabupaten Magetan Tahun 2012. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing I: (1) Eliya Rohmah,S.KP.,M.Kes,(II) Ika Mustika,S.ST
Kata kunci : Persalinan, Polindes
Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) menunjukkan besarnya masalah kesehatan ibu terutama saat melahirkan. Salah satu upaya untuk mempercepat penurunan AKI adalah mendekatkan pelayanan kebidanan kepada setiap ibu yang membutuhkannya. Untuk itu diperlukan petugas kesehatan yang tinggal bersama masyarakat yaitu bidan desa yang menempati Polindes yang mana sebagai tempat bagi ibu untuk melahirkan. Tujuan dari penelitian ini peneliti ingin mencari faktor apa saja yang mempengaruhi ibu tidak bersalin di Polindes Getas Anyar Kecamatan Sidorejo Kabupaten Magetan tahun 2012.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasinya adalah ibu yang tidak melahirkan di Polindes Getas Anyar Sidorejo Magetan sejumlah 25 orang. Pendekatan yang digunakan pendekatan retrospektif data sekunder. Variabel yang digunakan adalah faktor yang mempengaruhi ibu tidak bersalin di Polindes Getas Anyar antara lain faktor persepsi masyarakat terhadap petugas yaitu kompetensi/ kemampuan bidan, pengetahuan masyarakat tentang tujuan dan manfaat dari polindes, kepercayaan masyarakat terhadap petugas yang ada dipolindes, keadan fisik dan fasilitas yang ada di polindes, pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan daftar cheklist
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 25 ibu yang tidak bersalin di Polindes Getas Anyar terdapat 14 orang (56%) mempunyai persepsi kurang, 14 orang (56%) yang pengetahuan tentang tujuan dan manfaat polindes yang kurang, 13 orang (52%) yang kurang menaruh kepercayaan terhadap petugas, hasil observasi dari keadaan fisik 5(45,45%)dan fasilitas polindes 42 (52,50%).
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penyebab ibu tidak bersalin di Polindes karena faktor persepsi masyarakat terhadap petugas yaitu kompetensi/ kemampuan bidan, pengetahuan masyarakat tentang tujuan dari polindes yang kurang, kepercayaan masyarakat terhadap petugas yang kurang faktor keadaan fisik dan fasilitas Polindes yang kurang memadai., sebagian besar ibu mengatakan fasilitas kurang lengkap.
Disarankan agar perlu adanya koordinasi dengan berbagai pihak dalam menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap untuk Polindes, adanya pembinaan Bidan di desa dan perlu diadakan gerakan kesadaran dengan jalan melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, dukun bayi dan masyarakat secara keseluruhan baik secara pribadi maupun melalui lembaga desa akan pentingnya keberadaan Polindes didesa akan menimbulkan kepercayaan dan persepsi yang baik terhadap petugas yang ada di polindes.
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Ibu Bersalin di Polindes Kalang Puskesmas Sidokerto Kabupaten Magetan
200902073 - KUSMINI
|
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Ibu dalam Pemakaian Kontrasepsi Suntik di BPS Ny Eny Nur Rokhaeny, A.Md. Keb. Desa Carangrejo Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
201201023 - DYAN MUSTIKAWATI
|
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Ibu terhadap Pemakaian Kontrasepsi Implant di Kelurahan Tubulue Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara
201302005 - GENOVEVA NITSAE
|
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Lansia dalam Menghadiri Posyandu Lansia di Desa Mategal Kecamatan Parang Kabupaten Magetan
201101019 - EKA SAFITRI
|
INTISARI
Feronika To, 2013. Faktor- faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif di desa Oelami, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara. Karya Tulis Ilmiah, Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. pembimbing: (1) Eliya Rohmah, S.Kp, M.kes.(2) Hj. Murniati, S.ST, M.Kes.
Kata Kunci : ASI Eksklusif, Pengetahuan.
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan apapun sampai 6 bulan. ASI makanan yang ideal untuk bayi yang mengandung zat gizi untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal. ASI Eksklusif di Puskesmas Tublopo baru mencapai 70,15%.
Tujuan penelitian mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif di Desa Oelami, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara. Desain penelitian deskriptif sectional, teknik sampling: total sampling, responden yang bersedia 30 ibu. Pengumpulan data bulan januari 2013 dengan wawancara terstruktur menggunakan kuisioner. Data disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.
Pegetahuan ASI Eksklusif dengan kriteria baik (83,3%), cukup (16,7%) tidak mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif. Pendidikan: setengahnya responden tingkat pendidikan SD yaitu (50,0%) dan sebagian kecil tingkat pendidikan PT yaitu (3,3%). KIE Petugas (86,7%) KIE berpengaruh dalam pemberian ASI Eksklusif. Pekerjaan: hampir seluruhnya responden sebagai ibu rumah tangga (96,7%) dan sebagian kecil (3,3%) mengatakan pekerjaan tidak mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif.
faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif di Desa Oelami adalah pengetahuan, pendidikan, KIE Petugas, pekerjaan. Saran: KIE Petugas adanya pujian, kelas ibu, bayi, balita, kelas ibu hamil.
|
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif di Desa Oelami Kecamatan Bikomi Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara
201202013 - FERONIKA TO
|
INTISARI
Akmaliah, Nurul. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi AKDR pada akseptor KB di Puskesmas Pembantu Madigondo Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan Tahun 2012. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Ike Sureni, S.KM., M.Kes (II) Bibi Amikasari, S.ST.
Kata kunci : Faktor-faktor, Pemilihan, AKDR.
Pemakaian alat atau cara KB modern di Indonesia telah terjadi perubahan. Pemakaian metode kontrasepsi AKDR cenderung menurun dari waktu ke waktu. Jumlah peserta KB aktif bulan nopember 2010 di Jawa Timur menunjukkan angka 5.944.570 peserta KB dan peserta AKDR hanya 14,44%. Di Puskesmas Pembantu Madigondo pada bulan Desember 2010 terdapat tiga wanita ( 7, 50% ) peserta KB AKDR, kemudian pada bulan Juni 2011 terdapat satu wanita ( 4,76% ). Data tersebut menunjukkan adanya pola kecenderungan pemilihan metode kontrasepsi AKDR yang rendah. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi AKDR.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan penelitian cross sectional yaitu melakukan observasi atau pengamatan variabel pada suatu saat. Besar sampel yang digunakan adalah 40 akseptor KB aktif, tekhnik pengambilan data total sampling, kemudian diolah dengan teknik editing, coding, tabulating kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tekhnik prosentase yang diuraikan secara narasi.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa dari segi karakteristik, pengetahuan, dukungan suami dan keluarga yang mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi AKDR sebagai berikut : seluruh akseptor KB AKDR berusia > 30 tahun (100%), sebagian besar multipara (72,5%), hampir setengahnya berpendidikan SLTA (42,5%), sebagian besar berpengetahuan baik (62,50%) dan mendapat dukungan yang sangat baik (55%).
Setelah diperoleh data dari hasil penelitian ini diharapkan usaha untuk lebih meningkatkan populasi akseptor AKDR dapat dilakukan lebih intensif sehingga perlindungan kehamilan jangka panjang dapat terjamin guna menurunkan laju pertumbuhan penduduk dan mewujudkan keluarga berkualitas.
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Kontrasepsi AKDR dan Non AKDR pada Akseptor KB Baru di Polindes Tawangrejo Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan.
200902087 - NURUL AKMALIAH
|
INTISARI
Tacaqui Maria Poto. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi Akdr Pada Akseptor KB Di Puskesmas Tublopo Kecamatan Bikomi Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo, Pembimbing I: Hariyanto, S.Pd., M.Pd. Prmbimbing II : Ani Rosita, S.Kep., Ns.,M.Kes
Kata Kunci : Faktor, Pemilihan, AKDR, Akseptor KB
AKDR adalah suatu alat plastik atau logam kecil yang dimasukkan ke uterus melalui kanalis servikalis. Faktor yang mempengaruhi pemilihan mtode kontrasepsi diantaranya umur, pendidikan, paritas, pengetahuan, ekonomi, status kesehatan, ketersediaan fasilitas, peran petugas dan dukungan dari suami serta keluarga. Hal ini mendasari untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi akdr pada akseptor KB.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 04 Januari sampai 31 Maret 2013 di Puskesmas Tublopo, dimana dalam penelitian ini menggunakan metode diskriptif kuantitatif dengan jumlah populasi semua akseptor KB AKDR di Puskesmas Tublopo dengan jumlah 30 orang. Sampel yang digunakan yaitu semua akseptor KB AKDR di Puskesmas Tublopo dengan jumlah 30 orang yang memenuhi kriteria inklusi dengan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner kemudian dilakukan analisa data dan pengolahan data.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa hampir seluruhnya 24 (80%) responden berumur 20-30 tahun, sebagian besar 18 (60%) responden berpendidikan SD, setengahnya 15 (50%) responden mempunyai anak 2-5 sehingga dikategorikan multipara, hampir seluruhnya 28 (93%) responden mempunyai pengetahuan baik, sebagian besar 21 (70%) responden mempunyai dukungan sangat baik dari suami dan keluarga.Sebagai tenaga bidan sebaiknya lebih meningkatkan KIE tentang AKDR dan meningkatkan ketrampilan dalam teknik pemasangan AKDR sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa sebaik mungkin.
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi AKDR pada Akseptor KB di Puskesmas Tublopo Kecamatan Bikomi Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara
201202026 - MARIA POTO TACAQUI
|
INTISARI
Yuliana, Irul. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi seks pra nikah pada siswi SMKN 2 Ponorogo tahun 2012. Karya tulis ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (1) Hariyanto,M.Pd, (2) Arma Debrina,S.Si Apt.
Kata Kunci : Remaja, Perilaku seks pranikah
Prilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik yang di lakukan sendiri, dengan lawan jenis maupun sesama jenis tanpa adanya ikatan pernikahan menurut agama. Berdasarkan hasil survey yang di lakukan pada bulan april di SMKN2 ponorogo, di dapatkan data tahun 2005 hingga tahun 2011 terdapat 6 siswi SMKN 2 ponorogo yang terpaksa di keluarkan dari sekolah karena hamil akibat perilaku seks pra nikah. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi seks pra nikah pada siswi. Berdasarkan tujuan yang ingin di capai maka desain penelitian yang digunakan metode deskriptif dengan rancangan cross-sectional.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswi SMKN 2 ponorogo kelas XI sejumlah 261 siswi. Tehnik sampling yang di gunakan adalah simple random sampling. dengan jumlah sampel 158 siswi yang sesuai dengan kriteria yang di tentukkan. Penelitian ini merupakan variabel tunggal dengan sub variabel pengetahuan seks pra nikah, sumber informasi (media).dan peran keluarga.
Hasil penelitian ini didapatkan pengetahuan yaitu hampir seluruh responden mempunyai pengetahuan cukup tentang seksual, yaitu 132 siswi (86 %). Dan dari sumber informasi menunjukkan bahwa 106 siswi (67%) mendapatkan sumber iformasi berasal dari Vidio porno, 82 siswi (51,9%) sedangkan dari peran keluarga menunjukkan sebagian besar peran keluarga bersifat baik yaitu (56,96%) atau 90 siswi.
Dari hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa pengetahuan responden tentang seks pra nikah, sumber informasi, dan peran keluarga mempunyai pengaruh terhadap prilaku seks pranikah pada siswi. Diharapkan pihak sekolah dapat memberikan penyuluhan secara formal tentang reproduksi sehat yang dapat bertanggung jawab, serta memblokir semua akses-akses dari internet yang dapat menimbulkan sikap negatif. Serta diharapkan orangtua lebih bersikap dekat dan sekaligus bisa menjadi teman untuk anaknya.
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seks Pranikah pada Siswi SMKN II Ponorogo
200901023 - IRUL YULIANA
|
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita Usia 12 Bulan Sampai 60 Bulan di Posyandu Dusun Tanggungrejo Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
201201048 - IKA RAHMAWATI
|
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita Usia 12-60 Bulan di Posnyandu Dusun Tanggungrejo Desa Karang Patihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
200702006 - IKA RAHMAWATI
|
INTISARI
Frida dwi Rolisa. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pre Eklampsia Pada Kehamilan Di RSUD Dr.Harjono Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Hariyanto M.Pd. (II) Etika Desi Yogi, S.ST., M.Si.
Kata Kunci : Pre Eklampsia. Kehamilan.
Preeklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. Kejadian pre eklampsia masih cukup tinggi, sehingga dapat memberikan dampak langsung terhadap kehamilan maupun persalinannya. Berdasarkan data di RSUD Dr.Harjono Kabupaten Ponorogo tahun 2013, didapatkan jumlah ibu hamil yang di Poli Kandungan sebanyak 727 orang, dengan preeklampsia sebanyak 7 orang (0,9%), dan yang eklampsia 0 orang (0%), sedangkan jumlah ibu hamil yang di Ruang Melati sebanyak 2786 orang, dengan preeklampsia 365 orang (13,1%), dan eklampsia 10 orang (0,3%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pre eklampsia pada kehamilan di RSUD Dr.Harjono Ponorogo.
Jenis penelitian ini merupakan deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang mengalami pre eklampsia di RSUD Dr.Harjono Ponorogo tahun 2013 sebanyak 382 responden. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 382 responden. Sampling penelitian menggunakan total populasi. Data penelitian didapatkan dari buku register di Rekam Medik RSUD Dr.Harjono Ponorogo bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2013. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden sebanyak 140 responden (36,64 %) berusia < 20 tahun, 152 responden (39,79 %) dengan paritas primipara, 379 responden (99,21%) tidak ada penyakit yang menyertai dalam kehamilan, 360 responden (94,24 %) tidak ada kelainan dalam kehamilan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pre eklampsia pada kehamilan adalah umur, paritas, penyakit yang menyertai kehamilan, dan kelainan dalam kehamilan, peneliti menyarankan kepada tenaga kesehatan agar memberikan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pre eklampsia pada kehamilan kepada pasien.
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pre-eklamsia pada Kehamilan di RSUD dr. Harjono Ponorogo
201101028 - PRIDA DUWI ROLISA
|
INTISARI
Hanifah, L.N.O, 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Kunjungan K4 di Puskesmas Tladan Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp, M.Kes, (II) Ika Mustika, S.ST.
Kata Kunci : Faktor-faktor (pengetahuan, ekonomi, sosial budaya), K4, Kehamilan
Antenatal Care (ANC) adalah pengupayaan observasi berencana dan teratur terhadap ibu hamil melalui pemeriksaan, pendidikan, pengawasan dini terhadap komplikasi dan penyakit ibu yang dapat mempengaruhi kehamilan. Pemantauan ini dilakukan secara teratur di mulai dari tribulan I 1 kali, tribulan kedua 1 kali dan tribulan ketiga 2 kali. Diharapkan K4 nasional mencapai 90%, masalahnya di wilayah Puskesmas Tladan Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan pada tahun 2010 diketahui dari 181 ibu hamil yang mencapai K4 baru 56,35%. Variabel dari penelitian ini meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan K4 diantaranya meliputi faktor pengetahun, ekonomi dan sosial budaya. Mengingat pentingnya manfaat cakupan K4, penelitian ini bertujuan untuk mencari gambaran faktor pengetahuan, ekonomi, dan sosial budaya ibu hamil dalam pencapaian K4.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi semua ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan K4 di wilayah Puskesmas Tladan Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan tahun 2010 yaitu sejumlah 34 ibu hamil. Sampel adalah semua ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan K4 di wilayah Puskesmas Tladan Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan. Pengumpulan data dengan lembar pengumpul data yang bersumber dari buku regester/rekam medik tahun 2011 dan lembar quesioner. Analisa data dilakukan secara deskriptif, yaitu dengan cara mengolah data dalam bentuk tabel dan persentase.
Hasil penelitian ditinjau dari masing-masing faktor, dari 34 sampel didapatkan 18 ibu hamil (53%) berpengetahuan baik, 17 ibu hamil (50%) memiliki ekonomi sedang, 23 ibu hamil (68%) memiliki sosial budaya mendukung.
Oleh karena itu diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan kebijakan untuk mengambil langkah-langkah bagi institusi kesehatan, bekerja sama antara bidan dan kader dalam melakukan kunjungan rumah, penyuluhan pentingnya pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan janin bagi ibu hamil, dan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya secara analitik. Saran pada penelitian ini adalah perlu meningkatkan penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan secara rutin dalam setiap kunjungan ANC sehingga risiko tinggi obstetric dapat dideteksi.
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Cakupan K4 di Desa Balerejo Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan
200902074 - LAILI NORAFNI OKTAFI HANIFAH
|
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Kunjungan Balita ke Posnyandu di Desa Watubonang Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
201201065 - MARDHASARI DWI RAHENDRANINGDYAH
|
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Kunjungan Ibu Hamil di Puskesmas Tasinifu Kecamatan Mutis Kabupaten Timor Tengah Utara
201302008 - MARIA Y. LEFI LIM
|
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Pemberian ASI Ekslusif di Puskesmas Napan Kecamatan Bikomi Utara Kabupaten Timor Tengah Utara
201302006 - GERTRUDIS SAFE
|
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Balita di Posnyandu Dusun Tambang Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201201103 - SITI RAHMAWATI
|
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tindakan Sectio Caesaria di RSU Muslimat Ponorogo
201201076 - NOOR AZIZAH NOVITAWATI
|
INTISARI
Ahmawati, Susi. 2012. Hubungan usia, pendidikan dan pekerjaan dengan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause di Desa Blaran Kecamatan Barat Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Khalimi Sany, S.KM.M.Kes. Pembimbing (II) : Sumini SSiT,M.Kes.
Kata Kunci : Usia, Pendidikan, Pekerjaan, Tingkat kecemasan, Menopause
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Desa Blaran Kecamatan Barat terhadap 10 perempuan premenopouse didapat hasil bahwa 7 orang mengalami kecemasan dan 3 orang tidak mengalami kecemasan dalam menghadapi menopouse. Sebagian besar wanita premenopouse menyampaikan kecemasan karena berbagai keluhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, pendidikan dan pekerjaan dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause.
Jenis penelitian ini adalah studi penelitian analitik. populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita pre menopause usia 40 – 45 tahun, sampel dalam penelitian ini adalah wanita premenopouse usia 40-45 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, teknik sampling total sampling sejumlah 36 orang dengan instrumen penelitian adalah kuesioner. Data kuesioner ditabulasi dan dianalisa. Uji statistik menggunakan spearman’s dan chi squaere dengan signifikansi ditentukan dengan nilai p < 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan usia dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause dengan tingkat keeratan sedang, ada hubungan tingkat pendidikan dengan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause dengan tingkat keeratan rendah dan ada hubungan pekerjaan dengan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause dengan tingkat keeratan sedang.
Disarankan petugas kesehatan meningkatkan penyuluhan dan memberikan asuhan pada wanita pre menopause, merubah pola pikir untuk lebih siap dalam menghadapi menopause tanpa kecemasan.
|
Faktor-Faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan wanita dalam menghadapi menopause di Desa Blaran Kec. Barat Kab. Magetan
200902115 - SUSI AHMAWATI
|
INTISARI
Markilah 2011. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Abortus Pada Ibu Hamil di RSUD dr. Sayidiman Magetan tahun 2009-2011.
Pembimbing : (1) Hariyanto, M.Pd, (2) Etika Desi Yogi S.ST
Kata Kunci : Abortus, Maternal, Janin
Menurut dr. LekeIrdijrati, Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan (2007) menyebutkan bahwa 90% kematian ibu disebabkan oleh perdarahan, toksemia gravidarum, infeksi, partus lama, dan kmplikasi abortus. Komplikasi abortus meliputi perdarahan merupakan penyebab pertama kematian ibu di Indonesia setelah infeksi, perforasi, gagal ginjal akut dan syok. Penyebab abortus merupakan gabungan dari beberapa faktor-faktor yang menyebabkan abortus yaitu faktor janin, maternal dan eksternal. Beberapa faktor yang merupakan predisposisi terjadinya abortus, misalnya paritas dan ibu.
Jenis penelitian adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami abortus di RSUD dr. Sayidiman Magetan tahun 2009-2011, semua anggota populasi dijadikan subjek penelitian (total populasi). Variabel penelitian adalah umur ibu, paritas, usia kehamilan, riwayat penyakit dan riwayat abortus pada kehamilan yang lain. Pengumpulan data menggunakan data sekunder yaitu hasil dokumentasi rekam medik. Setelah data terkumpul, hasil ditabulasi kemudian dianalisia menggunakan presentase dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% ibu mengalami abortus spontan dimana 50,74% diantaranya mengalami abortus inkomplet yang 64,81% terjadi pada usia reproduksi sehat (20-35 tahun), 87,03% di usia kehamilan < 12 mg, 61,48% pada paritas multigravida, 58,33% mempunyai riwayat penyakit infeksi, dan 86,84% mempunyai riwayat abortus pada multigravida dan 13,15% pada grandemulti.
Kesimpulan hasil penelitian didapatkan bahwa jenis abortus terbanyak adalah abortus spontan, diantaranya abortus inkomplet. Terdapat pada umur ibu yang tidak bersiko (20-35 tahun) pada usia kehamilan < 12 mg terbanyak pada paritas multigravida. Sedangkan yang mempunyai riwayat penyakit disebabkan oleh penyakit infeksi dan sebagian besar pada multigravida dan grandemulti memiliki riwayat abortus. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mencegah kejadian abortus spontan yaitu dengan meningkatkan kesehatan sebelum kehamilan memperbaiki rahim dimana lingkungan hasil konsepsi akan tumbuh nantinya.
|
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kejadian Abortus di RSUD Dokter Sayidiman Magetan Tahun 2008-2011
200902079 - MARKILAH
|
|
Faktor-faktor yang Menyebabkan Kejadian BBLR (Berat Badan Bayi Lahir Rendah) di RSUD Dr. Harjono Ponorogo
201201099 - SASKYA LACESA SEPTIYANDIKA
|
INTISARI
Emirensiana Kolo, 2013.Gambaran Cara Mengejan Ibu Bersalin Primipara Dalam Persalinan Spontan di RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2013. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing I : Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes. Pembimbing II : Hj. Murniati,S.ST.,M.Kes.
Kata Kunci : Cara Mengejan Pada Ibu Bersalin Primipara.
Cara mengejan pada ibu primipara dalam persalinan spontan merupakan suatu tindakan yang sangat membutuhkan mutu pelayanan asuhan kebidanan. Dan fenomena yang sering ditemui pada ibu primipara masih banyak yang belum memahami cara mengejan yang benar. Survey awal dilakukan peneliti di RSUD Kefamenanu persalinan spontan pada tahun 2012 sebanyak 46 ibu persalinan pervaginam primipara, 356 ibu dan rata-rata ruptur perineum. Akibat dari cara mengejan yang salah dapat menyebabkan persalinan lama yang akan beresiko pada bayi yaitu bayi bisa asfiksia, selain itu juga dapat menyebabkan robekan jalan lahir pada ibu. Hal ini dapat dicegah melalui upaya penyuluhan atau health education tentang cara mengejan yang benar saat sebelum persalinan dan mengajarkan latihan senam hamil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara mengejan ibu primipara dalam persalinan. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian deskriptif yaitu memaparkan cara mengejan ibu primipara dalam persalinan spontan. Penelitian ini memiliki satu variabel yaitu gambaran cara mengejan pada ibu bersalin primipara dan teknik sampling yang digunakan adalah accidental. Data dikumpulkan menggunakan cheklist dan dinilai dari enam item yaitu mengejan mengikuti dorongan alamiah selama kontraksi, menahan nafas saat mengejan, berhenti mengejan diantara kontraksi, memilih posisi mengejan sesuai kenyamanan ibu, tidak mengangkat bokong saat mengejan, tidak diperbolehkan mendorong fundus untuk membantu kelahiran bayi. Sampel dalam penelitian adalah ibu primipara yang bersedia menjadi responden sejumlah 41 orang.
Dari hasil penelitian didapatkan cara mengejan pada ibu bersalin dalam persalinan spontan, hampir setengahnya melakukan cara mengejan dengan benar yaitu sebanyak 14 responden (34,1%), sedangkan sebagian besar melakukan cara mengejan salah yaitu sebanyak 27 responden (65,9%).
Berdasarkan hasil diatas maka disarankan untuk meningkatkan pelayanan selama masa kehamilan dengan memberikan penyuluhan tentang persalinan khususnya cara mengejan yang benar dan pelatihan senam hamil sehingga pada saat persalinan ibu akan lebih siap.
|
Gambaran Cara Mengejan pada Ibu Bersalin Primipara dalam Persalinan Spontan di RSUD Kefamenanu Kabupaten Timur Tengah Utara
201202011 - EMIRENSIANA KOLO
|
INTISARI
M Maria, 2012.Gambaran Pengetahuan dan sikap ibu post partum primipara terhadap Perubahan sistim reproduksi pada masa nifas di Ruang Nifas Rumah Sakit Umum Daerah Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Hariyanto, M.Pd (II) Ani Rosita, S.Kep.,Ns.,M.Kes
Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Masa Nifas
Peristiwa yang terpenting pada periode kala nifas (masa setelah melahirkan) adalah terjadinya perubahan pada sistim reproduksi.Asuhan masa nifas diperlukan karena merupakan masa kritis bagi ibu mempunyai komplikasi. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah melahirkan dan 50% kematian masa nifas dalam 24 jam pertama. Masalah yang terjadi di Ruang Nifas Rumah Sakit Umum Daerah Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara ibu-ibu post partum primipara kurang mendapatkan informasi dan pengetahuan dari Bidan tentang perubahan yang akan terjadi pada sistim reproduksi setelah melahirkan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu post partum primipara terhadap perubahan sistim reproduksi pada masa nifas di Ruang Nifas Rumah Sakit Umum Daerah Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara.Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini ibu post partum primipara yang memenuhi kriteria sampel sebanyak 30 orang. Metode penelitian sampel dalam penelitian ini acidental sampling.
Hasil penelitian dari 30 orang yang diteliti 19 orang (63%) memiliki pengetahuan kurang terhadap perubahan sistim reproduksi pada masa nifas di Ruang Nifas Rumah Sakit Umum Daerah Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara dan sikap 17 orang (57%) memiliki sikap negatif.
Mengingat begitu pentingnya pengetahuan dan sikap ibu post partum terhadap perubahan sistim reproduksi pada masa nifas maka perlu ada informasi/penyuluhan tentang kesehatan pada ibu-ibu post partum sehingga pengetahuan dapat ditingkatkan dan dapat merespon dengan baik.
|
Gambaran dan Pengetahuan Sikap Ibu Post Partum Primipara terhadap Perubahan System Reproduksi pada Masa Nifas di ruang Nifas RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara
201202025 - MARIA MEOL
|
|
Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Alat Kontrasepsi Pil di Puskesmas Nunpene Kecamatan Miomafo Timur Kabupaten Timor Tengah Utara
201302001 - ADRIANA GERVASIA USNAAT
|
INTISARI
Triwulandari Yuli, 2012. Gambaran Pengetahuan Ibu, Sikap yang mempengaruhi Ibu Balita untuk membawa anaknya datang ke Posyandu Desa.Driyorejo Kec.Nguntoronadi Kab.Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya PonorogoPembimbing : (I) Hariyanto, M.Pd. (II) Hj.Murniati, S.ST,M.Kes.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Ibu Balita, Posyandu.
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu†dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang. Ibu adalah seorang perempuan yang telah melahirkan, pada umumnya Ibu memegang peranan terhadap pendidikan anak-anak sejak dilahirkan. Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat pelayanan profesional oleh petugas, serta nonprofesional (kader) dan diselenggarakan atas usaha masyarakat sendiri. Masalah yang ditemukan pada tahun 2011 dari 105 balita yang ada di Desa.Driyorejo, ada 22 balita yang DO sedang yang aktif ada 83 balita. Juga ditemukan bertambahnya jumlah balita KEP dari 3 pada tahun 2010 menjadi 9 pada tahun 2011. Tujuan Penelitian ini untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu dan sikap yang mempengaruhi ibu balita untuk membawa anaknya datang ke Posyandu Desa Driyorejo, Kec.Nguntoronadi, Kab.Magetan.
Jenis Penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu balita di Posyandu Ds.Driyorejo diambil dengan teknik sampling jenuh sehingga tetap menjadi 105 ibu balita. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Februari 2012. Variabel yang diteliti adalah Pengetahuan ibu dan Sikap ibu balita. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner, untuk mengidentifikasi setiap variabel dengan pengolahan data berupa prosentase.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden 57 ibu (54,28%) berpengetahuan cukup, dan 63 ibu (60%) mempunyai sikap positif tentang pentingnya membawa anak ke Posyandu.
Disarankan bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan kunjungan di Posyandu dengan memberikan motivasi serta penyuluhan bagi ibu balita tentang pentingnya kegunaan posyandu bagi pertumbuhan dan perkembangan anak balita.
|
Gambaran Faktor-Faktor yang Mendorong Ibu Balita Untuk Membawa Anaknya Datang ke Posyandu Ds. Driyorejo Kec. Nguntoronadi Kab. Magetan
200902123 - YULI TRIWULANDARI
|
|
Gambaran Keberhasilan Desa Siaga di Desa Klagen Kecamatan Barat Kabupaten Magetan Berdasarkan Manajemen Desa Siaga
200902098 - SITI SUNDARI
|
INTISARI
WULANDARI AGUSTRI, LINA. 2012 Gambaran Kemandirian Anak Usia
4-6 Tahun sesuai dengan Teori DDST di TK Dharmawanita Desa Bulukidul Kecamatan Balong Tahun 2012. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing (I). Hariyanto, M.Pd. Pembimbing (II) Hj. Dijanti, S.ST.
Kata kunci : Kemandirian anak, usia 4-6 tahun, dan siswa TK
Kemandirian merupakan sebagian life skill yang harus dipunyai anak,dengan melatihnya sedari kecil manfaatnya akan lebih dirasakan anak dalam jangka pendek. Dalam usia 4-6 tahun setidaknya anak sudah bisa melakukan kegiatan antara lain motorik halus dan motorik kasar. Secara garis besar kemandirian, latihan keberanian dan kemandirian bisa berjalan secara stimulant.
Penelitianini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemandirian anak usia 4-6 tahun sesuai dengan teori DDST yang meliputi aspek Personal Sosial, Bahasa, Motorik Halus,Motorik kasar di TK Dharmawanita Desa Bulukidul Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik total sampling, yaitu siswa TK yang berumur 4-6 tahun dengan batasan Maret 2012. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Maret – 2 April 2012 dengan jumlah 32 responden. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan wawancara secara langsung sesua dengan lembar DDST dan pengolahan data dengan tabel distribusi frekwensi.
Berdasarkan penelitian 32 responden anak yang berumur 4-6 tahun di TK Dharmawanita Bulukidul ditemukan 90,63% anak yang sudah mandiri, 3,12% kurang mandiri dan 6,25 % tidak mandiri.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemandirian anak usia 4-6 tahun di TK Dharmawanita Bulukidul dinyatakan dengan status sudah mandiri. Oleh karena itu sangat perlu ditingkatkan lagi kwalitasnya terhadap latihan – latihan kemandirian pada anak sesuai dengan teori DSST misalnya pada usia 4-6 tahun pada aspek bahasa sebagai contoh anak sudah bisa mengetahui 3 kata sifat, menyebut 4 warna, mengetahui 4 kegiatan. Peran pendidik, pola asuh orangtua serta kondisi lingkungan ádalah faktor yang harus selalu diperhatikan dalam mendukung kemandirian seorang anak.
|
Gambaran Kemandirian Anak Usia 4-6 tahun Sesuai Dengan Teori DDST di TK Dharma Wanita Desa Bulu Kidul Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
200902019 - LINA AGUS TRIWULANDARI
|
|
Gambaran Kendala Lansia dalam Mengikuti Pelaksanaan Posyandu Lansia di Desa Arjosari Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan
201201044 - HARIN NOVITA SARI
|
|
Gambaran Lingkungan Sekolah dan Pergaulan Remaja Kelas XII IPS di SMA N 1 Slahung Ponorogo
201201046 - I IN SUYANTI
|
ABSTRAK
Yogi, Desy, Etika. 2009. Gambaran mutu layanan ibu bersalin tentang pelayanan bidan di BPS Ny â€S†Punung Kabupaten Pacitan.
Pembimbing I : Ike Sureni, S.KM.M.Kes Pembimbing II : Hj. Murniati, S.ST
Kata Kunci : Mutu layanan, Ibu bersalin, Pelayanan Bidan
Mutu layanan BPS tidak hanya ditentukan oleh tingkat kemampuan akademisnya semata–mata, tetapi juga oleh sifat kemanusiaan yang dimiliki oleh pemberi layanan. Bidan sebagai satu tenaga dalam pelayanan kebidanan dituntut untuk memahami, mampu dan memberikan pelayanan pada ibu bersalin yang lebih optimal untuk mencapai tujuan yang diharapkan serta memuaskan kliennya. Dan kepuasan pasien dipengaruhi oleh 10 dimensi penentu mutu layanan, yang akhirnya menjadi penentu tingkat kepuasan, dimensi - dimensi tersebut meliputi : kompetensi teknis, askes atau keterjangkauan, efektivitas, efisiensi, kesinambungan, keamanan, kenyamanan, informasi, ketepatan waktu, hubungan antarmanusia.
pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa urgen yang terjadi pada masa kini, deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematik dan lebih menekankan pada data faktual dari pada penyimpulan fenomena, disajikan secara apa adanya tanpa manipulasi dan peneliti tidak mencoba menganalisis bagaimana dan mengapa fenomena tersebut bisa terjadi. Yaitu menggambarkan bagaimanakah gambaran mutu layanan ibu bersalin tentang pelayanan bidan di BPS Ny â€S†Punung Kabupaten Pacitan tahun 2009. Dari hasil penelitian diperoleh data sebesar 20 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik Quota sampling, pengambilan data menggunakan kuisioner. Kemudian hasinnya dianalisis dengan distribusi frekwensi dengan menggunakan analisa tabel berdasarkan masing – masing dimensi penentu mutu layanan persalinan, selanjutnya dipresentasikan dalam bentuk narasi.
Berdasarkan hasil penelitian, hampir seluruh responden ibu bersalin menyatakan mutu layanan di BPS Ny. S Punung Pacitan tahun 2009 baik, hal tersebut baik dari masing masing tiap dimensi penentu mutu layanan, hanya pada dimensi informasi menunjukkan bahwa 20 responden ibu bersalin sebagian besar responden (65%) menyatakan bahwa setiap hasil pemeriksaan bidan selalu memberikan penjelasan, dan sebagian kecil (35%) menyatakan kadang–kadang bidan memberikan penjelasan. Dan pada dimensi kesinambunga setengahnya responden (50%) menyatakan dilayani petugas bergantian, sebagian kecil (35%) menyatakan kadang–kadang dan (15%) menyatakan dilayani oleh petugas /bidan yang tetap.
Kesimpulannya dari penelitian ini responden menyatakan mutu layanan di BPS Ny. S Punung Pacitan baik. Namun perlu adannya peningkatan mutu layanan bidan, sehingga dengan hal itu dapat memperoleh hasil yang lebih maksimal sesuai dengan keinginan klien pada umumnya.
|
Gambaran Mutu Layanan Ibu Bersalin tentang Pelayanan Bidan di BPS Ny “S†Punung Kabupaten Pacitan Tahun 20082
200601003 - ETIKA DESI YOGI
|
|
Gambaran Pencegahan Anemia Melalui Pemberian Fe pada Ibu Hamil di Puskesmas Madiun
200702005 - HARYATI
|
|
Gambaran Pendapatan dan Pendidikan Akseptor KB terhadap Keengganan untuk Menggunakan Alat Kontrasepsi Jangka Panjang di BPM Ny. ``M`` Dusun Ngudal Desa Pager Ukir Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
201201019 - DIAN FITRI LESTARI
|
INTISARI
Metboki Maria, Elfiana. 2013. Gambaran pengetahuan dan sikap Ibu Bayi Tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Bayi Dibawah Umur Enam Bulan Di Puskesmas Mamsena Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2013. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (1) Hj Murniati, S.ST.,M.Kes, (II) Etika Desi Yosi S,ST.
Kata kunci : Ibu, bayi umur 0-6 bulan, makanan pendamping ASI.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara Target untuk ASI Ekslusif tahun 2011 41,07 persen. Target yang harus di capai pada tahun 2011 80 persen, jumlah persalinan 5.269, jumlah bayi 0-6 bulan 5.608, yang mendapat ASI ekslusif 2.303 / 41,07 persen. Data Puskesmas Mamsena jumlah persalinan 179 orang jumlah bayi umur 0-6 bulan 60 orang yang mendapat ASI ekslusif 40 persen. Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu bayi tentang pemberian makanan pendamping ASI pada bayi di bawah umur enam bulan di Puskesmas Mamsena.
Jenis penelitian yang di gunakan adalah deskriptif, waktu dan tenpat penelitian di Puskesmas Mamsena Kabupeten Timor Tengah Utara Bulan Mei-Juli 2013, populasi adalah seluruh ibu yang memiliki bayi umur dibawah enam bulan, yang berjumlah 60 orang, sedangkan yang dijadikan sampel berjumlah 60 orang. Teknik sampling mengunakan teknik sampling jenuh, variebel dalam penelitian ini adalah Gambaran pengetahuan dan sikap ibu bayi tentang pemberian makanan pendamping ASI, yang terdiri dari variabel (pengetahuan, sikap), instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini pada variebel pengetahuan dan sikap menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian didapatkan sebagian besar 32 responden (53,33%) berpengetahuan cukup, hampir seluruhnya 46 (76,66) bersikap positif.
Saran bagi puskesmas dapat menjadi referensi kepada petugas pengelolah gizi (TPG) guna meningkatkan kwalitas manajemen mutu tentang pemberiaan makanan pendamping ASI, saran bagi ibu diharapkan untuk menerapkan dan melaksanakan cara yang tepat tentang pemberian makanan pendamping ASI pada bayi melalui peningkatan pengetahuan ibu misalnya melalui penyuluhan.
|
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Bayi tentang Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu pada Bayi di Bawah Umur 6 Bulan di Puskesmas Mamsena Kabupaten Timor Tengah Utara
201202007 - ELFIANA MARIA METBOKI
|
INTISARI
Bria, Ade Monika. 2013 Gambaran pengetahuan dan sikap Ibu Hamil Dalam Memilih Tempat Persalinan di Wilayah Puskesmas Nimasi Kecamatan Bikomi Tengah Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I): Sumini, S.SiT.,M.Kes. (II) Bibi Amikasari, S.ST,M.Kes.
Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Ibu Hamil, Tempat Persalinan
Dari data persalinan dan kematian yang didapatkan di Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur menunjukkan bahwa pada bulan Januari sampai dengan November tahun 2012 cakupan persalinan sementara oleh tenaga kesehatan adalah: 4440 kasus, oleh dukun terlatih dan dukun tidak terlatih : 401 kasus. Dan memilih tempat persalinan di Rumah Sakit : 1015 orang, Puskesmas : 2302 orang, Polindes : 689 orang, Klinik Bersalin : 296 orang, di rumah : 539 orang. Mereka menganggap bahwa memilih tempat bersalin di rumah lebih nyaman karena dekat dengan orang yang dikenalnya seperti keluarga dan dukun terlatih. Pengalaman orang tua, dan ibu sendiri memilih tempat nyaman yang pernah ia gunakan untuk melahirkan, membuatnya merasa percaya dan yakin. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu dalam memilih tempat persalinan di wilayah Puskesmas kecamatan Bikomi Tengah Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan populasi 50 ibu hamil trimester III dan sampel 50 ibu hamil trimester III yang datang berkunjung ke Puskesmas Nimasi dengan menggunakan Total Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner sesuai dengan kriteria, dengan menggunakan analisa data editing, coding, dan tabulating yang mana dilaksanakan pada bulan Mei, Juni, Juli 2013.
Berdasarkan hasil penelitian dari pengetahuan 34 responden (68%) berpengetahuan cukup, sebagian kecil 5 responden (10%) berpengetahuan baik, dan sebagian kecil 11 responden (22%) berpengetahuan kurang. Sedangkan untuk sikap yaitu sebagian besar 32 responden (64%) bersikap negatif dan hampir setengahnya 18 responden (36%) bersikap positif
Peneliti menyarankan kepada ibu hamil Trimester III yang berpengetahuan kurang, sikap negatif, dalam memilih tempat persalinan agar meningkatkan pengetahuan dengan membaca buku KIA maupun melalui media elektronik, sedangkan bagi ibu yang berpengetahuan baik dan cukup dengan sikap positif untuk lebih meningkatkan pengetahuan dalam memilih tempat persalinan yang aman sehingga ibu dan bayi yang dikandungnya tidak terjadi komplikasi.
|
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dalam Memilih Tempat Persalinan di Wilayah Puskesmas Nimasi Kecamatan Bikomi Tengah Kabupaten Timor Tengah Utara
201202029 - MONIKA ADE BRIA
|
INTISARI
Moni,Edelweis.,2013 gambaran pengetahuan dan sikap Ibu Hamil Dalam Pelaksanaan Kelas ibu hami Diwilayah Kerja Desa Taekas Kecamatan Miomaffo Timur Kabupaten Timor Tengah Utara. Karya Tulis Ilmiah, Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I)
Hj. Murniati,S.ST.,M.Kes (II) Bibi Amikasari, S.ST.,M.Kes
Kata Kunci : Ibu Hamil, Kelas Ibu Hamil.
Kunjungan Ibu hamil pertama ke sarana Kesehatan : 85,0%, KI standart :60,6%,Pertolongan persalinan yang ditolong oleh dukun :6,6%. Data didesa Taekas Menunjukkan Bahwa pada tahun 2012 persalinan berjumlah 45 orang yang ditolong nakes 43 orang, persalinan dengan preeklamsia dan eklamsia sebanyak 5 orang, infeksi pada masa nifas, sebanyak 2 orang. mengalami komplikasi lain- lain 12 orang. Dampak dari masalah tersebut diatas adalah banyak ibu hamil dan ibu bersalin yang tidak dideteksi komplikasinya sejak dini, dan dapat mengakibatkan perdarahan pada saat persalinan 4%, infeksi masa nifas 0,3 % dan kematian ibu dan bayi lahir mati 0,2%.
Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam pelaksanaan kelas ibu hamil di desa Taekas Kecamatan Miomaffo Timur Kabupaten Timor Tengah Utara. Jenis penelitian adalah deskriptif. Populasi dan sampel adalah semua ibu hamil didesa Taekas kecamatan Miomaffo Timur Kabupaten Timor Tengah Utara pada bulan Mey sampai dengan bulan juli 2013 yang berkunjung sebanyak 30 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling. Instrumen penelitian adalah dengan menggunakan kuisioner, analisis data dengan editing,tabulating,scoring. Data pengetahuan dan tindakan di presentase serta data sikap menggunakan skor T.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ( 73,3%) ibu memiliki pengetahuan baik tentang kelas ibu hamil. Sebagian besar (63,3) ibu memiliki sikap yang positif tentang pelaksanaan kelas ibu hamil.
Saran bagi Ibu hamil dan keluarga, untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya mengikuti kelas ibu hamil. Bagi bidan meningkatkan pengetahuan dalam memberikan materi tentang kelas ibu hamil bagi ibu, suami dan keluarga. Bagi institusi meningkatkan proses pembelajaran bagi mahasiswa tentang kelas ibu hamil.
|
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dalam Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil di Desa Taekas Kecamatan Miomaffo Timur Kabupaten Timur Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur
201202006 - EDELWEIS MONI
|
Intisari
Susiati, Indah. 2012. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Laktasi di Polindes Sirapan Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun. Pembimbing (I) : Hariyanto, M.Pd (II) : drg. Priyo Langgeng, MM
Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, Ibu Hamil, Laktasi
Laktasi merupakan keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Selain itu Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2007 didapatkan sebanyak 65 % bayi baru lahir mendapatkan makanan selain ASI selama tiga hari pertama sedangkan jumlah bayi dibawah 6 bulan yang di beri susu formula dari 16,7 % pada tahun 2002 menjadi 27,9 % pada tahun 2007 (Depkes RI, 2007). Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang laktasi di Polindes Sirapan Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun.
Jenis penelitian ini adalah studi penelitian deskriptif eksploratif yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa urgen yang terjadi pada masa kini dengan tujuan utama untuk memperoleh gambaran pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang laktasi di Polindes Sirapan Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun. Populasi dalam penelitian ini semua ibu hamil di Polindes Sirapan Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun, pada bulan Oktober sampai dengan Oktober - November 2011, dengan jumlah 42 orang, teknik sampling yang digunakan adalah secara accidental sampling, yaitu waktu penelitian ditentukan pada bulan Desember 2012, sedangkan waktu penelitian akan dilakukan bulan Oktober - November 2011, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil perhitungan Pengetahuan ibu tentang laktasi sebagian besar 25 responden (59,52%) berpengetahuan baik, sedangkan pada sikap ibu terhadap laktasi sebagian besar 22 responden (52,4%) mempunyai sikap yang positif.
Peneliti menyarankan pada ibu hamil yang sudah memiliki pengetahuan yang baik, sikap positif untuk lebih menambah pengetahuan tentang laktasi dalam masa kehamilan, sehingga ibu mampu mempersiapkan dini laktasi dalam masa kehamilanya. Sedangkan pada pengetahuan kurang, sikap negatif terhadap laktasi untuk lebih meningkatkan pengetahuan melalui penyuluhan bidan saat pemeriksaan kehamilan.
|
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Laktasi di Polindes Sirapan Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun
200902014 - INDAH SUSIATI
|
INTISARI
Naimuni, Klaverita. 2013. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Primipara Tentang Perawatan Masa Nifas di Rumah Sakit Umum Daerah Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Hariyanto, M. Pd. Pembimbing (II): Etika Desi Yogi, S.ST
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Ibu Nifas, Perawatan Masa Nifas.
Berdasarkan profil dinas kesehatan kabupaten Timor Tengah Utara tahun 2012, kematian ibu berjumlah: 16 orang, terbagi atas kematian ibu hamil: 4 orang, kematian ibu bersalin: 6 orang, kematian ibu nifas: 6 orang. Berdasarkan data yang diambil di ruang bersalin RSUD kefamenanu, jumlah persalinan secara keseluruhan pada 1 tahun terakhir (2012) adalah: 756 orang, sectio caeserea: 56 orang, induksi: 82 orang, vacum ekstraksi: 46 orang. Dari persalinan tersebut yang menderita infeksi post section caeserea: 8 orang, infeksi luka perineum: 24 orang, retensio urine: 30 orang. Bendungan ASI: 86 orang. (register ibu bersalin RSUD Kefamenanu). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu nifas primipara tentang perawatan masa nifas di RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel secara accidental sampling. Populasinya adalah semua ibu nifas primipara yang berada di RSUD Kefamenanu, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 ibu nifas primipara sesuai dengan kriteria sampel. Variabel penelitian ini adalah pengetahuan ibu nifas primipara dan sikap ibu nifas primipara tentang perawatan masa nifas. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir setengahnya dari responden yaitu 14 orang (47%) berpengetahuan kurang, hampir setengahnya lagi responden berpengetahuan baik yaitu 9 orang (30%), sedangkan sebagian kecil responden yaitu 7 orang (23%) memiliki pengetahuan yang cukup tentang perawatan masa nifas. Sedangkan pada sikap sebagian besar responden yaitu 17 orang (57%) memiliki sikap Negatif, dan hampir setengah bagian responden yaitu 13 orang (43%) memililiki sikap positif tentang perawatan masa nifas.
Diharapkan khusus bagi bidan agar meningkatkan pelayanan kebidanan dengan memberikan penyuluhan kepada ibu nifas khususnya personal hygiene (kebersihan kulit, rambut, pakaian, perineum), perawatan payudara dan mobilisasi, sehingga mereka dapat mengetahui perawatan masa nifas yang benar.
|
Gambaran Pengetahuan dan Sikap ibu Nifas Primipara tentang Perawatan Masa Nifas di Rumah Sakit Umum Daerah Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2013
201202020 - KLAVERITA NAIMUNI
|
INTISARI
Rusmawati, Gita. 2012. Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Terhadap Mioma Uteri Di Rumah Bersalin Viasa Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Hariyanto, M.Pd, (II) Drg. Priyo Langgeng.
Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Ibu, dan Mioma Uteri
Salah satu penyakit sistem reproduksi wanita sejenis tumor yang paling sering ditemukan adalah mioma uteri. ditemukan sekurang-kurangnya pada 20%-25% wanita di atas usia 30 tahun. Laporan lain dari suatu studi melalui pemeriksaan post mortem pada jenazah wanita menunjukkan angka kejadian mioma yang sebagian besar kasus mioma uteri adalah tanpa gejala, sehingga kebanyakan penderita tidak menyadari adanya kelainan pada uterusnya.
Penelitian ini bertujuan menganalisis adakah hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu tentang penyakit Mioma Uteri. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Sampel 29 ibu diambil secara purposive di RB Viasa Ponorogo. Sebagai alat pengumpul digunakan soal untuk variabel pengetahuan dan pernyataan sikap dengan skala likert untuk variabel sikap. Uji hipotesis Chi square dengan taraf nyata (α) 0,05
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu tentang penyakit Mioma Uteri. Sebagian besar ibu mempunyai pengetahuan tentang penyakit Mioma Uteri kategori tinggi sebesar 62,1%, dan sikap ibu sebagian besar kategori positif sebesar 55,2%. Hasil Uji Chi square diperoleh χ2 hitung 5,57 dan χ2 tabel 3,84 yang berarti χ2 hitung > χ2 tabel yang artinya Ho ditolak maka ada hubungan antara pengetahuan responden tentang penyakit Mioma Uteri dengan sikap tentang penyakit Mioma Uteri. Sedangkan untuk keeratan hubungan didapatkan KK = 0,4 yang bermakna bahwa hubungan positif rendah
Disarankan membuat kebijakan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit Mioma Uteri dengan bekerja sama organisasi keagamaan. Poster-poster tentang penyakit Mioma uteri hendaknya ditempel di Rumah bersalin Viasa Ponorogo
|
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Kanker Servik di Desa Tajug Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo
200902012 - GITA RUSMAWATI
|
|
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Peserta KB dalam Memilih KB Suntik di Desa Banjarsari Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan Tahun 2008
200702023 - SRI WAHYUTI
|
INTISARI
de Carvalho, Sonia M. B. do R. 2013. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Kelas X dan XI Terhadap Kehamilan Usia Sekolah di SMA Negeri Eban Kecamatan Miomafo Barat Kabupaten TTU. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I): Eliya Rohmah, S.Kp, M.Kes. (II) Sumini, S.Si.T, M.Kes.
Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Remaja Putri, Kehamilan Usia Sekolah
Kehamilan pada usia di bawah 20 tahun merupakan kehamilan yang beresiko. Hubungan seksual yang dilakukan secara tidak aman juga dapat menyebabkan remaja terkena IMS dan HIV/AIDS. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMAN Eban Kecamatan Miomafo Barat kabupaten TTU menunjukan antara tahun 2010 s/d awal 2013 terdapat 19 orang siswa yang hamil di luar nikah dan kemudian putus sekolah. Karena itu kami tertarik untuk melakukan penelitian ini. Dimana tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri kelas X dan XI terhadap kehamilan usia sekolah di SMAN Eban, Kecamatan Miomafo Barat, Kabupaten TTU.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah semua siswi kelas X dan XI SMA Negeri Eban kecamatan Miomafo Barat Kabupaten TTU dengan Tehnik sampling simple stratified random sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2013 dengan melibatkan 103 siswa di SMA Negeri Eban, Kecamatan Miomafo Barat Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) sebagai responden. Gambaran tentang pengetahuan dan sikap responden dikaji dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Pengolahan data penelitian dilakukan melalui proses editing, scoring dan tabulating.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 46 siswa (44,66%) atau hampir setengah bagian siswa mempunyai pengetahuan kurang tentang kehamilan usia sekolah, dan 57 siswa (55,34%) atau sebagian besar siswa mempunyai sikap positif dalam mencegah kehamilan usia sekolah.
Oleh karena itu kami berharap lembaga pendidikan, orang tua, rekan-rekan bidan, serta instansi dan LSM terkait kiranya ke depan dapat lebih meningkatkan kerja sama dalam memberikan informasi yang benar dan terarah kepada remaja tentang kesehatan reproduksi remaja melalui kegiatan UKS atau bimbingan dan penyuluhan.
|
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Kelas X dan XI terhadap Kehamilan Usia Sekolah di SMA Negeri Eban Kecamatan Miomaffo Barat Kabupaten Timor Tengah Utara
201202033 - SONIA MARIA B DO R DE CARVALHO
|
|
Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Sectio Caesaria Hari ke-2 tentang Mobilisasi di Klinik Flamboyan Puji Astuti Kodya Madiun
200702001 - BIBI AMIKASARI
|
|
Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Pijat Bayi di Desa Bolosingo Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan
200702022 - SRI UTAMI
|
|
Gambaran Pengetahuan Ibu terhadap Efek samping KB Suntik 3 Bulan Berdasarkan factor Internal di BPS NY “S†Desa Wonorejo Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun
200702014 - MEY RUMIATI
|
|
Gambaran Pengetahuan Primigravida Trimester III tentang Hubungan Seks Selama Masa Kehamilan di Puskesmas Noemuti Kecamatan Neomuti Kabupaten Timor Tengah Utara
201302009 - REGINA MARIA BIAMNASI
|
|
Gambaran Pengetahuan tentang Gizi Buruk di Posyandu Melati Dsea Duren Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun
200702035 - EVIE AGUSTYARNI
|
I N T I S A R I
Suryani, Ida Dwi. 2014. Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Ibu Anak Prasekolah Usia 5-6 Tahun Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Kelas B Taman Kanak-Kanak Dharma Wanita Desa Lembeyan Wetan Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah: Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Hj. Murniati S.ST., M.Kes, (II) Tri Handayani, S.Psi
Kata Kunci: gambaran, pengetahuan, sikap, tindakan, karies gigi, anak prasekolah
Karies gigi adalah penyakit infeksi kronis pada manusia dengan salah satu tandanya berupa gigi yang berlubang. Karies merupakan salah satu penyakit yang umum dijumpai di Indonesia dan penanggulangan karies merupakan masalah tersendiri di negara berkembang, oleh karena itu pencegahannya masih perlu mendapat perhatian yang besar. Karies gigi utama diderita oleh anak baik usia prasekolah dan sekolah. Penelitian pendahuluan yang dilakukan di kelas B Taman Kanak-Kanak Dharma Wanita Lembeyan menunjukkan bahwa terdapat 93,75% siswa mengalami karies.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu anak prasekolah usia 5-6 tahun terhadap kejadian karies gigi anak. Penelitian yang dilakukan tergolong dalam penelitian deskriptif dengan purposive sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner.
Hasil penelitian yang dilaksanakan memberikan gambaran mengenai pengetahuan sikap dan tindakan ibu anak usia prasekolah terhadap kejadian karies anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 22 orang (73,4%) ibu berpengetahuan kurang, 7 orang (23,3%) ibu berpengetahuan cukup, dan 1 orang (3,3%) ibu berpengetahuan baik terhadap kejadian karies gigi anak usia prasekolah. Selain itu, 18 orang (60%) ibu memiliki sikap positif dan 12 orang (40%) ibu memiliki sifat negatif, 24 orang (80%) ibu melakukan tindakan yang tepat dan 6 orang (20%) ibu melakukan tindakan yang tidak tepat dalam menanggulangi karies gigi anak.
Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan para ibu lebih meningkatkan lagi upayanya dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut anaknya. Juga diharapkan ibu mampu menanamkan pola hidup sehat sehingga kelak anak akan terhindar dari berbagai macam gangguan kesehatan.
|
Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu Anak Prasekolah Usia 5-6 Tahun terhadap Kejadian Karies Gigi pada Kelas B Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Desa Lembeyan Wetan Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan
201101030 - IDA DWI SURYANI
|
INTISARI
Rochaini, Yanti 2012
Gambaran Pengetahuan dan Sikap tentang menyusui serta Tindakan Ibu Terhadap Cara Menyusui yang Benar pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan. Pembimbing I Hariyanto, M.Pd. Pembimbing II Hj. Murniati, S.ST, M.Kes.
Kata kunci : Pengetahuan dan Sikap serta Tindakan ibu terhadap Cara menyusui yang benar
ASI adalah makanan yang terbaik yang dapat diberikan oleh seorang ibu kepada anaknya yang baru dilahirkan.Pemberian ASI juga masih terkendala oleh rendahnya pengetahuan ibu tentang manfaat ASI dan cara menyusui yang benar dan kurangnya pelayanan konseling laktasi dari petugas kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap tentang menyusui serta tindakan ibu terhadap cara menyusui yang benar di wilayah kerja Puskesmas Karangrejo Magetan, karena di wilayah kerja puskesmas karangrejo masih banyak ibu yang belum bias menyusui dengan baik dan benar.
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Karangrejo dengan sectional dan pengambilan data menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Karangrejo .Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan accidental sampling sebanyak 32 responden.Analisis data secara distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan responden tentang cara menyusui yang benar tergolong tinggi dengan kategori baik yaitu sebanyak 20 orang (62,5%), kategori cukup 12 orang (37,5%) . Sedangkan untuk sikap ibu dalam menyusui dengan sikap positif 19 orang (59,37%) dan sikap negatif 13 orang (40,63%). Tindakan ibu dalam menyusui dengan tindakan baik 18 orang (56,25%) tindakan cukup 13 orang ( 40,63%) dan tindakan kurang baik 1 orang (3,12%).
Berdasarkan hasil penelitian diharapkan responden dapat meningkatkan pengetahuan tentang cara menyusui yang benar dan dapat bersikap lebih baik untuk selanjutnya. Bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor lain yang berhubungan dengan sikap dan tindakan ibu tentang cara menyusui yang benar.
|
Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu tentang Cara Menyusui yang Benar pada Post Partum di Wilayah Kerja Puskesmas Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan
200902121 - YANTI ROCHAINI
|
INTISARI
Suhartini. 2012. Gambaran Konsep Diri Kader Posyandu Dalam Upaya Meningkatkan Cakupan ASI Eksklusif Di Desa Ngindeng Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo. Pembimbing (I) : Ani Rosita, S.Kep.,Ns.,M.Kes (II) : Hj. Murniati, S.ST.,M.Kes
Kata Kunci : Konsep Diri, Kader Posyandu, ASI Eksklusif
Pencapaian ASI Eksklusif 6 bulan lebih rendah lagi yaitu di perkotaan antara 1-13%, sedangkan di pedesaan 2-13%. Berdasarkan profil Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo angka pencapaian ASI eksklusif tahun 2007 sebesar 46,85%, dan tahun 2008 hanya 4,69% (Kepmenkes, 2010). sedangkan Desa Ngindeng dengan jumlah 52 bayi, dan yang mendapat ASI eksklusif 18 bayi (34,6%) dimana cakupan ASI Esklusif pada Desa ini merupakan yang paling rendah dari semua desa yang berada di Wilayah Puskesmas Bondrang Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran konsep diri kader posyandu dalam upaya meningkatkan cakupan ASI eksklusif di Desa Ngindeng Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang digunakan dengan tujuan utama untuk memperoleh gambaran tentang suatu keadaan secara obyektif yaitu gambaran konsep diri kader posyandu dalam upaya meningkatkan cakupan ASI eksklusif di Desa Ngindeng Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo. Populasi dalam penelitian ini semua kader posyandu di Desa Ngindeng Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo, dengan jumlah 20 orang, teknik sampling yang digunakan adalah secara total sampling, sedangkan waktu penelitian akan dilakukan bulan Desember 2011, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Berdasarkan hasil perhitungan gambaran diri kader dalam upaya meningkatkan cakupan ASI eksklusif sebanyak 11 responden (55%) mempunyai gambaran diri baik, ideal diri kader dalam upaya meningkatkan cakupan ASI eksklusif sebanyak 13 responden (65%) mempunyai ideal diri yang baik, harga diri kader dalam upaya meningkatkan cakupan ASI eksklusif sebanyak 9 responden (45%) mempunyai harga diri yang cukup, peran diri kader dalam upaya meningkatkan cakupan ASI eksklusif sebanyak 10 responden (50%) mempunyai peran yang baik, dan identitas diri kader dalam upaya meningkatkan cakupan ASI eksklusif sebanyak 10 responden (50%) mempunyai identitas diri yang baik.
Peneliti menyarankan pada ibu bayi diharapkan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI eksklusif bagi bayi, sehingga mereka memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dan membantu peningkatan cakupan ASI eksklusif.
|
Gambaran Peran Kader Posyandu dalam Upaya Meningkatkan Cakupan ASI Ekslusif di Desa Ngindeng Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo
200902037 - SUHARTINI
|
INTI SARI
Winarsih, 2012. Gambaran Perilaku Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Di Wilayah Puskesmas Karangrejo Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Hariyanto, M.Pd, (II) Hj.Murniati S.ST.M.Kes.
Kata kunci: perilaku ibu hamil, tablet zat besi.
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil akan mengalami peningkatan saat terjadi kehamilan. Ibu yang dalam masa kehamilannya telah menderita kekurangan zat besi, tentu tidak dapat memberikan cadangan zat besi kepada bayinya dalam jumlah yang cukup untuk beberapa bulan pertama. Kekurangan zat besi memiliki pengaruh terhadap ibu dan janin yang dikandung baik pada masa kehamilan, persalinan maupun setelah lahir. Prevalensi anemia ibu hamil di dunia (WHO) pada tahun 2008 sekitar 37%. Di Indonesia masih tinggi, yaitu 40,1%. di Jawa Timur masih cukup tinggi yaitu 63.5% dan dari hasil survey di kabupaten Magetan pada tahun 2009 didapatkan 319 ibu hamil menderita anemia.Berdasarkan data di Puskesmas Karangrejo tahun 2010 jumlah anemia pada ibu hamil adalah 27 orang .
Dengan banyaknya dampak anemia, maka perlu dilakukan pencegahan dan penanganan dengan pemberian tablet zat besi. Kepatuhan ibu mengkonsumsi tablet zat besi masih kurang jika dibandingkan angka prevalensi anemia di Indonesia yaitu 23% (Suhaimi,2009). Keteraturan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi perlu di awasi sebab dari studi pendahuluan di wilayah Puskesmas Karangrejo pada bulan Nopember 2010 didapatkan 6 dari 18 ibu hamil mengatakan malas untuk mengkonsumsi tablet zat besi karena menambah keluhan kehamilan (mual).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku ibu hamil dalam mengkonsulsi tablet zat besi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan populasi ibu hamil di wilayah Puskesmas Karangrejo pada bulan Oktober 2012 sejumlah 96 ibu hamil. Sampel penelitian menggunakan total populasi. Variabel penelitan ini adalah perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi, yang meliputi pengetahuan, sikap dan praktek. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan pendekatan statistik deskriptif, data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil berada pada usia reproduksi sehat (20- 30 tahun) sebanyak 62,5%, berpendidikan SMA sebanyak 42,7%, memiliki pangetahuan baik sebanyak 51,0%, sikap mendukung sebanyak 82,3% dan praktik yang baik dalam mengkonsumsi tablet zat besi sebanyak 67,7%.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil memiliki perilaku positif dalam mengkonsumsi tablet zat besi. Dalam usahanya mencapai tujuan pemberian tablet zat besi yang efektif maka upaya yang dapat ditempuh antara lain, adanya informasi secara lengkap dan jelas mengenai cara minum, keuntungan dan kerugian pemberian tablet zat besi pada ibu hamil, serta evaluasi pemberian tablet zat besi setiap kali melakukan pemeriksaan kehamilan. Selain itu peran aktif dan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi sangat mendukung sehingga dapat mengurangi kejadian anemia yang dapat berpengaruh pada diri dan janinnya.
|
Gambaran Perilaku Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi/FE di Wilayah Puskesmas Karangrejo
200902120 - WINARSIH
|
INTISARI
Setiyani, 2012, Perilaku Seks Pra Nikah Siswa Kelas VII SMP Negeri III Plaosan Kabupaten Magetan, Karya Tulis Ilmiah, Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo, Pembimbing (I) Ike Sureni,S.KM,M.Kes (II) Nurlailis Saadah,S.Kp,M.Kes
Kata Kunci : Perilaku, Seks Pra Nikah.
Saat ini pemahaman remaja tentang seks masih sangat kurang. Hasil wawancara tanggal 17 Juni 2011 pada siswa SMP negeri III Plaosan Magetan menunjukkan bahwa siswa mempunyai pengetahuan yang rendah tentang alat reproduksi dan menganggap masalah seks merupakan masalah tabu untuk dipelajari dan dibicarakan. 60% siswa tidak mendapat informasi perilaku seks dari orang tuanya dan 40% mengetahui alat reproduksi dari pelajaran biologi di sekolah. Tujuan penelitian untuk mengetahui perilaku seks pra nikah di SMP negeri III Plaosan Magetan.
Jenis penelitian deskriptif dengan rancangan crossectional. Populasi dan sampel ialah seluruh siswa kelas VII SMP negeri III Plaosan dengan jumlah 59 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data dengan editing, coding dan tabulating.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (88,14%) mempunyai pengetahuan yang kurang, setengahnya (50,85%) mempunyai sikap yang positip dan sebagian besar (52,54%) mempunyai tindakan yang rendah tentang perilaku seks pra nikah di SMP negeri III Plaosan Magetan.
Sarannya bagi siswa meningkatkan pengetahuan tentang perilaku seks pra nikah sehingga mempunyai sikap yang positip dan tindakan yang rendah dalam perilaku seks pra nikah. Bagi sekolah mengintegrasikan pelajaran biologi dengan kesehatan reproduksi untuk meningkatkan pemngetahuan, sikap dan tindakan siswa.
|
Gambaran Perilaku Seks Pranikah di SMPN III Sendang Agung Kabupaten Magetan
200902095 - SETIYANI
|
Mayangsari, Diana. 2016. The Descriptive study of Under Five Years Children Development by Using KPSP in PAUD KB Posyandu Carangrejo Vilage Districts of Sampung. Scientific Papers. Harapan Mulya Ponorogo Academy of Midwifery. Advisor: (I) Hariyanto, M.Pd. (II) Sinta Ayu Setiawan, S. ST.
|
Gambaran Perkembangan Balita dengan Menggunakan KPSP di PAUD KB Posyandu Desa Carangrejo Kecamatan Sampung
201301014 - DIANA MAYANGSARI
|
|
Gambaran Perkembangan Balita Usia 3 – 5 Tahun di Wilayah Posyandu Dinginan Desa Kedungpanji Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan
201002009 - KUSMINDARWATI
|
INTISARI
Tini asmini 2012, Gambaran Persepsi Peserta Keluarga Berencana Non Intra Uterine Device Tentang kontrasepsi Intra Uterine Device di dusun Dungan Desa Tulung Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan.Pembimbing : (I) Eliya Rohmah, Skp,Mkes (II) Hj. Murniati, SST,Mkes.
Kata Kunci : peserta kontrasepsi non IUD, persepsi, kontrasepsi IUD
Penurunan penggunaan IUD merupakan salah satu kendala dalam melaksanakan strategi program KB seperti tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM ). Masalah utama pada penelitian ini adalah peserta KB IUD di desa Tulung, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan mengalami penurunan, dan angka penurunan terbanyak di temukan di dusun Dungan sebesar 2 % dari tahun 2009 hingga tahun 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi terhadap biaya, rasa aman, nilai, informasi, kualitas pelayanan kontrasepsi IUD dari peserta KB non IUD.
Jenis penelitian deskriptif dengan sample total populasi peserta KB non IUDsebesar 99 orang, alat ukur menggunakan kuesioner kemudian data diolah menggunakan metode statistic deskriptif dan disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi, diagram batag dan diagram pie.
Hasil penelitian menggambarkanpersepsi responden terhadap kontrasepsi IUD, meliputi persepsi biaya mahal sebesar 65,65 %, rasa tidak aman sebesar 88,88 %, nilai yang positif sebesar 54,54 %, informasi KB IUD yang kurang sebesar 50,50 %, kualitas pelayanan KB IUD yang baik sebesar 55,55 %.
Di simpulkan sebagian besar peserta KB non IUD memiliki persepsi positif, mahal, tidak aman, nilai positif, informasi yang kurang, dan kualitas pelayanan yang baik terhadap kontrasepsi IUD. Disarankan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan promosi kesehatan, konseling yang berkualitas pada setiap peserta KB, membangun informasi yang positif dengan melibatkan kader, tokoh agama, tokoh masyarakat, membangun kesadaran dan meyakinkan bahwa IUD merupakan alat kontrasepsi yang aman.
|
Gambaran Persepsi Peserta KB non IUD tentang Kontrasepsi IUD di Dusun Dungan Ds. Tulung Kec. Kawedanan Kab. Magetan
200902119 - TINI ASMINI
|
INTISARI
Sukarti. 2012. Gambaran Pola Makan Balita Gizi Kurang Di Wilayah Puskesmas Poncol Kabupaten Magetan.Karya Tulis Ilmiah. AkademiKebidananHarapanMulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes(II) Sumini, S. Si.T., M.Kes.
Kata Kunci :Pola Makan, Balita, Gizi Kurang
Pola makan yang sehat dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha untuk melakukan kegiatan makan secara sehat.Status gizi kurang adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang kurang.Pola makan balita gizi kurang pasti akan berbeda dengan balita gizi baik. Masalah yang ditemukan dari 10 anak balita gizi kurang hasil DDTK tidak sesuai dengan usia dilihat dari kemampuan bicara yang hanya 3 kata usia 2 tahun yaitu ada 2 balita padahal balita harusnya sudah bisa berbicara dengan lancar, penyakit yang menyertai anak balita gizi kurang batuk, pilek, panas, ada 6 balita dan yang mengalami diare ada 2 balita.Tujuanpenelitianiniuntukmengetahuigambaran pola makan anak balita gizi kurang diwilayah Puskesmas Poncol Kabupaten Magetan.
Jenispenelitianiniadalahdeskriptif.PopulasidalampenelitianiniadalahSemua ibu yang mempunyai balita gizi kurang di wilayah Puskesmas Poncol Kab.Magetan dengan jumlah 60 ibu diambildenganteknikAccidentalSamplingmenjadi 53 ibu.Pengambilan data dilaksanakanpada Bulan Januari2012.Variabel yang ditelitiadalahpola makan balita gizi kurang.Metodepengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menganalisa penelitian ini menggunakan tabulasi silang.
Berdasarkanhasilpenelitiandidapatkanbahwahampir seluruh balita gizi kurang mempunyai kualitas makanan cukup baik 44 balita (83%),sedangkan sebagian besar balita 34 balita (64.2%) mempunyai kuantitas makanan yang kurang. Secara keseluruhan hampir setengah balita masing-masing 24 balita (45.3%) mempunyai pola makan yang sama yaitu pola makan cukup dan kurang.
Diharapkan ibu balita lebih memperhatikan pola makan balitanya yang meliputi kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi balita tiap harinya dengan cara selalu menambah pengetahuan dan wawasan tentang makanan dengan cara membaca buku ataupun melihat acara di televisi agar anak terhindar dari gizi kurang atau gizi buruk.
|
Gambaran Pola Makan Balita Bawah Garis Merah (BGM) di Puskesmas Poncol Kabupaten Magetan
200902110 - SUKARTI
|
|
Gambaran Status Gizi Balita Melalui Pemantauan Status Gizi di Desa Sumber Bening Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun
200702002 - DIJANTI
|
INTISARI
Binsasi, Getrudis, 2013. Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Inpartu Dalam Menghadapi Proses Persalinan Di Puskesmas Nunpene Kecamatan Miomaffo Timur Kabupaten Timor Tengah Utara. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes (II) Hj. Murniati, S.ST.,M. Kes
Kata Kunci : Kecemasan, Ibu Inpartu, Persalinan.
Kecemasan atau anxietas adalah rasa khwatir, takut yang tidak jelas sebabnya. Salah satu keadaan yang bisa menyebabkan kecemasan ibu adalah proses persalinan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu inpartu dalam menghadapi proses persalinan.
Jenis Penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah Semua ibu inpartu di “ Puskesmas Nunpene Kecamatan Miomaffo Timur Kabupaten Timor Tengah Utaraâ€. Jumlah sampel 30 ibu diambil dengan teknik Accidental Sampling. Dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan juli 2013. Variabel yang diteliti adalah Kecemasan ibu inpartu dalam menghadapi proses persalinan. Metode pengumpulan data menggunakan instrumen HARS.
Berdasarkan hasil penelitiaan dari 30 responden, didapatkan bahwa sebagian besar responden mengalami kecemasan ringan yaitu sebanyak 16 responden ( 53,3 % ), hampir setengahnya mengalami kecemasan sedang yaitu sebanyak 12 responden ( 40 % ), dan sebagian kecil responden tidak mengalami kecemasan yaitu 2 responden ( 6,6 % ).
Berdasarkan hasil diatas maka di harapkan ibu bersalin mencari informasi serta menambah pengetahuannya tentang proses persalinan, sehingga dengan pengetahuan yang baik akan mengurangi tingkat kecemasan ibu saat menjalani proses persalinan. Dan diharapkan peran aktif petugas kesehatan dan keluarga dalam memberikan dukungan emosi sehingga dapat meringankan beban psikologis ibu pada saat menghadapi proses persalinan.
|
Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Inpartu dalam Menghadapi Proses Persalinan di Puskesmas Nunpene Kecamatan Miomaffo Timur Kabupaten Timor Tengah Utara
201202015 - GERTRUDIS BINSASI
|
|
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Primipara tentang Perawatan tali Pusat di Puskesmas Pacitan Kecamatan Kabupaten Pacitan Tahun 2008
200702009 - JUMINI
|
|
Gambran factor yang Mempengaruhi Pemilihan Kontrasepsi Suntik KB 3 Bulanan Di BPS Ny “S†Desa Kebon Agung Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun
200702015 - PARI YANTI
|
|
Hubunan Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Primigravida dengan Lama Kala I fase Aktif di Wilayah Puskesmas Saradan Kec. Saradan Kab. Madiun
200702018 - SITI JUWARIYAH
|
Intisari
Amanah, Sri, Endang. 2012. Hubungan Pekerjaan Ibu Hamil Dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini di RSUA Diponegoro Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (1) Khalimi Sany, S.Km, M.Kes, (2) Ika Mustika, S.ST.
Kata Kunci : Pekerjaan dan Ketuban Pecah Dini
KPD (Ketuban Pecah Dini) atau PROM (Spontaneous /early /premature Rupture of Membrane) adalah pecahnya ketuban disertai keluarnya cairan amnion sebelum proses persalinan dimulai baik pada kehamilan cukup bulan maupun pada persalinan prematur. Ketuban pecah dini berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya korioamnionitis sampai sepsis serta menyebabkan infeksi pada ibu yang menyebabkan meningkatnya morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Insiden ketuban pecah dini adalah 2,7 -17%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pekerjaan ibu hamil dengan kejadian ketuban pecah dini Jenis penelitian ini adalah ex post facto dimana peneliti hanya menggunakan dokumen (data register) untuk mengumpulkan data tanpa melakukan pengendalian langsung kepada variable yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin pada bulan Januari 2011 sampai Juni 2011 sejumlah 515 dengan pekerjaan ringan 247 (48%), pekerjaan sedang 149 (28,9%), dan pekerjaan berat 119 ( 23,1 % ) dengan frekuensi KPD 102 (19,8%) dan Non KPD 413 (80,2%). UJi Hipotesis dilakukan menggunakan korelasi product moment dengan taraf siknifikansi sebesar 5% (Tabel = 0,088).
Hasil penelitian terhadap 102 ibu bersalin yang mengalami KPD menunjukkan bahwa 48,1% melakukan pekerjaan berat, 31,4% pekerjaan sedang dan 20,5% melakukan pekerjaan ringan. Dari uji korelasi product moment nilai r adalah 0,299. Dan nilai r > r tabel sehingga disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pekerjaan dengan kejadian ketuban pecah dini. Hal ini sesuai dengan pernyataan Varney, (2007:788) bahwa hubungan yang signifikan atas terjadinya ketuban pecah dini juga telah ditemukan antara keletihan karena bekerja.
Disarankan untuk memberikan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat khususnya ibu hamil mengenai Ketuban Pecah Dini, sehingga persentase kejadiannya dapat di minimalisir.
|
Hubungan Aktifitas Ibu Hamil dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini di RSUA Diponegoro Ponorogo
200902009 - ENDANG SRI AMANAH
|
ABSTRAK
Nuraida.2010. Hubungan antara pengetahuan ibu terhadap pencapaian pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita usia 6-59 bulan di Desa Ngetrep Puskesmas Jiwan Kabupaten Madiun Tahun 2009
Pembimbing I : Ike Sureni, S.KM.,.M.Kes Pembimbing II : Sumini, S.SiT
Kata Kunci : pengetahuan ibu, pencapaian pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi, balita usia 6-59 bulan
Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan mata. Kurang vitamin A juga dianggap sebagai masalah kesehatan karena kekurangan vitamin A ini dapat menyebabkan penyakit mata yang disebut xeroptalmia. Penyakit ini merupakan penyebab kebutaan paling sering terjadi pada anak-anak di Indonesia, pada umumnya terjadi pada usia 2-3 tahun. Selain itu juga akan menyebabkan terjadinya kematian.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian diskriptif korelasi menggunakan bentuk cross sectional, dengan tujuan untuk menganalisis tentang hubungan pengetahuan ibu terhadap pencapaian pemberian kapsul vitamin A pada balita usia 6-59 bulan Tahun 2009 di Desa Ngetrep Puskesmas Jiwan Kabupaten Madiun pada bulan November sampai dengan bulan Desember 2009. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu balita usia 6-59 bulan di Desa Ngetrep Puskesmas Jiwan Kabupaten Madiun sebanyak 96 orang, dengan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 96 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Tehnik sampling yang digunakan adalah dengan Total sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada respoden di Desa Ngetrep Puskesmas Jiwan Kabupaten Madiun. Untuk menganalisa penelitian ini menggunakan Spearman’s rank dengan bantuan program komputer yaitu SPSS 11.5 for Windows pada taraf signifikasi 0,05. Jika Ï < α 0,05 HO ditolak dan jika Ï > α 0,05 maka di terima.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows Spearmans Rho’s menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu terhadap pencapaian pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita usia 6-59 bulan dengan tingkat signifikan p = 0.78 yang berarti H1 diterima dengan tingkat hubungan kuat.
Berdasarkan hasil di atas maka diharapkan memberikan pesan informasi bagi ibu balita untuk secara teratur membawa balitanya ke posyandu untuk mendapatkan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi
|
Hubungan anatara Pengetahuan Ibu terhadap Pencapaian Pemberian Kapsul Vitamin A pada Balita Usia 6 – 59 Bulan di Desa Ngetrep Puskesmas Jiwan Kab. Madiun Tahun 2009
200702043 - NURAIDA
|
|
Hubungan anatara Usia Ibu Bersalin terhadap Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUD dr. Harjono Ponorogo
201201036 - FEBRIANA DAMAYANTI
|
|
Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dengan Berat Bayi Lahir Rendah di Rumah Sakit Daerah Kabupaten Madiun
200702028 - TITIK DWI WAHYUNINGSIH
|
INTISARI
Indrayani, 2011. Hubungan Antara Paritas Terhadap Tingkat Kecemasan Menghadapi Proses Persalinan di BPS Ny “I†Desa Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
Pembimbing (I) : Eliya Rohmah, S.Kp.M.Kes (II) : drg. Priyo Langgeng., M.M
Kata Kunci : Paritas, Kecemasan, Proses Persalinan
Persalinan adalah suatu proses dimana fetus dan plasenta keluar dari uterus ditandai dengan peningkatan aktifitas myometrium yang menyebabkan penipisan dan pembukaan. Namun demikian faktor psikis selama ini belum mendapatkan perhatian oleh penolong persalinan, bahwa para dokter dan bidan hampir-hampir tidak mempunyai waktu untuk memperhatikan kondisi psikis wanita tersebut, sebab mereka biasanya disibukkan oleh faktor-faktor somatis.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara paritas terhadap tingkat kecemasan menghadapi persalinan di BPS Ny â€I†di Desa Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian observasi analitik yaitu observasi atau pengukuran variabel pada suatu saat (satu kali saja) dan tidak melakukan tindak lanjut, dengan rancangan penelitian yang digunakan penelitian cross sectional yaitu menganalisa tentang hubungan antara paritas terhadap tingkat kecemasan menghadapi persalinan di BPS Ny â€I†di Desa Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo. Tehnik sampling yang digunakan adalah menggunakan accidental sampling dimana waktu penelitian telah ditentukan pada bulan Desember 2010 sampai dengan Januari 2011. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada respoden di BPS Ny â€I†di Desa Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows didapatkan menunjukkan bahwa ada hubungan sangat kuat antara paritas terhadap tingkat kecemasan menghadapi persalinan di BPS Ny â€I†di Desa Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo dengan tingkat signifikan 0.000 < α 0,05 dan coefficient correlation sebesar 0.891 yang berarti H1 diterima, tanda (-) yang berarti semakin tinggi paritas maka kecemasannya semakin menurun.
Berdasarkan hasil di atas maka agar ibu bersalin mencari informasi serta menambah pengetahuanya tentang proses persalinan, khususnya ibu primipara sehingga dengan pengetahuan yang baik akan mengurangi tingkat kecemasan saat menjalani proses persalinan, dan bagi ibu bersalin multipara diharapkan dengan pengalaman yang sudah ada dalam menghadapi proses persalinan diharapkan lebih kooperatif dengan bidan yang ada agar proses persalinan berlangsung normal dan lancar.
|
Hubungan antar Paritas terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Proses Persalinan di BPD Ny “I†Desa Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
200802010 - INDRAYANI
|
|
Hubungan antara Defisiensi Zat Besi dengan Kejadian Premenstruasi Syndrome pada Siswi Kelas XI IPA 2 dan IPS 1 SMA 1 Parang Kabupaten Magetan
201301066 - WIWIN RUSTIKA
|
INTISARI
Rahayu, P.Endah.2012.Hubungan Antara Dukungan Suami Dengan Kejadian Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester 1 Di BPS Titi Asri Kec.Slahung Kab.Ponorogo.Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes. (II) Ika Mustika, S.ST.
Kata Kunci :Dukungan Suami, Ibu hamil, Kehamilan, Emesis Gravidarum
Kehamilan merupakan fase yang cukup penting dalam kehidupan manusia. Seorang suami sangat diharapkan dapat berperan aktif, karena dengan adanya dukungan suami, ibu hamil akan lebih bersemangat dalam menjalani kegiatannya selama kehamilannya. Pada 10 ibu hamil yang ditemui, diperoleh hasil bahwa 8 orang (80%) mengalami mual-muntah di pagi hari, sedangkan 1 orang (10%) tidak mengalami mual-muntah di pagi hari, dari jumlah tersebut 1 orang (10%) mengalami hiperemesis gravidarum. Masalah dari hubungan antara dukungan suami dengan kejadian emesis gravidarum di BPS Titi Asri yang ditemui yaitu sebagian besar suami yang mengantar istrinya periksa tidak mau mendampingi istrinya sampai keruang periksa tetapi hanya menunggu diparkiran atau diruang tunggu saja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan kejadian emesis gravidarum pada ibu hamil trimester 1.
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai diatas maka desain penelitian yang digunakan “korelasi†dengan pendekatan penelitian “cross sectionalâ€. Pada penelitian ini populasinya adalah Semua ibu hamil trimester I di BPS Titi Asri Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo sebanyak 62 orang sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah Accidental Sampling yang diteliti mulai tanggal 27 Maret sampai 27 April 2012 di BPS Titi Asri Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo. Uji korelasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah “Chi Square†dengan ï¡ = 0.05 (5%) dengan ketentuan penerimaan hipotesis jika hitung > x tabel.
Hasil Penelitian adalah sebagian besar responden memberikan dukungan kepada istrinya yaitu 26 (62%) memiliki dukungan suami tinggi. Berdasarkan hasil uji statistik “chie square†diperoleh hitung = 8,576. Untuk mengetahui apakah koefisien ini signifikan atau tidak maka perlu dibandingkan dengan nilai tabel. Berdasarkan tabel ini untuk n = 42 tabel = 3,841. Nilai ini ternyata jauh lebih besar dari nilai tabel (8,576 > 3,841). Tingkat keeratan hubungan dukungan suami dengan kejadian emesis gravidarum ini adalah cukup.
Diharapakan bidan sebagai tenaga kesehatan dapat meningkatkan motivasi ibu dalam memberikan penyuluhan terhadap ibu yang mengalami emesis gravidarum dan memberikan penyuluhan bagi suami yang istrinya mengalami emesis gravidarum maupun yang tidak mengalami emesis gravidarum.
|
Hubungan antara Dukungan Suami dengan Kejadian Emesis Gravidarum pada Ibu Hamil Trisemester I di BPS Titi Asri Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
200901014 - ENDAH RAHAYU PURWATI
|
INTISARI
Indarwati, Yuli. 2011. Hubungan antara Gizi pada Ibu Hamil dengan Kejadian BBLR di RSUD dr. Hardjono Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (1): Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes Pembimbing (II): drg. Prijo Langgeng T., MM
Kata kunci: Gizi Ibu Hamil, BBLR
Kekurangan gizi bukan hanya melemahkan fisik dan membahayakan jiwa ibu, tetapi juga mengancam keselamatan janin. Gizi yang baik dibutuhkan oleh ibu hamil untuk mendukung proses pertumbuhan organ pendukung proses kehamilan, proses metabolisme zat gizi, dan mendukung kondisi fetus dan neonatus. Dewasa ini banyak kasus ibu hamil dengan gizi kurang, dengan kondisi ibu kurang gizi risikonya untuk melahirkan bayi berberat badan rendah 2-3 kali lebih besar katimbang mereka yang berstatus gizi baik dan kemungkinan bayi mati sebesar 1,5 kali.
Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis korelasi, dengan pendekatan “retrospective†yaitu jenis penelitian yang mengobservasi pada waktu kini dan menilai faktor resiko. Sampel diambil secara probability samples dengan tehnik pengambilan sampel secara Simple Random Sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu jumlah bayi lahir dengan berat badan < 2500 gram sebanyak 85 bayi. Data dikumpulkan dengan cara studi dokumentasi dari tinggi badan, kenaikan berat badan tiap semester dan catatan kelahiran bayi di RSUD dr. Hardjono Ponorogo.
Hasil penelitian dari 85 responden terdapat 80 responden (94.1%) dalam status gizi kurang, 4 responden (4.7%) dalam status gizi cukup dan 1 responden (1.2%) dengan status gizi baik. Sedangkan dari 85 bayi yang lahir terdapat 69 responden (81.2%) dalam kondisi BBLR, 13 responden (15.2%) dengan BBLSR dan 3 responden (3.5%) dengan BBLER. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS for windows 11.5 dengan uji statistik Pearson Correlation didapatkan nilai probability 0.000 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara gizi pada ibu hamil dengan kejadian BBLR di RSUD dr. Hardjono Ponorogo.
Diharapkan bidan dan petugas kesehatan lainnya lebih meningkatkan penyuluhan dan informasi pada ibu hamil, terutama pada trimester I. Sehingga mereka mengerti tentang pentingnya gizi pada saat kehamilan. Serta untuk meningkatkan mutu pelayanan dalam pelayanan ANC di masyarakat.
|
Hubungan antara Gizi pada Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD dr. Harjono Kabupaten Ponorogo
200801039 - YULI INDARWATI
|
|
Hubungan antara Jarak Kehamilan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Ruang Nifas Siti Walidah RSU Muhammadiyah Ponorogo
201401027 - MERICO PUTRI HARDIANI
|
INTISARI
Nurmalasari, Dytta. 2012. Gambaran Masalah Menyusui Masa Pasca Persalinan Lanjut Balita Usia 1-2 Tahun di Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp, M.Kes (II) Suprijati, S.ST
Kata kunci : Masalah Menyusui Masa Pasca Persalinan Lanjut Pada Balita Usia 1-2 Tahun
Menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui karena berbagai masalah yang menyebabkan terjadinya kegagalan dalam proses menyusui. Jika anak tidak mendapatkan ASI yang cukup akan berakibat mudah terinfeksi, meningkatkan morbiditas diare, alergi, gangguan pertumbuhan, gangguan perkembangan kecerdasan, gangguan psikologis. Berdasarkan studi pendahuluan di Posyandu Desa Kemiri bulan Mei 2011, hasil kunjungan balita 0-24 bulan dari 157 balita yang diberikan ASI, dari jumlah tersebut yang masih diberikan ASI sampai sekarang 61 balita (38,85 %). Akibatnya banyak kasus yang ditemukan yaitu balita yang obesitas berjumlah 10 balita, balita yang terserang diare 5 balita dan 10 balita mudah terserang penyakit seperti sakit panas dan batuk. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Gambaran Masalah Menyusui Masa Pasca Persalinan Lanjut Balita Usia 1-2 Tahun Di Desa Kemiri Kec Jenangan Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini deskriftif. Jumlah sampel 96 orang dengan total populasi, dengan variabel Masalah Menyusui Masa Pasca Persalinan Lanjut Balita Usia 1-2 Tahun Di Desa Kemiri Kec Jenangan Kabupaten Ponorogo yaitu sindroma produksi ASI kurang, ibu bekerja balita usia 1-2 tahun. Intrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan analisa deskriftif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa Masalah Menyusui Masa Pasca Persalinan Lanjut Balita Usia 1-2 Tahun Di Desa Kemiri Kec Jenangan Kabupaten Ponorogo karena sindroma ASI kurang sebanyak 36 orang (37,5%), ibu bekerja sebanyak 35 orang (36,5%)
Kesimpulannya faktor tertinggi yang Masalah saat ibu Menyusui Masa Pasca Persalinan Lanjut Balita Usia 1-2 Tahun Di Desa Kemiri Kec Jenangan Kabupaten Ponorogo adalah syndroma ASI kurang dan ibu bekerja sehingga dapat disarankan untuk lebih meningkatkan infromasi, pengetahuan dan usaha-usaha dalam mencapai keberhasilan menyusui.
|
Hubungan antara Jenis Pekerjaan dengan Penyapihan Dini pada Anak Usia 1 – 2 Tahun di desa Crabak Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
200901012 - DYTTA NURMALASARI
|
|
Hubungan antara Jenis Pekerjaan Orang Tua dengan Status Gizi Balita Usia 1-5 Tahun di Desa Pager Ukir Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
200901053 - YUNI ISWINANTI
|
|
Hubungan antara Jenis Persalinan dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum pada Bayi Baru Lahir (BBL) di RSU Muhammadiyah Ponorogo
201301053 - RATNA DINI CAHYANI
|
|
Hubungan antara Jenjang Pendidikan dengan Pemberian PASI (Pengganti Air Susu Ibu) pada Bayi < 6 Bulan di Desa Sundul Kecamatan Parang Kabupaten Magetan
201301052 - PUTRI NOOR ROHMAWATI
|
ABSTRAK
Mahmudah.2010. Hubungan Antara Jenjang Pendidikan Dengan Pengetahuan Orang Tua Tentang Pendidikan Seks Pada Remaja di Desa Sukolilo Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun
Pembimbing I : Eliya Rohmah, S.Kp.M.Kes Pembimbing II : Sumini, S.SiT
Kata Kunci : Jenjang Pendidikan, Pengetahuan, Pendidikan Seks Remaja
Masa remaja merupakan masa berpikir secara logis dan melihat konsekuensi dari posisi yang berbeda-beda. Peran orang tua dalam pendidikan seks pada remaja sangat berpengaruh pada sikap remaja sendiri terhadap seks yang semestinya, karena pada dasarnya pendidikan seks merupakan bagian dari pendidikan itu sendiri.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian analitik dengan tujuan untuk menganalisa hubungan antara jenjang pendidikan dengan pengetahuan orang tua tentang pendidikan seks pada remaja. Tehnik sampling yang digunakan adalah dengan Total Sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah semua orang tua yang mempunyai anak remaja umur 13-17 tahun di Desa Sukolilo Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun pada bulan November sampai dengan Desember 2009. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada respoden di Desa Sukolilo Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun.
Bahwa dari hasil perhitungan SPSS 17 for Windows Spearmans Rho’s menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenjang pendidikan dengan pengetahuan orang tua tentang pendidikan seks pada remaja di Desa Sukolilo Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun, dengan tingkat signifikan p = 0.15 dan coefficient correlation sebesar 0.255 yang berarti H1 diterima dengan tingkat hubungan sedang.
Berdasarkan hasil di atas maka diperlukan kerjasama/dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pendidikan seks pada anak sesuai dengan tahapan perkembangannnya melalui penyuluhan - penyuluhan.
|
Hubungan antara Jenjang Pendidikan dengan Pengetahuan Orang Tua tentang Pendidikan Seks pada Remaja di Desa Sukolilo Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun
200702040 - MAHMUDAH
|
|
Hubungan Antara Jenjang Pendidikan Ibu dan Kepatuhan Melakukan Penyuntikan Ulang pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan di BPM Ny. `T` Kecamatan Taman Kota Madiun
201401032 - SILVY ROSMAWATI
|
INTISARI
Susilowati, W. 2010. Hubungan Antara Jenjang Pendidikan Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Pada Bayi 0-11 Bulan Sesuai Umur Di Desa Singgahan Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Ani Rosita, S.Kep., Ners., M.Kes, (II) Sumini, S.SiT.
Kata Kunci : Jenjang Pendidikan, Kelengkapan Imunisasi Sesuai Umur.
Pos pelayanan terpadu (posyandu) merupakan kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat, yang diselenggarakan oleh kader-kader kesehatan yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar. Kelengkapan imunisasi menandakan keberhasilan program imunisasi, yang diantaranya dipengaruhi oleh pendidikan, usia, serta pekerjaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenjang pendidikan ibu dengan kelengkapan imunisasi bayi 0-11 bulan sesuai umur. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan menggunakan pendekatan Retrospektif. Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayyi 0-11 bulan di Desa Singgahan Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun dengan populasi berjumlah 30 bayi. Tehnik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh dengan responden 30 bayi sesuai kriteria yang di inginkan. Variable independent jenjang pendidikan ibu dan variabel dependent adalah kelengkapan imunisasi bayi 0-11 bulan sesuai umur. Pengumpulan data dengan menggunakan dokumen buku KIA
Dari hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden jenjang pendidikannya SMA (60%) dan sebagian besar kelengkapan imunisasinya lengkap sesuai umur (60%). Bahwa taraf signifikan 0,001 (< 0,05) yang berarti H0 ditolak, H1 diterima. Serta didapatkan bahwa koefisien correlation sebesar 0,843 pada taraf singnifikan 0,001, yang berarti terdapat hubungan positif antara jenjang pendidikan ibu dengan kelengkapan imunisasi bayi 0-11 bulan sesuai umur dalam keeratan yang tinggi.
Oleh karena itu perlu direkomendasikan untuk dipertahankan dan meningkatkan kelengkapan imunisasi sesuai umur melalui tenaga kesehatan dengan KIE. Diharapkan ibu yang tidak aktif dalam kegiatan posyandu dimotifasi dan diberi penjelasan tentang manfaat tentang diadakannya posyandu rutin dalam setiap bulan didusun terutama agar anak mendapat imunisasi lengkap sesuai dengan umur.
|
Hubungan antara Jenjang Pendidikan Ibu dengan Kelengkapan Imunisasi pada Bayi Usia 0 – 11 Bulan Sesuai Umur di Desa Singgahan Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun
200701062 - WIWIK SUSILOWATI
|
INTISARI
Yulaikah, Siti. 2012. Hubungan Antara Jenjang Pendidikan Ibu Hamil Dengan Keteraturan Pemeriksaan ANC Di BPS Ny. Dewi Desa Bancar Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Sumini, S.Si.T.,M.Kes (II) Dwi Nurjayanti, S. ST., M. Kes.
Kata Kunci : Jenjang Pendidikan, Ibu Hamil, Keteraturan Pemeriksaan ANC
Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti terjadi pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang. Dalam penelitian ini perubahan yang dimaksud adalah pemeriksaan kehamilan secara teratur minimal empat kali selama kehamilan. Masalah yang ditemukan dari 15 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ANC sebanyak (40%) ibu hamil melaksanakan pemeriksaan ANC teratur dan terdapat (60%) ibu hamil yang melaksanakan pemeriksaan ANC secara tidak teratur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara jenjang pendidikan ibu hamil dengan keteraturan pemeriksaan ANC di BPS Ny. Dewi Desa Bancar Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang periksa di BPS Ny. Dewi Desa Bancar Kecamatan Bungkal Ponorogo sebanyak 40 ibu hamil diambil dengan teknik Accidental Sampling menjadi 20 ibu hamil. Pengambilan data dilaksanakan pada Bulan Juni sampai dengan Juli 2012. Variabel yang diteliti adalah jenjang pendidikan ibu hamil dan keteraturan pemeriksaan ANC. Metode pengumpulan data menggunakan buku kesehatan ibu dan anak.
Penelitian ini menggunakan uji statistik Spearman Ranks. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan (70%) responden mempunyai pendidikan menengah, (80%) melakukan pemeriksaan ANC secara teratur. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji statistik didapatkan nilai Ï = 0.028 yang berarti ada hubungan antara jenjang pendidikan ibu hamil dengan keteraturan pemeriksaan ANC di BPS Ny. Dewi Desa Bancar Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo.
Disarankan bagi bidan hendaknya berupaya memberikan penyuluhan kepada ibu hamil mengenai pentingnya pemeriksaan ANC secara teratur, memberikan asuhan sayang ibu, dan hendaknya bidan melakukan kegiatan kunjungan rumah (home care) untuk menumbuhkan minat dari masyarakat.
|
Hubungan antara Jenjang Pendidikan Ibu Hamil dengan Keteraturan Pemeriksaan ANC di BPS Ny.â€D†Desa Bancar Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo.
200901043 - SITI YULAIKAH
|
|
Hubungan antara Kadar HB dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar VI SDN Tulung 03 Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun
200702026 - SURATMI
|
INTISARI
Hastuti, Widya. 2010. Hubungan Antara Kadar Hb dengan Tingkat Nyeri Haid pada Siswi Kelas X SMAN Teguhan, Jiwan Kabupaten Madiun. Karya Tulis llmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Hariyanto, M.Pd, (II) Suprijati, SST.
Kata kunci: Kadar Hb, tingkat nyeri haid.
Prevalensi anemia di Indonesia menurut Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) adalah 33 juta anak sekolah (33%), 40 juta remaja putri (40%) dan 27 juta wanita usia subur (27%). Melihat prevalensi tersebut, mayoritas anemia terjadi pada remaja putri salah satunya disebabkan karena kehilangan darah akibat perdarahan dalam siklus haid yang bisa mempengaruhi timbulnya nyeri haid. Berdasarkan survei pendahuluan dengan wawancara terhadap 15 pelajar putri kelas X SMAN Teguhan, Jiwan, Madiun dapat diketahui bahwa terdapat 10 (66,7%) pelajar putri yang mengalami nyeri haid, sedangkan 5 (33,3%) pelajar lainnya tidak memperhatikan adanya gejala tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan pada siswi kelas X SMAN Teguhan, Jiwan, Madiun pada bulan Desember 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar Hb dengan tingkat nyeri haid. Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel diambil secara accident sampling, dengan besar sampel 90 responden. Data dikumpulkan dengan pedoman observasi dan kuesioner. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistik Spearman Rank. Signifikansi ditentukan dengan nilai Ï < 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara kadar Hb dengan tingkat nyeri haid (Ï value 0,161).
Disarankan para pelajar putri tetap aktif mencari informasi kaitannya tentang kesehatan reproduksi wanita khususnya etiologi dan penanganan nyeri haid, sehingga dapat dijadikan sebagai langkah antisipasi nyeri haid.
|
Hubungan antara Kadar Hb dengan Tingkat Nyeri Haid pada Siswa Kelas X SMAN Teguhan Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun
200702049 - WIDYA HASTUTI
|
|
Hubungan antara Keaktifan dalam Melakukan Senam Lansia dengan Kejadian Osteoporosis di Desa Mategal Kec. Parang Kab. Magetan
201201107 - TRI INDAH INTANI RACHMAWATI
|
|
Hubungan antara Kehamilan Postdate dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir di Ruang Melati RSUD dr. Harjono Ponorogo
201201095 - RIZKI ALIVIA SYAFITRI
|
|
Hubungan antara Kehamilan Postdate dengan IUFD (Intra Uterine Fetal Death) di RSU Muhammadiyah Ponorogo
201201060 - LILI NUR ENDAH SARI
|
INTISARI
Kondera, Ni, Putu Lies Her Susianti. 2012. Hubungan Ketuban pecah dini (KPD) dengan Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir (BBL) di RSUD dr. Sayidiman Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Hariyanto, M.Pd., (II) Arma Debrina, S.Si. Apt.
Kata kunci : ketuban pecah dini, asfiksia, bayi baru lahir.
Kematian ibu hamil terbanyak disebabkan oleh perdarahan sebanyak 30%, eklampsia 25%, infeksi 12%, komplikasi masa nifas 9%, dan partus lama masing-masing 5%, dan penyebab lain sebesar 12%. Data ruang bersalin RSUD dr. Sayidiman Magetan pada periode Januari- Juni 2010 terdapat 36 kasus KPD dengan rincian 8 lahir dengan seksio sesarea, 14 dengan pacuan (drip oksitosin) dan sisanya lahir spontan. Bayi dengan kasus KPD tersebut dapat digolongkan asfiksia berat 8 bayi, asfiksia sedang 14 bayi dan normal 14 bayi. Ketuban Pecah Dini merupakan salah satu faktor yang memegang peranan dalam terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara KPD dengan kejadian asfiksia pada BBL di RSUD dr. Sayidiman Magetan.
Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian survey analitik dengan menggunakan pendekatan retrospektif. Populasi penelitian adalah semua ibu yang mengalami KPD di RSUD dr. Sayidiman Magetan tahun 2010 yang berjumlah 51 orang dengan sampel sebanyak 51 orang, menggunakan tehnik sampling jenuh. Pengumpulan data menggunakan data dokumen buku persalinan.
Hasil penghitungan statistik menggunakan uji Chi Square dengan SPSS for Windows 16.0 diperoleh chi square hitung sebesar 17,412, probability ( p ) sebesar 0.000 dengan taraf signifikan 0.05. Dari data ini diketahui bahwa p sebesar 0.000, berarti p < 0.05, sehingga disimpulkan bahwa ada hubungan antara Ketuban Pecah Dini dengan kejadian asfiksia pada BBL.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan dianjurkan lebih meningkatkan upaya pelayanan kesehatan ibu hamil dengan mencegah ibu hamil tidak mengalami Ketuban Pecah Dini sehingga dapat mencegah terjadinya asfiksia BBL.
|
Hubungan antara Kejadian Ketuban Pecah Dini dengan Asfiksia pada Bayi Baru Lahir di RSUD dr. Sayidiman Kabupaten Magetan
200902085 - NI PUTU LIESHER SUSANTI KONDERA
|
INTISARI
Indasah, Siti. 2012. Hubungan Antara Kehamilan Post Date Dengan Asfiksia Neonatorum Di RS, Muslimat Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Ani Rosita, S.Kep., Ns., M.Kes. (II) Hj. Murniati, S.ST,. M.Kes.
Kata Kunci : Kehamilan Post Date. Asfiksia Neonatorum
Kehamilan lewat waktu (post date) adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu. Kehamilan post date dapat menyebabkan bayi yang dilahirkan ibu mengalami asfiksia neonatorum. Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur setelah dilahirkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kehamilan post date dengan asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir di RS. Muslimat Ponorogo. Jenis penelitian ini merupakan korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di RS. Muslimat Ponorogo pada tanggal 1 Januari sampai dengan 30 Januari 2012. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden. Sampling penelitian dalam penelitian ini menggunakan consecutive sampling. Instrumen penelitian kehamilan post date dan asfiksia neonatorum menggunakan lembar observasi. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistik Chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sebanyak 17 responden (57%) mengalami kehamilan lewat waktu (post date) dan hampir setengahnya sebanyak 13 responden (43%) tidak mengalami kehamilan lewat waktu (post date). Berdasarkan hasil uji statistik didiperoleh hasil hitung > tabel (28,31 > 3,841).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang cukup erat antara kehamilan post date dengan asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan pemeriksaan ibu hamil melalui Ante Natal Care (ANC) sehingga dengan adanya hal tersebut kejadian abnormal yang dialami oleh ibu dan janin dapat lebih dini terdeteksi.
|
Hubungan antara Kejadian Post Date dengan Asfiksia pada Bayi Baru Lahir di RSU Muslimat Ponorogo
200902034 - SITI INDASAH
|
|
Hubungan antara Ketuban Pecah Dini (KPD) dengan Kejadian Persalinan Prematur di RSU Muhammadiyah Ponorogo
201301046 - NURUL ROKHANA
|
|
Hubungan antara Komposisi Makanan Anak Balita dengan Kejadian Anak Balita BGM di Desa Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
200702004 - ENNY YUANI YUDYATI
|
INTISARI
Nurhayanah, Eka. 2012. Hubungan Antara Komunikasi Bidan Terhadap Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Dalam Mendapatkan Pelayanan Antenatal Care di BPS Siti Yulaini, Amd. Keb di Desa Sragi Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.KP.,M.Kes, (II) Suprijati, S.ST.
Kata Kunci : Hubungan, Komunikasi Bidan, Kepuasan, Ibu Hamil, Pelayanan Antenatal Care.
Masalah kematian dan kesakitan ibu di Indonesia masih merupakan masalah besar. Penyebab utama kematian disebabkan oleh komplikasi-komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas. Tetapi penyebab kematian dapat diminimalkan dengan antenatal care yang memantau kondisi kehamilan ibu secara teratur, sehingga dapat diprediksi resiko yang mungkin timbul hingga dilakukan langkah-langkah pencegahan serta pemberian konseling melalui komunikasi yang dilakukan oleh bidan. Dengan komunikasi bidan yang baik memungkinkan ibu hamil akan merasa puas atas pelayanan yang diterimanya, hingga memotivasi ibu untuk rutin melakukan kunjungan ulang antenatal care di bidan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi bidan terhadap tingkat kepuasan ibu hamil dalam mendapatkan pelayanan antenatal. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel diambil sebanyak 25 ibu hamil. Sebagai alat pengumpul data digunakan lembar kuesioner. Uji hipotesis dilakukan dengan nilai ï² < 0,05. Analisi data dengan menggunakan analisis data korelasi Spearman Rank melalui program SPSS for windows versi 11.5.
Hasil penelitian menunjukkan 100% (25 ibu hamil) menilai bahwa komunikasi bidan dalam memberi pelayanan itu baik, dan sebagian besar 88% (22 ibu hamil) merasa puas atas pelayanan yang dia terima. Dari hasil uji korelasi Koefisien Kontingensi, diperoleh nilai signifikasi Ï sebesar 0,024 yang dibandingkan dengan ï¡ : 5% maka (Ï > 0,05), dengan demikian HO ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan antara komunikasi bidan terhadap kepuasan ibu hamil dalam mendapatkan pelayanan antenatal. Dan hasil terhadap Coefisien Contingensi = 0,800 yang berarti hubungan antara kedua variabel adalah sangat kuat.
Diharapkan bidan mampu memberikan pelayanan yang komprehensif dalam asuhan antenatal care, sehingga ibu hamil dapat terbantu dalam menangani segala masalah kehamilan yang dialaminya sehingga dapat menekan angka kematian ibu.
|
Hubungan antara Komunikasi Bidan terhadap Tingkat Kepuasan Ibu Hamil dalam Mendapatkan Pelayanan Antenatal Care di BPS Siti Yulaini Di Desa Sragi Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
200901013 - EKA NURHAYANAH
|
INTISARI
Yuliana, Ribka. 2012. Hubungan Antara Kondisi Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau ISPA Pada Balita Usia 0-5 Tahun di Desa Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo.Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Hj. Murniati, S.ST.,M.Kes (II) drg. Priyo Langgeng, M.M.
Kata Kunci :Lingkungan, Infeksi Saluran Pernafasan, Balita
ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang salah satu faktor resiko terjadinya ISPA adalah lingkungan. Masalah yang ditemukan jumlah rumah yang tidak memenuhi syarat sebanyak 231 rumah dan dalam1 tahun balita bahkan bisa terserang ISPA 3-4x dalam setahun.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kondisi lingkungan rumah terhadap kejadian infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA pada balita usia 0–5 tahun di Desa Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Semua ibu dan balita di Desa Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo sebanyak 131 ibu diambil dengan teknik Sampling jenuh. Pengambilan data dilaksanakan pada Bulan Juli 2012. Variabel yang diteliti adalah kondisi lingkungan rumah dan kejadian ISPA. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara.
Penelitian ini menggunakan uji statistik Spearman’s Rank. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan lebih dari setengah (64.1%) mempunyai kondisi lingkungan rumah sehat dan hampir setengah responden (46.6%) mengalami ISPA ringan. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji statistik didapatkan nilai Ï = 0.000 yang berarti Ada Hubungan antara kondisi lingkungan rumah terhadap kejadian infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA pada balita usia 0–5 tahun di Desa Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo.
Diharapkan ibu balita lebih memperhatikan kondisi lingkungan sekitar terutama sanitasi rumah agar anak tidak mengalami infeksi saluran pernafasan.
|
Hubungan antara Kondisi Lingkungan terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas/ ISPA Pada Anak Usia Bawah Lima Tahun/ Balita Di Desa Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo.
200901038 - RIBKA YULIANA
|
INTISARI
Aprilliana, Shinta. 2014. Hubungan Antara Konsumsi Makanan dengan Masalah Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah S.Kp,.M.Kes. Pembimbing (II) Sinta Ayu S S.ST.
Kata kunci : Konsumsi Makanan, Masalah Status Gizi Balita.
Masalah gizi adalah gangguan kesehatan dan kesejahteraan seseorang, kelompok orang atau masyarakat sebagai akibat adanya ketidakseimbangan antara asupan (intake) dengan kebutuhan tubuh akan makanan dan pengaruh interaksi penyakit (infeksi). Di Puskesmas Sukorejo pada tahun 2013 didapatkan 104 balita mengalami masalah status gizi. Yang terdiri dari 39 balita mengalami status gizi buruk dan 65 balita mengalami status gizi kurang. Dampaknya akan menyebabkan gangguan pada proses pertumbuhan, produksi tenaga, pertahanan tubuh, struktur dan fungsi otak serta perilaku.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara konsumsi makanan dengan masalah status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
Penelitian ini menggunakan study korelasi dan rancangan retrospective. Populasinya adalah semua ibu dan balita dengan masalah status gizi di wilayah kerja Puskesmas Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo yang berjumlah 104 balita dengan sampel sebanyak 82 balita, menggunakan teknik Simple Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara dan KMS serta tabel baku WHO-NCHS BB/U.
Hampir seluruhnya (82,9%) konsumsi makanannya cukup dan sebagian kecil (13,4%) konsumsi makanannya baik, (3,7%) konsumsi makanannya kurang. Sedangkan sebagian besar (61%) mengalami gizi kurang, hampir setengah (39%) mengalami status gizi buruk dan tidak satupun (0%) mengalami gizi lebih. Data dianalisis menggunakan uji statistik Spearman Rank menggunakan program SPSS pada taraf signifikan 0,05 didapatkan hasil nilai p = 0.000, dimana 0.000 < 0.05, sehingga disimpulkan bahwa ada hubungan antara konsumsi makanan dengan masalah status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
Berdasarkan hasil penelitian diharapkan bagi instansi kesehatan lebih meningkatkan pengawasan kenaikan berat badan pada balita. Memberikan komunikasi informasi dan edukasi tentang cara memberikan makanan kepada balita dengan gizi seimbang dengan konsumsi makanan yang baik serta sesuai. Menganjurkan pada ibu untuk tiap bulan rajin datang ke Posyandu.
|
Hubungan antara Konsumsi Makanan dengan Masalah Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201101058 - SHINTA APRILLIANA
|
INTISARI
Ayu, S. Niken. 2014. Hubungan Antara Konsumsi Makanan dengan Masalah Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ponorogo Selatan Kec.Ponorogo Kab.Ponorogo.Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (1) Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes. (II) Catur Wulandari, S.ST.
Kata Kunci: Konsumsi Makanan, Status Gizi
Konsumsi pangan merupakan banyaknya atau jumlah pangan, secara tunggal maupun beragam, yang dikonsumsi seseorang atau sekelompok orang yang bertujuan memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan sosiologis. Status gizi adalah status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrisi.Masalah dari hubungan antara konsumsi makanan dengan masalah status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Ponorogo Selatan Kec.Ponorogo Kab.Ponorogo berdasarkan data awal yang diambil tahun 2013 dengan total balita 2548, yang mengalami gizi baik berjumlah 2507 balita (93,38%), gizi kurang 23 balita (0,9%) dan gizi buruk 18 balita (0,7%), secara teori penyebab dari masalah gangguan gizi tersebut diantaranya adalah ekonomi, pengetahuan, sulit makan dan sakit.Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara konsumsi makanan dengan masalah status gizi balita di Wilayah kerja Puskesmas Ponorogo Selatan Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo.
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai diatas maka desain penelitian yang digunakan “ study korelasi†dengan pendekatan penelitian “study retrospektifâ€. Pada penelitian ini populasinya adalah semua Ibu dan balita di Wilayah kerja Puskesmas Ponorogo Selatan yang mengalami gizi kurang dan gizi buruk tahun 2013 sejumlah 41 sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah Sampling Jenuh yang diteliti Mei 2014 di Puskesmas Ponorogo Selatan Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo.
Hasil Penelitian yang didapat berdasarkan hasil 41 responden yang diteliti didapatkan hasil sebanyak 13 responden (31,72%) dengan konsumsi makan sesuai, status gizinya kurang. Sebagian kecil sebanyak 3 responden (7,31%) dengan konsumsi makan sesuai status gizinya buruk. Dan sebagian besar sebanyak 10 responden (56,11%) dengan konsumsi tidak sesuai dengan status gizinya kurang, hampir setengahnya sebanyak 15 responden (36,58%) konsumsi makanan tidak sesuai status gizinya buruk dan penghitungan menggunakan uji statistik “Chi-square†didapatkan hasil (ï²) 0,009 < 0,05).
Diharapkan bidan sebagai tenaga kesehatan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan status gizi balita dan melaksanakan kebijakan pemerintah dalam memberikan penyuluhan dan asuhan dalam pencegahan gizi buruk pada balita.
|
Hubungan antara Konsumsi Makanan dengan Masalah Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ponorogo Selatan Kecamatan Ponorogo kabupaten Ponorogo
201101041 - NIKEN AYU SUSANTI
|
ABSTRAK
Baiti, Siti Laila. 2014. Hubungan Antara Konsumsi Makanan Dengan Masalah Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) Eliya Rohmah,S.Kp.,M.Kes (II) Sinta Ayu Setiawan, S.ST.
Kata Kunci : Konsumsi Makanan, Masalah Status Gizi, Balita
Masalah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo pada tahun 2013 adalah terdapat 57 balita yang mengalami masalah status gizi, diantaranya 40 balita dengan masalah gizi kurang dan 17 balita dengan masalah status gizi buruk, dimana penyebab dari masalah gangguan gizi tersebut diantaranya adalah ekonomi, pengetahuan, sulit makan dan sakit.Tujuan penelitian untuk mengetahui Hubungan Antara Konsumsi Makanan Dengan Masalah Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan studi korelasi dan retrospektif. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2014. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara. Variabel dalam penelitian ini adalah konsumsi makanan dan masalah status gizi balita. Populasinya adalah balita yang mengalami masalah status gizi pada tahun 2013 di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo sejumlah 57 balita. Sampel diambil secara jenuh sebesar 57 balita. Pengolahan data yaitu dengan editing, coding dan tabulating. Selanjutnya analisis data dengan spearmenrank dengan bantuan komputer.
Konsumsi makanan balita sebagian besar (52,64%) dalam kategori konsumsi makanan kurang. Masalah status gizi balita sebagian besar (70,18%) dengan kategori kurang. Hasil penelitian didapatkan signifikansi 0,001 < 0,05 sehingga ada Hubungan Antara Konsumsi Makanan Dengan Masalah Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo dengan koefisien korelasi 0,443 yaitu tingkat hubungan sedang.
Disarankan agar ibu lebih memperhatikan konsumsi makanan balita yang meliputi kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi balita setiap hari dengan cara menambah pengetahuan dan wawasan tentang makanan yang bergizi seimbang sehingga akan menjadikan status gizi baik.
|
Hubungan antara Konsumsi Makanan dengan Masalah Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo
201101060 - SITI LAILA BAITI
|
|
Hubungan antara Lama Pemberian ASI dengan Status Gizi pada Balita Usia 7-36 Bulan di Desa Ngromo Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan
201201028 - ERFINNA
|
|
Hubungan antara Lamanya Persalinan dengan Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir di RSU Muhammadiyah Ponorogo
201201055 - IZZATUN NAFI`AH
|
|
Hubungan antara Motivasi dan Rutinitas Kunjungan Ibu Balita ke Posnyandu Setelah Anak Mendapat Imunisasi Lengkap di Desa Singgahan Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo
201201002 - ALIFAH BINTI AYU NUGROHO
|
|
Hubungan antara Motivasi dengan Kebiasaan Olahraga pada Lansia Usia 50 – 80 Tahun di Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo
200901018 - FRIDA PUSPITA ANGGRAINI
|
INTISARI
Anggraeni, Prima. 2012. Hubungan Antara Motivasi Ibu Hamil Dengan Keteraturan Pemeriksaan ANC Di Polindes Kedungbanteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Ike Sureni, S.KM.,M.Kes (II) , Bibi Amikasari, S. ST.
Kata Kunci : Motivasi, Ibu Hamil, Keteraturan, Pemeriksaan Kehamilan
Motivasi ibu hamil adalah suatu alasan ibu hamil untuk bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya dalam penelitian ini adalah pemeriksaan kehamilan secara teratur minimal empat kali selama kehamilan. Masalah yang ditemukan dari 6 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan sebanyak (50%) ibu hamil yang melaksanakan pemeriksaan ANC tidak teratur dan terdapat (33.3%) ibu hamil orang mempunyai motivasi rendah karena kurangnya dukungan dari keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara motivasi ibu hamil dengan keteraturan pemeriksaan ANC di Polindes Desa Kedungbanteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan penelitian retrospective. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang periksa di Polindes Desa Kedungbanteng Sukorejo Ponorogo diambil dengan teknik Accidental Sampling. Pengambilan data dilaksanakan pada Bulan Januari sampai dengan Juni 2012. Variabel yang diteliti adalah motivasi ibu hamil dan keteraturan pemeriksaan ANC. Metode pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner dan buku kesehatan ibu dan anak.
Penelitian ini menggunakan uji statistik Spearman Rank. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan (95%) mempunyai motivasi baik, (72.5%) melakukan pemeriksaan ANC secara teratur. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji statistik Spearman Rank didapatkan nilai Ï = 0.018 yang berarti ada hubungan antara motivasi ibu hamil dengan keteraturan pemeriksaan ANC di Polindes Desa Kedungbanteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
Disarankan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan motivasi ibu hamil dengan berbagai cara salah satunya dengan penyuluhan sehingga ibu hamil mau melakukan pemeriksaan ANC secara teratur.
|
Hubungan antara Motivasi Ibu Hamil dengan Keteraturan Pemeriksaan ANC di Poloindes Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
200901034 - PRIMA ANGGRAENI
|
IINTISARI
Sujiati. 2012. Hubungan Antara Motivasi Ibu Hamil Trimester II Dengan Keikutsertaan Mengikuti Senam Hamil Di Desa Purwodadi Kecamatan Barat Kabupaten Magetan. Pembimbing (I) : Khalimi Sany, S.KM.,M.Kes (II) : Sumini, SSiT.,M.Kes
Kata Kunci : Motivasi, Ibu Hamil Trimester II, Keikutsertaan Senam Hamil
Meskipun senam hamil mempunyai banyak manfaat bagi ibu hamil serta para bidan telah banyak melakukan penyuluhan senam hamil dan membuka layanan senam hamil, tetapi kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua ibu hamil melakukan senam hamil. Dari hasil survei pendahuluan dengan melihat data sekunder yang dilakukan pada tahun 2010 di Desa Purwodadi Kecamatan Barat Kabupaten Magetan, angka kunjungan antenatal care sebanyak 35 ibu hamil. Dari kunjungan itu yang berlanjut mengikuti senam hamil 20 (57,15%) ibu hamil, yang tidak mengikuti senam hamil 15 (42,85%) ibu hamil, hal tersebut menunjukan bahwa keikutsertaan ibu hamil masih tergolong rendah. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara motivasi ibu hamil dengan keikutsertaan mengikuti senam hamil Trimester II di Desa Purwodadi Kecamatan Barat Kabupaten Magetan.
Jenis penelitian ini adalah studi penelitian penelitian survei analitik yaitu suatu desain yang digunakan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan prevalansi. Populasi dalam penelitian ini semua ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 20 minggu - 32 minggu di Desa Purwodadi Kecamatan Barat Kabupaten Magetan pada bulan Januari 2012, dengan jumlah 32 orang, sedangkan sampel dalam penelitian ini semua ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 20 minggu - 32 minggu di Desa Purwodadi Kecamatan Barat Kabupaten Magetan pada bulan Januari 2012, dengan jumlah 32 orang, teknik total populasi sehingga besar populasi dijadikan sampel, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, dengan menggunakan uji chi kuadrat (chi square) dengan tingkat kemaknaan P = 0,05.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows dengan chi squere menunjukkan bahwa ada hubungan antara motivasi ibu hamil trimester II dengan keikutsertaan mengikuti senam hamil di Desa Purwodadi Kecamatan Barat Kabupaten Magetan, dengan tingkat signifikan 0.000 < α 0,05 dan chi squere sebesar 21,125 dengan tingkat hubungan rendah.
Peneliti menyarankan pada pelayanan kesehatan yang ada dapat memberikan motivasi pada ibu hamil untuk meningkatkan keikutsertaan mengikuti senam hamil, sehingga dapat sebagai masukan meningkatkan pemberian motivasi pada ibu hamil untuk mengikuti senam hamil atau peningkatan pelayanan program senam hamil.
|
Hubungan antara Motivasi Ibu Hamil dengan Perilaku Mengikuti Senam Hamil di Desa Purwodadi Kecamatan Barat Kabupaten Magetan
200902109 - SUJIATI
|
INTISARI
Yuliana, Endri. 2011. Hubungan Antara Motivasi Lansia Dengan Partisipasi Lansia dalam Kegiatan Posyandu Lansia di Desa Gandu Kepuh Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Khalimi Sany, S.KM., M.Kes. (II) Ika Mustika, S.ST.
Kata kunci: motivasi, partisipasi, posyandu lansia.
Jumlah lansia di Ponorogo sebesar 183.037 (20,2%) lansia dari jumlah penduduk Ponorogo sebanyak 902.049 jiwa. Jumlah lansia di kecamatan Sukorejo tahun 2010 adalah 5.604 (10,9%). Jumlah lansia desa Gandu Kepuh sebanyak 304 lansia dan yang mengikuti posyandu lansia sebanyak 198 lansia. Hal itu disebabkan oleh kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun untuk mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu lansia. Posyandu lansia merupakan wahana pelayanan bagi kaum usia lanjut, yang dilakukan dari, oleh dan untuk kaum usila yang menitik beratkan pada pelayanan promotif dan prefentif, tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Kegiatannya adalah pemeriksaan kesehatan secara berkala, peningkatan olahraga, pengembangan ketrampilan, bimbingan pendalaman agama, dan pengelolaan dana sehat (Notoatmodjo, 2007).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi lansia dengan partisipasi lansia dalam kegiatan posyandu lansia di Desa Gandu Kepuh Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Jenis penelitian ini merupakan penelitian Cross Sectional. Sampel diambil sebanyak 173 lansia berusia ≥55 tahun. Sebagai alat pengumpul data digunakan kuesioner. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistic Chi Square. Signifikasi ditentukan dengan nilai p<0,05.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara motivasi lansia dengan partisipasi lansia dalam kegiatan posyandu lansia. Nilai probability (ï²)=0.000. Nilai coefficient contingency 0.444,berarti mempunyai tingkat keeratan hubungan sedang.
Disarankan agar petugas posyandu lansia meningkatkan penyuluhan dan informasi pada lansia tentang pentingnya mengikuti posyandu lansia sehingga mampu memotivasi lansia untuk berpartisipasi dalam kegiatan posyandu lansia.
|
Hubungan antara Motivasi Lansia dengan Partisipasi Lansia dalam Kegiatan Posyandu Lansia di Desa Gandu Kepuh Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
200801008 - ENDRI YULIANA
|
INTISARI
Hidayati, Khurotul, 2011. Hubungan Antara Mutu Pelayanan ANC Dengan Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Wringinanom Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo
Pembimbing (I) : Ike Sureni, S.KM.M.Kes (II) : dr. Siti Nurfaidah,M.M.,RS
Kata Kunci : Mutu, Pelayanan ANC, Kepuasan
Standar mutu dipergunakan sebagai tolak ukur mutu, barang atau jasa, dan sistem manajemennya dikatakan bermutu jika mutunya sesuai dengan standar. Pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan salah satu kebutuhan dasar yang diperlukan setiap orang. Data di Puskesmas (PKM) Wringinanom didapatkan target KI-K4 328 jiwa, namun diperoleh cakupan sebesar 278 (84,76%). Kondisi tersebut belum memenuhi target dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo yaitu sebesar 90%
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara mutu pelayanan ANC terhadap tingkat kepuasan ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Wringinanom Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel dalam suatu populasi, tentang hubungan antara mutu pelayanan ANC terhadap tingkat kepuasan ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Wringinanom Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo Tahun 2010. Tehnik sampling yang digunakan adalah menggunakan total populasi 30 ibu hamil, dengan mengikut sertakan semua ibu hamil yang sesuai dengan kriteria inklusi yang berjumlah 30 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Wringinanom Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows Spearmans rho didapatkan tingkat signifikan = 0,000 ( < 0,05) dan coefficient correlation sebesar 1.000 yang berarti H1 diterima. menunjukkan bahwa ada hubungan sangat kuat antara mutu pelayanan ANC terhadap tingkat kepuasan ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Wringinanom Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo.
Berdasarkan hasil di atas maka diharapkan bidan mampu meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan kebidanan, sehingga mampu memenuhi harapan dan keinginan pasien, dimana pelayanan yang diberikan adalah pelayanan yang sesuai dengan standart yang telah ditentukan.
|
Hubungan Antara Mutu Pelayanan ANC dengan Tingkat Kepuasan Ibu Hamil di Puskesmas Wringinanom Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo
200802012 - KHUROTUL HIDAYATI
|
|
Hubungan antara Paritas dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD) di RSU Muhammadiyah Ponorogo
201301028 - INDRI PUSPITASARI
|
|
Hubungan antara Paritas dengan Kepatuhan Dalam Melakukan Pemeriksaan Kehamilan pada Ibu Hamil Trimester III di BPM Ny. T Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo
201401029 - PUNGKY DIAN ARDIANTI
|
|
Hubungan antara Paritas dengan Posisi Menyusui yang Benar pada Ibu Nifas di RS Muhammadiyah dan RS Muslimat Kabupaten Ponorogo
201301050 - PRASIDHARASMI STRIRATNA WINAYAISWARI
|
|
Hubungan antara Pemberian ASI Exlusive dengan Angka Kejadian Gizi Kurang di Posyandu Lavender I Desa Ngadirojo Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan
200701001 - ANIK KURNIAWATI
|
INTISARI
Dian, Indra.2013. Hubungan Antara Pemberian Makanan Pendamping Air Susu (MP-ASI) Dengan Kejadian Diare Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Polindes Cendana Desa Singgahan Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun Pembimbing (I): Hariyanto M.Pd (II) Ani Rosita,S.Kep.,Ns.,M.kes
Kata Kunci: Pemberian MP-ASI, Kejadian Diare
MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan kepada bayi atau anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Sedangkan Diare adalah suatu gejala dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang cair dan frekuensi buang air besar lebih dari biasanya (3 kali dalam sehari), buang air hingga lima kali sehari dan fesesnya lunak. studi pendahuluan pada bulan 9 Oktober 2012 dari 12 responden bayi usia 0-6 bulan di Polindes Cendana, Singgahan, Kebonsari, Madiun, 8 diantaranya mengalami diare akibat pemberian (MP-ASI) dan 4 lainnya tidak mengalami diare meskipun telah diberikan ( MP-ASI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara pemberian (MP-ASI) dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah correlational dan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah ibu bayi dan bayi usia 0-6 bulan di polindes cendana, singgahan, kebonsari madiun sebesar 33 bayi dan sampelnya adalah 33 ibu bayi dan bayinya dengan teknik sampling jenuh. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pedoman wawancara. Kemudian data di analisa dengan menggunakan bantuan komputer, dengan uji statistik Chi Square
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan. Hasil penelitian tentang pemberian MP-ASI adalah didapatkan (15,2%) diberikan ASI, dan (84,8%) diberikan MP-ASI. Dan hasil penelitian tentang kejadian diare adalah sebanyak (75,8%) mengalami diare, dan (24,3%) tidak mengalami diare. Dan dari hasil tabulasi silang adalah sebanyak (15,2%) diberikan ASI dan tidak mengalami diare, sedangkan tidak satupun (0%) di berikan ASI dan mengalami diare, sedangkan (75,8%) diberi MP-ASI dan mengalami diare, sedangkan (9%) diberikan MP-ASI dan tidak mengalami diare.
Dari hasil perhitungan statistic koefiensi korelasi 0,598 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai Ï =0,000<0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Hipotesa Alternatif (Ha) ditolak yang artinya terdapat Hubungan Antara Pemberian (MP-ASI) Dengan Kejadian Diare Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Polindes Cendana, Singgahan, Kebonsari, Madiun.
Kesimpulan pada penelitian Hampir seluruhnya Mengidentifikasi pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan, Mengidentifikasi kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan, Menganalisis hubungan antara pemberian MP-ASI dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan di Polindes Cendana Desa Singgahan Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun.
|
Hubungan antara Pemberian MP – ASI dengan Kejadan Diare pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Polindes Cendana Desa Singgahan Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun
201001009 - DIAN INDRAWATI
|
Handayani, Nyila. 2016. The Relationship between Weight Gain During Pregnancy and Birth Weight in Muhammadiyah Hospital Ponorogo. Scienfic Paper. Midwifery Academy of Harapan Mulya Ponorogo. Advisor (1) Hj. Murniati, S. ST., M. Kes (2) Etika Desi Yogi, S. ST., M. Si.
|
Hubungan antara Penambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir di RSU Muhammadiyah Ponorogo
201301048 - NYILA HANDAYANI
|
INTISARI
Afridiana, N.S, 2010. Hubungan Antara Pendapatan Keluarga Dengan Status Gizi Balita Usia 0-5 Tahun di Desa Grogol Ke. Sawoo Kab. Ponorogo.
Pembimbing (I) : Hariyanto, M. Pd. Pembimbing (II) : Hj. Murniati, S.ST
Kata kunci: Pendapatan, Status Gizi, Balita
Gizi buruk tidak hanya berdampak pada kesehatan seseorang secara pribadi, tapi juga mengurangi kemampuan masyarakat untuk keluar dari kemiskinan. Gizi buruk mengurangi kemampuan seseorang untuk bekerja dan juga mengurangi kemampuan anak-anak untuk belajar di sekolah, sering tidak ke sekolah karena sakit mengurangi tingkat kesehatan dan menjadi terlalu lelah untuk bekerja dan belajar dengan baik.
Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasi analitik. populasi adalah seluruh orang tua balita yang mengikuti Posyandu di Desa Grogol Kec. Sawoo Kab. Ponorogo dengan responden sebanyak 99 orang tua balita.
Data dikumpulkan melalui kuisioner kemudian ditabulasi dan dianalisa dengan skala ordinal, untuk mengetahui tingkat pendapatan Tinggi (Rp.3.316.600 – 4.974.800) Sedang (Rp.1.658.300 – 3.316.500) Rendah (Rp.275.400 – 1.658.200). Sedangkan dari hasil status gizi di prosentasikan dengan kriteria gizi lebih, gizi baik, gizi kurang dan gizi buruk.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari tingkat pendapatan, sebagian besar 81 responden berpendapatan rendah (81.8%), 15 responden (15.1%) berpendapatan sedang, dan sebagian kecil 3 responden (3%) berpendapatan tinggi. Sedangkan pada status gizi balita didapatkan 75 balita (75.7%) berstatus gizi baik, 22 balita (22.2%) berstatus gizi kurang, dan sebagian kecil 2 balita (2%) bersatus gizi lebih.
Berdasarkan hasil uji statistic Spearman Rank dengan tingkat kemaknaan Ï < α 0.005 didapatkan Ï= 0.004, maka Ho di tolak berarti ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan status gizi balita usia 0-5 tahun di Desa Grogol Ke. Sawoo Kab. Ponorogo. Berdasarkan uji statistik, juga di dapatkan koefisien korelasi 0.285, yang berarti kriteria korelasinya rendah.
Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan hubungan antara pendapatan keluarga dengan status gizi balita usia 0-5 tahun. Sehingga perlu adanya peningkatan pendapatan orang tua yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi balita secara optimal.
|
Hubungan antara Pendapatan Keluarga dengan Status Gizi Balita Usia 0 - 5 Tahun di Desa Grogol Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo
200701043 - SAFARIA NURITA AFRIDIANA
|
|
Hubungan antara Pendapatan Keluarga dengan Status Gizi Lansia di Posyandu Lansia Desa Sumberdukun Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan
201001010 - DICHA ZAMILATIN NISAK
|
INTISARI
Hariyati, Titik. 2012. Hubungan Jenjang Pendidikan Ibu Balita Dengan Kepatuhan Membawa Balitanya Ke Posyandu Di Desa Bibrik Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Eliya Rohmah, S,Kp., M.Kes (II) : Thursini, SST
Kata Kunci : Jenjang Pendidikan, Ibu Balita, Kepatuhan, Posyandu
Begitu penting arti Posyandu untuk pelayanan kesehatan, namun demikian masih banyak bayi dan balita yang tidak dibawa ke Posyandu dengan alasan–alasan klasik, orang tua tidak punya waktu karena sibuk bekerja, tempat posyandu jauh dan banyak alasan lainnya (Depkes, 2003). Berdasarkan data didapatkan di Desa Bribik kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun, didapatkan data cakupan kunjungan posyandu = 80%, D/N = 80%, dan N/S = 80%. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan jenjang pendidikan ibu dengan kepatuhan membawa balita ke Posyandu di Desa Bibrik Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun.
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan retrospektif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisa hubungan jenjang pendidikan ibu balita dengan kepatuhan membawa balitanya ke posyandu di Desa Bibrik Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu balita usia 1 – 2 tahun di posyandu Desa Bibrik Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun pada bulan Desember 2011 berjumlah 237 orang, teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah 50, sedangkan pada pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for windows menggunakan wilcoxxon menunjukkan bahwa ada hubungan jenjang pendidikan ibu balita dengan kepatuhan membawa balitanya ke posyandu di Desa Bibrik Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun, diketahui dari hasil probabilitas (Asymp. Sig. (2-tailed) 0,038 < 0,05 dan Z sebesar 2.079.
Peneliti menyarankan pada petugas kesehatan khususnya bidan untuk lebih memberikan penyuluhan dan informasi pada ibu balita tentang kepatuhan membawa balitanya ke posyandu, sehingga mampu meningkatkan perilaku ibu balita terhadap penimbangan dan untuk meningkatkan jumlah kunjungan balita dalam kepatuhan membawa balitanya ke posyandu.
|
Hubungan antara Pendidikan Ibu Balita dengan Kepatuhan Membawa Balita Ke Posyandu di Desa Bibrik Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun
200902047 - TITIK HARIYATI
|
INTISARI
Mas’ulah, Eva Yulia. 2012. Hubungan Antara Pengetahuan Akseptor IUD tentang Efek Samping IUD Terhadap Tingkat Kecemasan Timbulnya Efek Samping KB IUD di BPS NY.â€L“ Desa Panjeng Kec.Jenangan Kab. Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah S.Kp.,M.Kes., (II) Ika Mustika S.ST.
Kata Kunci: Pengetahuan, Kecemasan, Efek Samping KB IUD
Pengetahuan rendah mengakibatkan seseorang mudah mengalami stress. Kecemasan akseptor timbul dikarenakan informasi serta pengetahuan mereka yang kurang sehingga berdampak bisa mempengaruhi turunnya pencapaian target pengguna KB IUD. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di desa Panjeng didapatkan penurunan jumlah pencapaian IUD sebanyak 23%. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan akseptor IUD tentang efek samping IUD terhadap tingkat kecemasan timbulnya efek samping KB IUD di BPS Ny.L Ds.Panjeng Kec.Jenangan Kab.Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik korelation dengan pendekatan Cross Sectional yaitu untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh akseptor KB IUD di BPS NY.L Desa Panjeng Kec.Jenangan Kab.Ponorogo pada bulan Juni 2012 sebanyak 60 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah Sampling jenuh yaitu semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan wawancara.
Berdasarkan hasil perhitungan disimpulkan Pengetahuan akseptor IUD tentang efek samping IUD sebagian besar kurang, Tingkat kecemasan timbulnya efek samping IUD sebagian besar berat dan berdasarkan hasil SPSS 11.5 for windows didapatkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan akseptor IUD tentang efek samping IUD terhadap tingkat kecemasan timbulnya efek samping KB IUD di BPS NY.â€L“ Desa Panjeng Kec.Jenangan Kab.Ponorogo, dengan tingkat signifikasi (0,008<0,05) dan koefisien korelasi sebesar -0,340 yang berarti Ho ditolak Ha diterima. Hal ini menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan akseptor IUD tentang efek samping IUD terhadap tingkat kecemasan timbulnya efek samping KB IUD di BPS NY.â€L“ Desa Panjeng Kec.Jenangan Kab. Ponorogo, dengan hubungan sejajar berlawanan arah. Dengan kejadian ini disarankan pada akseptor IUD untuk menambah pengetahuannya agar tidak timbul kecemasan dalam pemakaian serta tidak mempengaruhi turunnya pencapaian IUD.
|
Hubungan antara Pengetahuan Akseptor IUD tentang Efek Samping IUD terhadap Tingkat Kecemasan Timbulnya Efek Samping KB IUD di BPS Nyâ€L†Desa Panjeng Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
200901017 - EVA YULIA MAS`ULAH
|
INTISARI
Nahak, Maria Fatima. 2013. Hubungan antara Pengetahuan Akseptor KB Suntik 3 Bulan tentang Spotting dengan Tingkat Kecemasan Ibu di Puskesmas Nunpene Kecamatan Miomaffo-Timor Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2012. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (1) Eliya Rohmah S.Kp M.Kes, (II) Hj.Murniati S.ST, M.Kes
Kata kunci : Pengetahuan, Akseptor KB Suntik, Spotting, Kecemasan
Dari data yang tercatat pada September 2011, jumlah akseptor KB di Puskesmas Nunpene tercatat akseptor 180 peserta yang terdiri dari: IUD 2.8%, Suntik 80.0%, Pil 17.2%. Peserta KB suntik yang mengalami efek samping spotting sebanyak 30 akseptor (16.6%). Masalah yang terjadi dilokasi penelitian bahwa akseptor KB suntik 3 bulan masih banyak yang mengalami spotting. Menurut studi pendahuluan yang dilakukan dengan wawancara pada tanggal 15 September 2012 terhadap 10 akseptor KB yang mengalami spotting, didapatkan 9 orang memiliki pengetahuan yang kurang terhadap spotting. Dari 9 orang yang berpengetahuan kurang itu semuanya mengaku merasa cemas dengan keadaannya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan akseptor KB suntik 3 bulan tentang spotting dengan tingkat kecemasan ibu di Puskesmas Nunpene Kecamatan Miomaffo Timur Kabupaten Timor Tengah Utara.
Metode penelitian ini merupakan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB suntik 3 bulan yang mengalami spotting yang berjumlah 30 orang dan sampel yang diteliti berjumlah 30 orang. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar 17 responden (56,7%) berpengetahuan rendah dan setengah bagiannya 15 responden (50%) memiliki kecemasan sedang. Berdasarkan hasil uji statistik spearman rank dengan tingkat kemaknaan р≤ 0,05 didapatkan nilai р= 0,000, maka Ho ditolak berarti ada hubungan antara pengetahuan akseptor kb suntik 3 bulan tentang spotting dengan tingkat kecemasan ibu di Puskesmas Nunpene Kecamatan Miomaffo-Timur Kabupaten Timor Tengah Utara.
Berdasarkan hasil penelitian maka kesimpulannya bahwa akseptor KB yang memiliki pengetahuan yang rendah terhadap spotting mempunyai tingkat kecemasan yang sedang. Oleh karena itu peneliti menyarankan perlu adanya persepsi yang positif, informasi yang jelas dan tepat serta pelayanan dari tenaga kesehatan untuk memberikan informasi secara jelas sehingga tidak timbul salah persepsi.
|
Hubungan antara Pengetahuan Akseptor KB Suntik 3bulan Tentang Spotting dengan Tingkat Kecemasan Ibu di Puskesmas Nunpene Kecamatan Miomaffo Timor Kabupaten Timor Tengah Utara
201202023 - MARIA FATIMA NAHAK
|
|
Hubungan antara Pengetahuan Akseptor KB Suntik tentang Efek Samping Spoting dengan Tingkat Kecemasan Ibu di Puskesmas Gondosari Kabupaten Pacitan
201002013 - SITI NURULLAH
|
ABSTRAK
Restuningrum, Riana Suci Eka. 2014. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Pekerjaan Dengan Masalah Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah S.Kp,.M.Kes. (II) Sinta Ayu S S.ST.
Kata kunci: Pengetahuan, Pekerjaan, Masalah Status Gizi Balita
Akibat kekurangan gizi akan menyebabkan beberapa efek serius seperti kegagalan pertumbuhan fisik serta tidak optimalnya perkembangan dan kecerdasan. Berdasarkan laporan di Puskesmas Sukorejo pada tahun 2013 terdiri dari gizi buruk terdapat 39 balita dan gizi kurang terdapat 65 balita. Pada penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan pekerjaan dengan masalah status gizi balita di Wilayah Kerja Pukesmas Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian retrospektive. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 104, yaitu semua ibu dan balita yang mengalami masalah status gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling yang berjumlah 82 balita. Instrument penelitian ini menggunakan lembar kuesioner dan alat tulis. Penelitian dilakukan pada tanggal 4 april 2014. Menganalisa hubungan antara pengetahuan dengan masalah status gizi balita menggunakan uji statistik spearman rank, sedangkan untuk menganalisa hubungan pekerjaan ibu dengan masalah status gizi balita menggunakan uji statistik koefisien kontingensi.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa dari 82 responden yang diteliti sebagian besar (57,3%) berpengetahuan baik, pekerjaan ibu hampir setengahnya (42,7%) sebagai ibu rumah tangga dan status gizi balita didapatkan sebagian besar (61%) status gizinya kurang. Berdasarkan uji korelasi spearman rank menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan masalah status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo dengan tingkat kemaknaan p < (α) 0.05 didapatkan hasil p=0.000 dengann koefisien korelasi 0.0413 yang artinya tingkat keeratannya sedang. Sedangkan analisa menggunakan uji statistic koefisien kontingensi menunjukkan bahwa ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan masalah status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo dengan tingkat kemaknaan signifikansi ≤ 0,05 didapatkan nilai signifikansi 0,047.
Dari uraian di atas diasumsikan bahwa semakin baik pemahaman ibu tentang konsep pengetahuan gizi akan berpengaruh pada penerapan status gizi balita, dan semakin banyak perhatian atau waktu ibu untuk balitanya juga akan berpengaruh pada status gizi balita, karena pengetahuan ibu yang baik dan waktu yang cukup untuk balita akan berdampak baik pula terhadap gizi balita.
|
Hubungan antara Pengetahuan dan Pekerjaan dengan Masalah Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201101050 - RIANA SUCI EKA RESTUNINGRUM
|
INTISARI
Fitri Ariani, Malika. 2014. Hubungan Antara Pengetahuan dan Pekerjaan Ibu dengan Masalah Status Gizi di Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo Tahun 2014. Karya Tulis Ilmiah . Akademi Kebidana Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Eliya Rohmah, Skp, MKes, (II) Hj. Murniati S.ST, Mkes.
Kata Kunci : Pengetahuan, Pekerjaan Ibu, Masalah Status Gizi Balita
Masalah status gizi berdampak fatal bagi pertumbuhan dan perkembangan balita. Dampak kekurangan gizi tersebut adalah terjadinya kerusakan yang tidak dapat dipulihkan karena perkembangan fisik dan mental anak pesat pada usia 30 minggu sampai 18 bulan. Status gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ketidak tahuan akan hubungan makanan dengan kesehatan, sosial ekonomi dan faktor lain yang juga ikut mendukung terjadinya masalah status gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan pekerjaan Ibu dengan masalah status gizi balita di Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogoâ€
Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu dan Balita yang mengalami masalah status gizi di wilayah kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo sejumlah 57 responden dan menggunakan metode survey analitik dengan teknik pendekatan retrospective.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar balita yaitu 40 (70,18%) berstatus gizi kurang, hampir setengahnya 17 (29,82%) berstatus gizi buruk dan tidak satupun berstatus gizi lebih. Lebih dari setengahnya yaitu 29 responden (50,87%) berpengetahuan kurang, sebagian kecil 6 (10.52%) berpengetahuan baik dan hampir setengahnya 22 (38,59%) berpengetahuan cukup mengenai gizi. Hampir keseluruhan Ibu balita tidak bekerja yaitu 45 (78,95%) dan sebagian kecil ibu yang bekerja yaitu 12 (21,05%). Dari hasil uji statistik spearman rank hubungan antara pengetahuan Ibu dengan masalah status gizi balita menggunakan taraf signifikansi Ï < α 0,05 didapatkan nilai Ï 0,035 maka Ho ditolak yaitu terdapat hubungan antara pengetahuan Ibu dengan masalah status gizi Balita di Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Sedangkan uji statistik koefisien kontingensi hubungan pekerjaan Ibu dengan masalah status gizi Balita didapatkan nilai Ï 0,067 > α 0,05 maka Ho diterima berarti tidak ada hubungan antara pekerjaan Ibu dengan masalah status gizi Balita di Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo.
Disarankan untuk memberikan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat khususnya ibu balita mengenai gizi balita, sehingga meningkatkan pengetahuan ibu dan memperbaiki status gizi.
|
Hubungan antara Pengetahuan dan Pekerjaan Ibu dengan Masalah Status Gizi Balita di Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo
201101038 - MALIKA FITRI ARIANI
|
INTISARI
Rusmiyati. 2014. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Pekerjaan Ibu Dengan Masalah Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ponorogo Selatan Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah; Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Eliya Rohmah S.Kp.M.kes (II) : Sinta Ayu S.ST
Kata kunci : Pengetahuan, Pekerjaan ibu, Status Gizi
Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu, ibu bekerja adalah seorang ibu yang bekerja diluar rumah untuk mendapatkan penghasilan disamping membesarkan dan mengurus anak dirumah, dan masalah status gizi adalah gangguan kesehatan dan kesejahteraan seseorang, kelompok orang atau masyarakat sebagai akibat adanya ketidakseimbangan antara intake dan output dan dapat mengakibatkan gizi kurang maupun gizi lebih. Masalah yang terjadi di wilayah Puskesmas Ponorogo Selatan sebanyak 41 balita dengan 18 gizi buruk dan 23 gizi kurang secara teori penyebab dari masalah tersebut diantaranya adalah pengetahuan ibu yang kurang tentang gizi dan faktor pekerjaan ibu yang terlalu padat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan pekerjaan ibu dengan masalah status gizi balita di wilayah Puskesmas Ponorogo Selatan Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo.
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai diatas maka desain penelitian yang digunakan “korelasi†dengan pendekatan penelitian “retropspektifâ€. Pada penelitian ini populasinya adalah Semua ibu/pengasuh balita yang mempunyai masalah gizi balita diwilayah kerja Puskesmas Ponorogo Selatan Kabupaten Ponorogo sebanyak 41 orang sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh yang diteliti pada bulan mulai Mei 2014 diwilayah kerja Puskesmas Ponorogo Selatan Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Uji korelasi yang dipakai dalam penelitian ini ada dua “spearman rank†dan â€koefisien kontingensi†dalam penelitian ini variabel independen adalah pengetahuan dan pekerjaan ibu dan variabel dependen adalah masalah status gizi.
Hasil Penelitian adalah hampir setengahnya pengetahuan ibu baik (36,58 %), sebagian besar ibu bekerja (60,96 %) dan sebagian besar balita gizi kurang (56 %). Berdasarkan hasil uji statistik “spearman rank†pengetahuan ibu dengan masalah status gizi diperoleh p 0,000 ≤ α 0,05 dengan nilai koefisien korelasi 0,553 yang artinya Ho di tolak dan Ha diterima berati ada hubungan antara pengetahuan dengan masalah status gizi balita. Dan hasil uji stastistik “koefisien kontingensi" pekerjaan ibu dengan masalah status gizi diperoleh p 0,001 ≤ α 0,05 dengan nilai koefisien korelasi 0,452 yang artinya Ho di tolak dan Ha diterima berarti ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan masalah status gizi balita dengan tingkat keeratan masing-masing sedang.
Diharapkan bidan sebagai tenaga kesehatan dapat meningkatkan kinerja dalam melakukan penyuluhan, pemantauan tumbuh kembang pada balita melalui posyandu balita.
|
Hubungan antara Pengetahuan dan Pekerjaan Ibu dengan Masalah Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ponorogo Selatan Kabupaten Ponorogo
201101056 - ROSMIYATI
|
|
Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita 1-5 Tahun Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Saluran Pernafasan Akut di Puskesmas Slahung Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
201201010 - CICI WAHYU DEWANTI
|
|
Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Semester IV tentang Seksual Pranikah di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo
201201089 - RIRIN YUNITASARI
|
|
Hubungan antara Pengetahuan dan Tindakan Remaja tentang Cara Merawat Genetalia dengan Kejadian Keputihan pada Siswi Kelas 3 SMAN 1 Saradan Kabupaten Madiun
201301018 - DWI WIDAYATI
|
INTISARI
Yulin Alfiyah, 2012. Studi Hubungan Antara Pengetahuan Dan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Trimester III Terhadap Deteksi Dini Preeklamsia Di Desa Mojopurno Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kabidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing I Ani Rosita, S.Kep.Ns,.M.Kes, Pembimbing II Hj. Murniati, SST, M.Kes
Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, kunjungan ANC, Trimester III, Deteksi dini Preeklamsia.
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) merupakan pemeriksaan kehamilan dalam upaya mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil (Wiknjosastro, 2007). Wilayah kerja Puskesmas Ngariboyo terdiri atas 9 desa, di antaranya cakupan K4 terendah sampai bulan November 2010 adalah Desa Mojopurno sejumlah 37 orang (66,07%) dari target sasaran 56 ibu hamil, ironisnya di satu sisi cakupan K1 Desa Mojopurno sudah melebihi target yaitu 92,3%, sehingga angka droup out K1 tinggi disebabkan karena kesadaran untuk melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC) secara teratur belum maksimal disamping mobilisasi ibu hamil yang tinggi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan kunjungan antenatal care trimester III terhadap deteksi dini pre eklampsia di Desa Mojopurno Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan.
Penelitian ini menggunakan penelitian Analatik Korelasi dengan tehnik Non Probability sampling jenis accidental sampling. Populasinya adalah semua ibu hamil trimester III yang bertempat tinggal di Desa Mojopurno pada bulan Januari 2012 sejumlah 30 orang. Sedangkan sampel yang digunakan semua ibu hamil trimester III yang bertempat tinggal di Desa Mojopurno sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, pengolahan data yang digunakan dengan distribusi frekuensi dan kemudian data ditabulasi. Pada uji statistik diterima apabila nilai probability (p) ≤ ά (0,05).
Hasil regresi ganda hubungan antara pengetahuan dengan kunjungan antenatal care trimester III terhadap deteksi dini pre eklampsia adalah 0,001 dengan taraf signifikansi 0,05 (5%). Koefisien korelasi yang bertanda positif menggambarkan arah hubungan positif, sedangkan keeratan hubungan termasuk kategori kuat yaitu r = 0,650 (r terletak antara 0,60 - 0,799).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kunjungan antenatal care trimester III terhadap deteksi dini preeklamsia. Sehingga disarankan bila ibu hamil mempunyai pengetahuan yang baik maka akan lebih sering untuk melakukan kunjungan ANC sehingga penyulit dan komplikasi dalam kehamilan bisa dideteksi lebih dini atau lebih awal.
|
Hubungan antara Pengetahuan dengan Kunjungan ANC Trisemester III pada Ibu Hamil terhadap Deteksi Dini Preeklampsia di Desa Mojopurno Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan
200902125 - YULIN ALFIAH
|
ABSTRAK
Winarsih. 2011. Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Dalam Memberikan Makanan Tambahan Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Gelanglor Kecamatan Sukorejo Ponorogo. Pembimbing I : Ani Rosita, S.Kep.Ners, M.Kes. Pembimbing II : Ika Mustika, S.ST.
Kata kunci : pengetahuan, sikap, makanan tambahan.
Pemberian makanan kepada anak harus diperhatikan tahap-tahap memberikan yang benar sesuai dengan umurnya. Memberikan makan pada bayi 0-12 bulan yang tidak sesuai dapat mengakibatkan kembung, diare, muntah, alergi terhadap zat makanan tertentu, juga bisa terjadi malnutrisi. Faktor yang mempengaruhi sikap ibu dalam memberikan makanan tambahan pada bayi usia 0-12 bulan adalah tingkat pengetahuan ibu. Adanya tingkat pengetahuan yang kurang merupakan masalah yang berpengaruh terhadap sikap ibu dalam memberikan makanan tambahan pada bayi usia 0-12 bulan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap ibu dalam memberikan makanan tambahan pada bayi usia 0-12 bulan.
Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan di Desa Gelanglor Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo sebanyak 52 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan †Random Samplingâ€. Total sampel dalam penelitian ini ada 20 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner pada variabel pengetahuan maupun sikap ibu dalam memberikan makanan tambahan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2010.
Analisa data menggunakan uji statistik Spearman Rank. Dari hasil penelitian 20 responden didapatkan 10 responden (50%) berpengetahuan cukup dengan sikap cukup baik, 3 responden (15%) berpengetahuan baik dengan sikap baik, 3 responden (15%) berpengetahuan cukup dengan sikap baik, 2 responden (10%) berpengetahuan baik dengan sikap cukup baik, 1 responden (5%) berpengetahuan kurang dengan sikap baik, 1 responden (5%) berpengetahuan kurang dengan sikap kurang baik. Dari perhitungan Spearman Rank didapatkan hasil dengan tingkat kemaknaan Ï â‰¤ 0,05 didapatkan Ï = 0,026 maka Ha diterima berarti ada hubungan pengetahuan dengan sikap ibu dalam memberikan makanan tambahan pada bayi usia 0-12 bulan di Desa Gelanglor Kecamatan Sukorejo Ponorogo dengan nilai koefisien korelasi 0,440 yang berarti tingkat keeratan hubunganya sedang dan bersifat positif.
Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk peneliti selanjutnya, diharapkan menindaklanjuti penelitian ke daerah lain atau dilakukan dalam lingkup yang lebih luas.
|
Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Ibu dalam Memberikan Makanan Tambahan pada Bayi Usia 0 – 12 Bulan di Desa Gelanglor Kecamatan Sukorejo Kabupaen Ponorogo
200802030 - WINARSIH
|
INTISARI
Dian, Fransiska. 2013. Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi Di BPS Ny. “P†Kelurahan Surodikraman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Karya tulis ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (1):Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes. (II) Ani Rosita,S.Kep.Ns.,M.Kes.
Kata Kunci:Pengetahuan, Sikap, Kehamilan Risiko Tinggi
Kehamilan risiko tinggi adalah suatu kehamilan dimana jiwa dan kesehatan ibu atau bayi dapat terancam. Studi pendahuluan diperoleh data ibu hamil sejumlah 74 ibu hamil, 10 orang ibu hamil diantaranya mengalami kehamilan dengan komplikasi yaitu 3 orang ibu hamil dengan tekanan darah tinggi, 1 orang ibu hamil dengan ketuban pecah dini, 2 orang ibu hamil dengan letak sungsang, 1 orang ibu hamil dengan tinggi badan ≤ 145 cm, 3 orang ibu hamil dengan luka bekas operasi sesar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi.
Metode pada penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan penelitian cross sectional. Menggunakan variabel independen dan dependen. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 Mei-15 Juni 2013. Populasi penelitian adalah semua ibu hamil yang periksa di BPS Ny. “P†Kelurahan Surodikraman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo berjumlah 58 orang dengan sampel sebanyak 58 orang, menggunakan teknik accidental sampling. Alat ukur pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kemudian data di analisa dengan bantuan komputer menggunakan uji statistik spearman’s rank.
Berdasarkan hasil penelitian dari 58 responden yang diteliti didapatkan sebagian besar 30 responden (52%) berpengetahuan cukup dan sikap setengahnya 29 responden (50%) bersikap positif. Berdasarkan uji statistik didapatkan Ï = 0,000 dimana Ï< α (0,05) maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi di BPS Ny. “P†Kelurahan Surodikraman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Dengan tingkat keeratan hubungan yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi 0,596 yang mana menunjukkan bahwa keeratan hubungan sedang.
Kesimpulan pada penelitian ini bagi ibu hamil yang berpengetahuan kurang dan bersikap negatif berdampak pada kehamilan risiko tinggi, sehingga mengancam keselamatan bahkan dapat terjadi hal yang paling buruk yaitu kematian ibu dan bayi.Upaya untuk mengatasi masalah tersebut perlu diberikan penyuluhan kepada masyarakat khususnya ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi.
|
Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Kehamilan Resiko Tinggi di BPS Ny “P†Kelurahan Surodikraman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201001014 - FRANSISKA DIAN MEGAWATI
|
INTISARI
Nurmawati, Sapto. 2011. Hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang tanda–tanda bahaya kehamilan di Polindes Ronosentanan Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo
Pembimbing (I) : Hariyanto, M.Pd (II) : Sumini, S,SiT
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Ibu Hamil, Tanda–Tanda Bahaya Kehamilan
Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal selama kehamilan. Sikap ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan akan lebih menimbulkan sikap yang positif dengan adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yaitu pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan Berdasarkan buku register Polindes Ronosentanan Kecamatan Siman pada tahun 2009 jumlah ibu hamil 29 orang dengan 6 diantaranya resiko tinggi
Tujuan dari penelitian agar deteksi dini dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan kehamilan secara teratur, untuk menjamin mutu pelayanan antenatal perlu indikator untuk menyatakan kunjungan ibu hamil tersebut dinyatakan memenuhi standar yaitu dengan cakupan K4 (Pusdiknakes, 2002).
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian analitik dengan tujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang tanda–tanda bahaya kehamilan. Tehnik sampling yang digunakan adalah dengan accidental sampling, yaitu bulan Agustus sampai dengan September 2010. Populasi penelitian ini pada bulan Agustus sampai dengan September 2010 sebanyak 25 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di Polindes Ronosentanan Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo, pada tanggal 28 Agustus dengan 28 September 2010, sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi sejumlah 20 responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada respoden di Polindes Ronosentanan Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows Spearmans Rank’s menunjukkan bahwa ada hubungan sedang antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang tanda–tanda bahaya kehamilan di Polindes Ronosentanan Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo diketahui dari hasil probabilitas (Sig. 2-tailed) 0,050 < 0,05 dan coefficient correlation sebesar 0.443
Berdasarkan hasil di atas maka ibu hamil diharapkan menambah pengetahuan, wawasan dan mencari informasi yang sebanyak – banyaknya tentang pemeriksaan kehamilan ataupun bekerjasama dengan semua masyarakat dan petugas kesehatan agar nantinya bisa berbagi informasi, pengalaman serta saling mendukung. Sehingga sikap tentang tanda bahaya kehamilan favourable, dan bagi ibu hamil yang sikapnya sudah favourable diharapkan lebih meningkatkan pengetahuannya tentang tanda bahaya kehamilan.
|
Hubungan Antara Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil Tentang Tanda-tanda Bahaya Kehamilan Di Polindes Ronosentanan Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo.
200802020 - SAPTO NURMAWATI
|
|
Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Ibu Nifas dalam Konsumsi Vitamin A pada Masa Nifas di Puskesmas Ponorogo Utara Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201401030 - RATNA TRI RAHAYU
|
INTISARI
Ika Rahmawati, Yuli. 2010. Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Ibu Primipara tentang Cara Menyusui yang Benar di Desa Genilangit Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Ani Rosita, S.Kep.Ners, M.Kes, (II) Sumini, S.Si.T.
Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Cara Menyusui yang Benar.
Menyusui merupakan hadiah yang sangat berharga, yang dapat diberikan orang tua pada bayinya. Pemberian ASI yang baik adalah sesuai kebutuhan bayi istilahnya on demand. Data dari POLINDES Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan ibu primipara yang mempunyai bayi 0–6 bulan pada bulan mei 2010 sejumlah 22 orang dan 8 diantaranya mengalami bendungan ASI dan kurangnya kemandirian ibu dalam memberikan ASI sehingga pemberian ASI tidak on demand. Usaha yang efektif untuk meminimalkan masalah-masalah diatas seperti pembendungan ASI dan puting lecet yaitu dengan menerapkan cara menyusui yang benar, meningkatkan pengetahuan ibu primipara tentang cara menyusui yang benar, dan memberikan penyuluhan kepada ibu tentang pentingnya memberikan ASI.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu primipara tentang cara menyusui yang benar pada bayi usia 0-6 bulan. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 24 orang, metode pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh. Sampel penelitiannya adalah ibu primipara yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel independent dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu primipara tentang cara menyusui yang benar pada bayi usia 0-6 bulan, dan variabel dependentnya adalah sikap ibu primipara tentang cara menyusui yang benar pada bayi usia 0-6 bulan. Untuk menganalisa hubungan menggunakan uji statistik spearman’s rho dengan taraf signifikan 0,05. Penelitian ini dilakukan di Desa Genilangit Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar yaitu 18 responden (75%) berpengetahuan baik dan sebagian besar yaitu 13 responden (54,17%) mempunyai sikap yang positif. Berdasarkan uji spearman’s rho diperoleh koefisien korelasi 0,440 dengan taraf signifikan 0,031 maka terdapat hubungan yang cukup antara pengetahuan dengan sikap ibu primipara tentang cara menyusui yang benar pada bayi usia 0-6 bulan di Desa Genilangit Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan.
Disarankan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan penyuluhan dan pemantauan pada ibu terutama pada ibu primipara dan pada ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan karena pada bayi usia tersebut sangat diharapkan ASI eksklusif yang sangat berperan dalam tumbuh kembang bayi.
|
Hubungan Antara Pengetahuan dengan Sikap Ibu Primipara tentang Cara Menyusui yang Benar pada Bayi Usia 0 – 6 bulan di Desa Genilangit Kecmatan Poncol Kabupaten Magetan
200701065 - YULI IKA RAHMAWATI
|
INTISARI
Yusniawati. 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Dengan Perilaku Ibu Balita (Dalam Kegiatan Posyandu) di Posyandu Dusun Popongan, Desa Stun, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Ani Rosita, S.Kep. Ners. M. Kes, (II) Hj. Murniati, S.ST
Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan Ibu Balita, Perilaku Ibu Balita Dalam Kegiatan Posyandu
Pos pelayanan terpadu (posyandu) merupakan kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk ,masyarakat, Yang diselenggarakan oleh leader-leader kesehatan yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar. Untuk menunjang keaktifan ibu balita dalam kegiatan posyandu diperlukan dukungan dari bidan maupun leader posyandu agar ibu-ibu balita mengetahui alasan kenapa harus aktif dalam kegiatan posyandu, akan tetapi keaktifan itu belum terwujud dalam kegiatan posyandu hal ini disebabkan oleh ibu-ibu balita yang rata-rata berpendidikan tamatan SD dan berpengatahuan yang rendah maka cukup banyak orangtua yang dengan menimbangkan anaknya keposyandu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat dengan perilaku ibu balita, (dalam kegiatan posyandu). Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan menggunakan pendekatan retrospektif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu balita di posyandu Dusun Popongan, Desa Suru, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo dengan populasi bejumlah 37 orang ibu balita. Tehnik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan responden 34 orang ibu balita sesuai kriteria yang di inginkan. Variabel independent tingkat pengetahuan ibu balita dalam kegiatan posyandu dan variabel dependent adalah perilaku ibu balita dalam kegiatan posyandu. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden.
Dari hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden tingkat pengetahuan baik (52,94%) dan berperilaku baik (44,12%). berdasarkan pengolahan SPSS diperoleh bahwa terdapat hubungan singnifikan 0,001 yang berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu balita dengan perilaku ibu balita dalam kegiatan posyandu di posyandu Dusun Popongan, Desa Suru, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo dengan hasil 0,545 hal ini termasuk dalam keeratan yang sedang.
|
Hubungan Antara Pengetahuan dengan Sikap Ibu Primipara tentang Cara Menyusui yang Benar pada Bayi Usia 0 – 6 bulan di Desa Genilangit Kecmatan Poncol Kabupaten Magetan
200701068 - YUSNIAWATI
|
INTISARI
Mardianti, Marini. 2010. Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap Lansia Terhadap Personal Hygiene Di Dukuh Temon Desa Pagerukir Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo Tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Khalimi Sany, S.K.M, M.Kes, (II) Dwi Nurjayanti, S.ST.
Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Lansia, Personal Hygiene
Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut menimbulkan masalah terutama dari segi kesehatan dan kesejahteraan lansia. Masalah tersebut adalah gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, perubahan komposisi tubuh, saluran cerna, hepar, ginjal, system kardiovaskuler, system pernafasan, system hormonal dan system musculoskeletal. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penelitian ini berjudul “Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap Lansia Terhadap Personal Hygiene di Dukuh Temon Desa Pagerukir Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogoâ€. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan sikap lansia terhadap personal hygiene. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai diatas maka desain penelitian yang digunakan adalah “analitikâ€.
Pada penelitian ini populasinya adalah lansia di dukuh Temon Desa Pagerukir Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo sejumlah 35 orang, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan teknik pendekatan cross sectional.
Hasil penelitian adalah sebagian besar responden mempunyai pengetahuan baik tentang personal hygiene, yaitu 17 (51,42%), sebagian besar responden mempunyai sikap positif yaitu mengajak lansia melakukan personal hygiene sejumlah 22 (62,86%), dan dalam praktek atau tindakan didapatkan sebagian besar responden mampu melakukan personal hygiene dengan baik. Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon matched pair dengan tingkat kemaknaan Ï > α 0,05 di dapatkan nilai Ï = 0,003 maka Ho ditolak berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap lansia terhadap personal hygiene di dukuh temon desa pagerukir kecamatan sampung kabupaten Ponorogo.
Suatu sikap belum tentu otomatis terwujud dalam suatu tindakan, meski sikap responden dalam penelitian ini sebagian besar positif, namun masih ada yang belum maksimal dalam melaksanakan personal hygiene dengan baik.
|
Hubungan antara Pengetahuan dengan sikap Lansia terhadap Personal Hygiene di Dusun Temon Desa Pagerukir Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo.
200701032 - MARINI MARDIANTI
|
INTISARI
Khasanah, Laili Nur U. 2014. Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap Lansia Terhadap Senam Lansia Di UPT PSLU (Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Lanjut Usia) Kabupaten Magetan di Kabupaten Ponorogo Tahun 2014. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Hariyanto, M.Pd, (II) Catur Wulandari, S.ST.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Lansia, Senam Lansia
Meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut menimbulkan masalah terutama dari segi kesehatan. Berdasarkan data studi pendahuluan di UPT PSLU Kabupaten Magetan di Kabupaten Ponorogo diketahui bahwa pelaksanaan senam lansia dilakukan satu minggu dua kali dengan jumlah 33 lansia. 7 lansia (21,2%) tidak pernah mengikuti senam, 15 lansia (45,5%) tidak rutin mengikuti senam dan 11 lansia (33,3%) rutin mengikuti senam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan sikap lansia terhadap senam lansia.
Metode penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini pada bulan Mei 2014 sebanyak 33 lansia dan sampel 26 responden, teknik sampling menggunakan purposive sampling. Variabel independent yaitu pengetahuan lansia terhadap senam lansia dan variabel dependent yaitu sikap lansia terhadap senam lansia. Metode pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara kemudian dilakukan pengolahan data dengan cara editing, coding, scoring, tabulating dan dilakukan analisa data menggunakan uji statistik Spearman Rank Correlation dengan tingkat nilai α = 0,05.
Hasil penelitian ini adalah sebagian besar responden berpengetahuan kurang sebanyak 15 lansia (57,69%) dan sebagian besar bersikap negatif dalam mengikuti senam sebanyak 20 lansia (76,92%). Dari hasil uji analisis statistik Spearman Rank Correlation diperoleh nilai sig.(2-tailed) = 0,011 < 0,05, maka Ho ditolak dan diperoleh nilai Correlation Coefficient sebesar 0,491 berarti tingkat keeratan antar variabelnya sedang.
Kurangnya pengetahuan lansia tentang senam lansia dapat mengakibatkan lansia tidak mengikuti senam lansia. Diharapkan lansia mengikuti senam secara rutin dan mempunyai keyakinan serta kesadaran diri mengenai manfaat yang diperoleh sangat banyak. Disarankan kepada petugas yang harus secara sabar dan teratur dalam memberikan informasi serta contoh sikap yang baik dalam mengikuti senam lansia.
|
Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Lansia terhadap Senam Lansia di UPT PSLU (Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Lanjut Usia) Kabupaten Magetan di Kabupaten Ponorogo
201101034 - LAILI NUR USWATUN KHASANAH
|
INTISARI
Rizka, M. R, 2011, Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap Remaja Putri Tentang Menarche Pada Siswi Kelas 1 di SMP Negeri 2 Geger Kecamatan Geger Kabupaten Madiun.Pembimbing : (1) Ani Rosita S.Kep.,Ns.,M. Kes Pembimbing (2) : Hj. Murniati, S.ST. M. Kes.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Menarche
Masa remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan manusia yang sering disebut sebagai masa pubertas yaitu masa peralihan dari anak-anak ke dewasa. Pada tahap ini remaja akan mengalami suatu perubahan fisik, emosional, dan sosial sebagai ciri dalam masa pubertas. Dan berbagai ciri dari pubertas tersebut menarche merupakan perbedaan yang mendasar antara pubertas pria dan pubertas wanita. Menstruasi (haid) merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita, terjadi perubahan-perubahan siklik dari alat kandungannya sebagai persiapan untuk kehamilan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional, populasi dalam penelitian ini seluruh siswi kelas 1 SMP Negeri 2 Geger Kecamatan Geger Kabupaten Madiun, dengan sampel sebanyak 62 responden, sampel diambil dengan cara probability sampling dengan tehnik random sampling yang terdiri dari remaja putri usia 11-13 tahun. Variabelnya adalah independen yaitu pengetahuan sedaangkan dependen adalah sikap.Data dikumpulkan melalui kuesioner kemudian ditabulasi dan dianalisa dengan skala ordinal. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan di kategorikan baik, cukup, kurang, sedangkan sikap di kategorikan positif dan negatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 62 responden sebagian besar remaja putri berpengetahuan baik 27 responden (43%), 24 responden (39%) berpengetahuan cukup dan 11 responden (18%) berpengetahuan kurang, sedangkan sikap menunjukan bahwa dari 62 responden sebagian besar remaja putri bersikap positif terdapat 42 responden (68%), dan 20 responden (32%) bersikap negatif.Berdasarkan hasil uji statistic Spearman Rank di dapatkan nilai Ï = 0.001 Ï < 0.05 dengan tingkat korelasi cukup 0,428 maka HI diterima berarti ada hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja putri tentang menarche pada siswi kelas 1 SMP Negeri 2 Geger Kecamatan Geger.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan yang baik terutama tentang menarche dapat merubah sikap seseorang menjadi positif atau lebih baik dalam memahami suatu masalah dari pada yang tidak mengetahui. karena itu untuk meningkatkan pengetahuan tidak hanya ada pada saat disekolah saja, melainkan dapat dipelajari kapanpun dan dimanapun bahkan dengan siapapun.
|
Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Remaja Putri tentang Menarche pada Siswi Kelas I di SMPN 2 Geger Kecamatan Geger Kabupaten Madiun
200801024 - REFINA MEI RISKA
|
INTISARI
Karindawati Ardelia. 2013. Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Tindakan Ibu Hamil Terhadap Seks Saat Kehamilan Trimester 1 Di BPS Ny M di Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo. Pembimbing (I) : Eliya Rohmah S.Kp., M.Kes(II) : Etika Desy Yogi S.ST
Kata Kunci : pengetahuan, tindakan, hubungan seks trimester 1
Berdasarkan buku register di BPS Ny. M Kecamatan Kabupaten Ponorogo pada tahun 2010, jumlah ANC (pemeriksaan kehamilan) sebanyak 1029 kunjungan, dengan 984 orang (95,62%) dengan kehamilan normal dan 45 orang (4,37%) dengan rujukan. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan tindakan ibu hamil terhadap seks saat kehamilan trimester 1 di BPS Ny. M Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan studi korelasi dengan pendekatan penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 Mei 2013 dengan populasi semua ibu hamil trimester 1 di BPS Ny. M di Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo, pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah rata – rata kunjungan 30 orang. Pengumpulan data pada masing – masing variabel dilakukan dengan menggunakan kuesioner, dengan menggunakan uji statistik Chi square.
Berdasarkan hasil perhitungan pengetahuan kurang 12 responden (40%) yaitu tidak melakukan hubungan seks saat kehamilan trimester 1. Dengan bantuan komputer yaitu SPSS 11,5 for Windows pada taraf signifikan α 0,005 di dapatkan nilai = 0,003 yang artinya 0,003 < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima, sehingga ada hubungan antara pengetahuan dengan tindakan ibu hamil terhadap seks saat kehamilan trimester1, dengan tingkat keeratan hubungan yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi 0,526 yang mana menunjukkan bahwa keeratan hubungan sedang.
Peneliti menyarankan kepada ibu hamil agar mencari informasi serta menambah pengetahuanya tentang seks dalam kehamilan, sehingga dengan pengetahuan yang baik akan membantu dalam proses kehamilannya. Sebagai tenaga kesehatan sebaiknya memberikan penyuluhan tentang seks yang aman pada kehamilan trimester 1, sehingga ibu dapat menambah wawasannya tentang seks pada saat kehamilan trimester 1.
|
Hubungan antara Pengetahuan dengan Tindakan Ibu Haml tentang Seks Saat Kehamilan di BPS Ny. “M†Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201001004 - ARDELIA KARINDAWATI
|
INTISARI
Suharti, EP. 2011. Hubungan antara Pengetahuan Ibu Balita (0-5 Tahun) tentang Pemeliharaan Botol Susu dengn Kejadian Diare pada Balita di Desa Prajekan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Ani Rosita, S.Kep., Ners., M.Kes. (II) Dwi Nurjayanti, S.ST.
Kata kunci: Pemeliharaan botol susu dan diare balita.
Penyakit diare hingga kini masih merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak-anak. Hal ini sangat dipengaruhi oleh seberapa besar tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat utamanya bagi ibu yang memiliki balita tentang pentingnya kebersihan bagi kesehatan. Dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di posyandu Krajan di Desa Prajegan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo pada ibu yang mempunyai balita usia 0–5 tahun yang minum susu menggunakan dot / botol susu banyak ibu-ibu yang kurang tahu cara-cara pemeliharaan botol susu yang benar, 10 ibu balita yang balitanya menggunakan botol susu sebanyak 3 orang (30%) mengetahui cara pemeliharaan botol susu yang benar dan 7 orang (70%) kurang tahu tentang cara-cara pemeliharaan botol susu yang benar. Sehingga masih ada balita yang terkena diare karena kurangnya pengetahuan ibu tentang cara-cara pemeliharaan botol susu yang benar. Alasan dari ibu tidak memperhatikan tentang cara pemeliharaan botol susu karena kurangnya pengetahuan ibu tentang cara pemeliharaan botol susu yang benar. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain pendidikan, pekerjaan, serta lingkungan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu balita (0-5 tahun) tentang pemeliharaan botol susu dengan kejadian diare pada balita di desa Prajekan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka desain penelitian yang digunakan adalah analitik cross sectional. Pada penelitian ini populasinya adalah semua ibu yang mempunyai balita yang menggunakan botol susu di di desa Prajekan selama bulan Januari sampai Februari 2011 sebanyak 45 balita, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan cara proportional random sampling. Dalam penelitian ini variable independent adalah pengetahuan ibu tentang pemeliharaan botol susu dan variable dependent adalah kejadian diare pada balita.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hampir seluruhnya pengetahuan ibu baik yaitu 14 (44%) dan hampir seluruhnya balita tidak mengalami diare yaitu 26 (81%). Berdasarkan uji Rank Spearman didapatkan 0,615. Sig (2-tailed) 0,000 dengan taraf signifikan (α) 0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu balita (0-5 tahun) tentang pemeliharaan botol susu dengan kejadian diare pada balita. Diharapkan upaya tenaga kesehatan dan ibu agar lebih memperhatikan pemeliharaan kesehatan lingkungan dan makanan.
|
Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Balita (0-5) tentang Pemeliharaan Botol Susu Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Prajegan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
200802004 - EKO PUTRI SUHARTI
|
INTISARI
Kuntari, Yeny. 2012. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Balita 12 – 59 Bulan tentang Penyakit Diare Terhadap Penatalaksanaan Diare Di Wilayah Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Ani Rosita, S.Kep, Ners, M.Kes. (II) Hj. Muniarti, S.ST.M.Kes.
Kata kunci : Pengetahuan, Ibu Balita, Penyakit Diare, Penatalaksanaan Diare.
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya. Perubahan yang terjadi berupa perubahan peningkatan volume, keenceran, dan frekwensi dengan atau tanpa lender darah, seperti lebih dari 3 kali/hari dan pada neonatus lebih dari 4 kali/hari. Penatalaksanaan diare pada umumnya yaitu memberikan cairan lebih banyak dari biasanya, memberi obat zinc, memberi anak makanan yang bergizi, memberikan antibiotik hanya bila ada indikasi dan pemberian nasehat atau penyuluhan kepada ibu. Pemberian cairan yang utama di rumah yaitu dengan membuat larutan gula garam dan larutan oralit. Namun pada kenyataanya di wilayah Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan masih ada yang belum mengetahui penatalaksanaan diare secara dini di rumah. Hal ini dikarenakan kemungkinan kurangnya pengetahuan ibu tentang penyakit diare dan penatalaksanaan diare.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu balita 12 – 59 bulan tentang penyakit diare terhadap penatalaksanaan diare di wilayah kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka desain penelitian yang digunakan adalah desain cross sectional. Pada penelitian ini populasinya adalah semua ibu balita yang berusia 12 – 59 bulan yang menderita diare yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan selama bulan Januari 2012 sebanyak 35 ibu balita. Dalam penelitian ini variabel independent adalah pengetahuan ibu balita usia 12 – 59 bulan tentang penyakit diare dan variabel dependent penatalaksanaan diare.
Hasil penelitian didapatkan pengetahuan baik 17 responden (48,6%), penatalaksanaan diare baik 15 responden (42,9%), berdasarkan hasil uji Spearman Rank didapatkan . p = 0,904 pada taraf signifikan 0,000 p hitung > p tabel. Berarti H1 diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian ada hubungan antara pengetahuan ibu balita usia 12-59 bulan Tentang Penyakit Diare terhadap penatalaksanaan diare di Wilayah Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan.
Diharapkan upaya tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit dan penatalaksanaan diare. serta ibu supaya lebih memperhatikan kesehatan lingkungan dan makanan.
|
Hubungan antara Pengetahuan Ibu Balita tentang Penyakit Diare terhadap Penanganan Diare di Desa Kledokan Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan
200902122 - YENY KUNTARI
|
INTISARI
Restiana, 2011. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Bayi Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kepatuhan Melakukan Imunisasi di Posyandu Desa Sedah Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
Pembimbing (I) : Ike Sureni, S.KM.,M.Kes (II) : Budi Yulianto., M.Kes
Kata Kunci : Pengetahuan, Kepatuhan, Imunisasi
Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan vaksin kepada bayi sebelum terinfeksi. Bayi yang diberi imunisasi akan terlindung dari infeksi penyakit TBC, Difteri, Tetanus, Pertusis (batuk rejan), Polio, Campak dan Hepatitis B.
Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara pengetahuan ibu bayi tentang imunisasi dasar dengan kepatuhan melakukan imunisasi tepat waktunya di Posyandu Desa Sedah Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo .
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian analitik dengan tujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu bayi tentang imunisasi dasar dengan kepatuhan melakukan imunisasi tepat waktunya. Tehnik sampling yang digunakan adalah dengan total sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu bayi di Posyandu Desa Sedah Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo, dengan jumlah 37 orang. Pengumpulan data pada variabel kepatuhan digunakan dengan melihat tabel imunisasi pada buku kesehatan ibu dan anak, sedangkan pada variabel pengetahuan ibu bayi tentang imunisasi dasar adalah kuisioner tertutup di Posyandu Desa Sedah Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.
Berdasarkan hasil perhitungan analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh nilai p = 0,000 ≤ α = 0,005 yang berarti ada hubungan pengetahuan ibu bayi tentang imunisasi dasar dengan kepatuhan melakukan imunisasi di Posyandu Desa Sedah Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo dan dari hasil uji koefisien kontingensi didapatkan nilai KK sebesar = 0,579 yang berarti antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan kepatuhan ibu melakukan imunisasi mempunyai korelasi cukup dan mempunyai arah korelasi yang sejajar.
Berdasarkan hasil di atas maka peneliti mengharap agar ibu bayi menambah pengetahuan tentang imunisasi dan mencari informasi yang sebanyak – banyaknya tentang imunisasi pada bayi. Sehingga dapat memberikan motivasi pada ibu bayi untuk lebih patuh membawa bayinya ke posyandu guna melakukan imunisasi tepat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
|
Hubungan antara Pengetahuan Ibu Bayi Tentang Imunisasi Dasar dengan Kepatuhan Melakukan Imunisasi di Posyandu Desa Sedah Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
200802017 - RESTIANA
|
ABSTRAK
Anggraeni, R. 2010. Hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan keteraturan pemeriksaan kehamilan (ANC) di BPS Ny. â€R†Desa Kapuran Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo Tahun 2009
Pembimbing (I) : Ike Sureni, S.KM. M.Kes (II) : Khalimi Sany, S.KM.,M.Kes
Kata Kunci : pengetahuan ibu hamil, keteraturan pemeriksaan kehamilan (ANC)
Keteraturan pemeriksaan kehamilan Antenatal Care (ANC) adalah kedisiplinan / kepatuhan ibu hamil untuk melakukan pengawasan sebelum anak lahir terutama ditujukan pada anak. Pentingnya ANC harus dipahami setiap keluarga yang ingin punya anak. Khususnya pada ibu yang hamil pertama kali, yang mana belum mengetahuai pentingnya pemeriksaan kehamilan.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian analitik dengan tujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan keteraturan pemeriksaan kehamilan (ANC). Tehnik sampling yang digunakan adalah dengan Acidental sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di BPS Ny â€R†Desa Kapuran Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo pada bulan November sampai dengan Desember 2009 dengan jumlah 30 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada respoden di BPS Ny â€R†Desa Kapuran Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows Spearmans Rho’s menunjukkan bahwa ada hubungan kuat antara pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan dengan kepatuhan dalam pemeriksaan kehamilan dengan tingkat signifikan p = 0,000 dan coefficient correlation sebesar 0.723 yang berarti H1 diterima.
Berdasarkan hasil di atas maka diperlukan kerjasama/dukungan dari bidan dan petugas kesehatan lainnya lebih meningkatkan penyuluhan dan informasi pada ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan secara teratur, sehingga mampu memotivasi ibu hamil untuk lebih teratur memeriksakan kehamilannya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
|
Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil dengan Keteraturan Pemeriksaan Kehamilan (ANC) di BPS Ny. “R†Desa Kapuran Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
200702044 - RATNA DEWI ANGGRAINI
|
INTISARI
Fadilah Nur. 2012. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Tingkat Kecemasan Tentang Hubungan Seks di BPS Ny â€S†di Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Pembimbing (I) : Ike Sureni, SKM.,M.Kes (II) : dr. Siti Nurfaidah, MMRS
Kata Kunci : pengetahuan, tingkat kecemasan, hubungan seks
Kecemasan saat hubungan seks saat masa kehamilan adalah semakin jarang frekuensi hubungan seks pasangan, maka menyebabkan semakin tidak sehat perkawinan tersebut. Hal ini dikarena masing – masing kebutuhan pasangan akan ada yang tidak terpenuhi dan dapat menyebabkan rasa frustrasi karena kurangnya perhatian dari pasangan untuk hal seks. Pada trimester kedua, sekitar 80% wanita meningkat gairah seksnya (Wikjosastro, 2002). Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan tingkat kecemasan tentang hubungan seks di BPS Ny. S Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel dalam suatu populasi yaitu semua ibu hamil di BPS Ny. S di Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo, pada bulan Desember 2011, dengan jumlah rata-rata kunjungan tiap bulan 45 orang, teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling yaitu sampel diambil berdasarkan waktu yang telah ditentukan, dalam penelitian ini ditentukan pada bulan Desember 2011 sedangkan waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Desember 2011. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows didapatkan menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan tingkat kecemasan tentang hubungan seks di BPS Ny â€S†di Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo, dengan tingkat signifikan 0.000 < α 0,05 dan coefficient correlation sebesar 0.000 yang berarti H1 diterima, dengan tingkat signifikan 0,821 yang berarti menunjukan keeratan hubungan sangat kuat antara pengetahuan ibu hamil dengan tingkat kecemasan tentang hubungan di BPS Ny â€S†di Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.
Peneliti menyarankan kepada ibu bersalin agar mencari informasi serta menambah pengetahuanya tentang seks dalam kehamilan, sehingga dengan pengetahuan yang baik akan mengurangi tingkat kecemasan dalam proses kehamilannya.
|
Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil dengan Tingkat Kecemasan Saat Hubungan Sex di BPS Ny “S†di Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
200902025 - NUR FADILAH
|
Nuryani. 2016. The Correlation Between Knowledges Woman about Antenatal Care (ANC) with Low Visits K4 in the Sub Health Center Ngrupit Village Jenangan Ponorogo in 2013. Scientific Paper Midwifery Academy Harapan Mulya Ponorogo. Advisor (I) Hj. Murniati, S. ST., M. Kes. (II) Etika Desi Yogi, S. ST., M. Kes.
|
Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil tentang Ante Natal Care (ANC) dengan Rendahnya Kunjungan K4 di Puskesmas Pembantu Desa Ngrupit Jenangan Ponorogo
201301047 - NURYANI
|
INTISARI
Budiarti Sri W. 2010. Hubungan Antara Pengetahuan ibu Hamil Tentang Senam Hamil Dengan Minat Ibu Hamil Untuk Melakukan Senam Hamil di BPS Ny’’W’’ Di Desa Gelang Lor Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
Pembimbing (I) : Hariyanto, M.Pd (II) : Eliya Rohmah, S.Kp., M.Kes
Kata Kunci : pengetahuan ibu hamil, Minat, Senam Hamil
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Senam hamil merupakan suatu program latihan bagi ibu hamil sehat untuk mempersiapkan kondisi fisik ibu dengan menjaga kondisi otot–otot dengan persendian yang berperan dalam proses persalinan, serta mempersiapkan kondisi psikis ibu terutama menumbuhkan kepercayaan diri dalam menghadapi persalinan. Masalah yang muncul dari 8 orang mengatakan tidak melakukan senam hamil dengan alasan tidak berminat dan tidardak mengetahui teknik senam hamil .
Tujuan dari penelitian agar ibu dapat melakukan tugas persalinan dengan kekuatan dan kepercayaan diri sendiri di bawah bimbingan penolong menuju persalinan normal (fisiologis) serta waktu persalinan dipersingkat dan rasa sakit dikurangi (Manuaba , 1998).
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian analitik dengan tujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil dengan minat ibu hamil untuk melakukan senam hamil. Tehnik sampling yang digunakan adalah dengan accidental sampling. Pada tanggal 20 September sampai dengan 20 Oktober 2010. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di BPS Ny â€W†di Desa Gelang Lor Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo tanggal 20 September sampai dengan 20 Oktober 2010, sesuai dengan kriteria inklusi sejumlah 30 responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada respoden di BPS Ny â€W†di Desa Gelang Lor Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
Dari hasil penelitian tehadap 30 responden sebagian besar responden berpengetahuan baik dan sebagian besar berminat tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows Spearmans tingkat signifikan = 0.000 dan coefficient correlation sebesar 0.148 yang berarti H1 diterima. menunjukkan bahwa ada hubungan sangat rendah antara pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil dengan minat ibu hamil dalam melakukan senam hamil
Berdasarkan hasil di atas maka diperlukan kerjasama/dukungan dari bidan dan petugas kesehatan lainnya lebih meningkatkan penyuluhan dan informasi pada ibu hamil tentang pentingnya senam hamil secara teratur, sehingga ibu hamil atau masyarakat sekitar melakukan senam hamil lebih teratur sesuai dengan tahapan – tahapan yang telah dilakukan yang telah ditentukan.
|
Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil tentang Senam hamil dengan Minat Ibu hamil untuk Melakukan Senam Hamil di BPS Ny “W†di Desa Gelanglor Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
200701052 - SRI WAHYUNI BUDIARTI
|
INTISARI
Al-Zuba, S. 2011. Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Tambah Darah terhadap Kejadian Anemia Ibu Hamil di BPS “Ny.M†di Desa Menang Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo tahun 2011. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Hariyanto, M.Pd, (II) Nurlailis Saadah, S.Kp., M.Kes.
Kata Kunci : Pengetahuan, Tablet Tambah Darah, dan Anemia.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi bahkan tertinggi diantara negara tetangga, AKI dilaporkan telah menurun dari 408 pada tahun 1990, menjadi 304 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2000 dan menurun lagi menjadi 262 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2005. Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) ini tidak terlepas dari masih tingginya angka kehamilan yang tidak diinginkan yaitu mencapai 16,8%. Salah satu faktor masih tingginya angka kejadian anemia adalah ketidak tahuan akan tanda-tanda, gejala dan dampak yang ditimbulkan oleh anemia, akibatnya kalaupun individu tersebut terkena anemia ia tidak akan merasa dirinya “sakitâ€.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang tablet tambah darah terhadap kejadian anemia ibu hamil. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan korelasional dan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung di BPS Ny. “M“ di Desa Menang Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo, pada bulan Agustus sampai dengan September 2010dengan populasi berjumlah 30 ibu hamil. Tehnik sempling yang digunakan adalah Accidental Sampling dengan responden 30 ibu hamil. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil tentang tablet tambah darah (variabel independent) dan kejadian anemia pada ibu hamil (variabel dependent). Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan ibu tentang tablet tambah darah di Desa Menang Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo sebagian besar dalam kategori kurang yaitu 18 responden (60%), kejadian anemia ibu hamil di Desa Menang Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo hampir seluruhnya dalam kategori tidak anemia yaitu 23 responden (77%), dan berdasarkan uji Rank Spearman didapatkan koefisien korelasi sebesar – 0,545, Sig. (2-tailed) 0,001 dengan taraf signifikan (α) 0,05, artinya terdapat hubungan yang negatif dan singnifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang tablet tambah darah terhadap kejadian anemia ibu hamil dengan keeratan yang rendah.
Diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan agar memberikan penyuluhan pada ibu yang khususnya baru pertama kali hamil tentang anemia dan pentingnya tablet tambah darah sehingga diharapkan mampu mencegah sedini mungkin terjadinya AKI dan AKB.
|
Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Tambah Darah Terhadap Kejadian Anemia Ibu Hamil di BPS Ny “M†di Desa Menang Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo
200701048 - SOFIYANA AL ZUBA
|
|
Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil Trisemester III tentang Gizi Ibu Hamil dengan Kejadian Anemia di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan Tahun 2008
200702003 - ENDRAS WULANDARI
|
|
Hubungan antara Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi dengan ketepatan waktu pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Kelurahan Banjarejo Kecamatan Taman Kota Madiun
201301060 - SHENDY ANISA PUTRI
|
|
Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Kontrasepsi KB Suntik Tiga Bulan terhadap Kepatuhan Tindakan Penggunaan Kontrasepsi KB Suntik Di BPS Ny “T†Desa Galak Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
200802027 - TITI ASRI
|
INTISARI
Selvianingtyas, Sisdatwati G. 2010. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Menopause Dengan Kecemasan Menghadapi Menopause Di Dusun Sambi Desa Lengkong Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
Pembimbing I : Hariyanto, M. Pd. Pembimbing II : Hj. Murniati, S. ST.
Kata kunci : Pengetahuan, Kecemasan, Menopause.
Faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu dalam menghadapi masa pre menopause adalah pengetahuan ibu tentang menopause. Adanya tingkat pengetahuan yang kurang merupakan masalah yang berpengaruh terhadap tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause. Perubahan dari haid menjadi tidak haid lagi, otomatis terjadi perubahan organ reproduksi wanita. Kemudian muncul berbagai keluhan fisik maupun psikis yang akan mengganggu kesehatan wanita yang bersangkutan termasuk perkembangan psikisnya dan kualitas hidupnya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang menopause dengan kecemasan ibu menghadapi menopause.
Populasi penelitian ini adalah ibu-ibu pre menopause yang berada di Dusun Sambi Desa Lengkong Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo sebanyak 32 responden. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan “Sampling Jenuhâ€. Total sampel dalam penelitian ini ada 32 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner pada variabel pengetahuan maupun kecemasan dalam menghadapi menopause. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Oktober 2010.
Analisa data dari hasil penelitian 32 responden didapatkan setengahnya dengan tingkat pengetahuan kurang yaitu sebanyak 16 responden (50%) dan sepertiganya dengan kecemasan berat sebanyak 12 responden (37,5%). Dari hasil tabulasi silang didapatkan paling banyak yaitu 10 responden (31,25%) berpengetahuan kurang dengan kecemasan berat. Dari perhitungan Spearman Rank didapatkan hasil dengan tingkat kemaknaan Ï < 0,05 didapatkan Ï = 0,001 maka H0 ditolak berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang menopause dengan kecemasan menghadapi menopause di Dusun Sambi Desa Lengkong Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo dengan nilai koefisien korelasi 0,560 yang berarti tingkat keeratan hubungan cukup.
Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk ibu-ibu agar lebih aktif dalam mencari informasi tentang menopause dan bagi tenaga kesehatan terutama bidan diharapkan lebih banyak memberikan informasi tentang menopause sehingga ibu diharapkan dapat mengetahui menopause sehingga kecemasan dapat dicegah.
|
Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Menopause Dengan Kecemasan Menghadapi Menopause di Dsn. Sambi Desa Lengkong Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
200701047 - SISDATWATI GALESA SELVIANINGTYAS
|
INTISARI
Indriati, S. 2011. Hubungan antara Pengetahuan Ibu tentang Pre Menopause dengan Sikap Ibu pada Masa Pre Menopause di Dusun Ngujung Desa Gandukepuh Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo Tahun 2011. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Hariyanto, M.Pd (II) Sumini, S.SiT, M. Kes.
Kata kunci: pengetahuan, sikap dan pre menopause.
Pre menopause adalah masa permulaan transisi klimakterik yang terjadi sebelum menopause pada wanita usia 40-44 tahun. Setiap harinya banyak ibu-ibu pada usia ini yang mengeluhkan adanya perubahan dalam dirinya. 3 orang mengeluh menjadi sering gemetar, 4 orang banyak berkeringat dan dada kadang terasa panas, 2 orang mudah lelah, 3 orang merasa nyeri pada persendian dan 3 orang mengeluh haidnya tidak teratur pada saat mereka datang periksa ke polindes.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang pre menopause dengan sikap ibu pada masa pre menopause di Dusun Ngujung Desa Gandukepuh Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka desain penelitiannya analitik cross sectional. Pada penelitian ini populasinya adalah ibu berumur 40-44 tahun di Dusun Ngujung pada tanggal 1 Februari 2011 yang berjumlah 86 orang, sampelnya adalah ibu berumur 40-44 tahun yang berjumlah 66 orang, dan metode dalam penelitian ini adalah Aksidental Sampling. Variable independent pada penelitian ini adalah pengetahuan ibu tentang pre menopause dan variable dependent adalah sikap ibu pada masa pre menopause.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa setengahnya pengetahuan ibu tentang pre menopause cukup 32 responden (48%) dan sebagian besar sikap ibu pada masa pre menopause negatif 36 (55%). Berdasarkan hasil analisis Lamda didapatkan bahwa hubungan pengetahuan dengan sikap sebesar 0,05 tergolong rendah, sedangkan kontribusi pengetahuan dengan sikap sebesar 0,052 x 100% = 0,25%, sisanya 99,75% ditentukan oleh variabel lain. Hasil analisis Lamda memberikan informasi bahwa kita mampu mengurangi kesalahan menduga sebesar 5% bermakna bahwa pengetahuan mempengaruhi sikap. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan Chi-Square didapatkan bahwa χ2hitung < χ2tabel atau 2,386 < 3,841, maka Ha ditolak, artinya hubungan antara pengetahuan ibu tentang pre menopause dengan sikap ibu pada masa pre menopause tidak signifikan. Diharapkan upaya tenaga kesehatan agar melakukan penyuluhan tentang pre menopause melalui kegiatan posyandu lansia, kegiatan arisan PKK, Dasa Wisma, kegiatan pengajian ibu-ibu dan pada saat ibu datang ke fasilitas kesehatan.
|
Hubungan antara Pengetahuan Ibu Tentang Pre Menopouse dengan Sikap Ibu pada Masa Pre Menopouse di Dusun Ngujung Desa Gandu Kepuh Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
200802019 - SANTI INDRIATI
|
INTISARI
Ulumiyati, Mamluatul. 2013. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita Dengan Status Gizi Balita Usia 1-3 Tahun di Desa Cekok Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) Hj. Murniati, SST.,M.Kes (II) Sumini, S.SiT.,M.Kes
Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Balita, Status Gizi Balita
Data di wilayah kerja puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan didapatkan jumlah balita 1.780, KMS = 1.780, D = 1.561, N = 1.206, BGT = 49 dan BGM = 17. Sedangkan di Desa Cekok jumlah balita usia 1 – 3 tahun 78 balita, KMS = 78, D = 69, N = 56, BGT = 5 dan BGM = 4. Dari hasil wawancara terhadap 10 ibu pada bulan Juni 2012 dari 10 ibu pada balita didapatkan 7 orang (70%) berpengetahuan cukup. Selain itu 3 orang (30%) berpengetahuan kurang tentang gizi balita. Selain itu didapatkan 1 ibu mengatakan dengan penyakit ISPA, dan 9 ibu mengatakan anaknya tidak mengalami penyakit / masalah apapun. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi balita usia 1-3 Tahun di Desa Cekok Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan korelasional, waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2012 di Desa Cekok Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Populasinya adalah semua ibu balita di Desa Cekok Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo, yang berjumlah 78 ibu balita dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 65 ibu balita sesuai dengan kriteria inklusi. Teknik sampling penelitian ini menggunakan pada simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran status gizi dengan indikator BB/TB. Analisa data statistic digunakan uji spearment rank dengan menggunakan SPSS 11,5 for Windows.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pengetahuan sebagian besar 45 responden (69,2%) berpengetahuan cukup dan status gizi balita hampir seluruhnya 61 responden (93,8%) dengan status gizi baik. Sedangkan perhitungan SPSS 11,5 for Windows didapatkan menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi balita usia 1-3 Tahun di Desa Cekok Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo, dengan tingkat signifikan 0.000 < α 0,05 dan coefficient correlation sebesar 0,487 yang berarti H1 diterima, yang berarti menunjukan keeratan hubungan sedang hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi balita usia 1-3 Tahun di Desa Cekok Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo.
Peneliti menyarankan kepada bidan agar memberikan penyuluhan tentang gizi balita sehingga mampu meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang gizi balita, sehingga status gizi balitanya normal.
|
Hubungan antara Pengetahuan Ibu tentang Tumbuh Kembang terhadap Status Gizi Balita di Desa Cekok Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo
201002011 - MAMLUATUL ULUMIYATI
|
INTISARI
Darlina. 2014. Hubungan Antara Pengetahuan Pola Makan Ibu Hamil Usia Kehamilan 9-20 Minggu Dengan Kejadian Emesis Gravidarum Di Puskesmas Sooko Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Hj. Murniati, S.ST.,M.Kes, (2) Tri Handayani, S.Psi.
Kata Kunci: Pengetahuan, emesis gravidarum
Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Emesis gravidarum atau mual muntah adalah gejala yang wajar atau sering terdapat pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan pola makan ibu hamil usia kehamilan 9-20 minggu dengan kejadian emesis gravidarum Di Puskesmas Sooko Kabupaten Ponorogo.
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka desain penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analitik korelasi yaitu penelitian yang mencari hubungan korelasi antar variabel. Penelitian ini dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pada penelitian ini populasinya adalah semua ibu hamil usia 9-20 minggu Di Puskesmas Sooko Kabupaten Ponorogo dengan total ibu hamil 35 ibu hamil, metode yang digunakan pengambilan sampel ini adalah teknik nonprobability sampling (tidak acak) dengan teknik Total Sampling, jumlah sampel adalah 35 ibu hamil. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah status pengetahuan, sedangkan variable dependennya adalah emesis gravidarum.
Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan dengan kriteria kurang adalah total 29 ibu hamil (83%), pengetahuan cukup 4 ibu hamil (11%), dan pengetahuan baik yaitu 2 responden (6%), dengan total 35 (100%) responden. Hasil perhitungan emesis gravidarum terdapat kriteria Ya (mengalami emesis gravidarum) 33 ibu hamil (94%), dan kriteria Tidak (tidak mengalami emesis gravidarum) 2 ibu hamil (6%). Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Chi-Square Tests diperoleh hasil bahwa p = 0,03 dengan value kurang dari 0,05 yang berarti (signifikan) sehingga Ho ditolak atau H1 diterima yang berarti membuktikan adanya hubungan antara pengetahuan pola makan ibu hamil dengan kejadian emesis gravidarum (mual muntah) Di Puskesmas Sooko Kabupaten Ponorogo.
Disarankan bagi ibu hamil untuk belajar dan terus mempelajari pentingnya pola makan yang baik bagi ibu hamil dan pentingnya gizi bagi ibu dan janin untuk mencegah adanya mual muntah yang berlebihan sehingga mengakibatkan kekurangan gizi pada janin, hingga mencegah pula angka kematian ibu dan bayi.
|
Hubungan antara Pengetahuan Pola Makan Ibu Hamil Usia Kehamilan 9-20 Minggu dengan Kejadian Emesis Gravidarum di Puskesmas Sooko Kabupaten Ponorogo
201101008 - DARLINA
|
|
Hubungan antara Pengetahuan Remaja tentang Seks dengan Pergaulan Remaja di SMK Negeri Bandar Kabupaten Pacitan
201201075 - NOKA PUSPITASARI
|
|
Hubungan Antara Pengetahuan Suami Tentang ASI Ekslusif dengan Partisipasi Suami Terhadap Ibu yang Memberikan ASI Ekslusif pada Bayinya yang Melakukan Kunjungan Kn2 di BPS Nyâ€P†Desa Surodikraman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo.
200802016 - PATRICIA ISTILAH
|
|
Hubungan Antara Pengetahuan Suami Tentang Asuhan Kehamilan Dengan Partisipasi Suami Dalam Asuhan Kehamilan di BPS Ny â€I†di Desa Nailan Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
200702031 - RENDI ADITYA SAPUTRI
|
|
Hubungan Antara Pengetahuan Suami Tentang Asuhan Kehamilan Dengan Partisipasi Suami Dalam Asuhan Kehamilan di BPS Ny â€I†di Desa Nailan Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
200702031 - RENDY ADITYA SAPUTRI
|
|
Hubungan antara Pengetahuan Suami Tentang Proses Persalinan dengan Partisipasi Suami dalam Asuhan Persalinan di BPS “S†Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
200802022 - SITI INGANAH
|
INTISARI
Wahyuning Triastuti, Niki. 2013. Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Menarche dengan Kesiapan Menghadapi Menarche Pada Siswi Kelas IV, V dan VI SDN Bandaralim Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. AKBID Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing (I): Hariyanto M.Pd, (II): Etika Deasy Yogi S.ST
Kata Kunci: pengetahuan tentang menarche, kesiapan menghadapi menarche
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan pada tahun 2012 di SDN Bandaralim Kecamatan Badegan tentang kesiapan menghadapi menarche terhadap 10 anak yang belum menstruasi didapatkan sebagian anak berpengetahuan kurang tentang menarche karena tidak mengetahui tentang menarche. Pada penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang menarche dengan kesiapan menghadapi menarche pada siswi kelas IV, V dan VI SDN Bandaralim Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah studi penelitian analitik dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini semua siswi kelas IV, V dan VI SDN Bandaralim Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo. Pengambilan sampel dengan menggunakan sampel jenuh yang berjumlah 32 siswi. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Variabel penelitian terdiri dari variable independen: pengetahuan tentang menarche dan variabel dependen: kesiapan menghadapi menarche. Untuk menganalisa hubungan antara kedua variable menggunakan uji statistik spearman rank p < (α) 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan tentang menarche menunjukkan bahwa hampir setengahnya 15 responden (46,9%) pengetahuannya cukup, dan pada kesiapan menghadapi menarche di dapatkan 18 responden (56,3%) yaitu tidak siap dalam menghadapi menarche. Berdasarkan uji korelasi spearman Rank menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang menarche dengan kesiapan menghadapi menarche di SDN Bandarlim Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo dengan tingkat kemaknaan p < (α) 0,05 yang hasil korelasinya 0,567 yang artinya tingkat keeratannya sedang.
Dari uraian di atas diasumsikan bahwa semakin baik pengetahuan tentang menarche seseorang maka akan semakin siap seseorang dalam menghadapi menarche. Peneliti mengharapkan agar pihak sekolah di SDN untuk memberikan wawasan serta diharapkan mampu menambah informasi dan masukan sejauh mana pengetahuan anak didiknya atau murid di SDN Bandaralim Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo tentang menarche, sehingga memberikan motivasi pada sekolahan untuk menambah kurikulum melalui pelajaran yang terkait.
|
Hubungan antara Pengetahuan tentang Menarche dengan Kesiapan Menghadapi Menarche pada Siswi Kelas IV, V dan VI SDN Bandaralim Kec. Badegan Kab. Ponorogo
201001027 - NIKI WAHYUNING TRIASTUTI
|
|
Hubungan antara pengetahuan Tentang seks bebas dengan tindakan seks bebas pada remaja kelas X TKJ (Teknik Komputer Dan Jaringan) di SMK PGRI II Ponorogo
201301025 - FADILA TWINDA NAWANGSARI
|
|
Hubungan antara Penggunaan Alat Permainan Edukatif terhadap Anak Down Syndrome di Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo
201101031 - IHDA MAHILA ALAWIYA
|
INTISARI
Kurniasih, Ratna Dewi. 2014. Hubungan Antara Penyakit Infeksi Dengan Masalah Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.Karya Tulis Imliah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.Pembimbing: (1) Eliya Rohmah S.Kp., M.Kes. (2) Catur Wulandari, S.ST
Kata Kunci : Balita, Penyakit Infeksi, Masalah Status Gizi Balita
Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatandan beberapa tingginya angka kematian di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor antara lain faktor penyakit infeksi dan kekurangan gizi.Data Puskesmas Sukorejo tahun 2013 dari jumlah 3054terdapat 102balita (3,4%)mengalami gizi kurang, dan gizi buruk 16 balita (0,52 %).Studipendahuluanmelalui wawancaradidapatkan bahwa 7 dari 10 balita gizikurangdangiziburukdisertai sulit makan karena adanya penyakit infeksi seperti ISPA dan diare.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penyakit infeksi dengan masalah status gizibalita(gizikurangdangiziburuk) diPuskesmas Sukorejo KecamatanSukorejo Kabupaten Ponorogo.
Jenis Penelitian ini adalah Analitik Korelasional dan rancangan penelitian RetropspektifStudy.Waktu Penelitian tanggal 8 Mei 2014–12 Mei 2014 di wilayah kerja Puskesmas Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo . populasi dari penelitian ini adalah semua ibu dan balita yang mengalami masalah status gizitahun 2013 dengan jumlah 102 balita. Teknik sampling adalah Non Probability Sampling dengan jumlah sampel 36 balita yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Dalam Penelitian ini peneliti menggunakan uji statistikSpearman Rank dengan tingkat kepercayaan 95 % atau tingkat kesalahan 0,05.
Hasil penelitian bahwa dari 36 responden didapatkan penyakit infeksi sebagian besar jarang (≤3) mengalami penyakit infeksi yaitu 24 balita (66,7%), dan hampir setengahnya sering (>3) mengalami penyakit infeksi yaitu12 balita (33,3%).dan untuk hasil penelitian masalah gizi diketahui bahwa dari 36 responden hampir seluruhnya memiliki status gizi kurang yaitu 28 responden (77,8%) dan sebagian kecil memiliki status gizi buruk yaitu 8 responden (22,2%).
Sedangkan hasil perhitungan SPSS menunjukkan bahwa hasil signifikan 0,000 < 0,05 berati ada hubungan antara penyakit infeksi dengan masalah status gizi balita dengan tingkat korelasi 0,756 dengan hubungan yang kuat antara keduanya.
Dengan adanya hubungan antara penyakit infeksi dengan masalah status gizi maka diharapkan petugas kesehatan dapat mengenali masalah kesehatan keluarga agar melakukan pencegahan dan penanganan terkait penyakit infeksi pada balita dan masalah status gizinya.
|
Hubungan antara Penyakit Infeksi dengan Masalah Status Gizi Balita (Gizi Kurang dan Gizi Buruk) di Wilayah Puskesmas Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201101049 - RATNA DEWI KURNIASIH
|
INTISARI
Lestari, Puji. 2014. Hubungan Antara Penyakit Infeksi Dengan Masalah Status Gizi Balita (Gizi Kurang Dan Gizi Buruk) Di Wilayah Kerja Puskesmas Ponorogo Selatan Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Eliya Rohmah, S. Kp., M. Kes (2) CaturWulandari, S. ST
Kata Kunci: Penyakit infeksi, masalah status gizi
Penyakit infeksi adalah suatu keadaan sakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri atau virus yang dapat menular. Masalah gizi adalah gangguan kesehatan dan kesejahteraan seseorang, kelompok orang atau masyarakat sebagai akibat adanya ketidak seimbangan antara intake dengan kebutuhan tubuh akan makanan dan pengaruh interaksi penyakit (infeksi). Masalah yang terjadi di wilayah penelitian dari 41 balita yang mengalami masalah status gizi didapat 23 balita sering menderita penyakit infeksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penyakit infeksi dengan masalah status gizi (gizi kurang dan gizi buruk) balita di wilayah kerja Puskesmas Ponorogo Selatan Kec. Ponorogo Kab.Ponorogo.
Desain penelitian yang digunakan adalah pendekatan studi retrospekif. Pada bulan Mei 2014, penelitian ini populasinya adalah 41 balita yang mengalami masalah status gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Ponorogo Selatan Kec.Ponorogo Kab. Ponorogo. Dengan metode total sampel 41 balita gizi kurang dan gizi buruk. Dalam penelitian ini variabel independent penyakit infeksi dan variabel dependent masalah status gizi. Analisa data dengan menggunakan Spearman Rank.
Berdasarkan hasil penelitian dari 41 responden yang diteliti didapatkan hasil sebagian kecil pernah menderita penyakit infeksi 2 balita (4,9%), sedangkan setengahnya jarang menderita penyakit infeksi sebanyak 16 balita (39 %), dan sebagian besar sering menderita penyakit infeksi 23 balita (56,1 %). Sedangkan masalah status gizi didapatkan sebagian besar, sebanyak 23 responden (56%) yaitu status gizinya kurang dan hampir setengahnya sebanyak 18 responden (44%) yaitu status gizinya buruk. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Spearman Rank Ï value 0,001 ≤ 0,05 didapatkan nilai P = 0,001 maka Ho ditolak yang berarti adanya hubunganantara penyakit infeksi dengan masalah status gizi balita di wilayah kerja Ponorogo Selatan Kec. Ponorogo Kab.Ponorogo dengan tingkat keeratan 0,492 yang berarti hubungan sedang.
Disarankan kepada pengasuh balita untuk tetap menjaga daya tahan tubuh balita agar tidak mudah terserang penyakit infeksi dengan cara menambah asupan makanan yang bergizi seimbang serta teratur dalam mengikuti program posyandu balita.
|
Hubungan antara Penyakit Infeksi dengan Masalah Status Gizi Balita (Gizi Kurang Gizi Buruk) di Wilayah Kerja Puskesmas Ponorogo Selatan Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201101047 - PUJI LESTARI
|
INTISARI
Indaningsih, Lilis. 2014. Hubungan Penyakit Infeksi Dengan Masalah Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Eliya Rohmah S.Kp.M.Kes. (2) Hj Murniati S.ST.M.Kes.
Kata Kunci : Penyakit Infeksi, Masalah Status Gizi, Balita
Penyakit infeksi adalah suatu keadaan sakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri atau virus yang dapat menular. Masalah gizi adalah gangguan kesehatan dan kesejahteraan seseorang, kelompok orang atau masyarakat sebagai akibat adanya ketidakseimbangan antara intake dengan kebutuhan tubuh akan makanan dan pengaruh interaksi penyakit (infeksi). Masalah yang terjadi dari 57 balita yang mengalami masalah status gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penyakit infeksi dengan masalah status gizi (gizi kurang dan gizi buruk) balita di wilayah kerja Puskesmas Sukosari Kec. Babadan Kab.Ponorogo
Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian study korelasi pada bulan Mei 2014 dengan menggunakan pendekatan study retrospektif dan analisa data menggunakan uji spearman rank dengan tingkat kemaknaan p= < (0,05). Populasi pada penelitian ini Ibu yang memiliki balita yang mengalami masalah status gizi di wilayah kerja Puskesmas Sukosari , Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo yang berjumlah 57 orang. Teknik pengambilan sampel adalah teknik sampel jenuh sehingga pada penelitian ini jumlah sampelnya adalah 57 orang.. Cara pengumpulan data mengunakan study dokumentasi rekam medik Puskesmas dan BPM/ tenaga kesehatan lain serta KMS balita yang mengalami masalah status gizi .
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 57 responden frekuensi penyakit infeksi yang di derita balita dengan masalah status gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo : tidak pernah menderita penyakit infeksi 0 balita (0%), pernah menderita penyakit infeksi 16 balita (28,1%), dan sebagian besar sering menderita penyakit infeksi 38 balita (66,6). Sedangkan untuk status gizi 40 balita (70,18%) dengan status gizi kurang dan 17 (29,82%) balita dengan status gizi buruk. Berdasarkan hasil uji statistik ada Hubungan Antara penyakit infeksi Dengan Masalah Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo dengan nilai P= 0,00 dengan demikian nilai P< 0,05.
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bagi ibu balita tentang penyakit infeksi dengan masalah status gizi balita sehingga dapat menjaga asupan makan anak sesuai dengan kebutuhan.
|
Hubungan antara Penyakit Infeksi dengan Masalah Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo
201101037 - LILIS INDANINGSIH
|
INTISARI
Masitoh, Siti. 2011. Hubungan antara Peran Orang Tua dengan Kejadian Autis Usia 3-6 Tahun Di Lembaga PAUD Hadlonah Darussalam Gontor Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo Tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing: (I) Hariyanto M.Pd. (II) Sumini S.Si.T, M.Kes.
Kata kunci : peran orang tua, kejadian autis usia 3-6 tahun.
Jumlah anak penyandang autisme di RSU dr Soetomo Surabaya menunjukkan peningkatan, terdapat 30-40 pasien baru autis setiap tahun. Tahun 2008 terdapat kurang lebih 100 anak autisme yang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut. Di Kabupaten Ponorogo terdapat 22 anak yang berkebutuhan khusus, 12 anak menyandang autis sedangkan sisanya mengalami gangguan perkembangan yang lain, di lembaga Paud Hadlonah Darussalam Gontor terdapat 6 anak yang mengalami gangguan perkembangan berdasarkan pengakuan dari orang tua murid.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara peran orang tua dengan kejadian autis usia 3-6 tahun di lembaga PAUD Hadlonah Darussalam Gontor Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo. Jenis penelitian ini merupakan penelitian Cross Sectional menggunakan total populasi yaitu semua populasi orang tua anak autis sebanyak 6 orang digunakan sebagai sampel kuantitatif. Sebagai alat penggumpulan data peran orang tua digunakan kuesioner, sedangkan Checklist dari ICD-10–WHO untuk pengambilan data kejadian autis. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistic Chi Square test. Taraf signifikasi ditentukan dengan nilai p 0,05. Analisis data kuantitatif dengan cara menghitung hasil kuesioner dan hasil observasi.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara peran orang tua dengan kejadian autis usia 3-6 tahun di Lembaga PAUD Hadlonah Darussalam Gontor Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo, ditunjukkan dengan nilai Asymp. Sig (2-sided) adalah 0,624 dimana taraf signifikasi lebih besar dari 0,05 berarti tidak terdapat hubungan antara peran orang tua dengan kejadian Autis di Lembaga PAUD Hadlonah Darussalam Gontor Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo. Berdasarkan SPSS 11,5 juga diketahui p value 0,247, sedangkan X² tabel untuk df 1 adalah 3,84 sehingga X² hitung < X² tabel (0,247 < 3,84) sehingga tidak ada hubungan antara Peran orang tua dengan kejadian autis di Lembaga PAUD Hadlonah Darussalam Gontor Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo.
Disarankan kepada pemerintah agar dibuat kebijakan yang dapat meringankan beban orang tua anak autis mengingat biaya tinggi yang diperlukan untuk terapi, dan terbatasnya pelayanan konsultasi anak di daerah-daerah. Kesiapan tenaga kesehatan untuk melaksanakan Deteksi Dini Stimulasi Perkembangan Balita melalui posyandu, maupun kunjungan ke lembaga PAUD yang ada di wilayahnya perlu diintensifkan, dengan harapan kasus serupa dapat terdeteksi secara dini.
|
Hubungan antara Peran Orang Tua dengan Kejadian Autis Usia 3 – 6 Tahun di Lembaga PAUD Hadlonah Darussalam Gontor Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
200802023 - SITI MASITOH
|
|
Hubungan antara Peran Suami dengan Kecemasan Ibu Hamil dalam Menjalani Kehamilan di Poli KIA Puskesmas Kawedanan Kabupaten Magetan
200902070 - KARTINI
|
Cristy Nur Dwi Fransiska, Ellen, 2016. Breast Care Relationship with ASI Adequacy at Age 0-6 Months Breastfeeding in Watu Bonang Village. Scientific papers. Midwifery Academy Harapan Mulya Ponorogo. Advisors (I) Hariyanto, M.Pd. (II) Hj. Suprijati, S.ST., M.Kes.
|
Hubungan antara Perawatan Payudara dengan Kecukupan ASI di Desa Watu Bonang Kecamatan Badegan Ponorogo
201301022 - ELLEN CRISTI NUR DWI FRANSISKA
|
INTISARI
Wulandari, Puput 2012. Hubungan Antara Persepsi Ibu Tentang Menopause Dengan aktivitas Seksual Pada Masa Menopause Di Desa Bancar Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo.Pembimbing 1: Ike Sureni, S.KM, M.Kes, pembimbing II: Bibi Amikasari S.ST.
Kata Kunci : Menopause, Persepsi, Aktivitas Seksual
Penurunan fungsi fisik pada wanita yang lebih tua khususnya organ reproduksi/ fungsi seksualitas mereka menyebabkan perubahan pada respon seksual pada semua fase (keinginan, dataran tinggi, orgasme dan fase resolusi). Meskipun faktor-faktor fisiologis, psikologis sebagai faktor, seperti persepsi dapat menyebabkan gangguan dalam aktivitas seksual dan fungsi mereka. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara persepsi ibu menopause dengan aktivitas seksual pada masa menopause di Desa Bancar Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo.
Desain dalam penelitian ini adalah analitik korelasional ,dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu menopause sebanyak 60 orang di Desa Bancar Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo ,kemudian diambil dengan teknik pengambilan sampel secara simple random sampling sebanyak 30 orang.Waktu penelitian dilaksanakan 1 Maret s/d 31 Maret 2012.Variabel yang diteliti adalah persepsi ibu tentang menopause (independent) dan aktivitas seksual pada masa menopause (dependent).Metode pengumpulan data untuk kedua variabel menggunakan kuesioner yang bersifat tertutup dan rahasia.Untuk menganalisa hubungan antara kedua variabel menggunakan uji statistik Koefisien Kontingensi.
Dari hasil uji Koefisien Kontingensi (KK), diperoleh nilai Koefisien Kontingensi = 0,411 yang berarti hubungan atau korelasi antara persepsi ibu tentang menopause dengan aktivitas seksual pada masa menopause mempunyai tingkatan sedang.
Diharapkan ibu menopause berfikir bahwa persepsi yang salah tentang menopause akan mempengaruhi aktivitas seksual, sebaliknya persepsi yang benar tentang menopause tidak akan mempengaruhi aktivitas seksual.
|
Hubungan antara Persepsi Ibu tentang Menopause dengan Aktivitas Seksual pada Masa Menopause di Desa Bancar Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo
200901035 - PUPUT WULANDARI
|
INTISARI
Rulianti. 2014. Hubungan Antara Pola Asuh Dengan Perkembangan Anak Usia 3-4 Tahun di Play Group Pulung Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebinanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) H. Murniati, S. ST,. M. Kes, (II) Tri Handayani, S. Psi
Kata Kunci : Pola Asuh, Perkembangan
Sejak dahulu, masalah perkembangan anak telah mendapat banyak perhatian. Pada saat ini berbagai metode deteksi dini untuk mengetahui gangguan perkembangan anak telah dibuat. Berdasarkan data tahun 2014 di Play group Al-Hikmah Pulung Kabupaten Ponorogo diperoleh data siswa-siswi sebanyak 29 siswa diantaranya, usia 3-4 tahun. Dalam studi pendahuluan dengan Denver Develoment Screening Test (DDST) terhadap 5 anak diperoleh hasil 3 anak normal, 1 anak suspek, dan 1 anak tidak dapat diuji. Peranan keluarga terutama ibu dalam mengasuh anak sangat menentukan perkembangan anak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara pola asuh dengan perkembangan anak usia 3-4 tahun di Play group Al-Hikmah Pulung, Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Korelasi, Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Crosss sectional, Populasi dalam penelitian ini adalah ibu dan anak usia 3-4 tahun di Play group Al-Hikmah Pulung Kabupaten Ponorogo yang berjumlah 29 anak. Variabel independent dalam penelitian ini adalah Pola asuh, Variabel dependent dalam penelitian ini adalah perkembangan anak usia 3-4 tahun dan instrumen penelitian menggunakan lembar Denver II untuk mengukur perkembangan, disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, tabulasi silang, dianalisis dengan uji statistik Spearman Rank (Rho).
Dari 29 orang yang dijadikan sebagai responden, sebagian besar menerapkan pola asuh demokratis yaitu 21 (72,4%), dan hampir seluruhnya dengan perkembangan normal sebanyak 22 (75,6%) anak. Berdasarkan hasil penghitungan uji statistik Spearman Rank diperoleh hasil nilai Ï sebesar 0,000 yang dibandingkan dengan á¼ 0,05 maka Ï < 0,05 dengan demikian Ho ditolak, artinya ada hubungan atau korelasi antara pola asuh dengan perkembangan anak usia 3-4 tahun di Play Group Al-Hikmah Pulung Kabupaten Ponorogo tahun 2014, dengan tingkat koefisien korelasi 0,736 dikategorikan keeratan hubungan Tinggi.
Kesimpulan pola asuh sangat menentukan perkembangan anak, peneliti menyarankan kepada orang tua untuk lebih meningkatkan pola pengasuhan dan stimulasi sesuai usia anak untuk mencapai perkembangan optimal.
|
Hubungan antara Pola Asuh dengan Perkembangan Anak Usia 3-4 Tahun di Play Group Al Hikmah Pulung Kabupaten Ponorogo
201101055 - RULIANTI
|
INTISARI
Yulianti. 2012. Hubungan Antara Pola Makan Dengan Tingkatan KEP Pada Balita Umur 13 – 36 Bulan di Wilayah Puskesmas Candirejo Magetan. Pembimbing (I) : Hariyanto, M.Pd (II) : Hj. Murniati, SST.,M.Kes
Kata Kunci : Pola Makan, Tingkat KEP, Balita Umur 13 – 36 Bulan
Kurang Energi Protein (KEP) disebabkan oleh kekurangan makan sumber energi secara umum dan kekurangan sumber protein. Sekitar 30% penduduk dunia menderita kurang gizi yang diantaranya adalah bayi, kurang gizi ini mengakibatkan separuh (49%) kematian pada balita dan kurang gizi ini merupakan masalah gizi utama pada balita di Indonesia. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pola makan dengan tingkatan KEP pada balita umur 13 - 36 bulan di Wilayah Puskesmas Candirejo Magetan.
Jenis penelitian ini adalah analitik dan rancangan penelitian ini adalah cross sectional, untuk menganalisa hubungan antara pola makan dengan tingkatan KEP pada balita umur 13 - 36 bulan di Puskesmas Candirejo Magetan. Populasinya adalah semua pasangan ibu dan balita KEP usia 13 - 36 bulan di Wilayah Puskesmas Candirejo Magetan pada bulan Januari 2012, dengan jumlah 59 orang, teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling yaitu suatu teknik sampling yang menggunakan batasan waktu penelitian yang telah ditentukan, yaitu pada bulan Januari 2012, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan podoman wawancara pada orang tua (ibu balita), sedangkan pada tingkat KEP pada balita dengan menggunakan KMS dan timbangan.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows menggunakan uji spearman’s rank menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola makan dengan tingkatan KEP pada balita umur 1-3 tahun di Puskesmas Candirejo Magetan, diketahui dari hasil probabilitas asymp. sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 dan pada taraf signifikasi sebesar 0,511 menunjukan keeratan hubungan sedang antara pola makan dengan tingkatan KEP pada balita umur 13 - 36 Bulan.
Peneliti menyarankan bagi ibu balita umur 13 – 36 bulan menjadi pesan informasi tentang pola makan terhadap kejadian KEP, sehingga ibu lebih memperhatikan pola makan atau nutrisi balitanya dan mencukupi kebutuhan nutrisi pada balitanya.
|
Hubungan antara Pola Makan dengan Tingkatan KEP pada Balita Usia 1-3 Tahun di Puskesmas Candirejo Kec.. Magetan Kab. Magetan
200902124 - YULIANTI
|
INTISARI
Lasmiatun, 2012. Hubungan pola makan ibu menyusui ASI eksklusif dengan peningkatan berat badan bayi baru lahir umur 1-6 bulan di Desa Pandak dan Desa Bulukidul Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah Akademi III Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I): Hariyanto, M.Pd., Pembimbing (II): Hj. Dijanti, S.ST.
Kata kunci : pola makan, ibu menyusui ASI eksklusif, berat badan bayi.
Pola makan ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan peningkatan produksi air susu yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila produksi ASI tidak cukup dalam kuantitas maupun kualitas maka pemberian ASI pada bayi tidak bisa optimal sehingga berat badan bayi tidak akan naik sesuai standar KBM dan pada akhirnya bisa menyebabkan keadaan gizi kurang dan gizi buruk. Menurut data yang diperoleh dari Puskesmas Balong terdapat 58% balita BGM dan 0,83% balita gizi buruk, sedangkan di Desa Pandak dan Desa Bulu Kidul terdapat 2 bayi yang berat badannya berada di bawah garis titik-titik (BGT) dalam KMS. Selain itu pola makan ibu menyusui yang baik dapat mencegah anemia. Dimana keadaan bayi berdampak pada produksi ASI.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola makan ibu menyusui Eksklusif dengan peningkatan berat badan bayi umur 1-6 bulan di Desa Pandak dan Desa Bulukidul Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Jenis penelitian ini adalah korelasi yang mengkaji hubungan antara variabel. Populasi adalah seluruh ibu menyusi ASI Eksklusif yang mempunyai bayi umur 1-6 bulan dengan sampel 30 orang. Uji statistik menggunakan Rank Sperman dengan taraf kesalahan 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56,7% pola makan ibu menyusu ASI Eksklusif tergolong baik dan meningkatkan berat badan bayi umur 1-6 bulan 63,3% naik sesuai standar KBM. Hasil uji Rank Sperman rs hitung 0,711 lebih besar dari rs tabel 0,364.
Kesimpulan dari penelitian adanya hubungan agak rendah antara pola makan ibu menyusui ASI Eksklusif dengan peningkatan, berat badan bayi umur 1-6 bulan yang berarti bahwa ibu menyusui ASI Eksklusif yang pola makannya baik cenderung berat badan bayinya naik juga sebaliknya. Dalam upaya peningkatan pola makan ibu menyusui perlu ditingkatkan penyuluhan tentang gizi seimbang, standar KBM bayi serta arti pita warna pertumbuhan pada KMS pada ibu menyusui.
|
Hubungan antara Pola Makan Ibu Menyusui dengan Peningkatan Berat Badan Bayi dengan Umur 0 – 6 Bulan di Desa Pandak Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
200902018 - LASMIATUN
|
INTISARI
Nuryani, Tatik. 2013. Hubungan Antara Pre Eklamsia Pada Ibu Bersalin Dengan Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir di RSU Aisyiyah Diponegoro Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) Ike Sureni, SKM.,M.Kes (II) : Bibi Amikasari, SST
Kata Kunci : Pre Eklamsia, Ibu Bersalin, Asfiksia,BBL
Berdasarkan data di RSU Aisyiyah Diponegoro Kabupaten Ponorogo tahun 2011, didapatkan jumlah kematian bayi 22 diataranya 8 bayi IUFD, 5 BBLR, 5 bayi asfiksia dan 4 bayi dengan kelainan kongenital. Sedangkan pada jumlah persalinan tahun 2011 adalah 898 orang, diantaranya didapatkan dengan pre eklamsia 87 orang (9,68%) dengan PEB 35 orang (40,22%), PER 52 orang (59,77%), sedangkan pada BBL didapatkan 51 asfiksia (5,67%), dengan angka kejadian tersebut dapat diketahui bahwa kejadian pre eklamsia dan asfiksia memiliki prevalensi yang hampir sama. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pre eklamsia pada ibu bersalin dengan asfiksia pada bayi baru lahir di RSU Aisyiyah Diponegoro Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan korelasional, desain retrospectif, waktu penelitian dilakukan di RSU Aisyiyah Diponegoro Kabupaten Ponorogo pada bulan Januari 2011 s/d Januari 2013. Populasinya adalah semua ibu bersalin dengan pre eklamsia dan bayi di RSU Aisyiyah Diponegoro Kabupaten Ponorogo pada bulan Januari 2011 s/d Januari 2013, dengan jumlah 147 orang dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 147 orang sesuai dengan kriteria inklusi. Teknik sampling penelitian ini menggunakan pada total populasi. Variabel penelitian meliputi : variabel independent adalah kejadian pre eklamsia pada ibu bersalin dan variabel dependent adalah kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi. hipotesa alternative (Ha) yang digunakan uji spearment rank berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows
Hasil penelitian didapatkan setengahnya (50,3%) dengan pre eklamsia berat dan hampir seluruhnya (93,2%) dengan A-S normal, sedangkan hasil analitik didapatkan nilai probability (0,052) > ά (0,05), sehingga tidak ada hubungan yang signifikan antara pre eklamsia pada ibu bersalin terhadap asfiksia pada bayi baru lahir.
Peneliti menyarankan kepada bidan dapat meningkatkan kinerjanya dalam melakukan penyuluhan pada ibu hamil dan bersalin tentang hubungan antara pre eklamsia dengan asfiksia pada bayi baru lahir, serta faktor – faktor lain yang mempengaruhinya.
|
Hubungan antara Pre Eklamsi pada Ibu Bersalin terhadap Asfiksia pada Bayi Baru Lahir di RS Aisyiyah Diponegoro Ponorogo
201002018 - TATIK NURYANI
|
|
Hubungan antara Preeklamsia dengan Kejadian Persalinan Menurut Usia Kehamilan di RSU Muhammadiyah Ponorogo
201201101 - SEPTINA FAHRIANA ULFA
|
INTISARI
Katmiatin, 2011. Hubungan antara Paritas dengan kejadian Preeklamsia di Rumah Sakit Umum Aisyiyah Diponegoro Ponorogo tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Hariyanto, M.Pd, (II) Suprijati, SST.
Kata kunci: Paritas, Preeklamsia
Di Rumah Sakit Umum Aisyiyah Diponegoro didapatkan dari periode 1 Januari 2010 – 31 Desember 2010 dari 1090 persalinan terdapat kasus preeklmsia sebanyak 108 yang terdiri dari 74 (68,51%) kasus primipara, 3 (2,77%) kehamilan kembar dan 2 (1,85%) oligohidramnion. Penyebab utama kematian ibu dalam bidang obstetri adalah: pendarahan 45%, infeksi 15%, dan hipertensi dalam kehamilan (preeklamsia) 13%. Angka kejadian preeklamsia lebih banyak terjadi di negara berkembang dibanding pada negara maju.
Preeklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, oedema dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. Kejadian preeklamsia meningkat pada ibu primigravida. Hal ini disebabkan karena pada primigravida sering terjadi strees menjelang persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paritas dengan kejadian preeklamsia di RSU Aisyiyah Diponegoro Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah analitik yang bersifat case control. Sampel sejumlah 371 orang dengan sampel kasus sejumlah 86 orang dan sample control sejumlah 285 orang yang diambil dengan teknik simpel random sampling, variabel independent adalah paritas, sedangkan variabel dependent adalah preeklamsia. Uji analisis yang digunakan adalah Chi-Square.
Hasil penelitian menunjukkan ibu primigravida yang preeklamsia sebanyak 61 orang (70,93%), ibu multigravida yang preeklamsia sebanyak 25 orang (29,07%), ibu primigravida bukan preeklamsia 132 (46,31%) dan ibu multigravida bukan preeklamsia 153 (53,69%). Dari analisis statistik diperoleh nilai X² = 16,036 dan nilai odd ratio (OR) = 2,82 yang berarti primigravida mempunyai peluang sebesar 2,82 kali terkena preeklamsia dibandingkan multigravida.
Kesimpulan ada hubungan antara paritas dengan kejadian preeklamsia di RSU Aisyiyah Diponegoro Ponorogo.
Sesuai hasil penelitian disarankan untuk menggali lebih dalam faktor-faktor risiko lain yang mempengaruhi terjadinya preeklamsia, karena preeklamsia tidak hany dipengaruhi oleh paritas, kemungkinan faktor lain seperti sosial ekonomi dan pengetahuan ibu pentingnya Antenatal Care (ANC).
|
Hubungan antara Primigravida dengan Kejadian Preeklamsia di RSU Aisyiyah Diponegoro Ponorogo
200902017 - KATMIATIN
|
INTISARI
Markayah, Siti. 2012. Hubungan Antara Rutinitas Kunjungan Ke Posyandu Dengan Status Gizi Anak Usia 13-24 Bulan Di Desa Kedung Banteng, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Hj. Murniati, S.ST,M.Kes, (II) Etika Deasy Yogi, S.ST
Kata kunci : Rutinitas Kunjungan Ke Posyandu, Status Gizi Anak Usia 13-24 Bulan.
Berdasarkan data Puskesmas Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo di dapatkan di Desa Kedung Banteng dengan jumlah balita (S) 202 (100%) anak yang punya KMS (K) 202 (100%), yang ditimbang (D) 134 (66,3%) anak dan yang naik (N) 82 (60,59%) dan 68 (33,6%) anak diantaranya berusia 13-24 bulan, dengan status gizi baik 51 (75%) anak, gizi kurang 15 (22,1%) anak selebihnya dengan status gizi lebih 2 (2,9%). Pada wawancara awal yang dilaksanakan pada bulan Mei 2012 terhadap 10 ibu dan anak dengan usia 13-24 bulan di Desa Kedung Banteng didapatkan 5 datang rutin ke Posyandu, dan 5 tidak rutin datang ke Posyandu karena tidak begitu penting untuk membawa anak ke posyandu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara rutinitas kunjungan ke posyandu dengan status gizi anak usia 13-24 bulan di desa kedung banteng, kecamatan sukorejo, kabupaten ponorogo.penelitian dilakukan pada tanggal 09 juli sampai 31 juli 2012, Jenis penelitian ini survey analitik dengan rancangan retrospektif. jumlah populasi 202 anak, Jumlah sampel 51 anak dengan teknik total populasi, dengan variabel Independent rutinitas dan variabel Dependent status gizi balita usia 13-24 bulan. Pengumpulan data dengan study dokumentasi KMS untuk rutinitas dan BB/U standar WHO-NCHS untuk status gizi, dianalisis dengan uji statistik Spearman’s rank.
Berdasarkan hasil penghitungan uji statistik dengan Spearman’s rho diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,316 dengan taraf signifikasi 0,024 dengan nilai Ï=0,024 (0,024<0,05) yaitu Ho ditolak Ha diterima hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara rutinitas kunjungan ke posyandu dengan status gizi anak usia 13-24 bulan di desa kedung banteng, kecamatan sukorejo, kabupaten ponorogo. Dengan tingkat hubungan korelasi rendah.
Kesimpulannya rutinitas kunjungan balita ke posyandu ikut menentukan status gizi balita, dengan saran untuk lebih meningkatkan rutinitas kunjungan balita ke Posyandu untuk mencapai status gizi optimal.
|
Hubungan antara Rutinitas Kunjungan ke Posyandu dengan Status Gizi Anak Usia 13-24 Bulan di Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
200901041 - SITI MARKAYAH
|
INTISARI
Sumiyati. 2010. Hubungan Antara Sikap Dengan Kepatuhan Peserta KB Injeksi 3 Bulan di Desa Teguhan Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Hariyanto, M.Pd (II) Suprijati, SST
Kata kunci : Sikap, Kepatuhan, KB Injeksi 3 Bulan
Sikap positif atau motivasi menyebabkan individu dapat menerima berbagai konsekuensi, dapat menggerakkan mencapai tujuan tertentu, mau dan rela memberikan tenaga, pikiran, waktu untuk melakukan hal yang menjadi tanggung jawabnya dan dapat memelihara individu mampu bekerjasama dengan lingkungannya. Dengan kata lain, sikap positif dapat menjadikan individu taat dan patuh.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di Desa Teguhan Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun diketahui adanya trend ketidakpatuhan para peserta KB injeksi 3 bulan yaitu sebesar 80%. Adapun alasan ketidakpatuhan bermacam-macam, antara lain sibuk bekerja, tempat pelayanan mudah dijangkau, musim paceklik, dan adanya anggapan bila menjadi peserta KB injeksi sudah bertahun-tahun tidak mungkin hamil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap dengan kepatuhan peserta KB injeksi 3 bulan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelasional dengan desain penelitian retrospektif. Tempat penelitian ini dilaksanakan di Desa Teguhan Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun, pada bulan Desember 2009 sampai dengan bulan Januari 2010. Sampel diambil secara total sampel, dengan besar sampel 150 responden. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan buku Register KB. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistik Koefisien Kontingensi. Signifikansi ditentukan dengan nilai Ï < 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara sikap dengan kepatuhan peserta KB injeksi 3 bulan (Ï value 0,000). Korelasi antara kedua variabel menunjukkan angka 0,345. Hasil Ï adalah 0,000 (positif), sehingga ada hubungan yang cukup, signifikan dan searah. Secara keseluruhan menunjukkan adanya sikap positif dan diimplementasikan dalam tindakan yang positif juga yaitu berupa patuh dalam injeksi ulang.
Disarankan bagi petugas kesehatan senantiasa memberikan masukan berupa penyuluhan pentingnya kunjungan ulang tepat waktu kepada akseptor KB, serta bagi peserta KB hendaknya tetap bersikap positif dan patuh dalam kunjungan ulang.
|
Hubungan antara Sikap dengan Kepatuhan Peserta KB Injeksi 3 Bulan di desa Teguhan Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun
200702047 - SUMIYATI
|
INTISARI
Cahya, Galih. 2012. Hubungan Antara Sikap Ibu Dengan Penyapihan ASI Di Posyandu Desa Purwodadi Kecamatan Barat Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Eliya Rohmah, S. Kp., M.Kes (II) Arma Debrina S. Si. Apt.
Kata Kunci : Sikap, Penyapihan ASI, Ibu Menyusui.
Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang. Penyapihan adalah suatu proses berhentinya masa menyusui secara berangsur-angsur atau sekaligus. Pentingnya sikap ibu terhadap penyapihan sangat mempengaruhi kesehatan balita. Berdasarkan hasil studi pendahuluan Di Posyandu Desa Purwodadi diketahui bahwa sebanyak 35,56% dari ibu dengan balita di bawah 2 tahun telah melakukan penyapihan ASI. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara sikap ibu dengan penyapihan ASI Di Desa Puwodadi Kecamatan Barat Magetan.
Jenis penelitian ini adalah Deskriptif Korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai balita Di Posyandu Desa Purwodadi Kec. Barat Magetan, jumlah sampel 41 ibu diambil dengan teknik Simple Random Sampling dilaksanakan pada bulan November. Variabel yang diteliti adalah sikap ibu dan penyapihan ASI. Metode pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menganalisa penelitian ini menggunakan uji statistik Chi Square.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan antara sikap ibu dengan penyapihan ASI di Posyandu Desa Purwodadi Kecamatan Barat Kabupaten Magetan dengan nilai p=0.047 dan tingkat keeratan hubungan rendah dapat dilihat pada tabel Contigency Coefficient dengan nilai 0.296. Diharapkan tenaga kesehatan berupaya memberikan penyuluhan kepada ibu balita mengenai pentingnya ASI eksklusif dan tepat waktu dalam melakukan penyapihan, memberikan pelayanan secara paripurna, dan hendaknya bidan melakukan kegiatan kunjungan rumah (home care).
|
Hubungan antara Sikap Ibu dengan Penyapihan Air Susu Ibu di Posyandu Desa Purwodadi Kecamatan Barat Kabupaten Magetan
200801013 - GALIH CAHYA INDAH DEWIYANTI
|
|
Hubungan antara Sikap Ibu Hamil dengan Rutinitas Mengikuti Senam Hamil di Polindes Desa Selur Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo
201301043 - NEVI NOFITASARI
|
|
Hubungan antara sikap ibu primipara tentang ASI Eksklusif dengan pemberian ASI Eksklusif di Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo
201301029 - KRISTINA KUMALASARI
|
|
Hubungan antara Skrining/Deteksi Dini Ibu Resiko Tinggi Skor Poedji Rochjati terhadap Jenis Persalinan pada Ibu Bersalin di RSU Muhammadiyah Ponorogo
201301049 - PRAFANGESTI PUTRI SWANINGYUN
|
INTISARI
Pasudi, Mariana. 2012. Hubungan Antara Status Gizi Dengan Perkembangan Bahasa Anak Usia 1-3 Tahun di Desa Klurahan Kecamatan Kartoharjo Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Hariyanto, M.Pd., (II) Ika Mustika, S.ST.
Kata kunci : status gizi, perkembangan bahasa, anak usia 1-3 tahun.
Penimbangan Juni 2011 di Desa Klurahan Kartoharjo Magetan menunjukkan bahwa : balita ditimbang 112 anak. Diantaranya 6 (3,75%) balita mengalami gizi buruk. Balita yang mengalami gizi kurang 5 balita (3,12%). KEP total 11 balita (6,88%). Survei pendahuluan di posyandu Desa Klurahan dari 11 balita KEP usia 1-3 tahun ditemukan 2 balita mengalami keterlambatan dalam perkembangan berbahasa. Pada anak dengan status gizi buruk cenderung mengalami gangguan maupun keterlambatan perkembangan. Untuk mengatasi masalah kekurangan gizi pada balita gizi buruk pemerintah telah mengupayakan memberi bantuan PMT. DDTK balita dilakukan usia 0 - 72 bulan, melakukan stimulasi yang memadai, artinya merangsang otak balita sehingga perkembangan kemampuan gerak bicara dan bahasa, sosialisasi dan koordinir pada balita berlangsung secara optimal sesuai dengan umur anak.
Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya hubungan antara status gizi dengan perkembangan bahasa anak usia 1-3 tahun di Desa Klurahan Kecamatan Kartoharjo Kabupaten Magetan.
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini dilakukan secara analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah anak usia 1-3 tahun di Desa Klurahan Kecamatan Kartoharjo Kabupaten Magetan yang berjumlah 48 anak dengan sampel sebanyak 43 anak, menggunakan tehnik Simple Random Sampling. Pengumpulan data diperoleh dengan observasi.
Data dianalisis menggunakan Hasil uji Spearman Rank menggunakan program SPSS for windows 16.0 pada taraf signifikan 5% didapatkan hasil nilai p = 0,003, dimana 0,003 < 0,05, sehingga disimpulkan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan perkembangan bahasa anak usia 1-3 tahun.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan bagi instansi kesehatan hendaknya meningkatkan pelayanan terhadap balita dengan revitalisasi Posyandu, sehingga bila ditemukan penyimpangan tumbuh kembang anak dapat segera dilakukan penanganan sejak dini. Akan lebih baik di tiap-tiap puskesmas ada poli tumbuh kembang.
|
Hubungan antara Status Gizi dengan Perkembangan Bahasa Anak Usia 1-3 Tahun di Desa Kelurahan Kec. Kartoharjo Kab. Magetan
200902078 - MARIANA PASUDI
|
|
Hubungan antara Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Halus pada Balita 1 – 3 Tahun di Desa Gading Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun
200701061 - WINDA AMELIA
|
|
Hubungan antara Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas 1 di SDN 1 Brotonegaran Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201201042 - HAPPY RISKIAN NANDA
|
|
Hubungan antara Status Gizi dengan Usia Menarche pada Remaja Putri di SMPN 2 Karangrejo Kabupaten Ponorogo.
200902062 - HARTINI
|
|
Hubungan antara Status Gizi Remaja Putri dengan Kejadian Dismenore pada Siswi Kelas XI di SMK N II Kabupaten Ponorogo
201101011 - DEVI ANITASARI
|
INTISARI
Nurjanah, 2012. Hubungan antara stres dengan Siklus menstruasi pada mahasiswa semester VI Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo di Ponorogo tahun 2012. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Ike Sureni, S.KM.,M.Kes, (II) Khalimi Sany, SKM., M.Kes.
Kata Kunci: Stres, Siklus Menstruasi
Stres adalah suatu keadaan di mana beban yang dirasakan seseorang tidak sepadan dengan kemampuan untuk mengatasi beban itu. Pada kondisi stres terjadi respon fisiologi tubuh, salah satunya melalui HPA aksis. Tindakan ini dimulai dengan persepsi terhadap situasi yang mengancam, aksi yang cepat pada hipotalamus sehingga dihasilkan hormon kortisol menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan hormonal termasuk hormon reproduksi dan terjadi suatu keadaan siklus menstruasi yang tidak teratur. Berdasarkan studi pendahuluan pada bulan Oktober 2011 terhadap 15 responden mahasiswi Semester V Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo diperoleh data bahwa semua responden mayoritas mengalami stres dengan sikus haid tidak teratur sebanyak 9 responden (60%), dan hanya sedikit mahasiswi dengan siklus haid kadang-kadang teratur dan kadang-kadang tidak teratur sebanyak 1 responden (6,7%). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara stres dengan Siklus menstruasi pada mahasiswi semester VI Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan jenis korelasional dengan rancangan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswi pada mahasiswa semester VI Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo di Ponorogo. Jumlah populasi sebanyak 48 responden dengan teknik total sampling dan jumlah sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 44 responden. Waktu penelitian dilakukan pada bulan April sampai Mei 2012. Data diperoleh dari kuesioner. Teknik pengolahan data diolah dengan bantuan komputer SPSS for windows 11.5 dan menggunakan uji Statistik Rank Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan 81,82 % responden tidak mengalami stres (normal), didapati 68,18% responden mengalami siklus menstruasi teratur, dan 13,64% mengalami siklus mentruasi yang tidak teratur, serta dari 18,18 % yang mengalami stres didapati 15,91 % mengalami siklus mentruasi yang teratur dan 2,27 % mengalami siklus mentruasi yang tidak teratur. Berdasarkan hasil Rank Spearman dijumpai tidak ada hubungan yang signifikan antara stres dengan siklus menstruasi dimana p value 0,654 (>0,05).
Diharapkan kepada responden yang berada pada kondisi stres untuk melakukan coping stres untuk mengembalikan keseimbangan tubuh sehingga tidak terjadi efek yang lebih buruk.
|
Hubungan antara Stres dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswa Semester VI Akbid Harapan Mulya Ponorogo
200901033 - NURJANAH
|
INTISARI
Rahayu, Dewi. Hubungan Antara Sumber Informasi Dengan Sikap Remaja terhadap Kebersihan Daerah Genetalia Selama Menstruasi Pada Siswi SMP PGRI Desa Sambong Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Khalimy Sany, S. KM., M. Kes (II) Dwi Nurjayanti, SST, M. Kes
Kata kunci : Sumber Informasi, Sikap, Remaja, Kebersihan daerah Genetalia, menstruasi
Sebagian besar 84,8% anak pernah mendapat informasi tentang menstruasi, dan yang belum pernah mendapatkan informasi tentang mentruasi sebesar 15,2% (Sadjimin, 2002). Berdasarkan hasil survei pendahuluan pada 10 anak di SMP PGRI Desa Sambong Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan, diketahui bahwa 5 siswi sikapnya tentang bagaimana cara menjaga kebersihan selama menstruasi masih kurang, Sedangkan 5 sisiwi lagi sikapnya sudah cukup tentang bagaimana menjaga kebersihan selama menstruasi dan terdapat 2 siswi mengalami ketidaknyamanan pada vagina seperti keputihan gatal, kotor dan berbau.
Tujuan pada penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara sumber informasi dengan sikap remaja terhadap kebersihan daerah genetalia selama menstruasi pada siswi SMP PGRI Sambong Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan.
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan korelasional, sedangkan rancangan penelitian menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian ini telah dilakukan di SMP PGRI Sambong Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan pada bulan Maret 2012. Populasi dalam penelitian ini semua remaja putri kelas VII dan VIII SMP PGRI Sambong Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan yang sejumlah 44 siswi, sedangkan jumlah sampelnya adalah 40 remaja putri di SMP PGRI Sambong. Sampel diambil secara Probability Sampling sedangkan teknik pengambilan sampel secara Simple Random Sampling. Variabel dalam penelitian ini variabel independent adalah sumber informasi dan variabel dependent adalah Sikap remaja terhadap kebersihan daerah genetalia selama menstruasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, sedangkan cara pengumpulan data dengan membagikan kuesioner pada remaja putri di SMP PGRI Sambong. Pada uji hipotesis digunakan uji korelasi Chi Square untuk mengetahui hubungan antar kedua variabel.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows menggunakan uji Chi-Square, diketahui dari hasil Chi-Square hitung sebesar 14.150 sementara diketahui bahwa Chi-Square tabel ð 0,05 (5%) dan df = 2 sebesar 10.597, yang menunjukan T hitung > T tabel. Sedangkan pada nilai p 0,001 < 0,05 maka Ho ditolak, sehingga ada hubungan antara sumber informasi dengan sikap remaja terhadap kebersihan daerah genetalia selama menstruasi pada siswi SMP PGRI Sambong Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan.
|
Hubungan antara Sumber Informasi dengan Sikap Remaja terhadap Kebersihan Daerah Genetalia pada Siswi SMP PGRI Sambong Kabupaten Pacitan
200901008 - DEWI RAHAYU
|
Nurkusuwati, Dyan. 2016. The Relationship Between Breastfeeding Technique with Nipple Blisters on Breastfeeding Mothers Age 0-24 Months in Polindes Dolopo Dolopo Sub District District of Madiun. Scientific papers. Midwifery Academy Harapan Mulya Ponorogo. Advisor (I) Hariyanto, M. Pd., (II) Hj. Suprijati, S.ST., M.Kes.
|
Hubungan antara Teknik Menyusui dengan Kejadian Puting Susu Lecet pada Ibu Menyusui Usia 0-24 Bulan di Polindes Desa Dolopo Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun
201301019 - DYAN NURKUSUMAWATI
|
INTISARI
Shabri, G. Elfa. 2011. Hubungan Antara Teknik Menyusui Terhadap Frekuensi Gumoh (Regurgitasi) Pada Bayi Umur 0-6 Hari Di RSU ‘Aisyiyah Diponegoro
Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Khalimi Sany, S.KM., M.Kes. (II) Ika Mustika, S. ST.
Kata kunci: Teknik menyusui, Frekunsi gumoh
Teknik menyusui adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi. Sedangkan Gumoh adalah keadaan ketika bayi mengeluarkan sebagian kecil susu yang sudah ditelannya. Teknik menyusui dan gumoh adalah dua variabel yang berhubungan, karena salah satu penyebab gumoh adalah teknik menyusui yang salah. Di RSU ‘Aisyiyah hanya terdapat 13 responden dengan teknik menyusui yang benar dari 30 responden, hal ini ditakutkan mempengruhi frekuensi gumoh pada bayi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara teknik menyusui terhadap frekuensi gumoh (regurgitasi) pada bayi umur 0-6 hari di RSU ‘Aisyiah Diponegoro Kabupaten Ponorogo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan asosiatif, dengan menggunakan rancangan penelitian “Cross Sectionalâ€. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bayi dan bayi umur 0-6 hari di RSU ‘Aisyiyah Diponegoro Kabupaten Ponorogo dengan menggunakan teknik total sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel yang didapat sebanyak 30 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2011. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik korelasional dua sampel Spearman Rank.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar memiliki teknik menyusui yang cukup yaitu 46,7% dan sebagian besar bayi mempunyai frekuensi gumoh jarang yaitu 66,7%. Pada hasil analisis dengan menggunakan uji statistik korelasional dua sampel Spearman Rank terdapat ada hubungan antara teknik menyusui terhadap frekuensi gumoh (regurgitasi) pada bayi umur 0-6 hari dengan koefisien korelasi rendah yaitu -,362, dengan nilai probability 0,05 yang berarti Ï < 0,05, maka dengan kata lain Ha diterima.
Saran yang dapat diberikan adalah teknik menyusui merupakan suatu hal yang harus diperhatikan karena sangat berhubungan sekali dengan buah hati baik menyusui secara langsung pada payudara ibu ataupun menyusui dengan menggunakan botol, begitu pula gumoh, karena jika gumoh dibiarkan maka akan berakibat fatal karena bisa masuk kembali dan mengganggu saluran dan atau sistem pernafasan dan bisa membuat bayi berhenti bernafas secara tiba-tiba.
|
Hubungan Antara Teknik Menyusui Terhadap Frekuensi Gumoh (Regurgitasi) pada Bayi Umur 0 – 6 Bulan d RSU Aisyiyah Diponegoro Kabupaten Ponorogo
200801007 - ELFA SHABRI GALBINA
|
INTISARI
Hidayati, Nining Wahyu 2012. Hubungan Antara Tingkat pendidikan dan pengetahuan Ibu Nifas tentang Cara Menyusui yang Benar di Wilayah Puskesmas Ngujung Kabupaten Magetan tahun 2012. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (1) Hariyanto, M.Pd, (II) Arma Debrina, S,Si. Apt
Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tehnik Menyusui
Menyusui merupakan cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Menurut laporan SDKI (2007) terjadi penurunan bayi mendapat ASI eksklusif sebesar 27,9% . Menurut UNICEF cakupan ASI eksklusif di Indonesia rata – rata 38%. Menurut laporan di Puskesmas Ngujung cakupan ASI eksklusif 55,97% dari target 80%. Karena itu peneliti mengambil judul “ Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tehnik menyusui Yang Benarâ€.
Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis adakah hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan ibu nifas tentang tehnik menyusui yang benar. Penelitian ini dilakukan di wilayah Puskesmas Ngujung kecamatan Maospati Kabupaten magetan pada tanggal 1 Oktober sampai dengan 30 November 2011.
Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain cross sectional dan sampling yang digunakan acidental sampling. Variabel independen adalah tingkat pendidikan dan variabel dependen adalah pengetahuan tentang tehnik menyusui. Sampel pada penelitian ini adalah ibu nifas yang ditemui saat dilakukan penelitian di wilayah puskesmas Ngujung yang memenuhi kriteria inklusi dan besar sampel 32 responden.
Hasil penelitian didapatkan 9 responden dengan pendidikan dasar, 12 responden berpendidikan menengah, 11 responden berpendidikan tinggi. Sedangkan berpengetahuan baik 14 responden, berpengetahuan sedang 10 responden, berpengetahuan kurang 8 responden. Setelah dilakukan uji statistik dengan Rank Spearman didapatkan rho hitung 0.909, probability (P)0.000 dan taraf signifikan 0.05, berarti 0.000 <0.05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu nifas tentang tehnik menyusui yang benar dengan derajat hubungan yang sangat kuat, yang artinya semakin tinggi tingkat pendidikan semakin baik pula pengetahuan yang dimiliki.
Untuk itu perlu meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang cara menyusui dan peningkatan penggunaan ASI dengan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat.
|
Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Teknik Menyusu yang Benar
200902086 - NINING WAHYU HIDAYATI
|
INTISARI
Yeliana, Vivin 2010. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dengan Motivasi Ibu Bersalin Dalam Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini Di BPS Bidan Delima Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo. Pembimbing I : Ike Sureni, S.KM, M.Kes, Pembimbing II : Budi Yulianto S.Pd.M.Kes
Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Motivasi Ibu Bersalin Dalam Melaksanakan IMD.
Pencapaian ASI eklusif yang masih rendah, salah satu faktor penyebabnya adalah rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya motivasi ibu bersalin. Program untuk meningkatkan keberhasilan menyusu adalah program Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan motivasi ibu bersalin dalam melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini di BPS Bidan Delima Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo.
Desain dalam penelitian ini adalah korelasional, jenis penelitian observasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang taksiran persalinannya tanggal 1 Juni sampai dengan 31 Juli 2010, jumlah sampel semua ibu bersalin 31 orang, diambil dengan teknik sampling jenuh atau menggunakan semua anggota populasi menjadi sampel. Waktu penelitian dilaksanakan 1 Juni s/d 31 Juli 2010. Variabel yang diteliti adalah Tingkat Pendidikan (independent) dan Motivasi Ibu Bersalin dalam Melaksanakan IMD (dependent). Metode pengumpulan data untuk variabel tingkat pendidikan dengan mengisi angket tertutup dan isi langsung oleh responden, untuk variabel motivasi ibu bersalin dalam melaksanakan IMD menggunakan lembar pertanyaan. Untuk menganalisa hubungan antara kedua variabel menggunakan uji statistik Koefisien Kontingensi.
Hasil uji Koefisien Kontingensi diperoleh probability (p)=0,015 ≤ α(0,05), yang berarti ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan motivasi ibu bersalin dalam melaksanakan IMD di BPS Bidan Delima Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, dengan tingkat keeratan kuat (Koefisien Kontingensi=0,532), arah sejajar. Tingkat pendidikan dasar cenderung mempunyai motivasi kurang karena daya ingatnya kurang untuk menerima informasi yang baru diterimanya terutama masalah IMD, berbeda dengan ibu yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi lebih mudah dalam menyerap informasi yang baru diterimanya karena mempunyai daya ingat yang bagus.
Diharapkan bidan meningkatkan kinerja dalam melaksanakan IMD, Dinas Kesehatan diperlukan upaya peningkatan sosialisasi IMD bagi Bidan lebih intensif. IBI meningkatkan peran serta instansi dan organisasi terkait serta masyarakat khususnya ibu hamil dan bersalin dalam melaksanakan IMD.
|
Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dengan Motivasi Ibu Bersalin dalam Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini di BPS Bidan Delima Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo.
200701058 - VIVIN YELIANA
|
INTISARI
Suharni. 2012. Hubungan Antara Pendidikan Ibu Balita Dengan Kejadian Balita KEP Di Wilayah Kerja Puskesmas Kawedanan Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Ani Rosita, S.Kep.,Ns.,M.Kes (II) Budi Yulianto, M.Kes.
Kata Kunci : Pendidikan ibu balita, Balita KEP
Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada umumnya masih didominasi oleh masalah KEP (Kurang Energy Protein) terutama pada Balita. Hal serupa terjadi di wilayah kerja Puskesmas Kawedanan. Pendidikan ibu balita diduga menjadi salah satu faktor penyebab yang secara tidak langsung akan mempengaruhi status gizi balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pendidikan ibu balita dengan kejadian balita KEP di wilayah kerja Puskesmas Kawedanan Kabupaten Magetan.
Jenis penelitian ini Survey Analitik. Populasi penelitian ini semua ibu balita yang mempunyai balita KEP di wilayah kerja Puskesmas Kawedanan sejumlah 147 orang diambil dengan teknik non probability (porposive sampling) menjadi 107 ibu. Pengumpulan data dilaksanakan pada Bulan Februari 2012. Variabel yang diteliti adalah pendidikan ibu balita dan kejadian balita KEP. Metode pengumpulan data pendidikan ibu adalah wawancara dengan instrumen kuesioner, sedangkan metode pengumpulan data balita KEP adalah penimbangan langsung kemudian dikonfirmasi dengan tabel ukur status gizi WHO. Pengolahan data dilakukan dengan tahap editing, coding dan tabulating. Untuk menganalisa menggunakan uji statistik Chi Square.
Hasil penelitian didapatkan ada korelasi/hubungan signifikan antara pendidikan ibu dengan kejadian balita KEP dengan nilai p = 0.045 dan nilai r sebesar 0.234 yang berarti antara pendidikan ibu dengan kejadian balita KEP mempunyai tingkat hubungan yang rendah.
Ibu diharapkan lebih memperhatikan pola makan yang dikonsumsi balita tiap harinya dengan cara selalu menambah pengetahuan dan wawasan tentang makanan dengan cara membaca buku ataupun melihat acara di televisi agar anak terhindar dari kejadian KEP (kurang energi protein).
|
Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu Balita dengan Angka Kejadian Status Balita Kep di Wilayah Kerja Puskesmas Kawedanan Kabupaten Magetan
200902106 - SUHARNI
|
INTISARI
Zulaikah, Siti. 2012. Hubungan Antara Jenjang Pendidikan Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Dalam Pemeriksaan Kehamilan di Desa Selotinatah Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan. Pembimbing (I) : Ani Rosita, S.Kep.,Ns.,M.Kes (II) : Budi Yulianto, M.Kes
Kata Kunci : Jenjang Pendidikan, Ibu Hamil, Kepatuhan Dalam Pemeriksaan Kehamilan
Pencapaian kunjungan ANC dinas kesehatan Magetan Tahun 2010, K1 8.301 orang (90,32%) dan K4 7.699 orang (83,78%), sehingga terdapat kesenjangan 602 orang (6,54%). Sedangkan data di Desa Selotinatah Kecamatan Ngariboyo, didapatkan K1 75 orang (90,52%) dan K4 56 orang (67,24%) dengan kesenjangan 19 orang (24,28%). Angka kesenjangan inilah yang menunjukkan ketidakpatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara jenjang pendidikan ibu hamil dengan kepatuhan dalam pemeriksaan kehamilan di Desa Selotinatah Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan.
Jenis penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan korelasional, rancangan penelitian yang digunakan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini semua ibu hamil di Desa Selotinatah Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan, sampel berjumlah 43 orang dengan simple random sampling. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel diantaranya variabel independent adalah jenjang pendidikan ibu hamil dan variabel dependent adalah kepatuhan dalam melakukan pemeriksaan kehamilan. Instrumen untuk menilai variabel kepatuhan dan jenjang pendidikan digunakan buku KIA, sedangkan metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi buku KIA.
Dari hasil uji chi square diperoleh nilai p sebesar 0,136 yang berarti antara jenjang pendidikan ibu hamil dengan kepatuhan dalam pemeriksaan kehamilan tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat signifikan 0.136 > α 0,05.
Bidan diharapkan lebih meningkatkan kinerjanya dalam memotivasi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai jadwalnya, serta melakukan upaya penyuluhan pada ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan tentang ANC, sehingga ibu yang tidak patuh lebih meningkatkan kunjungannya dalam pemeriksaan kehamilan.
|
Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu Hamil dengan Kepatuhan dalam Pemeriksaan Kehamilan di Desa Selonitanah Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan
200902099 - SITI ZULAIKAH
|
INTISARI
Wahyuni, Sri.2010. Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan perilaku pemberian ASI eksklusif di desa Sumberejo wilayah Puskesmas Madiun Kec/Kab. Madiun. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Ike Sureni, M.Kes, (II) Hariyanto, M.Pd.
Kata Kunci: Pengetahuan Ibu dan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan. Target cakupan ASI eksklusif sebesar 80%. Di desa Sumberejo hasil cakupan ASI eksklusif pada tahun 2008 sebesar 24,5%. Hal ini diduga disebabkan karena rata-rata masyarakat desa Sumberejo berpendidikan rendah sehingga masyarakat sulit mengadopsi pengetahuan baru tentang hal-hal yang berhubungan dengan pola pemberian ASI Eksklusif. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan perilaku pemberian ASI eksklusif di desa Sumberejo wilayah Puskesmas Madiun Kec/Kab Madiun.
Penelitian tantang hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan perilaku pemberian ASI eksklusif ini dilaksanakan di desa Sumberejo wilayah Puskesmas Madiun Kec/Kab. Madiun. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian diambil sampel jenuh sebanyak 30 orang ibu menyusui yang bayinya telah mencapai usia 6 bulan pada tahun 2009. Sebagai alat pengumpul data digunakan kuesioner untuk data pengetahuan ibu dan check list untuk perilaku pemberian ASI Eksklusif. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistik Spearman Rank. Signifikasi ditentukan dengan nilai p ≤ 0,05. Analisa data secara deskriptif menggunakan tabel distribusi frekuensi dan secara analitik menggunakan program SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif dengan taraf significant p = 0,000 yang berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Taraf korelasi sebesar 0,781, artinya semakin baik tingkat pengetahuan ibu, cenderung mempunyai perilaku pemberian ASI Eksklusif 6 bulan.
Disarankan khususnya untuk persiapan laktasi sebaiknya melibatkan keluarga dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang pemberian ASI Eksklusif melalui punyuluhan pada waktu periksa hamil dan dari petugas supaya terus memberikan informasi tentang ASI eksklusif sehingga cakupan ASI eksklusif dapat meningkat sesuai target.
|
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif di Desa Sumberejo Wilayah Puskesmas Madiun Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun
200702046 - SRI WAHYUNI
|
INTISARI
Choifatul H, Rina. 2013. Hubungan antara pengetahuan ibu tentang kanker payudara dengan pelaksanaan SADARI di RT 02 RW 02 Dusun Ngambaan Desa Banggunrejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidann Harapan Mulya ponorogo. Pembimbing (1): Hj murniati S,ST.M.kes, (II): Ike sureni,S.KM.,M.Kes.
Kata kunci: Pengetahuan Kanker Payudara, Pelaksanaan Pemeriksaan Payudara Sendiri.
Data RSUD dr.Hardjono Ponorogo tahun 2011 -2012 terdapat 375 penderita kanker payudara yang berkunjung. Data Dusun Ngambaan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo terdapat 1 orang meninggal dunia karena penyakit kanker payudara dan saat ini ada 1 yang sakit Kanker Payudara.
Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dari penelitian ini dari semua ibu di RT 02 RW 02 Dusun Ngambaan Desa Banggunrejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Tehnik sampling yang di gunakan dalam penelitian simple random sampling sebanyak 37 Ibu. Instrument penelitian ini menggunakan lembar kuesioner untuk pengetahuan dan pelaksanaan pemeriksaan payudara sendiri. Penelitian di lakukan di RT 02 RW 02 Dusun Ngambaan Desa Banggunrejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo pada bulan maret 2013. Analisis pengetahuan kanker payudara dan pelaksanaan sadari menggunakan uji ststistis chi square.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan Ibu tentang kanker payudara sebagian besar mempunyai pengetahuan yang kurang (51,3%), sedangkan sebagian besar Ibu tidak melaksanakan pelaksanaan pemeriksaan payudara sendiri (70,27%),berdasarkan uji korelasi chi square menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang kanker payudara dengan pelaksanaan SADARI dengan hasil 0,380 tingkat hubungan rendah.
Berdasarkan data di atas diasumsikan bahwa semakin tinggi pengetahuan seseorang maka semakin tinggi pula kesadaran untuk berperan dan memberi dampak positif terhadap kesehatan, begitu juga sebaliknya jika semakin rendah pengetahuan seseorang maka semakin rendah pula kesadaran untuk berperan dan memberi dampak positif terhadap kesehatan, termasuk dalam pelaksanaan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Saranya, diharapkan untuk ibu atau wanita melaksanakan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) untuk mencegah terjadinya kanker payudara sedini mungkin.
|
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kanker Payudara dengan Pelaksanaan Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) di RT 02/RW 02 Dusun Ngambaan Kec. Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201001035 - RINA CHOLIFATUL HUDA
|
INTISARI
Suwiin. 2010. Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang makanan bergizi dengan status gizi balita usia 12-36 bulan diposyandu Desa Punggul Rejo Kecamatan Rengel Kab Tuban. Pembimbing (I): Ike sureni S.M,M.Kes Pembimbing (II): Arma Debrina,S.Si,Apt
Kata kunci: Pengetahuan, status gizi, balita usia 12-36 bulan.
Makanan yang bergizi seimbang adalah makanan yang beraneka ragam yang dikonsumsi yang mengandung zat tenaga,zat pembangun, zat pengatur, yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Makanan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan karena dari makanan manusia mendapatkan sumber tenaga dan tenaga dan kekuatan untuk melakukan aktifitas. Dengan pengetahuan ibu yang baik tentang makanan bergizi maka status gizi balita baik.
Jenis penelitian ini adalah analitik cross sectional. Menggunakan spearman rank Populasi diambil dari semua ibu yang mempunyai balita usia 12-36 bulan di Desa Punggul Rejo Kecematan Rengel Kabupaten Tuban sejumlah 95 sampel teknik pengambilan simple rondom samping. Pengumpulan data primer dengan membagikan kuesioner dan penimbangan pada saat posyandu sedangkan data sekunder didapatkan melihat pencacatan dikohort.Penelitian dilakukan di Desa Punggul Rejo wilayah kinerja Puskesmas Prambon wetan Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban. Di Desa Punggul Rejo bulan mei 2010.
Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan pengetahuan responden sebagian besar (47,3%) responden mempunyai tingkat pengetahuan cukup, sebagian lagi responden (39,4 %) mempunyai tingkat pengetahuan baik, sebagian kecil responden (13,1%) mempunyai tingkat pengetahuan kurang, sebagian besar responden (52,6 %) mempunyai ststus gizi kurang, dan sebagian lagi (46,0 %) mempunyai status gizi baik, dan sebagian kecil (1,3 %) mempunyai status gizi buruk Berdasarkan uji Spearman Rank didapatkan hasil Asymp. Sig. (2-tailed) 0.02 dengan taraf signifikan (α) 0.05 sehingga 0.02<0.05 maka Ho ditolak artinya ada hubungan pengetahuan ibu balita tentang makanan bergizi dengan status gizi balita usia 12-36 bulan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diharapkan bagi ibu rumah tangga diharapkan untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi, bagi bidan dan tenaga kesehatan diharapkan untuk meningkatkan penyuluhan terhadap kader-kader desa tentang makanan bergizi dan pendidikan kesehatan, dan bagi kader posyandu diharapkan agar selalu memberikan informasi tentang kesehatan terutama pada gizi balita.
|
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Status Gizi Balita Usia 12 36 Bulan di Posyandu Desa Punggul Rejo Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban
200701056 - SUWI`IN
|
INTISARI
Aprilianti, SH. 2011. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Pendidikan Seks terhadap Interaksi Lawan Jenis di Madrasah Tsanawiyah Al Basyariah Lengkong Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo Tahun 2011. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Ani Rosita, S.Kep., Ners., M.Kes. (II) Eliya Rohmah, S.Kp., M.Kes.
Kata kunci: tingkat pengetahuan,remaja, pendidikan seks dan interaksi.
Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yakni antara usia 10-19 tahun yang merupakan perubahan tumbuh kembang suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia dan sering disebut pubertas.
Berdasarkan studi pendahuluan secara wawancara dengan Kepala sekolah maupun beberapa siswa di Madrasah Tsanawiyah Al Basyariah Lengkong pada bulan November 2010 didapatkan ada beberapa siswa yang mempunyai pengetahuan baik tentang seks atau pendidikan seks dan ada yang mempunyai pengetahuan kurang tentang seks atau pendidikan seks. Pada tahun 2008 hingga sekarang terdapat 2 orang siswi yang hamil yang masih duduk dibangku sekolah kelas akhir, sehingga harus meninggalkan sekolah untuk pertanggung jawabannya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan remaja tentang pendidikan seks terhadap interaksi dengan lawan jenis di Madrasah Tsanawiyah Al Basyariah Lengkong Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka desain penelitiannya analitik cross sectional. Pada penelitian ini populasinya adalah siswa kelas 8 dan kelas 9 Madrasah Tsanawiyah Al Basyariah Lengkong pada tanggal Januari 2011 yang berjumlah 60 orang, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simpel Random Sampling. Dalam penelitian ini variable independent adalah tingkat pengetahuan remaja tentang pendidikan seks dan variable dependent adalah interaksi remaja dengan lawan jenis.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan remaja tentang pendidikan seks cukup yaitu 23 responden (50%) dan sebagian besar interaksi remaja terhadap lawan jenis cukup yaitu 23 (50%). Berdasarkan uji Rank Spearman didapatkan 0,862. Sig (2-tailed) 0,000 dengan taraf signifikan (α) 0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan remaja tentang pendidikan seks terhadap interaksi dengan lawan jenis di Madrasah Tsanawiyah Al Basyariah Lengkong Kecamatan Sukorejo Ponorogo. Diharapkan upaya tenaga pendidik agar memberikan pendidikan seks pada siswanya serta pendekatan yang lebih pada siswa begitu pula dengan orang tuanya.
|
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Pendidikan Seks Terhadap Interaksi dengan Lawan Jenis di Madrasah Tsanawiyah Al Basyariah Desa Lengkong Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
200802025 - SUIS HASMA APRILLIANTI
|
|
Hubungan antara Umur Ibu Bersalin dengan Kejadian Retensio Plasenta di RSU Muhammadiyah Ponorogo
201201053 - ISTI MAYSAROH
|
|
Hubungan antara Umur Kehamilan dengan Kejadian Asfeksia pada Bayi Baru Lahir di RSUD dr. Harjono Kabupaten Ponorogo
201201012 - DEVY FATMAWATI
|
INTISARI
Maghfiroh, Fitrotin. 2014.Hubungan Antara UsiadanParitasIbu PUS denganMinatMenjadiAkseptor KB MOW di KelurahanKepatihan Wilayah KerjaPuskesmasPonorogo Selatan.KaryaTulis IlmiahAkademiKebidananHarapanMulyaPonorogo.Pembimbing: (1) Sumini, S.Si.T., M. Kes. (2) BibiAmikasari, S.ST., M. Kes
Kata Kunci: Usia, Paritas, Minat Menjadi Akseptor KB MOW
Berdasarkan wawancara pada studi pendahuluan di Kelurahan Kepatihan terhadap 8 Pasangan Usia Subur dengan umur ibu lebih dari 30 tahun dan jumlah anak lebih dari 3, alasan yang dikemukakan para ibu enggan untuk menjadi akseptor MOW bermacam-macam, antara lain: 4(50%) ibu mengatakan takut untuk menjalani proses operasi sterilisasi, 2 (25%) ibu mengatakan mempunyai riwayat tekanan darah tinggi, dan 2 (25%) ibu mengatakan ingin memakai kontrasepsi hormonal saja.Data tahun 2012 akseptor KB aktif di KelurahanKepatihan 638 (93.55%) darijumlah PUS. Ibu PUS yang menjadi akseptor MOW 9 (1,31%).Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahuihubunganantarausiadanparitasibu PUS denganminatmenjadiakseptor MOW di KelurahanKepatihan Wilayah PuskesmasPonorogo Selatan.
JenisPenelitianiniadalahAnalitikKorelasionaldanrancanganpenelitiancross sectional.WaktuPenelitianbulan Mei-Juni 2014 di Kelurahan KepatihanKecamatan Ponorogo KabupatenPonorogo. Populasidaripenelitianiniadalahseluruhibu PUS di KelurahanKepatihanKecamatanPonorogoKabupatenPonorogo yang berjumlah 780 PUS. Teknik sampling yang digunakanstratified random samplingdenganjumlahsampel243 ibu PUS yang sesuaidengankriteria yang diinginkan. DalamPenelitianinimenggunakanujistatistikSpearman Rank dengantingkatkepercayaan 95 % atautingkatkesalahan5%.
Hasilpenelitianbahwadari243respondensebagianbesar yang berumurantara 30–45 tahunyaitu 157 Ibu PUS (64,6%), sedangkan sebagian besar ibu PUS dengan paritas multiparaadalah167responden (68,7%),dan sebagainbesar mempunyai minat tinggiyaitu156responden (64,2%).Berdasarkanhasilperhitungan SPSS menunjukkanbahwahasilsignifikan0,000 < 0,05 beratiadahubunganantarausia ibu PUS dengan minat menjadi akseptor MOWdengan tingkat korelasi 0,618 dan adahubunganantaraparitas dengan minat menjadi akseptor KB MOWdengantingkatkorelasi 0,753denganhubungan yang kuatantarakeduanya.
PelayananKesehatan terhadapibu PUSdiharapkan dapatditingkatkankhususnya dalam pelayanan kontrasepsiMOW pada ibu PUS yang sudah memenuhi syarat untuk mejadi peserta KB MOW.
|
Hubungan antara Usia dan Paritas Ibu Pasangan Usia Subur dengan Minat Menjadi Akseptor KB MOW (Metode Operasi Wanita) di Kelurahan Kepatihan Wilayah Kerja Puskesmas Ponorogo
201101070 - FITROTIN MAGHFIROH
|
INTISARI
Elfrida Sonbay, 2012. Hubungan Antara Usia Dengan Preeklamsia Pada Ibu
Hamil Di Poli KIA RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara.
Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing I: Hariyanto, M.Pd, Pembimbing II: Etika Desi Yogi, SST
Kata kunci: Usia, Preeklamsia, Ibu Hamil
Menurut data Dinkes Kabupaten Timor Tengah Utara, jumlah kematian ibu tahun 2011 : 12 orang dari 7000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian diantaranya preeklamsia/eklamsia sebanyak 5%, perdarahan sebanyak 50%, infeksi sebanyak 17%, penyebab lainnya sebanyak 28%, data ruang Poli KIA RSUD Kefamenanu tahun 2011 dari 600 ibu hamil yang diperiksa, ibu yang hamil dengan preeklamsia sebanyak 35 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara usia dengan preeklamsia di Poli KIA RSUD kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara.
Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan rancangan penelitian ini adalah studi retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dengan preeklamsia di Poli KIA RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor tengah Utara bulan Januari-Desember 2011, jumlah sampel penelitian ini adalah 35 orang, diambil dengan teknik sampling total populasi. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan januari-februari 2013. Variabel yang diteliti adalah usia (independen) dan preeklamsia (dependen). Metode pengumpulan data untuk variabel usia dan preeklamsia menggunakan data dokumentasi pada Rekam Medik dan Poli KIA, untuk menganalisa hubungan antara kedua variabel menggunakan uji statistik koefisien kontingensi
Sebagian besar ibu hamil berusia >35 tahun (63,0%), hampir seluruhnya (83%) preeklampsia ringan. Analisis data penelitian menggunakan uji koefisien kontingensi diperoleh probability (Ï)=0,039 ≤ É‘ (0,05) yang berarti ada hubungan antara usia dengan preeklamsia pada ibu hamil di Poli KIA RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara, dengan tingkat keeratan rendah (Koefisien Kontingensi=0,330)..
Diharapkan ibu dapat meningkatkan pengetahuan bahwa usia merupakan salah satu faktor terjadinya preeklamsia, sehingga mampu mendeteksi dini jika ada tanda bahaya/komplikasi.
|
Hubungan antara Usia dengan Preeklamsia pada Ibu Hamil di Poli KIA RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara
201202008 - ELFRIDA SONBAY
|
|
Hubungan antara Usia Kehamilan dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir di RSUD Harjono Ponorogo
201201005 - ANIS ANGGRAINI AFIANTI
|
INTISARI
Sumarni, Siti.2012. Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Vulva Hygiene dengan Penyembuhan Luka Perineum di Puskesmas Tladan, Kecamatan Kawedanan, Kab. Magetan. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya, Ponorogo. Bimbingan: 1. Ike Sureni,SKM., M.Kes. 2. Nurlailis Saadah, S.Kp.M. Kes
Kata kunci: Pengetahuan tentang Vulva hygiene, Ibu Nifas, Luka Perineum
Menurut data di wilayah Puskesmas Tladan pada tahun 2009 jumlah pasien bersalin ada 210 orang,117 ibu mengalami luka perineum dan 6 orang (5,13%) di antaranya mengalami infeksi luka perineum. Dan pada tahun 2010 dari 188 persalinan 98 ibu mengalami luka perineum dan 7 ibu (7,14%) mengalami infeksi luka perineum. Dari data tersebut dapat dilihat adanya peningkatan kejadian infeksi luka perineum.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu nifas tentang vulva hygiene dengan penyembuhan luka perineum. Dalam penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan menggunakan desain cross sectional . Besar sampel 23 ibu nifas dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Cara pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji Spearman dengan komputer dengan tingkat kemaknaan Ï≤0,05.
Dari 23 responden didapatkan hampir setengah yaitu 11 orang (47,8%) pengetahuan baik tentang vulva hygiene. Dan dari 23 responden sebagian besar yaitu 16 orang (69,57%) lukanya sembuh primer. Sebanyak 11 ibu nifas (47,8%) memiliki pengetahuan tentang vulva hygiene baik dengan penyembuhan luka 100 % sembuh primer dan sebanyak 7 ibu nifas (30,5%) memiliki pengetahuan tentang vulva hygiene cukup dengan penyembuhan luka (71,43%) sembuh primer dan sebanyak 5 ibu nifas (21,7%) memiliki pengetahuan tentang vulva hygiene kurang dengan penyembuhan luka 80 % sembuh sekunder. Setelah dilakukan uji statistik Spearman dengan komputer Ï= 0,00 ≤0,05 berarti Ho ditolak sehingga terdapat hubungan antara Pengetahuan Ibu Nifas tentang Vulva Hygiene dengan penyembuhan luka perineum.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penyembuhan luka perineum akan berjalan baik dan cepat bila pengetahuan ibu tentang vulva hygiene baik. Sehingga disarankan pada ibu-ibu nifas untukmeningkatkan pengetahuan tentang vulva hygiene yang baik dan benar, disertai nutrisi, mobilisasi, vaskularisasi, dan kebutuhan istirahat yang cukup.
|
Hubungan antara Vulva Hygiene dengan Proses Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Nifas di Wilayah Puskesmas Tladan.
200902097 - SITI SUMARNI
|
|
Hubungan antara Waktu Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) dengan Status Gizi Usia 0-6 Bulan di Desa Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201201127 - WULAN FITRI APRILIA
|
INTISARI
Ariyati, Listya Yuning. 2013. Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Ruptur Perineum Pada Persalinan Normal di BPS Ny“S†Kelurahan Keniten Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Sumini, S.SiT, M.Kes (II) Tri Handayani, S.Psi.
Kata Kunci : Berat Badan Lahir, Ruptur Perineum dan persalinan Normal
Kejadian ruptur perineum pada primipara dan multipara di BPS Ny “S†masih sangat tinggi yaitu dari 25 ibu bersalin normal sebanyak 17 orang mengalami ruptur perineum dengan berat badan lahir >3100 gram. Penyebab ruptur perineum meliputi paritas, berat badan lahir, cara meneran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan berat badan lahir dengan ruptur perineum pada persalinan normal
Desain penelitian adalah korelasi dengan pendekatan Cross sectional. Penelitian dilakukan di BPS Ny†S†Keniten Ponorogo pada bulan Februari 2013 sampai dengan bulan Maret 2013. Populasi penelitian adalah semua ibu bersalin normal di BPS Ny “ S†. Dengan sampel semua ibu bersalin normal di BPS Ny “ S “ yaitu 25 orang ibu bersalin normal yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan tehnik accidental Sampling. Variabel independen adalah berat badan lahir, variabel dependen adalah ruptur perineum. Uji statistik yang yang dilakukan adalah spearman rank dengan ketentuan α = 0,05(5%).
Hasil penelitian yang dilakukan bahwa berat badan bayi yang dilahirkan di BPS Ny â€S†sebagian besar normal yaitu 17 responden (68%) dan hampir setengahnya mengalami ruptur perineum derajat II yaitu sebanyak 12 responden (48%). Hasil uji statistik spearman rank di dapat Ï value = 0,001 Ë‚ α = 0,05 sehingga Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara berat badan lahir dengan ruptur perineum pada persalinan normal dengan correlation coefficient 0,621 dengan tingkat keeratan hubungan cukup.
Disarankan para penolong persalinan meningkatkan mutu pelayanan kebidanan khususnya pertolongan persalinan dengan mengacu pada standart pelayanan kebidanan yang berlaku “ APN “ yang bisa bermanfaat untuk mengurangi kejadian ruptur perineum spontan. Mempertimbangkan / mendiagnosa dengan tepat sebelum melakukan tindakan atau intervensi pada ibu bersalin agar seminimal mungkin mengakibatkan hal – hal yang dapat merugikan pasien. `
|
Hubungan Berat Badan Lahir dengan Rupture Perineum pada Persalinan Normal di BPS NY. “S†Kelurahan Keniten Ponorogo
201002023 - YUNING LISTYA ARIYATI
|
INTISARI
Cahyawati, Cicik. 2012. Hubungan Berat Badan Bayi Baru Lahir dengan Kejadian Rupture Perineum pada Persalinan Normal di Wilayah Kerja Puskesmas Kartoharjo Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Khalimi Sany, S.KM., M.Kes, (II) Murniati, S.ST, M.Kes
Kata kunci : berat badan bayi lahir, rupture perineum, persalinan normal
Data prasurvey, angka kejadian rupture perineum ibu di wilayah kerja Puskesmas Kartoharjo Kabupaten Magetan sebanyak 20 orang (64,52%) dari 31 persalinan normal. Ibu yang tidak rupture perineum berjumlah 11 orang (35,48%). Jumlah BB bayi > 3.000 gr. Dari 28 orang ibu yang melahirkan dengan BB bayi > 3.000 gr yang mengalami rupture berjumlah 19 orang (67,86%). Dari 3 orang ibu yang melahirkan bayi dengan BB < 3.000 gr yang mengalami rupture sebanyak 1 orang (33,33%).
Penelitian ini menggunakan desain survey analitik dengan pendekatan observasional. Penelitian dilaksanakan bulan Januari-Februari 2012. Populasi penelitian adalah seluruh ibu bersalin normal yang mengalami rupture perineum dan tidak rupture di wilayah kerja Puskesmas Kartoharjo Kabupaten Magetan berjumlah 38 orang dengan sampel sebanyak 38 orang, menggunakan tehnik sampling jenuh. Pengumpulan data diperoleh dengan cara observasi langsung. Data dianalisis dengan uji statistik Uji Chi Square dengan menggunakan SPSS for Windows 16.0 dengan nilai kemaknaan p < 0,05
Hasil penelitian yaitu sebagian besar responden mempunyai BB lahir cukup sebanyak 35 responden (92,1%), sebagian besar responden mengalami rupture saat proses persalinan sebanyak 26 responden (68,4%). Dari perhitungan data didapatkan hasil chi kuadrat hitung lebih besar dari chi kuadrat tabel (7,057 > 3,841) dan hasil perhitungan koefisien kontingensi (C) sebesar 0,396.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah ada hubungan berat badan bayi baru lahir dengan kejadian rupture perineum dengan tingkat hubungan rendah sebesar 0,396.Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan tenaga kesehatan, (penolong) perlu lebih mewaspadai terjadinya rupture perineum pada persalinan.
|
Hubungan Berat Badan Lahir Normal dengan Kejadian Ruptur Perineum Pada Persalinan Normal di Poned Puskesmas Kartoharjo
200902057 - CICIK CAHYAWATI
|
|
Hubungan Bermain Kreatif dengan Perkembangan Anak Usia Balita (3-5 Tahun) di PAUD Adinda Kelurahan Kertosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo
201201097 - SANTIKA RATNASARI
|
|
Hubungan Cara Menyusui terhadap Kejadian Puting Lecet pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Panekan Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan
201201049 - IKA TRISTIANI
|
INTISARI
Anita, Sri. 2011. Hubungan Defisiensi Yodium Dengan Prestasi Belajar Di SDN II Kupuk Kecamatan Bungkal Kabupaten ponorogoTahun 2011. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Hariyanto, M.Pd, (II) Sumini, S.SiT.,M.Kes.
Kata kunci: Defisiensi Yodium dan Prestasi Belajar
Kekurangan yodium tidak hanya menyebabkan gondok tetapi juga anak-anak yang mengalami defisiensi yodium akan terganggu kecerdasanya. Hasil survey nasional tahun 2003 Total Goitre Rate (TGR) adalah11,1% pada anak SD. Pada tahun 2007 prevalensi GAKY masih diderita 9,1% anak SD. Sementara di Jawa Timur diketahui 3324 desa (43,77%) yang memiliki kualitas garam di bawah standar. Hasil survey di Kabupaten ponorogo tahun 2006 yang merupakan daerah endemik ringan dengan nilai TGR 10,1%. Hasil survey di 31 wilayah, puskesmas Bungkal termasuk endemik berat. Berdasarkan hasil survey gondok di DSN II Kupuk tahun 2006 jumlah siswa yang di teliti 60 siswa. Tingkat 0 sejumlah 26 siswa, tingkat 1A sejumlah 19 siswa, tingkat 1B sejumlah 15 siswa, nilai TGR 56,6%. Data prestasi belajar tahun 2010 terdapat 56 siswa yang nilai rata-ratanya di bawah rata-rata kelas dari jumlah keseluruhan siswa sebanyak 116 siswa. Dengan pengetahuan yang baik mengenai pentingnya yodium untuk tubuh kita maka akan mengurangi masalah yang diakibatkan oleh defisiensi yodium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa hubungan antara defisiensi yodium dengan prestasi belajar di SDN II Kupuk Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian analitik dimana bertujuan untuk menganalisa hubungan defisiensi yodium dengan prestasi belajar. Dengan rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independent dan dependent. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SDN II Kupuk kelas I-V sebanyak 94 siswa. Sampel diambil dengan teknik proportionate stratified random sampling sebanyak 76 siswa. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistik chi square. Nilai signifikasi ditentukan dengan nilai Ï<0,05.
Dari hasil uji statistik didapatkan nilai signifikan Ï=0,026 yang berarti maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang mengandung arti ada hubungan antara defisiensi yodium dengan prestasi belajar di SDN II Kupuk Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo. Koefisien kontingensi didapatkan 0,248 yang berarti tingkat koefisien korelasinya rendah.
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara defisiensi yodium dengan prestasi belajar di SDN II Kupuk Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo.
Berdasarkan hasil di atas maka diharapkan keluarga meningkatkan konsumsi garam beryodium serta mengetahui teknik penggunaan garam beryodium yang tepat dan benar serta keluarga diharapkan mengurangi makanan yang menghambat absorbsi yodium seperti getah ketela pohon, kobis, getah labu siam, dan kulit ari kacang tanah.
|
Hubungan Defisiensi Yodium dengan Prestasi Belajar Anak di SDN II Kupuk Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo.
200801031 - SRI ANITA
|
INTISARI
Masfufah, 2012. Hubungan dukungan suami dengan frekuensi kunjungan Ante Natal Care di wilayah kerja Puskesmas Jambon Kabupaten Ponorogo Tahun 2012. Karya Tulis Ilmiah. Akademi kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing: (I) Hariyanto, M.Pd. (II) Dr. Siti Nurfaidah, MMRS.
Kata Kunci : Dukungan suami, frekuensi kunjungan Ante Natal Care.
Angka kematian ibu dan kematian bayi yang tinggi menunjukkan masih rendahnya kualitas kesehatan. Angka kematian ibu yang tinggi. Sebenarnya dapat dicegah melalui salah cara/kegiatan efektif seperti pemeriksaan kehamilan yang baik dan sesuai dengan standar yang disebut Ante Natal Care (ANC) secara rutin. Selain peran petugas kesehatan, dukungan suami juga sangat diharapkan guna memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu selama hamil, sehingga kehamilannya sehat dan dapat melahirkan bayi dengan selamat.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan frekuensi kunjungan Ante Natal Care di wilayah kerja Puskesmas Jambon Kabupaten Ponorogo 2012. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian korelasi dengan jumlah sampel 30 responden dengan teknik consecutif sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuisoner dan melihat catatan di buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) pada ibu hamil, dan untuk menguji hipotesis peneliti menggunakan tehnik data dengan uji statistik Chie Square (X2)
Hasil analisa data diperoleh dukungan keluarga baik 63,4% dan dukungan keluarga buruk sebanyak 36,6%. Sedangkan untuk frekuensi kunjungan Ante Natal Care diperoleh hasil kunjungan rutin 60% dan kunjungan tidak rutin sebanyak 40%. Dari pengujian hipotesis diperoleh harga X2 = 4,041. Hasil ini lebih besar dari harga X2 tabel yaitu 3.841, dan hubungan antara dua variabel adalah 0,345. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan frekuensi kunjungan Ante Natal Care.
Sebagai upaya tidak lanjut dari hasil penelitian ini suami sebagai kepala keluarga pada khususnya dan anggota keluarga yang lain pada umumnya hendaknya dapat bertanggung jawab dan melaksanakan tugas dan fungsi suami dalam pemeliharaan kesehatan dengan cara memotivasi ibu hamil agar dapat meningkatkan kunjungan Ante Natal Care. Demikian pula halnya bagi petugas pelaksana Ante Natal Care dalam hal ini Puskesmas Jambon Ponorogo sebagai pusat pembinaan kesehatan masyarakat diharapkan untuk lebih meningkatkan pemberian pendidikan kesehatan ibu hamil yang tidak hanya diberikan ibu hamil tapi juga kepada anggota keluarga khususnya suami agar dapat memberikan dukungan sepenuhnya kepada ibu hamil.
|
Hubungan dukungan Keluarga dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo
200902020 - MASFUFAH
|
INTISARI
Yanuaria Masu, 2013, Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kegagalan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Noemuti Kecamatan Noemuti Kabupaten Timor Tengah Utara. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (1) Ike Sureni, SKM. M.Kes. Pembimbing (2) Sumini, S.Si.T, M.Kes.
Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Kegagalan Ibu, ASI Eksklusif.
Keberhasilan memberi ASI Eksklusif tidak semata – mata berada ditangan ibu. Dukungan orang – orang sekitar juga sangat penting, mulai dari suami, orang tua, teman hingga tenaga kesehatan. Suami dan orang tua memegang peranan besar terhadap keberhasilan pemberian ASI Eksklusif. Di Puskesmas Noemuti pencapaian ASI Eksklusif pada tahun 2012 mencapai 60,71%, dan masih dibawah target 80% serta bayi yang tidak mendapat ASI Eksklusif mencapai 39,28%. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kegagalan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Noemuti Kecamatan Noemuti Kabupaten Timor Tengah Utara.
Jenis penelitian ini adalah analitik korelasi dengan pendekatan Cross sectional. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari – Februari 2013 di wilayah Puskesmas Noemuti, Kecamatan Noemuti, dimana dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu Dukungan Keluarga dan Kegagalan Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif. Populasi dan sampel adalah semua ibu yang mempunyai bayi berusia 6 – 11 bulan di wilayah Puskesmas Noemuti Kecamatan Noemuti pada bulan Januari dan Februari dengan jumlah 45 ibu, dengan teknik sampel total sampling. Instrumen penelitian dengan kuesioner. Pengolahan data dengan editing, coding, tabulating dan scoring. Analisa data dengan uji Spearman Rank dengan SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah ibu yaitu 20 (44,5%) mendapat dukungan kurang dan sebagian besar ibu yaitu 27 (60%) memberikan ASI dan PASI pada bayinya. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kegagalan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif dengan nilai Ï = 0,000 dan koefisien korelasi = -0,830 yang berarti semakin tinggi dukungan keluarga semakin rendah kegagalan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif.
Saran bagi keluarga hendaknya lebih meningkatkan perannya dalam memberikan dukungan dan motivasi bagi ibu hamil untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya sampai usia 6 bulan.
|
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kegagalan Ibu dalam Memberi Asi Eksklusif di Wilayah Puskesmas Neomuti Kabupaten Timor Tengah Utara
201202035 - YANUARIA THEODORA MASU
|
INTISARI
Lestari, Retno. 2013. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Lansia dalam Mengikuti Posyandu Lansia di Posyandu Lansia Desa Sumberdukun Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Hariyanto,M.Pd (II) Etika Desy Yogi, S.ST.
Kata kunci: Dukungan Keluarga, kepatuhan lansia, Posyandu Lansia
Jumlah penduduk lansia yang berusia 45-59 tahun sebanyak 89.840 orang (10,87%) dan penduduk yang berusia 60 tahun ke atas sebanyak 59.381 orang (7,18%) lansia dari jumlah penduduk Magetan sebanyak 826.000 jiwa. Jumlah lansia di kecamatan Ngariboyo adalah 8.622. Jumlah lansia Dukuh Dakutah Desa Sumberdukun sebanyak 82 lansia dan yang mengikuti posyandu lansia sebanyak 36 lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia dalam mengikuti posyandu lansia di posyandu lansia Desa Sumberdukun Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan.
Jenis penelitian ini kuantitatif dengan studi korelasi dan menggunakan pendekatan retrospective. Jumlah populasi sebanyak 82 orang dan sampel yang diambil semua lansia yang mengikuti posyandu lansia bulan april tahun 2013. Alat pengumpul data dukungan keluarga dengan kuesioner dan kepatuhan dengan observasi buku kunjungan posyandu lansia. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistic spearman rank, signifikasi ditentukan dengan nilai p<0,05.
Hasil penelitian menunjukan dukungan negatif 28 orang dan dukungan positif 20 orang sedangkan kepatuhan diperoleh patuh 23 orang dan tidak patuh 25 orang. Berdasarkan hasil SPSS menunjukkan terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia dalam mengikuti posyandu lansia. Nilai probability (ï²)=0.000. Nilai coefficient correlation 0.627, dengan keeratan hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia ini adalah kuat.
Disarankan agar petugas posyandu lansia meningkatkan penyuluhan dan informasi pada keluarga tentang pentingnya mengikuti posyandu lansia sehingga mampu memberikan dukungan kepada lansia untuk selalu patuh dalam kegiatan posyandu lansia.
|
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Lansia dalam Mengikuti Posyandu Lansia di posyandu Lansia Desa Sumberdukun Kec. Ngariboyo Kabupaten Magetan
201001032 - RETNO LESTARI
|
|
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Membawa Balitanya ke Posyandu Mekarsari Desa Nglopang Kecamatan Parang Kabupaten Magetan
201301069 - YUNISA HEPYANA
|
|
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Balita Usia 7-12 Bulan di Desa Karang Gebang Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo
201201056 - KASITYA VINA MARDANI
|
|
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Rutinitas Lansia Datang ke Posnyandu Lansia di Desa Kunti Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo
201201087 - RATNA NUR FAIDAH
|
|
Hubungan Dukungan Sosial dengan Tingkat Kecemasan Remaja Putri dalam Menghadapi Menarche
200902089 - PARSI RAHMAWATI
|
INTI SARI
F. S. Deny. 2014. Hubungan Dukungan Sosial Keluarga terhadap Tingkat Kecemasan Remaja Putri Menghadapi Menarche di SDN 3 Trisono Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo Tahun 2014. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Hariyanto, M. Pd., (II) Etika Desi Yogi, S. ST., M. Si.
Kata Kunci: Dukungan Sosial Keluarga, Tingkat Kecemasan, Remaja, Menarche.
Ketika anak perempuan mengalami menstruasi pertama, hal ini menimbulkan kecemasan pada sebagian remaja putri. Orang terdekat dikeluarga yaitu ibu sehingga komunikasi pada hal sensitif relatif terbuka, peran ibu untuk mendukung remaja putri menghadapi menarche dibutuhkan guna mengurangi kecemasan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada tanggal 1 februari 2014 didapatkan hanya 3 remaja putri (30%) menyatakan mendapatkan dukungan keluarga,7 remaja putri (70%) kurang mendapatkan dukungan keluarga, siswa putri yang mengalami tingkat kecemasan berjumlah 6 siswi dan 4 siswi mengatakan biasa saja. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial keluarga tehadap tingkat kecemasan remaja putri menghadapi menarche di SDN 3 Trisono Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian menggunakan kuantitatif, desain penelitian dengan korelasi cross sectional. Penelitian dilakukan pada tanggal 29 Maret 2014 dengan populasi siswi dan keluarga siswi kelas IV, V, dan VI yang belum mengalami menstruasi berjumlah sampel 30 orang, tehnik sampling yang digunakan accidental sampling berjumlah sampel 30 orang. Instrument untuk meneliti dukungan sosial keluarga adalah kuesioner dan instrument tingkat kecemasan dengan checklist HARS. Dalam penelitian ini variabel independent adalah dukungan sosial keluarga dan variabel dependent adalah tingkat kecemasan remaja putri menghadapi menarche. Hubungan antara variabel dianalisis menggunakan uji rank spearman.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar 20 responden (66,67%) memberikan dukungan positif dan 18 responden (60%) tingkat kecemasan remaja putri menghadapi menarche sedang. Berdasarkan hasil uji Rank Spearman didapatkan sig 0,021 < 0,05, artinya ada hubungan dukungan sosial keluarga terhadap tingkat kecemasan remaja putri menghadapi menarche, dengan hasil -0,421 berarti tingkat keeratan hubungannya sedang dan arah korelasi bersifat negatif. Semakin tinggi dukungan sosial keluarga maka semakin cemas menghadapi menarche.
Diharapkan orang tua dan keluarga khusus ibu kandung pada anak saat menghadapi menarche, dapat memberikan pengetahuan tentang menstruasi pada remaja putri yang sudah menstruasi dan yang belum mentruasi agar dapat mengurangi tingkat kecemasan.
|
Hubungan Dukungan Sosial Keluarga terhadap tingkat Kecemasan Remaja Putri Menghadapi Menarche di SDN 3 Trisono Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo
201101009 - DENY FERDIANA SARI
|
INTISARI
Tsania. Alma. 2012. Hubungan Disminore Dengan Aktivitas Belajar-Mengajar Santriwati Di Pondok Pesantren Al-Iman Putri Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Khalimi Sany S.KM.M.Kes, (2) Hj. Thursini S.ST
Kata Kunci: Dismenore, Aktivitas
. Dysmenorrhea bisa mempengaruhi lebih dari separuh wanita menstruasi, dan prevalensi yang dilaporkan telah sangat bervariasi. Sebuah survei terhadap 113 pasien dalam pengaturan praktek keluarga menunjukkan prevalensi 29-44% dari dismenore, tetapi tingkat prevalensi setinggi 90% pada wanita berusia 18-45 tahun telah dilaporkan. Hasil studi pendahuluan di Pondok Pesantren Al-Iman Putri Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo didapatkan bahwa santriwati kelas X dan kelas XI dengan total 100 pelajar didapat data bahwadenganjumlah57pelajartersebut pernah mengalami nyeri haid (dismenore) dan kadang ada yang sampai meminta izin untuk tidak mengikuti kegiatan belajar-mengajar karena tidak tahan terhadap dismenore yang mereka alami. Tujuan penelitian untuk mengetahui Hubungan. Dismenore Dengan Aktivitas Belajar-Mengajar Santriwati.
Waktu penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 01 Juni 2012 sampai dengan 30 Juni 2012. Desain penelitian yang digunakan adalahkorelasi analitik. Penelitian ini dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pada penelitian ini populasinya semua pelajar kelas X dan kelas XI santriwati yang telah mengalami menstruasi yakni sebanyak 100 santriwati, metode yang digunakan pengambilan sampel ini adalah teknik Non Probability Sampling(Purposive Random Sampling), jumlah sampel adalah 57 santriwati. Dalam penelitian ini variabelnya adalah Dismenore dan Aktivitas Belajar-mengajar.
Berdasarkan hasil penelitian didapat tingkatan nyeri tertinggi adalah nyeri sedang dengan total 31 santriwati (54%), diketahui bahwa kriteria tindakan paling besar adalah pada tindakan kurang dengan total 30 (53%) responden. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Spearman Rank diperoleh bahwa p = 0,000 yang berarti kurang dari 0,05 sehingga Ho ditolak atau H1 diterima yang berarti ada hubungan antara dismenore dengan aktifitas belajar-mengajar santriwati di pondok pesantren Al-Iman putri Babadan Ponorogo dengan tingkat keeratan 0,603 yang berarti tingakat keeratan kuat.
Disarankan bagisantriwati untuk dapat menerapkan pola hidup sehat dan dan mengetahui pentingnya aktifitas belajar mengajar agar dapat mengurangi terjadinya dismenore tidak mengganggu aktivitas belajar mengajar.
|
Hubungan Dysmenorhea dengan Aktivitas Belajar Mengajar Santriwati di Pondok Pesantren Al-Iman Putri Kabupaten Ponorogo
200901001 - ALMA TSANIA RAHMAWATI
|
INTISARI
Handayani. Sri. 2012. Hubungan Gizi Buruk Dengan Perkembangan Balita Usia 1-5 Tahun di Desa Tahunan Baru Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Sumini, S.Si.T.,M.Kes, (2) Ike Sureni, S.KM,.M.Kes.
Kata Kunci: Gizi buruk, perkembangan
Gizi buruk adalah keadaan kekurangan gizi menahun yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dari makanan sehari-hari, sehingga anak mengalami marasmus, kwasiorkhor atau marasmus kwasiorkhor. Perkembangan (development) adalah peningkatan kemampuan dalam hal struktur dan fungsi tubuh yang kompleks. Perkembangan memiliki pola yang teratur dan dapat diprediksi, yang merupakan hasil dari proses pematangan. Masalah yang terjadi dari 30 balita yang mengalami gizi buruk didapat 29 mengalami perkembangan yang mentimpang dan 1 dengan perkembangan meragukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gizi buruk dengan perkembangan balita usia 1-5 tahun di desa Tahunan baru Kec. Tegalombo Kab. Pacitan.
Desain penelitian yang digunakan adalah menggunakan pendekatan cross sectional. Pada tanggal 20 Juni – 20 Juli 2012 penelitian ini populasinya adalah semua balita penderita gizi buruk usia 1 sampai 5 tahun di desa Tahunan baru kecamatan Tegalombo kabupaten Pacitan dengan jumlah balita gizi buruk sebanyak 30 balita, metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah total sampel 30 balita gizi buruk. Dalam penelitian ini variabel independent gizi buruk dan variabel dependent adalah perkembangan. Analisa data dengan menggunakan Spearman Rank.
Berdasarkan hasil penelitian didapat dari balita gizi buruk dengan kriteria marasmus adalah 28 balita (93%), dan disusul kuashiorkor dengan total 2 balita (7%), dan marasmus kuashiorkor adalah 0 balita (0%). Perkembangan balita dapat diketahui bahwa balita yang mengalami perkembangan yang menyimpang adalah 29 balita (97%), dan balita yang mengalami perkembangan meragukan 1 balita (3%) sedangkan pada perkembangan normal adalah 0 balita (0%). Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Spearman Rank diperoleh bahwa p = 0,000 dengan taraf signifikan (a) 0,05 sehingga Ho ditolak atau Ha diterima yang berarti membuktikan adanya hubungan antara gizi buruk terhadap perkembangan balita usia 1-5 tahun di Desa Tahunan Baru Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan dan dari hasil perhitungan diatas menunjukkan tingkat keeratan 0,695 yang berarti kuat.
Diharap untuk mengurangi penderita gizi buruk maka ibu dapat memperhatikan asupan gizi pada anaknya dengan baik dan untuk mencegah adanya gizi buruk ibu diharap teratur dalam mengikuti program posyandu balita.
|
Hubungan Gizi Buruk dengan Perkembangan Balita Usia 1-5 Tahun di Desa Tahunan Baru Kec. Tegalombo Kab. Pacitan.
200901044 - SRI HANDAYANI
|
INTISARI
Febri Hasanah, Lely. 2012. Hubungan Inisiasi Menyusui Dini Dengan Involusi Uteri Pada Ibu Post Partum Spontan Di Klinik Dan Rumah Bersalin Sekarwangi Magetan. Pembimbing (I) : Eliya Rohmah, S.Kp., M.Kes (II) : Hj. Thursini, S.ST
Kata Kunci : Inisiasi Menyusui Dini, Involusi Uteri, Ibu Post Partum Spontan
Dari survey awal yang telah dilakukan di RB dan Klinik Sekar Wangi Magetan, berdasarkan data rekam medik pada bulan September tahun 2011 tercatat ada 38 ibu melahirkan secara normal terdapat 10 ibu (26%) mengalami involusi terlambat atau sub involusi, dimana tidak semua ibu bersalin berhasil melakukan program Inisiasi Menyusu Dini dengan alasan-alasan tertentu. Dari 38 ibu bersalin normal pada bulan September 2011 yang tidak berhasil IMD adalah 7 ibu (18%). Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan Inisiasi Menyusu Dini dengan involusi uteri pada persalinan normal di Klinik dan Rumah Bersalin Sekar Wangi Magetan.
Jenis penelitian ini adalah studi penelitian penelitian analitik korelasiâ€, dalam penelitian ini peneliti melakukan studi cross sectional, Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu postpartum spontan yang melakukan IMD di Klinik dan Rumah Bersalin Sekar Wangi Magetan. Jumlah ibu bersalin normal di Klinik dan Rumah Bersalin Sekar Wangi Magetan selama bulan Januari-Oktober 2011 adalah 445 ibu dan rata-rata setiap bulan jumlah ibu bersalin normal adalah 41 ibu, sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu post partum spontan hari ke 10, teknik sampling yang digunakan adalah secara accidental sampling, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows menunjukkan dengan dilakukan uji chi square bahwa tidak ada hubungan inisiasi menyusu dini dengan involusi uteri pada ibu post partum spontan di RB dan Klinik Sekar Wangi Magetan, diketahui dari hasil probabilitas sig. 2-tailed 0,048 < 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan inisiasi menyusu dini dengan involusi uteri pada ibu post partum spontan di RB dan Klinik Sekar Wangi Magetan dengan value sebesar 0,.319.
Peneliti mengharapkan agar pelayanan kesehatan mengingat menyusui lebih menguntungkan baik secara medis dan ekonomis maka sebaiknya tempat pelayanan menerapkan rawat gabung secara intensif, sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat.
|
Hubungan Inisiasi Menyusu Dini dengan Involusi Uteri pada Ibu Post Partum Spontan di Klinik dan Rumah Bersalin Sekarwangi Magetan
200902075 - LELY FEBRI HASANAH
|
|
Hubungan Inisiasi Menyusu Dini dengan Involusi Uterus pada Ibu Post Partum Normal di Bidan Praktek Mandiri Ny. `S` Desa Bagi Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun
201301001 - ALFI YATUL KASANAH
|
INTISARI
Ayu Mardiono, Tantri 2012. Hubungan Jenjang Pendidikan Ibu Menyusui dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Posyandu Desa Joresan I Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo Tahun 2012. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing I: Ani Rosita, S.Kep.,Ners., M.Kes, Pembimbing II: Ika Mustika S.ST.
Kata Kunci : Jenjang Pendidikan, Pemberian, ASI Eksklusif
Rendahnya tingkat pemahaman tentang pentingnya ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kelahiran bayi dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat yang terkandung dalam ASI. Diwilayah Desa Joresan Kecamatan Mlarak belum memberikan ASI eksklusif pada bayinya secara penuh dan menyeluruh yaitu pada tahun 2011 sebanyak 13 dari 49 orang sasaran (26,5%) karena ada sebagian ibu yang jenjang pendidikan rendah belum mengetahui manfaat ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenjang pendidikan ibu menyusui dengan pemberian ASI eksklusif di posyandu Desa Joresan I Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional ,dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui yang bayinya telah mencapai usia 6 bulan sebanyak 30 orang di Posyandu Desa Joresan I Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo,kemudian diambil dengan teknik pengambilan sampel secara total sampling sebanyak 30 orang.Waktu penelitian dilaksanakan 1 Maret s/d 31 Maret 2012.Variabel yang diteliti adalah jenjang pendidikan ibu menyusui (Independent) dan pemberian ASI Eksklusif (Dependent). Metode pengumpulan data untuk kedua variabel menggunakan kuesioner yangbersifat tertutup dan rahasia.Untuk menganalisa hubungan antara kedua variabel menggunakan uji statistik Spearman Rank.
Hasil perhitungan didapatkan sebagian besar responden jenjang pendidikan SLTA (56,7%) dan sebagian besar ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan (66,7%). Bahwa tingkat signifikan p < 0.05 didapatkan nilai p = 0.029 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan jenjang pendidikan ibu menyusui dengan pemberian ASI eksklusif dengan Correlation Coefficient dengan hasil 0.400 yang artinya menunjukkan tingkat keeratan sedang.
Diharapkan ibu-ibu yang mempunyai bayi lebih aktif lagi dalam mencari informasi tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif, yang bermanfaat sebagai daya tahan tubuh bayi, pertumbuhan dan perkembangan bayi. Karena dalam pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi tingkat kematian bayi yang dikarenakan berbagai penyakit yang menimpanya.
|
Hubungan Jenjang Pendidikan Ibu Menyusui dengan Pemberian ASI Eksklusif di Posyandu Desa Joresan I Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo.
200901048 - TANTRI AYU MARDIONO
|
INTISARI
Ayu Susilo Utami, Yoga. 2011. Hubungan Jenjang Pendidikan Ibu Hamil Dan Ibu Bersalin Dengan Pemilihan Penolong Persalinan Di Desa Munggu Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo. Pembimbing I : Hariyanto, M.Pd, Pembimbing II : Nurlailis Saadah, S.Kp.,M.Kes.
Kata Kunci : Jenjang Pendidikan, Pemilihan, Penolong Persalinan.
Di Indonesia saat ini masih banyak dijumpai persalinan yang ditolong oleh tenaga non Nakes. Salah satu faktor penyebabnya adalah tingkat pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenjang pendidikan ibu hamil dan ibu bersalin dengan pemilihan penolong persalinan di Desa Munggu Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dan Ibu bersalin yang berada di Desa Munggu Tahun 2010, jumlah sampel penelitian 51 orang, diambil dengan teknik simple random sampling. Waktu penelitian dilaksanakan pada Juni 2011. Variabel yang diteliti adalah jenjang Pendidikan ibu hamil dan ibu bersalin (independent) dan Pemilihan Penolong Persalinan (dependent). Metode pengumpulan data untuk variabel jenjang pendidikan dengan menggunakan kuesioner, untuk variabel pemilihan penolong persalinan menggunakan kuesioner. Untuk menganalisa hubungan antara kedua variabel menggunakan uji statistik Koefisien Kontingensi
Hasil uji Koefisien Kontingensi diperoleh probability (p)=0,045 ≤ α(0,05), yang berarti ada hubungan antara jenjang pendidikan ibu hamil dan ibu bersalin dengan pemilihan penolong persalinan di Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, dengan tingkat keeratan rendah (Koefisien Kontingensi=0,330). Ibu hamil dan ibu bersalin sebanyak 80,39% memilih tenaga Nakes dan sebanyak 19,61% memilih Non-Nakes sebagai penolong persalinan.
Diharapkan peneliti lain untuk meneliti faktor yang mempengaruhi pemilihan penolong persalinan.
|
Hubungan Jenjang Pendidikan Ibu Hamil dan Ibu Bersalin Dengan Pemilihan Penolong Persalinan di Desa Munggu Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo.
200801038 - YOGA AYU SUSILO UTAMI
|
Correlation of Education and Employment of Mother with Toddler Development Age 12 - 60 Months in Hamlet Bentong Village Semanding District of Kauman Ponorogo
|
Hubungan Jenjang Pendidikan dan Pekerjaan Ibu dengan Perkembangan Balita Usia 12-60 Bulan di Dusun Bentong Desa Semanding Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201301009 - AVIDATUL MARHAMAH
|
|
Hubungan Jenjang Pendidikan dengan Kepatuhan Ibu Balita Datang ke Posyandu Kelurahan Purbosuman di Wilayah Kerja Puskesmas Ponorogo Selatan Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201201118 - WURI TITI NILAWARDANI
|
|
Hubungan Jenjang Pendidikan dengan Kepatuhan Kontrol IUD di BPM Ny `S` Desa Pagerukir Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
201301068 - YULIANI
|
|
Hubungan Jenjang Pendidikan dengan Minat Ibu Pasangan Usia Subur (PUS) Menjadi Akseptor KB Implant di Dusun Gadungan Desa Padi Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan
201201108 - TRI REGNAWATI
|
|
Hubungan Jenjang Pendidikan dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi Pada Ibu Pasangan Usia Subur (PUS) di Posyandu Mantren Desa Bader Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun
201401033 - SITI MUNAWAROH
|
INTISARI
Marlia, Naning. 2012. Hubungan Jenjang Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara di BPS Suwarti Karangrejo Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Hariyanto, M.Pd, (II) Arma Debrina, S.Si (Apt).
Kata kunci : pendidikan, pengetahuan, perawatan payudara, ibu nifas
Menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2006-2007, didapati jumlah pemberian ASI eksklusif pada bayi di bawah usia dua bulan hanya mencakup 64% dari total bayi yang ada. Masih rendahnya pemberian ASI pada bayi dikarenakan 76% ibu nifas tidak mengetahui tentang perawatan payudara dan 46% diantaranya ibu mengalami beberapa masalah dalam menyusui seperti puting susu lecet, pembengkakan payudara, abses payudara, mastitis, puting susu tenggelam dan lain sebagainya. Hasil studi pendahuluan didapatkan bahwa dari 10 ibu nifas, 7 orang tidak tahu tentang perawatan payudara. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan jenjang pendidikan dengan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di BPS Suwarti Karangrejo Magetan.
Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2011. Populasi penelitian adalah semua ibu nifas di BPS Suwarti Karangrejo Magetan yang berjumlah 38 orang dengan sampel sebanyak 35 orang, menggunakan tehnik accidental sampling. Pengumpulan data diperoleh dengan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji statistik menggunakan Uji Rank Spearman dengan menggunakan SPSS for Windows 16.0 dengan nilai kemaknaan p < 0,05
Hasil penelitian sebagian besar ibu nifas di BPS Suwarti Karangrejo Magetan yaitu sebanyak 13 responden (37,1%) mempunyai pendidikan dasar (SD dan SLTP), sebagian besar ibu nifas yaitu sebanyak 19 responden (54,3%) mempunyai pengetahuan cukup tentang perawatan payudara. Hasil Uji Rank Spearman pada taraf kesalahan 5% didapatkan hasil nilai rho (ï²) hitung = 0,586 dan nilai p = 0,000, dimana p = 0,000 < 0,05, sehingga disimpulkan bahwa ada hubungan antara jenjang pendidikan dengan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di BPS Ny. Suwarti Karangrejo Magetan.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah ada hubungan antara jenjang pendidikan dengan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan ibu nifas dapat meningkatkan pengetahuannya tentang perawatan payudara melalui media massa, penyuluhan dan konsultasi kepada tenaga kesehatan.
|
Hubungan Jenjang Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Payudara di BPS Ny “S†Desa Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan
200902083 - NANING MARLIA
|
INTISARI
Yosefina Maria Taus, 2013. Hubungan Jenjang Pendidikan Ibu Balita Dengan Cakupan D/S Setelah Imunisasi Lengkap di Posyandu Kelurahan Kefa Utara Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah .Utara. Karya tulis ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) Ike Sureni S.K.M M.Kes. Pembimbing (2) Sumini S.SiT,M.Kes.
Kata Kunci: Jenjang Pendidikan, Ibu Balita , Cakupan D/S, Imunisasi.
Berdasarkan data yang ada bahwa tiap tahun ada penurunan partisipasi masyarakat yang datang berkunjung ke posyandu yaitu pada tahun 2011 49,2 % dan pada tahun 2012 yang datang berkunjung ke posyandu 43,5% di posyandu Kelurahan Kefa Utara Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Jenjang Pendidikan Ibu Balita Dengan Cakupan D/S Setelah imunisasi Lengkap .
Jenis penelitian ini adalah korelasi dengan Crossectional. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari- Maret 2013 .Populasi penelitian ini adalah semua ibu balita 1-5 Tahun di posyandu Kelurahan Kefa Utara Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara berjumlah 127 orang,teknik yang digunakan adalah sampel random sapling dengan jumlah 96. Pengumpulan data dengan studi dokumentasi. Pengolahan data dengan editing,coding, tabulating dan scoring. Analisa data dengan uji Spearman Rank dengan SPSS.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for windows uji statistic spearmen rank dengan nilai p = 0,002 yang berarti p < α 0,05 berarti ada hubungan antara jenjang pendidikan ibu balita dengan cakupan D/S setelah imunisasi lengkap, dan tingkat keeratan hubungannya = 0,315 yang berarti rendah tingkat keeratannya.
Saran kepada petugas kesehatan khususnya Bidan untuk lebih memberikan penyuluhan dan informasi pada ibu balita tentang partisipasi untuk membawa balitanya ke posyandu, sehingga mampu meningkatkan prilaku ibu balita terhadap penimbangan dan untuk meningkatkan jumlah kunjungan balita terutama kunjungan setelah imunisasi lengkap.
|
Hubungan Jenjang Pendidikan Ibu Balita dengan Cakupan D/S Setelah Imunisasi Lengkap di Posyandu Kefa Utara Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara
201202036 - YOSEFINA MARIA TAUS
|
INTISARI
Anjaryani,Sri.2014.Hubungan Jenjang Pendidikan Ibu Dengan Perkembangan Balita Usia 3-5 Tahun di Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Persatuan Desa Kalimalang Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing : (I) Sumini, S.Si.T.,M.Kes, (II) Tri Handayani, S.Psi
Kata kunci: Jenjang pendidikan ibu, perkembangan balita
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.Masalah yang ada di Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Persatuan Desa Kalimalang ada 1 anak yang mengalami gangguan perkembanganyaitu Down Syndrom. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenjang pendidikan ibu dengan perkembangan balita usia 3-5 tahun di Taman Kanak-Kanak Dharma Wanita Persatuan Desa Kalimalang Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
Penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan rancangan cross sectional. Lokasi penelitian di Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Persatuan Desa Kalimalang Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo dan dilaksanakan pada bulan Maret- April 2014. Jumlah populasi 34 balita dan ibu balita. Jumlah sampelnya ibu balita dan balita sebanyak 34. Teknik sampling yang digunakan sampling jenuh. Pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. Data yang di peroleh dalam penelitian ini diolah dengan uji statistik Spearman Rank dengan menganalisa hubungan antara dua variabel ordinal dan ordinal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pendidikan ibu balita pendidikan dasar. Sebagian besar balita mengalami penyimpangan perkembangan. Hasil statistik Spearman Rank menunjukkan bahwa Ï=0,001 yang berarti Ï<α dengan α = 0,05 yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenjang pendidikan ibu dengan perkembangan balita usia 3-5 tahun di Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Persatuan Desa Kalimalang Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo dan koefisisen korelasi 0,553 menunjukkan tingkat keeratan hubungan sedang.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa balita yang mengalami penyimpangan perkembangan lebih banyak terjadi pada ibu yang jenjang pendidikannya dasar. Sehingga disarankan ibu lebih terbuka untuk menerima informasi dari luar dan lebih banyak memberikan stimulasi pada balitanya.
|
Hubungan Jenjang Pendidikan Ibu dengan Perkembangan Balita Usia 3-5 Tahun di Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Persatuan Desa Kalimalang Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201101063 - SRI ANJARYANI
|
|
Hubungan Jenjang Pendidikan Ibu dengan Status Gizi Pada Balita Usia 1-5 Tahun di Posnyandu Melati 2 Desa Duri Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
201401037 - SURLINA TRIO MURYANTI
|
|
Hubungan Jenjang Pendidikan Ibu Hamil dengan Motivasi Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Sumbersari Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun
200702030 - WINARNI
|
|
Hubungan Jenjang Pendidikan Ibu Hamil dengan Pengetahuan tentang Kehamilan Resiko Tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Ronowijayan Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo
201201078 - NOVY INDAH BAYU PRATAMA
|
INTISARI
Suryani, Ika. 2012. Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Motivasi Kunjungan ke Posyandu Balita Dusun Tunggur Desa Karangan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Hariyanto, M.Pd (II) Dwi Nurjayanti.S.ST, M.Kes.
Kata Kunci : Tingkat pendidikan, Motivasi, Posyandu
Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu proses perkembangan peserta didik menuju ke arah ke dewasaan sedangkan motivasi suatu dorongan dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Posyandu Dusun Tunggur Desa Karangan didapatkan yang selalu aktif melakukan kunjungan ke posyandu sebanyak 52 balita (48,5% balita) sedangkan sisanya sebanyak 55 balita (51,4% balita) tidak melakukan kunjungan ke posyandu Dusun Tunggur Desa Karangan. Sedangkan tingkat pendidikan didapatkan SD = 65 ibu, SLTP = 27 ibu , SLTA =15 ibu.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Motivasi Kunjungan ke Posyandu Balita Dusun Tunggur Desa Karangan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo .
Jenis penelitian ini adalah Deskriptif Korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah, Semua ibu yang mempunyai balita sebanyak 107 ibu balita Dusun Tunggur Desa Karangan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo. jumlah sampel 45 ibu diambil dengan teknik Accidental Sampling dilaksanakan pada bulan Juli. Variabel yang diteliti adalah Variabel Independen adalah tingkat pendidikan orang tua dan Variabel Dependen adalah motivasi kunjungan ke posyandu balita. Metode pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner untuk menganalisa penelitian ini menggunakan metode prosentase skoring.
Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan bahwa dengan menggunakan Spearman Rank dengan α (derajat kemaknaan) 0,05 mengenai tingkat pendidikan ibu dan motivasi ibu dengan bantuan program SPSS 12 for Windows, didapatkan hasil ï² = 0,000 ï² > ï¡(0.05) artinya Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan antara variabel. Besarnya koefisien korelasi adalah 0,914 ini berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Motivasi Kunjungan ke Posyandu Balita Dusun Tunggur Desa Karangan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo.
Diharapkan tenaga kesehatan lebih memperhatikan kunjungan balita ke posyandu serta lebih memotivasi ibu untuk aktif dalam kegiatan kegiatan-kegiatan yang dianjurkan petugas kesehatan seperti aktif melakukan kunjungan posyandu setiap bulan.
|
Hubungan Jenjang Pendidikan Orang Tua dengan Motivasi Kunjungan ke Posyandu Balita Dusun Tunggur Ds. Karangan Kec. Badegan Kabupaten Ponorogo
200901021 - IKA SURYANI
|
INTISARI
Susanti, Evi. 2012. Hubungan Karakteristik Pasangan Usia Subur (PUS) Dengan Keikutsertaan Dalam Pemeriksaan Pap Smear di Wilayah Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Khalimi Sany, S.KM.,M.Kes, (II) Dwi Nurjayanti, S.ST.
Kata kunci : karakteristik pus, keikutsertaan, pemeriksaan pap smear
Tahun 2010 jumlah PUS wilayah Magetan 135.020 jiwa, yang melakukan Pap Smear 3.646 (2.7%) jiwa. Berdasarkan studi pendahuluan di Desa Sempol Kecamatan Maospati terdapat jumlah PUS 226 jiwa sedangkan yang mengikuti Pap Smear 4 (1,77%). Pemeriksaan Pap Smear bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain : umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, sosial ekonomi, usia wanita saat menikah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik PUS dengan keikutsertaaan dalam pemeriksaan Pap Smear di Desa Sempol Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian dilakukan mulai bulan Juli-Desember 2011. Populasi penelitian adalah PUS yang ikut dan tidak dalam pemeriksaan Pap Smear di Desa Sempol Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan yang berjumlah 226 orang dengan sampel sebanyak 144 orang, menggunakan tehnik accidental sampling. Pengumpulan data diperoleh dengan observasi dan wawancara. Data dianalisis menggunakan uji statistik menggunakan Analisis Korelasi Kendal Tau dengan menggunakan SPSS for Windows 16.0 dengan nilai kemaknaan p < 0,05.
Hasil penelitian uji korelasi Kendal Tau dengan SPSS for Windows 16.0 untuk hubungan karakteristik PUS (umur) dengan keikutsertaan dalam pemeriksaan Pap Smear yaitu nilai korelasi 0,403, probability (p) = 0.000 dengan taraf signifikan 0,05 yang berarti p < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara karakteristik umur dengan keikutsertaan dalam pemeriksaan Pap Smear. Karakteristik PUS kategori pendidikan didapatkan nilai korelasi 0,212, probability (p) = 0.008 dengan taraf signifikan 0,05 yang berarti p < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara karakteristik pendidikan dengan keikutsertaan dalam pemeriksaan Pap Smear. Sedangkan karakteristik PUS kategori usia menikah didapatkan nilai korelasi 0,262, probability (p) = 0.002 dengan taraf signifikan 0,05 yang berarti p < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara karakteristik usia menikah dengan keikutsertaan dalam pemeriksaan Pap Smear.
Kesimpulan hasil penelitian ini secara umum ada hubungan yang rendah antara karakteristik PUS dengan keikutsertaan dalam pemeriksaan Pap Smear di Desa Sempol Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan bagi instansi terkait dapat menjadikan bahan pertimbangan untuk mengetahui karakteristik PUS dengan keikutsertaannya dalam pemeriksaan Pap Smear dan untuk memberikan KIE khususnya tentang Pap Smear.
|
Hubungan Karakteristik Ibu dengan Keikutsertaan dalam Pemeriksaan Papsmear di Wilayah Kecamatan Maospati.
200902061 - EVI SUSANTI
|
|
Hubungan KB Suntik 3 Bulanan dengan Bercak Hitam di Wajah di BPS Ny “KH†Desa Bibis Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo
200901046 - SUNDARI
|
INTISARI
Astriana, Rohmatul 2011. Hubungan Kebiasaan Merokok Bapak Dengan Tingkat Kejadian ISPA Pada Balita Di Desa Dayakan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo, Karya Tulis Ilmiah, Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Ike Sureni, SKM, M. Kes, (II) Arma Debrina, S.Si.Apt.
Kata Kunci : Kebiasaan Merokok, Tingkat Kejadian ISPA Balita
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama di Negara berkembang seperti Indonesia, angka kematian balita karena ISPA cukup tinggi sekitar 150.000 per tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok bapak dengan tingkat kejadian ISPA pada balita Desa Dayakan Kecamatan Badegan Desember 2010-Januari 2011.
Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian korelasi dan pendekatan cross sectional dengan jumlah populasi 51 orang dan besar sampel 46 orang yang memiliki balita dimana bulan Desember 2010-Januari2011 menderita ISPA. Menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling.
Dari hasil penelitian didapatkan 21 orang (45,6%) bapak termasuk dalam kategori perokok ringan dan 49 balita (89,1%) menderita ISPA bukan pneumonia. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kemudian memberi skor dan diolah dengan menggunakan uji statistic SPSS. Hasil uji statistic SPSS Ï â‰¤ 0,05 didapatkan nilai Ï = 0,000 maka disimpulkan Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan antara kebiasaaan merokok bapak dengan tingkat kejadian ISPA pada balita.
Dengan ini diharapkan petugas kesehatan memberikan penyuluhan yang lebih intensif terhadap kebiasaan merokok bapak dengan tingkat kejadian ISPA pada balita.
|
Hubungan Kebiasaan Merokok Bapak Dengan Tingkat Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Dayakan Kecamatan Badean Kabupaten Ponorogo
200802018 - ROHMATUL ASTRIANA
|
|
Hubungan Kehamilan Post Term dengan Jenis Persalinan di RSU Muhammadiyah Kabupaten Ponorogo
201201090 - RISKA DIANASARI
|
|
Hubungan Kehamilan Postdate dengan Kejadian Oligohidramnion di RSU Muhammadiyah Ponorogo
201301064 - WEBY ANGGITA SARI
|
|
Hubungan Kejadian Preeklamsia dengan Jenis Persalinan di RSU Muhammadiyah Ponorogo
201201062 - LIYA FEBRIANI
|
INTISARI
Letor, Luisa. 2013. Hubungan kepatuhan bidan melaksanakan standar pelayanan kebidanan antenatal care dengan mutu pelayanan kebidanan diPuskesmas Nunpene Kecamatan Miomaffo Timur Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2013 Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing: (I) Hariyanto, M.Pd (II) Hj. Murniati, SST.,M.Kes.
Kata kunci : Kepatuhan bidan melaksanakan standar pelayanan kebidanan antenatal care dengan mutu pelayanan.
Peningkatan kualitas pelayanan adalah salah satu isu yang sangat krusial. Berbagai faktor yang terkait dangan resiko terjadinya komplikasi yang berhubungan dengan cara pencegahannya telah diketahui namun jumlah kematian masih cukup tinggi. Puskesmas Nunpene mempunyai angka kematian bayi sebesar 1,5% penyebabnya adalah adanya komplikasi kebidanan yang tidak diketahui selama pemeriksaan kehamilan yaitu adanya 2 kasus sungsang dan 2 kasus gameli akibat kesalahan palpasi. Hal ini bisa ditekan dengan pelaksanaan antenatal care yang berkualitas dan terstandar juga adanya kepatuhan bidan melaksanakan standar tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan bidan melaksanakan standar kebidanan antenatal care dengan mutu pelayanan. Merupakan penelitian analitik korelasi Cross sectional. Sampel diambil dari 10 bidan sebagai variabel independen dan 10 kelompok ibu hamil sebagai variabel dependen. Sebagai alat pengumpul data digunakan kuesioner standar pelayanan ANC sambil peneliti mengobservasi kepatuhan bidan dalam melaksanakan standar tersebut dan memberikan kuesioner bagi ibu hamil untuk mengisi mutu pelayanan sesuai pelayanan yang diberikan oleh bidan. Uji hipotesis dilakukan dengan Spearman’s rho. Signifikansi ditentukan dengan nilai Ï â‰¤ 0,05.
Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara kepatuhan bidan melaksanakan standar pelayanan kebidanan antenatal care dengan mutu pelayanan kebidanan dimana nilai Ï = 0,005 ≤ α 0,05 koefesien korelasi sebesar 0,802 yang berarti tingkat keeratan sangat tinggi.
Disarankan bagi bidan agar selalu patuh menggunakan standar pelayanan antenatal care sebagai wujud tanggungjawab bidan untuk menurunkan AKI dan AKB, bagi ibu hamil agar memeriksa kehamilannya secara teratur dan sedini mungkin, bagi dinas kesehatan Kabupaten agar perlu ditingkatkan monitoring dan supervisi bagi bidan dan perbanyak pelatihan- pelatihan menyangkut kompetensi bidan.
|
Hubungan Kepatuhan Bidan Melaksanakan Standar Pelayanan Kebidanan Antenatal Care Dengan Mutu Pelayanan Kebidanan di Puskesmas Nunpene Kecamatan Miomaffo Timur Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur
201202022 - LUISA LETOR
|
INTISARI
Rahayu, Carolina Istanti. 2011. Hubungan Kesadaran dengan Partisipasi Kader dalam Kegiatan Posyandu di Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo Tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo Pembimbing (I) Eliya Rohmah, Skp. Mkes, Pembimbing (II) Hj. Murniati, SST., M.Kes
Kata Kunci : Kesadaran dalam Partisipasi Kader Posyandu
Kader adalah perwujudan peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan, kesadaran kader merupakan awal terbentuknya kemauan, kemampuan berpartisipasi dalam bidang kesehatan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah Adakah hubungan antara kesadaran dengan partisipasi kader dalam kegiatan posyandu di Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan Kesadaran kader dengan partisipasi kader dalam kegiatan posyandu di desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan kader posyandu di desa Kedung Banteng, Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo dengan jumlah kader 25 orang atau Total Sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner mengenai kesadaran dan partisipasi kader posyandu. Penelitian ini menggunakan Analisa Kontingensi Korelasi dengan hasil hitung Chi Kuadrat adalah 11,44 sedangkan chi Kuadrat pada tabel sebagai pembanding 3,841 dengan tingkat kesalahan 5 % ternyata Ho di tolak Ha diterima dengan demikian hasil penelitian dapat disimpulkan ada hubungan yang cukup signifikan antara kesadaran dengan partisipasi kader dalam kegiatan posyandu di desa Kedung Banteng Kecamatan sukorejo Kabupaten ponorogo tahun 2010.
Beberapa saran berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah masih perlunya dilakukan pelatihan yang berkelanjutan agar kader semakin bertambah kemampuan dan pengetahuannya tentang posyandu, serta mendorong terciptanya kerja yang lebih professional, pemenuhan sarana dan prasarana yang ada agar lebih meningkat kompetensinya. Pelayanan yang diberikan saat ini perlu dipertahankan bahkan harus ditingkatkan demi tercapainya kesehatan yang optimal di masa yang akan datang.
|
Hubungan Kesadaran dengan Partisipasi Kader dalam Kegiatan Posyandu di Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
200802003 - CAROLINA ISTANTI RAHAYU
|
INTISARI
Kartikasari, Rina. 2012. Hubungan Pendapatan Keluarga dengan Status Gizi pada Balita Usia 0 - 5 Tahun di Desa Selur Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo Pembimbing (I) : Khalimi Sany,S.KM,M.Kes Pembimbing (II) : Sumini,S.Si.T,M.Kes
Kata Kunci : pendapatan keluarga, status gizi, balita
Pada tahun 2009 yang mengalami masalah gizi di Kabupaten Ponorogo mencapai 634 balita, yang mengalami gizi buruk sebanyak 351 (55,3%) balita dan yang mengalami gizi kurang sebanyak 284 (44,7%) balita. Sedangkan di desa Selur terdapat 1 (3%) gizi buruk, 57 (17,5%) gizi kurang. Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya manusia. Gizi buruk tidak hanya meningkatkan angka kesakitan dan angka kematian tetapi juga menurunkan produktifitas, menghambat pertumbuhan sel-sel otak yang mengakibatkan kebodohan dan keterbelakangan (Dinkes, 2009). Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan pendapatan keluarga dengan status gizi pada balita usia 0-5 tahun di Desa Selur Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Waktu penelitian berlangsung selama bulan Februari 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang tua balita usia 0 – 5 tahun yang memenuhi kriteria di desa Selur Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo sebanyak 430 populasi. Teknik sampelnya adalah accidental sampling dengan jumlah sampel 324 responden. Pengumpulan data dalam penelitian adalah dengan membagikan kuesioner pada saat posyandu di Desa Selur Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo dengan menggunakan analisa Spearmans Rank.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows menunjukkan bahwa sperarman’s, diketahui dari hasil signifikan 0,000 < 0,01 yang berarti ada hubungan pendapatan keluarga dengan status gizi pada balita usia 0-5 tahun di Desa Selur Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo, dengan correlation coefficient 0,236.
Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden dengan pendapatan rendah, dan sebagian besar status gizi balita dengan status gizi baik serta ada hubungan pendapatan keluarga dengan status gizi pada Balita usia 0 – 5 tahun di desa Selur Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo.
Peneliti menyarankan kepada ibu balita untuk meningkatkan pengetahuan tentang
|
Hubungan Keteraturan Gosok Gigi dengan Kejadian Karies pada Murid Kelas 1 SDN Binade Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo
200902030 - RINA KARTIKASARI
|
INTISARI
Mintarsih, Reni. 2012. Hubungan Antara Ketuban Pecah Dini Dengan Kejadian Infeski Neonatus Di RS. Muslimat Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Eliya Rohmah, S.Kep., M.Kes.. (II) Sumini, S.SiT,. M.Kes.
Kata Kunci : Ketuban Pecah Dini. Kejadian Infeksi Neonatus.
Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum ada tanda-tanda persalinan. Ketuban pecah dini dapat mengakibatkan bayi yang dilahirkan mengalami kejadian infeksi neonatus. Infeksi neonatus adalah masuk dan berkembangbiaknya bibit penyakit atau parasit kedalam tubuh manusia atau binatang. Kejadian infeksi neonatus di rumah sakit rata-rata per tahun 2011 adalah 1 : 6 dari 100 kelahiran bayi hidup. Hal ini menunjukkan bahwa kejadian infeksi neonatus di RS Muslimat masih tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketuban pecah dini dengan kejadian infeksi neonatus di RS. Muslimat Ponorogo. Jenis penelitian ini merupakan korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di RS. Muslimat Ponorogo pada tanggal 1 Desember sampai dengan 31 Desember 2011. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden. Sampling penelitian dalam penelitian ini menggunakan consecutive sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar wawancara. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistik Chi square.
Hasil penelitian tentang ketuban pecah dini menunjukkan bahwa sebagian besar (53%) sebanyak 16 responden mengalami ketuban pecah dini (positif) dan hampir setengahnya (47%) sebanyak 14 reponden tidak mengalami ketuban pecah dini (negatif). Hasil penelitian tentang kejadian infeksi neonatus menunjukkan bahwa sebagian besar (57%) sebanyak 17 responden mengalami infeksi neonatus dan hampir setengahnya (43%) sebanyak 13 responden tidak mengalami infeksi neonatus. Berdasarkan hasil uji statistik didiperoleh hasil hitung > tabel (8,43 > 3,841).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang cukup erat antara ketuban pecah dini dengan kejadian infeksi neonatus. Oleh karena itu bidan sebagai tenaga kesehatan wajib memberikan informasi melalui penyuluhan tentang penyebab dan dampak dari ketuban pecah dini.
|
Hubungan ketuban pecah dini dengan kejadian infeksi neonatus
200902029 - RENI MINTARSIH
|
|
Hubungan Ketuban Pecah Dini dengan Kejadian Prematuritas pada bayi Baru Lahir di RSUD dr. Harjono Kabupaten Ponorogo
201201122 - YULI SETYANINGSIH
|
INTISARI
Erlinawaty, Heny. 2012. Hubungan Konsep Diri Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Menopause di RW 01 Kelurahan Plaosan Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan. Pembimbing (I) : Khalimi Sany, S.KM.M.Kes (II) : Hj. Dijanti, SST
Kata Kunci : Konsep Diri, Tingkat Kecemasan, Ibu Menopause
Berdasarkan wawancara pendahuluan pada bulan Januari 2011, pada 10 orang responden, untuk kecemasan didapatkan 9 orang (90%) mempunyai keluhan, diantaranya sebanyak 7 orang (70%) yaitu dengan keluhan cepat marah, 2 orang (20%) mudah tersinggung dan 1 orang (10%) tanpa adanya keluhan. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan tingkat kecemasan ibu menopause di RW 01 Kelurahan Plaosan Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan korelasional, .populasi dalam penelitian ini semua ibu menopouse di RW 01 Kelurahan Plaosan Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan, yang berjumlah 40 orang, sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu menopouse di RW 01 Kelurahan Plaosan Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan, yang berjumlah 40 orang, teknik sampling yang menggunakan total populasi, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar 27 responden (67,5%) memiliki konsep diri yang baik, sebagian besar 23 responden (57,5%) tingkat kecemasan ringan. Sedangkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows didapatkan menunjukkan bahwa ada hubungan konsep diri dengan tingkat kecemasan ibu menopause di RW 01 Kelurahan Plaosan Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan dengan tingkat signifikan 0.000 < α 0,05 dan coefficient correlation sebesar 0.631 yang berarti H1 diterima, dengan interpretasi korelasi hipotesa tingkat kuat.
Peneliti mengharapkan menjadi pesan informasi bagi ibu dalam menghadapi perubahan pada menopouse, sehingga secara dini dapat meningkatkan pengetahuannya tentang menopouse yang dilaluinya, sehingga mampu mengurangi dari tanda gejala kecemasan yang sudah ada, dan tidak menimbulkan komplikasi dalam tingkat kecemasan yang berat.
|
Hubungan Konsep Diri Ibu Menopouse dengan Tingkat Kecemasan Ibu Menopouse di RW 01 Kelurahan Plaosan Kec. Plaosan Kab. Magetan
200902063 - HENY ERLINAWATY
|
INTISARI
Purwati, Dwi. 2012. Pengaruh Faktor Genetik Dengan Kejadian Hipertensi di Puskesmas Setono Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Khalimi Sany, S.KM.M.Kes (II) : Ika Mustika, SST
Kata Kunci: Faktor Genetik, Kejadian Hipertensi
Meningkatnya prevalensi penyakit kardiovaskuler setiap tahun menjadi masalah utama di negara berkembang dan negara maju. Data di Puskesmas Setono Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo pada tahun 2010 menunjukkan total kunjungan rawat jalan sebesar 7701 kasus, dengan hipertensi 601 kasus, dari kasus hipertensi tersebut sebanyak 250 kasus (3,24%) merupakan kasus baru. Sehingga dari data tersebut dapat diketahui angka kejadian hipertensi selalu mengalami kenaikan dengan adanya penderita hipertensi dengan kasus yang baru. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh faktor genetik dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Setono Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah studi penelitian analitik dengan pendekatan korelasional, penelitian ini menggunakan bentuk “cross sectionalâ€. Populasi dalam penelitian ini semua penderita hipertensi di Puskesmas Setono Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo, pada bulan Februari 2012, dengan jumlah 50 orang, sampel dalam penelitian ini berdasarkan kriteria populasi yaitu penderita hipertensi di Puskesmas Setono Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo, teknik sampling yang digunakan adalah secara total sampling, instrumen yang digunakan pada faktor genetik menggunakan pedoman wawancara dan pada kejadian hipertensi menggunakan lembar observasi. Sedangkan pada hipotesa alternatif yang menyatakan ada hubungan antar kedua variabel diterima apabila nilai probability (p) ≤ ά (0,05).
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh faktor genetik dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Setono Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo, diketahui dari hasil probabilitas (Sig. 2-tailed) 0.751 > 0.05 dan Contingency Coefficient of 0. 106.
Peneliti mengharapkan agar lebih meningkatkan kinerja bidan dalam memberikan penyuluhan di masyarakat tentang pengaruh faktor genetik dengan kejadian hipertensi, serta mencegah seminimal mungkin angka kejadian hipertensi di wilayahnya.
|
Hubungan Konsumsi Garam Dapur dengan Kejadian Hipertensi di Puskesmas Setono Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
200902007 - DWI PURWATI
|
INTISARI
Nurhayati,Devi. Hubungan Konsumsi Makanan Manis Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Prasekolah di RA M uslimat PSM Tegalrejo Desa Semen Kecamatan NguntoronadiKabupaten Magetan Tahun 2011. Karya Tulis Ilmiah . Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) Sumini,S.SiT.,M.Kes (II) Bibi Amikasari S.ST,.M.Kes
Kata Kunci: Konsumsi Makanan Manis, Karies Gigi
Makanan manis adalah suatu karbohidrat sederhana karena dapat larut dalam air dan langsung diserap tubuh untuk diubah menjadi energi. Masalah yang didapatkan adalah hampir seluruhnya 10 anak mengalami karies gigi. Dari hasil studi pendahuluan pada tanggal 12 maret 2014 didapatkan 8 anak menyukai makanan manis dan 2 anak tidak menyukai makanan manis dari 8 yang menyukai makanan manis 7 anak mengalami karies gigi, dan 1 anak tidak karies gigi di RA Muslimat PSM Tegalrejo Desa Semen Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Magetan . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi makanan manis dengan kejadian karies gigi pada anak prasekolah di RA Muslimat PSM Tegalrejo Desa Semen Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Magetan.
Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai Mei.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah korelasional dan menggunakan rancangan survey cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh anak di RA Muslimat PSM Tegalrejo , Desa Semen, Kecamatan, Nguntoronadi ,Kabupaten Ponorogo sebesar 33 Anak dengan tehnik sampling jenuh. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner dan pemeriksaan karies. Kemudian data di analisa dengan bantuan komputerisasi menggunakan uji statistik Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan Hampir seluruhya 26 responden konsumsi makanan manis (78,8%) yang sering konsumsi makanan manis. Dan hampir seluruhnya 30 responden (90,9%) mengalami karies g Berdasarkan hasil analisa data dengan menggunakan uji statistik Chi-Square didapatkan koefisien korelasi 0,609 dengan tingkat signifikasi 0,000. Karena nilai p = 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang artinya terdapat hubungan konsumsi makanan manis dengan kejadian karies gigi pada anak prasekolah di RA Muslimat Psm Tegalrejo Desa Semen Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Magetan.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah hampir seluruhnya anak mengalami karies gigi , dan cara mencegahnya yaitu rajin membersihkan gigi anak setiap hari yaitu pagi dan malam sebelum tidur , melakukan penyuluhan pada orang tua tentang cara mencegah karies gigi, berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi.
|
Hubungan Konsumsi Makanan Manis dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak Prasekolah di TK B RA Muslimat PSM Tegalrejo Desa Semen Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Magetan
201101012 - DEVI NURHAYATI
|
|
Hubungan Konsumsi Makanan pada Ibu Nifas dengan Penyembuhan Luka Perineum di Wilayah Kerja Puskesmas Lembeyan Kabupaten Magetan
201201120 - YESI KAHWAHYUNING RATNANINGTIAS
|
|
Hubungan Konsumsi Susu Formula dengan Kesehatan Gigi pada Anak Pra Sekolah di TK Muslimat 1 Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo Tahun 2016
201201123 - YULI YANTI
|
INTISARI
Anggun saptari, Yossy. 2014. Hubungan kunjungan pemeriksaan antenatal care (ANC) Pada ibu hamil trimester III dengan kejadian Anemia/kurang darah di Puskesmas Pudak Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing : (I) Hj. Murniati, S.ST., M.Kes (II) Catur wulandari,S.ST.
Kata kunci : Kunjungan Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil Trimester III, Anemia.
Anemia dalam kehamilan dapat menyebabkan terjadinya abortus, premature, partus lama kerena inersia uteri, perdarahan post partum karena atonia uteri, syok, infeksi intra persalinan maupun pasca persalinan, payah jantung pada anemia yang berat, hingga kematian bagi ibu. Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Pudak Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo pada tanggal 5-6 januari 2014 di dapatkan dari observasi 9 ibu hamil trimester III yang mengalami anemia ringan 3 orang (33,33%), anemia sedang 2 orang (22,22%), anemia berat tidak ada (0%) dan tidak anemia 4 orang (44,44%). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan kunjungan pemeriksaan antenatal care (ANC) pada ibu hamil trimester III dengan kejadian anemia / kurang darah di Puskesmas Pudak Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo.
Metode penelitian yang di gunakan adalah observasi langsung. populasi sebanyak 109 ibu hamil trimester III. Sampel di ambil sebanyak 34 ibu hamil trimester III dengan accidental sampling. Variabel independent dalam penelitian ini adalah kunjungan ANC pada Ibu hamil Trimester III. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah kejadian anemia. Penelitian di lakukan pada tanggal 10-12 juni 2014, dengan menilai kunjungan pemeriksaan antenatal care (ANC) dengan kejadian anemia. uji hipotesis dengan uji statistik Spearman’s rank dengan signifikansi p<0,05.
Berdasarkan hasil penelitian hampir setengahnya melakukan kunjungan pemeriksaan antenatal care (ANC) lebih dari setengahnya melakukan kunjungan kehamilan cukup sebanyak 20 orang (58.8%) dan hasil observasi pemeriksaan Hb hampir setengahnya mengalami anemia sedang sebanyak 8 responden (23,5%). uji statistik Spearman’s rank dengan taraf signifikansi 0,05 yaitu p=0.000 sehingga p<0,05, maka Ha di terima sehingga ada hubungan kunjungan pemeriksaan antenatal care (ANC) pada ibu hamil trimester III dengan kejadian anemia/kurang darah di Puskesmas Pudak Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo.
Disarankan pada ibu hamil trimester III untuk lebih sering memeriksakan kehamilannya ketenaga kesehatan. Minimal 4x selama kehamilan yaitu 1x pada trimester I, 1x pada trimester II dan 2x pada trimester III, dan memeriksakan Hb 2x selama kehamilan, 1x pada trimester I dan 1x pada trimester III
|
Hubungan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) pada Ibu Hamil Trimester III dengan Kejadian Anemia/Kurang Darah di Puskesmas Pudak Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo
201101068 - YOSSY ANGGUN SAPTARI
|
|
Hubungan Lama Menyusui dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri pada Ibu Pasca Melahirkan (1-7 hari) di wilayah Kerja Puskesmas Gemaharjo Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan
200702017 - RUKAYAH
|
INTISARI
Tria, Erly Handayani. 2014. Hubungan Lama Pemakaian Kontrasepsi Suntik DMPA dengan Kejadian Amenorea Sekunder pada Akseptor Kontrasepsi Suntik DMPA Di BPM Dewi Desa Bancar Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Hariyanto, M.Pd. (II) : Etika Desi Yogi, S.ST.,M.Si.
Kata kunci : kontrasepsi suntikDMPA, amenorea sekunder
Kontrasepsi suntik DMPA memiliki efek samping utama yaitu gangguan haid. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di BPM Dewi 32 akseptor kontrasepsi suntikan DMPA pada bulan Mei 2014 yang mengalami kejadian amenorea sekunder yaitu sebanyak 21 akseptor. Sementara itu sebagian besar akseptor mengalami amenorea sekunder setelah menggunakan kontrasepsi suntik DMPA >12 bulan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dengan kejadian amenorea sekunder.
Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan studi korelasi menggunakan rancangan penelitian retrospektif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2014. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu akseptor kontrasepsi suntik ulang DMPA yang datang di BPM Dewi Desa Bancar Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan â€Accidental Samplingâ€. Total sampel dalam penelitian ini ada 32 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Variabel dalam penelitian ini adalah lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dan kejadian amenorea sekunder. Pengumpulan data dengan melakukan wawancara. Data diolah dengan editing, scoring, tabulating, coding. Analisa data dengan uji statistik koefisien kontingensi menggunakan bantuan program komputer.
Berdasarkan hasil penelitian pada 32 responden sebagian besar responden menggunakan kontrasepsi suntik >12 bulan yaitu 23 responden (72%), sebagian besar responden mengalami amenorea sekunder yaitu 21 responden (66%) dan sebagian besar akseptor mengalami amenorea sekunder setelah menggunakan kontrasepsi suntik DMPA >12 bulan yaitu 19 responden (59%). Hasil perhitungan koefisien kontingensi didapatkan tingkat kemaknaan Ï= 0,001 ≤ 0,05 maka Ha diterima berarti ada hubungan lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dengan kejadian amenorea sekunder pada akseptor kontrasepsi suntik DMPA di BPM Dewi Desa Bancar Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo dengan nilai koefisien korelasi 0,496 yang berarti tingkat keeratan hubungannya sedang.
Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk profesi kebidanan, diharapkan lebih dapat meningkatkan pelayanan terhadap akseptor KB dalam upaya pendidikan kesehatan KB terkait dengan efek samping penggunaan kontrasepsi DMPA dalam jangka waktu yang lama.
|
Hubungan Lama Pemakaian Kontrasepsi Suntik DMPA dengan Kejadian Amenorhea Sekunder pada Akseptor Kontrasepsi Suntik DMPA di BPM Dewi Desa Bancar Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo
201101022 - ERLY TRIA HANDAYANI
|
|
Hubungan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian Konstipasi pada Ibu hamil di desa Bandar Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan
201301067 - WULAN AYU FITRIA
|
INTISARI
Ana, Indah.2013. Hubungan Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi (Vagina) dengan Kejadian Keputihan pada Siswi Kelas XI dan XII IPA SMAN 1 SOOKO Ponorogo. Karya tulis ilmiah. Akademi kebidanan harapan mulya ponorogo.
Pembimbing (1): Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes (II) Dwi Nurjayanti S.ST.,M.Kes
Kata Kunci: Menjaga ,organ reproduksi, vagina, keputihan
Menjaga kesehatan organ reproduksi berawal dari menjaga kebersihan, termasuk kebersihan vagina untuk menghindari terjadinya keputihan. Keputihan adalah kondisi vagina saat mengelurkan cairan atau lendir menyerupai nanah. Studi pendahuluan diperoleh data sisiwi kelas XI dan XII IPA SMAN 1 Sooko Ponorogo sejumlah 33 siswi, dari 17 siswi yang diwawancara didapatkan bahwa 9 dari 17 siswi tersebut sering mengalami keputihan dengan warna kekuningan, bau dan gatal. Hal ini menunjukkan tingginya kejadian keputihan di SMAN 1 Sooko Ponorogo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan menjaga kesehatn organ reproduksi (vagina) dengan kejadian keputihan.
Metode yang di gunakan pada penelitian ini adalah analitik korelasi dan menggunakan rancangan survey cross sectional. Populasinya adalah siswi kelas kelas XI dan XII IPA di SMAN 1 Sooko Ponorogo sebanyak 33 dengan teknik sampling jenuh. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kemudian data di analisa dengan SPSS 11,5 for windows menggunakan uji statistik spearman’s rank.
Berdasarkan hasil penelitian dari 33 responden yang diteliti didapatkan sebagian besar 17 responden (51,52%) kurang dalam menjaga kesehatan organ reproduksi (vagina), sedangkan untuk kejadian keputihan didapatkan sebagian besar 19 responden (57,58%) mengalami keputihan patologis.
Berdasarkan uji statistik didapatkan Ï = 0,000 dimana Ï < α (0,05) maka Ho ditolak, artinya ada hubungan antara menjaga kesehatan organ reproduksi (vagina) dengan kejadian keputihan.
Kesimpulan pada penelitian ini menjaga kesehatan reproduksi (vagina), sangat penting untuk menghindari terjadinya keputihan yang bersifat patologis dengan cara cebok dari arah depan ke belakang, tidak menggunakan parfum atau sabun antiseptic yang keras, maupun penyemprotan cairan bersih vagina secara terus – menerus dan mengganti celana dalam 2 sampai 3 kali sehari, serta mencuci tangan sebelum menyentuh vagina.
|
Hubungan Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi (Vagina) dengan Kejadian Keputihan pada Siswi Kelas XI dan XII IPA SMAN I Sooko Kabupaten Ponorogo
201001017 - INDAH ANA TRI LESTARI
|
|
Hubungan Mobilisasi Dini dengan Involusi Uteri pada Ibu Nifas di BPM Ny ``S`` Desa Gabel, BPM Ny ``S`` Desa Tosanan, BPM Ny ``W`` Desa Nongkodono Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201201030 - ERLYTA LUSIANA DEWI
|
INTISARI
Ika Sari, Yulia. 2010. Hubungan Motivasi Dengan Keaktifan Ibu Membawa Balita Ke Posyandu Di Kelurahan Tonatan Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Sumini, S. Si.T., M.Kes (II) Bibi Amikasari.,S.ST.
Kata Kunci : Motivasi, Keaktifan, Membawa Balita Ke Posyandu.
Motivasi adalah keadaan yang mendorong seseorang untuk berperilaku beraktifitas dalam pencapaian tujuan. Salah satu faktor yang mempengaruhi keaktifan balita ke Posyandu adalah motivasi ibu. Dari hasil studi pendahuluan didapatkan hasil 60,58% tingkat keaktifan ibu ke posyandu dan target yang seharusnya dicapai adalah 85% kunjungan balita ke posyandu dari tahun 2011-2012. Hal ini dapat disebabkan karena masih banyak ibu balita yang kurang sadar tentang pentingnya membawa atau menimbangkan balitanya ke Posyandu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan motivasi dengan keaktifan ibu membawa balita ke Posyandu di Kelurahan Tonatan Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian kuantitatif dengan studi korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Ibu yang mempunyai balita usia 0-5 tahun sebanyak 307 di posyandu di Kelurahan Tonatan kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo dengan teknik Simple Random Sampling, dan jumlah sample yang digunakan sebanyak 76 responden. Penelitian dilaksanakan pada hari Jum’at minggu kedua bulan Mei 2013. Variabel yang diteliti adalah motivasi ibu (independent) dan Keaktifan Ibu Membawa balita ke Posyandu (dependent). Metode pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner dan KMS. Untuk menganalisa hubungan antara kedua variabel menggunakan uji statistik Chi Square Test.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar ibu balita (55.3%) mempunyai motivasi positif datang ke posyandu, dan sebagian besar ibu aktif datang ke posyandu (65.8%). Berdasarkan uji statistik Chi Square didapatkan hasil p = 0.034 dengan taraf signifikansi 5%, sehingga 0.034 < 0.05 maka H1 diterima artinya ada hubungan motivasi ibu dengan keaktifan ibu membawa balita ke Posyandu dan tingkat keeratan hubungan yang rendah dengan nilai Coefficient Contigency 0.237.
Diharapkan ibu aktif datang ke Posyandu untuk mendapatkan penyuluhan ataupun penimbangan rutin untuk memantau tumbuh kembang anaknya walaupun tidak pada bulan-bulan pemberian Vitamin A. Perawat atau bidan hendaknya melakukan kegiatan kunjungan rumah (home care) untuk menumbuhkan minat masyarakat dengan kegiatan posyandu.
|
Hubungan Motivasi dengan Keaktifan Ibu Membawa Balita di Posyandu di Kelurahan Tonatan Kec. Ponorogo Kab. Ponorogo
201001054 - YULIA IKA SARI
|
INTISARI
Kurniawati, Enis. 2011. Hubungan Motivasi Dengan Keteraturan Kunjungan Balita Setelah Mendapat Imunisasi Lengkap Di Posyandu Desa Lengkong Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Ike Sureni, S. KM.,M.Kes (II) Sumini, S. Si.T., M.Kes.
Kata Kunci : Motivasi, Keteraturan, Kunjungan Balita, Imunisasi Lengkap.
Motivasi adalah keadaan dalam diri individu yang mendorong perilaku kearah tujuan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kunjungan balita ke Posyandu adalah motivasi ibu. Dari hasil studi pendahuluan didapatkan adanya penurunan kunjungan ibu balita ke Posyandu tahun 2009 sampai 2010. Hal ini dapat disebabkan masih banyak ibu balita yang kurang sadar tentang pentingnya membawa atau menimbangkan balitanya ke Posyandu, meskipun imunisasi bayi atau anaknya sudah lengkap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan motivasi dengan keteraturan kunjungan balita setelah mendapat imunisasi lengkap di Posyandu Desa Lengkong Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu balita Di Posyandu Desa Lengkong, jumlah sampel 92 ibu diambil dengan teknik Simple Random Sampling dilaksanakan pada bulan Mei-Juni. Variabel yang diteliti adalah motivasi ibu (independent) dan keteraturan kunjungan balita ke Posyandu (dependent). Metode pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner. Untuk menganalisa hubungan antara kedua variabel menggunakan uji statistik Chi Square Test.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari sebagian besar ibu balita (56.5%) mempunyai motivasi positif ke posyandu, dan sebagian besar ibu teratur datang ke posyandu (70.7%). Berdasarkan uji statistik Chi Square didapatkan hasil p = 0.015 dengan taraf signifikansi 5%, sehingga 0.015 < 0.05 maka H1 diterima artinya ada hubungan motivasi ibu dengan keteraturan kunjungan balita ke Posyandu dan tinkat keeratan hubungan yang rendah dengan nilai Coefficient Contigency 0.246. Diharapkan ibu rutin datang ke Posyandu untuk mendapatkan penyuluhan ataupun penimbangan rutin untuk memantau tumbuh kembang anaknya walaupun balitanya sudah mendapat imunisasi lengkap.
|
Hubungan Motivasi dengan Keteraturan Kunjungan Balita ke Posyandu setelah Mendapat Imunisasi Lengkap di Posyandu Desa Lengkong Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
200801010 - ENIS KURNIAWATI
|
|
Hubungan motivasi dengan kinerja kader kesehatan dalam melaksanakan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) desa paringan
200902023 - NUNIK SUGIJANTININGTIJAS
|
INTISARI
Rahendraningtyas, Susanti. 2012. Hubungan Motivasi Ibu Post Partum Dengan Sikap Menyusui Dini Di Ruang Nifas RS, Muslimat Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Eliya Rohmah, S.Kp., M.Kes, (II) Etika Desy Yogi, S.ST.
Kata Kunci : Motivasi, Ibu post partum, Sikap, Menyusui Dini.
Motivasi ialah upaya untuk menimbulkan rangsangan, dorongan, ataupun pembangkit tenaga pada seseorang dan sekelompok masyarakat tersebut mau berbuat dan bekerja sama secara optimal melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Motivasi ibu post partum untuk menyusui dini memiliki kendala dikarenakan adanya susu formula. Motivasi ibu post partum perlu ditingkatkan. Motivasi merupakan faktor penentu dalam menimbulkan suatu sikap ibu post partum untuk menyusui dini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi ibu post partum dengan sikap menyusui dini di ruang nifas RS. Muslimat Ponorogo. Jenis penelitian ini merupakan korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu post partum di ruang nifas pada tanggal 15 September sampai dengan 15 Oktober 2011. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 responden. Sampling penelitian dalam penelitian ini menggunakan consecutive sampling. Instrumen penelitian motivasi menggunakan kuesioner sedangkan sikap ibu menyusui dini menggunakan lembar observasi. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistik Chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sebanyak 29 responden (58%) memiliki tingkat motivasi tinggi dan sebagian besar sebanyak 28 reponden (56%) memiliki sikap negatif dalam menyusui dini. Berdasarkan hasil uji statistik didiperoleh hasil hitung > tabel (12,96 > 3,841).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang cukup erat antara motivasi ibu post partum dengan sikap menyusui dini. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan motivasi ibu dalam menyusui dini. Salah satunya yaitu dengan peningkatan pengetahuan tentang pentingnya menyusui dini.
|
Hubungan Motivasi Ibu Post Partum (Spontan) dengan Sikap Menyusui Dini di Ruang Nifas RS Muslimat Ponorogo
200902044 - SUSANTI RAHENDRANINGTYAS
|
|
Hubungan Nyeri Haid (Dismenore) Dengan Aktivitas Belajar Sehari-hari pada Remaja Putri Kelas VII di SMPN 3 Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo
201401024 - LINDA LESTARI
|
|
Hubungan Pantang Makanan pada Ibu Nifas dengan Penyembuhan Luka Perineum di BPM Ny. `` L`` Desa Tunggur Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan
201201004 - ANGGUN KARTIKASARI
|
|
Hubungan Paritas dengan Kejadian Atonia Uteri pada Ibu Bersalin di RSU Muhammadiyah Kabupaten Ponorogo
201201091 - RISKA L. FRIDA RUSLIANI
|
|
Hubungan Paritas dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di BPM Ny. `A` Desa Gombang Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
201401004 - ARRIBAT TRI KUSUMA AZIZANINGTIAS
|
INTISARI
Hastuti, Sri, Dwi . 2013, Hubungan Paritas Dengan Kejadian Perdarahan Pada Ibu Post Partum di BPS Ny. Niniek Soelasminingsih, S.ST Di Desa Klagen Serut Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun. Pembimbing: (I) Hariyanto, M.Pd, (II) Ika Mustika, S.ST.
Kata kunci: Paritas, Perdarahan post partum
AKI di Jawa Timur Tahun 2011 101.40 per 100.000 KH. Kejadian kematian ibu di Jawa Timur tahun 2011 paling banyak adalah karena penyebab obstetrik langsung yaitu perdarahan. Faktor yang menyebabkan terjadinya perdarahan postpartum diantaranya adalah adanya atonia uteri, retensio plasenta, laserasi jalan lahir dan faktor bekuan darah, sedangkan faktor predisposisi terjadinya perdarahan postpartum yang antara lain adalah hidramnion, gemeli, paritas dan usia. Data dari kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun tahun 2011 didapatkan jumlah perdarahan 230 dari 12.698 ibu bersalin. Di BPS Ny. Niniek Soelasminingsih, S.ST pada tahun 2011 dari 58 persalinan didapatkan perdarahan sebanyak 6 pasien melahirkan dalam 24 jam post partum, 2 orang robekan jalan lahir 4 kasus multipara dengan atonia uteri.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan paritas dengan kejadian perdarahan post partum. Jenis Penelitian ini adalah analitik korelasi dengan pendekatan case control. Pengumpulan data menggunakan data retrospektif. Sampel dari penelitian ini adalah semua ibu bersalin di BPS Ny Niniek Soelasminingsih,S.ST dari 1 Januari sampai 30 Juni 2012 diperoleh dari rekam medik sebanyak 61 ibu bersalin. Penelitian dilakukan pada bulan Nopember 2012, data dianalisis dengan menggunakan uji statistik Chi Square dengan taraf signifikasi ditentukan dengan nilai p≤0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah ibu yang mengalami perdarahan sebanyak 12 orang, yang paling banyak mengalami perdarahan adalah ibu multipara sebanyak 5 orang. Setelah di analisis dengan uji statistik chi square hasilnya menunjukkan ada hubungan antara paritas dan kejadian perdarahan post partum di BPS Ny. Niniek Soelasminingsih S.ST dengan nilai p 0,008 ≤0,05dengan kata lain Ha diterima.
Disarankan agar pertolongan persalinan dilakukan oleh tenaga yang sudah kompeten sehingga kejadian perdarahan post partum dapat ditangani sebaik mungkin agar angka kematian ibu di Indonesia bisa di tekan serta deteksi dini resiko tinggi ibu hamil dan bersalin lebih di tingkatkan.
|
Hubungan Paritas dengan Kejadian Perdarahan pada Ibu Post Partum di BPS Ny Niniek Soelasminingsih, SST di Desa Klagen Serut Kec. Jiwan Kab. Madiun
201002014 - SRI DWI HASTUTI
|
INTISARI
Pujiastuti, Erni. 2012. Hubungan Antara Cephalopelvik Disproportion (CPD) Terhadap Kejadian Letak Sungsang di RSUD dr. Sayidiman Magetan. Pembimbing (I) : Khalimi Sany, S.KM.,M.Kes (II) : Suprijati, SST
Kata Kunci : Cephalopelvik Disproportion (CPD), Kejadian Letak Sungsang
Letak sungsang terjadi dalam 3-4% dari persalinan yang ada. Terjadinya letak sungsang berkurang dengan bertambahnya umur kehamilan. Letak sungsang terjadi pada 25% dari persalinan yang terjadi sebelum umur kehamilan 28 minggu, terjadi pada 7% persalinan yang terjadi pada minggu ke 32 dan terjadi pada 1-3% persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm (Sarwono, 2002). Berdasarkan studi dokumentasi yang telah dilakukan pada bulan Januari 2010, di RSUD Dr. Sayidiman Magetan didapatkan rata-rata persalinan 339 orang, diantaranya persalinan normal 176 orang, dan 163 orang dengan tindakan. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara Cephalopelvik Disproportion (CPD) terhadap kejadian letak sungsang di RSUD dr. Sayidiman Magetan.
Jenis penelitian ini adalah analitik dan rancangan penelitian ini menggunakan bentuk retrospectif, seluruh ibu bersalin CPD dan letak sungang di RSU Dr.Sayidiman Magetan dari bulan Januari 2008 sampai dengan Desember 2011, teknik sampling yang digunakan adalah total populasi yaitu semua populasi menjadi sampel dalam penelitian, dalam penelitian ini seluruh ibu bersalin sungsang di RSU Dr.Sayidiman Magetan dari bulan Januari 2008 sampai dengan Desember 2011, sedangkan instrumen untuk menilai variabel Cephalopelvik Disproportion (CPD) dan kejadian letak sungsag menggunakan lembar observasi dengann studi dokumentasi
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows menunjukkan bahwa Chi-Square, diketahui dari hasil signifikan 0,182 > 0,05 dengan yaitu yang berarti tidak ada hubungan antara Cephalopelvik Disproportion (CPD) terhadap kejadian letak sungsang di RSUD dr. Sayidiman Magetan.
Peneliti menyarankan bagi profesi kebidanan untuk lebih meningkan pengetahuan serta wawasan bidan tentang hubungan antara Cephalopelvik Disproportion (CPD) terhadap kejadian letak sungsang. Sehingga nantinya dapat memberikan suatu tindakan preventif dalam upaya deteksi dini adanya komplikasi pada persalinannya.
|
Hubungan Paritas dengan Kejadian Persalinan Letak Sungsang di RSUD dr. Sayidiman Magetan
200902059 - ERNI PUJIASTUTI
|
|
Hubungan Paritas dengan Kejadian Retensio Plasenta pada Ibu Bersalin di RSU Muhammadiyah Ponorogo
201201126 - ZULAIHA NURUL HIDAYAH
|
INTISARI
Timor Yani, Asmara Ike. 2012. Hubungan Paritas Dengan Ruptur Perineum Spontan Pada Penatalaksanaan Kala II Persalinan Normal di BPS Ny“R†Tegalombo Kauman Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah.Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Ani Rosita, S.Kep, Ners, M.Kes (II) Hj. Murniati, S.ST., M.Kes.
Kata Kunci : Paritas, Ruptur Perineum dan Kala II persalinan Normal
Perdarahan merupakan penyebab utama kematian ibu bersalin. Laserasi jalan lahir merupakan penyebab perdarahan paska persalinan kedua terbanyak setelah atonia uteri. Pada paradigma pencegahan, primipara bukan lagi merupakan indikasi episiotomi. Untuk mengurangi terjadinya laserasi, upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan penatalaksanaan persalinan yang sesuai dengan standar asuhan persalinan normal ( 58 langkah APN ).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paritas dengan ruptur perineum spontan pada penatalaksanaan kala II persalinan normal. Desain penelitian adalah Korelasi dengan pendekatan Cross sectional. Penelitian dilakukan di BPS Ny†R†Tegalombo Kauman Ponorogo pada bulan November 2011 sampai dengan bulan Desember 2011. Populasi penelitian adalah semua ibu bersalin normal di BPS Ny “ R†. Dengan sampel Semua ibu bersalin normal di BPS Ny “ R “ yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan tehnik Consecutive Sampling. Variabel independen adalah paritas, variabel dependen adalah ruptur perineum spontan. Uji statistik yang yang dilakukan adalah Chi Square dengan ketentuan bila harga X2hitung > X2tabel maka hubungan signifikan sehingga Ho ditolak Ha diterima.
Hasil penelitian mayoritas ibu bersalin adalah multipara dengan jumlah responden 13 (59% ) dan mayoritas responden tidak mengalami ruptur perineum yaitu sebanyak 12 ( 54,5 % ). Hasil uji statistik ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan ruptur perineum spontan pada penatalaksanaan kala II persalinan normal. Uji koefisien kontingensi X2hitung = 6,418 > X2tabel = 3,841. Sehingga dapat disimpulkan, ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan ruptur perineum spontan pada penatalaksanaan kala II persalinan normal. Uji koefisien kontingensi diperoleh hasil 0,475 sehingga dapat disimpulkan tingkat hubungannya adalah sedang.
Disarankan para penolong persalinan meningkatkan mutu pelayanan kebidanan khususnya pertolongan persalinan dengan mengacu pada standart pelayanan kebidanan yang berlaku “ APN “ yang bisa bermanfaat untuk mengurangi kejadian ruptur perineum spontan. Mempertimbangkan / mendiagnosa dengan tepat sebelum melakukan tindakan atau intervensi pada ibu bersalin agar seminimal mungkin mengakibatkan hal – hal yang dapat merugikan pasien.
|
Hubungan Paritas dengan Ruptur Perineum Spontan pada Penatalaksanaan Kala II Persalinan Normal di BPS Ny â€R†di Desa Tegalombo Kauman Kab. Ponorogo
200902036 - SRI IKE ASMARA TIMORYANI
|
INTISARI
Sendy, W, Wiwin. 2011. Hubungan PAUD terhadap Tingkat Kecerdasan Sosial Kindergarten Saat Masuk Pendidikan TK di TK Muslimat 1 Nologaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp., M.Kes, (II) drg. Prijo Langgeng Tribinuko, M.M.
Kata kunci: PAUD, Kecerdasan sosial, dan pendidikan TK.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah upaya pembinaan yang ditujukan pada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Sedangkan kecerdasan sosial merupakan kemampuan seseorang untuk merasakan perasaan orang lain. Pendidikan TK adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia 4 tahun sampai masuk sekolah dasar. Kindergarten merupakan anak usia TK yaitu umur 4-6 tahun. Di TK Muslimat 1 Nologaten Ponorogo terdapat ibu-ibu yang masih menunggu anaknya di sekolah hingga jam sekolah berakhir, padahal diantara mereka dulunya mengikuti PAUD penuh. Dan parahnya masih terdapat anak-anak yang sampai mogok sekolah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan PAUD terhadap tingkat kecerdasan sosial kindergarten saat masuk pendidikan TK. Metode penelitian ini adalah kuantitatif korelasional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2011 di TK Muslimat 1 Nologaten Ponorogo, populasi 53 orang, dengan besar sampel seluruh populasi siswa kelas A dengan responden usia 4-6 tahun, teknik pengambilan sampel total sampling. Variabel bebas adalah PAUD dan variabel terikat adalah kecerdasan sosial. Instrumen penelitian berupa wawancara terstruktur, yang dianalisa dengan uji statistik korelasi spearman’s rank.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengahnya siswa mengikuti PAUD penuh yaitu 48,84% dan hampir seluruhnya siswa mempunyai tingkat kecerdasan sosial matang yakni 81,84%. Pada hasil analisis korelasi ada hubungan yang rendah antara PAUD terhadap tingkat kecerdasan sosial kindergarten saat masuk pendidikan TK. Dilihat dari hasil pengolahan data didapatkan hasil korelasi 0,397 dengan tingkat signifikan 0,004.
Saran yang dapat penulis berikan adalah pendidikan merupakan hal terpenting setelah kesehatan yang harus diperhatikan oleh para orang tua untuk meningkatkan kecerdasan sosial anaknya. Oleh karena itu PAUD penting untuk anaknya guna persiapan masuk pendidikan selanjutnya.
|
Hubungan PAUD terhadap Tingkat Kecerdasan Sosial Kindergarten Saat Masuk Pendidikan TK di TK Muslimat I Nologaten Kabupaten Ponorogo
200801037 - WIWIN SENDY WULANDARI
|
|
Hubungan Pekerjaan dengan Keaktifan Ibu Balita Datang ke Posyandu Gelang dan Kroyo Desa Gelang Kulon Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
201401043 - VERA PUSPITA ANGGRAINI
|
|
Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Minat Kunjungan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) Balita di Desa Nawangan Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan
201401028 - NURHAYATI
|
INTISARI
Handayani, Tri. 2013. Hubungan Pekerjaan ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Batita Umur 7-24 Bulan di Polindes Kepatihan Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing I: Ike Sureni, S.KM,.M.Kes, Pembimbing II: Sinta Ayu Setiawan, SST.
Kata Kunci : Pekerjaan Ibu Menyusui, Pemberian ASI Eksklusif dan Batita umur 7-24 bulan
Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu) sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur 6 bulan. Salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah ibu bekerja, beban ekonomi keluarga yang semakin berat menyebabkan seorang ibu dalam rumah tangga harus bekerja untuk mencari nafkah. 44 ibu bekerja yang mempunyai batita umur 7-24 bulan, 36,4% ibu memberikan ASI secara eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pekerjaan ibu menyusui dengan pemberian ASI eksklusif pada Batita umur 7-24 bulan.
Desain penelitian adalah correlation dengan pendekatan Retrospective Study. Penelitian dilakukan di Polindes Kepatihan Kecamatan Ponorogo kabupaten Ponorogo pada bulan April 2013. Populasi penelitian adalah seluruh ibu bekerja yang menyusui pada batita umur 7-24 bulan pada bulan April 2013 di Polindes Kepatihan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan tehnik sampling aksidental. Variabel independen adalah pekerjaan ibu menyusui, variabel dependen adalah pemberian ASI eksklusif. Uji statistik dengan menggunakan spearman rank dengan ketentuan α = 0,05 (5%).
Hasil penelitian yang dilakukan bahwa ibu menyusui pada batita 7-24 bulan di Polindes Kepatihan hampir setengahnya mempunyai pekerjaan ringan dan sebagian besar tidak memberikan ASI secara eksklusif. Hasil uji statistik spearman rank dengan hasil Ï value = 0,002 Ë‚ α = 0,05 sehingga Ha diterima. Kesimpulannya menunjukan ada hubungan antara pekerjaan ibu menyusui dengan pemberian ASI eksklusif pada batita umur 7-24 bulan. Dengan correlation coefficient 0,456 dengan tingkat hubungan sedang.
Karena pentingnya ASI bagi bayi pada awal kehidupan, diharapkan ibu yang bekerja dapat meluangkan waktunya untuk menyusui bayinya atau rajin memerah ASInya sehingga dapat diminumkan ke anaknya sewaktu ibu bekerja. Dengan cara tersebut diharapkan anaknya dapat diberikan ASI eksklusif sampai umur 6 bulan.
|
Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Balita Umur 7-24 Bulan di Polindes Kepatihan Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201001046 - TRI HANDAYANI
|
|
Hubungan Pemakaian Garam Yodium dengan Kejadian GAKY pada Anak Kelas 1 dan 2 di SDN 2 Sidorejo Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi
201201013 - DEVINA WULANDARI
|
|
Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Perkembangan Balita Usia 13-24 Bulan di Desa Glonggong Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun
201201067 - MAYA SEPTA LISTIANA
|
INTISARI
Wulandari, Retno.2012. Hubungan Pemberian Makanan Pendamping ASI ( MP- ASI ) Dengan Status Gizi Balita Usia 13 – 36 bulan Di Posyandu Desa Ketandan Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing ( I ): Hj. Murniati, S.ST.,M.Kes. Pembimbing ( II ) : Sumini, S.SiT.M.Kes
Kata Kunci : MP – ASI dan Status Gizi
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Posyandu Desa Ketandan kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun terdapat 58 (17,6%) ibu bayi yang menyusui secara eksklusif. Sedangkan ibu yang tidak menyusui secara eksklusif terdapat 325 ibu (82,4%). Sehingga timbul berbagai masalah dan kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI eksklusif bisa menyebabkan dampak pada balitanya.
Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan yang diberikan pada bayi disamping ASI, diberikan sejak anak usia 6 bulan. Pemberian makanan pendamping ASI proses dimana seorang bayi secara berlahan dibiasakan untuk makan makanan padat dan semakin sedikit bergantung pada ASI. Penelitian ini adalah Mengetahui hubungan antara pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dengan status gizi balita usia 13 – 36 bulan di Posyandu Desa Ketandan Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelasional yaitu suatu metode penelitian yang meng mengkaji/mengidentifikasi setiap variabel, kemudian menentukan hubungan antara kedua variabel tersebut.
Populasi dalam penelitian ini adalah 113 ibu balita yang berusia 13 - 36 bulan di Posyandu Desa Ketandan Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun sebanyak 113 ibu. sampelnya adalah 85 ibu balita yang berusia 13 – 36 bulan yang berkunjung di Posyandu Desa Ketandan Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun pada bulan Juli.
Berdasarkan hasil penelitian hubungan pemberian makanan pendamping ASI terhadap status gizi balita, maka didapatkan ada 32 balita (64%) yang diberikan MP – ASI pada saat usia < 6 bulan ( Dini ) dengan status gizi kurang, 14 balita dengan status gizi baik, dan sebagian kecil 3 balita (6%) dengan status gizi buruk, sebagian kecil kedua 1 balita (2%) dengan status gizi lebih. Serta didapatkan 21 balita (60%) yang diberikan MP – ASI pada saat usia ≥ 6 bulan ( Tepat Waktu ) dengan status gizi baik, 14 balita (40%) dengan status gizi kurang. Berdasarkan hasil uji statistik Chi – square diperoleh bahwa Ï: 0.000 yang berarti < 0,05 Maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti artinya ada hubungan pemberian makanan pandamping ASI terhadap status gizi pada balita usia 13 – 36 bulan.
Menambah informasi mengenai pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) sehingga bayi dan balita dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
|
Hubungan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) dengan Status Gizi Balita Usia 13 – 36 Bulan di Posyandu Desa Ketandan Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun
200901037 - RETNO WULANDARI
|
INTISARI
Tumala, S, Ari. 2013. Hubungan Pemberian Stimulasi Dini oleh Orang Tua dengan Perkembangan Anak Usia 3-4 Tahun di Playgroup Dzikrullah Bakti VI Desa Turi Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo.
Pembimbing (I) : Ike Sureni, S.KM,M.Kes (II) : Bibi Amikasari, S.ST
Kata Kunci : Stimulasi Dini, Perkembangan anak
Stimulasi dini adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir (bahkan sebaiknya sejak janin 6 bulan di dalam kandungan) dilakukan setiap hari, untuk merangsang semua sistem indera (pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, pengecapan). Sedangkan Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Studi pendahuluan dilakukan pada tanggal 18 Desember diperinci dari informasi guru Playgroup Dzikrullah mengatakan jumlah anak yang mengalami gangguan perkembangan motorik halus seperti tidak bisa berhitung ada 4 anak, sedangkan yang mengalami gangguan perkembangan motorik kasar seperti tidak bisa lompat dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari ada 2 anak. Kemudian diambil sampel dengan mendatangkan ibu anak sejumlah 10 orang. Dari hasil wawancara dengan ibu anak, di dapatkan hasil 6 dari 10 anak tidak diberikan stimulasi dini, dan 4 dari 10 anak diberikan stimulasi dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian stimulasi dini oleh orang tua dengan perkembangan anak usia 3-4 tahun.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah korelasional dan menggunakan rancangan survey cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh anak usia 3-4 tahun di Playgroup Dzikrullah Bakti VI Desa Turi Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo sebesar 44 anak dan besar sampel 44 anak dengan teknik sampling sampling jenuh. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi dengan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan). Kemudian data dianalisa dengan SPSS 11,5 for windows menggunakan uji statistic Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan perkembangan sesuai sebagian besar anak yang mendapatkan stimulasi dini 15 responden (34,1%), sedangkan anak dengan perkembangan sesuai sebagian kecil pada anak yang tidak mendapatkan stimulasi dini 5 responden (11,3%). Berdasarkan uji statistik Chi Square pada taraf signifikan α 0,05 didapatkan nilai p = 0,000 yang artinya 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak, sehingga ada hubungan pemberian stimulasi dini oleh orang tua dengan perkembangan anak usia 3-4 tahun.
Kesimpulan pada penelitian cara memberikan stimulasi dini yaitu pemenuhan kebutuhan pokok untuk mengembangkan kecerdasan anak antara lain kebutuhan fisik-biologis (terutama untuk pertumbuhan otak, sistem sensorik dan motorik), emosi-kasih sayang (mempengaruhi kecerdasan emosi, inter dan intrapersonal) dan stimulasi dini (merangsang kecerdasan-kecerdasan lain).
|
Hubungan Pemberian Stimulasi Dini Oleh Orang Tua dengan Perkembangan Anak Usia 3 – 4 Tahun di Play Group DzIkrullah Bakti Desa Turi Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo
201001007 - ARI TUMALA SARI
|
INTISARI
Lailatul, Kh, Irma. Hubungan Pemberian Susu Formula Dengan Kejadian Karies Gigi di Play Group Dzikrullah Bakti VI Desa Turi Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo Tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp., M.Kes (II) Dwi Nurjayanti, S.ST., M.Kes
Kata Kunci: Susu Formula, Karies Gigi
Susu formula merupakan cairan yang berisi zat yang mati. Di dalamnya tidak ada sel hidup seperti sel darah putih, zat pembunuh bakteri, antibodi, mengandung enzim, hormon, dan juga tidak mengandung faktor pertumbuhan. Sedangkan karies merupakan suatu jaringan keras gigi (email, dentin dan sementum) yang bersifat kronik progresif dan disebabkan aktifitas jasad renik dalam karbohidrat yang dapat diragikan. Masalah yang didapatkan adalah hampir seluruhnya 10 anak mengalami karies gigi. Dari hasil studi pendahuluan pada tanggal 12 Oktober 2012 didapatkan 7 anak diberikan susu formula, 4 anak mengalami karies gigi dan 3 anak tidak karies gigi yang dialami oleh anak di Play Group Dzikrullah Bakti VI di Desa Turi Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian susu formula dengan kejadian karies gigi di Play Group Dzikrullah Bakti VI Desa Turi Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo.
Penelitian dilakukan pada bulan Februari-April. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah korelasional dan menggunakan rancangan survey cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh anak Play Group Dzikrullah Bakti VI di Desa Turi, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo sebesar 44 anak dan sampelnya adalah 40 anak dengan teknik sampling accidental sampling. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan pemeriksaan karies. Kemudian data dianalisa dengan bantuan komputerisasi menggunakan uji statistik Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruhnya 39 responden (97,5%) yang minum susu formula. Dan hampir seluruhnya 38 responden (95%) mengalami karies gigi. Berdasarkan uji statistik Chi-Square didapatkan koefisien korelasi 0,698 dengan tingkat signifikansi 0,000, dimana Ï < α (0,05) maka Ho ditolak yang artinya terdapat hubungan pemberian susu formula dengan kejadian karies gigi.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah hampir seluruhnya anak mengalami karies gigi, dan cara mencegahnya yaitu rajin membersihkan gigi anak setiap hari yaitu pagi dan malam sebelum tidur, melakukan penyuluhan pada orang tua tentang cara mencegah karies gigi, berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi.
|
Hubungan Pemberian Susu Formula dengan Kejadian Karies Gigi di PAUD Islam Dzikrulloh Desa Turi Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo
201001020 - IRMA LAILATUL KHAFIDAH
|
INTISARI
Widjayanti,Sari.2010 Hubungan Pendampingan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu pada Saat Proses Persalinan ( Kala I ) di BPS Indrayani Desa Badegan Kabupaten Ponorogo.
Pembimbing (I) : Hariyanto, M.Pd (II) : Hj. Murniati, S.ST
Kata Kunci : Pendampingan Suami, Tingkat Kecemasan Ibu, Persalinan
Pendampingan suami adalah perbuatan mendampingi, menemani dan menyertai yang dilakukan oleh sang suami sebagai pasangan hidup dalam keluarga kepada istri. Kehadiran suami merupakan salah satu dukungan moral yang dibutuhkan, karena pada saat ini ibu sedang mengalami stress yang berat sekali. Walaupun faktor tunggal terbesar yang dapat memodifikasi proses persalinan dan kelahiran dalam kebudayaan kita adalah para personil medis serta situasinya. Tetapi kehadiran suami dapat berpengaruh besar terhadap bentuk kecemasan dan depresi yang dirasakan ibu selama dan sesudah persalinan. Di BPS Indrayani terdapat 24 % ibu yang bersalin tidak mendapatkan pendampingan pada saat proses persalinan ( Kala I ) serta 51,8 % ibu mengalami tingkat kecemasan ringan hal ini disebabkan karena ibu yang mengalami proses persalinan membutuhkan seseorang yang bisa memberikan dukungan dan perhatian.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan pendampingan suami dengan tingkat kecemasan ibu pada saat proses persalinan di BPS Indrayani Desa Badegan Kabupaten Ponorogo. Metode penelitian ini adalah Deskriptif Korelasi. Pengambilan data di lakukan pada bulan April-Juni 2010 di BPS Indrayani Desa Badegan Kabupaten Ponorogo,Populasi 83 orang,besar sample 20 orang.Teknik sampling Non Probability sampling yaitu Accidental Sampling. Uji statistik yang digunakan adalah Spearman Rank.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pendampingan suami dengan kecemasan ibu pada saat proses persalinan di BPS Indrayani Desa Badegan kabupaten Ponorogo. Berdasarkan analisa data dari kuesioner yang diisi responden yang telah bersalin dengan tingkat kemaknaan Ï â‰¤ 0,05 didapatkan Ï= 0,001 maka Ha diterima berarti ada hubungan pendampingan suami dengan tingkat kecemasan ibu pada saat proses persalinan di BPS “I†Desa Badegan Kecamatan badegan Kabupaten Ponorogo dengan nilai koefisien korelasi – 0,667 yang berarti tingkat keeratan hubungannya kuat dan bersifat negatif.
Peneliti menyarankan agar pada saat proses persalinan ibu mendapatkan pendampingan keluarga terutama suami untuk mengurangi tingkat kecemasan ibu menghadapi persalinan. Sedangkan bagi peneliti lainnya di harapkan meneliti faktor-faktor yang bisa mengurangi tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi proses persalinan.
|
Hubungan Pendampingan Suami terhadap Tingkat Kecemasan pada Proses Persalinan di BPS Ny. “I†Desa badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
200701044 - SARI WIDJAYANTI
|
|
Hubungan pendidikan dan pekerjaan ibu dengan keaktifan balita ke posyandu di Desa Gandu Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
201301017 - DWI WAHYU AMANATI
|
|
Hubungan Pendidikan Ibu dan Jarak Posyandu dengan Keaktifan Membawa Balitanya ke Posnyandu Mekar Sari 1 Dukuh Jarakan Desa Nglopang Kecamatan Parang Kabupaten Magetan
201301033 - LUSI KRISTANTI
|
INTISARI
Sulaseh. 2012. Hubungan Pendidikan Seks Terhadap Perilaku Seksual Remaja di SMUN 1 Sukomoro Magetan. Pembimbing (I) : Hariyanto, M.Pd (II) : drg. Priyo Langgeng, MM
Kata Kunci : Pendidikan Seks, Perilaku, Seksual Remaja
Problem tentang seksual pada remaja adalah berkisar masalah bagaimana mengendalikan dorongan seksual, konflik antara mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan, adanya ketidak normalan yang dialaminya berkaitan dengan organ-organ reproduksinya, pelecehan seksual, homoseksual, kehamilan, aborsi dan sebagainya (Santrok, 2003). Berdasarkan survey acak disalah satu tempat di kabupaten Magetan dari 5772 wanita usia subur (WUS) terdapat kira-kira 80 (1,02%) wanita yang menikah muda (umur kurang dari 20 tahun) akibat hamil diluar nikah. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan pendidikan seks terhadap perilaku seksual remaja di SMUN 1 Sukomoro Magetan.
Jenis penelitian ini adalah studi penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi yang diteliti adalah semua siswa dan orang tua siswa di SMUN 1 Sukomoro Kabupaten Magetan, besar populasi adalah 543 siswa, sampel diambil 10-25% yaitu menjadi 54 siswa dan orang tua siswa di SMUN 1 Sukomoro Kabupaten Magetan yang berdasarkan kriteria inklusi, sehingga sama dengan 10% sampel dari jumlah populasi. Teknik sampling yang digunakan proportionate statified random sampling, sedangkan waktu penelitian dilakukan bulan April 2011 sampai Januari 2012, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner terdapat soal pengetahuan tentang pendidikan seks dini yang nantinya diberikan pada orang tua remaja dan perilaku seksual remaja.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows diketahui dari hasil probabilitas (Asymp. Signifikan 0,003 < 0,05 yang menyatakan ada hubungan pendidikan seks terhadap perilaku seksual remaja di SMUN 1 Sukomoro Magetan, dengan keeratan hubungan (correlation coefficient) 0,393 yang menunjukan tingkat hubungan rendah.
Peneliti menyarankan pada ibu sekolahan agar memberikan informasi mengenai kesehatan reproduksi remaja, sehingga pihak sekolah dapat memasukkan materi mengenai kesehatan reproduksi dalam mata pelajaran di sekolah untuk intervensi preventif adanya perilaku seksual pada remaja.
|
Hubungan Pendidikan Sex Dini terhadap Perilaku Sexual di SMA N Sukomoro Kabupaen Magetan
200902111 - SULASIH
|
|
Hubungan Pengetahuan Akseptor KB Suntik tentang Efek Samping Spotting dengan Tingkat Kecemasan Ibu di BPS Ny. N
200902088 - NURUL HAMIDAH
|
INTISARI
Chandra T, Varanika. 2013. Hubungan Pengetahuan Akseptor KB Tentang KB Implan Dengan Pemakaian KB Implan Di Posyandu Desa Temenggungan Kecamatan Karas Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Sumini, S.SiT.,M.Kes (II) Sinta Ayu Setiawan, S.ST.
Kata Kunci : Pengetahuan, Kontrasepsi Implan.
Banyak perempuan yang mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia, tetapi juga karena metode-metode tersebut mungkin tidak dapat diterima, kesehatan individual, dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi atau mungkin karena disebabkan oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut. Pemakaian kontrasepsi implan di Desa Temenggungan sebanyak 9 orang (7,25%). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan didapatkan hasil bahwa 5 orang (50 %) merasa takut, 3 orang (30%) tidak tahu tentang KB Implan dan 2 orang (20 %) tahu tentang KB Implan. Hal ini dikarenakan mereka tidak mendapatkan informasi dengan jelas tentang KB Implan sehingga mereka merasa takut. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan akseptor KB tentang KB Implan dengan pemakaian KB Implan di Posyandu Desa Temenggungan Kecamatan Karas Kabupaten Magetan.
Jenis penelitian kuantitatif dengan studi analitik korelasi dengan rancangan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB aktif yang ada di Desa Temenggungan Kecamatan Karas Kabupaten Magetan, sampel adalah semua akseptor KB Aktif yang berkunjung ke Posyandu di Desa Temenggungan Kecamatan Karas Kabupaten Magetan pada bulan Juni 2013 yang memenuhi kriteria sampel sebanyak 35 responden. Tehnik yang digunakan adalah accidental sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur pengetahuan adalah kuesioner, sedangkan pemakaian KB Implan dengan buku register atau dokumentasi. Uji statistik dengan menggunakan Chi Square.
Hasil dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa hampir setengahnya pengetahuan cukup sebanyak 21 responden (60%), dan sebagian besar adalah tidak memakai KB Implan sebanyak 23 responden, dengan nilai probability (Ï) = 0,858 > 0,05 maka kesimpulannya tidak ada hubungan antara pengetahuan akseptor KB tentang KB Implan dengan pemakaian KB Implan.
Disarankan agar petugas kesehatan lebih meningkatkan informasi pada akseptor KB tentang alat kontrasepsi sehingga bisa memilih metode mana yang cocok dan sesuai dengan keinginannya.
|
Hubungan Pengetahuan Akseptor KB tentang KB Implant dengan Rendahnya Pemakaian KB Implant di Posyandu Desa Temanggungan Kecamatan Karas Kabupaten Magetan
201001048 - VARANIKA CHANDRA TIFANI
|
INTISARI
Bardikah. 2010. Hubungan Pengetahuan Bidan Tentang Asuhan Persalinan Normal (APN) Dengan Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Jetis Kabupaten Ponorogo tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Eliya Rohmah, S.Kp., M.Kes, (II) Drg. Priyo Langgeng, M.M.
Kata Kunci : Pengetahuan, Pelaksanaan Bidan dalam Asuhan Persalinan Normal.
Program Safe Motherhood mempunyai tujuan melindungi hak reproduksi dan hak asasi manusia dengan cara mengurangi beban kesakitan, kecacatan dan kematian yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Intervensi yang sangat kritis adalah tersedianya tenaga penolong persalinan yang terlatih (dokter atau bidan) agar dapat memberikan pelayanan yang bermutu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan bidan dengan pelaksanaan bidan dalam asuhan persalinan normal. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh bidan yang buka praktek dan bertugas di wilayah kerja Puskesmas Jetis Kabupaten Ponorogo dengan populasi berjumlah 8 bidan. Tehnik sempling yang digunakan adalah Sampling Insidental dengan responden 8 bidan sesuai kriteria yang di inginkan. Variable independent pengetahuan bidan tentang asuhan persalinan normal dan variabel dependent adalah pelaksanaan asuhan persalinan normal. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden dan observasi.
Dari hasil penelitian didapatkan seluruhnya responden berpengetahuan baik (100%) dan seluruh responden pelaksanaan APNnya baik (100%). berdasarkan pengolahan SPSS diperoleh bahwa koefisien Correlation 0,545 dengan taraf singnifikan 0,001. Bahwa taraf signifikan 0,001 (< 0,05) yang berarti H0 ditolak, H1 diterima. Serta didapatkan bahwa koefisien correlation sebesar 0,545. Merujuk pada Sugiyono (2009 : 257) yaitu terdapat ada hubungan positif antara pengetahuan bidan tentang APN dengan pelaksanaan APN. Interpretasi terhadap koefisien korelasi atau nilai r berada antara 0,400 sampai dengan 0,599 termasuk pada keeratan yang sedang.
Oleh karena itu bidan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya dalam
menolong persalinan normal melalui jalur formal (DIII) maupun pelatihan APN, Kepala Puskesmas memberikan perhatian kepada para bawahannya jika tidak berhasil dalam mencapai target cakupan persalinan, Organisasi profesi IBI mengintensifkan kegiatan supervisi di tepat bidan praktek swasta untuk memastikan bidan dapat menerapkan Asuhan Persalinan Normal..
|
Hubungan Pengetahuan Bidan tentang Asuhan Persalinan Normal (APN) dengan Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN) di Wilayah Kerja Puskesmas Jetis Kabupaten Ponorogo
200701005 - BARDIKAH
|
|
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Pemeriksaan Papsmear di Puskesmas Jenangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
200701021 - FAJAR FITRIANINGRUM
|
INTISARI
Widyaningsih, Indar. 2010. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Menghadapi Pre Menstrual Syndrome Di SMK PGRI I Ponorogo tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing : (1) Khalimi Sany, S.KM., M. Kes, (II) Sumini, S.SiT
Kata kunci : Pengetahuan dan sikap Remaja Putri Dalam Menghadapi Pre Menstrual syndrome.
Pre menstrual syndrome adalah sekumpulan gejala berupa gangguan fisik dan mental, dialami 7-10 hari menjelang menstruasi dan menghilang beberapa hari setelah menstruasi. Penyebab munculnya PMS ini memang belum jelas. Beberapa teori menyebutkan antara lain karena faktor hormonal yakni ketidak-seimbangan antara hormon estrogen dan progesteron, hormon estrogen yang berlebihan, perbedaan genetik pada sensitifitas reseptor dan sistem pembawa pesan yang menyampaikan pengeluaran hormon seks dalam sel, faktor kejiwaan, masalah sosial, fungsi serotonin dan lain-lain.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penelitian ini berjudul “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Menghadapi Pre Menstrual Syndrome di SMK PGRI I Ponorogoâ€
Penelitian menggunakan metode survey analitik, rancangan penelitian dengan menggunakan penelitian cross sectional Sampel diambil secara probility sampling dengan menggunakan teknik sampling pengambilan data secara stratified random sampling dengan jumlah populasi 761 siswa dan sampelnya 262 siswa remaja putri di SMK PGRI I Ponorogo, waktu pelaksanaan tanggal 30 Agustus 2010 di SMK PGRI I Ponorogo, dengan variabel independent : pengetahuan remeja putri dalam menghadapi pre menstrual syndrome di SMK PGRI I Ponorogo. Sedangkan variabel dependent: sikap remaja putri dalam menghadapi pre menstrual syndrome di SMK PGRI I Ponorogo, tehnik analisis menggunakan uji statistik Spearman Rank.
Hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar 140 siswa (53,43%) berpengetahuan cukup dalam menghadapi pre menstrual syndrome. diketahui bahwa sebagian besar 162 siswa (61,83%) bersikap negatif dalam menghadapi pre menstrual syndrome. Hasil uji statistik diperoleh bahwa koefisien Rank Spearman yaitu 0,211 dengan taraf signifikan 0,05, yaitu terdapat hubungan positif yang rendah antara pengetahuan dan sikap remaja putri dalam menghadapi pre menstrual syndrome di SMK PGRI I Ponorogo .
Oleh karena itu diharapkan remaja putri lebih mencari informasi mengenai pre menstrual syndrome sehingga memperoleh sikap yang positif dalam menghadapi Pre Menstrual Syndrome.
|
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri dalam Menghadapi Pre Menstrual Syndrome di SMK PGRI 1 Ponorogo
200701027 - INDAR WIDYANINGSIH
|
|
Hubungan Pengetahuan dengan Minat Ibu Pasangan Usia Subur (PUS) dalam Pemilihan Kontrasepsi IUD di Posyandu Melati Desa Tambang Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo
201401031 - RIFA`ATUL ASHFIYA
|
|
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil Primigravida tentang Persiapan Persalinan di BPM Ny. `E` Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
201401040 - TITIK SUSANTI
|
|
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Nifas Normal tentang Mobilisasi Dini di RSU Muhammadiyah Ponorogo
201301036 - MEGA FITRIYA
|
|
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Pasangan Usia Subur (PUS) tentang Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di Kelurahan Humusu C Kecamatan Insana Utara Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur
201302010 - RENY E. HANING
|
INTISARI
Lidiawati, Ely. Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap Psk Terhadap Pemeriksaan Pap Smear Di Lokalisasi Gude Desa Teguhan Kec.Jiwan Kab.Madiun. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya. Pembimbing (I): Eliya Rohmah, S.Kp., M.Kes. Pembimbing (II): Hariyanto, M.Pd.
Kata kunci : hubungan, pengetahuan, sikap, pap smear.
Di Indonesia kanker serviks pembunuh nomor 1 bagi wanita Indonesia. Kanker serviks bisa di deteksi sejak dini salah satunya melalui pemeriksaan Pap Smear. Perilaku PSK yang melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan mempunyai resiko kanker terinfeksi HPV, PMS, HIV AIDS. HPV merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya kanker serviks. Namun banyak PSK bersikap tak mau tahu dengan kondisi kesehatan reproduksinya. Pengamatan saat dilakukan di lokalisasi Gude Desa Teguhan dari 15 PSK, hanya 10 orang (66,67%) yang melakukan pemeriksaan Pap Smear. Berdasarkan fenomena tersebut, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap PSK terhadap pemeriksaan Pap Smear.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan sikap PSK terhadap pemeriksaan Pap Smear di Lokalisasi Gude, Desa Teguhan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun. Berdasarkan tujuan penelitian ini yang ingin dicapai maka desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi yang bersifat analitik Cross sectional. Pada penelitian ini populasinya adalah PSK dilokalisasi Kelurahan Teguhan Kabupaten Madiun dengan besar sampel 67 orang yang dipilih secara simple random sampling. Dalam penelitian ini variable independent adalah pengetahuan PSK tentang Pap Smear dan variable dependent adalah sikap PSK terhadap Pap Smear.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan PSK tentang Pap Smear adalah sebagian besar buruk yaitu 34 (50,7%) orang dan sikap PSK terhadap pemeriksaan Pap Smear adalah sebagian besar positif yaitu 35 (52,2%) orang. Berdasarkan uji spearman rank didapatkan 0,883. Sig (2-tailed) 0,000 dengan taraf signifikan (α) 0,05, artinya ada hubungan dan signifikan antara pengetahuan dengan Sikap PSK terhadap pemeriksaan Pap Smear di Lokalisasi Gude Desa Teguhan Kabupaten Madiun.
Melihat hasil Penelitian ini, perlu diberikan penyuluhan dan konseling dari petugas kesehatan agar mereka termotivasi melakukan pemeriksaan Pap Smear secara teratur.
|
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) terhadap Pemeriksaan Pap Smear dalam Mendeteksi Kanker Serviks di lokalisasi Gude, Desa Teguhan Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun
200701015 - ELY LIDIAWATI
|
|
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Remaja Putri dalam Mengatasi Dismenore di Kelas VII SMP N 1 Saradan Kabupaten Madiun
201201110 - TRI WULANDARI
|
|
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Remaja Putri terhadap Kesehatan Reproduksi di SMPN 3 Pulung Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo
201401042 - UYUNG NURTIKASARI
|
INTISARI
Suprapti, Subaiah. 2010. Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Remaja Putri Terhadap Kesehatan Reproduksi Wanita di SMK PGRI I Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I):Ike Sureni, S.KM., M.Kes (II) Arma Debrina, S.Si,Apt.
Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Kesehatan Reproduksi Wanita
Kesehatan reproduksi merupakan masalah penting untuk mendapat perhatian terutama dikalangan remaja. Kesehatan reproduksi dapat diartikan sebagai suatu kondisi sehat baik secara fisik, mental, maupun sosial yang berkaitan dengan system reproduksi, baik pada laki-laki maupun perempuan. Kecenderungan remaja untuk melakukan berbagai tindakan yang membahayakan kesehatan mereka sendiri mengenai aspek kesehatan reproduksi yang harus dimiliki remaja masih tinggi dikarenakan kurangnya informasi tentang kesehatan reproduksi sehingga pengetahuannya kurang yang berakibat pada sikap siswa yang kurang baik. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja putri terhadap kesehatan reproduksi wanita.
Jenis penelitian menggunakan survei analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 361 orang dengan jumlah sample 190 orang, metode pengambilan sampel menggunakan random sampling. Sampel penelitiannya adalah Remaja putri kelas XI SMK PGRI I Ponorogo yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel independent dalam penelitian ini adalah pengetahuan remaja putri terhadap kesehatan reproduksi wanita dan variabel dependentnya adalah sikap remaja putri terhadap kesehatan reproduksi wanita. Untuk menganalisa hubungan menggunakan uji statistik Spearman’s rank dengan taraf signifikan 0,05. Penelitian ini dilakukan di SMK PGRI I Ponorogo.
Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar 139 siswa (73,16%) berpengetahuan baik terhadap kesehatan reproduksi wanita dan sebagian besar 113 siswa (59,47%) bersikap negatif terhadap kesehatan reproduksi wanita. Berdasarkan hasil uji Rank Spearman diperoleh hasil sig.(2-tailed) 0,211 maka terdapat hubungan positif yang rendah antara pengetahuan dengan sikap remaja putri terhadap kesehatan reproduksi wanita di SMK PGRI I Ponorogo.
|
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Remaja Putri terhadap Kesehatan Reproduksi Wanita SMK PGRI 1 Ponorogo
200701053 - SUBAIAH SUPRAPTI
|
|
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Remaja tentang Free Seks pada Siswa Kelas VIII A dan B di SMP N 1 Lembeyan Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan
201201003 - ANDRIYANI SOLEKA
|
|
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Suami dalam Menggunakan KB Vasektomi di RT 20/RW 06 Kelurahan Kraton Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan
201201034 - EYZIZTA NUR AISYAH
|
INTISARI
Tri Wihastuti, Tatag. 2012. Hubungan Pengetahuan Dengan Tindakan Ibu Dalam Penggunaan Garam Beryodium Di Desa Grabahan Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing : (I) Eliya Rohmah, S.Kp., M.Kes, (II) Hj. Murniati, S.ST., M.Kes.
Kata kunci : Pengetahuan, Tindakan, Garam Beryodium.
Pengetahuan tentang garam beryodium adalah segala apa yang diketahui berkenaan dengan garam beryodium. Dimasyarakat masih ditemukan adanya penderita gondok yang berdampak pada ketidaknyamanan dan gangguan body image. Untuk itu dikarenakan konsumsi garam yodium yang kurang. Secara teori disebutkan bahwa tindakan ibu dalam pemberian garam beryodium antara lain disebabkan oleh kurangnya pengetahuan ibu tentang garam beryodium. Sehingga peneliti melakukan penelitian dengan judul hubungan pengetahuan dengan tindakan ibu dalam penggunaan garam beryodium di desa Grabahan Kec.Karangrejo Kab Magetan. Tindakan dalam penggunaan garam beryodium adalah sejauh mana cara atau usaha seseorang dalam penggunaan garam beryodium. Garam beryodium adalah garam yang diperkaya dengan yodium yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kecerdasan. Pengetahuan ibu yang tidak benar tentang garam beryodium menyebabkan tindakan yang tidak benar dalam penggunaan garam beryodium.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan tindakan ibu dalam penggunaan garam beryodium. Metode penelitian adalah Analitik dengan pendekatana cross sectional, dengan populasi penelitian adalah ibu–ibu di Desa Grabahan, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan yang mempunyai anak sekolah di SD Grabahan Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan yang berjumlah 45 orang. Pengambilan sampel dengan tehnik sampling jenuh, sebenyak 45 responden. Tehnik pengumpulan data dengan kuesioner, disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Data dianalisis menggunakan Uji Rank Spearman dengan SPSS for Windows 16.0 dengan nilai kemaknaan p < 0,05 untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan tindakan ibu dalam penggunaan garam beryodium.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan ibu tentang garam beryodium cukup (57,8%). Sedangkan untuk tindakan dalam penggunaan garam beryodium sebagian besar cukup (62,2%). Dengan menggunakan uji korelasi tata jenjang (Rank Spearman) didapatkan nilai p = 0,000, dimana p < 0,05, dengan nilai correlation coefficiant 0,704 yang berarti bahwa ada hubungan yang kuat antara pengetahuan dengan tindakan ibu dalam penggunaan garam beryodium.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan tenaga kesehatan dari puskesmas selalu meningkatkan upaya promosi kesehatan tentang garam beryodium sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dari cukup menjadi baik tentang garam beryodium sehingga tindakannya juga mengikuti dari cukup menjadi baik juga dalam penggunaan garam beryodium di masyarakat.
|
Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Ibu dalam Penggunaan Garam Beryodium di Desa Grabahan Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan
200902117 - TATAG TRI WIHASTUTI
|
|
Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan Akseptor KB Suntik 3 Bulanan Mengenai Efek Samping Ketdakteraturan Siklus Menstruasi di Polindes Karang Waluh Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
201001037 - RITHA DHAMAYANTI
|
ABSTRAK
Amini.2010. Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan Masyarakat Tentang Penyakit HIV di RT 10 dan 11 Desa Kwangsen Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun.
Pembimbing (I) : Khalimi Sany, S.KM.,M.Kes (II) : Hj. Murniati, S.ST
Kata Kunci : Pengetahuan, Tingkat Kecemasan, Penyakit HIV
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian analitik dengan tujuan untuk menganalisa hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan masyarakat tentang penyakit HIV.Tehnik sampling yang digunakan adalah dengan Acidental sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 33 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada respoden di RT 10 dan 11 Desa Kwangsen Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows Spearmans Rho’s menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan masyarakat tentang penyakit HIV di RT 10 dan 11 Desa Kwangsen Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun dengan tingkat signifikan p = 0.000 dan coefficient correlation sebesar 0.716 yang berarti H1 diterima.
Berdasarkan hasil di atas maka diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi pada kasus HIV/AIDS.
|
Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan Masyarakat tentang Penyakit HIV di RT 10 dan 11 Desa Kwangsen Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun
200702032 - AMINI
|
INTISARI
Purnamawati, Ana. 2014. Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan Pekerja Seks Komersial (PSK) Terhadap kejadian HIV/AIDS di Lokalisasi Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.Karya Tulis Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) Hariyanto,M.Pd (II) : Etika Desy Yogi,S.ST.,M.Si
Kata Kunci : Pengetahuan, Tingkat Kecemasan PSK terhadap HIV/AIDS
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo yang diambil pada tanggal 30 Januari 2014 didapatkan pada tahun 2013 ditemukan 52 penderita HIV/AIDS.Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Lokalisasi Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo pada tanggal 6 Februari 2014 melalui wawancara dengan beberapa Pekerja Seks Komersial didapatkan hasil bahwa mereka merasa cemas setelah mereka mengetahui penderita HIV/AIDS di Kabupaten Ponorogo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan tingkatkecemasan PSK terhadap kejadian HIV/AIDS di Lokalisasi Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian kuantitatif korelasional dengan desain cross sectional.Penelitian dilakukan di Lokalisasi Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo, pada bulan Mei 2014. Populasi semua PSK di Lokalisasi Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo sejumlah 191 orang.Teknik sampling accidental sampling.Variabel penelitian Independen (pengetahuan PSK tentang HIV/AIDS) dan dependen (tingkat kecemasan PSK terhadap kejadian HIV/AIDS). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Untuk menguji hipotesa alternative(Ha) digunakan uji spearmen rank.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hampir seluruhnya 96 responden (99,0%) berpengetahuan baik tentang HIV/AIDS, sedangkan didapatkan sebagian besar 93 responden (95,9%) tingkat kecemasan berat. Berdasarkan hasil penghitungan SPSS 18.0 for Windows dengan uji Spearman’s Rank dengan tingkat signifikan 0.000 < α 0,05 yang berarti H1 diterima berarti ada hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan PSK terhadap kejadian HIV/AIDS di Lokalisasi Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo dan coefficient correlation 0,487 menujukkan hubungan keeratan sedang.
Peneliti menyarankan kepada PSK untuk lebih mewaspadai HIV/AIDS dan penyebarannya. Sebagai salah satu pekerjaan yang berhubungan erat dengan HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya agar PSK mampu mengurangi dan menekan penyebaran HIV/AIDS.
|
Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan Pekerja Seks Komersial (PSK) terhadap Kejadian HIV/AIDS di Lokalisasi Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201101002 - ANA PURNAMAWATI
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Akseptor KB tentang Reproduksi Sehat dengan Pemilihan Kontrasepsi yang Sesuai Dengan Usia di Puskesmas Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek
200701011 - DWI RAHMAWATI
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Balita dengan Masalah Status Gizi pada Balita Usia 1-5 Tahun di Desa Pager Lor Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan
201201032 - ERMA YULIANTI
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Balita dengan Minat Ibu Balita tentang Taman Posyandu di Posyandu Pos 3 Cokromenggalan Kelurahan Cokromenggalan Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201401002 - ARIFATUL ROSYIDAH
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Balita tentang Posyandu terhadap Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu di Kelurahan Patihan Wetan Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo
201001040 - SAPTIANA SARI
|
INTISARI
Hartati, 2010. Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Usia 6-12 Bulan Dan Waktu Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) di Desa Glonggong Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun. Pembimbing (I): Khalimi Sany, S.KM.,M.Kes (II): Hj. Murniati, SST
Kata Kunci :Pengetahuan, Waktu, Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan yang diberikan pada bayi disamping ASI, diberikan sejak anak usia 6 bulan dan diberikan secara bertahap. Mengingat masih banyaknya ibu yang salah dalam memberikan makanan pendamping ASI dan bahaya yang ditimbulkan akibat pemberian MP-ASI secara dini maka diperlukan pengetahuan yang baik tentang MP-ASI. Dengan pengetahuan yang baik tentang MP-ASI diharapkan ibu dapat memberikan MP-ASI dengan tepat waktu. Tujuan penelitian untuk diketahui hubungan pengetahuan ibu balita usia 6-12 bulan dan waktu pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) di Desa Glonggong Kecamatan Dolopo kabupaten Madiun.
Desain penelitian ini adalah analitik Cross Sectional. Populasi diambil dari semua ibu balita yang mempunyai bayi usia 6 - 12 bulan di Desa Glonggong Kec. Dolopo Kabupaten Madiun sejumlah 38 orang, dengan teknik total sampling. Dalam penelitian ini variabel independent adalah pengetahuan ibu balita yang mempunyai bayi 6-12 bulan tentang makanan pendamping ASI dan veriabel dependent adalah waktu pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI)
Penelitian dilakukan di Desa Glonggong Wilayah kerja Puskesmas Dolopo Kec. Dolopo Kab. Madiun pada bulan November 2009. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pengetahuan ibu tentang MP-ASI hampir setengahnya cukup 15 (39.47%) dan waktu pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) sebagian besar tidak tepat 23 (60.53 %) responden. Berdasarkan uji Mann-Whitney U didapatkan hasil Asymp. Sig. (2-tailed) 0.007 dengan taraf signifikan (α) 0.05 sehingga 0,007 < (α) 0.05 maka H1 diterima artinya ada hubungan antara Pengetahuan Ibu balita usia 6-12 bulan tentang MP-ASI dengan Waktu Pemberian MP-ASI.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara Pengetahuan Ibu balita usia 6-12 bulan tentang MP-ASI dengan Waktu Pemberian MP-ASI. Diharapkan bagi bidan dan tenaga kesehatan untuk meningkatkan penyuluhan tentang MP-ASI, dampak pemberian MP-ASI dini, alasan pemberian MP-ASI lebih dari 6 bulan, pengertian dan waktu pemberian MP-ASI
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Usia 6-12 Bulan tentang MP - ASI dan Waktu Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) di Desa Glonggong Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun
200702036 - HARTATI
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Usia 7-36 Bulan tentang ASI Eksklusif dengan Kegagalan Ibu dalam Memberikan ASI Eksklusif di Posyandu Desa Jalen Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
201401046 - YULIANA PUSPITA DEWI
|
INTISARI
Fatmawati, Yuli. 2013. Hubungan pengetahuan ibu bayi dengan tingkat kecemasan terhadap efek samping imunisasi DPT di Desa Pomahan Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo Tahun 2013. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (1) Sumini, S.Si.T,.M.Kes, (II) Bibi Amikasari, .S.ST.
Kata Kunci : Pengetahuan, ibu bayi yang mendapat imunisasi DPT, efek samping imunisasi DPT, Kecemasan
Pemberian imunisasi DPT dapat berefek samping ringan atau berat. Dari 42 bayi yang mendapat imunisasi DPT di desa pomahan kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo, 14 bayi (33,33%) mengalami efek samping panas,13 bayi (30,95%) mengalami nyeri pada bekas penyuntikan, dan 4 bayi tidak mengalami efek samping. Dengan terjadinya efek samping tersebut ibu bayi cemas karena setelah diberi imunisasi DPT bayi menjadi rewel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu bayi dengan tingkat kecemasan terhadap efek samping imunisasi DPT di Desa Pomahan Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo.
Metode penelitian ini merupakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan retrospektif . Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2013 dengan jumlah populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bayi yang bayinya mendapatkan imunisasi DPT yang berjumlah 41 ibu bayi dan sampel dalam penelitian ini adalah ibu bayi yang mendapat imunisasi DPT yang sesuai dengan kriteria inklusi yang berjumlah 36 ibu bayi. Teknik sampling menggunakan accidental sampling. Pegumpulan data menggunakan kuesioner. Pengolahan menggunakan bantuan program komputer. Analisis data penelitian menggunakan spearman’s rank dengan taraf signifikasi α 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setengah responden 18 (50%) yang memiliki pengetahuan cukup terhadap efek samping imunisasi DPT mempunyai tingkat kecemasan yang sedang 14 responden (38,89%). Terbukti melalui hasil korelasi dengan analisis statistic spearman’s rank didapatkan hasil nilai signifikasi (0,000<0,05) dengan demikian Ho ditolak Ha diterima nilai koefisien korelasi sebesar 0,675, berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu bayi dengan tingkat kecemasan terhadap efek samping imunisasi DPT.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebaiknya petugas kesehatan memberikan penyuluhan tentang efek samping imunisasi DPT pada ibu yang mempunyai bayi khususnya yang akan mendapatkan imunisasi DPT.
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Bayi dengan Tingkat Kecemasan terhadap Efek Samping Imunisasi DPT di Desa Pomahan Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo
201001053 - YULI FATMAWATI
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Bayi Umur 1-12 Bulan tentang Imunisasi BCG dengan ketepatan pemberian Imunisasi BCG di Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo
201201104 - SRI WULANDARI
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu dalam Penggunaan Garam Yodium dengan Kejadian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium pada Anak Kelas IV, V, VI di SDN Sidorejo 2 Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi
201201119 - YENI KARTIKA SARI
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Desa Jalen Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
200902010 - ERNA PENIWATI YULININGTYAS
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil dengan Kepatuhan dalam Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Sumbersari Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun
200702021 - SRI RAHAYU
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil dengan Sikap Memilih Tempat Persalinan di Desa Pager Ukir Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
201201080 - NUR HAYU PURNOMO PUTRI
|
INTISARI
Laju. Anna. 2013. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia Dalam Kehamilan Dengan Kejadian Anemia Di Puskesmas Oelolok Kecamatan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya, Ponorogo. Pembimbing: (I). Hj. Murniati, SST, M. Kes. (II). Tri Handayani, S. Psi.
Kata kunci: Pengetahuan, Ibu Hamil, Kejadian Anemia
Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti diwilayah Puskesmas Oelolok, Kabupaten Timor Tengah Utara pada bulan Januari 2013 di dapatkan data ibu hamil sebanyak 40 orang, dengan usia kehamilan trimester I sebanyak 5 orang, trimester II sebanyak 13 orang dan trimester III sebanyak 22 orang. Ibu hamil dengan Hb <11gr% sebanyak 27 orang (67,5%) wawancara kepada ibu hamil yang menderita anemia mengatakan bahwa mereka tidak mengerti tentang anemia, resiko dari anemia dan pencegahannya.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan dengan kejadian anemia.
Metode penelitian Analitik korelasi dengan pendekatan Cross section, teknik sampel yang digunakan adalah Accidental sampling, yang
dilakukan di Puskesmas Oelolok mulai bulan Mei - Juli 2013. Dimana dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu Pengetahuan ibu hamil dan kejadian anemia. Populasinya adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas Oelolok. Jumlah sampel dalam penelitian ini sejumlah 40 responden di Puskesmas Oelolok Kabupaten Timor Tengah Utara. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2013. Uji statistik yang digunakan adalah uji spearman rank.
Hasil di peroleh Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kejadian Anemia dalam Kehamilan di Puskesmas Oelolok Kabupaten Timor Tengah Utara, ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 21 (52,5%) berpengetahuan kurang. Kejadian Anemia dalam Kehamilan di Puskesmas Oelolok Kabupaten Timor Tengah Utara, menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 29 (72,5%) mengalami kejadian anemia ringan dalam kehamilan. Analisa data dengan uji spearman rank dengan SPSS. 16 For windows di dapatkan hasil koefisien korelasi sebesar 0.455 hal ini menunjukkan keeratan hubungan yang sedang tetapi ada hubungan dengan Æ¿ 0.003 yaitu lebih kecil dari syarat Æ¿ < 0.05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima maka ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan kejadian anemia dalam kehamilan.
Saran bagi petugas kesehatan meningkatkan penyuluhan kesehatan khususnya tentang anemia, resiko, dan pencegahan sehingga tidak ada kejadian anemia selama kehamilan.
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia dalam Kehamilan dengan Kejadian Anemia di Puskesmas Oelolok Kecamatan Insana Kabupaten Timur Tengah Utara
201202002 - ANNA LAJU
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Antenatal Care dengan Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Nunpene Kecamatan Miofa Timor Kabupaten Timor Tengah Utara
201302003 - APRIANA TAENA
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Fe dan Kepatuhan Ibu dalam Minum Fe dengan Angka Kejadian Anemia di Wilayah Puskesmas Bijaepasu Kecamatan Miomafo Tengah Kabupaten Timor Tengah Utara
201302002 - ALEXIA YUCANRI GAGO
|
INTISARI
Sri partiyah. 2012. Hubungan pengetahuan Ibu hamil Tentang program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Terhadap Pelaksanaan Perencanaan Persalinan Di Desa Belotan Kecamtan Bendo Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Ani Rosita,S.Kep,Ns.,M.Kes,(II) Hj. Soepami, S.ST
Kata kunci : Ibu hamil, P4K, Pelaksanaan Perencanaan Persalinan
Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia tahun 2007 adalah 228 per 100.000 Kelahiran hidup. Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di negara berkembang terutama disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan, eklamsi dan infeksi seta komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab tersebut dapat dicegah melalui upaya pencegahan yang efektif, salah satunya dengan mempersiapkan persalinan yang aman dan selamat dengan Perencanaan persalinan sesuai program P4K.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) terhadap pelaksanaan perencanaan persalinan.Jenis penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Sampel yang diambil semua ibu hamil yang ada di desa Belotan kecamatan Bendo yang sesuai criteria inklusi sebanyak 32. Sebagai alat pengumpul data digunakan kuisioner. Uji hipotesis dilakukan dengan uji Statistik hubungan spearman rho. Signifikansi ditentukan dengan nilai α < 0,05. Analisis data dengan menggunakan SPSS 16,0 for windows.
Hasil dari variabel pengetahuan ibu hamil tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) berpengetahuan cukup sejumlah 14 responden (43,8%) baik 9 responden (28;1%),kurang 6 responden (18,8%) tdk baik 3 orang (9,3%).Sedangkan dari variable pelaksanaan perencanaan persalinan tingkat pelaksanaan cukup 11 responden (34,4%),baik 10 responden (31,2%),kurang 9 responden (28,1%) tidak baik 2 responden (6.3%).Dari hasil tabulasi didapatkan responden ber pengetahuan baik dan pelaksanaan baik 9 ( 28% ),pengetahuan cukup pelaksanaan cukup 8 (25%),pengetahuan kurang pelaksanaan kurang 3 (9%),Pengetahuan tidak baik pelaksanaan tidak baik 2 (6%).pengetahuan cukup pelaksanaan kurang 5 (15%),pengetahuan kurang pelaksanaan cukup 3 (9%),pengetahuan baik pelaksanaan cukup 1 ( 3%).Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang kuat antara pengetahuan ibu hamil tentang P4K terhadap pelaksanaan perencanaan persalinan dengan nilai kemaknaan 0,000 (Sig.2 tailed = 0,000).
Disarankan bagi Puskesmas untuk membuat kebijakan peningkatkan pelaksanaan P4K disetiap Desa dalam wilayah kerja Puskesmas Bendo, yang pelaksanaannya bisa dilimpahkan kepada bidan desa.Mengingat pentingnya P4K dalam upaya penurunan AKI dan AKB,sebagai bidan diharapkan aktif mensosialisasikan P4K kepada masyarakat.
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang P4K terhadap Pelaksanaan Perencanaan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan
200902103 - SRI PARTIYAH
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Senam Hamil dengan Keaktifan Senam Hamil di Puskesmas Siman Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo
201301063 - UMI ALFIYAH
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Senam Hamil dengan Partisipasi dalam Kelas Ibu Hamil di Desa Ngunut Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan
201101004 - ANJAR PRATIWI
|
INTISARI
Bona Rosalinda. 2013. “ Hubungan pengetahuan ibu hamil trimester I tentang gizi dengan kejadian kekurangan energi kronik (KEK) di Puskesmas Oelolok, Kabupaten Timor Tengah Utaraâ€. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing I: Ike Sureni,S.KM.,M.Kes. Pembimbing II : Dwi Nurjayanti, S.ST.,M.Kes.
Kata Kunci: Pengetahuan ibu hamil trimester I, kejadian KEK
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan dimana seseorang mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun. Di Kabupaten Timor Tengah Utara khususnya Puskesmas Oelolok, didapatkan ibu hamil trimester I yang terkena KEK yaitu 129 (27,6%) dari 467 ibu hamil seluruhnya, hal ini disebabkan karena tingkat pengetahuan rendah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil trimester I tentang gizi dengan kejadian kekurangan energi kronik di wilayah Puskesmas Oelolok Kabupaten Timor Tengah Utara.
Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan dari bulan Januari – Maret 2013 di Puskesmas Oelolok, dimana dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu Pengetahuan ibu hamil trimester I tentang gizi dan kejadian KEK. Metode penelitian Analitik korelasi dengan pendekatan Cross sectional. Populasi dan sampel adalah semua ibu hamil trimester I di Puskesmas Oelolok, Kabupaten Timor Tengah Utara pada bulan Januari – Maret dengan jumlah 40 responden, teknik total sampling. Instrumen penelitian dengan kuesioner dan pita LILA. Teknik pengolahan data dengan editing, coding, tabulating, scoring. Analisa data dengan uji spearman rank dengan SPSS.
Dari analisa data secara keseluruhan dari variabel diatas didapatkan hampir seluruh ibu hamil trimester I di Wilayah Puskesmas Oelolok, Kabupaten Timor Tengah Utara mempunyai pengetahuan kurang 35 (87,5%), dan hampir seluruh ibu hamil trimester I menderita KEK 37 (92,5%) serta ada hubungan pengetahuan ibu hamil trimester I tentang gizi dengan kejadian KEK dengan hasil uji statistik р = 0,003 ≤ 0,05, tingkat koofisien korelasi sedang dengan nilai, -0,451yang artinya semakin baik pengetahuan ibu hamil trimester I tentang gizi maka semakin rendah menderita KEK.
Kesimpulan hasil penelitian ini secara umum adalah ada hubungan pengetahuan ibu hamil trimester I tentang gizi dengan kejadian KEK, di Wilayah Puskesmas Oelolok, Kabupaten Timor Tengah Utara. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan bidan lebih meningkatkan kinerja dan pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan gizi ibu hamil dan tehnik penyuluhan tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan.
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Gizi dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik di Wilayah Puskesmas Oelolok Kabupaten Timor Tengah Utara
201202032 - ROSALINDA BONA
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Kehamilan Resiko Tinggi dengan Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Ngrandu Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201201116 - WIDYA NINGRUM
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Persalinan Normal dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Proses Persalinan di BPM Ny`A` Desa Gombang Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
201301039 - MIFTAHUS SA`ADAH
|
INTISARI
Rusmiati. 2012. Perilaku Ibu Dalam melaksanakan Pap Smear di posyandu 1 desa Mangge barat Kabupaten Magetan Tahun 2012. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya ponorogo. Pembimbing : (I) Ike Sureni, SKM., M. Kes, (II) Bibi Amikasari, SST
Kata Kunci : Perilaku, ibu, pap smear
Penemuan kanker leher rahim pada stadium dini dapat dilakukan dengan dengan Pap smear. Tetapi kenyataan yang ada cakupan pemeriksaan Pap smear masih sangat rendah. Dan dari survey pendahuluan 10 orang ibu di Posyandu 1 Desa Mangge yang melaksanakan Pap smear ada 2 orang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu dalam melaksanakan Pap smear. Jenis penelitian diskriptif cross sectional. Populasi semua ibu yang datang ke Posyandu. Sampel accidental diambil sebanyak 72 ibu. Sebagai alat pengumpul data digunakan kuesioner. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2011. Analisa data dengan menggunakan cross table.
Hasil penelitian tingkat pengetahuan dalam melaksanakan Pap smear didapatkan sebagaian besar baik (65,28%). Tingkat sikap menunjukkan bahwa sebagian besar bersikap netral (69,44%). Tingkat praktek menunjukkan bahwa sebagian besar negatif (52,77%).
Berdasarkan hasil penelitian diatas disarankan bagi ibu untuk ikut berperan serta dalam melaksanakan program Pap smear.
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui dengan Gizi Penyapihan ASI di Posyandu Desa Mangge Kecamatan Barat Kabupaten Magetan
200902093 - RUSMIATI
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Hari Ke 1-7 tentang Cara Menyusui yang Benar dengan Kejadian Bendungan ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Panekan Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan
201201098 - SARAS RIKMA DEWI
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara dengan Kejadian Bendungan ASI di Puskesmas Ngrayun Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo
201401021 - HARNUM RIZKI RAFIKASARI
|
Ladiyah, Nikmatul. 2016. Relationships knowledge of postpartum mothers in the treatment of breast interests postpartum mothers do breast care in BPM Ny `A` Village District of Sampung Bracelet Ponorogo. Scientific papers. Midwifery Academy Harapan Mulya Ponorogo. Supervisor: (1) Eliya Rohmah, S.Kp., M.Kes. (II) Bibi Amikasari, S.ST., M.Kes.
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Payudara dengan Minat Ibu Nifas Melakukan Perawatan Payudara di BPM Ny `A` Desa Gelang Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
201301044 - NIKMATUL LADIYAH
|
INTISARI
Nandia Rini, Seril. 2013. Hubungan Pengetahuan Ibu Pasangan Usia Subur (PUS) tentang Metode Kontrasepsi dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi di Puskesmas Pudak Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Hj. Murniati, S. ST., M. Kes, (II) Tri Handayani, S. Psi
Kata Kunci : Pengetahuan, Pemilihan
Data tahun 2013 di Puskesmas Pudak Kabupaten Ponorogo PUS sebanyak 2.039. Dan peserta KB aktif 1638 (80,33%), pengguna KB IUD 179 (10,93%), MOP 16 (0,98%), MOW 115 (7,02%), Implant 240 (14,65%), Suntik 981 (59,89%), Pil 99 (6,04%) dan Kondom 8 (0,49%). Dengan kesenjangan jumlah akseptor yang lebih memilih kontrasepsi hormonal ini dilakukan studi pendahuluan dengan beberapa akseptor KB baik hormonal maupun non hormonal, diketahui bahwa masih sedikit dari mereka yang mengetahui tentang metode kontrasepsi yang ada. Klien harus memperoleh pengetahuan yang cukup sehingga dapat memilih sendiri metode kontrasepsi yang sesuai untuk mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Pasangan Usia Subur (PUS) tentang Metode Kontrasepsi dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi. Penelitian ini menggunakan penelitian korelasi analitik dengan rancangan Cross Sectional. Jumlah sampel 33 orang dengan Insidental Sampling pada bulan Mei 2014, variabel independen adalah pengetahuan ibu Pasangan Usia Subur (PUS) tentang metode kontrasepsi, variabel dependen adalah pemilihan metode kontrasepsi. Pengumpulan data dengan lembar kuesioner untuk pengetahuan dan pemilihan metode kontrasepsi, disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, tabulasi silang, dianalisis dengan uji statistik Koefisien Kontingensi (x2).
Sebagian besar ibu berpengetahuan cukup dengan jumlah 22 orang (66,7%). Hampir seluruhnya memilih jenis kontrasepsi yang digunakan berupa Hormonal (Implan, Pil, dan Suntik) dengan jumlah 26 orang (78,8%). Berdasarkan hasil penghitungan uji statistik Koefisien Kontingensi dengan tingkat signifikan x2 ≤ 0.05 didapatkan nilai probability yaitu Ï= 0,002 yang berarti terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pemilihan metode kontrasepsi di Puskesmas Pudak Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo dengan nilai koefisien korelasi 0,518 yaitu tingkat keeratan hubungan sedang.
Kesimpulannya pengetahuan merupakan faktor sangat penting karena berdampak luas pada perilaku pengguna alat kontrasepsi (akseptor) dalam menetapkan keputusan terhadap metode kontrasepsi yang digunakan. Dengan saran untuk lebih meningkatkan pemantauan tentang pengetahuan ibu mengenai metode kontrasepsi.
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Pasangan Usia Subur (PUS) tentang Metode Kontrasepsi dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi di Puskesmas Pudak Kabupaten Ponorogo
201101057 - SERIL NANDIA RINI
|
INTISARI
Renata, Wendyka. 2014. Hubungan pengetahuan ibu pasangan usia subur tentang kontrasepsi AKDR dengan minat menjadi akseptor AKDR di Desa Petungsinarang Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) Sumini, S. SiT., M. kes, (II) Tri Handayani S. Psi.
Kata Kunci: Pengetahuan, minat, KB AKDR
Jumlah Pencapaian peserta KB baru sampai Desember 2013 di Desa Petungsinarang Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan AKDR 6 (4,96), implant 15 (12,40), pil 19 (15,70), suntik 79 (65,28), kondom 1 (0,83), MOW 1 (0,83), MOP 0 (0%). Dari sedikitnya jumlah peminat kontrasepsi AKDR dilakukan studi pendahuluan di desa Petungsinarang pada 10 wanita yang bukan peserta KB AKDR, 5 orang wanita enggan menggunakan AKDR dikarenakan mereka merasa takut pada proses pemasangan dan efek samping KB AKDR, 3 orang wanita tidak menggunakan AKDR dikarenakan beranggapan menggangu aktifitas seksual, 2 orang wanita lain tidak menggunakan AKDR karena suami mereka merantau jadi KB AKDR kurang cocok untuk mereka, dan KB suntik menjadi pilihan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu pasangan usia subur tentang kontrasepsi AKDR dengan minat menjadi akseptor AKDR.
Jenis penelitian menggunakan penelitian korelasi analitik dengan pendekatan Cross Sectional dimana pengetahuan ibu pasangan usia subur sebagai variabel bebas dan minat menjadi akseptor AKDR sebagai variabel terikat. Jumlah populasi dalam penelitin ini sebanyak 1331 orang, sedangkan jumlah sampel yang digunakan 40 responden dengan Insidental Sampling pada responden yang datang pada bulan mei 2014 di Polindes Desa Petungsinarang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, tabulasi silang, dianalisis dengan uji statistik Spearman Rank.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan responden sebagian besar mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 22 responden (55%), dan mempunyai minat sedang sebanyak 21 responden (52,5%). Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji statistik Rank Spearman dengan bantuan komputer pada taraf signifikasi 0,05 didapatkan hasil Ï = 0,000 (Ï <α 0,05) maka Ha diterima hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu pasangan usia subur tentang kontrasepsi AKDR dengan minat menjadi AKDR di Desa Petungsinarang Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan. Pada coefficient correlation di dapatkan hasil 0,717 yaitu terdapat hubungan yang kuat.
Kesimpulannya bahwa ketidaktahuan terhadap AKDR mempengaruhi rendahnya minat ibu pasangan usia subur untuk menjadi akseptor AKDR. Minat akan timbul dengan adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yaitu pengetahuan tentang kontrasepsi AKDR. Sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan minat diperlukan informasi yang benar dan tepat sehingga ibu pasangan usia subur memiliki pengetahuan tinggi mengenai KB AKDR serta meyakini bahwa KB AKDR merupakan suatu metode kontrasepsi efektif
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Pasangan Usia Subur tentang Kontrasepsi AKDR dengan Minat Menjadi Akseptor AKDR di Desa Petung Sinarang Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan
201101065 - WENDYKA RENATA
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Pasangan Usia Subur tentang Pap Smear dengan Minat Ibu Pasangan Usia Subur untuk Melakukan Pap Smear di Desa Jenangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
201201093 - RISTA RAHMAWATI
|
INTISARI
Hartatik, 2011. Hubungan pengetahuan ibu primipara inpartu kala I fase laten tentang teknik mengejan yang benar denagn lama kala dua di wilayah kerja puskesmas Badegan
Pembimbing : (1) Eliya Rohmat,S.Kp.M.Kes (II) Hj. Murniati, S.ST,M.Kes
Kata Kunci : pengetahuan, mengejan , lama kala dua
Persalinan merupakan suatu proses yang ditandai oleh terbukannya serviks, diikuti dengan lahirnya bayi dan plasenta. Persalinan pertama selalu membuat panic sebagian besar kaum wanita. Karena pada persalinan pertama, kedua kekuatan (his dan mengejan) sulit untuk dikendalikan dan memerlukan pimpinan persalinan oleh dokter atau bidan sehingga dapat dikoordinasikan dengan baik.
Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan pengetahuan ibu primipara inpartu kala satu fase laten tentang teknik mengejan yang benar denga kala dua di wilayah kerja Puskesmas Badegan. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai diatas maka desain penelitian yang digunakan korelasi. Populasi dalam penelitian ini Ibu inpartu kala I fase laten di wilayah kerja Puskesmas Badegan, Kecamatan Badegan pada 1 Januari 2011 s/d 28 Februari 2011, sebanyak 30 responden. Metode pengambilan data yang digunakan adalah total sampling.
Hasil penelitian sebagian besar (60%) pengetahuan ibu primipara inpartu kala satu tentang teknik mengejan yang benar di wilayah kerja Puskesmas Badegan pada tanggal 25 Januari s/d 29 Maret 2011 adalah dan kala lama duanya sebagian besar (70%) cepat. Dari analisa dengan uji Spearman Rank, didapatkan nilai rho hitung = 0,775. Nilai rho tabel=0,364. Kesimpulannya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu primipara inpartu kala satu fase laten tentang teknik mengejan yang benar di wilayah kerja Puskesmas Badegan dengan lama kala II.
Pengetahuan ibu tentang teknik mengejan yang benar, dapat mempengaruhi sikap atau perilaku ibu dalam menghadapi proses persalinan. Pengetahuan ibu tentang meneran memegang peranan yang sangat penting agar ibu yang mengalami persalinan dapat meneran dengan benar atau dengan kata lain apabila seseorang ibu mempunyai pengetahuan yang baik diharapkan dapat meneran dengan baik sehingga mempercepat proses persalinan.
|
Hubungan pengetahuan Ibu Primipara Inpartu Kala I Fase Laten tentang Teknik Mengejan yang Benar dengan lama Kala II di Wilayah Kerja Puskesmas Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
200802006 - HARTATIK
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Primipara tentang ASI dengan Teknik Menyusui yang Benar pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Jetis Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo
201201072 - NANCY LUSIDA NUR ISTIQOMAH
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian ASI Ekskluaif pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Desa Prajegan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201201050 - IMRO`ATUL HASANAH
|
INTISARI
Tarmini, 2012, Hubungan antara Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian PASI pada Bayi 0-6 bulan di Desa Nambak Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp., M.Kes, (II) Dwi Nurjayanti, S.ST., M.Kes.
Kata Kunci: Pengetahuan, ASI Eksklusif, PASI
Praktek menyusui dapat menyelamatkan 1,3 juta bayi di seluruh dunia dan telah berhasil menyelamatkan sekitar 1,5 juta bayi pertahun di Negara berkembang. Di Indonesia lebih dari 25.000 bayi dapat diselamatkan dengan ASI eksklusif. Di Kabupaten Ponorogo pencapaian ASI eksklusif tahun 2009 mencapai 63,09%. Di Puskesmas Bungkal ASI eksklusif mencapai 10,8% dan diberi PASI 89,2% sehingga perlu diteliti.
Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif dengan pemberian PASI pada bayi 0-6 bulan di Desa Nambak Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo. Jenis penelitian adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel adalah semua ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulan di Desa Nambak bulan Januari 2012 dengan jumlah 30. Instrument penelitian dengan kuesioner. Pengolahan data dengan editing, coding, tabulating, dan scoring. Analisa data dengan uji Spearman Rank dengan SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setengah (50%) ibu mempunyai pengetahuan yang cukup yang dipengaruhi oleh usia, pendidikan dan pekerjaan ibu. Sebagian besar bayi (70%) diberi ASI dan PASI yang mungkin dipengaruhi pekerjaan ibu dan persepsi yang salah bahwa PASI simbol sosial yang tinggi dan mengikuti perkembangan jaman. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan pemberian PASI pada bayi 0-6 bulan dengan nilai p = 0,000 dan koefisien korelasi=0,770 yang berarti tingkat keeratan hubungan kuat.
Sarannya bagi ibu untuk meningkatkan pengetahuan dan bagi bidan memberikan pendidikan kesehatan sedini mungkin pada ibu hamil tentang ASI eksklusif. Bagi institusi pendidikan melakukan pengabdian masyarakat dan bagi peneliti lain dapat meneliti faktor lain yang mempengaruhi pemberian PASI pada bayi 0-6 bulan.
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian PASI pada Bayi 0-6 Bulan di Desa Nambak Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo
200902046 - TARMINI
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Cuci Tangan dengan Kebiasaan Mencuci Tangan pada Anak di TK BA Aisyiyah Desa Kaponan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
201201037 - FIKI AMALIA
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita dengan Pertumbuhan Berat Badan Balita pada KMS di Posyandu Dusun Banggel Desa Jebeng Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
201401006 - BINTI NURDIANI
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Gizi dengan Status Gizi Balita di Posnyandu Dusun Sudo Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo
201201079 - NUR ASRINI
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Gizi terhadap Status Gizi pada Anak Umur 5-6 Tahun di TK Bustanul Atfal Aisyah Desa Bancar Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo
200901051 - WAHYU EKA SRILESTARI
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Kanker Serviks terhadap Motivasi Ibu Melakukan PAP Smear di Desa Paringan Kec. Jenangan Kab. Ponorogo
200902015 - ISMIATIN
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang KB IUD (Intra Uterine Devices) Pasca Bersalin dengan Tingkat Kecemasan Ibu Setelah Proses Pemasangan IUD di Ruang Melati RSUD dr. Harjono Ponorogo
201101062 - SITI SARTIKA
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang KB Suntik 3 Bulanan dengan Kegagalan Akseptor KB Suntik 3 Bulanan di Polindes Desa Tunggur Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan
201001034 - RIKANOPARIA
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik dengan Minat Ibu Memilih KB Suntik di Polindes Desa Bader Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun
201401026 - MEI LINDA PUSPITASARI
|
Nilamfuri, Dinhar, Lintang. 2016. Maternal Knowledge Relationships against Pregnant Women Participation in Classes in the District Puskesmas Siman Ponorogo. Scientific papers. Midwifery Academy Harapan Mulya Ponorogo. Supervisor (I) Eliya Rohmah, S. Kp., M. Kes. (II) Bibi Amikasari, S. ST., M. Kes.
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Kelas Ibu Hamil dengan Keikutsertaan dalam Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Siman Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo
201301032 - LINTANG DINHAR NILAMFURI
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Kontrasepsi AKDR dengan Minat Ibu Menggunakan Kontrasepsi AKDR di Posnyandu Dusun Krajan Desa Serag Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo
201201077 - NOVITA EKA SARI
|
INTISARI
Purwati, Heny. 2010. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kontrasepsi Pil Dengan Kepatuhan Pemakaian Kontrasepsi Pil Di Desa Krebet Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes, (II) Sumini, S.SiT.
Kata Kunci : Pengetahuan, Kontrasepsi Pil, Kepatuhan.
Kontrasepsi pil merupakan obat/alat atau cara untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat bertemunya sel telur yang matang dengan sperma. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan dalam meminum pil adalah pengetahuan seseorang. Adanya pengetahuan yang baik dapat berpengaruh terhadap kepatuhan pemakaian kontrasepsi pil.
Penelitian korelasi ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara pengetahuan ibu tentang kontrasepsi dengan kepatuhan pemakaian kontrasepsi. Desain penelitian ini adalah korelasi dengan menggunakan total sampling. Populasi penelitian adalah semua ibu akseptor kontrasepsi pil di desa Krebet Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun. Total sampel dalam penelitian ini adalah akseptor kontrasepsi pil KB yang ada inklusi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pada pengetahuan ibu dan kepatuhan. Data dianalisa dengan uji statistic tes Wilcoxon dengan taraf signifikan Ï = 0,05.
Dari hasil penelitian terhadap 73 responden pada pengetahuan ibu tentang kontrasepsi pil didapatkan hasil sebagian kecil pengetahuan baik (26%), hampir setengahnya pengetahuan cukup (41,1%) dan hampir setengahnya pengetahuan kurang (32,9%). Kepatuhan pemakaian kontrasepsi pil didapatkan hasil sebagian besar (64,4%) tidak patuh dan hampir setengahnya patuh (35,6%). Pada uji statistic didapatkan hasil Asymp. Sig (2-tailed) 0.014 < (α) 0,05 ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang kontrasepsi pil dengan kepatuhan pemakaian kontrasepsi pil.
Berdasarkan hasil diatas maka diperlukan kerjasama/dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan pengetahuan. Bagi ibu akseptor pil untuk lebih aktif dalam mencari informasi tentang kontrasepsi pil melalui media cetak/elektronik. Bagi puskesmas untuk memberikan pelayanan yang terpadu bagi ibu akseptor pil. Sedangkan bagi profesi kebidanan untuk lebih meningkatkan penyuluhan tentang kontrasepsi pil.
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Kontrasepsi Pil dengan Kepatuhan Pemakaian Kontrasepsi Pil di Desa Krebet Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun
200702037 - HENY PURWATI
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Manfaat Posyandu dengan Keaktifan Kunjungan Balita Usia 1-5 Tahun ke Posnyandu Tanjung Rejo di Desa Karang Patihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
201201071 - MUNTIK YULI PRASTIWI
|
INTISARI
Posbandiyah, Siti. 2011. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Menggosok Gigi Yang Benar Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Usia 4-6 Tahun Ditaman KanakË—Kanak R.A Roudlotul Huda Desa Geger Kecamatan Geger Kabupaten Madiun Tahun2014. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Sumini, S.Sit.,M.Kes (II) Tri Handayani, S.Psi
Kata Kunci: Pengetahuan Ibu, Karies Gigi
Karies merupakan masalah gigi yang umum dijumpai di indonesia. Pengetahuan merupakan hasil penelitian atau penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Masalah di taman kanakË—kanak r.a roudlotul huda dari 10 ibu terdapat 6 ibu belum memahami bagaimana cara menggosok gigi yang benar, 2 ibu pengetahuannya cukup dan 2 ibu berpengetahuan kurang sehingga terdapat 8 anak yang mengalami karies gigi. tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang menggosok gigi yang benar dengan kejadian karies gigi pada usia 4Ë—6 tahun di Taman Kanak Ë—Kanak R.A Roudlotul Huda Desa Geger Kecamatan Geger Kabupaten Madiun.
Penelitian dilakukan pada bulan maret. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah korelasional dan menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dari penelitian adalah seluruh ibu dan anak sebesar 32 responden ibu dan 32 responden anak dengan teknik sampling total sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pemeriksaan karies. Kemudian data dianalisa dengan bantuan komputerisasi menggunakan uji statistik Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar 12 responden (37,5%) berpengetahuan cukup dan kurang. Dan sebagian besar 25 responden (78,1%) mengalami karies gigi. Berdasarkan uji statistic Chi Square didapatkan dengan tingkat signifikansi 0,000. karena nilai Ï = 0,000 < 0,05 dengan koefisien korelasi 0,666 tinggi, maka H0 ditolak yang artinya terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang cara menggosok gigi yang benar dengan kejadian karies gigi.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagian besar berpengetahuan cukup dan kurang. Dan sebagian besar anak mengalami karies gigi, cara pencegahannya yaitu rajin membersihkan gigi anak setiap hari yaitu pada pagi dan malam sebelum tidur, melakukan penyuluhan pada ibu tentang cara menggosok gigi yang benar dan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi.
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Menggosok Gigi yang Benar dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak Usia 4-6 Tahun di Taman Kanak-kanak R.A Roudlotul Huda Desa Geger Kecamatan Geger Kabupaten Madiun
201101061 - SITI POSBANDIYAH
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Menopouse dengan Tingkat Kecemasan Saat Menghadapi Menopouse di Polindes Desa Sendang Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo
201201121 - YULI KARTIKASARI
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang MP-ASI dengan Pemberian MP-ASI pada Bayi < 6 Bulan di Desa Prajegan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201201043 - HARDIANTI NUR CAHYANA
|
INTISARI
Sutiani, 2012. Hubungan Pengetahuan ibu tentang pemantauan pertumbuhan berat badan dengan status gizi pada balita di posyandu desa Sumberdukun kecamatan Ngariboyo kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing : (I) Ike Sureni, S.KM.,M.Kes, (II) Sumini, S.Si.T.M.Kes
Kata kunci : Pengetahuan ibu, kader posyandu dalam pemantauan pertumbuhan
berat badan dan status gizi pada balita.
Masa bayi dan balita sejak dalam kandungan adalah periode emas karena jika pada masa tersebut pertumbuhan dan perkembangan balita tidak dipantau dengan baik dan mengalami gangguan tidak dapat diperbaiki pada periode selanjutnya, sehingga perlu dilakukan pemantauan pertumbuhan rutin pada balita. Pengetahuan ibu masih kurang tentang pentingnya pemantauan pertumbuhan berat badan dan status gizi pada anaknya, dimana ibu belum mengetahui, memahami, menganalisa serta mengevaluasi hasil penimbangan anaknya setiap bulan.
Penelitian ini menggunakan penelitian Analitik Korelasi. Jumlah populasinya ibu balita yang berada didesa Sumberdukun sebanyak 115. Jumlah sampelnya ibu balita yang berkunjung keposyandu sebanyak 103. Teknik sampling yang digunakan tehnik accidental sampling, dan tiap elemen diseleksi secara non random atau bukan acak. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan cara penelitian Spearman Rank dengan menganalisa perbedaan dua gejala yang keduanya merupakan gejala ordinal dan ordinal. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu balita tentang pemantauan pertumbuhan berat badan sebagian besar mempunyai pengetahuan yang baik (64,1%), sebagian kecil mempunyai pengetahuan yang cukup (25,2%), dan sebagian kecil lagi mempunyai pengetahuan yang kurang (10,7%). Untuk status gizi balita sebagian besar balita (84,5%) mempunyai status gizi normal, sebagian kecil balita (12,6%) mengalami status gizi kurang, (1,9%) status gizi lebih dan (1%) status gizi sangat kurang. Hasil uji statistik Spearman Rank menunjukkan bahwa p = 0,000 yang berarti p < α yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang pemantauan pertumbuhan berat badan dengan status gizi balita diposyandu desa Sumberdukun. Keeratan hubungan dinyatakan dengan koefisien korelasi dengan nilai 0,580 yang berarti tingkat hubungannya sedang.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang pemantauan pertumbuhan berat badan dengan status gizi pada balita baik. Sehingga disarankan dalam kegiatan pemantauan pertumbuhan berat badan dengan status gizi pada balita lebih ditingkatkan baik di posyandu maupun dilingkungan keluarga.
|
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Dengan Status gizi pada Balita di Desa Sumberdukun Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan
200902116 - SUTIANI
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dengan Status Gizi Balita Usia 6-24 Bulan di Puskesmas Wini Kecamatan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara
201302012 - THERESIA KUABIB
|
INTISARI
Mudrikah. 2011. Hubungan pengetahuan ibu tentang pemberian nutrisi dengan status gizi anak pada usia 1-3 tahun di Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Pembimbing (I): Hariyanto, M.Pd. Pembimbing (II): Sumini, S.Si.T, M.Kes.
Kata kunci: Pengetahuan, status gizi, anak usia 1-3 tahun
Makanan yang bergizi adalah makanan yang bermacam-macam yang dikonsumsi yang mengandung zat tenaga, zat pengatur, zat pembangun yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Makanan bergizi adalah makanan yang sangat penting dan dibutuhkan tubuh untuk perkembangan dan pertumbuhan. Dengan pengetahuan ibu tentang pemberian nutrisi yang baik maka diharapkan status gizi anak menjadi baik. Desa Karangpatihan Kecamatan Balong pada bulan Agustus terdapat balita gizi kurang, dari 232 balita di Desa Karangpatihan Kecamatan Balong yang ditimbang hanya 120 balita (51,7%). Dari 120 balita yang di timbang ada 37 balita (30,8%) diantaranya adalah balita usia 1-3 tahun .Dengan rincian gizi baik 12 responden (33%), 23 responden (62%) mempunyai gizi kurang, 2 responden (5%) mempunyai gizi buruk.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional, menggunakan uji statistik Spearman Rank, populasinya adalah semua ibu yang mempunyai mempunyai anak usia 1-3 tahun di Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo, pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling dengan jumlah 37 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi. Penelitian dilakukan di Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo pada bulan agustus 2011.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pengetahuan responden sebagian besar 29 responden (78%) mempunyai pengetahuan baik, dan sebagian kecil ada 8 responden (22%) mempunyai pengetahuan cukup. Gizi anak didapatkan bahwa sebagian besar 23 responden (62%) mempunyai gizi kurang, hampir setengahnya 12 responden (33%) mempunyai gizi baik, dan sebagian kecil 2 responden (5%) mempunyai gizi buruk. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji statistik Spearman Rank dengan tingkat kemaknaan Ï < 0.05 di dapatkan nilai Ï = 0.002 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang pemberian nutrisi dengan status gizi pada anak usia 1-3 tahun. Correlation coefficient dengan hasil 0,469 yang artinya menunjukkan tingkat keeratan hubungan tersebut adalah sedang.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diharapkan bagi peneliti sebagai masukan, motivator, memberikan informasi, serta penyuluhan tentang pentingnya pemberian nutrisi dengan status gizi anak usia 1 – 3 tahun. Peneliti lain agar melakukan penelitian lebih lanjut mengenai status gizi yang berhubungan dengan pemberian nutrisi yang lengkap sesuai umur anak.
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Nutrisi dengan Status Gizi Anak pada Usia 1 – 3 Tahun di desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
200801021 - MUDRIKAH
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Pemeriksaan IVA dengan Keikutsertaan Pemeriksaan IVA (Inpeksi Visual Asam Asetat) di Dusun Kasri Desa Wonokarto Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan Tahun 2014
201201117 - WILLA KURNIASARI
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Perawatan Payudara pada Masa Nifas dengan Produksi ASI di Desa Grogol Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo
200902028 - PRANTI UTAMI
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Persalinan dengan Kecemasan Ibu dalam Meghadapi Persalinan pada Ibu Primigravida Trisemester III di BPS “TA†Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
200702016 - RINA SULISTIANA
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Pertumbuhan dengan Pertumbuhan Balita Usia 1-5 Tahun di Posyandu Kelingan Desa Glonggong Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun
201201017 - DIAH AYU PURWANTI
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Pil KB dengan Kepatuhan Ibu Minum Pil KB di BPM Ny `I` Dusun Mojobulus Desa Mlilir Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun
201301065 - WIWID RAHAYU KURNIAWATI
|
Wulandari, AStia. 2016. The Relationship of Maternal Knowledge about Toddler Development Stimulation with Giving Developments Stimulation to Toddlers Age 36-60 Mont In the Village Krowe Lembeyan Magetan Subdistrict. Scientific papers. Midwifery Academy Harapan Mulya Ponorogo. Advisors: (1) Hariyanto, M.Pd. (2) Endang Fitri Asari, S.Pd. I.
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Stimulasi Perkembangan Balita dengan Pemberian Stimulasi Perkembangan Balita Usia 36-60 Bulan di Dusun Kajar Desa Krowe Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan
201301008 - ASTIA WULANDARI
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Stimulasi Perkembangan dengan Perkembangan Balita Umur 1-5 Tahun di Posyandu Desa Tugu Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
201201106 - TISNA RIZKIYANA
|
INTISARI
Umi M, Siti. 2012. Hubungan pengetahuan ibu tentang tahap-tahap perkembangan balita dengan perkembangan balita usia 1 sampai 5 tahun Di Desa Bancar Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing :(I) Sumini S.SiT.,M.Kes (II) Dwi Nurjayanti S.ST.,M.Kes
Kata kunci : Pengetahuan, perkembangan, balita.
Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan atau stimulasi yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian. Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dan orang tuanya atau orang dewasa lainnya. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Desa Bancar jumlah Balita di Kecamatan Bungkal tahun 2012 sejumlah 2175 dan di Desa Bancar sejumlah 171 Balita. Didapatkan 2 balita yang mempunyai keterlambatan perkembangan. Balita tersebut mengalami keterlambatan motorik kasar, motorik halus, sosialisasi dan kemandirian, kemampuan bahasa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang tahap-tahap perkembangan balita dengan perkembangan balita usia 1 sampai 5 tahun Di Desa Bancar Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah analitik, telah dilakukan di Desa Bancar Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo pada bulan Juli 2012. Populasi adalah semua ibu yang mempunyai anak balita usia 1 sampai 5 tahun sebanyak 129 balita. Sampel adalah semua balita yang datang ke posyandu dengan tehnik non probability sampling (accidental sampling). Variabel independen yaitu pengetahuan ibu tentang tahap-tahap perkembangan balita, Variabel dependen yaitu perkembangan balita usia 1 sampai 5 tahun. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan KPSP. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistik Spearman Rank. Signifikansi ditentukan dengan nilai Ï < 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang tahap-tahap perkembangan balita dengan perkembangan balita usia 1 sampai 5 tahun (Ï value 0,026). Korelasi antara kedua variabel menunjukkan angka 0,406. Hasil Ï adalah 0.026 (positif), sehingga ada hubungan yang sedang, signifikan dan searah. Ini berarti, makin tinggi pengetahuan ibu tentang tahap-tahap perkembangan balita maka perkembangan balita semakin sesuai.
Disarankan adanya peningkatan penyuluhan tentang tahap-tahap perkembangan balita sehingga bisa meningkatan pengetahuan ibu tentang tahap-tahap perkembangan balita dan perkembangan balita bisa sesuai dengan umur
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Tahap-Tahap Perkembangan Balita dengan Perkembangan Balita Usia 1 Sampai 5 Tahun di Desa Bancar Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo
200901042 - SITI UMI MUKHAROMAH
|
INTISARI
Susanti, Mardiana. 2010. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Tahap-Tahap Perkembangan dengan Praktek Stimulasi Motorik Kasar Pada Bayi Usia 0-12 bulan di Posyandu Krajan Desa Candimulyo Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes. (II) Sumini, S.SiT
Kata kunci : Pengetahuan, Tahap Perkembangan, Stimulasi, Motorik Kasar
Stimulasi motorik kasar adalah perangsangan yang datangnya dari lingkungan di luar individu anak yang berhubungan dengan gerak dan sikap tubuh. Anak yang banyak mendapatkan stimulasi akan lebih cepat berkembang. Sehingga perkembangan anak bisa mencapai optimal atau sesuai dengan usianya. Dari hasil pengamatan yang dilakukan di Posyandu Krajan desa Candimulyo kecamatan Dolopo kabupaten Madiun didapatkan banyak ibu-ibu yang belum melakukan stimulasi motorik kasar yaitu sebesar 60%. Adapun penyebab belum dilakukannya stimulasi motorik kasar karena kurangnya pengetahuan tentang tahap-tahap perkembangan.
Tempat penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Krajan Desa Candimulyo Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun, pada bulan Desember 2009 sampai dengan Januari 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang tahap-tahap perkembangan dengan praktek stimulasi motorik kasar pada bayi usia 0-12 bulan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sampel diambil secara total sampel, dengan besar sampel 25 responden. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan check list. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistik Spearman Rank. Signifikansi ditentukan dengan nilai Ï < 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang tahap-tahap perkembangan dengan praktek stimulasi motorik kasar pada bayi usia 0-12 bulan (Ï value 0,028). Korelasi antara kedua variabel menunjukkan angka 0,439. Hasil Ï adalah 0,028 (positif), sehingga ada hubungan yang cukup, signifikan dan searah. Ini berarti, makin tinggi pengetahuan ibu tentang tahap-tahap perkembangan maka makin meningkat pula praktek stimulasi motorik kasar pada bayi usia 0-12 bulan.
Disarankan adanya peningkatan penyuluhan tentang tahap-tahap perkembangan dan pelatihan praktek stimulasi motorik kasar oleh petugas kesehatan melalui para kader kepada para ibu yang memiliki bayi dan balita khususnya usia 0-12 bulan.
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Tahap-tahap Perkembangan dengan Praktek Stimulasi Motorik Kasar pada bayi Usia 0 – 12 bulan di Posyandu Krajan, Desa Candimulyo Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun
200702041 - MARDIANA SUSANTI
|
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Toilet Training dengan Pelaksanaan Toilet Training pada Balita Usia 18-16 Bulan di Desa Ringin Putih Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
201201109 - TRI WULANDARI
|
INTISARI
Mas’udah, Siti.2013. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak Balita (Bawah Lima Tahun) DenganPartisipasiDalamKunjunganPoayanduDidusunCabeDesaWonodadiKulonKecamatanNgadirojoKabupatenPacitan. Karya tulis ilmiah. Akademi kebidanan harapan mulya ponorogo.Pembimbing (1): HJ.Murniati,S.ST.,M.Kes (II) Bibi Amikasari, S.ST
Kata Kunci: Pengetahuan, Partisipasi, Posyandu, Tumbuhkembang
Masalahtumbuhkembanganakmerupakanmasalah yang perludiketahuiataudipahamisejakkonsepsihinggadewasa yang menurut WHO sampaiusia 18 tahunsedangmenurutUndang-undangKesejahteraanAnak RI No. 4 Tahun 1979 sampaidenganusia 21 tahunsebelummenikah. Beberapamasalahtumbuhkembanganak yang perludijadikanacuandalampendeteksian di antaranya: 10% anakakanmencapaikemampuanpadausiadini, 50% anakakanmencapaikemampuankemudian, 75% anakakanmencapaikemampuanlebihkemudian, 90% anakakansudahharusdapatmencapaikemampuanpadabatasusia paling lambatmasihdalambatas normal dan 10% anakdimasukkandalamkategoriterlambatapabilabelumbisamencapaikemampuannya.Tujuandalampenelitianiniuntukmengetahuipengetahuanibutetangtumbuhkembanganakbalita(bawah lima tahun) denganpartisipasidalamkunjunganposyandu di posyandudusunCabeDesaWonodadiKulonKecamatanNgadirojoKabupatenPacitan.
Metode yang di gunakan pada penelitian ini adalah analitik korelasi dan menggunakan rancangan survey cross sectional. Populasinya adalah Seluruh ibubalita di Posyandu Dusun Cabe Desa Wonodadi Kulon Kecamatan NgadirojoKabupaten Pacitanyang berjumlah 44 ibu balitadengan teknik total sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi. Kemudian data di analisa dengan bantuan komputer menggunakan uji statistik spearman’s rank.
Berdasarkanhasilpenelitiandari44 responden didapatkan sebagianbesarpengetahuancukup 23 responden (52,3%) denganpartisipasidalamkunjunganposyandusedang, sebagian besar 23 responden (52,3%) denganpartisipasidalamkunjunganposyandusedang, Pada taraf signifikan α 0,05 di dapatkan nilai Ï = 0,000 yang artinya 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak, sehingga ada hubungan pengetahuanibutentangtumbuhkembanganakbalita (bawah lima tahun) denganpartisipasidalamkunjunganposyandu.Dengan tingkat keeratan hubungan yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi 0,906 yang mana menunjukkan bahwa keeratan hubungansangat kuat.
Kesimpulan pada penelitian ini bagi Ibu yang memilikipengetahuancukupdanberpartisipasisedang berdampak padapertumbuh dan perkembangan balita tidak terpantau secara dini, imunisasi balita tidak lengkap, bayi dan anak balita tidak mendapat kapsul vitamin A. Sehingga upaya untuk mengatasi masalah tersebutadalah memberikan penyuluhan kepadaibuanakbalita saat pelaksanaan posyandu.
|
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Tumbuh Kembang Balita di Bawah Lima Tahun dengan Partisipasi dalam Kunjungan Posyandu di Dusun Cabe Desa Wonodadi Kulon Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan
201001041 - SITI MAS`UDAH
|
Cahyani, Arystin Ika. 2016. The correlation of pregnant maternal knowledge about USG (Ultrasonografi) with practice in checking their pregnancy by USG in the Polindes of Selur, Ngrayun Village, District of Ponorogo 2016. Scientific Paper. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Advisors: (1) Hariyanto, M. Pd. (2) Tri Handayani, S . Psi.
|
Hubungan pengetahuan ibu tentang USG dengan tindakan ibu melakukan Pemeriksaan USG pada kehamilannya di Polindes Desa Selur Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo
201301007 - ARYSTIN IKA CAHYAWATI
|
|
Hubungan Pengetahuan Orang Tua tentang Alat Permainan Edukatif (APE) dengan Perkembangan Anak Pra Sekolah Usia 4-5 Tahun di Desa Tapak Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan
201001044 - TIKA RATNASARI
|
INTISARI
Muryani, Sri, 2010. Hubungan Antara Pengetahuan Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentang Penyakit Menular seksual (PMS) Dengan Sikap PSK Terhadap PMS Di Lokalisasi Desa Teguhan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya ponorogo. Pembimbing: (I) Hariyanto, M. Pd, (II) Nurlailis Saadah, S. Kp, M. Kes.
Kata Kunci: Pengetahuan, Pekerja Seks Komersial, Penyakit Menular seksual, Sikap.
Penyakit menular seksual merupakan infeksi yang menjangkiti seseorang akibat hubungan seksual dengan orang lain yang sudah lebih dulu tertular, sudah mengidapnya. Angka kejadian penyakit menular seksual saat ini semakin meningkat. Hasil survey secara nasional dari tahun 1993 hingga 1997 menunjukkan bahwa kelompok perilaku resiko tinggi yaitu wanita penjaja seks didaerah lokalisasi pelacuran. Di Madiun tercatat 734 orang penderita PMS. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang pengetahuan dan sikap PSK terhadap PMS.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara pengetahuan PSK tentang PMS dengan sikap PSK terhadap PMS. Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengetahuan PSK tentang PMS adalah sebagai variabel bebas, dan sikap PSK terhadap PMS adalah sebagai variabel tergantung. Sampel sebanyak 67 orang.
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling. Instrumen pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan skala Likert. Gambaran umum, data umum diperoleh dari data ketua Rukun Tetangga Lokalisasi Desa teguhan. Teknik analisa data adalah dengan uji korelasi Spearman Rank (rho).
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah PSK di Lokalisasi desa Teguhan sebagian besar mempunyai pengetahuan tentang penyakit menular seksual dengan kategori cukup (47,8%) dan mempunyai sikap yang positif (mendukung) pada kegiatan-kegiatan pencegahan PMS (53,7%).Dari hasil analisis uji korelasi Spearman Rank menunjukkan nilai Ï = 0,000( Ï< 0.05) berarti Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara pengetahuan PSK tentang PMS dengan sikap PSK terhadap PMS. Dan nilai koefisien korelasi 0,629 yang berarti mempunyai tingkat keeratan hubungan yang tinggi dengan arah korelasi positif antara pengetahuan PSK tentang PMS dengan sikap PSK terhadap PMS.
Disarankan kepada pihak dinas kesehatan untuk memberikan penyuluhan kepada PSK guna meningkatkan pengetahuan mereka terhadap bahaya Penyakit Menular Seksual dan cara mencegah terjadinya resiko penularan terhadap mereka.
|
Hubungan Pengetahuan Pekerja Seks Komersial (PSK) tentang Penyakit Menular Seksual (PMS) dengan Sikap PSK terhadap PMS di Lokalisasi Desa Teguhan Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun
200701050 - SRI MURYANI
|
INTISARI
Rohana, Siti, 2012 Hubungan Pengetahuan Primigravida Trimester III Tentang Pelaksanaan Antenatal Care Dengan Kecemasan Persalinan Di Wilayah Puskesmas Jambon Kabupaten Ponorogo. Pembimbing : (1) Ani Rosita, S.Kep.,Ns.M.Kes Pembimbing (2) : Hj. Murniati, S,ST.,M.Kes.
Kata Kunci : Pengetahuan, Kecemasan, Antenatal Care
Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan terhadap 10 primigravida trimester III didapatkan pengetahuan baik tentang Antenatal Care sebesar 40%, pengetahuan kurang sebesar 60% dan yang mengalami kecemasan sebesar 50%.
Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional, sampel dalam penelitian ini adalah sebagian primigravida trimester III di Puskesmas Jambon yang melaksanakan antenatal care sesuai dengan criteria inklusi sebanyak 44 responden. Sampel diambil dengan teknik Purposive Sampling. Variabel independennya adalah pengetahuan primigravida trimester III tentang pelaksanaan antenatal care, sedangkan variable dependennya adalah kecemasan persalinan..
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 44 responden sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang baik sebanyak 20 responden (45,5%), responden yang mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (54,5%). Sedangkan kecemasan menunjukkan bahwa dari 44 responden sebagian besar responden mengalami cemas sedang sebanyak 26 responden (51,9%), responden yang mengalami cemas berat sebanyak 18 responden (40,9%). Berdasarkan hasil uji statistic Spearman Rank di dapatkan hasil Ï = 0,029 Ï < 0,05 dengan tingkat korelasi 0,329 maka H1 diterima berarti ada hubungan pengetahuan primigravida trimester III tentang pelaksanaan antenatal care dengan kecemasan persalinan di Wilayah Puskesmas Jambon Kabupaten Ponorogo.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan yang baik terutama tentang pelaksanaan antenatal care dapat mempengaruhi kecemasan menghadapi persalinan pada responden, untuk itu pendidikan kesehatan sangat penting diberikan kepada responden terutama pada saat antenatal care.
|
Hubungan Pengetahuan Primipara Tri Semester III tentang Pelaksanaan Antenatal Care dengan Kecemasan Persalinan di Wilayah Puskesmas Jambon Kabupaten Ponorogo
200902035 - SITI ROHANA
|
ABSTRAK
Dwi,C. Fitrianasari, 2014. Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Kelas XI Tentang Dysmenorrea Dengan Efek Penggunaan Obat Pereda Nyeri Menstruasi Di MAN 1 Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Sumini, S.SiT.,M.Kes. (II) Bibi Amikasari S.ST.,M.Kes
Kata kunci: Pengetahuan, Dysmenorrea, Obat pereda nyeri, Menstruasi
Dysmenorrea adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, sampai membuat wanita tersebut tidak bekerja dan harus tidur. Nyeri sering bersamaan dengan rasa mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan, lekas marah. Di MAN 1 Ponorogo kelas XI terdapat 77 siswa siswi. Sedangkan jumlah siswi kelas XI terdapat 50 siswi. Dari 50 siswi tersebut, seluruhnya mengalami dysmenorrea, dan setiap mengalami dysmenorrea ada beberapa siswi yang hanya istirahat di UKS dan tidak mengikuti pelajaran di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja putri kelas XI tentang dysmenorrea dengan efek penggunaan obat pereda nyeri menstruasi Di MAN 1 Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan korelasional, dengan menggunakan rancangan penelitian “cross sectionalâ€. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi kelas XI MAN 1 Ponorogo berjumlah 50 siswi pada bulan Mei 2014 dengan menggunakan teknik total sampling. Jumlah sampel yang didapat sebanyak 50 responden. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel independent yaitu pengetahuan remaja putri tentang dysmenorrea dan variabel dependent yaitu efek penggunaan obat pereda nyeri menstruasi. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistic korelasional dua sampel Chi Square.
Hasil ini menunjukkan bahwa hampir setengahnya memiliki pengetahuan cukup yaitu (48%). Sedangkan efek penggunaan obat pereda nyeri menstruasi sebagian besar memiliki efek nyeri ringan yaitu (52%). Pada hasil analisis dengan menggunakan uji statistik korelasional dua sampel Chi Square didapatkan hasil probability 0,000 yang berarti ï²<0,05 maka dengan kata lain, H1 diterima, artinya ada hubungan antara pengetahuan remaja putri dengan efek penggunaan obat pereda nyeri menstruasi dengan Contingency Coefficient kuat yaitu 0,709.
Saran yang dapat diberikan adalah memperbanyak pengetahuan tentang Dysmenorrea serta cara mengatasi dysmenorrea sehingga dapat mengurangi rasa nyeri. Mengkonsumsi obat pereda nyeri menstruasi sangat berhubungan dengan berkurangnya rasa nyeri.
|
Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Kelas XI tentang Dismenorhea dengan Efek Penggunaan Obat Pereda Nyeri Menstruasi di MAN I Ponorogo
201101026 - FITRIANASARI DWI CAHYANI
|
ABSTRAK
Kusmilawati, Umi. 2011. Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Haid Dengan Sikap Remaja Putri Dalam Menghadapi Haid Di SMPN 1 Mlarak Kabupaten Ponorogo. Pembimbing I : Ani Rosita, S.Kep.Ners, M.Kes. Pembimbing II : Eliya Rohmah, S.Kp., M.Kes.
Kata kunci : pengetahuan, sikap, haid.
Faktor yang mempengaruhi sikap remaja putri dalam menghadapi haid adalah tingkat pengetahuan remaja putri. Adanya tingkat pengetahuan yang kurang merupakan masalah yang berpengaruh terhadap sikap remaja putri dalam menghadapi haid.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja putri tentang haid dengan sikap remaja putri dalam menghadapi haid.
Populasi penelitian ini adalah siswi SMPN 1 Mlarak sebanyak 240 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan †Purposive Samplingâ€. Total sampel dalam penelitian ini ada 100 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner pada variabel pengetahuan maupun sikap remaja putri dalam menghadapi haid. Pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20-30 Desember 2010.
Analisa data menggunakan uji statistik Spearman Rank. Dari hasil penelitian 100 responden didapatkan 61 responden (61%), 35% dengan pengetahuan baik, 61% dengan pengetahuan cukup, 4% dengan pengetahuan kurang tentang haid. Sedangkan dari data sikap didapatkan 30% dengan sikap baik, 66% dengan sikap cukup baik, 3% dengan sikap kurang baik dan 1% dengan sikap tidak baik. Dari hasil tabulasi silang dapat di interpretasikan bahwa 40 responden (40%) berpengetahuan cukup dengan sikap cukup baik, 24 responden (24%) berpengetahuan baik dengan sikap cukup baik, 19 responden (19%) berpengetahuan cukup dengan sikap baik, 10 responden (10%) berpengetahuan baik dengan sikap baik, 2 responden (2%) berpengetahuan kurang dengan sikap cukup baik, 2 responden (2%) berpengetahuan cukup dengan sikap kurang baik, 1 responden (1%) berpengetahuan kurang dengan sikap baik, 1 responden (1%) berpengetahuan kurang dengan sikap kurang baik, 1 responden (1%) berpengetahuan baik dengan sikap tidak baik. Dari perhitungan Spearman Rank didapatkan hasil dengan tingkat kemaknaan Ï â‰¤ 0,05 didapatkan Ï = 0,009 maka Ha diterima berarti ada hubungan pengetahuan remaja putri tentang haid dengan sikap remaja putri dalam menghadapi haid di SMPN 1 Mlarak Kabupaten Ponorogo dengan nilai koefisien korelasi 0,238 yang berarti tingkat keeratan hubungannya rendah dan bersifat positif.
Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk peneliti selanjutnya, diharapkan menindaklanjuti penelitian ke daerah lain atau dilakukan dalam lingkup yang lebih luas.
|
Hubungan Pengetahuan Remaja Putri tentang Haid dengan Sikap Remaja Putri dalam Menghadapi Nyeri Haid di SMPN 1 Mlarak Kabupaten Ponorogo
200802028 - UMI KUSMILAWATI
|
|
Hubungan Pengetahuan Remaja Putri tentang Kebersihan Alat Kelamin Wanita dengan Kejadian Flour Albus/keputihan di Desa Nawangan Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan
201101059 - SITI KHOLIFAH
|
INTISARI
Wulandari,Heka. 2013. Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Nyeri Haid (Dysmenorea) Dengan Tingkat Kecemasan Saat Mengalami Dysmenorea. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I): Eliya Rohmah, S.Kp., M.Kes. (II): Ani Rosita S.Kep, Ns, M.Kes
Kata Kunci : Pengetahuan, Dysminorea, Kecemasan
Kecemasan seseorang dapat dipengaruhi oleh pengetahuan seseorang tersebut. Dimana di dapatkan siswi yang memiliki pengetahuan kurang tentang nyeri haid (dysmenorea) dan mengalami kecemasan saat mengalami nyeri haid (dysmenorea). Studi pendahuluan diperoleh data siswi sejumlah 44 responden,dari 10 siswi yang diwawancara didapatkan 7 orang siswi berpengetahuan cukup, sedangkan 3 orang siswi berpengetahuan kurang, dan 6 orang siswi mengaku cemas saat mengalami dysmenorea. Hal ini menunjukkan adanya siswi berpengetahuan rendah mengalami kecemasan berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang nyeri haid (dysmenorea) dengan tingkat kecemasan saat mengalami dysmenorea.
Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan study korelasi dan rancangan survey cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi SMK Pembangunan 1 Ponorogo sebesar 44 responden. Dan sempel sebesar 44 siswi (total sampling). Variable yang digunakan adalah variable bebas yaitu pengetahuan remaja putri tentang nyeri haid (Dysmenorea) dan variable terikat yaitu tingkat kecemasan saat mengalami Dysmenorea.. Metode pengumpulan data mengugunakan kuisioner kepada seluruh siswi SMK pembangunan 1 Ponorogo, kemudian data diolah dengan Editing, Coding, Scoring, Tabulating dan diaanalisa dengan uji spearman Rank Corelation α= 0,05(5%).
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar siswi berpengetahuan kurang (65,91%). Dan pada kecemasan sebagian besar responden mengalami kecemasan ringan (54,54%). Dari hasil uji mengunakan bantuan komputer dengan Taraf signifikan Ï â‰¤ 0,05 maka Ho ditolak dan jika Ï > 0,05 H1 diterima, dengan tingkat keeratan hubungan ditunjukan oleh koefisien korelasi 0,687 yaitu tingkat hubungan kuat yang artinya ada Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Nyeri Haid (Dysminorea) Dengan Tingkat Kecemasan Saat Mengalami Dysminorea.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sejauh mana pengetahuan siswi tersebut mempunyai pengaruh penting pada tingkat kecemasan siswi saat mengalami Dysmenorea. Untuk itu diharapkan pihak sekolahan memberikan pelajaran atau penyuluhan tentang kesehatan reproduksi pada remaja sebagai pelajaran tambahan untuk para siswi.
|
Hubungan Pengetahuan Remaja Putri tentang Nyeri Haid (Dysmenorea) dengan Tingkat Kecemasan Saat Mengalami (dysmenorea) pada Siswi SMK Pembangunan I Ponorogo
201001015 - HEKA WULANDARI
|
INTISARI
Candra, Eka.2013. Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pre Menstruasi Syndrome dengan Kejadian Pre Menstruasi Syndrome pada Remaja Putri Kelas 3 Madrasah Tsanawiyah di Pondok Pesantren Miftahul Nurul Huda Desa Turi Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan. Karya tulis ilmiah. Akademi kebidanan harapan mulya ponorogo. Pembimbing (1): Sumini, S,Si,T,.M.Kes (II) Ani Rosita,S.Kep.,Ners.M.Kes
Kata Kunci: pengetahuan, pre menstruasi syndrome
Pre menstruasi syndrom Suatu keadaan ketika sejumlah gejala terjadi secara rutin dan berhubungan dengan siklus menstruasi. Gejala pre menstruasi syndrome umumnya timbul pada 7-10 hari sebelum menstruasi dan menghilang ketika menstruasi di mulai. Studi pendahuluan diperoleh data remaja kelas 3 madrasah tsanawiyah miftahul nurul huada magetan sejumlah 33 remaja putri, dari 15 remaja yang diwawancara didapatkan bahwa 3 remaja putri berpengetahuan cukup karena mampu menjelaskan pengertian pre menstruasi syndrome yaitu nyeri perut, mudah marah sebelum menstruasi. sedangakn 6 remaja putri berpengetahuan kurang karena tidak mengetahui tentang apa itu pre menstruasi syndrome. Dan 6 orang remaja mengatakan mengeluh mudah marah, mudah tersinggung, nyeri perut dan pusing. Hal ini menunjukkan tingginya kejadian pre menstruasi syndrome di Pondok Pesantren Miftahul Nurul Huda Magetan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang pre menstruasi syndrome dengan kejadian pre menstruasi syndrome.
Metode yang di gunakan pada penelitian ini adalah analitik korelasi dan menggunakan rancangan survey cross sectional. Populasinya adalah remaja putri kelas 3 madrasah tsanawiyah di magetan sebanyak 33 dengan teknik sampling jenuh dengan sempel sebanyak 33 remaja putri. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kemudian data di analisa dengan SPSS 11,5 for windows menggunakan uji statistik Uji Chi Square.
Berdasarkan hasil penelitian dari 33 responden yang diteliti didapatkan sebagian besar 19 responden (57,57%) pengetahuan kurang tentang pre menstruasi syndrome, sedangkan untuk kejadian pre menstruasi syndrome didapatkan sebagian besar 23 responden (69,70%) mengalami pre menstruasi syndrome. Berdasarkan uji statistik didapatkan Ï = 0,000 dimana Ï < α (0,05) maka Ho ditolak, artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian pre menstruasi syndrome dengan tingkat keeratan hubungan yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi 0,613 yang menunjukkan bahwa keeratan hubungan kuat
Kesimpulan pada penelitian ini perlu diadakan penyuluhan tentang pre menstruasi syndrome seperti pengertian, gejala-gejala yang timbul, faktor-faktor yang mempengaruhi pre menstruasi syndrome,dampak serta cara pencegahan pre menstruasi syndrome.
|
Hubungan Pengetahuan Remaja Putri tentang Pre Menstruasi Syndrome dengan Kejadian Pre Menstruasi Syndrome pada Remaja Putri Kelas 3 Madrasah Tsanawiyah di Pondok Pesantren Miftahul Nurul Huda Desa Turi Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan
201001013 - EKA CANDRA DEWI
|
Intisari
Windya,rani.2011.Hubungan pengetahuan remaja putri tentang dismenorea dengan mekanisme koping terhadap dismenorea pada siswi di SMA N 1BUNGKAL Ponorogo.Karya tulis ilmiah . Akademi kebidanan harapan mulya ponorogo.
Pembimbing (1): Ike Sureni,S.KM.M.Kes (II) Bibi Amikasari,S.ST
Kata Kunci: Pengetahuan, Mekanisme Koping
Dismenorea sering menjadi masalah pada remaja putri sehingga menyebabkan pergi ke dokter untuk berkonsultasi atau pengobatan, karena gangguan ini sifatnya subyektif, berat dan intensitasnya sukar untuk dinilai. Melihat dampak dismenorea tersebut dapat dikatakan bahwa dismenorea merupakan salah satu bentuk stressor dalam kehidupan wanita, yang memaksa wanita untuk mengatasinya(mekanisme koping) dengan menggunakan salah satu atau lebih sumber koping yang tersedia. Dan salah satu faktor yang mempengaruhi mekanisme koping adalah pengetahuan itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui hubungan pengetahuan remaja tentang dismenorea dengan mekanisme koping terhadap dismenorea pada siswi DI SMAN 1 BUNGKAL PONOROGO.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan studi korelasi dan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah remaja putri di SMA N 1 Bugkal kelas 1x jurusan IPA dan IPS sebanyak 37 dengan cara sampling purposive.
Responden yang mempunyai pengetahuan baik cenderung memiliki mekanisme koping adaptif sedangkan responden yang mempunyai pengetahuan cukup dan kurang memiliki mekanisme koping maladaptif. Untuk membuktikan adanya hubungan dilakukan uji statistik Chi-Kuadrat (X²). Hasil menunjukkan p=0.000 < α (0.05) maka hipotesis diterima, artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan mekanisme koping.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan remaja tentang dismenorea dengan mekanisme koping terhadap dismenorea pada siswi DI SMAN 1 BUNGKAL PONOROGO.
Bagi calon penelti lain yang akan melakukan pnelitian tentang kesehatan reproduksi khususnya tentang dismenorea agar dapat meninjau pengetahuan remaja putri tentang dismenorea di harapkan adanay tindak lanjut dari hasil penelitian tersebut
|
Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Dismenorea dengan Mekanisme Koping Terhadap Dismenorea pada Siswi di SMA N 1 Bungkal Kabupaten Ponorogo
200801023 - RANI WINDYA WULAN PRADANI NURHADI
|
|
Hubungan Pengetahuan Remaja tentang Penyakit Menular Seksual (PMS) Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan di SMA Negeri 4 Madiun
201201100 - SEPTIA FAJAR MUSTIKA SARI
|
INTISARI
Puspita Sari, Evy. 2010. Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Sek Bebas (Free sex) dengan Perilaku Seksual Pada Remaja SMK PGRI 1 Ponorogo Kelas XI. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Eliya Rohmah, S.KP., M.Kes, (II) Khalimi Sany, S.KM, M.Kes.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sek Bebas (free sex), Perilaku, Seksual.
Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan pernikahan. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seksual adalah pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. Dengan Pengetahuan yang baik tentang sek bebas (free sex) diharapkan seseorang bisa menunjukan perilaku yang positif dalam hubungan seksual. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja tentang sek bebas (free sex) dengan perilaku seksual pada remaja SMK PGRI 1 Ponorogo
Desain penelitian ini adalah survei analitik cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMK PGRI 1 Ponorogo, jumlah sampel 190 siswa diambil dengan teknik simple random sampling dilaksanakan pada bulan Agustus. Variabel yang diteliti adalah pengetahuan remaja tentang sek bebas (independent) dan perilaku seksual (dependent). Metode pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner. Untuk menganalisa hubungan antara kedua variabel menggunakan uji statistik chi square.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pengetahuan remaja tentang sek bebas (free sex) hampir seluruhnya berpengetahuan baik (93,70%) dan perilaku seksualnya hampir seluruhnya berperilaku positif (87,40%). Berdasarkan uji chi square didapatkan hasil X2 = 9,96 dengan taraf signifikansi 5% derajat kebebasan 1, harga kritik X2 = 3,84 sehingga 9,96 > 3,84 maka H1 diterima artinya ada hubungan antara pengetahuan remaja tentang sek bebas dengan perilaku seksual.
Diharapkan pihak sekolah bisa membuat perencanaan untuk mencegah sek bebas dan mahasiswa dapat mengembangkan penelitian selanjutnya tentang seks bebas.
|
Hubungan Pengetahuan Remaja tentang Seks Bebas (Free Sex) dengan Perilaku Seksual pada Remaja SMK PGRI I Kabupaten Ponorogo Kelas XI
200701020 - EVY PUSPITA SARI
|
|
Hubungan Pengetahuan Suami dengan Motvas menggunakan Kontrasepsi Vasektomi di RT 06/RW 02 Desa Kraton Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan
201001025 - MEI TRI WULANDARI
|
INTISARI
Istikomah. 2011. Hubungan Antara Pengetahuan Suami Dengan Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi Pada Keluarga Ibu Hamil Di Desa Biting Kecamatan Badegan Ponorogo.Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.Pembimbing (I) : Ike Sureni, S. KM M.Kes (II) : dr. Siti Nurfaidah, MMRS
Kata Kunci : Pengetahuan, Suami, Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi, Ibu Hamil.
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) merupakan suatu kegiatan yang difasilitasi oleh Bidan di desa dalam rangka peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB pasca persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi (pemberitahuan) sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir. Program P4K ini tidak dapat terlaksana dengan baik bila tidak didukung oleh pengetahuan suami yang baik tentang program P4K.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan suami dengan pelaksanaan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi Di Desa Biting Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo. Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan pada bulan Desember 2010-Januari 2011 Di Desa Biting Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo. Populasi adalah semua ibu hamil Di Desa Biting, besar sampel berdasarkan jumlah ibu hamil pada bulan Desember 2010-Januari 2011. Teknik Sampling menggunakan total sampling. Uji statistik yang digunakan adalah Spearman’s Rank dengan bantuan program SPSS 11.5 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara pengetahuan suami dengan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi Di Desa Biting Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo dilihat dari hasil pengolahan data kuesioner yang telah diisi suami dengan nilai probabilitas 0.618. Saran yang dapat penulis berikan untuk suami adalah peneliti mengharap agar suami menambah pengetahuan, wawasan dan mencari informasi yang sebanyak-banyaknya tentang pemeriksaan kehamilan ataupun bekerjasama dengan semua masyarakat dan petugas kesehatan agar nantinya bisa berbagi informasi, pengalaman serta saling mendukung. Sehingga ibu hamil, keluarga ibu hamil termasuk suami dan masyarakat sekitar melakukan pemeriksaan kehamilan lebih teratur sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Bagi Institusi pendidikan diharapkan agar lebih meningkatkan mutu kualitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan standar pendidikan pelaksana asuhan kebidanan sehingga terbentuk tenaga professional dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
|
Hubungan Pengetahuan Suami dengan Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Pada Keluarga Ibu Hamil di Desa Biting Kec. Badegan Kab.Ponorogo
200802011 - ISTIKOMAH
|
|
Hubungan Pengetahuan Suami tentang KB terhadap Rendahnya Minat Menjadi Akseptor KB di Wilayah Puskesmas Oeolo Kecamatan Musi Kabupaten Timor Tengah Utara
201302007 - MAGDALENA TAFIN LYLY LAKLO
|
INTISARI
Dwi Kurniasari, Danti. 2010. Hubungan Pengetahuan Suami Tentang Vasektomi dengan Minat Menjadi Akseptor KB Vasektomi di Desa Wates Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Eliya Rohmah, S.Kp.M.Kes, (II) Ika Mustika, S.ST.
Kata kunci : Pengetahuan, minat, KB vasektomi
Metode vasektomi atau mantap pria merupakan suatu metode kontrasepsi operatif minor pada pria yang sangat aman, sederhana dan sangat efektif, memakan waktu operasi yang singkat dan tidak memerlukan anastesi umum. Pembangunan yang berorientasi pada kesetaraan dan keadilan gender memang sudah dilaksanakan oleh pemerintah maupun berbagai pihak, namun masalah rendahnya kesertaan KB pria masih menjadi tantangan yang harus dihadapi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan suami tentang vasektomi dengan minat menjadi akseptor KB vasektomi. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional dimana pengetahuan suami tentang vasektomi sebagai variabel bebas dan minat menjadi akseptor KB vasektomi sebagai variabel terikat atau tergantung. Pada penelitian ini populasinya adalah semua suami yang memenuhi kriteria inklusi yang ada di Desa Wates Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo, sejumlah 63 responden, sedangkan samplingnya menggunakan teknik sampling jenuh. Untuk menganalisa hubungan menggunakan uji statistik spearman’s rho dengan taraf signifikan 0,05. Penelitian ini dilakukan di Desa Wates Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil Ï=0,002 dengan taraf signifikasi 0,05 yaitu Ï < α 0,05 maka Ho ditolak yaitu terdapat hubungan antara pengetahuan suami tentang vasektomi dengan minat menjadi akseptor KB vasektomi. Pada coefficient correlation di dapatkan hasil 0,377 yaitu terdapat hubungan yang rendah antara pengetahuan suami tentang vasektomi dengan minat menjadi akseptor KB vasektomi di Desa Wates Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.
Disarankan bagi responden agar mau berperan aktif dalam program KB khususnya KB pria yaitu vasektomi, karena dengan keikutsertaan suami dalam program KB dapat mensukseskan program KB yang telah dicanangkan pemerintah.
|
Hubungan Pengetahuan Suami tentang Vasektomi dengan Minat Menjadi Akseptor KB Vasektomi di Desa Wates Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
200701007 - DANTI DWI KURNIASARI
|
|
Hubungan Pengetahuan Tentang GAKY dan Sikap Ibu dalam Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) pada Anak SD di SDN II Tanjung Gunung Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
200802026 - TANJUNG ANJARWATI
|
INTISARI
Suparti. 2012. Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang KEP Dengan Perilaku Orang Tua Dalam Meningkatkan Status Gizi Balita KEP di Wilayah Kerja Puskesmas Bungkal Kabupaten Ponorogo. Pembimbing (I) : Eliya Rohmah, S.Kp. M.Kes (II) : Dwi Nurjayanti, S.ST. M.Kes
Kata Kunci : Pengetahuan, Orang Tua, KEP, Perilaku, Status Gizi Balita
Kekurangan gizi terutama pada balita akan menyebabkan meningkatnya resiko kematian dan kesakitan, terganggunya partumbuhan fisik, perkembangan mental dan kecerdasan. Di Indonesia insiden dan kematian akibat dari kekurangan gizi terutama pada usia balita masih cukup tinggi. Kematian akibat KEP berkisar 30% pada usia di bawah lima tahun. Berdasarkan data susenas 2010 dijumpai prevalensi KEP pada balita di Indonesia dengan KEP ringan 20,6% , sedang 9,6% dan berat 5,1% (Depkes RI, 2006). Masih banyak orangtua yang belum memahami tentang KEP terutama dalam meningkatkan status balita. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan orang tua tentang KEP dengan perilaku orang tua dalam meningkatkan status gizi balita KEP di wilayah kerja Puskesmas Bungkal Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah studi korelasi dengan pendekatan Cross Sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran data variabel independen dan dependen hanya satu kali, pada satu saat, populasi pada penelitian ini adalah orang tua yang mempunyai balita KEP di wilayah kerja Puskesmas Bungkal pada bulan Oktober 2011 dengan jumlah 31 orang, sampelnya berjumlah 31 orang sesuai dengan jumlah populasi, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Total Sampling yaitu suatu teknik penentuan sampel bila semua anggota digunakan sebagai sampel, instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner (daftar pertanyaan) untuk variabel pengetahuan dan pedoman wawancara terstruktur untuk variabel dengan tindakan orang tua dalam meningkatkan status gizi balita KEP, penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 di Puskesmas Bungkal Kabupaten Ponorogo, dengan uji statistik dengan bantuan SPSS ; yang sesuai yaitu dengan Spearman Rank Correlation. Tingkat kemaknaan dalam penelitian ini adalah α < 0,05, artinya bila nilai α < 0,05 maka hipotesis diterima berarti ada hubungan antara dua fariabel yang diukur, bila α ≥ 0,05 maka hipotesis ditolak berarti tidak ada hubungan antara dua variabel yang diukur.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows menggunakan uji spearman’s rank menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan orang tua tentang KEP dengan tindakan orang tua dalam meningkatkan status gizi balita KEP di wilayah kerja Puskesmas Bungkal Kabupaten Ponorogo, diketahui dari hasil probabilitas (Asymp. Sig. (2-tailed) 0,002 < 0,05 dan contingency coefficient sebesar 0,538 yang menandakan tingkat keeratan hubungan yang sedang.
Peneliti menyarankan kepada Puskesmas terkait melakukan monitoring dan evaluasi atas program yang telah ada terhadap KEP sehingga mampu memotivasi orangtua dalam meningkatkan status gizi balita KEP di Puskesmas Bungkal.
|
Hubungan Pengetahuan tentang Kekurangan Energi Protein dengan Tindakan Orang Tua dalam Meningkatkan Status Gizi Balita Kekurangan Energi Protein di Puskesmas Bungkal Kabupaten Ponorogo
200902042 - SUPARTI
|
|
Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) dengan Pemeliharaan Organ Reproduksi pada Siswa di Kelas XI di SMAN 1 Badegan Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo
201201039 - FITRI NUR JANNAH
|
|
Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi terhadap Sikap Remaja dalam Seks Bebas di Sekolah Menengah Pertama Negeri Lembeyan Kelas VIII dan IX Lembeyan Magetan.
201002010 - LILIK RUKIYANAH
|
ABSTRAK
Katharina Mi, 2013. Hubungan Pengetahuan WUS Tentang Alat Kontrasepsi Dengan Keikutsertaan Dalam Program KB, di Desa Fafinesu, Kecamatan Insana Fafinesu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) Hariyanto, M.Pd. (II) Etika Desy Yogi, S.ST.
Kata Kunci : Pengetahuan, WUS, Alat Kontrasepsi, Keikutsertaan Dalam Program KB
Berdasarkan data di Puskesmas Tamis tahun 2012, jumlah wus yang sudah menikah sebanyak 799, dengan akseptor Implan 137, IUD 3, Pil 10, Suntik 367, Mow 2, Mop 0 (Data PLKB Puskesmas Tamis). Di Desa Fafinesu jumlah WUS yang sudah menikah sebanyak 97 orang, yang memakai kontrasepsi suntik sebanyak 24 orang, susuk 28 orang, IUD sebanyak 2 orang pada tahun 2011 terjadi kehamilan yang terlalu berdesakan jaraknya, dimana ia belum pulih dari satu persalinan tapi sudah hamil lagi yaitu ada 4 WUS, dan usia diatas 40 tahun dan terjadi kehamilan dengan jumlah anak lebih dari 4, ada 5 WUS. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan WUS tentang alat kontrasepsi dengan keikutsertaan dalam program KB di Desa Fafinesu, Kecamatan Insana Fafinesu.
Jenis penelitian ini adalah analitik korelasi, populasi dan sampel adalah semua WUS yang sudah menikah di Desa Fafinesu Kecamatan Insana Fafinesu Kabupaten Timor Tengah Utara, Propinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 97 orang. Waktu dan tempat penelitian dilakukan di Desa Fafinesu, Kecamatan Insana Fafinesu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Propinsi Nusa Tenggara Timur, dan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2013. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling, variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan WUS tentang alat kontrasepsi dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah keikutsertaan WUS dalam program KB. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data, dalam hal ini menggunakan kuesioner dan analisis menggunakan uji korelasi rank spearman SPSS versi 11,5 for windows pada taraf signifikasi 0,05 jika p < a 0,05.
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji statistik spearman’s rho dengan taraf signifikasi 0,05 yaitu p = 0,000 < α 0,05, Maka Ho ditolak yaitu terdapat hubungan antara pengetahuan WUS tentang alat kontrasepsi dengan keikutsertaan dalam program KB di Desa Fafinesu, Kecamatan Insana Fafinesu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Pada coefficient correlation didapatkan hasil 0,936 yang berarti tingkat keeratan hubungan sangat tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian diharapkan WUS mempunyai wawasan yang luas tentang alat kontrasepsi dan mau berperan aktif dalam program KB, karena dengan keikutsertaan WUS dalam program KB dapat mensukseskan program KB yang telah dicanangkan oleh pemerintah.
|
Hubungan Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Alat Kontrasepsi dengan Keikutsertaan dalam Program KB di Desa Fafinesu Kecamatan Insana Fafinesu Kabupaten Timor Tengah Utara
201202019 - KATHARINA MI
|
INTISARI
Wahyunigrum, Ayu. Hubungan Penggunaan Kasa Kering Steril Dengan Waktu Pelepasan Tali pusat di BPS NY S Desa Campurejo Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I): Eliya Rohmah. S.Kp M.Kes (II) Drg Prijo Langgeng M.M.
Kata Kunci : Kasa Kering Steril, Waktu Pelepasan Tali pusat.
Perawatan Tali pusat adalah merawat tali pusat bayi baru lahir mulai dari cara pemotongan sampai dengan lepasnya tali pusat, yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus kedalam tubuh melalui tali pusat, baik dari alat steril, pemakaian obat-obatan, bubuk atau daun-daunan yang ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi. Tetapi pada kenyataanya dalam praktek perawatan tali pusat di masyarakat masih banyak ibu panik bila bayinya sedikit sedikit berdarah saat sisa tali pusat terlepas, takut memandikan bayinya karena takut basah, berdarah atau lama keringnya. Padahal tidak masalah bila tali pusat tersebut terkena air tetapi harus segera mungkin dikeringkan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa hubungan penggunaan kasa kering steril dengan waktu pelepasan tali pusat di wilayah kerja BPS NY S Desa campurejo Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo.
Metode penelitian adalah Eksperimen semu (Quasy Experiment). Dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan nonprobability sampling dengan tehknik accidental sampling. Sampel penelitianya adalah semua bayi baru lahir usia 0-28 hari lahir aterm BBL >2500 gram. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 bayi. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah waktu pelepasan tali pusat. Sedang variabel independent nya adalah penggunaan kasa kering steril. Hipotesis Dalam penelitian ini adalah: ada hubungan penggunaan kasa kering steril dengan waktu pelepasan talipusat di BPS NY S Desa campurejo kecamatan sambit kabupaten Ponorogo.
Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruh responden (83%) menggunakan kasa kering steril, dan sebagian besar (56%) waktu pelepasan tali pusat cepat < 4hari. Dari hasil uji statistik Spearmen rho didapatkan nilai p = 0,025 dan correlation coefisien 0,885, ini berarti ada hubungan penggunaan kasa kering steril dengan waktu pelepasan tali pusat di BPS NY S Desa campurejo kecamatan sambit kabupaten Ponorogo, dengan tingkat hubungan sangat tinggi. Dengan adanya penelitian ini disarankan untuk memberikan perawatan tali pusat yang efektif dan aman, serta memberikan informasi kepada ibu untuk melakukan perawatan tali pusat menggunakan kasa kering steril karena pelepasanya lebih cepat dan praktis.
|
Hubungan Penggunaan Kasa Kering Steril dengan Waktu Pelepasan Tali Pusat di BPS Ny “S†Desa Campurejo Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo
200701004 - AYU WAHYUNINGRUM
|
INTISARI
D. F, Linda. 2010. Hubungan Penguasaan Mata Kuliah Asuhan Kebidanan dengan Perilaku Mahasiswi terhadap Profesi Bidan di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo Tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Khalimi Sany, S.KM., M.Kes. (II) Dwi Nurjayanti, S.ST.
Kata kunci: penguasaan mata kuliah asuhan kebidanan, perilaku mahasiswi terhadap profesi bidan.
Penguasaan mata kuliah asuhan kebidanan adalah penguasaan mahasiswi atas materi-materi kebidanan yang telah dipelajari. Nilai sangat erat kaitannya dengan sikap, dan nilai merupakan penentu sikap, akan tetapi merupakan predisposisi dari perilaku. Perilaku terhadap profesi bidan adalah kecenderungan yang relatif menetap dengan cara baik ataupun buruk terhadap profesi bidan. Hal ini merupakan akibat pengalaman dan proses belajar mahasiswi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penguasaan mata kuliah asuhan kebidanan dengan perilaku mahasiswi terhadap profesi bidan di AKBID Harapan Mulya Ponorogo. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka desain penelitian yang digunakan adalah analitik cross sectional. Pada penelitian ini populasinya adalah semua mahasiswi semester V AKBID Harapan Mulya Ponorogo yang berjumlah 30 orang, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Dalam penelitian ini variable independent adalah penguasaan mata kuliah asuhan kebidanan dan variable dependent adalah perilaku mahasiswi terhadap profesi bidan.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hampir seluruhnya penguasaan mata kuliah asuhan kebidanan baik yaitu 29 (96,67%) mahasiswi dan hampir seluruhnya perilaku mahasiswi terhadap profesi bidan baik yaitu 25 (83,33%) mahasiswi. Berdasarkan uji Rank Spearman didapatkan 0,669. Sig (2-tailed) 0,001 dengan taraf signifikan (α) 0,05, artinya ada hubungan dan signifikan antara penguasaan mata kuliah asuhan kebidanan dengan perilaku mahasiswi terhadap profesi bidan. Diharapkan pihak institusi untuk tetap meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajarnya agar penguasaan mata kuliah asuhan kebidanan sangat baik dan mahasiswi memiliki perilaku yang baik.
|
Hubungan Penguasaan Mata Kuliah Asuhan Kebidanan dengan Perilaku Mahasiswi Terhadap Profesi Bidan di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo
200701031 - LINDA DWI FITRIANI
|
INTISARI
Yuliana, Ipa. 2012. Hubungan Peran Ibu dengan Sikap Remaja Putri dalam Menghadapi Menarche di SDN dan MI Rejomulyo Kelas 4, 5 dan 6 Kecamatan Barat Kabupaten Magetan. Pembimbing (I) : Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes (II) : Ika Mustika, S.ST
Kata Kunci : Peran Ibu, Sikap Remaja Putri, Menarche
Berdasarkan survei pendahuluan terhadap 10 ibu dan anak, tentang peran ibu pada anak pubertas awal (remaja putri usia 11-13 tahun) di desa Karangmojo, Magetan didapatkan sebanyak 7 ibu yang sudah memberitahu anaknya tentang tanda-tanda pubertas, dan dari 10 remaja putri didapatkan sebanyak 2 remaja putri merasakan takut, 6 remaja putri merasakan cemas dan bingung tidak tahu apa yang harus dilakukan, 2 remaja putri merasakan malu. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan peran ibu dengan sikap remaja putri dalam menghadapi menarche di SDN dan MI Rejomulyo Kelas 4, 5 dan 6 Kecamatan Barat Kabupaten Magetan.
Jenis penelitian ini adalah studi penelitian penelitian analitik dengan pendekatan korelasional yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama menjelaskan suatu situasi dan mengkaji hubungan antar variabel. Populasi dalam penelitian ini semua ibu dan siswi di SDN dan MI Rejomulyo Kelas 4, 5 dan 6 Kecamatan Barat Kabupaten Magetan, yang berjumlah 53 orang pada bulan Februari 2012, sampel dalam penelitian ini yaitu semua ibu dan siswi di SDN dan MI Rejomulyo Kelas 4, 5 dan 6 Kecamatan Barat Kabupaten Magetan, yang berjumlah 53 orang pada bulan Februari 2012 dengan kriteria sampel, teknik sampling yang digunakan adalah secara purposive sampling, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner oleh responden (ibu dan remaja putri) yang sebelumnya diberi penjelasan terlebih dahulu, kemudian setelah diisi/dijawab oleh responden, 1 minggu kuesioner diambil lagi.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara peran ibu dengan sikap remaja putri dalam menghadapi menarche di SDN dan MI Rejomulyo Kelas 4, 5 dan 6 Kecamatan Barat Kabupaten Magetan dengan Chi-Square 42.320 dan pada taraf signifikan 0.000 < α 0,05 yang berarti H1 diterima dengan value pada Contingency Coefficient 0,443 yang menunjukan tingkat keeratan hubungan cukup antara peran ibu dengan sikap remaja putri dalam menghadapi menarche.
Peneliti mengharapkan agar sekolah di SDN dan MI Rejomulyo memberikan wawasan serta diharapkan mampu menambah informasi dan masukan sejauh mana pengetahuan anak didiknya atau murit di SDN dan MI Rejomulyo Kelas 4, 5 dan 6 Kecamatan Barat Kabupaten Magetan tentang menarch, sehingga memberikan motivasi pada sekolahan untuk menambahkan kurikulum melalui pelajaran yang terkait.
|
Hubungan Peran Ibu dengan Sikap Remaja Putri dalam Menghadapi Menarche di SDN Rejomulyo Kelas 5 dan 6 di Wilayah Puskesmas Rejomulyo Kecamatan Barat Kabupaten Magetan
200902067 - IPA YULIANA
|
|
Hubungan Peran Orang Tua tentang Perawatan Gigi dengan Karies Gigi di SDN Jlubang II Pringkuku Pacitan
201201112 - TYAS ANGGRAENI PUSPITASARI
|
INTISARI
Novita R, Rischa. Hubungan Peran Suami Dengan Keaktifan Ibu Hamil Dalam Mengikuti Kelas Ibu Hamil Di Bps Ny. Y Desa Sragi Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Pembimbing (I): Hj. Murniati, S.ST., M.Kes (II) Drg. Prijo Langgeng, MM.
Kata kunci : Hubungan, Peran, Suami, Aktif, Kelas Ibu Hamil
Kehamilan merupakan suatu proses yang kompleks dan kadang tidak semua ibu hamil mengerti kondisinya. Salah satu cara untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi yaitu dengan diadakannya kelas ibu hamil.Kelas ibu hamil merupakan penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin dan ibu balita dalam bentuk tatap muka dalam kelas yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan dan perawatan bayi. Tetapi tidak semua ibu hamil dapat mengikuti kelas ibu hamil, salah satunya karena kurangnya dukungan dari suami dan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan peran suami dengan keaktifan ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil di BPS Ny. “Y†Desa Sragi, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian adalah semua ibu hamil UK 20 – 32 minggu yang mengikuti kelas ibu hamil di BPS Ny. “Y†Desa Sragi, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo. Metode pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh. Sampel penelitiannya adalah keseluruhan dari populasi ibu hamil UK 20 – 32 minggu yang mengikuti kelas ibu hamil di BPS Ny. “Y†yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Variabel independentdalam penelitian ini yaitu peran suami terhadap istri dalam mengikuti kelas ibu hamil dan variable dependentnya adalah keaktifan ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil di BPS “Y†Desa Sragi, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo.
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar 68% (17 orang) suami responden berperan untuk mendukung ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil, dan sebagian besar 52% (13 orang) ibu hamil tidak aktif mengikuti kelas ibu hamil. Dari hasil uji Koefisien Kontingensi (KK), diperoleh nilai KoefisienKontingensi=0,015, yang berarti ada hubungan atau korelasi antara peran suami dengan keaktifan ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil.
Diharapkan bidan mampu memberi masukan bagi ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil karena berbagai manfaat yang bisa didapat serta untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang kehamilan, persalinan dan nifas.
|
Hubungan Peran Suami Terhadap Keaktifan Ibu Hamil dalam Mengikuti Kelas Ibu Hamil di BPS Ny “ Y “ Desa Sragi Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
200901039 - RISCHA NOVITA RAHMAWATI
|
INTISARI
Purnamasari, Mita. 2014. Hubungan Perawatan Personal Hygiene Remaja Putri Dengan Kejadian Fluor Albus (Keputihan) Di SMPN 2 Bendo Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (1) Harianto M.Pd. (2) Endang Fitri Asari, S. Pd.i
Kata kunci : Personal hygiene, Remaja putri, Flour albus
Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi, serta prosesnya Masalah reproduksi remaja selain berdampak secara fisik, juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental dan emosi, keadaan ekonomi dan kesejahteraan sosial dalam jangka panjang. Dampak jangka panjang tersebut tidak hanya berpengaruh terhadap remaja itu sendiri, tetapi juga terhadap keluarga, masyarakat dan bangsa pada akhirnya. Faktor faktor yang mempengaruhi Fluor albus adalah Penggunaan antibiotik yang irasional, Kebiasaan menggunakan produk pencuci kewanitaan, Infeksi jamur, Kurangnya menjaga kebersihan diri (personal hygine) khususnya daerah genetalia. Penelitian ini ntuk mengetahui Hubungan Perawatan Personal Hygiene Remaja Putri Dengan Terjadinya Flour Albous (Keputihan) Di SMPN 2 BENDO
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode Korelasi Analitik. Sampel diambil menggunakan sampling jenuh dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah 58 remaja putri, dari populasi 58 remaja putri. Data dikumpulkan langsung dari responden dengan mengedarkan kuesioner. Hasil penelitian diolah dengan bantuan program komputer SPSS dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi dan tabulasi silang.
Hasil penelitian: P-value = 0,000 < α = 0,05, Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa kerja (Ho) ditolak yang berarti ada hubungan yang bermakna antara perawatan personal hygiene remaja putri dengan kejadian flous albus.
Berdasarkan penelitian ini diharapkan petugas kesehatan dapat memberikan konseling pada remaja tentang perawatan personal hygiene untuk mengurangi keputihan.
|
Hubungan Perawatan Personal Higiene Remaja Putri dengan Kejadian Fluor Albus (Keputihan) di SMPN 2 Bendo Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan
201101040 - MITA PURNAMASARI
|
INTISARI
W.H, Retni. 2011. Hubungan Perilaku Ibu Balita Tentang Gizi Dengan Status Gizi Balita Di Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo Tahun 2011. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Khalimi Sany, S.KM., M.Kes. (II) Budi Yulianto, S.Pd., M.Kes.
Kata kunci : perilaku ibu balita, status gizi balita
Perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri, baik yang dapat diamati secara langsung atau secara tidak lansung. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak, sebutan wanita yang sudah bersuami. Ibu mempunyai peran sebagai seseorang istri dan ibu dari anak-anaknya. Ibu mempunyai peran untuk mengurus rumah tangganya sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, sebagai salah satu bagian kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat. Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas 1 tahun atau lebih populer dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perilaku ibu balita tentang gizi dengan status gizi balita di Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional pada penelitian ini populasinya adalah ibu balita yang ada di desa karangpatihan kecamatan balong kabupaten ponorogo yang berjumlah 186 ibu diambil sampel 127 responden, metode yang digunakan penelitian ini adalah probability sampling dalam penelitian ini variabel independent adalah perilaku ibu balita tentang gizi dan variabel dependent adalah status gizi balita.
Berdasarkan penelitian yang didapat perilaku kurang sebanyak 2 (1,6%) responden, perilaku cukup 41 (32,0%) responden, dan perilaku baik 84 (66,4%) responden. Untuk status gizi balita yang mempunyai status gizi lebih 2 (1,6%), status gizi kurang 23 (18,0%), dan status gizi baik 82 (64,9%). Berdasarkan uji koefisien kontingensi didapatkan 0,574. Dengan P-Value = 0,000 dengan taraf signifikan (α) 0,05, yang artinya ada hubungan antara perilaku ibu balita tentang gizi dengan status gizi balita. Diharapkan pihak yang terkait untuk tetap meningkatkan kualitas perilaku ibu agar status gizi balitanya baik.
|
Hubungan Perilaku Ibu Balita tentang Gizi Dengan Status Gizi Balita di Desa Karang Patihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
200801025 - RETNI WAHYU HIDAYAH
|
|
Hubungan Perilaku Ibu Dalam Membersihkan Botol Susu dengan Kejadian ISPA pada Bayi Umur 1-12 Bulan di Klinik Mutiara Delima Desa Pangkal Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo
201401010 - DINAR RATNA WAHYUNI
|
INTISARI
M. K, Lailatul. 2010. Hubungan Perilaku Ibu Dalam Penggunaan Garam Yodium Dengan Kejadian GAKY Pada Anak Di SDN Gandu Kepuh 2 Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo Tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Khalimi Sany,S.KM.,M.Kes. (II) Sumini, S.Si.T.
Kata kunci: Perilaku, garam yodium, GAKY.
GAKY merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan retardasi mental. Penyakit ini bisa disebut defisiensi yodium atau kekurangan yodium. Yodium merupakan elemen yang sangat penting untuk pembentukan hormon tiroid yang hanya dapat diperoleh dari luar tubuh dan sangat diperlukan untuk pertumbuhan normal, perkembangan mental dan fisik, baik pada manusia maupun hewan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku ibu dalam penggunaan garam yodium dengan kejadian GAKY pada anak di SDN Gandu Kepuh 2 Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak bersekolah di SDN Gandu Kepuh 2 Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo sebanyak 97.
Sampel penelitian ini adalah sebagian ibu yang mempunyai anak bersekolah di SDN Gandu Kepuh 2 Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo dan memenuhi kriteria inklusi sebanyak 78 yang diambil menggunakan probability sampling dengan tehnik stratified random sampling. Sebagai alat pengumpul data digunakan kuesioner dan observasi. Penelitian ini berlangsung di SDN Gandu Kepuh 2 Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo, mulai bulan Juni 2010. Variabel terdiri dari variabel independent (perilaku ibu dalam penggunaan garam yodium) dan variabel dependent (kejadian GAKY pada anak di SDN Gandu Kepuh 2 Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo). Uji hipotesis dilakukan dengan uji koefisien Rank Spearman dengan taraf signifikan 0,05.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa koefisien Rank Spearman yaitu 0,639 dengan taraf signifikan 0,05 dan hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang tinggi antara perilaku ibu dalam penggunaaan garam yodium dengan kejadian GAKY pada anak di SDN Gandu Kepuh 2 Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Dan saran yang dapat segera dilakukan dengan salah satu cara melakukan penyuluhan tentang GAKY dan penggunaan garam yodium dengan benar secara berkesinambungan dan pengkonsumsian garam yodium secara teratur.
|
Hubungan Perilaku Ibu tentang Cara Penggunaan Garam Yodium dengan Kejadian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) pada Anak di SDN Gandu Kepuh II Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
200701029 - LAILATUL MAGHFIROH KASTURI
|
INTISARI
Kumalasari, Hanna Ita. 2014. Hubungan Perilaku Menggosok Gigi dengan Kejadian Karies Dentis di SDN Ngunut 1 Kecamatan Parang Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Hariyanto, M.Pd, (II) Catur Wulandari, S.ST
Kata Kunci : Perilaku, Menggosok Gigi dan Kejadian Karies Dentis.
Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi (ceruk, fisura, dan daerah interproksimal) meluas ke arah pulpa. Berdasarkan hasil studi pendahuluan melalui observasi langsung di SDN Ngunut 1 Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan dari 17 anak didapatkan 10 anak yang mengalami karies gigi. Anak sering tidak masuk sekolah karena giginya sakit dan gusinya bengkak sehingga dapat mengganggu proses belajarnya. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies dentis.
Jenis penelitian ini adalah Analitik. Penelitian ini dilakukan di SDN Ngunut 1 Kecamatan Parang Kabupaten Magetan. Sedangkan waktu penelitian dilakukan tanggal 10 Mei 2014. Populasinya adalah seluruh siswa kelas 3, 4, 5, 6 di SDN Ngunut 1 Kecamatan Parang Kabupaten Magetan sebanyak 34 anak dan sampel yang diambil berdasarkan kriteria inklusi yang berjumlah 34 anak. Teknik sampling yang digunakan yaitu Accidental Sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan observasi. Analisa data dengan menggunakan uji statistik Spearman Rank.
Berdasarkan hasil penelitian dari 34 responden yang diteliti didapatkan sebagian besar responden berpengetahuan kurang 22 orang (64,70%), 22 orang (64,70%) bersikap negatif, 29 orang (85,30%) mempunyai tindakan negatif dan sebagian besar responden 22 orang (64,70%) berperilaku negatif. Sedangkan kejadian karies dentis menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu 25 orang (73,52%) mengalami karies dentis. Hasil uji statistik antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies dentis yaitu nilai sig. (2-tailed) = 0,021 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga ada hubungan perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies dentis. Dan diperoleh nilai Correlation Coeffisiensi sebesar 0,394 yang berarti keeratan hubungan antar variabelnya sedang.
Dengan demikian responden diharapkan menerapkan pengetahuan yang baik dan sikap positif kedalam praktek atau tindakan, sehingga membentuk suatu perilaku yang positif dalam menggosok gigi dan angka kejadian karies dentis menurun. Institusi pendidikan diharapkan memberikan penyuluhan tentang karies dentis dan memberikan pembelajaran cara menggosok gigi yang benar.
|
Hubungan Perilaku Menggosok Gigi dengan Kejadian Karies Dentis di SDN Ngunut 1 Kecamatan Parang Kabupaten Magetan
201101029 - HANNA ITA KUMALASARI
|
INTISARI
Putri Ayu Oktavia, Gadis. 2010. Hubungan perkembangan psikososial anak usia prasekolah dengan kemampuan bermain di PAUD “MUTIARA BANGSA†di Desa Dolopo, Kec.Dolopo, Kab.Madiun. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Khalimi Sany, S.KM.,M.Kes, (II) Sumini, SSiT
Kata kunci : perkembangan psikososial, kemampuan bermain.
Perkembangan psikososial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial atau disebut juga sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi, meleburkan diri menjadi suatu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama. Sedangkan bermain merupakan setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya tanpa mempertimbangkan hasil. Perkembangan psikososial anak prasekolah akan mempengaruhi kemampuan bermain ditempat pendidikan. Oleh itulah yang menjadi masalah utama dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perkembangan psikososial anak usia prasekolah dengan kemampuan bermain di PAUD.
Jenis penelitian ini survey analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan populasi siswa PAUD “MUTIARA BANGSA†di Desa Dolopo, Kec.Dolopo, Kab.Madiun sejumlah 40 anak dan jumlah sampel 40 responden. Dengan responden usia 2-6 tahun, dengan teknik sample accidental sampling. Variabel bebas (independent) perkembangan psikososial anak usia prasekolah sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan bermain diPAUD. Instrumen penelitian berupa observasi yang dianalisa dengan uji korelasi Spearman’s rho.
Hasil penelitian menunjuk ada hubungan yang cukup antara hubungan perkembangan psikososial anak usia prasekolah dengan kemampuan bermain. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar (70%) dari 28 anak mempunyai perkembangan psikososial yang sesuai dan hampir setengahnya (30%) dari 12 anak mempunyai perkembangan psikososial yang meragukan. Sedangkan untuk kemampuan bermain hampir seluruhnya (90%) dari 36 anak mempunyai kemampuan bermain sesuai aturan dan sebagian kecil (10%) dari 4 anak mempunyai kemampuan bermain yang meragukan. Terbukti dengan didapatkannya hasil korelasi 0,509 dengan taraf signifikan 0,05. Hasil dari hubungan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara perkembangan psikososial anak prasekolah dengan kemampuan bermain dengan interpretasi terhadap koefisien korelasi atau nilai r berada antara 0,400 sampai dengan 0,509 termasuk pada keeratan yang cukup.
Untuk itu maka pihak sekolah dan para orang tua khususnya harus meningkatkan bimbingan pada anaknya guna untuk masa depan.
|
Hubungan Perkembangan Psikososial Anak Usia Pra Sekolah dengan Kemampuan Bermain di Tempat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Mutiara Bangsa Desa Dolopo Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun
200701023 - GADIS PUTRI AYU OCTAVIA
|
INTISARI
Febriana.M Iing,2011. Hubungan pernikahan dini dengan resiko pada kehamilan, dan resiko pada persalinan di kecamatan Slahung Kabupaten ponorogo
Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp, M.Kes (II) Hj Murniati,SST, M.Kes
Kata Kunci: Pernikahan dini,remaja, resiko
Perkembangan arus informasi yang pesat banyak mempengaruhi remaja. Perilaku seks bebas yang sudah lazim di belahan dunia Barat sudah mulai merebak di kalangan remaja Indonesia. Akibatnya,para remaja putrid semakin banyak yang hamil pada usia muda, yakni antara 13-19 tahun.
Tujuan mengetahui hubungan pernikahan dini dengan resiko pada kehamilan, dan resiko pada persalinan di Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai diatas maka desain penelitihan yang digunakan korelasional. Dengan menggunakan rancangan penelitihan retrospectif. Populasi dalam penelitihan ini remaja yang melakukan pernikahan dini dalam keadaan pernah hamil sedang hamil dan atau sudah melahirkan di Kecamatan SlahungKabupaten Ponorogo, dalam 1 tahun terakir. Sebanyak 42 Responden. Metode pengambilan data yang digunakan adalah purposive sampling.
Hasil penelitihan remaja yang melakukan pernikahan dini hamper setengah (42,9%)berusia 18 tahun. Dari 42 responden sebagian besar 28 responden (66,6%) mengalami resiko kehamilan. Dari 25 responden sebagian besar 18 responden (72%) mengalami resiko persalinan. Dari analisa dengan uji statistik chi kuadrat (X2) satu sampel, maka didapatkan nilai X2 hitung pernikahan dini dengan resiko kehamilan = 4.666. sedangkan nilai X2 hitung pernikahan dini dengan resiko persalinan = 4.84. Harga chi kuadrat tabel = 3.841. Sehingga nilai chi kuadrat hitung > dari chi kuadrat tabel. Kesimpulannya terdapat hubungan antara pernikahan dini dengan resiko pada kehamilan, dan resiko pada persalinan di kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo.
Mengingat begitu besarnya, penyuluhan kepada para remaja sangat penting, dengan mendewasakan usia perkawinan. Pada remaja yang sudah hamil, meningkatkan pengawasan. Menganjurkan kepada pararemaja untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin. Apabila terjadi resiko pada kehamilan dan persalinan dapat segera diatasi.
|
Hubungan Pernikahan Dini dengan Resiko pada Kehamilan dan Persalinan di Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
200802008 - IING FEBRIANA MARTAWINDARI
|
INTISARI
Saptirahayu, Niken. 2012. Hubungan Pola Asuh Dengan Perkembangan Balita Usia 24-36 Bulan, Di Desa Selur Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing: (I) Ike Sureni,S.KM.,M.Kes, (II) dr. Siti Nurfaidah, MMRS
Kata kunci : Pola Asuh, Perkembangan
Upaya kesehatan dilakukan sejak anak masih dalam kandungan sampai lima tahun pertama untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, sekaligus meningkatkan kualitas anak agar mencapai tumbuh kembang yang optimal (Depkes RI, 2005). Pada Bulan Maret 2012 di Desa Selur Kec Ngrayun Kab Ponorogo data balita umur 0–5 tahun sebanyak 372 balita, 54(14.5%) diantaranya balita usia 24-36 bulan. Dalam studi pendahuluan pemeriksaan perkembangan anak dengan DDST terhadap 10 anak diperoleh hasil 5 anak (50%) anak normal, 4 anak (40%) anak suspek, dan 1 anak (10%) tidak dapat diuji. Jika anak memperoleh pengasuhan dari seorang pengasuh yang tidak tepat Dampaknya perkembangan anak dapat terjadi hambatan (tidak optimal) (Anwar, 2008). Peranan keluarga terutama ibu dalam mengasuh anak sangat menentukan perkembangan anak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh dengan perkembangan balita usia 23-36 bulan. Jenis penelitian ini analitik korelational dengan rancangan Cross Sectional. Jumlah sampel 54 orang dengan total populasi, dengan variabel Independent pola asuh dan variabel Dependent perkembangan balita usia 24-36 bulan. Pengumpulan data dengan lembar kuesioner untuk pola asuh dan lembar Denver II untuk perkembangan, disajikan dalam bentuk distrbusi frekuensi, tabulasi silang, dianalisis dengan uji statistik Spearman Rank (Rho).
Berdasarkan uji statistik didapatkan Ï hitung = 0,002 dengan Ï=0,000 < 0,05 sehingga Ï<α 0,05 maka Ho ditolak, artinya ada hubungan atau korelasi antara pola asuh dengan perkembangan balita usia 24-36 bulan di Di Desa Selur Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo Tahun 2012.
Kesimpulannya pola asuh sangat menentukan perkembangan balita, dengan saran untuk lebih meningkatkan pola pengasuhan dan stimulasi sesuai usia balita untuk mencapai perkembangan optimal.
|
Hubungan Pola Asuh dengan Perkembangan Balita Usia 24 – 36 Bulan di Desa Selur Kecamatan Nrayun Kabupaten Ponorogo.
200901032 - NIKEN SAPTIRAHAYU
|
|
Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Personal Sosial Anak Prasekolah Usia 4-5 Tahun di PAUD Fatayat NU Desa Mantren Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan
201201115 - UNTSA AWWALIYAH AFIFATUL MUKARROMAH
|
|
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kepercayaan Diri Anak di MI Salafiyah Dusun Ngijo Desa Macanan Kecamatan Jogorogo Kabupaten Ngawi
201001030 - PUTRI NUR VITASARI
|
ABSTRAK
Fanisyah, Ratih. 2013. Hubungan Pengetahuan Siswi Kelas V dan VI Tentang Menstruasi Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Menstruasi di SDN Carat 2 Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) Sumini S.SiT., M.Kes. Pembimbing (II) Tri Handayani S.Psi.
Kata Kunci : Pengetahuan, menstruasi, remaja dan kecemasan.
Sebagai tanda kematangan organ reproduksi pada perempuan adalah datangnya haid. Ini adalah permulaan dari serangkaian pengeluaran darah, lendir dan jaringan sel yang hancur dari uterus secara berkala, yang akan terjadi kira-kira setiap 28 hari. Berdasarkan studi pendahuluan 10 siswi di SDN Carat 2, 4 siswi mengatakan timbul perasaan takut, gelisah sedangkan 6 siswi mengatakan tidak tahu tentang menstruasi. Tujuan peneliti adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan siswi kelas V dan VI tentang menstruasi dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menstruasi di SDN Carat 2 Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan studi korelasi dengan pendekatan penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 April 2013 dengan populasi semua siswi kelas v dan vi di SDN Carat 2 Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh semua siswi kelas V dan VI dengan jumlah 41. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner. Variabel independennya adalah pengetahuan siswi kelas V dan VI tentang menstruasi, variabel dependennya adalah tingkat kecemasan dalam menghadapi menstruasi dengan uji statistik spearman rank.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 responden (48,8%) pengetahuan cukup, 30 responden (73,2%) yaitu kecemasan sedang. Berdasarkan hasil uji statistik spearman rank menunjukkan hasil 0,002 yang artinya HO ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan pengetahuan siswi kelas V dan VI tentang menstruasi dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menstruasi di SDN Carat 2 Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo. Dengan tingkat keeratannya hubungan sedang dengan hasil -0,470. Semakin baik tingkat pengetahuan siswi tentang menstruasi semakin berkurang pula tingkat kecemasan siswi dalam menghadapi menstruasi.
Disarankan bagi responden untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan wanita baik dari media elektronik, media massa, dan untuk sekolahan agar memberikan pengetahuan tentang kesehatan wanita secara dini.
|
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kepercayaan Diri Anak di MI Salafiyah Dusun Ngijo Desa Macanan Kecamatan Jogorogo Kabupaten Ngawi
201002021 - RATIH FANISYAH
|
INTISARI
Setya Winarti, Erik. 2012. Hubungan Pola Asuh Orang tua dengan Prestasi Belajar Balita TK Aisyiyah Bustanul Athfal Desa Talun Ngebel Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Eliya Rohmah, S. Kp., M.Kes (II) Arma Debrina S. Si. Apt.
Kata Kunci : Pola Asuh, Prestasi Belajar
Pola asuh merupakan sikap orang tua dalam berinteraksi dengan anaknya. Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua dalam memberikan aturan-aturan, hadiah maupun hukuman, cara orang tua menunjukkan otoritasnya dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap anaknya. Bentuk pola asuh ada 3 macam yaitu pola asuh otoriter, pola asuh permisif dan pola asuh demokratis dimana pola asuh orang tua akan mempengaruhi prestasi belajar balita.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan jenis penelitian cross sectional. Subjek penelitian adalah ibu balita TK Aisyiyah Bustanul Athfal Ngebel dengan jumlah sampel sebanyak 32 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Cara pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.
Analisa data menggunakan Uji Spearman Rank, dengan tingkat kemaknaan p= < (0,05). Hasil analisa data responden dengan Uji spearman Rank ditemukan bahwa ada hubungan pola asuh orang tua dengan prestasi belajar balita TK Aisyiyah Bustanul Athfal Ngebel, dengan nilai P=0,00 dengan demikian nilai P< 0,05.
Kesimpulan ada Hubungan pola asuh orang tua dengan prestasi belajar balita TK Aisyiyah Bustanul Athfal Ngebel Ponorogo.
Saran kepada institusi pendidikan. Diharapkan institusi pendidikan agar dapat melaksanakan program bimbingan dan konseling khusus terhadap anak usia dini yang memiliki prestasi belajar kurang dengan latar belakang pola asuh orang tua yang otoriter
|
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi Balita di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Desa Talun Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo
200801011 - ERIK SETYA WINARTI
|
|
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Sikap Remaja Putri terhadap Seks Pranikah di Desa Crabak Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
201201051 - INDAH DWI FITRIANI
|
INTISARI
Yulaikah Siti. 2010. Hubungan Pola Asuh Pengasuh Dengan Tingkat Perkembangan Balita Umur 4-5 Tahun Di Desa Candimulyo Kec. Dolopo Kab. Madiun. Pembimbing (I):Ike Sureni, S.KM., M.Kes (II): Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes.
Kata Kunci : pola asuh, tingkat perkembangan balita
Pada anak yang sehat terjadi proses perkembangan yang normal dan proses tersebut sangat tergantung kepada orang tua. Pengasuhan yang baik penting untuk menjamin perkembangan anak yang optimal. Penelitian ini dilakukan karena ada 50% dari 60 balita usia 4-5 tahun diasuh neneknya yang cenderung permisif. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan pola asuh pengasuh terhadap tingkat perkembangan balita.
Jenis penelitian ini adalah analitik observasional yang menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional. Populasinya adalah ibu balita dan balita umur 4-5 tahun, menggunakan total populasi 60 responden dengan variabel independent pola asuh orang tua dan variabel dependent tingkat perkembangan balita. Pengumpulan data tentang pola asuh orang tua menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada ibu balita dan pengumpulan data tingkat perkembangan balita menggunakan lembar DDST yang dilakukan di Desa Candimulyo Madiun pada bulan Desember 2009. Untuk menganalisis adanya perbedaan digunakan uji Spearman Rank dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian diperoleh hampir setengahnya (45%) dari 60 responden mendapat pola asuh dialogis yang 88.9% perkembangannya normal dan 11.1% suspek, sebagian kecil (25%) dari 60 responden mendapat pola asuh permisif sebanyak 9.5% tingkat perkembangannya tak dapat diuji, 47,6% suspek dan 42.9 perkembangannya normal dan sebagian kecil (20%) mendapat pola asuh koersif dengan perkembangan 33.3% tak dapat diuji, 41.7% perkembangannya suspek dan 25.0% perkembangannya normal, dan Hasil uji Spearman Rank didapatkan hasil Ï=0.000 lebih kecil dari α (0,05) berarti Ha diterima artinya ada hubungan pola asuh pengasuh dengan tingkat perkembangan balita. Dari hasil uji statistik Spearman Correlation didapatkan hasil 0,570 yang berarti tingkat keeratan korelasinya sedang.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya pengasuh sudah menerapkan pola asuh Dialogis dan sebagian besar anak perkembangannya normal, maka disarankan kepada ibu balita untuk selalu stimulasi kepada anaknya menerapkan pola asuh dialogis.
|
Hubungan Pola Asuh Pengasuh dengan Tingkat Perkembangan Balita Umur 4-5 tahun di Desa Candimulyo Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun
200702045 - SITI YULAIKAH
|
|
Hubungan Pola Konsumsi Pangan dengan Kejadian GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium) di Dusun Tunggungrejo Desa Karang Patihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
201201105 - SYARRIFATUL HUSNA
|
INTISARI
Widianti. 2013. Hubungan Pola Makan Balita Dengan Status Gizi Balita Usia 36-60 Bulan Di Posyandu Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) Ike Sureni, S.KM.,M.Kes (II) Bibi Amikasari, S.ST.
Kata Kunci : Pola Makan, Status Gizi, Balita
Masalah yang ada di Desa Kedung Banteng adalah ada 6 balita yang mempunyai pola makan yang salah yang berakibat pada masalah gizi dan pertumbuhan balita. Tujuan penelitian untuk mengetahui Hubungan Pola Makan Balita Dengan Status Gizi Balita Usia 36-60 Bulan Di Posyandu Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah pedoman observasi pola makan dan penimbangan berat badan balita usia 36-60 bulan. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah Balita usia 36-60 bulan yang berjumlah 124 balita yang datang ke Posyandu pada bulan Mei di Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Sampel diambil secara accidental sampling sebesar 36 balita. Selanjutnya analisis data dengan spearman rank, dengan bantuan komputer.
Status gizi balita sebagian besar (55,56%) dengan kategori baik. Pola makan balita setengahnya (50,00%) dalam kategori pola makan kurang. Hasil penelitian didapatkan koefisien korelasi 0,411 dengan taraf signifikan 0,013 maka ada Hubungan Pola Makan Balita Dengan Status Gizi Balita Usia 36-60 Bulan Di Posyandu Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo dengan tingkat hubungan sedang.
Disarankan agar ibu lebih memperhatikan pola makan balita yang meliputi kualitas, kuantitas dan frekuensi makanan yang dikonsumsi balita setiap hari dengan cara menambah pengetahuan dan wawasan tentang makanan yang bergizi seimbang sehingga akan melahirkan status gizi yang baik.
|
Hubungan Pola Makan Balita dengan Status Gizi Balita Usia 36-60 Bulan di Posyandu Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201001050 - WIDIANTI
|
|
Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Kurang pada Balita Usia 1 – 5 Tahun di Wilayah Puskesmas Tanjungsari Kabupaten Pacitan.
201002005 - EKA WAHYUNING URIP
|
INTISARI
Kusmiyati. 2010, Hubungan Preeklampsia pada Ibu Hamil Dengan Cara Persalinan Di RSUD Kabupaten Madiun. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Eliya Rohmah, S.Kp., M.Kes, (II) Sumini, S.Si.T.
Kata Kunci : Preeklampsia, Ibu Hamil, Cara Persalinan.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu sekitar 307/100.000 Kelahiran Hidup. AKI merupakan indikator status kesehatan ibu, terutama risiko kematian bagi ibu saat hamil dan melahirkan. Preeklamsia/eklamsia merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal. Kejadian komplikasi yang dialami ibu sulit untuk diprediksi, berbagai faktor dapat mengakibatkan komplikasi. Di RSUD Kabupaten Madiun pada tahun 2008 memiliki kasus rujukan ibu hamil dengan Preeklampsia yang tertinggi diantara kasus rujukan yang lain sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui hubungan Preeklampsia pada ibu hamil dengan cara persalinan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan preeklampsia pada ibu hamil dengan cara persalinan di RSUD Kabupaten Madiun pada tahun 2008 sedangkan waktu penelitian dilakukan bulan Desember 2009 sampai dengan Januari 2010. Jenis penelitian analitik dengan study restropektif. Metode pengambilan sampel secara Total Sampling. Jumlah sampel 49 ibu hamil yang melahirkan dengan preeklampsia, menggunakan data yang diperoleh dari rekam medik di RSUD Kabupaten Madiun periode 2008. Data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, selanjutnya digunakan uji chi square dengan taraf signifikan 0,05 untuk melihat adanya hubungan antara preeklampsia pada ibu hamil dengan cara persalinan.
Hasil penelitian menunjukkan Angka kejadian preeklampsia sebagian besar 40 responden (81,6%) preeklampsia ringan. Cara persalinan sebagian besar 38 responden (77,5%) lahir secara pervaginam.
Kesimpulan penelitian ini ada hubungan antara preeklampsia pada ibu hamil dengan cara persalinan dimana analisa data menggunakan uji chi square didapatkan hasil secara statistik sangat bermakna < 0,05.
Disarankan membuat kebijakan kesehatan upaya penanggulangan preeklampsia melalui kegiatan promosi karena dampaknya terbukti efektif serta dalam pengawasan antenatal seleksi kasus sejak dini sudah harus dimulai dengan lebih meningkatkan peran serta petugas dipuskesmas dan poliklinik ibu hamil untuk mengenali semua faktor resiko antara lain : menyaring semua kehamilan primigravida, terutama ibu hamil usia kurang dari 20 tahun dan semua ibu hamil dengan resiko tinggi terhadap preeklampsia.
|
Hubungan Preeklampsia pada Ibu Hamil dengan Cara Persalinan di RSUD Kabupaten. Madiun
200702039 - KUSMIYATI
|
INTISARI
Ismawati Indah, 2011. Hubungan Preeklamsi dengan Berat Badan Lahir di RSU Muslimat Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp, M.Kes (II) Dr.g Priyo Langgeng, M.M
Kata Kunci : Preeklamsi, Berat Badan Lahir.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Preeklamsi dapat berakibat besar pada janin, Pada wanita hamil dengan preeklamsi, berkurangnya aliran darah ke plasenta dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin dan lahir prematur.
Tujuan Penelitian ini mengetahui hubungan preeklamsi dengan berat badan lahir di RSU Muslimat Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai diatas maka desain penelitian yang digunakan korelasional dengan menggunakan rancangan penelitian retrospectif. Pada penelitian ini populasinya adalah ibu bersalin dengan preeklamsi di RSU Muslimat 1 tahun terakhir sebanyak 77. Metode pengambilan data yang digunakan adalah total sampling.
Hasil penelitian sebagian besar (59,7%) ibu bersalin dengan preeklamsi di RSU Muslimat Ponorogo masuk dalam kriteria preeklamsi berat. Berat Badan Lahir pada ibu dengan preeklamsi sebagian besar 46 (59,7%) mengalami BBLR. Hasil analisa dengan Chi-Quadrat, nilai X 2 hitung 11,06, sedangkan harga kritik X2 adalah 3, 481. Karena harga kritik X2 hitung lebih besar dari nilai X2 tabel, maka kesimpulanya ada hubungan yang signifikan antara preeklamsi pada ibu bersalin dengan BBL.
Dengan demikian pengawasan yang teratur dan ketat sangat diperlukan untuk ibu-ibu yang hamil dengan preeklamsi. Kualitas nutrisi yang baik selama hamil dapat memberikan asupan gizi yang baik bagi perkembangan tumbuh bayi pada rahim. Peran petugas rumah sakit di sini juga sangat penting untuk mengurangi angka kematian yang dapat ditimbulkan dari kelahiran bayi BBLR.
,
|
Hubungan Preeklamsi Dengan Berat Badan Lahir di Rumah Sakit Umum Muslimat Kabupaten Ponorogo
200802009 - INDAH ISMAWATI
|
|
Hubungan Preeklamsia dengan Kejadian BBLR di RSU Muhammadiyah Ponorogo
201201069 - MIMIN SUDARWATI
|
|
Hubungan Senam Hamil dengan Lama Persalinan di BPM Ny. ``L`` Desa Tunggur Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan
201201026 - ENDYAH WAHYU AGUSTINA
|
Salsabila, Laila. 2016. The Relationship between Elderly Gymnastics and Elderly Painful Joints in Tangkil Poncol Magetan. Papers Scientific. Midwifery Academi of Harapan Mulya Ponorogo. Advisors: (1) Eliya Rohmah, S.Kp., M.Kes. (2) Suprijati, S.ST., M.Kes.
|
Hubungan Senam Lansia dengan Kejadian Nyeri Sendi Lansia di Dusun Tangkil Desa Poncol Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan
201301031 - LAILA SALSABILA
|
INTISARI
Dwi Sriwahyuni, Niken. 2013. Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Balita di Desa Bekare Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I): Hariyanto M.Pd, (II): Etika Deasy Yogi S.ST
Kata kunci: status gizi, perkembangan balita
Dari hasil laporan tahun 2011 di Kecamatan Bungkal tentang pemantauan pertumbuhan menunjukkan pada akhir tahun 2011 secara komulatif jumlah seluruh balita 2.465 balita, jumlah balita yang memiliki KMS 1.181 balita, jumlah balita yang ditimbang 1.754 balita, jumlah balita yang berat badannya naik 1.297 balita dan jumlah balita BGM 9 balita. Sedangkan di Desa Bekare jumlah seluruh balita 81 balita dan jumlah balita yang mengalami BGM 4 balita dengan perkembangan yang tidak sesuai dengan umurnya. Pada penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi dengan perkembangan balita di Desa Bekare Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini semua balita di Desa Bekare Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling yang berjumlah 81 balita. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar observasi untuk status gizi dan perkembangan balita. Pengumpulan data menggunakan KPSP dan microtoa. Penelitian dilakukan di Desa Bekare Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo pada bulan Februari 2013. Menganalisa status gizi dan perkembangan balita menggunakan uji statistik spearman rank.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa status gizi menunjukkan bahwa 81 responden yang diteliti hampir seluruhnya 72 responden (88,9%) yaitu status gizinya baik, dan perkembangan balita didapatkan hampir seluruhnya 70 responden (86,5%) perkembangannya sesuai. Berdasarkan uji korelasi Spearman Rank menunjukkan bahwa ada hubungan status gizi dengan perkembangan balita di Desa Bekare Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo dengan tingkat kemaknaan p < (α) 0.05 yang hasil korelasinya 0,892 yang artinya tingkat keeratannya sangat kuat.
Dari uraian di atas diasumsikan bahwa semakin bertambah usia seseorang maupun semakin baik pula pemahaman orang tua tentang konsep pengetahuan gizi maka akan berpengaruh pada penerapan status gizi pada anak, karena semakin baik status gizi pada balita maka akan berdampak baik pula perkembangan pada balita.
|
Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Balita di Desa Bekare Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo
201001026 - NIKEN DWI SRI WAHYUNI
|
INTISARI
Retno Sri Hartiningrum, 2012. Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Anak Usia 12-36 Bulan di Kelurahan Tawanganom Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan Tahun 2012. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Ike Sureni, S.KM, M.Kes, (II) Nurlailis Saadah, S.Kp, M.Kes.
Kata kunci : Status Gizi, Perkembangan Anak.
Nutrisi adalah termasuk pembangun tubuh yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak terutama tahun-tahun pertama kehidupan. Keberhasilan perkembangan anak ditentukan oleh keberhasilan perkembangan dan pertumbuhan otak. Pada kenyataan di lapangan masih ada ditemukan balita yang mengalami keterlambatan perkembangan. Disamping itu juga masih ditemukan balita yang mempunyai status gizi kurang, padahal perkembangan pada masa balita merupakan dasar perkembangan anak selanjutnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan status gizi dengan perkembangan anak usia 12-36 bulan. Penelitian mengambil tempat di Kelurahan Tawanganom Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan.
Jenis penelitian adalah analitik korelasi dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi adalah anak usia 12-36 bulan di Kelurahan Tawanganom Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan. Jumlah sampel 121 yang memenuhi kriteria lahir matur, anak sehat, orang tua bersedia anaknya diteliti dan diperoleh secara acak sederhana. Variabel bebas adalah status gizi, variabel terikat adalah perkembangan anak usia 12-36 bulan. Alat ukur perkembangan anak adalah DDST Denver II, sedang status gizi diperoleh dari hasil penimbangan berat badan menggunakan timbangan dacin dibandingkan dengan umur menggunakan tabel BB/U baku WHO-NCHS. Untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan perkembangan anak digunakan uji statistik spearman rank.
Hasil analisis data penelitian dengan bantuan komputer diperoleh nilai p = 0,000 (p ≤ 0,05) maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara status gizi dengan perkembangan anak, dan dengan dihasilkannya koefisien korelasi sebesar 0,528 hal ini membuktikan bahwa ada hubungan yang cukup kuat antara status gizi dengan perkembangan anak usia 12-36 bulan, kesimpulannya semakin baik status gizi maka semakin baik pula perkembangan anak.
Disarankan pada masyarakat agar meningkatkan pemberian nutrisi yang baik dan stimulasi dini untuk perkembangan anak yang optimal.
|
Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 12-36 Bulan di Posyandu Kel. Tawang Anom, Kec. Magetan Kab. Magetan
200902091 - RETNO SRI HARTININGRUM
|
Purwaningtias, Riska, Anggraini. 2016. The corelation of nutritional status with gross motor development of under five years children in Pucangombo vilage, subdistrict of Tegalombo, district of Pacitan. Scientific Paper. Midwifery Academy Harapan Mulya Ponorogo. Advisors (I) Sumini, S.ST., M.Kes. (II) Etika Desi Yogi, S.ST., M.Si.
|
Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Kasar pada Balita Umur 1-5 Tahun di Desa Pucangombo Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan
201301054 - RISKA ANGGRAINI PURWANINGTIAS
|
|
Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Anak Kelas II SD Negeri Plalangan I dan II Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo Tahun 2010
200902052 - DIAN PURNAMASARI
|
INTISARI
Nikmah, Eva Khoirun. 2012. Hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar siswa kelas VI M.I Kresna Mlilir Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes (II) Ika Mustika, S. ST.
Kata Kunci : Status gizi, Prestasi belajar, Siswa
Status gizi adalah keadaan akibat dari keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran. Masalah yang ditemukan di MI Kresna Mlilir dari 32 siswa memiliki tinggi badan berbeda-beda dengan selisih mencolok pada usia yang sama yaitu 12 tahun Sedangkan dari 16 siswa kelas VI A, (25%) memiliki nilai dibawah rata-rata dan (37.5%) kelas VI B juga memiliki nilai dibawah rata-rata. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar siswa kelas VI M.I Kresna Mlilir Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.
Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa M.I kresna kelas VI Desa Mlilir Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun sejumlah 76 siswa diambil dengan teknik Sampling jenuh sehingga sampel tetap 76 siswa. Pengambilan data dilaksanakan pada Bulan Juli 2012. Variabel yang diteliti adalah status gizi dan prestasi belajar. Metode pengumpulan data menggunakan pengukur tinggi badan dan data sekunder nilai siswa satu semester. Penelitian ini menggunakan uji statistik Spearman Rank.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar siswa mempunyai status gizi baik (77.6%) dan sebagian besar responden mempunyai prestasi belajar amat baik (64.5%). Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji statistik Spearman Rank didapatkan nilai Ï = 0.035 yang berarti Ada Hubungan Antara Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI M.I Kresna Desa Mlilir Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun dengan tingkat keeratan hubungan rendah dengan nilai Correlations Coefficient -0.242.
Diharapkan ibu lebih memperhatikan pertumbuhan anaknya, sehingga dapat mencegah terjadinya gizi buruk sehingga prestasi belajar anak tidak menurun.
|
Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV di Madrasah Ibtida’iyah (MI) Kresna, Mlilir Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun
200901016 - EVA KHOIRUN NIKMAH
|
INTISARI
Binarmi. 2011. Hubungan Status Gizi Dengan Tingkat Dismenorea Siswi Kelas II Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Dharul Istiqomah Desa Ngumpul, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo Tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp.M.Kes, (II) Hj.Murniati, S.ST
Kata Kunci : Status gizi, tingkat dismenorea, siswi kelas II Mts
Dismenorea artinya nyeri haid yang merupakan suatu gejala. Gejalanya seperti nyeri di bagian perut bawah, pada kasus yang berat bahkan nyeri ini sangat dirasakan sampai seputaran panggul dan sisi dalam paha. Nyeri terasa terutama pada hari pertama dan hari kedua haid. Derajat nyeri berkurang setelah keluar darah yang cukup banyak. Tetapi pada beberapa remaja keluhan tersebut tidak dirasakan. Hal ini di pengaruhi nutrisi yang adekuat, Wanita perlu mempertahan kan status gizinya dengan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang karena sangat dibutuhkan pada menstruasi. Status gizi adalah keadaan fisik seseorang yang diukur denga indikator berat badan, tinggi badan, umur yang diukur secara bersamaan dan disesuaikan dengan persentil BMI/Umur remaja, umur 9-24 tahun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan tingkat dismenorea di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Dharul Istiqomah Desa Ngumpul, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil sebanyak 47 siswi, Sebagai alat pengumpul data digunakan skala nyeri dilakukan bersamaan dengan pengambilan data umur, mengukur tinggi badan dan berat badan. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistic rank spearman Analisis data dilakukan dengan bantuan progam komputer yaitu SPSS 11,5 for windows pada taraf signifikasi 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara status gizi dengan tingkat dismenorea, yang ditunjukkan dari nilai signifikasi 0,000 (<0,05). Sedangkan korelasi status gizi dengan tingkat dismenorea sebesar -0,198. Hal ini berarti ada hubungan rendah antara tingkat dismenorea dengan status gizi, semakin baik status gizi semakin ringan tingkat dismenorea.
Berdasarkan hal tersebut disarankan bagi siswi kelas II Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Dharul Istiqomah Desa Ngumpul, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo Tahun 2010 hendaknya lebih memperhatikan pemenuhan gizinya terutama menjelang dan saat menstruasi dan lebih aktif mengikuti kegiatan penyuluhan dari tenaga kesehatan.
|
Hubungan Status Gizi dengan Tingkat Dismenorea Siswi Kelas II Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Dharul Isiqomah Desa Ngumpul Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
200802002 - BINARMI
|
INTISARI
Puspitasari, Yuliani. 2013. Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarche pada Siswi Sekolah Dasar Kelas 4, 5 dan 6 di Sekolah Dasar Negeri Grabahan Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) :Sumini, S.SiT., M.Kes (II) :Bibi Amikasari, SST
Kata Kunci: Status Gizi dan Usia Menarche
Gizi sangat mempengaruhi seseorang untuk mengalami menarche. Data di Sekolah Dasar Negeri Grabahan Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan pada tanggal 5 November 2013 didapatkan jumlah keseluruhan 45 siswi. Dari 85% yang sudah mengalami menstruasi didapatkan 7 diantaranya merasakan gelisah waktu menstruasi pertama kali lalu 3 diantaranya mersakan nyeri pada waktu menstruasi pertama kali dan 5 diantaranya belum mengalami menstruasi.Dari 15 siswi yang diwawancarai ada yang mempunyai gizi baik dan gizi kurang sehingga mempengaruhi menarche mereka, keadaan tersebut dapat dilihat dari bentuk tubuh mereka yang terlihat kurus dan ada yang terlihat gemuk. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi dengan usia menarche pada siswi sekolah dasar kelas 4, 5 dan 6 di Sekolah Dasar Negeri Grabahan Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan studi penelitian analitik dengan pendekatan korelasional, penelitian ini menggunakan bentuk “case controlâ€. Populasi dalam penelitian ini siswi putri sekolah dasar kelas 4, 5 dan 6, pada bulan Juni 2013, dengan jumlah 45 orang, sampel dalam penelitian ini yaitu semua siswi putri sekolah dasar kelas 4, 5 dan 6, teknik sampling yang digunakan adalah secara sampling jenuh, instrumen yang digunakan pada status gizi menggunakan alat ukur timbangan barat badan yaitu timbangan injak dan pada usia menarche menggunakan pedoman wawancara. Sedangkan pada hipotesa alternatif yang menyatakan ada hubungan antar kedua variabel diterima apabila nilai probability pada p ≤ α=0,05 maka Ho ditolak H1 dengan uji statistik chi-square test.
Sebagian besar responden dengan status gizi normal (51%). Sebagian besar lagi responden sudah mengalami menarche (71%). Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows menunjukkan bahwa ada hubungan status gizi dengan usia menarche, diketahui dari hasil analisis pada α=0.05 dengan nilai 0.000 Contingency Coefficient of 0.618 dengan tingkat hubungannya kuat.
Peneliti mengharapkan agar lebih meningkatkan kinerja bidan dalam memberikan penyuluhan dan penatalaksanaan tentang status gizi dengan usia menarche, serta mencegah seminimal mungkin gizi kurang yang dapat menghambat pertumbuhan mereka.
|
Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarche pada Siswa Sekolah Dasar Kelas 4, 5 dan 6 di SDN Grabahan Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan
201001055 - YULIANI PUSPITASARI
|
INTISARI
Sudarni. 2012. Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III Dengan Kejadian Anemia Di Wilayah DPS Desa Kraton, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan Tahun 2012. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing : (I) Ani Rosita, S. Kep, Ns., M.Kes (II) Budi Yulianto, S.Pd., M. Kes.
Kata kunci : Status Gizi Ibu Hamil trimester III, Kejadian Anemia.
Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kwalitas sumber daya manusia. Karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan.
Penelitian ini dilaksanakan di BPS Ny. â€S†Desa Kraton Kecamatan maospati kabupaten Magetan yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi ibu hamil trimester III dengan kejadian anemia. Jenis penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Populasi semua ibu hamil trimester III yang memeriksakan diri ke BPS Ny. â€S†periode bulan september sampai Nopember 2011. Sampel kuantitatif diambil sebanyak 74 ibu hamil trimester III. Sebagai alat pengambil data digunakan kuesioner. Variabel independen status gizi ibu hamil, variabel dependen kejadian anemia. Instrumen pengumpulan data untuk variabel independen berupa, timbangan badan dan alat ukur tinggi badan sedangkan instrumen untuk variabel dependen berupa Hb Sahli set dan HCL 0,1%. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistik Chi Square . Signifikasi ditentukan dengan nilai p ≤ 0,05. Analisis data dengan bantuan program komputer. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara status gizi ibu hamil trimester III dengan kejadian anemia dengan hasil value 45,9 pada tingkat signifikan 0,000, uji koefisien korelasi nilai R = 0,619 artinya kuat.
Disarankan pada semua ibu hamil trimester III menambah pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan gizi, serta menggali informasi untuk meningkatkan gizi agar kebutuhan zat besi terpenuhi sehingga tidak terjadi anemia selama kehamilan.
|
Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III dengan Angka Kejadian Anemia di BPS Desa Kraton Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan
200902105 - SUDARNI
|
INTISARI
Aryo, Dzupik. 2013. Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Klagen Serut Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun Tahun 2013. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I): Hj. Murniati S.ST, M.Kes. (II): Ani Rosita S.Kep, Ns, M.Kes.
Kata kunci : Status gizi, ibu bersalin, berat lahir.
Berat badan bayi baru lahir sangat dipengaruhi oleh kondisi status gizi ibu bersalin dan keadaan ini dipengaruhi pula oleh status gizi ibu pada waktu konsepsi. Didalam penelitian ini masih ditemukan ibu bersalin normal 27 orang, 5 (18,51%) ibu bersalin dengan status gizi kurang melahirkan 4 (14,82%) bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan 1 (3,7%) bayi dengan berat badan lahir normal (BBLN). 22 (81,48%) ibu bersalin dengan status gizi normal melahirkan bayi berat badan lahir normal (BBLN). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi ibu pada ibu bersalin dengan berat bayi baru lahir.
Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan study korelasi dan rancangan survey cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang akan bersalin pada bulan Maret 2013 di wilayah kerja Puskesmas klagen Serut Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun sebesar 44 responden. Sampel sebesar 39 responden yang diambil secara accidental sampling yaitu ibu yang bersalin normal pada bulan Maret 2013 di wilayah kerja Puskesmas Klagen Serut Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun. Variable yang digunakan adalah variable bebas yaitu status gizi ibu bersalin dan variable terikat yaitu berat badan bayi baru lahir. Data yang diperoleh adalah data sekunder dan primer yaitu melihat buku KIA dan menimbang secara langsung berat ibu dan bayinya, kemudian data diolah dengan editing, coding, tabulating dan dianalisa dengan uji Spearman Rank Corelation ï¡= 0,05 (5%).
Berdasarkan hasil penelitian dari 39 responden yang diteliti, hampir setengahnya ibu bersalin berstatus gizi kurang. 13 responden (33,33%) telah melahirkan bayi dengan berat bayi baru lahir rendah (BBLR). Dari hasil uji statistik Spearman Rank correlation menggunakan SPSS 11,5 for windows dengan tingkat kemaknaan ï¡= 0,05 (5%) diperoleh hasil Ï value 0,000 dengan tingkat hubungan sebesar 0,775 yaitu tingkat hubungan kuat, sehingga H1 diterima yang berarti ada hubungan status gizi pada ibu bersalin dengan berat bayi baru lahir di wilayah kerja Puskesmas Klagen Serut, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah status gizi ibu saat bersalin mempunyai pengaruh terhadap berat bayi yang akan dilahirkan, untuk itu diharapkan Bidan dapat meningkatkan sarana penyuluhan dan pemantauan tentang status gizi ibu saat hamil sampai menjelang persalinan dengan media brosur dan bahasa yang mudah dipahami.
|
Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Klagen Serut Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun
201001012 - DZUPIK ARYO SUNDARI
|
|
Hubungan Status Gizi Remaja Putri dengan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri Kelas 2 MTs di Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar Ponorogo
201101069 - YULIANA DEWI
|
|
Hubungan Stimulasi Menggunakan Alat Permainan Edukatif dengan Perkembangan Balita di Desa Bekare Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo
201301027 - I`IN KURNIAWATI
|
|
Hubungan Teman Sebaya Usia 13-17 Tahun dengan Pergaulan Remaja di SMK PGRI 1 Ponorogo
201201047 - IKA ENDRAWATI
|
INTISARI
Febriyanti, Lusiana. 2012. Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Dysmenorrhea Pada Remaja Putri Kelas II SMP N 1 Mlarak, Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Hariyanto, M. Pd. (II) Etika Desy Yogi Yana, S.ST.
Kata kunci: Tingkat Kecemasan, Dysmenorhoe, Remaja Putri
Di Indonesia angka kejadian dysmenorrhea sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89% dysmenorrhea primer dan 9,36% dysmenorrhea sekunder. (Jurnal Medicine). Berdasarkan dari hasil wawancara pendahulun pada bulan Oktober 2011 terhadap 10 responden siswi di SMP N 1 Mlarak, didapatkan dari 10 responden mengatakan merasa nyeri saat haid dan di dapatkan 7 orang (70%) merasa cemas saat mereka menstruasi, karena saat memasuki tanggal menstruasi dan saat menstruasi berlangsung mereka selalu merasakan nyeri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan dysmenorrhe remaja putri kelas II SMPN 1 Mlarak.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dan rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja putri kelas II SMPN 1 Mlarak berjumlah 77 siswi. Sampel diambil sebanyak 32 remaja putri berusia 13-15 tahun yang mengalami dysmenorrhoea. Sebagai alat pengumpul data digunakan lembar kuesioner. Uji hipotesis dilakukan dengan uji Spearman Rank. Signifikasi ditentukan dengan nilai p<0,05 yaitu nilai p dari SPSS adalah 0,00.
Berdasarkan hasil uji statistic spearman rank dengan tingkat kemaknaan р≤ 0,05 didapatkan nilai р= 0,000, maka Ho ditolak berarti ada hubungan tingkat kecemasan dengan dysmenorrhea pada remaja putri kelas II di SMP N 1 Mlarak Ponorogo. Berdasarkan criteria interpretasi korelasi hipotesa dengan nilai 0,870 dapat disimpulkan bahwa hubungan tingkat kecemasan dengan dysmenorrhoea termasuk dalam tingkat hubungan sangat kuat.
Disarankan agar kepada para pendidik bekerja sama dengan petugas kesehatan untuk memberikan pengetahuan kepada remaja mengenai kondisi kejiwaannya di usia remaja untuk mengurangi kecemasan remaja dalam menghadapi kehidupannya, sehingga akan membantu mengurangi kejadian dysmenorrhoea pada remaja.
|
Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Dismenorhea pada Remaja Putri Kelas II SMPN I Mlarak Ponorogo
200901027 - LUSIANA FEBRIYANTI
|
Intisari
Magfiroh, Binti. 2012. Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Primigravida Dengan Lamanya Kala I Fase Laten di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Pembimbing (I) : Khalimi Sany, S.KM.M.Kes (II) : Hj. Soepami, SST
Kata Kunci : Tingkat Kecemasan, Ibu Bersalin, Primigravida, Lamanya Kala I Fase Laten
Adanya perubahan-perubahan psikis misalnya takut atau cemas menghadapi proses persalinan dan sebagainya, ketegangan jiwa ini dibawa terus sampai kepada proses persalinan, sehingga menimbulkan lingkaran fear tension pain yang akan mengakibatkan proses persalinan tidak lancar (Manuaba, 1998).
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan ibu bersalin primigravida dengan lamanya kala I fase laten di wilayah kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah studi penelitian observasi analitik, rancangan penelitian yang digunakan penelitian cross sectional dengan tujuan utama untuk menganalisa tentang hubungan tingkat kecemasan ibu bersalin primigravida dengan lamanya kala I fase laten di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Populasi dalam penelitian ini semua ibu bersalin primigravida kala I fase laten yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo, dengan jumlah 30 orang pada bulan Desember 2011-Januari 2012, teknik sampling yang digunakan adalah secara accidental sampling, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows didapatkan menunjukkan bahwa ada hubungan tingkat kecemasan ibu bersalin primigravida dengan lamanya kala I fase laten di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo dengan tingkat signifikan 0.000 < α 0,05 dan coefficient correlation sebesar - 0.646 yang berarti H1 diterima.
Peneliti mengharapkan agar ibu bersalin mencari informasi serta menambah pengetahuanya tentang proses persalinan, sehingga dengan pengetahuan yang baik akan mengurangi tingkat kecemasan saat menjalani proses persalinan, dan bagi ibu bersalin multipara diharapkan dengan pengalaman yang sudah ada dalam menghadapi proses persalinan diharapkan lebih kooperatif dengan bidan yang ada agar proses persalinan berlangsung normal dan lancar.
|
Hubungan tingkat kecemasan ibu bersalin primigravida dengan lamanya kala I fase laten di wilayah kerja puskesmas sukosari kecamatan babadan kabupaten ponorogo
200902003 - BINTI MAGHFIROH
|
|
Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Primipara dengan Lamanya Kala I Fase Laten di Puskesmas Kedung Bendo Arjosari Pacitan
201002015 - SRI MURTINI
|
|
Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI dengan Status Gizi Balita di Desa Ngampel Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun
200702013 - LINA RAKHMAWATI
|
|
Hubungan Tingkat Kecemasan terhadap Kemampuan Mobilisasi Dini Ibu Post Partum Normal Primipara di Wilayah Kerja Desa Pucanganom Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun.
200901052 - YESI AYUNINGTYAS
|
|
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu Pasangan Usia Subur tentang Kontrasepsi AKDR di Dusun Ngrejang Desa Serag Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo
201201057 - KHOIRUL KRUSMARWANTI
|
INTISARI
Fauziyah, Siti. 2012. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Bayi Tentang Imunisasi Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi Umur 0-11 Bulan di Desa Kemuning Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo. Pembimbing (I) : Ani Rosita, S.Kep.,Ns.,M.Kes (II) : Hj. Murniati, SST.,M.Kes
Kata Kunci : Pengetahuan Ibu Bayi, Imunisasi, Kelengkapan Imunisasi Dasar
Cakupan imunisasi lengkap di desa/kelurahan secara nasional baru mencapai 67,8 %. Di Desa kemuning jumlah bayi tahun 2010 sebanyak 22 bayi, untuk target hepatitis 13 (59,1%), BCG 16 (72%), DPT 1 14 (63,6%), DPT 2 13 (59,1%), DPT 3 13 (59,1%), polio 1 13 (59,1%), polio 2 14 (63,6%), polio 3 13 (59,1%), polio 4 14 (63,6%), campak 14 (63,6%). Dari data tersebut adanya masalah bahwa tidak semua bayi mendapatkan imunisasi secara lengkap atau kurangnya kelengkapan imunisasi. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu bayi tentang imunisasi dengan kelengkapan imunisasi dasar bayi umur 0-11 bulan di Desa Kemuning Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah studi penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional, penelitian ini menggunakan bentuk “Cross Sectionalâ€, penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua ibu bayi umur 0-11 bulan di Desa Kemuning Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo, dengan jumlah 30 orang. Pada penelitian ini digunakan sampel yaitu adalah semua ibu bayi umur 0-11 bulan di Desa Kemuning Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo, dengan jumlah 30 orang. Teknik sampling penelitian ini menggunakan total populasi. Metode pengumpulan data pada variabel kelengkapan imunisasi dengan cara observasi melalui buku KIA, sedangkan pada variabel pengetahuan ibu bayi tentang imunisasi dengan cara membagikan kuisioner dengan tanya jawab terpimpin.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows menggunakan koefisien kontingensi menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu bayi tentang imunisasi dengan kelengkapan imunisasi dasar bayi umur 0-11 bulan di Desa Kemuning Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo, diketahui dari hasil probabilitas (Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 dan contingency coefficient sebesar 0,659, yang menunjukan adanya hubungan kuat.
Peneliti mengharapkan agar pengetahuan ibu tentang imunisasi semakin meningkat, sehingga ibu mengerti tentang pentingnya imunisasi pada anaknya.
|
Hubungan Tingkat Pendidikan Formal Ibu dengan Status Imunisasi Dasar Bayi Umur 0-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sambit Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo
200902033 - SITI FAUZIYAH
|
|
Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Balita dengan Status Gizi Balita Usia 1-5 Tahun di Posnyandu Desa Kebonagung Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun
201201063 - LULUK DIANA
|
|
Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Menyusui dengan Ketidakberhasilan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Pudak Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo
201001049 - VITA ROHAYATI
|
INTISARI
Nuryana, Ery. 2012. HubunganPengetahuan Dan SikapRemajaTentang Fluor AlbusKelas X Dan XI SMA Negeri 1 Bungkal Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Ike Sureni, S.KM.,M.Kes(II) Sumini, S. Si.T., M.Kes.
Kata Kunci :Pengetahuan, Sikap, Fluor Albus
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu†dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.Sikapadalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang. Leukorea (Fluor albus) yaitu cairan putih yang keluar dari liang senggama secara berlebihan. Pentingnya pengetahuan remaja tentang Fluor albus sangat mempengaruhi sikap remaja. Berdasarkan hasilstudipendahuluanterdapat 60% siswi yang belummengetahuitentangkeputihandanbelumtahubagaimanacarapencegahankeputihansehinggaberdampaksiswiseringmerasagatal-gatalpadadaerah genitalia tanpatahuapa yang harusdilakukandanbagaimanamencegahnya.Tujuanpenelitianiniuntukmengetahuipengetahuandengansikapremajaputritentangfluoralbus SMA Negeri1 BungkalPonorogo.
JenispenelitianiniadalahAnalitikKorelasional.PopulasidalampenelitianiniadalahSemuasiswikelas X Dan XI SMA Negeri 1 BungkalPonorogodenganjumlah 74 siswidiambildenganteknikSimple Random Samplingmenjadi 62 siswidilaksanakanpadabulanJanuari. Variabel yang ditelitiadalahpengetahuanremajatentangfluoralbusdansikapremajatentangfluoralbus.Metodepengumpulan data menggunakaninstrumentkuesioner untuk menganalisa penelitian ini menggunakan metode prosentase scoring.
Berdasarkanhasilpenelitiandidapatkanbahwahamperseluruhresponden (82.3%) berpengetahuanbaiktentangfluoralbus51 remaja, 6 remaja (9.7%) berpengetahuancukup, danhanya 5 remaja yang berpengetahuankurang (8%). Sedangkan sikap remaja sebagianbesarresponden (51.6%) mempunyaisikappositiftentangfluoralbus32 remaja, danhampersetengahnya (48.4%) mempunyaisikapnegativeada 30 remaja. Diharapkan tenaga kesehatan terutama lebih memperhatikan masalah-masalah yang dialami oleh remaja terutama fluor albus sehingga dapat memberikan informasi tentang fluor albus dan cara pencegahan yang benar.
|
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Remaja Putri Tentang Fluor Albus di SMA Negeri 1 Bungkal Kabupaten Ponorogo
200801012 - ERY NURYANA
|
|
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Balita tentang Cuci Tangan Bersih dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Bangunsari Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan
200902026 - NUR MUDIASTUTI
|
|
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Asi dengan Teknik Menyusui pada Usia 0 – 6 bulan di Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun
200702029 - WARNI
|
INTISARI
Widatik Fatmawati, 2011. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Inisiasi Menyusui Dini Di Puskesmas Banjarejo Kota Madiun. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Ani Rosita, S.kep.Ners,M.Kes, (II) Hj. Thursini, S.ST.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Inisiasi Menyusu Dini
Inisiasi menyusu dini dapat mengurangi angka kematian ibu dan bayi, disamping itu adanya bonding antara ibu dan bayi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah tidak semua ibu bersalin mau dilakukan inisiasi menyusu dini. Salah satu penyebabnya adalah sikap yang menolak karena kurangnya pengetahuan ibu tentang inisiasi menyusu dini saat antenatal care/pemeriksaan kehamilan Untuk itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap ibu hamil trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini Di Puskesmas Banjarejo Kota Madiun
Jenis penelitian ini survey analitik dengan metode cross sectional. Populasi penelitian ini adalah Seluruh ibu hamil trimester III yang periksa di KIA Puskesmas Banjarejo Kota Madiun, yang berjumlah 43 orang, Sampel 39 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Tehnik pengambilan sampel secara “Purposive Samplingâ€. Variabel penelitian adalah Variabel independen yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini. Variable dependen yaitu sikap ibu hamil trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan teknik korelasi Kendall’s tau dengan tingkat kesalahan 5%.
Hasil penelitian menyatakan bahwa ibu hamil yang mempunyai pengetahuan kurang cenderung mempunyai sikap positif, sedangkan ibu yang mempunyai pengetahuan baik dan cukup cenderung mempunyai sikap negatif. Hasil uji korelasi Kendall’s tau diperoleh nilai signifikasi/probability 0.000 lebih kecil dari 0,05, p (0.000) < α (0.05).
Kesimpulan ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap ibu hamil trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini
Sesuai hasil penelitian bidan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil dengan meningkatkan frekuensi penyuluhan, selain itu memakai metode penyuluhan yang mudah dimengerti, adanya evaluasi berkala pasca penyuluhan.
|
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang IMD dengan Sikap Ibu dalam Pelaksanaan IMD di Ruang Bersalin Puskesmas Banjarejo Kota Madiun
200902049 - WIDATIK FATMAWATI
|
INTISARI
Rosita, Iin. 2012. PengetahuanTtentang Menstruasi Dengan Kebiasaan Menjaga Kebersihan Saat Menstruasi Siswi SMAN Maospati, Magetan. Tahun 2012. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.KP., M.Kes, (II) Dwi Nurjayanti, S. ST,
Kata kunci : Pengetahuan, menstruasi, kebiasaan menjaga kebersihan.
Pada umumnya anak-anak remaja belum mendapatkan pendidikan seks, terutama mengenai menstruasi dari tenaga kesehatan secara langsung. Remaja mungkin tidak mengetahui betapa penting menjaga kebersihan genetalia saat menstruasi karena kurangnya pengetahuan mereka tentang menstruasi, sehingga mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan saat menghadapi menstruasi setiap bulan. Padahal banyak sekali masalah yang akan timbul bila kebersihan genetalia saat menstruasi tidak dijaga. Masalah yang paling sering terjadi akibat buruknya hygiene sanitasi saat menstruasi pada anak-anak dan remaja adalah vulvovaginitis. Vulvitis adalah masalah primer dan vaginitis adalah masalah sekunder. 75% kasus vulvovaginitis disebabkan oleh etiologi non spesifik. 25% biakan dapat dijumpai Neisseria gonorrhoe, Trichomonas Vaginalis, dan etiologi spesifik lainnya (Widjanarko, 2009, dalam KTI Riska, 2010).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan tentang menstruasi dengan kebiasaan menjaga kebersihan saat menstruasi siswi SMAN Maospati, Magetan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian cross suctional. Sampel Kuantitatif diambil sebanyak 120 siswi. Sebagai alat pengumpul data digunakan kuesioner untuk variabel pengetahuan dan kebiasaan. Uji hipotesis dilakukan dengan uji Statistik Wilcoxon Signed Ranks Test. Signifikansi ditentukan dengan nilai p < 0,05. Analisis data kualitatif dengan menggunakan SPSS 15,0 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa a) Pengetahuan siswi tentang menstruasi sebagian besar cukup, b) Kebiasaan siswi sebagian besar menjaga kebersihan saat menstruasi, dan c) Adanya hubungan antara pengetahuan tentang menstruasi dengan kebiasaan menjaga kebesihan saat menstruasi siswi SMAN Maospati, Magetan (dengan p value 0.000),
Disarankan kepada Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan hendaknya lebih memperhatikan pendidikan kesehatan reproduksi remaja terutama yang menekankan pengetahuan tentang menstruasi untuk mengarahkan agar para siswi senantiasa menjaga kebersihan saat menstruasi.
|
Hubungan Tingkat pengetahuan Siswi SMAN Maospati Magetan, tentang Menstruasi dengan Kebiasaan Menjaga Kebersihan Saat Menstruasi
200902066 - IIN ROSITA
|
ABSTRAK
Susanti, Sendy. 2011. Hubungan Pengetahuan Suami tentang Ante Natal Care (ANC) Dengan Dukungan Sosial Suami dalam Kunjungan Ante Natal Care (ANC) di BPS Indrayani Desa Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo.Pembimbing: (I) Khalimi Sany, S.K.M, M.Kes, (II) Etika Desi, S.ST.
Kata kunci : Pengetahuan, Ante Natal Care, Dukungan, Suami
Pemeriksaan kehamilan suatu pemeriksaan yang di lakukan oleh petugas kesehatan terhadap ibu hamil beserta janinnya dari 10 suami yang mengantarkan istrinya melakukan pemeriksaan kehamilan di dapatkan 7 (70%) responden pengetahuannya kurang tentang Ante Natal Care (ANC) karena sebagian besar pendidikannya rendah dan di dapatkan 6 (60%) responden dukungan sosial suami negatif karena saat melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC) suami tidak ikut menemani dalam pemeriksaan kehamilan sehingga tidak tahu dan sulit dalam mendapatkan informasi sedangkan menunjukkan 3 (30%) pengetahuan suami baik tentang Ante Natal Care (ANC) karena pendidikan suami tinggi dan 4 (40 %) responden dukungan sosial suami yang positif
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan dukungan sosial suami lansia dalam kunjungan Ante Natal Care (ANC).
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai diatas maka desain penelitian yang digunakan adalah “survey analitik†metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelational dengan teknik pendekatan cross sectional. Pada penelitian ini populasinya adalah suami yang mengantarkan ibu melakukan pemeriksaan ANC di BPS Indrayani Desa Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo sejumlah 21 orang sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah Accidental Sampling yang diteliti mulai bulan Juni sampai dengan Juli 2011 di BPS Indrayani Desa Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
Hasil penelitian adalah sebagian besar responden mempunyai pengetahuan baik tentang Ante Natal Care (ANC), yaitu 14 (66,67%), sebagian besar responden mempunyai dukungan sosial positip yaitu suami selalu memberikan dukungan yang positip dalam melakukan kunjungan Ante Natal Care (ANC) Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon matched pair dengan tingkat kemaknaan Ï > α 0,05 di dapatkan nilai Ï = 0,001 maka Ho ditolak berarti ada hubungan antara pengetahuan suami tentang Ante Natal Care dengan Dukungan Sosial Suami dalam Kunjungan Ante Natal Care (ANC). Tingkat keeratan hubungan antara pengetahuan suami tentang Ante Natal Care dengan Dukungan Sosial Suami dalam kunjungan Ante Natal Care (ANC) rendah.
Diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan serta pelayanan dalam asuhan kehamilan dengan meningkatkan KIE (Konseling, Informasi, Edukasi) kepada suami sehingga dapat menambah pengetahuan dan informasi.
|
Hubungan Tingkat Pengetahuan Suami tentang Antenatal Care (ANC) dengan Dukungan Sosial Suami dalam Kunjungan Antenatal Care (ANC) di BPS Ny “I†Desa Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorgo
200801030 - SENDY SUSANTI
|
|
Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi dengan Tindakan Seksual Remaja di SMA Negeri I Parang Kabupaten Magetan
200801009 - ENIK SUSIATI
|
|
Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi dengan Status Gizi Ibu Hamil di KIA Puskesmas Dolopo Kabupaten Madiun
200702034 - DWI ENI PANGESTUTI
|
|
Hubungan Umur Ibu dan Pre Eklamsi dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah di RSUD dr. Harjono Ponorogo
201201035 - FARSYA ADMIN AIDHA
|
|
Hubungan Umur Ibu dengan Jenis Persalinan di RSU Muhammadiyah Ponorogo
201201068 - MEGA ARIYANTI
|
|
Hubungan Usia dan Paritas dengan Kejadian Perdarahan Post Partum di Ruang Melati RSUD dr. Harjono Ponorogo
201201059 - LIA MUTIARA
|
|
Hubungan Usia dan Paritas Ibu dengan Kejadian Preeklamsia di RSUD dr. Harjono Kabupaten Ponorogo
201201111 - TRIANA KUMALA SARI
|
|
Hubungan Usia dan Paritas Ibu Hamil dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
201301058 - RYIZA AYU PERMADANI
|
|
Hubungan Usia Ibu Bersalin dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSU Muhammadiyah Ponorogo Tahun 2014
201301003 - AMELIA PRIANDANI
|
|
Hubungan Usia Ibu dengan Tingkat Kecemasan Ibu dalam Menghadapi Klimakterium di Puskesmas Sawahan Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun
201002012 - SITI JUARIAH
|
|
Hubungan Usia Ibu Hamil dengan Kejadian Abortus di RSU Muhammadiyah Ponorogo
201301040 - MITA BUNIARTI
|
INTISARI
Wulandari, Tri. 2013. Hubungan Usia Lansia Dengan Kejadian Hipertensi di Posyandu Lansia Desa Sraten Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) :Ike Sureni, S.KM.,M.Kes (II) :Sinta Ayu Setiawan, SST
Kata Kunci: Usia Lansia, Hipertensi
Meningkatnya prevalensi penyakit kardiovaskuler setiap tahun menjadi masalah utama di negara berkembang dan negara maju. Data di Posyandu Lansia Desa Sraten Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo pada tahun 2013 menunjukan jumlah penduduk mencapai 1347 jiwa dimana 76 lansia dari 438 lansia yang mengikuti kegiatan posyandu lansia menderita hipertensi dengan tekanan darah berkisar 140/90-170/100 mmHg diantaranya terjadi pada lansia dengan usia 60-73 tahun. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia lansia dengan kejadian hipertensi di Posyandu Lansia Desa Sraten Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan studi penelitian analitik dengan pendekatan korelasional, penelitian ini menggunakan bentuk “cross sectionalâ€. Populasi dalam penelitian ini semua peserta lansia, pada bulan Mei 2013, dengan jumlah 76 orang, sampel dalam penelitian ini 35 responden, teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling, instrumen yang digunakan pada usia lansia menggunakan lembar observasi dan KTP dan pada kejadian hipertensi menggunakan lembar observasi dan pemeriksaan spygnomanometer. Sedangkan pada hipotesa alternatif yang menyatakan ada hubungan antar kedua variabel diterima apabila nilai probability (p) ≤ α (0,05). Analisis data penelitian menggunakan spearman’s rank dengan taraf signifikan α 0,05.
Hasil penelitian menunjukan sebagian besar terdapat pada usia young old yaitu batas usia 60-69 tahun (54%). Hampir setengahnya responden menderita hipertensi sedang (40 %). Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows menunjukkan bahwa tidak ada hubungan usia lansia dengan kejadian hipertensi, diketahui dari hasil probabilitas (Sig. 2-tailed) pvalue 0.250 > α 0.05
Peneliti mengharapkan agar lebih meningkatkan kinerja bidan dalam memberikan penyuluhan dan penatalaksanaan di masyarakat tentang kejadian hipertensi serta mencegah seminimal mungkin angka kejadian hipertensi di wilayahnya dengan cara memberikan penyuluhan, rutin melakukan pemeriksaan darah juga pengobatan.
|
Hubungan Usia Lansia dengan Kejadian Hipertensi di Posyandu Lansia di Desa Sraten Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
201001047 - TRI WULANDARI
|
|
Hubungan Usia Menarche dengan Kejadian Dismenore pada Remaja Putri Kelas X dan XI di MA Muhammadiyah 2 Yanggong Desa Jimbe Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
201401039 - TIKA AULIA NURAINI
|
|
Hubungan Video Porno dengan Perilaku Remaja terhadap Video Porno di SMKN II Kabupaten Ponorogo.
200901049 - TRI RUSMINI
|
|
Hubungann Kepatuhan Ibu Hamil Trimester III dalam Mengkonsumsi Tablet FE dengan Kadar Hemoglobin di Wilayah Kerja Puskesmas Ronowijayan Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo
201201045 - HENI KHUSNUL MARFIAH
|
|
Kepuasan Ibu Hamil terhadap Pelayanan Ante Natal Care (ANC) di Puskesmas Pembantu Desa Rejosari Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun
201301002 - ALVIANA ANGGRAINI
|
INTISARI
Yatini, 2011. Konsep Diri Kader Dalam Penyelenggaraan Posyandu di Desa Kedungrejo Kecamatan Pilang kenceng Kabupaten Madiun
Pembimbing (I) : Khalimi Sany, S.KM.M.Kes (II) : Ibu Arma Debrina, S.Si.Apt
Kata Kunci : Konsep Diri, Kader, Posyandu
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Karena disadari atau tidak keberadaan Pos Pelayanan Terpadu (posyandu) adalah sebuah usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis konsep diri kader dalam penyelenggaraan posyandu di Desa Kedungrejo Kecamatan Pilang kenceng Kabupaten Madiun.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian penelitian deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif tentang konsep diri kader dalam penyelenggaraan posyandu di Desa Kedungrejo Kecamatan Pilang kenceng Kabupaten Madiun. Tehnik sampling yang digunakan adalah menggunakan total populasi dimana semua populasi dijadikan sampel dalam penelitian yaitu semua kader di Desa Kedungrejo Kecamatan Pilang kenceng Kabupaten Madiun yang berjumlah 30 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada respoden di posyandu di Desa Kedungrejo Kecamatan Pilang kenceng Kabupaten Madiun.
Berdasarkan hasil tabulasi data didapatkan bahwa dari 25 responden yang diteliti didapatkan hampir seluruhnya 24 responden (96%) mempunyai konsep diri yang baik dalam penyelenggaraan posyandu, dan sebagian kecil 1 responden (4%) mempunyai konsep diri yang cukup dalam penyelenggaraan posyandu
Berdasarkan hasil di atas maka dapat menjadi pesan informasi bagi kader tentang konsep diri kader dalam penyelenggaraan posyandu di Desa Kedungrejo Kecamatan Pilangkeceng Kabupaten Madiun, sehingga untuk memotivasi lebih aktif dalam kegiatan posyandu, sehingga untuk memotivasi lebih aktif dalam kegiatan posyandu.
|
Konsep Diri Kader dalam Penyelenggaraan Posyandu di Desa Kedungrejo Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun
200802031 - YATINI
|
INTISARI
Indarningsih, Ika, 2013, Motivasi Ibu Dalam Melakukan Toilet Training Pada Toddler (1-3 Tahun) Di PAUD Laksa Desa Jombok Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes (II) Ani Rosita, S.Kep.,Ns.,M.Kes
Kata Kunci : Motivasi, Ibu, Toilet Training,Toddler
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan terhadap 10 ibu di PAUD Laksa Desa Pule Kecamatan Pule Trenggalek, sebanyak 8 ibu tidak paham tentang toilet training dan sebanyak 2 ibu memahami tentang toilet training. Fenomena ini dipicu akibat pengetahuan dan motivasi ibu yang kurang tentang bagaimana melatih BAB dan BAK serta kemudahan dalam penggunaan pampers membuat ibu menjadi kurang dalam melatih toilet training pada anaknya. Tujuan pada penelitian ini adalah Untuk mengetahui Motivasi ibu dalam toilet training pada toddler.
Desain penelitian yang digunakan deskriptif. Penelitian ini dilakukan di PAUD Laksa Desa Pule Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek pada bulan Mei 2013. Populasi semua ibu yang memiliki anak usia toddler sebanyak 30 responden. Sampel semua ibu yang memiliki anak usia toddler sebanyak 30 responden. Sampel diambil secara Total sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah motivasi ibu dalam melakukan toilet training pada toddler. Analisa data deskriptif dengan prosentase. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner. Sedangkan cara pengumpulan data dengan membagi kuesioner pada semua ibu yang mempunyai anak usia toddler.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa hampir seluruhnya (93%) memiliki motivasi tinggi berdasarkan pemenuhan kebutuhan fisiologisnya. Hampir seluruhnya (80%) memiliki motivasi tinggi berdasarkan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman. Hampir seluruhnya (67%) memiliki motivasi tinggi berdasarkan pemenuhan kebutuhan dicintai dan disayangi. Hampir seluruhnya (73%) memiliki motivasi tinggi berdasarkan pemenuhan kebutuhan dihargai. Hampir seluruhnya (67%) memiliki motivasi tinggi berdasarkan pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri. Dan secara keseluruhan didapatkan hasil bahwa hampir seluruhnya (77%) sebanyak 23 responden memiliki motivasi tinggi.
Diharapkan bagi responden (Ibu), lembaga pendidikan (PAUD), instansi terkait (AKBID Harapan Mulya Mulya Ponorogo), dan peneliti selanjutnya untuk meningkatkan toilet training pada toddler .
|
Motivasi Ibu dalam Melakukan Toilet Training pada Toddler (1-3 tahun) di PAUD Laksa Desa Jombok Kecamatan Pule Kab. Trenggalek
201001016 - IKA INDARNINGSING
|
INTISARI
Hadiyanti, Nining 2011. Partisipasi Ibu terhadap Pencegahan Demam Berdarah Dengue pada Balita di wilayah kerja Puskesmas Mejayan Kabupaten Madiun. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing: (I) Khalimi Sany, SKM, M.Kes, (II) Suprijati, S.ST
Kata Kunci : Partisipasi, Ibu Balita, Pencegahan Demam Berdarah Dengue
Nyamuk Dengue dikenal lebih sering menyerang anak-anak dan umumnya yang paling sering berada di rumah atau tidur di sinag hari adalah anak-anak balita, maka merekalah yang paling sering menjadi korban. Sehingga diperlukan partisipasi ibu dalam pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M (menguras, mengubur, dan menanam). Menurut data yang penulis peroleh dari Puskesmas Mejayan terdapat 6 balita penderita Demam Berdarah Dengue pada tahun 2009 dan semua dinyatakan sembuh sehingga tidak ada kasus kematian balita akibat DBD di wilayah kerja puskesas Mejayan.
Penelitian ini bertujuan mengetahui partisipasi Ibu terhadap Pencegahan Demam Berdarah Dengue dengan menggunakan metode lingkungan, metode biologism metode kimiawi, dan 3M Plus. Jenis penelitian ini merupakan acidental sampling yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan jumlah sampel, sehingga belum sepenuhnya bisa mewakili jumlah populasi yang ada dengan mengambil 35 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertisipasi ibu terhadap pencegahan Demam Berdarah Denfue pada Balita di wilayah kerja Puskesmas Mejayan Kabupaten Madiun memiliki kategori baik sebanyak 94,28% responden, katefori cukup sebanyak 2,86% responden sedangkan kategori kurang juga 2,86% responden.
Disarankan dilakukan pelatihan untuk ibu balita tentang pemberantasan DBD terutama untuk ibu yang pertama kalimempunyai balita dan memberikan penyuluhan secara berkala sehingga ibu balita tetap semangat berpartisipasi dalam pencegahan DBD.
|
Partisipasi Ibu Terhadap Pencegahan Demam Berdarah Dengue pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mejayan Madiun
200802013 - NINING HADIYANTI
|
INTISARI
Fantini, Miliana. 2012. Perbedaan Berat Badan Bayi 0-6 Bulan Yang Diberi Pengganti Air Susu Ibu (PASI) Dengan Yang Diberi ASI Ekslusif di Desa Bogorejo dan Desa Karangsono Kecamatan Barat Kabupaten Magetan. Pembimbing (I) : Hariyanto, M.Pd (II) : Ika Mustika, S.ST
Kata Kunci : Berat Badan Bayi 0-6 Bulan, PASI, ASI Ekslusif
Menyusui merupakan aspek yang sangat penting untuk kelanjutan / kelangsungan hidup bayi guna mencapai tumbuh kembang bayi / balita yang optimal sekaligus mempertahankan kesehatan ibu bersalin. Berdasarkan data di Desa Bogorejo dan Desa Karangsono Kecamatan Barat Kabupaten Magetan sendiri pemberian ASI eksklusif baru berjalan untuk ASI eksklusif 6 bulan ini, diantaranya bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif sebayak 26 orang atau sekitar 7,33% dan yang naik timbangan 55,97% (Dinkes, 2010). Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui perbedaan berat badan bayi 0-6 bulan yang diberi Pengganti Air Susu Ibu (PASI) dengan yang diberi ASI Eksklusif di Desa Bogorejo dan Desa Karangsono Kecamatan Barat Kabupaten Magetan.
Jenis penelitian ini adalah studi penelitian kausal komparatif yaitu suatu penelitian untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Populasi dalam penelitian ini semua bayi 0-6 bulan di Desa Bogorejo dan Desa Karangsono Kecamatan Barat Kabupaten Magetan, pada bulan Desember 2011 yang berjumlah 34 bayi, teknik sampling yang digunakan adalah secara accidental sampling, sedangkan waktu penelitian telah dilakukan bulan Desember 2011, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi timbang badan.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows menggunakan uji chi square, diketahui dari hasil probabilitas 0,000 < 0,05 dan chi square sebesar 23.059 > 5,991 yang menunjukan adanya perbedaan berat badan bayi 0-6 bulan yang diberi PASI dengan yang diberi ASI eksklusif di Desa Bogorejo dan Desa Karangsono Kecamatan Barat Kabupaten Magetan dengan tingkat keeratan tinggi.
Peneliti menyarankan pada ibu bayi dan petugas kesehatan dapat memberikan informasi dan masukan untuk meningkatkan pengetahuan serta kesadaran akan pentingnya pemberian ASI Eksklusif, sehingga meningkatkan bounding attacment dan status gizi yang optimal bagi bayinya dalam masa pertumbuhan.
|
Pebedaan Peningkatan Berat Badan Bayi 0-6 Bulan yang diberi Susu Formula dengan yang diberi ASI Eksklusif di Desa Bogorejo Kec. Barat Kab. Magetan
200902080 - MILIANA FANTINI
|
INTISARI
Sumaryani,2012,Hubungan Pengetahuan Antara Ibu Nifas tentang Perawatan Perineum dengan Penyembuhan Luka Episiotomi di Wilayah Kerja Puskesmas Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo Pembimbing I Eliya Rohmah S.Kp,M kes dan Pembimbing II Arma Debrina S.Si.,Apt.
Kata kunci : Pengetahuan ibu nifas, perawatan luka perineum, penyembuhan luka episiotomi
Kabupaten Pacitan merupakan Kabupaten dengan jumlah AKI yaitu 10 pada tahun 2010. Dan di Puskesmas Ngadirojo terdapat 1 AKI karena perdarahan .Berdasarkan hasil studi pendahuluan dari 5 responden didapatkan 4 responden penyembuhan luka episiotomi baik dan 1 penyembuhan luka episiotomi kurang baik.
Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan ibu nifas tentang perawatan perineum dengan penyembuhan luka episiotomi. Waktu penelitian tanggal 15 januari sampai dengan 15 pebruari 2012. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh dari populasi ibu nifas di wilayah kerja puskesmas Ngadirojo Kabupaten Pacitan yang berjumlah 70 ibu nifas dengan menggunakan sampel seluruh ibu nifas yang di episiotomi yang berjumlah 30 teknik sampling menggunakan uji stastitik chi-square
Dari hasil penelitian terdapat 30 responden, menunjukkan bahwa pengetahuan ibu nifas tentang perawatan perineum adalah 70% tinggi sedangkan penyembuhan luka episiotomi adalah 87% baik, sehingga didapatkan kesimpulan terdapat hubungan antara pengetahuan ibu nifas tentang perawatan perineum dengan penyembuhan luka episiotomi yang diuji menggunakan uji stastitik chi-square (x), dengan hasil x = 4,45 dan x tabel = 3,841 dengan tingkat signifikasi 0,05.
Dari hasil di atas maka perlu peningkatan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan perineum agar berperilaku baik dalam perawatan luka perineum sehingga penyembuhan luka menjadi baik, melalui penyuluhan dan pelatihan oleh petugas kesehatan.
|
Pemahaman Keluarga tentang Peran Bidan dalam Proses Penanganan Persalinan Dikaitkan Pendampingan Persalinan dengan Dukun
200902039 - SUMARYANI
|
Mudhidah BS, Umu. 2015. Utilization saga leaves (abrus precatorius) and spinach thorns (amaranthus spinosus) as neutralizing poisons cause itching in preschool children in RA Wardatul Muna village Mlilir Dolopo District of Madiun District. Scientific paper Midwifery Academy Harapan Mulya Ponorogo. Supervisor (1) Sumini, S.ST., M.Kes. (2) Sinta Ayu Setiawan, S.ST)
|
Pemanfaatan Daun Saga (Abrus Precatorius) dan Bayam Duri (Amaranthus Spinosus) Sebagai Penetralisir Racun Penyebab Gatal pada Anak Prasekolah di RA Wardatul Muna Kelurahan Mlilir Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun
201201114 - UMU MUDHIDAH BINTON SULBIYAH
|
|
Penerapan Asuhan Persalinan Normal (APN) di BPS Kabupaten Madiun
200702010 - KHUSNUL KHOTIMAH
|
INTISARI
Aisyah, Dewi. 2012. Penerapan Pemasangan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Standart Conraception Technology Update (CTU) Pada Bidan Praktek Swasta di Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing :(I) Khalimi Sany, SKM.M.Kes, (II) Hj. Soepami, S.ST.
Kata Kunci :Penerapan, Pemasangan AKDR dan CTU
Pelatihan Tehnologi Terkini (TKT) atau Contraception Tehnology Update (CTU) dirancang untuk menyiapkan petugas kesehatan agar mampu memberikan pelayanan KB yang efektif dan berkualitas. Sedangkan tujuan penelitian sebagai alih pengetahuan dan ketrampilan pelayanan konrasepsi terkini yang tepat guna dan berkualitas tinggi dengan standar yang telah ditetapkan.Penggunaan istilah tehnologi terkini untuk penggunaan tehnologi tepat guna di institusi pelayanan dengan tatanan sumberdaya terbatas, perubahan perilaku petugas dan pemberdayaan keluarga/masyarakat yang akan mendukung terwujudnya pelayanan berkualitas .
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pemasangan AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) standar Contraception Technology Update (CTU) pada Bidan Prakek Swasta (BPS) di Kabupaten Ponorogo.Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, yaitu data penerapan pemasangan AKDR dengan menggunakan 60 langkah standart pelatihan CTU. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Diskriptif Survey, populasi penelitian adalah BPS pasca pelatihan CTU. Pengambilan sampel dengan cara Purposive sampling, dengan besar sampel 31 responden. Variabel penelitian adalah penerapan pemasangan AKDR standar pelatihan CTU. Jenis data yang digunakan adalah data primer , lokasi penelitian pada BPS di Kabupaten Ponorogo mulai bulan Desember sampai bulan Pebruari 2012.
Hasil penelitian pada BPS di Kabupaten Ponorogo, dari 31 responden, didapatkan hasil 24 responden (77,42%) dengan kategori baik, dan 7 responden (22,58%) kategori cukup dan tidak ada responden dengan kategori kurang.
Kesimpulan penerapan pemasangan AKDR dari 24 responden (77,42%) dengan kategori baik dan 7 responden (22,58%) kategori cukup.
Sedangkan saran , pada bidan dengan kategori baik, sebaiknya dipertahankan dan ditingkatkan lagi, sedangkan untuk kategori yang cukup segera berbenah untuk meningkatkan penerapannya sesuai standar pelatihan CTU
|
Penerapan Contraceptive Technology Update (CTU) Bagi Bidan di Kabupaten Ponorogo
200902004 - DEWI AISYAH WAHYUNINGRUM
|
INTISARI
A. P. Riris. 2011. Pengaruh Pornografi Terhadap Sikap Seksual Remaja di MTS Al-Bajuri Sukorejo Ponorogo tahun 2011. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp,. M.Kes. (II) Dwi Nurjayanti, S.ST.
Kata kunci: Pornografi, sikap seksual.
Pada era kemajuan informasi dan teknologi modern, pornografi makin maju pesat, VCD porno dan situs-situs porno di internet amat membahayakan remaja yang menontonnya dan peredaran aneka VCD porno yang berharga relatif murah dan mudah didapat. Pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan dimuka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat. Sikap adalah sebagai suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan terhadap objek sikap dari kontinum perasaan mendukung atau memihak sampai perasaan tidak mendukung. Seksual adalah sesuatu yang berkaitan dengan alat kelamin atau hal-hal yang berhubungan dengan perkara hubungan intim antara laki-laki dan perempuan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pornografi terhadap sikap seksual remaja di MTS Al-Bajuri Sukorejo Ponorogo. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka desain penelitian yang digunakan adalah analitik cross sectional. Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa MTS Al-Bajuri yang berjumlah 74 orang, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Dalam penelitian ini variabel independent pornografi dan variabel dependent sikap seksual.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan dari 74 responden didapatkan 42 responden (56,76%) dalam kategori mendapat pornografi dan dari 32 responden (43,24%) dalam kategori tidak mendapat pornografi. Sikap remaja menunjukkan bahwa dari 74 responden didapatkan 47 responden (63,5%) menunjukkan sikap seksual yang negatif dan dari 27 responden (36,5%) menunjukkan sikap seksual yang positif. Berdasarkan uji chi square didapatkan 0, 023 dengan taraf signifikan (α) 0, 05, artinya ada pengaruh pornografi terhadap sikap seksual remaja dengan tingkat keeratan – 0, 265.Diharapkan untuk selalu meningkatkan informasi tentang pengaruh pornografi terhadap sikap seksual remaja. Serta senantiasa memberikan penyuluhan terhadap anak didiknya, dan diadakanya penelitian lebih yang lebih lanjut tentang masalah pornografi.
|
Pengaruh Pornografi Terhadap Sikap Seksual Remaja Di MTS Al-Bajuri Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
200801027 - RIRIS PUSPITA AJI
|
|
Pengaruh Senam Hamil Terhadap Keluhan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Usia Kehamilan Lebih dari 22 Minggu Di BPS Ny ‘Y’di Desa Sragi Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
200801003 - DEVISITA PURNAWATI
|
INTISARI
Karaman. Jamilah. 2012. Pengaruh Jejaring Sosial Facebook Terhadap Sikap Seksual Remaja Di SMA Muhammadiyah I Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Harianto, M.pd, (2) Arma Debrina, S.Si.,Apt.
Kata Kunci: Facebook, sikap seksual
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi memiliki dampak positif, sedangkan disisi yang lain dampak buruk mengancam. Media teknologi yang paling diminati saat ini sebagai penyebar informasi yang cepat adalah seperti televisi, handphone dan internet. Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs web yang pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Sikap merupakan keteraturan tertentu dalam hal perasaan, pemikiran, dan predisposisi tindakan seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh jejaring sosial facebook terhadap sikap seksual remaja di SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka desain penelitian yang digunakan adalah pre- experimental design dengan menggunakan rancangan perbandingan kelompok statis (static group comparasion). Pada penelitian ini populasinya adalah Semua remaja kelas XI di SMA Muhammadiyah 1 Kabupaten Ponorogo yaitu sebanyak 256 remaja, metode yang digunakan pengambilan sampel ini adalah teknik Non Probability Sampling (Purposive Random Sampling), jumlah sampel adalah 31 siswa kelas XI yang memiliki facebook sebagai kelompok eksperimen dan 33 siswa kelas XI yang tidak memiliki facebook sebagai kelompok kontrol. Dalam penelitian ini variabelnya adalah sikap seksual.
Berdasarkan hasil penelitian didapat data kelompok eksperimen atau responden dengan kriteria memiliki jejaring sosial facebook dan mendapat ponografi untuk responden dengan kriteria sikap positif adalah berjumlah 13 (42%) responden, dan untuk responden dengan kriteria sikap negatif adalah berjumlah 18 (58%), dengan total 31 (100%) responden. Data kelompok kontrol atau responden dengan kriteria memiliki jejaring sosial facebook dan mendapat ponografi untuk responden dengan kriteria tidak memiliki jejaring sosial facebook untuk responden dengan kriteria sikap positif adalah berjumlah 23 (70%) responden, dan untuk responden dengan kriteria sikap negatif adalah berjumlah 10 (30%), dengan total 33 (100%) responden. Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan menggunakan Mann-Whitney U-Test maka diperoleh bahwa p = 0,26 yang berati kurang dari 0,05 yang berarti ada perbedaan atau ada pengaruh antara jejaring sosial facebook dengan sikap seksual remaja.
Disarankan agar dalam mengakses situs jejaring sosial facebook adalah digunakan sebagai hal-hal yang positif atau menghindari kegiatan berbau pornografi untuk menghindari sikap seksual yang negatif.
|
Pengaruh Jejaring Sosial Facebook terhadap Sikap Seksual Remaja di SMA Muhammadiyah I Ponorogo
200901025 - JAMILAH KARAMAN
|
INTISARI
Sunarni. 2013. Pengaruh Jenis Kontrasepsi Suntik Yang Dipakai Terhadap Pola Menstruasi Pada Akseptor KB Suntik Di Polindes Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Hj. Murniati, S.ST., M.Kes (II) Sinta Ayu Setiawan, S.ST.
Kata kunci: kontrasepsi suntik, pola menstruasi
Pada pemakaian KB suntik mengalami beberapa permasalahan utama yaitu gangguan pola menstruasi. Terjadinya gangguan pola menstruasi yang dialami pada ibu akseptor KB suntik disebabkan karena gangguan hormonal. Dari 15 akseptor KB suntik 3 akseptor mengalami jumlah menstruasi lebih banyak, 2 akseptor mengalami siklus menstruasi yang pendek, 5 akseptor mngalami jarang mendapatkan menstruasi, 1 orang mengalami spotting dan 4 akseptor menstruasinya tetap lancar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kontrasepsi suntik yang dipakai terhadap pola menstruasi.
Desain penelitian adalah asosiatif dengan jenis hubungan kausal/sebab akibat dan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Polindes Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo pada bulan Maret 2013. Populasi penelitian adalah semua akseptor KB suntik ulang di Polindes Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Dengan sampel akseptor KB suntik ulang di Polindes Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo yang berjumlah 50 responden, sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik accidental sampling. Variabel independent adalah jenis kontrasepsi suntik, variabel dependent adalah pola menstruasi. Uji statistik yang dilakukan adalah Chi Square dengan ketentuan α = 0,05 (5%).
Hasil penelitian yang dilakukan bahwa hampir setengahnya yaitu 24 responden (48%) memakai kontrasepsi suntik 1 bulanan, dan sebagian besar 26 responden (52%) memakai kontrasepsi suntik 3 bulanan. Untuk pola menstruasi didapatkan bahwa hampir seluruhnya responden mengalami pola menstruasi tidak teratur yaitu sebanyak 38 responden (76%) dan sebagian kecil responden yang mengalami pola menstruasi teratur yaitu sebanyak 12 responden (24%). Hasil uji statistik Chi Square didapat Ï= 0,005 < α = 0,05, sehingga terdapat pengaruh antara jenis kontrasepsi suntik yang dipakai terhadap pola menstruasi correlation coefficient 0,369 dengan tingkat keeratan hubungan rendah.
Disarankan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan perlu memberikan informasi yang tepat bagi ibu dalam memilih alat kontrasepsi yang tepat, sebaiknya calon akseptor diberi penjelasan tentang keuntungan dan kerugian kontrasepsi suntikan, sehingga diharapkan dapat memperkecil terjadi kehamilan serta mengurangi efek samping dari alat kontrasepsi tersebut.
|
Pengaruh Jenis Kntrasepsi Suntik yang Dipakai terhadap Pola Menstruasi pada Akseptor KB Suntik di Polindes Desa Kemiri Kec. Jenangan Kab. Ponorogo
201001043 - SUNARNI
|
INTISARI
Nuryati, Kasih. 2012. Pengaruh Komunikasi Terapeutik Dalam Percepatan Kala I Fase Aktif Persalinan di Wilayah Puskesmas Tebon Kecamatan Barat Kabupaten Magetan.
Pembimbing : (I) Eliya Rohmah, S.KP., M.Kes, (II) Ika Mustika, SST
Kata Kunci : Komunikasi terapeutik, percepatan kala I fase aktif, persalinan
Komunikasi terapeutik merupakan upaya menciptakan hubungan antara bidan dengan klien untuk mengenal kebutuhan dan merencanakan tindakan yang melibatkan aktifitas fisik, mental dan dipengaruhi latar belakang sosial, pengalaman, usia, pendidikan, dan tujuan. Asuhan kebidanan yang tidak terapeutik akan meningkatkan kejadian penyulit pada persalinan. Tahun 2009 Puskesmas Tebon mendapat 26 kasus komplikasi kebidanan yang ditangani, 14 kasus diantaranya adalah partus lama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi terapeutik dalam percepatan kala I fase aktif persalinan. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel diambil sesuai kriteria inklusi sebanyak 20 ibu bersalin. Pemilihan sampel dengan consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah ceklist dan partograf. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistic Kolmogorov Smirnov tes dengan tingkat signifikan p < 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh komunikasi terapeutik dalam percepatan kala I fase aktif persalinan, baik primigravida maupun multigravida. Hal ini berarti bahwa komunikasi terapeutik mengambil peran besar dalam asuhan persalinan untuk kesejahteraan ibu dalam proses kelahiran.
Berdasarkan hasil penelitian diatas disarankan bagi semua bidan agar menerapkan komunikasi terapeutik dalam melaksanakan pertolongan persalinan, dengan tujuan mengurangi kecemasan, sehingga klien kooperatif dalam tindakan, serta proses persalinan dapat berjalan lancar, nyaman dan cepat.
|
Pengaruh Komunikasi Terapeutik dalam Percepatan Kala I Fase Aktif Persalinan di Wilayah Puskesmas Tebon Kabupaten Magetan
200902071 - KASIH NURYATI
|
INTISARI
Al-Fawaidah, Izzah. 2012. Pengaruh Tablet Fe terhadap Kadar Haemoglobin pada Remaja Putri di Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati Gesing Kismantoro Wonogiri. Pembimbing (I) : Hariyanto, M.Pd. (II) : Arma Debrina, S.Si,.Apt.
Kata Kunci : Kadar Haemoglobin, Tablet Fe, Remaja putri
Di Indonesia, anemia gizi masih merupakan salah satu masalah gizi (disamping tiga masalah gizi lainnya, kurang kalori protein, defisiensi vitamin A, dan gondok endemik). Biasanya diperlukan terapi besi selama 3-6 minggu untuk memperbaiki anemia karena kekurangan zat besi, Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada bulan April 2011 dari 30 responden santri putri di Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati Gesing Kismantoro Wonogiri, 23 diantaranya telapak tangan, kuku dan konjungtiva tampak pucat, dan 7 orang lainnya tidak terlihat adanya tanda-tanda anemia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsumsi tablet Fe terhadap kadar Haemoglobin pada remaja putri di pondok pesantren Sunan Gunung Jati Gesing Kismantoro Wonogiri. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre- experimental design. Sampel diambil sebanyak 40 remaja putri dengan ketentuan tertentu, kemudian diberikan tablet Fe 1x1 selama 4 minggu. Pengumpulan data diambil sebelum intervensi dan sesudah intervensi. Uji hipotesis dengan uji statistik t-test dengan signifikasi P<0,05.
Sebelum konsumsi tablet Fe, responden dengan kadar haemoglobin kurang sebanyak 23 (57,5%) dan yang kadar haemoglobinnya normal sebanyak 17 responden (42,5%). Sesudah konsumsi tablet Fe responden yang kadar haemoglobinnya kurang sebanyak 16 (40,0%) dan yang kadar haemoglobinnya normal sebanyak 24 responden (60,0%). Dari hasil uji-t berpasangan menunjukkan bahwa rata-rata perbedaan antara Kadar Hb responden sebelum dan sesudah konsumsi tablet Fe adalah sebesar 0,115, dengan kadar Hb sesudah lebih besar daripada Kadar Hb sebelum intervensi, Keputusan uji statistik Ha diterima bila P<0,05. Hasil uji statistik nilai signifikasi 0,07> 0,05. Artinya tidak ada pengaruh konsumsi tablet Fe terhadap kadar Haemoglobin pada remaja putri di Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati Gesing Kismantoro Wonogiri.
Ditolaknya Ha dalam penelitian ini karena terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi kadar haemoglobin yang tidak dikontrol oleh peneliti seperti kadar Hb awal, Menstruasi, dan makanan lain yang mempengaruhi tablet Fe. Dengan ini peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mengontrol hal-hal yang mempengaruhi kenaikan kadar haemoglobin dengan menggunakan pendekatan true eksperimental design.
|
Pengaruh Konsumsi Tablet Fe terhadap Kadar Haemoglobin pada Santri Putri di Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati Desa Gesing Kecamatan Kismantoro Kabupaten Wonogiri
200901024 - IZZAH AL - FAWAIDAH
|
INTISARI
Nur Azizah, A, 2014. Pengaruh Pekerjaan Ibu Balita Umur 3-5 Tahun Terhadap Keaktifan Membawa Balita Ke Posyandu di Desa Munggu Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Hj. Murniati, S. ST., M. Kes (II) : Sinta Ayu, S, S. ST
Kata Kunci : Pekerjaan, Ibu, Balita, Keaktifan, Posyandu
Ketidakaktifan dalam membawa balitanya ke posyandu akan menimbulkan permasalahan secara langsung yang berdampak pada balitanya, berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Berdasarkan data di Desa Munggu Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo Tahun 2013, terdapat 7 Posyandu yang aktif dengan jumlah semua balita di desa Munggu (S) sebanyak 250, semua balita yang memiliki KMS (K) sebanyak 250, balita yang ditimbang (D) yaitu 192, dan yang naik berat badannya (N) adalah 114 balita. Peran serta masyarakat (D/S) sebesar 76,8%. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pekerjaan ibu balita umur 3-5 tahun terhadap keaktifan membawa balita ke Posyandu di Desa Munggu Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo
Jenis penelitian ini adalah case control atau kasus control, dengan rancangan penelitian retrospective. Lokasi penelitian dilakukan di Posyandu Desa Munggu Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo, pada bulan Mei 2014. Populasi adalah semua ibu balita umur 3-5 tahun di Posyandu Desa Munggu Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo Tahun 2013 yaitu berjumlah 116 orang, jumlah sampel 116 orang, dengan teknik total sampling. Variabel penelitian ini pada variabel independennya adalah pekerjaan ibu balita umur 3-5 tahun dan dependennya adalah keaktifan ibu dalam membawa balita ke Posyandu. Instrumen yang digunakan menggunakan buku KIA tahun 2013 dan Kohort balita tahun 2013. Uji statistik dengan “Chi Square†pada taraf signifikan 0,05 (5%).
Dari 116 responden yang diteliti sebagian besar 60 responden (51,7%) bekerja. Sedangkan untuk keaktifan sebagian besar 73 responden (62,9%) tidak aktif dalam kunjungan posyandu. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square didapatkan ï² < α 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 yang berarti ada pengaruh pekerjaan ibu balita umur 3-5 tahun terhadap keaktifan membawa balita ke Posyandu di Desa Munggu Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo dengan coefficient contingency 0,524 tingkat keeratan hubungan sedang.
Diharapkan petugas kesehatan memberikan penyuluhan tentang pentingnya Posyandu sehingga meningkatkan kunjungan ibu balita dalam kegiatan Posyandu, dan mampu melakukan pemantauan tumbuh kembang pada balitanya.
|
Pengaruh Pekerjaan Ibu Balita Umur 3 - 5 tahun terhadap Keaktifan Membawa Balita ke Posyandu di Desa Munggu Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo
201101005 - ARINI NUR AZIZAH
|
INTISARI
Dewi, Windi Kartika. 2011. Pengaruh Pelayanan Posyandu Dengan Pertumbuhan Berat Badan Balita Usia 0-60 Bulan Di Posyandu Desa Besuki Kecamatan Besuki Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung.Pembimbing I : Hariyanto, M.Pd, Pembimbing II : Nurlailis Saadah, S.Kp.,M.Kes
Kata Kunci : Pelayanan Posyandu, Pertumbuhan Berat Badan
Salah satu tempat pemantauan pertumbuhan balita yaitu di posyandu, posyandu merupakan layanan kesehatan masyarakat, yang mempunyai salah satu kegiatan penimbangan balita. Akan tetapi saat ini keaktifan ibu dalam memonitoring pertumbuhan anaknya mengalami penurunan (Departemen Kesehatan RI. 2007 : VII). Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya Pengaruh Pelayanan Posyandu dengan Pertumbuhan Berat Badan Pada Balita Usia 0-60 Bulan di Posyandu Desa Besuki Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung.
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan korelasional. Rancangan penelitian yang digunakan peneliti adalah cross sectional. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua balita yang ada di Desa Besuki Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung dengan jumlah 267 orang. besarnya sampel adalah dengan menghitung jumlah balita yang hadir dalam posyandu. Sampel diambil secara Non Probability Sampling dengan teknik pengambilan sampel secara Accidental Sampling variabel independent adalah pelayanan posyandu. variabel dependent adalah pertumbuhan berat badan balita usia 0-60 bulan.
Berdasarkan hasil perhitungan komputer yang didapatkan, menunjukkan bahwa ada hubungan pelayanan posyandu dengan pertumbuhan berat badan pada balita usia 0-60 bulan di Posyandu Desa Besuki Kecamatan Besuki kabupaten Tulungagung dengan tingkat signifikan ά = 0.05 dan coefficient correlation sebesar -0.179 yang berarti H1 diterima.
Kesimpulan dalam peneliti ini, agar ibu balita menambah pengetahuan, wawasan dan mencari informasi yang sebanyak–banyaknya tentang pelayanan posyandu dan pertumbuhan balita, Sehingga ibu balita melakukan pelayanan posyandu lebih lengkap sesuai dengan meja yang telah disediakan.
|
Pengaruh Pelayanan Posyandu Dengan Pertumbuhan Berat Badan Pada Balita Usia 0-60 Bulan di Posyandu Desa Besuki Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung.
200801035 - WINDI KARTIKA DEWI
|
INTISARI
Pangstuti, S.2012. Pengaruh Pemberian ASI terhadap Perubahan Berat Badan pada Ibu Nifas yang Menyusui di Wilayah Puskesmas Plaosan Kabupaten Magetan.Karya Tulis Ilmiah.Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.Pembimbing: (I) Ani Rosita, S.Kep., Ners., M.Kes. (II) Hj Soepami S.ST.
Kata Kunci: ASI, berat badan ibu nifas
Pemberian ASI di Indonesia terus mengalami penurunan sedangkan pada saat yang sama jumlah bayi dibawah enam bulan yang diberi susu formula terus mengalami peningkatan. Dari hasil survey dilaporkan cakupan pemberian ASI diperkotaan hanya 4-12%.Masalah yang terjadi dilokasi penelitian masih banyak ibu nifas yang belum memberikan ASI kepada bayinya,cakupan ASI eksklusif di wilayah Puskesmas Plaosan 41% th 2010.Ada beberapa alasan ibu tidak memberikan ASI pada bayi. Salah satunya yaitu kegemukan. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ASI terhadap perubahan berat badan pada ibu nifas yang menyusui.
Penelitian ini secara Analitik yang dilaksanakan di wilayah Puskesmas Plaosan pada bulan Januari. Jumlah populasi 36 dan jumlah sampel yang diambil yaitu 33 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara dan penimbangan berat badan ibu nifas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang menyusui sedangkan Variabel tergantung adalah perubahan berat badan ibu nifas yang menyusui. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar pengumpul data, wawancara, dan timbangan. Uji statistik yang digunakan yaitu uji T test.
Dari hasil penelitian dan analisa data diperoleh dari 23 ibu nifas yang menyusui dengan ASI sebanyak 20 responden (86,9%) mengalami penurunan berat badan. Sedangkan dari 10 ibu nifas menyusui dengan ASI dan PASI hanya sebanyak 2 responden (20%) yang mengalami penurunan berat badan. Simpulan hasil analisis uji statistik T test diperoleh hasil yaitu t hitung 4,797 lebih besar daripada t tabel 1,645
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian ASI terhadap perubahan berat badan ibu nifas yang menyusui. Oleh karena itu diharapkan kepada bidan untuk mengoptimalkan kualitas pelayanan khususnya kepada ibu nifas dengan memberikan penyuluhan dan contoh-contoh yang nyata tentang manfaat ASI.
|
Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif dengan Perubahan Berat Badan pada Ibu Menyusui di Wilayah Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan.
200902102 - SRI PANGESTUTI
|
INTISARI
Sri Ani. 2012. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi Usia 0 – 6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan Tahun 2012.Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Ani Rosita, S.Kep., Ners M.Kes, (II) Hj. Soepami,S.ST.
Kata kunci : Pemberian ASI Eksklusif, Kenaikan Berat Badan Bayi.
ASI merupakan makanan yang optimal bagi bayi baru lahir. Pemberian Air Susu Ibu pada bayi merupakan cara terbaik bagi peningkatan sumber daya manusia sejak dini yang akan menjadi penerus bangsa. Pada tahun 2002 hanya 3,7 % bayi yang memperoleh ASI pada hari pertama sedangkan pemberian ASI pada umur 6 bulan sebesar 7,8 % dari target 80 % pada tahun 2010. Sedangkan di Kabupaten Magetan pemberian ASI Eksklusif pada tahun 2009 baru mencapai 60,84 % dari rarget SPM 80 %, di Puskesmas Bendo Kecamatan Bendo Kabuipaten Magetan pada tahun 2009 baru tercapai 37,89 % sehingga dengan demikian angka pencapaian ASI Eksklusif di Kabupaten Magetan masih rendah, khususnya di Puskesmas Bendo Kecamatan Bendo.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian ASI Eksklusif terhadap kenaikan berat badan bayi uisa 0 – 6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan penelitian korelasi. Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan non probability sampling ialah purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara da menimbang bayi. Kemudian data dianalisa menggunakan uji Statistik chi-square untuk mengetahui hubungan pemberian ASI Eksklusif terhadap kenaikan berat badan bayi usia 0 – 6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan. Analisis data dengan menggunakan SPSS 16,0 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 44 responden semuanya mendapatkan ASI Eksklusif dengan tingkat pendidikan ibu mayoritas berpendidikan SLTA sebanyak 37 responden ( 84,1 % ) dengan jumlah anak dalam keluarga 1 orang sebanyak 28 responden ( 63, 6 % ) adanya pengaruh kenaikan berat badan bayi setelah diberi ASI Eksklusif sebanyak 31 responden ( 70,5 % ). diperoleh hasil probability (p) = 0,000 dengan taraf signifikan 0,05. Dari data tersebut diketahui bahwa p = 0,000 yang berarti 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh pemberian ASI Eksklusif terhadap kenaikan berat badan bayi usia 0 – 6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bendo Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.
Disarankan untuk puskesmas membuat kebijakan tentang ASI Eksklusif dan masyarakat supaya mendukung pentingnya kebijakan peningkatan pemberian Air Susu Ibu.
|
Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi Usia 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan
200902100 - SRI ANI
|
INTISARI
Murtini, 2012. Hubungan Pemberian ASI Terhadap Perkembangan Bayi Usia 6 - 12 bulan di Posyandu Kelurahan Bulukerto Wilayah Puskesmas Candirejo Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan Tahun 2012. Pembimbing : (I) Hariyanto,M.Pd, (II) Etika Desy Yogi ,S,ST
Kata kunci : Pemberian ASI, Perkembangan Bayi Usia 6-12 bulan.
ASI adalah makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan- bulan pertama kehidupan. ASI Eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan pertama. Memberikan ASI secara eksklusif menjamin tercapainya pengembangan potensial kecerdasan anak secara optimal. Target pencapaian ASI Eksklusif tahun 2010 diharapkan mencapai 80%, Namun kenyataannya pencapaian ASI Eksklusif di Jawa timur baru mencapai 35 %, Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan baru mencapai 48,59% , Puskesmas Candirejo 69,95%. Angka tersebut bisa ditingkatkan bila pemberian ASI dilaksanakan secara baik dan benar, sesuai anjuran pemerintah dan petugas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian ASI terhadap perkembangan bayi usia 6 – 12 bulan di Posyandu Kelurahan Bulukerto.
Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan menggunakan cross sectional. Sampel yang digunakan total populasi yang berjumlah 30 responden dengan instrumen kuisioner pedoman wawancara dan lembar KPSP (Kuisioner Pra Skrining Perkembangan). Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan pengolahan datanya menggunakan prosentase, untuk mengetahui pengaruh antara variabel yang di uji menggunakan Uji Statistik Spearman Rank.
Hasil uji statistik Spearman Rank dengan SPSS 11,5 For Windaus didapatkan koefisiensi korelasi 0,381 dengan taraf signifikan 0,038 yang menunjukkan keeratan hubungan, hal ini berarti Ho ditolak karena 0,038 < 0,05 sehingga ada hubungan pemberian ASI terhadap perkembangan bayi usia 6 – 12 bulan di Posyandu Kelurahan Bulukerto wilayah Puskesmas Candirejo.
Saran Bagi Petugas Kesehatan di Puskesmas agar lebih banyak memberikan informasi dengan melaksanakan penyuluhan pada ibu – ibu bayi dan balita di posyandu tentang kesehatan utamanya tentang ASI , cara pemberian serta manfaatnya dan juga tentang DDTK bayi dan balita harap diterapkan.
|
Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif terhadap Perkembangan Bayi Usia 6-12 Bulan di Posyandu Kelurahan Bulukerto Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan
200902082 - MURTINI
|
INTISARI
Murwani, W. 2011. Pengaruh Pemberian Probiotik terhadap Frekuensi Buang Air Besar dengan Diare Akut di Seluruh BPS Wilayah Kerja Puskesmas Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Ani Rosita, S.Kep., Ners., M.Kes. (II) Dwi Nurjayanti, S.ST.
Kata kunci: pemberian probiotik, frekuensi buang air besar dan diare.
Diare merupakan suatu pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya. Perubahan yang terjadi dapat berupa perubahan peningkatan volume, keenceran dan frekuensi dengan atau tanpa lendir darah, lebih dari 3 kali per hari pada anak dan lebih dari 4 kali pada neonatus. Pengobatan diare yang disarankan WHO adalah rehidrasi, antidiare dan antimuntah tidak dianjurkan. .Antibiotika hanya untuk kasus diare invasif. Pemberian probiotik untuk mengatasi diare akut relatif tanpa efek samping. Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang dapat memberikan efek baik. Di beberapa rumah sakit swasta maupun pemerintah di Ponorogo, pemberian probiotik masih digabungkan dengan antidiare dan antibiotika karena umumnya adalah penderita diare kronik dan disertai infeksi. Sedangkan di seluruh BPS wilayah kerja Puskesmas Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, pemakaian probiotik belum pernah dilakukan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik terhadap frekuensi buang air besar dengan diare akut di seluruh BPS wilayah kerja Puskesmas Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka desain penelitian yang digunakan adalah desain pre-test post-test one group design. Pada penelitian ini populasinya adalah semua balita dengan diare akut yang berobat ke BPS di seluruh wilayah kerja Puskesmas Sukorejo selama bulan Desember 2010 sebanyak 60 balita, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimen dengan tekhnik accidental sampling. Dalam penelitian ini variabel independent adalah pemberian probiotik dan variabel dependent adalah frekuensi buang air besar dengan diare akut.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa setelah dilakukan pemberian probiotik selama 2 hari kepada 12 balita, seluruh responden mengalami penurunan frekuensi buang air besar. Hasil analisa data dengan uji t-test menunjukkan bahwa t hitung (18,82) lebih besar dari t tabel (1,798). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian probiotik terhadap frekuensi buang air besar pada balita dengan diare akut di seluruh BPS wilayah kerja Puskesmas Sukorejo. Diharapkan upaya tenaga kesehatan dan ibu agar lebih memperhatikan kesehatan lingkungan dan makanan.
|
Pengaruh Pemberian Probiotik terhadap Frekuensi Buang Air Besar pada Balita dengan Diare Akut di Seluruh BPS Wilayah Kerja Puskesmas Sukorejo,Kecamatan Sukorejo Kab. Ponorogo
200802029 - WIDIASTUTI MURWANI
|
INTISARI
Mooy, Dina, Adolfina. 2013. Pengaruh Pemberian Taburia Terhadap Status Gizi Balita Usia 6 – 24 bulan Di Puskesmas Maubesi Kecamatan Insana Tengah Kabupaten Timor Tengah Utara Propinsi Nusa Tenggara Timur. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I)Eliya Rohmah S.Kp., M.Kes. (II)Tri Handayani, S.Psi.
Kata Kunci : Pengaruh Pemberian Taburia, Status Gizi, Balita Usia 6 – 24 bulan.
Pemerintah pada tahun 2011 mulai membantu masyarakat terutama balita gizi buruk dengan membantu mensuplai kebutuhan zat gizi dengan pemberian Taburia pada balita di Puskesmas Maubesi melalui program Nutrition Improvement Through Community Empowerment (NICE). Tahun 2011 gizi buruk sebanyak 7,6 persen, sedangkan jumlah balita gizi buruk pada tahun 2012 sebanyak 5,8 persen.Di Puskesmas Maubesi pada tahun 2011 balita gizi kurang 30 persen, balita gizi buruk 7,6 persen, sedangkan pada tahun 2012 anak dengan gizi kurang 24,8 persen, gizi buruk 5,8 persen, data pada bulan Januari 2013 balita gizi kurang 31,3 persen, gizi buruk 7,4 persen. Dalam studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di temukan 10 orang ibu yang balitanya mengkonsumsi Taburia yang status gizinya berubah ada 50 persen balita dari status gizi bawah garis merah menjadi gizi kurang,50 persen yang masih tetap status gizi bawah garis merah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian Taburia terhadap status gizi balita usia 6 – 24 bulan. Metode penelitian Pre-Experimental Design . Rancangan penelitian yang digunakan adalah pre-test and post test group karena di dalam penelitian ini observasi dilakukan 2 kali sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah total balita yang usia 6 – 24 bulan sebanyak 28 anak dan data penelitian diambil di Puskesmas Maubesi Kecamatan Insana Tengah Kabupaten Timor Tengah Utara Propinsi Nusa Tenggara Timur, pada bulan Mei – Juli 2013.Uji statistik yang digunakan adalah Wilcoxon Matched Pairs dengan ketentuan a=0,05 (5%)
Hasilnya sebagian besar responden sebelum pemberian Taburia mempunyai status gizi kurang yaitu sebanyak 67,8 persen anak dan setelah pemberian Taburia status gizi baik sebesar 82 persen, hasil uji statistik Wilcoxon Matched Pairs didapat p value = 0,000< x = 0,05 Ho di tolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh disini berupa peningkatan status gizi dari buruk ke status gizi kurang dan status gizi kurang ke status gizi baik.
Kesimpulan: Ada pengaruh antara pemberian Taburia terhadap status gizi balita usia 6 – 24 bulan, dari hasil penelitian menggunakan SPSS Wilcoxon Matched Pairs hasil p didapatkan sebesar 0,000. Untuk itu diperlukan peran bidan untuk memantau pemberian taburia secara berkala dan tepat dibantu dengan peran kader sehingga kekurangan gizi buruk dapat teratasi.
|
Pengaruh Pemberian Tabuna terhadap Status Gizi Balita Usia 6-24 Bulan di Puskesmas Maubesi Kecamatan Insana Tengah Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur
201202004 - DINA ADOLFINA MOOY
|
|
Pengaruh Pendampingan Keluarga terhadap Lamanya Proses Persalinan pada Ibu Primigravida di RSU Muslimat Ponorogo
201201038 - FITRI HARIYANTI
|
|
Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Menarche terhadap Pengetahuan Siswi Kelas IV, V dan VI di SDN 01 Bekiring Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo
201401014 - ENDANG SETYOWATI
|
INTISARI
Meilina, 2014. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Perawatan Gigi Terhadap Praktik Perawatan Gigi Pada Siswa/siswi Kelas I Dan II Di MIM 5 Wonoasri Desa Plalangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (1) Hariyanto, M. Pd. (2) Bibi Amikasari, S.ST.,M.Kes
Kata Kunci : pendidikan kesehatan, perawatan gigi, praktik
Gigi yang sehat adalah gigi yang bersih tanpa ada lubang atau penyakit gigi lainnya. Perawatan gigi sangat penting dilakukan agar anak terhindar dari penyakit gigi. Dari studi pendahuluan yang telah dilakukan pada 5 responden menunjukkan bahwa responden tersebut belum memahami cara merawat gigi seperti cara menggosok gigi yang benar juga frekuensi menggosok gigi dan 3 diantaranya menderita karies gigi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang perawatan gigi terhadap praktik perawatan gigi pada siswa/siswi kelas 1 dan II di MIM 5 Wonoasri Desa Plalangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah komparatif dengan metode Pre-Eksperimental Design dan rancangan One Group Pretest-Postest. Teknik sampling yang digunakan adalah dengan menggunakan sampling jenuh dengan jumlah sampel 35. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi dengan alat bantu berupa lembar observasi. Uji analisis penelitian ini adalah T-test dengan menggunakan SPSS.
Hasil penelitian yang didapatkan praktik perawatan gigi sebelum mendapat pendidikan kesehatan tentang perawatan gigi yang memiliki kemampuan praktik cukup 17 orang (48,6%) dan yang memiliki kemampuan praktik kurang 18 orang (51,4%), dan tidak ada satupun yang memiliki kemampuan praktik baik, dan praktik perawatan gigi setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan gigi hampir seluruhnya memiliki kemampuan praktik baik 33 orang (94,3%), hanya sebagian kecil yang memiliki kemampuan praktik cukup 2 orang (5,7%). Berdasarkan uji statistik T-test dengan taraf signifikan 0,05 yaitu Ï = 0,000 sehingga Ï < α 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, dengan demikian dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan skor yang signifikan antara hasil postes dengan hasil pretes, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang perawatan gigi terhadap praktik perawatan gigi
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan praktik perawatan gigi sesudah diberi pendidikan kesehatan tentang perawatan gigi lebih baik dibandingkan dengan kemampuan praktik perawatan gigi sebelum diberi pendidikan kesehatan tentang perawatan gigi, sehingga diharapkan anak dapat menerapkan perawatan gigi dengan benar dalam kehidupan sehari-hari.
|
Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Perawatan Gigi terhadap Praktek Perawatan Gigi pada Siswa/Siswi Kelas 1 dan II di MIM 5 Wonoasri Desa Plalangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
201101039 - MEILINA
|
INTISARI
Kuswantini, Yenita. 2012. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Makanan Pendamping ASI Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pendamping ASI Pada Anak Usia 6 – 24 Bulan di Desa Dadapan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah Akbid Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Ani Rosita, S.Kep., Ns., M.Kes (II) : Hj. Murniati, SST.,M.Kes
Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Makanan Pendamping ASI, Pengetahuan
Berdasarkan hasil Survey Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2009 diketahui bahwa di Jawa Timur terdapat 17,5% balita yang menderita Kurang Energi Protein (KEP) terdiri dari 2,6% balita gizi buruk dan 14,96% balita gizi kurang. Tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan orang tua juga ikut menentukan mudah dan tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan gizi yang mereka peroleh, serta berperan dalam penentu pola penyusunan makanan dan pola pengasuhan anak (Apriadji, 1999). Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan di Desa Dadapan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo.
Rancangan penelitian yang dipilih adalah pre eksperiment. Rancangan ini diperoleh karena penelitian kesulitan teknis untuk melakukan randomisasi subyek, dengan model rancangannya adalah pre-post only design, dengan populasi semua ibu bayi usia 6 – 24 bulan di Desa Dadapan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo, yang berjumlah 25 orang, teknik sampling yang digunakan adalah total sampling, sedangkan tempat penelitian di Desa Dadapan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo, pada bulan Desember 2011, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan.
Berdasarkan hasil perhitungan dilakukan dengan uji statistik T- test dengan menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS menunjukkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan di Desa Dadapan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo, dengan tingkat signifikan 0.000 < α 0,05 yang berarti H1 diterima.
Peneliti menyarankan kepada ibu balita mencari informasi serta menambah pengetahuanya tentang makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan, sehingga dengan pengetahuan yang baik akan meningkatkan pengetahuannya dalam memberikan makanan pendamping ASI pada balitanya.
|
Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan Ibu tentang Pemberian MP ASI pada Anak Usia 6 – 24 Bulan di Desa Dadapan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
200902051 - YENITA KUSWANTINI
|
|
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Siswi Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja di SMP Negeri 4 Tulakan Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan
201301021 - ELA PUJI ASTUTI
|
|
Pengaruh Pengetahuan Ibu Hamil trisemester III tentang Kehamilan Serotinus terhadap Sikap Penentuan Tempat Persalinan yang Aman di Wilayah Puskesmas Pembantu Sidomulyo Kecamatan Kebon Agung Kabupaten Pacitan
200702007 - IKE YULIANA WIJI ASTUTIK
|
INTISARI
Wulan, LuxianaRetno. 2011. Pengaruh Penyuluhan ASI EksklusifTerhadapPengetahuanIbuMenyusuiDiPosyanduKelurahanRonowijayan Wilayah KerjaPuskesmasRonowijayanKabupatenPonorogo.KaryaTulisIlmiah. AkademiKebidananHarapanMulyaPonorogo. Pembimbing: (1) Ani Rosita, S. Kep., Ners.,M.Kes (II) Hj. Murniati, S. ST., M.Kes.
Kata Kunci :Penyuluhan, ASI Eksklusif, Pengetahuan, ibumenyusui.
Penyuluhanmerupakansuatuusahauntukmengubahperilakuseseorangmelalui proses komunikasi, fungsisertaprosesnya. Salah satufaktor yang mempengaruhipengetahuanibumenyusuiadalahpenyuluhanmengenai ASI Eksklusif.
Tujuanpenelitianiniuntukmengetahuipengaruhpenyuluhan ASI EksklusifterhadappengetahuanibumenyusuidiPosyanduKelurahanRonowijayan Wilayah KerjaPuskesmasRonowijayanKabupatenPonorogo.
Jenispenelitianiniadalah quasieksperiment . PopulasidalampenelitianiniadalahsemuaibumenyusuiDi PosyanduKelurahanRonowijayan Wilayah KerjaPuskesmasRonowijayanKabupatenPonorogo, jumlahsampel 28 ibudiambildenganteknikpurposive Samplingdilaksanakanpadabulan Mei. Variabelindependent yang ditelitiadalahpenyuluhantentang ASI Eksklusifsedangkan variabel dependent penelitian ini adalah pengetahuantentang ASI Eksklusif.Metodepengumpulan data menggunakaninstrumenkuesioner.UntukmenganalisahubunganantarakeduavariabelmenggunakanujistatistikWilcoxon Matched Pair.
BerdasarkanhasilpenelitiandidapatkanbahwahampirsetengahdariibumenyusuisebelumpenyuluhanberpengetahuanbaiktentangASIEksklusif (46%) dansebagianbesardariibumenyusuiberpengetahuanbaiktentangASIeksklusifsetelahmendapatpenyuluhan (71%).BerdasarkanujistatistikWilcoxon Matched Pairdidapatkanhasilá¿¥= 0.00dengantarafsignifikasi 5%, sehingga 0.00 < 0.05 maka H1 diterimaartinyaadapengaruhpenyuluhanASIEksklusifterhadappengetahuanibumenyusui.
DiharapkaniburutindatangkePosyanduuntukmendapatkanpenyuluhan agarpengetahuanibubaikdannantinyaakanmempengaruhiperilakuibumenyusui.
|
Pengaruh Penyuluhan ASI Eksklusif Terhadap Pengetahuan Ibu Menyusui di Posyandu Kelurahan Ronowijayan Wilayah Kerja Puskesmas Ronowijayan Kabupaten Ponorogo
200801019 - LUXIANA RETNO WULAN
|
INTISARI
Kurniasari, Novia. 2012. Pengaruh Penyuluhan Memandikan Bayi Terhadap Cara Ibu Dalam Memandikan Bayinya Di Posyandu Desa Watu Bonang Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Ike Sureni, S. KM., M. Kes. (II) dr. Siti Nurfaidah, MMRS
Kata kunci: Penyuluhan Kesehatan, Memandikan Bayi, Tindakan
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dengan wawancara, dari 10 ibu yang memiliki bayi, 30% diantaranya memandikan bayinya dengan bantuan keluarga dan 70% ibu memandikan bayinya sendiri. Dari 70% ibu yang memandikan bayinya sendiri, 71,4% ibu belum mampu memandikan bayinya dengan benar dan 28,6% ibu sudah mampu memandikan bayinya dengan benar. Tujuan penelitian ini adalah ntuk mengetahui pengaruh penyuluhan memandikan bayi terhadap cara ibu dalam memandikan bayinya.
Jenis penelitian ini adalah Pre-Experimental Design (nondesign) dan rancangan penelitian yang digunakan adalah pre-test and post test group. Sampel diambil sebanyak 53 ibu yang memiliki bayi usia 0-1 tahun. Sebagai alat pengumpul data digunakan lembar observasi. Uji hipotesis dilakukan dengan uji Paired sample t test. Signifikasi ditentukan dengan nilai p<0,05 yaitu nilai p dari SPSS adalah 0,00.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 39,62% memiliki perubahan cara memandikan bayi dari cukup menjadi baik. Sebanyak 28,30% memiliki perubahan tindakan kurang menjadi cukup, 5,66% mempunyai perubahan tindakan kurang menjadi baik. Sebanyak 26,42% tidak mengalami perubahan tindakan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh penyuluhan terhadap cara ibu dalam memandikan bayinya.
Disarankan agar kepada para petugas kesehatan lebih sering memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. Salah satunya tentang cara memandikan bayi agar ibu mampu memandikan bayinya dengan benar dan tepat. Sehingga kesehatan dan kebersihan bayi dapat terjaga.
|
Pengaruh Penyuluhan Memandikan Bayi terhadap Cara Ibu dalam Memandikan Bayinya di Posyandu Desa Watubonang Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
200901030 - NOVIA KURNIASARI
|
|
Pengaruh Penyuluhan Teknik Menyusui terhadap Praktik Menyusui pada Ibu Menyusui di Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
201201021 - DINA TRI MEGAWATI
|
|
Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Remaja Putri tentang Personal Hygiene pada Saat Menstruasi di SMP Negeri 3 Pulung Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo
201401012 - DIONISIA VEBRIANI ARIK
|
INTISARI
Sujiyem. 2012. Hubungan Antara Perawatan Payudara Pada Ibu Post Partum
Dengan Pengeluaran ASI Di Ruang Nifas RS. Muslimat Ponorogo.
Kata Kunci : Perawatan Payudara, Ibu Post Partum, Pengeluaran ASI.
Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan teratur untuk memelihara kesehatan payudara waktu hamil dengan tujuan mempersiapkan laktasi pada post partum. Perawatan payudara pada ibu post partum mempengaruhi dalam pengeluaran ASI. Pengeluaran ASI adalah memberikan air susu untuk diminum kepada bayi.
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perawatan payudara dengan pengeluaran ASI. Jenis penelitian ini merupakan korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistik Chi square.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara perawatan payudara dengan pengeluaran ASI. Hasil uji statistik didapatkan hitung > tabel (7,032 > 3,841).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang cukup erat antara perawatan payudara pada ibu post partum dengan pengeluaran ASI. Oleh karena itu diperlukan peningkatan pengetahuan ibu dalam melakukan perawatan payudara.
|
Pengaruh Perawatan Post Partum dengan Pengeluaran ASI di Ruang Nifas RS Muslimat Ponorogo
200902038 - SUJIYEM
|
INTISARI
Ariesta Rahmadhani, Susi. 2012. Pengaruh Pijat Bayi terhadap Pertambahan Berat Badan Bayi di Desa Kwangsen Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Sumini, S. Si T. M. Kes, (II): Ani Rosita, S.Kep.,Ners., M.Kes.
Kata Kunci : Pijat Bayi, Berat Badan, Bayi Umur 1-6 Bulan
Di Indonesia pijat bayi sebenarnya sudah berlangsung lama, khususnya Pijat bayi tradisional yang dilakukan oleh dukun bayi. Selain pijat bayi tradisional, di Indonesia juga ada pijat bayi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Oleh karena itu pijat bayi belum memasyarakat. Sedangkan hasil studi pendahuluan dengan wawancara pada bulan juli 2010 dengan 5 orang ibu yang memijatkan bayinya seluruhnya 5 orang (100%), mengatakan berat badan bayi bertambah 1-3 ons setelah dilakukan pijat bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pijat bayi dengan pertambahan berat badan bayi usia 1-6 bulan di Desa Kwangsen Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun.
Rancangan penelitian ini menggunakan metode Pre-Experimental Desain. Populasi 30 bayi pada bulan Juni 2012 dan sampel diambil sebanyak 30 bayi dengan teknik sampling jenuh. Bayi ditimbang kemudian di beri intervensi berupa pemijatan 2 kali seminggu sebanyak 12 kali pemijatan, kemudian ditimbang kembali. uji statistik uji-t dengan nilai signifikasi p <0.05.
Hasil perhitungan didapatkan hampir seluruh responden yaitu 27 responden (90 %) mengikuti pijat bayi. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa seluruh respenden mengalami peningkatan berat badan setelah dilakukan pemijatan bayi usia 1-6 bulan dan dari hasil uji-t pengaruh pijat bayi terhadap pertambahan berat badan dengan nilai signifikasi 0.00 (lebih kecil dari 0.05) dengan demikian dapat ditarik hasil penelitian bahwa “Ada Pengaruh Pijat Bayi terhadap Pertambahan Berat Badan Bayi Usia 1-6 Bulan di Desa Kwangsen Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiunâ€.
Dengan melihat banyaknya manfaat yang dialami setelah dilakukan pemijatan bayi maka penulis menyarankan kepada ibu bayi untuk memijatkan bayinya pada petugas kesehatan terdekat.
|
Pengaruh Pijat Bayi dengan Pertambahan Berat Badan Bayi Usia 1-6 Bulan di Desa Kwangsen Kec. Jiwan Kab Madiun.
200901047 - SUSI ARIESTA RAHMADHANI
|
|
Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 0-12 Bulan di Desa Bagi Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun
201301005 - APRILIA DWI SUSANTI
|
INTISARI
Suharti. 2012. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Penambahan Berat Badan Bayi Usia 0-12 Bulan Di Posyandu Desa Karangmojo, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Ani Rosita, S. Kep.,Ners. M. Kes, (II) Suprijati, S.ST.
Kata kunci : pijat bayi, penambahan berat badan, bayi usia 0-12 bulan
Pijat bayi mempererat hubungan ibu dan bayi dan akan merangsang bayi minum ASI lebih banyak, meningkatkan nafsu makan, berat badan dan kecerdasan bayi. Penelitian sebelumnya pada bayi cukup bulan yang dipijat didapatkan kenaikan berat badan yang lebih dari kontrol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap penambahan berat badan bayi usia 0-12 bulan di Posyandu Desa Karangmojo, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan.
Penelitian ini menggunakan desain Pre Experimental Design (Pre Test and Post Test). Penelitian dilakukan mulai bulan Desember 2011- Januari 2012. Populasi penelitian adalah Bayi Yang Berumur 0- 12 Bulan Di Posyandu Desa Karangmojo, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan yang berjumlah 30 bayi dengan sampel sebanyak 30 bayi, menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data diperoleh dengan observasi. Data dianalisis menggunakan uji statistik menggunakan T Test dengan menggunakan SPSS for Windows 16.0 dengan nilai kemaknaan p < 0,05.
Hasil penelitian uji T Test dengan SPSS for Windows 16.0 untuk pengaruh pijat bayi terhadap penambahan berat badan bayi usia 0-12 bulan hasil T Test hitung lebih besar dari T Test tabel (6,894 > 2,045) dan hasil probability ( p ) sebesar 0.000 serta taraf signifikan 0.05. Dari data ini diketahui bahwa p sebesar 0.000, berarti p < 0.05, sehingga disimpulkan bahwa ada pengaruh antara pijat bayi dengan penambahan berat badan bayi usia 0-12 bulan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan bagi instansi terkait dapat menjadikan bahan pertimbangan untuk disediakan petugas khusus yang bertanggung jawab atas program pijat bayi sehingga program pijat bayi dapat dilaksanakan secara intensif, ditetapkan waktu tertentu untuk melaksanakan program pijat bayi, disediakannya kelas khusus untuk melaksanakan pijat bayi, diadakannya pelatihan khususnya bagi para kader-kader posyandu.
|
Pengaruh Pijat Bayi terhadap Penambahan Berat Badan Bayi Usia 0-12 Bulan di Desa Karangmojo Kecamatan Kartoharjo Kabupaten Magetan.
200902107 - SUHARTI
|
|
Pengaruh Senam Nifas terhadap Percepatan Involusi Uteri di BPS Ny “ IA†Desa Temboro Kecamatan Karas Kabupaten Magetan
200902068 - IRMA ASPENI
|
|
Pengaruh Senam Tera Terhadap Penurunan Nyeri Sendi pada Lansia di Posyandu Lansia Desa Lengkong Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
200801002 - CATUR WULANDARI
|
|
Pengaruh Teknik Nafas Dalam Pada Inpartu Primigravida terhadap Intensitas Nyeri di BPS Ny “T†Jalan Parang Menang Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo.
200801015 - IKA NURDIANA
|
|
Pengaruh Terapi Autis terhadap Perkembangan Anak Autis di Lembaga Paguyuban Daltaozora Kabupaten Madiun
201301057 - RUNI LINDA YANTI
|
|
Pengetahuan Bidan tentang Inisiasi Menyusu Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Bungkal Kabupaten Ponorogo
200702020 - SRI LESTARI
|
INTISARI
Ernawati, Iin. 2011. Pengetahuan dan Sikap Ibu Primigravida tentang Persiapan Sebelum Persalinan di Pukesmas Pilangkenceng Kabupaten Madiun. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (1) Khalimi Sany, S.KM.,M.Kes, (II) Suprijati, S.ST.
Kata kunci : Pengetahuan, sikap, ibu primigravida, persiapan sebelum persalinan.
Angka kematian ibu (AKI) sebesar 19.500-20.000 setiap tahunnya penyebab kematian ibu adalah pendarahan 30,5%, infeksi 22,5%, gestosis 17,5% dan anastosia 2,0%. Hasil pengumpulan data indicator SPM di Kabupaten Madiun pada tahun 2009 menunjukkan bahwa presentasi cakupan persalinan dengan pertolongan tenaga kesehatan sebesar 89,49%. Dimana target cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2009 adalah 90%. Angka tersebut kemungkinan bisa ditekan apabila didorong dengan keikutsertaan masyarakat khususnya suami dalam pelayanan antenatal dan persalinan.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu primigravida tentang persiapan sebelum persalinan di Pukesmas Pilangkenceng Kabupatan Madiun. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, sampel. semua ibu primigravida yang berada di Pukesmas Pilangkenceng sejumlah 30 orang, sebagai alat pengumpul data digunakan kuesioner, checklist, analisis data dengan cara edeteng, codeng, dan tabulasi.
Hasil penelitian, pengetahuan ibu primigravida tentang persiapan sebelum persalinan sebagian besar 20 responden (67%) berpengetahuan kurang. Hampir setengahnya 9 responden (30%) berpengetahuan cukup dan sebagian kecil 1 responden (3%) berpengetahuan baik. Sedangkan sikap ibu primigravida tentang persiapan sebelum persalinan sebagian besar 19 responden (63%) bersikap negatif dan hampir setengahnya 11 responden (37%) bersikap positif.
Disarankan ibu primigravida memperhatikan tentang persiapan-persiapan sebelum persalinan, sehingga dapat mencegah terjadinya kegawat daruratan pada waktu persalinan dan bayi lahir dengan selamat tanpa terjadi komplikasi dengan mengikuti program Desa SIAGA (P4K) yang ada di desa.
|
Pengetahuan dan Sikap Ibu Primigravida Tentang Persiapan Sebelum Persalinan di Puskesmas Pilang Kenceng Kabupaten Madiun
200802007 - IIN ERNAWATI
|
INTISARI
Suhartini, Tina. 2012. Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Primipara Tentang Cara Menyusui Yang Benar Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Giripurno Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes (II) Hj. Murniati, S. ST., M.Kes.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Primipara, Cara Menyusui Yang Benar
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu†dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang. Masalah yang ditemukan ibu primipara yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan sampai bulan Mei 2011 ini sejumlah 22 orang dan 8 diantaranya mengalami bendungan ASI dan kurangnya kemandirian ibu dalam memberikan ASI sehingga pemberian ASI tidak on demand. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap Ibu Primipara tentang Cara Menyusui Yang Benar pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Giripurno Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan.
Jenis penelitian ini adalah survei analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu primipara yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan berjumlah 24 orang diambil dengan teknik Sampling Jenuh tetap menjadi 24 ibu. Pengambilan data dilaksanakan pada Bulan Januari sampai dengan Februari 2012. Variabel yang diteliti adalah pengetahuan ibu primipara dan sikap ibu primipara tentang cara menyusui yang benar. Metode pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menganalisa penelitian ini menggunakan uji statistik Mann-Whitney.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan ibu primipara sebagian besar berpengetahuan cukup tentang cara menyusui yang benar 15 ibu (62.5%). Sedangkan sikap ibu primipara sebagian besar 13 ibu (54.2%) mempunyai sikap positif tentang cara menyusui yang benar. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji statistik Mann Whitney didapatkan nilai Ï = 0.026 yang artinya 0.026<0.05 yang berarti Ada Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Primipara Tentang Cara Menyusui Yang Benar Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Giripurno Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan.
Disarankan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan penyuluhan dan pemantauan pada ibu terutama pada ibu primipara dan pada ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan karena pada bayi usia tersebut sangat diharapkan ASI eksklusif yang sangat berperan dalam tumbuh kembang bayi.
|
Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Tumbuh Kembang Balita di Desa Giripurno Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan
200902118 - TINA SUHARTINI
|
INTISARI
Haryanti, Leny. 2011. Pengetahuan Dan Sikap Primigravida Tentang Perawatan Payudara di BPS Ny. “W†Desa Munjungan Kecamatan Munjungan Trenggalek. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Eliya Rohmah, S. Kp., M.Kes (II) Arma Debrina S. Si. Apt.
Kata Kunci :Pengetahuan, Sikap, Primigravida, Perawatan Payudara.
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu dan sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang. Berdasarkan hasil studi pendahuluan Di Bidan Praktek Swasta (BPS) Ny. “W†Desa Munjungan Kecamatan Munjungan Trenggalek kepada 19 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan Ante Natal Care (ANC) di BPS Ny. “W†didapatkan belum ada ibu hamil yang melakukan perawatan payudara sendiri padahal 10 dari 19 ibu sudah diberi penyuluhan oleh bidan tentang perawatan payudara.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perilaku primigravida tentang perawatan payudara di BPS Ny. “W†Desa Munjungan Kecamatan Munjungan Trenggalek.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua primigravida Di BPS Ny. “W†Desa Munjungan Kecamatan Munjungan Trenggalek, jumlah sampel 30 ibu diambil dengan teknik Accidental Sampling dilaksanakan pada bulan Mei-Juni. Variabel yang diteliti adalah perilaku primigravida tentang perawatan payudara yang meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan. Metode pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner untuk menganalisa penelitian ini menggunakan metode prosentase scoring.
Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan bahwa setengah dari respon den berpengetahuan cukup tentang perawatan payudara (50%) ,lebih dari setengah responden (56.7%) mempunyai sikap negative tentang perawatan payudara, dan sebagian besar responden (90%) melakukan praktek perawatan payudara dengan tepat Diharapkan tenaga kesehatan lebih memperhatikan ibu hamil yang periksa terlebih pada ibu primigravida yang baru pertama kali hamilbelum banyak pengalaman dan membutuhkan banyak konseling, informasi, dan edukasi serta lebih memotivasi ibu untuk aktif dalam kegiatan kegiatan-kegiatan yang dianjurkan petugas kesehatan seperti perawatan payudara dan senam hamil
|
Pengetahuan dan Sikap Primigravida Tentang Perawatan Payudara di BPS Ny “W†Desa Munjungan Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek
200801018 - LENY HARYANTI
|
|
Pengetahuan dan Sikap Siswi Kelas VII Tentang Pre Menstruasi Sindrom di SMPN 2 Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi
200801026 - RETTANIA DHITA PUTRI MANIK
|
INTISARI
Thene Greice S A . 2013. Pengetahuan dan Tindakan Ibu Nifas dalam perawatan masa nifas di Puskesmas Maubesi kecamatan Insana Tengah Kabupaten Timor Tengah Utara. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo Pembimbing I: Eliya Rohmah,S.Kp.,M.Kes. Pembimbing II : Hj Murniati, S.ST.,M.Kes.
Kata Kunci: Pengetahuan, Tindakan, Ibu Nifas, Perawatan masa nifas.
Masa Nifas merupakan masa setelah ibu melahirkan bayinya, dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali. Untuk memulihkan kesehatannya kembali dibutuhkan perawatan dan tindakan yang baik seperti seperti memenuhi kebutuhan nutrisi, ambulasi, eliminasi, personal hygiene, istirahat dan tidur, aktivitas seksual dan latihan senam nifas. Hal ini Berdasarkan uraian latar belakang maka dapat di rumuskan masalah penelitian “Bagaimana Pengetahuan dan tindakan ibu nifas dalam perawatan masa nifas diwilayah Puskesmas Maubesi, Kecamatan.Insana Tengah, Kabupaten. Timor Tengah Utara ? “.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 30 responden. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang berada di puskesmas Maubesi Kecamatan Insana Tengah Kabupaten Timor Tengah Utara pada tanggal 04 Januari 2013 sampai dengan 31 Maret 2013 dengan teknik Quota sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner.
Dari analisa data secara keseluruhan dari variabel diatas didapatkan Pengetahuan Nifas dalam perawatan masa nifas hampir setengahnya berpengetahuan kurang sebanyak 13 orang (43%) dan Tindakan Ibu Nifas dalam perawatan masa nifas hampir setengahnya tindakannya dalam masa Nifasnya masih kurang sebanyak 13 orang (43%),
Agar Ibu nifas dapat mengetahui dan melakukan perawatan dalam masa nifas, maka Bidan perlu memberian informasi tentang perawatan masa nifas mengenai Pengertian, tujuan, manfaat, waktu dan cara perawatan masa nifas pada Ibu- ibu hamil yang akan melahirkan.
|
Pengetahuan dan Tindakan Ibu Nifas dalam Perawatan Masa Nifas di Puskesmas Maubesi Kecamatan Insana Tengah Kabupaten Timor Tengah Utara
201202017 - GREICE S A THENE
|
|
Pengetahuan Ibu Balita tentang Garam Beryodium di Posyandu Desa Bekare Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo
200702024 - SUMINI
|
INTISARI
SAKO, EMILIANA . 2013 . Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Antenatal Care Di Puskesmas Oelolok Kecamatan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya, Ponorogo Pembimbing: (I). Eliya Rohmah,S.kp.,M.Kes (II). Hj. Murniati, S.ST.,M.Kes.
Kata kunci : Pengetahuan Ibu Hamil, Antenatal Care.
Antenatal care adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. Pentingnya antenatal care harus dipahami setiap keluarga yang ingin punya anak, khususnya pada ibu yang hamil pertama kali, yang mana belum mengetahui pentingnya pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan kehamilan harus dilakukan secara dini dengan tujuan untuk mendeteksi faktor resiko yang akan terjadi dan mendapat pelayanan kesehatan secara teratur. Kunjungan antenatal care sebaiknya dilakukan sebanyak empat kali selama kehamilan yaitu trimester pertama sebanyak satu kali, trimester
Kedua sebanyak satu kali dan trimester ketiga sebanyak dua kali.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil trimester 1 tentang antenatal care di Puskesmas Oelolok Kecamatan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan pengetahuan ibu hamil trimester 1 tentang antenatal care. Tehnik sampling yang digunakan adalah dengan Total sampling. Jumlah sampling dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester 1 di Puskesmas Oelolok pada bulam Mei sampai dengan juli 2013 dengan jumlah 45 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner sesuai dengan kriteria, dengan menggunakan analisa data editing, coding, dan tabulating.
Berdasarkan hasil analisa data, maka diperoleh hasil kriteria pengetahuan yaitu dari 45 responden ibu hamil trimester 1 sebagian besar mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 35 orang ( 77,8 % ),ibu hamil trimester 1 sebagian kecil mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 5 orang ( 11,1 % ) dan ibu hamil trimester 1mempunyai pengetahuan baik sebanyak 5 orang ( 11,1 % ). Berdasarkan hasil diatas maka diperlukan kerja sama / dukungan dari bidan dan petugas kesehatan lainnya, agar lebih meningkatkan penyuluhan dan informasi pada ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan secara dini yaitu pemeriksaan kehamilan melalui trimester satu, trimester dua, dan timester tiga.
|
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I tentang Antenatal Care di Puskesmas Oelolok Kecamatan Insana Kabupaten Timur Tengah Utara
201202010 - EMILIANA SAKO
|
INTISARI
Purbasari, PN. 2010. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Ketuban Pecah Dini di RSU Aisiyah Diponegoro Ponorogo tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Khalimi Sany, S.KM., M.Kes, (II) Arma Debrina, S.Si., Apt.
Kata Kunci : Pengetahuan, Ketuban Pecah Dini.
Ketuban pecah dini atau spontaneous early premature rupture of the membrane (PROM) adalah pecahnya ketuban sebelum inpartu yaitu pembukaan pada primi kurang 3 cm dan pada multipara kurang dari 5cm. Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intrauterine atau oleh kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan membrane disebabkan oleh infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks. Penanganan Ketuban pecah dini memerlukan pertimbangan usia gestasi. Adanya infeksi pada komplikasi ibu dan janin, dan adanya tanda-tanda persalinan.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan ternyata ibu hamil trimester III diantaranya tidak mengerti tentang ketuban pecah dini. Padahal tingkat pengetahuan ibu hamil utamanya trimester III tentang ketuban pecah dini sangat penting hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kehamilan tidak cukup bulan atau ketuban pecah dini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ketuban pecah dini. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III yang periksa kehamilannya di Poli Kandungan RSU Aisiyah Diponegoro Ponorogo dengan populasi berjumlah 38 ibu hamil. Tehnik sempling yang digunakan adalah Accidental Sampling dengan responden 25 responden sesuai kriteria yang di inginkan. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ketuban pecah dini. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ketuban pecah dini di RSU Aisiyah Diponegoro Ponorogo didapatkan pengetahuan baik dengan hasil (0%), pengetahuan cukup (48%) dan pengetahuan kurang terdapat (52%), dari hasil tersebut diketahui bahwa sebagian besar ibu berpengetahuan Kurang.
Dari hasil diatas ibu hamil diharapkan meningkatkan pengetahuannya terutama tentang KPD dengan mencari informasi ke bidan atau mengikuti penyuluhan yang diadakan sewktu-waktu oleh tenaga kesehatan.
|
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Ketuban Pecah Dini di RSU Aisyah Diponegoro Ponorogo
200701040 - PUTRI NIA PURBOSARI
|
INTISARI
Ning Setijawati. 2010. Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini Di BPS Desa Sidorejo Dan Desa Palur Di Wilayah Kec. Kebonsari Kab. Madiun. Pembimbing (I):Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes. (II):Sumini, S.SiT
Kata Kunci :Pengetahuan, ibu nifas, mobilisasi dini.
Masa nifas merupakan masa setelah ibu melahirkan bayi, dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali. Memulihkan kesehatan berarti memulihkan organ yang mengalami perubahan pada waktu hamil maupun bersalin. Aktivitas fisik akan mempengaruhi kebutuhan otot terhadap oksigen, yang mana kebutuhannya akan meningkat dan lancar, kontraksi uterus semakin baik, pengeluaran lokia menjadi lancar sehingga mempengaruhi pengecilan rahim. Hal ini mendasari untuk melakukan penelitian yang bertujuan mengetahui bagaimana pengetahuan ibu nifas tentang mobilisasi dini.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 25 November 2009 sampai dengan 10 Januari 2010 di BPS desa Sidorejo dan desa Palur, dimana dalam penelitian ini terdapat 1 variabel yaitu pengetahuan ibu nifas tentang mobilisasi dini, menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 30 responden. Populasi diambil dari semua ibu nifas 8 jam yang ada di BPS desa Sidorejo dan desa Palur Kabupaten Madiun pada bulan September – Oktober 2009 berkisar 32 orang. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas 8 jam yang ada di BPS desa Sidorejo dan desa Palur di wilayah Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun pada tanggal 25 November – 2009 sampai dengan 10 Januari 2010 yang memenuhi kriteria inklusi dengan teknik total sampling. Teknik analisa data dengan cara responden tersebut diberi angket yang berisi 14 pertanyaan diisi oleh responden, setelah selesai diisi, kuesioner langsung ditarik kembali untuk ditabulasi.
Dari analisis data secara keseluruhan dari variabel diatas didapatkan pengetahuan ibu nifas tentang mobilisasi dini hampir seluruhnya termasuk kategori baik yaitu sebanyak 23 (76.7%) dari 30 responden. Agar ibu nifas dapat melakukan mobilisasi segera, maka bidan perlu memberikan informasi tentang mobilisasi dini mengenai pengertian, tujuan, manfaat, waktu dan cara melakukan mobilisasi pada ibu-ibu hamil yang akan melahirkan.
|
Pengetahuan Ibu Nifas tentang Mobilisasi Dini di BPS Desa Sidorejo dan BPS Desa Palur di Wilayah Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun
200702042 - NING SETIJAWATI
|
INTISARI
Mera Seran, Kresentia, 2013. Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Sexs Pasca Nifas Di Puskesmas Mamsena Kecamatan Insana Barat Kabupaten Timor Tengah Utara. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya, Ponorogo. Pembimbing : I. Haryanto, M.Pd II. Hj. Murniati, S.ST, M.Kes
Kata kunci : Pengetahuan ibu nifas, Sexs Pasca Nifas
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara jumlah persalinan tahun 2012 adalah 5269 orang, dan jumlah persalinan di puskesmas Mamsena tahun 2012 adalah 179 orang. Dari jumlah persalinan pada tahun 2012, yang dapat diwawancari sebanyak 25 orang, yang menyatakan melakukan sanggama pada saat sesudah 40 hari dan bila sudah menstruasi sebanyak 23 orang, dan sebelum 40 hari sebanyak 2 orang. Dari 25 orang ibu nifas yang diwawancarai, terdapat pengetahuan yang baik ada 15 orang, pengetahuan sedang 5 orang, sedangkan 5 orang yang pengetahuannya kurang. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang sexs pasca nifas di puskesmas Mamsena, Kecamatan Insana Barat Kabupaten Timor Tengah Utara
Berdasarkan tujuan maka desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif, waktu dan tempat penelitian di Puskesmas Mamsena, Kec.Insana Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara bulan Mei-Juli 2013. Variabel yang digunakan adalah pengetahuan ibu nifas tentang sex pasca nifas. Populasi adalah seluruh ibu nifas yang ada di puskesmas Mamsena, yang berkunjung kepuskesmas, pada bulan Mei – Juli 2013, sampel yang diambil adalah seluruh ibu nifas di Puskesmas Mamsena pada bulan Mei- juli 2013 menggunakan Purposive Sampling. Instrumen penelitian dengan kuesioner. Analisa data pengetahuan baik (76 – 100%), pengetahuan cukup (56 – 75%), dan pengetahuan yang kurang (< 56%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil dari responden memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 3 responden (15%), dan hampir setengahnya dari responden yaitu sebanyak 6 responden (30%), berpegetahuan cukup, serta sebagian besar seluruh responden yaitu sebanyak 11 responden(55%) berpengetahuan kurang.
Berdasarkan hasil penelitian diharapkan agar pasangan suami istri tidak takut dan mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan hubungan sexs pasca nifas.
|
Pengetahuan Ibu Nifas tentang Seks Pasca Nifas di Puskesmas Mamsena Kecamatan Insana Barat Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur
201202021 - KRESENTIA MERA SERAN
|
|
Pengetahuan Ibu Nifas tentang Tanda-tanda Bahaya Post Partum di Wilayah Puskesmas Jenangan Kabupaten Ponorogo
200702012 - LELI ROHMATUL HIDAYAH
|
|
Pengetahuan Ibu Primiravida tentang Proses Persalinan Normal di BPS Ny “ Y†Desa Sragi Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
200702019 - SITI YULAINI
|
|
Pengetahuan Ibu tentang Gizi Balita Umur 1 – 3 tahun di posyandu Kelurahan Mengunsuman Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo
200702011 - KUNI SYIFA`ATI
|
|
Pengetahuan Ibu tentang Gizi Seimbang pada Anak Usia 6 Bulan Sampai 5 Tahun di Posyandu Bendo dan Krajan di Desa Pandak Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
201301016 - DWI SATA RAHAYU
|
|
Pengetahuan Ibu tentang KMS Sebagai Alat Pemantau Tumbuh Kembang Balita 0 – 5 tahun di Posyandu Desa Jeruk Gulung Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun
200702027 - SUSIANA INDAH
|
Munawaroh, Binti. 2016.Differences Cadre Posyandu Knowledge About Early Detection Using Toddler Development KPSP and KKA in the Village of the District Nglurup Sampung Ponorogo. Scientific Papers . Midwifery Academy Harapan Mulya Ponorogo. Supervisor: (I) Hariyanto, M. Pd. Supervisor (II) Sinta Ayu Setiawan, S. ST.
|
Pengetahuan Kader Posyandu tentang Deteksi Dini Perkembangan Balita Menggunakan KPSP dan KKA di Desa Nglurup Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
201301011 - BINTI MUNAWAROH
|
INTISARI
Janah, Siti Fatkhul. 2011. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Wanita Pekerja Sex Komersial Terhadap HIV/AIDS Di Lokalisasi Njanti Desa Ngrupit Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Hariyanto, M.Pd. (II) Sumini, S.SiT.,M.Kes
Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan, PSK, HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga daya tahan tubuh makin melemah dan mudah terjangkit infeksi. Infeksi virus AIDS terutama disebabkan oleh perilaku seksual berganti-ganti pasangan. Di lokalisasi Njanti pada tahun 2010 ditemukan 1 orang PSK yang menderita HIV/AIDS dan telah meninggal dunia diluar kota. Kejadian HIV/AIDS dapat ditanggulangi dengan cara mencegah penularan virus AIDS tersebut.
Tempat penelitian ini dilaksanakan di Lokalisasi Njanti Desa Ngrupit Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo, pada bulan Maret 2010 sampai dengan Februari 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku wanita PSK terhadap HIV/AIDS. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita PSK di lokalisasi Njanti desa Ngrupit Kecamatan Jenangan kabupaten Ponorogo sebanyak 49 orang. Sedangkan sampel dari penelitian ini adalah populasi yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel diambil secara accidental sampling, dengan besar sampel 25 responden. Sebagai alat pengumpul data dengan menggunakan kuesioner. Dari hasil penelitian ini akan diketahui data pengetahuan, data sikap dan data praktek/tindakan wanita PSK terhadap HIV/AIDS.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan wanita PSK tentang HIV/AIDS sebagian besar kurang yaitu sebanyak 14 orang (56%), sikap wanita PSK terhadap HIV/AIDS sebagian besar negatif yaitu sebanyak 14 orang (56%), dan tindakan wanita PSK terhadap HIV/AIDS sebagian besar negatif yaitu sebanyak 18 orang (72%).
Untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap wanita PSK, disarankan memberi informasi tentang HIV/AIDS melalui metode inovatif berdasarkan hasil penjajakan yang relevan secara berkesinambungan di Lokalisasi Njanti Desa Ngrupit Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo oleh petugas kesehatan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Peningkatan kinerja tenaga kesehatan dalam hal Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang HIV/AIDS, agar dapat memberikan penyuluhan dan pendekatan kepada PSK yang efektif dan maksimal. Peningkatan kunjungan dan pendekatan yang optimal oleh KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) bekerjasama dengan LSM untuk memberikan informasi tentang HIV/AIDS.
|
Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Wanita Pekerja Sex Komersial terhadap HIV /AIDS di Lokalisasi Njanti Desa Ngrupit Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
200802021 - SITI FATKHUL JANAH
|
|
Peningkatan Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI di Desa Ngrandu Kauman Kabupaten Ponorogo
201201113 - ULVA MEGA SARI
|
INTISARI
Safitri, Eka. 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat lansia dalam menghadiri posyandu lansia di Desa Mategal Kecamatan Parang Kabupaten Magetan, Tahun 2014. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (1) Hariyanto, M.Pd (2) Etika Desi Yogi S.ST., M.Si
Kata Kunci : Posyandu Lansia, Lansia, Minat
Berdasarkan data Statistik Kabupaten Magetan tahun 2013 jumlah lansia di Kabupaten Magetan sejumlah 235.647 lansia dan terdapat 944 posyandu lansia, di Kecamatan Parang sejumlah 5032 lansia dan terdapat 12 posyandu lansia, di Desa Mategal sejumlah 579 lansia dan terdapat 1 posyandu lansia. Dari jumlah lansia yang terdapat di Desa Mategal tersebut, hanya 10 lansia yang mengikuti posyandu lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi minat lansia dalam menghadiri posyandu lansia di Desa Mategal Kecamatan Parang Kabupaten Magetan.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Rancangan penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di Desa Mategal Kecamatan Parang Kabupaten Magetan sebanyak 579 lansia. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling yaitu pengambilan responden yang kebetulan ada di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian dengan jumlah 30 orang, sedangkan waktu penelitian ini dilakukan pada bulan 9 mei 2014.
Hasil penelitian menunjukkan faktor pengetahuan lansia tentang posyandu lansia sebagian besar 22 responden (73,3%) berpengetahuan baik, faktor jarak menunjukkan bahwa sebagian besar 21 responden (70%) rumahnya berjarak dekat, factor dukungan keluarga sebagian besar 19 responden (63,3%) mendapatkan dukungan negatif, factor sikap sebagian besar 23 responden (76,7%) memiliki sikap yang positif dan faktor sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan posyandu menunjukkan seluruhnya (100%) sarana dan prasarana yang terdapat di Posyandu Lansia sudah tersedia.
Diharapkan pada lansia yang sudah memiliki pengetahuan baik, sikap positif, dukungan positif, untuk lebih menambah pengetahuan tentang posyandu lansia agar lebih aktif dalam menghadiri posyandu lansia. Sedangkan pada pengetahuan yang kurang, sikap negatif, dukungan negatif untuk menambah pengetahuan tentang posyandu lansia, memberi pengertian dan meminta dukungan kepada keluarga dengan cara mengantar maupun mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu, sedangkan untuk lahan diharapkan untuk menambah tempat posyandu lansia menjadi dua tempat yang lebih dekat dan mudah dijangkau oleh lansia yang rumahnya berjarak jauh.
|
Peningkatan Pengetahuan Ibu Nifas dalam Melakukan Perawatan Payudara melalui Penyuluhan di Ruang Melati RSUD dr. Harjono Ponorogo
201101017 - DWI HANDAYANI
|
|
Peningkatan Pengetahuan Pencegahan Anemia pada Remaja Putri Kelas XI Sebelum dan Sesudah Diberi Penyuluhan di SMA N 01 Pulung Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo
201201001 - ALGA LISA FIDI ASTUTIK
|
|
Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Melalui Penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi di SMK N 1 Slahung Kabupaten Ponorogo
201101027 - PITRIANI
|
INTISARI
Silvia, Novi. 2014. Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri melalui Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Kelas X di SMKN 1 Sawoo Ponorogo. Karya Tulis ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Eliya Rohmah,S.,Kp.,M.Kes. (2) Endang Fitri Asari, S.Pd.I
Kata Kunci : Pengetahuan, Remaja. Penyuluhan, KRR
Pengetahuan adalah hasil tahu setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Pengetahuan sangat diperlukan remaja saat ini adalah kesehatan reproduksi remaja. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMKN 1 Sawoo Ponorogo pada Desember 2013 melalui wawancara didapatkan pada tahun 2012 ada 1 siswi yang hamil diluar nikah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja.
Jenis penelitian ini adalah pre- Eksperimental Design (non design) dengan rancangan penelitian one group pretest posttest yang dilakukan pada 10 Juni 2014. Populasi dari penelitian ini adalah selurus siswi putri kelas X jurusan boga di SMKN 1 Sawoo Ponorogo sejumlah 35 siswi dengan teknik sampling jenuh sejumlah 35 siswi dan instrumen yang digunakan adalah kuisioner. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistik T-Test. Signifikansi ditentukan dengan nilai Ï < 0,05.
Hasil penelitian didapatkan sebelum dilakukan penyuluhan siswi yang berpengetahuan cukup sebanyak 68,6%. Setelah dilakukan penyuluhan didapatkan siswi yang berpengetahuan baik sebanyak 60. Pengetahuan siswi mengalami peningkatan (1) Pengetahuan baik dari 25,7% menjadi 60% (2) Pengetahuan cukup dari 68% menjadi 37,1% (3) Pengetahuan kurang dari 5,7% menjadi 2,9%. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS menunjukkan bahwa hasil signifikan 0,002 < 0,05 sehingga terdapat peningkatan antara pengetahuan remaja putri sebelum mendapatkan penyuluhan dan sesudah mendapatkan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan remaja mengalami peningkatan. Diharapkan pihak sekolah lebih sering memberikan Informasi tentang KRR sehingga pengetahuan siswa tentang KRR bertambah.
|
Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Melalui Penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi Kelas X Jurusan Boga di SMK N Sawoo Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo
201101043 - NOVI ANTRIKA PRAMIDHA SILVIA
|
INTISARI
Nurjanah, Putri. 2014 Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Melalui Penyuluhan Tentang Kesehatan Reproduksi Kelas XI di SMK 2 Muhammadiyah Ponorogo. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (1) Eliya Rohmah S.Kp.,M.Kes. (2) Endang Fitri Asari, S.Pd.I
Kata Kunci : remaja, penyuluhan, KRR, Pengetahuan
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Dari wawancara yang dilakukan pada bulan desember 2013 didapatkan jumlah siswi yang putus sekolah pada tahun 2011/2012 yaitu 1 siswi yang mengalami kehamilan diluar nikah. Penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi kelas XI di SMK 2 Muhammadiyah Ponorogo tahun 2014.
Dalam penelitian ini menggunakan metode Pre-experimental design, dengan rancangan penelitian menggunakan one Group Pretest Posttest. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi putri kelas XI SMK 2 Muhammadiyah Ponorogo yang berjumlah 36 siswi. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh dengan cara semua jumlah populasi dijadikan sampel dengan jumlah 36 siswi yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Penelitian ini menggunakan variabel independen dan dependen yaitu peningkatan pengetahuan remaja putri melalui penyuluhan tentang kesehatan reproduksi kelas XI di SMK 2 Muhammadiyah Ponorogo.
Hasil penelitian yang didapatkan pengetahuan remaja putri sebelum mendapat penyuluhan hampir setengahnya responden mempunyai pengetahuan cukup yaitu sebanyak 17 (47,2%) remaja putri, setengahnya mempunyai pengetahuan baik sebanyak 18 (50%) dan sebagian kecil responden mempunyai pengetahuan kurang yaitu sebanyak 1 (2,8%) remaja putri. Dan pengetahuan putri sesudah mendapat penyuluhan hampir seluruhnya berpengetahuan baik 30 orang (83,3%) remaja putri, sebagian kecil mempunyai pengetahuan cukup 6 orang (16,7%) remaja putri, dan tidak satupun (0%) responden yang mempunyai pengetahuan kurang. Menggunakan Uji Statistik T-Test dengan taraf signifikan 0,05 yaitu Ï = 0,001 sehingga Ï < α 0,05 maka Ha diterima, sehingga terdapat peningkatan antara pengetahuan remaja putri sebelum dan sesudah mendapat penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan remaja putri sesudah mendapat penyuluhan tentang kesehatan reproduksi mengalami peningkatan, remaja putri diharapkan lebih memperbanyak pengetahuan dan menambah referensi tentang masalah yang terkait. Agar remaja dapat menerapkan dalam kehidupannya. Bagi peneliti lain diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam bidang penelitian.
|
Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Melalui Penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi Kelas XI di SMK Muhammadiyah 2 Kabupaten Ponorogo
201101048 - PUTRI NURJANAH
|
INTISARI
Wahidah, Nurul. 2014.Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Melalui Penyuluhan Tentang Kesehatan Reproduksi Kelas XI Di SMKN 1 Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.Pembimbing: (1)Eliya Rohmah S.Kp.M.Kes. (2) Endang Fitri Asari, S.Pd.I
Kata Kunci : Remaja, PendidikanKesehatan, KesehatanReproduksi, Pengetahuan
Pendidikankesehatanadalahkegiatanmenyampaikanpesankesehatanpadamasyarakat, kelompok, atauindividu.Dari wawancarapadaDesember2013 didapatkansiswa yang putussekolahkarenahamiltahun 2011-2013 berjumlah 5 siswa.Hal inidikarenakansekolahtersebutbelumpernahada yang memberikanmateriataupenyuluhantentang KRR.Penelitianinibertujuanmengidentifikasipengetahuanremajaputriterhadapkesehatanreproduksi
Penelitianinidilaksanakanpada28 Maret 2014 di SMKN 1 BadeganKecamatanBadeganKabupatenPonorogo..Jenispenelitian yang digunakanadalahPre-Eksperimenntal Design denganmenggunakanrancanganpenelitianone group pretest posttest.Populasidaripenelitianiniadalahseluruhsiswiputrikelas XI SMKN 1 BadeganKecamatanBadeganKabupatenPonorogo yang berjumlah 114 orang.Dan menggunakanteknik sampling simple random samplingdenganjumlahsampel 89 orang.Penelitianinimenggunakanvariabelindependendandependenyaitupenigkatanpengetahuanremajaputrimelaluipenyuluhantentangkesehatanreproduksikelas XI di SMKN 1 Badegan. Dan untukmenganalisishasileksperimen yang menggunakanpre-tes post tes designmakadigunakanteknik “ UJI-T (T-TES )â€.
Hasil penelitiandidapatkan pengetahuan remaja putri sebelum mendapat penyuluhan hampir seluruhnya responden berpengetahuan cukup(75,5%). Dan pengetahuanremajaputrisesudah mendapat penyuluhanhampir seluruhnya berpengetahuan baik (76,4%). Dari hasil analisa menggunakan uji statistik Paired Differencesdengan taraf signifikasi 0,05 yaitu Ï = 0,000 sehingga Ï˂α 0,05, maka Ha diterima.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan remaja sesudah mendapat penyuluhan tentang kesehatan reproduksi mengalami peningkatan.
Remajaputridiharapkan lebih memperbanyak pengetahuan dan menambah referensi tentang masalah terkait. Agar dapat menerapkan dalam kehidupannya. Diharapkan untukpenelitilaindapat melakukan penelitian dengan pokok bahasan yang lebih luas sertamelakukan uji statistik padamasing-masing faktor-faktor yang mempengaruhipengetahuan.
|
Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Melalui Penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi Kelas XI di SMK N 1 Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
201101044 - NURUL WAHIDAH
|
INTISARI
Pebrianti, Fitria. 2014. Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Melalui Penyuluhan Kesehatan Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Kelas XI di SMK PGRI Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes (2) Endang Fitri Asari, S.Pd.I
Kata Kunci : Remaja, Pengetahuan,Penyuluhan, KRR
Pendidikan kesehatanadalah suatu penerapan konsep pendidikan dalam bidang kesehatan. Salah satu topik pendidikan kesehatan yang sangat diperlukan oleh remaja dewasa ini adalah Kesehatan Reproduksi Remaja. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMK PGRI 1 Ponorogo pada Desember 2013 melalui wawancara kepala sekolah didapatkan 1 siswa hamil diluar nikah tahun 2013/2014, dan banyak siswa yang belum mendapat informasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pengetahuan remaja putri melalui penyuluhan kesehatan reproduksi kelas XI SMK 1 PGRI Ponorogo.
Penelitian dilaksanakan pada 26 Maret 2014 di SMK PGRI 1 Ponorogo. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka desain penelitian yang digunakan adalah pre-Eksperimental Design (non design) dengan rancangan penelitian one group pretest posttest. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa putri kelas XI SMK PGRI 1 Ponorogo yang berjumlah 141 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh. Jumlah sampelnya yaitu 141 siswa. Analisa data dari penelitian ini adalah data umum yaitu umur responden sedangkan data khusus yaitu pengetahuan sebelum dan sesudah mendapat penyuluhan. Uji statistik yang digunakan yaitu T-Test
Hasil penelitian Sebelum dilakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi hampir setengahnya berpengetahuan cukup yaitu 69 siswa (48,9%), Setelah dilakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi hampir seluruhnya berpengetahuan baik yaitu 131 siswa (92,9%). Hasil uji statistik Ï = 0.000, sehingga Ï < 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahuan remaja putri kelas XI tentang kesehatan reproduksi sebelum dan sesudah mendapat penyuluhan tentang kesehatan reproduksi di SMK PGRI 1 Ponorogo.
Remaja putri diharapkan lebih aktif setiap ada penyuluhan serta menambah referensi tentang kesehatan reproduksi. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk menganalisis faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja yaitu usia, lingkungan informasi dan pengalaman.
|
Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Melalui Penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi Kelas XI di SMK PGRI 1 Kabupaten Ponorogo
201101025 - FITRIA PEBRIANTI
|
INTISARI
Alien Febriana, Rine. 2014. Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Melalui Penyuluhan Tentang Kesehatan Reproduksi Reamaja Kelas XI Di SMKN 2 Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah; Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I): Eliya Rohmah, S.Kp,.M.Kes. (II): Sinta Ayu Setiawan, S.ST
Kata kunci: Pengetahuan, Remaja Putri, Kesehatan Reproduksi Remaja, dan Penyuluhan
Di Indonesia satu dari lima anak pertama yang dilahirkan oleh wanita menikah pada usia 20-24 tahun merupakan anak hasil hubungan seksual sebelum menikah. Hamil di luar nikah karena diperkosa sebanyak 3,2%, karena sama-sama mau sebanyak 12,9%, dan tidak terduga sebanyak 45%. Seks bebas sendiri mencapai 22.6%. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada kelas X1 di SMKN 2 Ponorogo, pada tahun 2012 sebanyak tujuh siswi yang keluar sedangkan pada tahun 2013 sebanyak enam siswi yang keluar, dan menurut beberapa siswi di SMKN 2 Ponorogo terdapat setiap tahunnya ada satu siswi yang terpaksa dikeluarkan dari sekolah karena hamil diluar nikah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pengetahuan remaja putri melalui penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja kelas XI di SMKN 2 Ponorogo.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design. Populasi sebanyak 114 remaja putri. Sampel diambil secara acak sebanyak 89 remaja putri. Penelitian dilakukan pada tanggal 28 Maret 2014, untuk mengetahui peningkatan pengetahuan mereka tentang kesehatan reproduksi remaja, diberikan penyuluhan kemudian dinilai ulang pengetahuan mereka. Uji hipotesis dengan uji statistik wilcoxon match pairs test dengan signifikasi Ï<0,05.
Sebelum dilakukan penyuluhan, responden yang berpengetahuan baik berjumlah 29 siswi (32.6%), sebagian besar siswi yang berpengetahuan cukup berjumlah 55 sisiwi (61.8%) dan sebagian kecil siswi yang berpengetahuan kurang berjumlah 5 siswi (5.6%). Sesudah dilakukan penyuluhan, responden yang berpengetahuan baik berjumlah 80 siswi (89.9%) dan sebagian kecil siswi yang berpengetahuan cukup berjumlah 9 siswi (10.1%). Hasil uji statistik nilai signifikasi 0,000<0,05. Artinya ada peningkatan pengetahuan remaja putri melalui penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja kelas XI di SMKN 2 Ponorogo.
Dengan adanya peningkatan pengetahuan remaja putri sebelum dan sesudah diberi penyuluhan maka peneliti menyarankan bagi remaja putri yang tidak atau kurang memahami tentang kesehatan reproduksi remaja sebaiknya segera bertanya kepada orang yang lebih dewasa yang dianggap memahami tentang kesehatan reproduksi remaja.
|
Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Melalui Penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Kelas XI di SMK N 2 Ponorogo
201101052 - RINE ALIEN FEBRIANA
|
INTISARI
Anwar, Nina. 2014. Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Melalui Penyuluhan Kelas XI Di SMK N 1 Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah; Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Eliya Rohmah S.Kp.M.Kes. (2) Sumini, S.Si.T., M.Kes
Kata Kunci : Pengetahuan, Remaja Putri, Kesehatan Reproduksi Remaja, dan Penyuluhan.
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. Sistem reproduksi sendiri sangat berpengaruh pada keadaan reproduksi remaja selanjutnya. Masalah di SMK N 1 Ponorogo, diperoleh data pada tahun 2012 siswa yang putus sekolah karena hamil yaitu 14 siswa dari 455 siswa, dan pada tahun 2013 yang hamil 3 siswa dari 510 siswa putri.
Penelitian ini dilaksanakan pada 13-14 Mei 2014 di SMKN 1 Ponorogo.. Jenis penelitian yang digunakan adalah Pre-Eksperimenntal Design dengan menggunakan rancangan penelitian one group pretest posttest. Populasi sebanyak 210 siswa putri. Sampel yang diambil sebanyak 210 siswa putri dengan tekhnik sampel jenuh. Dan untuk menganalisis hasil eksperimen yang menggunakan pre-tes post tes design maka digunakan teknik “ UJI-T (T-TES )â€.
Berdasarkan hasil penelitian dari 210 responden yang diteliti didapatkan hasil bahwa sebelum dilakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi sebagian besar berpengetahuan cukup yaitu 110 (52,4%) responden, dan sesudah penyuluhan sebagian kecil berpengetahuan cukup 51 (24,3%) responden, sebelum diberikan penyuluhan hampir setengahnya berpengetahuan baik 81 (38,6%) responden, dan sesudah dilakukan penyuluhan hampir seluruhnya berpengetahuan baik 159 (75,7%) responden, sebelum dilakukan penyuluhan sebagian kecil berpengetahuan kurang yaitu 19 (9%) responden dan sesudah dilakukan penyuluhan tidak satupun (0%) yang berpengetahuan kurang. Uji statistik T-Test dengan taraf signifikan 0,05 yaitu p = 0,000 sehingga p < α 0,05, maka Ha diterima sehingga ada peningkatan antara pengetahuan remaja putri sebelum mendapat penyuluhan dan sesudah mendapat penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi di SMK N 1 Ponorogo.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan remaja sesudah mendapat penyuluhan tentang kesehatan reproduksi mengalami peningkatan, remaja putri diharapkan lebih memperbanyak pengetahuan dan menambah referensi tentang masalah terkait. Agar dapat menerapkan dalam kehidupannya. Diharapkan untuk peneliti lain dapat melakukan penelitian dengan pokok bahasan yang lebih luas serta melakukan uji statistik pada masing-masing faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan.
|
Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri tentang Kesehatan Reproduksi Melalui Penyuluhan Kelas XI SMK Negeri I Ponorogo
201101042 - NINA ANWAR
|
INTISARI
Auwalinda, Prastika. 2014. Peningkatan pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi remaja melalui penyuluhan di kelas XI SMKN 1 Mlarak Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah; Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes. (II) Catur Wulandari S.ST
Kata Kunci : Pengetahuan, Remaja Putri, kesehatan Reproduksi Remaja, Penyuluhan
Kesehatan reproduksi harus diketahui remaja untuk membantu agar memahami dan menyadari ilmu tersebut, sehingga memiliki sikap dan perilaku sehat dan tentu saja bertanggung jawab kaitannya dengan masalah kehidupan reproduksi. Dengan informasi yang benar, sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab akan dimiliki oleh remaja. Masalah yang ada di SMKN 1 Mlarak pada tahun 2013 adalah ada 5 siswa yang putus sekolah karena hamil yang berakibat pada masalah kesehatan reproduksi remaja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peningkatan pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi remaja melalui penyuluhan di kelas XI SMKN 1 Mlarak Kecamatan Mlarak kabupaten Ponorogo.
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-experimental design dengan rancangan penelitian One- Group Pretest and Postest Design. Populasinya adalah semua remaja putri di kelas XI SMKN 1 Mlarak Kecamatan Mlarak kabupaten Ponorogo. Sampel diambil secara jenuh sebesar 38 remaja putri. Selanjutnya analisis data dengan teknik Uji Wilcoxon Match Pairs Test, dengan bantuan komputer.
Hasil penelitian yang dilakukan sebelum penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja yang berpengetahuan baik (57,9%), hampir setengah memiliki pengetahuan yang cukup (34,2%), dan sebagian kecil memiliki pengetahuan yang kurang (7,9%). Setelah penyuluhan mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik 73,6%, hampir setengah 23,6% cukup, dan berpengetahuan kurang 2,6%. Dan hasil penelitian menunjukkan peningkatan pengetahuan siswa (1) untuk pengetahuan yang baik 57,9% menjadi 73,6% (2) pengetahuan yang cukup dari 34,2% menjadi 23,6% (3) dan pengetahuan kurang dari 7,9 % sampai 2,6%. Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon Match Pairs Test dengan tingkat kemaknaan Ï <α 0,05 didapatkan nilai Ï = 0,033 maka Ho ditolak berarti Ada peningkatan Pengetahuan Remaja Putri tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Melalui Penyuluhan di Kelas XI SMKN 1 Mlarak Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo.
Disarankan agar remaja putri lebih memperhatikan dan meningkatkan kesadaran terhadap perlunya menjaga kesehatan reproduksi dengan cara menambah pengetahuan dan wawasan tentang kesehatan reproduksi remaja sehingga akan melahirkan generasi yang sehat dan baik.
|
Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Melalui Penyuluhan di Kelas XI SMK N 1 Mlarak Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
201101045 - PRASTIKA AUWALINDA
|
|
Peningkatan Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Sadari Melalui Penyuluhan di Dusun Ledok Desa Kediren Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan
201301062 - UCIK BONITA
|
INTISARI
Watu Maria Yasdiana S, 2013 Peran Serta Masyarakat Dalam Revolusi Kesehatan Ibu Dan Anak Di Desa Pantae Kecamatan Biboki Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara . Karya Tulis Ilmiah , Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo Pembimbing I : Hariyanto, M.Pd, Pembimbing II : Ani Rosita, S.Kep., Ns., M.Kes.
Kata Kunci : Peran Serta , Revitalisasi , Kesehatan Ibu Dan Anak .
Indikator kesehatan masyarakat dapat dilihat salah satunya dari “ Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB ). Hasil survei nasional ( SURKESNAS ) ,tahun 2007 menunjukan bahwa angka kematian ibu ( AKI ) di Propinsi NTT 554 /100 000 kelahiran hidup ( KH ) , Angka Kematian Bayi 62 / 1000 Kelahiran Hidup , Masih Jauh Diatas Angka Nasional 34 / 1000 Kelahiran Hidup .Oleh karena itu perlu di lakukan upaya – upaya yang luar biasa untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui “ KEBIJAKAN REVOLUSI KIA “ .
Tujuan penulisan ini untuk mengidentifikasi peran ibu hamil , ibu melahirkan ,ibu nifas / menyusui , suami ,/ keluarga , dukun bayi dan kader posyandu dalam Revolusi KIA . berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka teknik sampling yang ingin digunakan adalah Proposional Stratified Sampling Populasi adalah semua ibu hamil , ibu melahirkan , ibu nifas / menyusui , suami / keluarga , dukun bayi atau kader posyandu yang sesuai dengan kriteria inklusi.
Hasil penelitian peran serta masyarakat dalam revolusi KIA di desa Pantae Kecamatan Biboki Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara , dapat di lihat dari peran ibu hamil terhadap revolusi KIA ( 80 % ) dengan kategori tinggi , peran ibu nifas ( 85 % ) dengan kategori tinggi , peran ibu menyusui (81,3 )dengan kategori tinggi , peran dukun bayi ( 100 % ) dengan kategori tinggi , peran kader posyandu ( 97 % ) dengan kategori tinggi .sedangkan peran ibu melahirkan (66,6 % ) dengan kategori cukup , peran suami ( 59 % ) , peran keluarga ( 58 % ) dengan kategori cukup.
Mengingat begitu besarnya peran serta masyarakat dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak maka perlu ditingkatkan peran serta masyarakat melalui sosialisasi di tingkat RT , RW , Dusun dan tingkat desa juga melalui penyuluhan – penyuluhan baik di posyandu maupun di sarana kesehatan serta meningkatkan kerja sama lintas sektor .
|
Peran serta Masyarakat dalam Revolusi Kesehatan Ibu dan Anak di Desa Pantae Kecamatan Biboki Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara
201202027 - MARIA YASDIANA SURIANI WATU
|
INTISARI
Sudarti, wiwik. 2014. Perbedaan Sikap Ibu Hamil Uk ≥ 22 Minggu Terhadap Senam Hamil Sebelum Dan Sesudah Diberi Penyuluhan Tentang Senam Hamil Di Polindes Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Hj. Murniati, S. ST. M. Kes (II) Catur Wulandari, S.ST.
Kata Kunci : Sikap, Ibu Hamil,Senam Hamil, Penyuluhan.
Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek. Pentingnya sikap ibu terhadap senam hamil sangat mempengaruhi kesehatan ibu hamil. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Polindes Desa Kedung Banteng diketahui bahwa dari 10 ibu hamil, yang rutin mengikuti senam hamil sebanyak 3 orang, dan ibu hamil yang tidak rutin mengikuti senam hamil sebanyak 7 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Perbedaan Sikap Ibu Hamil Uk ≥ 22 Minggu Terhadap Senam Hamil Sebelum Dan Sesudah Diberi Penyuluhan Tentang Senam Hamil Di Polindes Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang usia kehamilannya ≥ 22 minggu Di Polindes Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo, jumlah sampel 30 ibu hamil diambil dengan teknik sampling jenuh dilaksanakan pada bulan mei. Variabel yang diteliti adalah sikap ibu sebelum dan sesudah diberi penyuluhan tentang senam hamil. Metode pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menganalisa penelitian ini menggunakan uji statistik t-test.
Hasil penelitian didapatkan sikap ibu hamil Sebelum diberi penyuluhan, sebagian besar 18 (60%) responden mempunyai sikap negatif terhadap senam hamil. Dan Sesudah diberi penyuluhan, sebagian besar yaitu 25 (83,33%) responden mempunyai sikap positif tentang senam hamil. Dari hasil analisa menggunakan uji statistik t-test dengan taraf signifikasi 0,05 yaitu p = 0,000 sehingga p < 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sikap ibu hamil sudah mendapat penyuluhan tentang senam hamil mengalami peningkatan. diharapkan warga desa ikut mendukung agar ibu hamil mau mengikuti senam hamil di polindes sesuai waktu yang telah ditentukan, sehingga ibu hamil mampu menerapkan dalam sikap sehari-hari dan meningkatkan derajat kesehatan bagi ibu hamil di Polindes Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
|
Perbedaan Sikap Ibu Hamil Uk > 22 Minggu Terhadap Senam Hamil Sebelum dan Sesudah Diberi Penyuluhan Tentang Senam Hamil di Polindes Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201101066 - WIWIK SUDARTI
|
INTISARI
Kusumaningrat, Fajar Rizki. 2013. Perbedaan Antara Anak yang Diberi ASI Eksklusif dan Tidak Diberi ASI Eksklusif Dengan Kejadian Sakit Pada Anak Umur 13-36 Bulan di Puskesmas Panekan Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Hj. Murniati, S, ST., M. Kes (II) Tri Handayani, S. Psi.
Kata Kunci : ASI Eksklusif, kejadian sakit
Penelitian ini dilakukan karena semakin menurunnya pemberian ASI eksklusif. Berdasarkan hasil wawancara sementara yang dilakukan pada tanggal 19 November 2012 terhadap 11 ibu yang memeriksakan anaknya di Puskesmas Panekan Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan berumur 13-36 bulan didapatkan 4 anak sakit yang diberi ASI Eksklusif dan 7 anak sakit yang tidak diberi ASI Eksklusif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian sakit pada anak umur 13-36 bulan. Penelitian ini mengambil lokasi di Puskesmas Panekan Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif menggunakan rancangan case control. Populasi penelitian ini adalah ibu dari anak sakit umur 13-36 bulan yang berkunjung di Puskesmas Panekan selama 1 bulan sebanyak 38. Dengan sampel semua ibu dari anak sakit umur 13-36 bulan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik accidental sampling. Variabel independen penelitian ini adalah diberi ASI eksklusif dan tidak diberi ASI eksklusif dan variabel dependen adalah kejadian sakit pada anak umur 13-36 bulan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dengan ibu dari anak sakit yang berkunjung dan melihat kartu rawat jalan yang ada di puskesmas. Uji statistik yang digunakan adalah Chi square dengan α = 0,05 (5%).
Hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa kejadian sakit pada anak sakit yang diberi ASI eksklusif dan tidak diberi ASI eksklusif di Puskesmas Panekan sebagian besar jarang yaitu sebanyak 23 responden (61%) dan hampir setengahnya mengalami kejadian sakit sering yaitu sebanyak 15 responden (39%). Hasil uji statistik chi square didapat X2 hit = 2,938< X2 tab = 5,99 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan tidak ada perbedaan antara anak yang diberi ASI eksklusif dan tidak diberi ASI eksklusif dengan kejadian sakit.
|
Perbedaan antara Anak yang Diberi Asi Eksklusif dan Tidak Diberi Asi Eksklusif dengan Kejadian Sakit pada Anak Umur 13-36 Bulan di Puskesmas Panekan Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan
201001039 - RIZKI FAJAR K.
|
INTISARI
Sujarwati, 2012. Perbedaan antara pemakaian kontrasepsi suntik cyclovem dan DMPA terhadap peningkatan berat badan di wilayah Puskesmas Tladan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Khalimy Sany, SKM.,M.Kes, (II) Sumini,S.SiT
Kata kunci: cyclovem, DMPA, berat badan
Efek samping dari penggunaan dari KB hormonal beragam. Salah satunya adalah kenaikan berat badan. Kenaikan berat bedan ini jika tidak dipantau dengan baik akan menimbulkan akibat buruk pada tubuh. Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama. Penyebab pertambahan berat badan tidak jelas, tampaknya terjadi kerena bertambahnya lemak tubuh dan bukan karean retensi cairan tubuh. Hipotesa para ahli: DMPA merangsang pusat pengendali nafsu makan dihipotalamus, yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari pada biasanya (Hanafi, 2004). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kenaikan berat badan anata pengguna KB suntik cyclovem dan DMPA
Alat ukur yang digunakan berupa register KB. Design penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan retrospektif . Populasi Semua akseptor Kontrasepsi KB suntik cyclovem 40 orang dan DMPA 30 orang di wilayah kerja Puskesmas Tladan. Sample diambil dengan systematic random sampling sebesar 30 orang pengguna KB suntik cyclovem, dann 30 orang pengguna KB suntik DMPA
Hasil penelitian didapatkan Dari 30 orang pengguna KB suntik cyclovem didapatkan 25 (83.4 %) orang tidak mengalami kenaikan berat badan, 5 (15,6 %) mengalami kenaikan berat bedan. Dari 30 orang pengguna KB suntik DMPA didapatkan 25 (83,4%) mengalami kenaikan berat badan, 5 (15,6 %) tidak mengalami kenaikan berat badan.Uji analisis secara statistic tingkat kesalahan (alpha) 0,05 diperoleh hasil yang signifikan (p=0,000). Maka disimpulkan Ho ditolak sehingga ada perbedaan antara kenaikan pengguna KB suntik cyclovem dengan KB suntik DMPA.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan kenaikan berat badan antara pengguna KB suntik cyclovem dan KB suntik DMPA. Saran pada penelitian ini adalah perlu dilakukan pemantauan berat badan secara berkala pada pengguna KB suntik DMPA maupun cyclovem.
|
Perbedaan antara Pemakaian Kontrasepsi Suntik Cyclo dan DMPA terhadap Peningkatan Berat Badan
200902108 - SUJARWATI
|
INSTISARI
Eva kusuma dewi.2014 PerbedaanPengetahuanRemajaSebelumdanSesudahdiberikanPenyuluhanSeksDinidikelas VII di SMPN 3 PulungKecamatanPulungKabupatenPonorogo.KaryaTulisIlmiah: AkbidHarapanMulyaPonorogo. Pembimbing (1)Sumini s.si.,M.Kes (II) Bibi Amikasari,S.ST.,M.Kes
Kata kunci: Pengetahuan, Remaja, SeksDini, danPenyuluhan
Di Indonesia, remajaremajaberumur 13-17 tahuntentanghubunganseksualmenunjukan 16% remajaremajasetujudenganhubunganseks, 43% menyatakantidaksetujudenganhubunganseks, dan 41% menyatakanboleh- bolehsajamelakukanhubunganseks.TujuanpenelitiiniadalahuntukMengetahuiperbedaanantararemajasebelumdansesudahdiberikanseksdinidikelas VII di SMPN 3 PulungKecamatanPulungKabupatenPonorogo.
Metodepenelitian yang digunakanadalah pre-experimental design.Populasisebanyak 64 remajakelas VII.Sampeldiambilsebanyak 64 remajakelas VII denganteknikRandom Sampling.Penelitiandilakukanpadatanggal 21-05-2014, denganmenilaipengetahuanmerekatentangseksdini, diberikanpenyuluhankemudiandinilaiulangpengetahuanmereka.Ujihipotesisdenganujistatistic t-test dengansignifikasi p<0,05.
Sebelumdilakukanpenyuluhan, responden yang berpengetahuanbaiktentangseksdini22 (34,4%), dan yang berpengetahuancukupsebanyak38 (59,4%)dansebanyak4 (6,3%) responden yang berpengetahuankurang. Sesudahdilakukanpenyuluhan, responden yang berpengetahuanbaiktentangseksdinisebanyak 36 (56,3%), responden yang berpengetahuancukupsebanyak 28 (43,8%)dan (0%) tidakadasatupun yang berpengetahuankurang.Keputusanuji statistic Ha diterimabila p<0,05. Hasiluji statistic nilaisignifikasi 0,00 , 0,05.Artinnya adaperbedaanantarapengetahuanremajasebelumdansesudahdiberikanseksdinidikelas VII di SMPN 3 PulungKecamatanPulungKabupaten Ponorogo.
|
Perbedaan antara Pengetahuan Remaja Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Seks Dini di Kelas VII SMP N 3 Pulung Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo
201101024 - EVA KUSUMA DEWI
|
INTISARI
Aminingtyas, Riska. 2011. Perbedaan Antara Perkembangan Balita Yang Diberi ASI Eksklusif Dengan Perkembangan Balita Yang Tidak Diberi ASI Eksklusif Di Desa Bajang Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Hariyanto, Mpd. (II) Sumini S.SiT, M.Kes.
Kata kunci: Perkembangan balita, ASI eksklusif
Pemberian ASI membantu bayi memulai kehidupannya dengan baik. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa perkembangan kemampuan otak pada bayi yang diberi ASI lebih baik daripada bayi lain. IQ (tingkat kecerdasan) bayi yang diberi ASI lebih tinggi 5 angka daripada bayi lainnya. Pemberian ASI eksklusif di Desa Bajang Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo hanya terdapat 12 (19,67%) balita dari jumlah balita 64 balita hal itu dikhawatirkan dapat mempengaruhi perkembangan balita.
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan komparatif. Pengumpulan data observasi secara langsung menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Populasi dari penelitian ini adalah pengasuh balita dan balita di Desa Bajang Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo sebanyak 64 pengasuh balita dan balita. Respondennya pengasuh balita dan balita di Desa Bajang Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo sebanyak 24 pengasuh balita dan balita. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dan simple random sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2011. Data dianalisis dengan menggunakan Mann-Whitney U Test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan balita adalah sebagian besar balita yang diberi ASI eksklusif dengan kategori perkembangan “sesuai†sebanyak 10 dan sebagian kecil balita yang tidak diberi ASI eksklusif kategori perkembangan “menyimpang†sebanyak 4 balita. Setelah dianalisis dengan menggunakan Mann-Whitney U Test menunjukkan bahwa nilai probability 0,009 yang berarti Ï < 0,05 dan menunjukkan ada perbedaan antara perkembangan balita yang diberi ASI eksklusif dengan perkembangan balita yang tidak diberi ASI eksklusif atau dengan kata lain Ha diterima.
Sarannya ialah diadakannya penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan perkembangan balita agar perkembangan menjadi optimal. Dianjurkannya ibu selalu mementingkan memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, karena mengingat betapa pentingnya ASI eksklusif terhadap perkembangan balita. Diharapakan peneliti lain meneliti faktor-faktor lain yang juga berperan dalam perkembangan balita. Petugas kesehatan harus senantiasa melakukan deteksi dini perkembangan secara rutin serta senantiasa memberikan penyuluhan mengenai pentingnya ASI eksklusif
|
Perbedaan Antara Perkembangan Balita yang di Beri ASI Eksklusif dengan Perkembangan Balita yang Tidak Diberi ASI Eksklusif di desa Bajang Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
200801028 - RISKA AMININGTYAS
|
|
Perbedaan Berat Badan Balita Gizi Buruk Usia >6 Bulan Sebelum dan Sesudah Pemberian Modisco di Wilayah Kerja Puskesmas Ponorogo Selatan Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201201014 - DEWI PURWATI
|
|
Perbedaan Berat Badan Bayi (0-6) Bulan yang Mendapat ASI Ekslusif dan yang tidak Mendapat ASI Eksklusif
200902027 - NURYANI
|
ABSTRAK
Christina,Ragil Saputri Lia, 2014. Perbedaan Berat Badan Dan Siklus Menstruasi Ibu Sebelum Dan Sesudah Menggunakan KB Suntik 3 Bulan di BPM Ny.M Desa Ploso Jenar Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I): Hariyanto M.Pd, (II): Bibi Amikasari S.ST,M.Kes
Kata Kunci: Berat Badan, Siklus Menstruasi
Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia dengan kelahiran 5.000.000 per tahun. Untuk dapat mengangkat derajat kehidupan bangsa telah dilaksanakan secara bersamaan pembangunan ekonomi dan keluarga berencana. Keluarga Berencana Nasional dilaksanakan di Indonesia lebih dari tiga dasawarsa. Menurut survai Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007 diantara cara KB modern suntikan merupakan alat kontrasepsi yang paling banyak dipakai para wanita yang pernah kawin maupun wanita berstatus kawin (masing-masing 30,00 dan 32,00%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan berat badan dan siklus menstruasi ibu sebelum dan sesudah menggunakan KB suntik 3 bulan di BPM Ny. M Desa Ploso Jenar Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah analitik dalam bentuk komparatif dengan menggunakan pendekatan“retrospectiveâ€. Cara menentukan sampel dalam penelitian ini dilakukan tehnik pengambilan sampel dengan Non Probabilitas Sampling secara Total Sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 60 orang. Data dikumpulkan pada lembar pengumpulan data yang diambil dari data rekam medik.
Hasil penelitian berat badan sebelum menggunakan KB suntik 3 bulan dari 60 responden didapatkan 1 atau 1,7% berat badan < 40 kg, 53 atau 88,3% berat badan 40-60 kg, 6 atau 10% berat badan > 60 kg. Sedangkan berat badan sesudah KB suntik 3 bulan dari 60 responden didapatkan 1 atau 1,7% berat badan < 40 kg, 48 atau 80% berat badan 40-60 kg, 11 atau 18,3% berat badan > 60 kg, dan untuk kategori berat badan sendiri sesudah menggunakan KB suntik 3 bulan dapat di simpulkan (1,7%) atau 1 orang berat badan turun, serta (35%) sebanyak 21 orang yang berat badannya tetap, dan (63,3%) atau 38 orang berat badan naik. Untuk siklus menstruasi ibu sebelum menggunakan KB suntik 3 bulan dari 60 responden didapatkan 60 atau 100% siklus menstruasi ibu teratur (28-35 hari), sedangkan siklus menstruasi sesudah menggunakan KB suntik 3 bulan didapatkan 37 atau 61,7% siklus menstruasi teratur (28-35 hari), dan 23 atau 38,3% siklus menstruasi tidak teratur (>35 hari).Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS for windows 16 dengan uji statistik T-test didapatkan nilai 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan berat badan dan siklus menstruasi ibu sebelum dan sesudah menggunakan KB suntik 3 bulan di BPM Ny M Desa Ploso Jenar Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo.
Diharapkan bidan dan petugas kesehatan lainnya lebih meningkatkan KIE(komunikasi informasi edukasi) pada ibu akseptor KB suntik 3 bulan.
|
Perbedaan Berat Badan dan Siklus Menstruasi Ibu Sebelum dan Sesudah Menggunakan KB Suntik 3 bulan di BPM Ny `M` Desa Ploso Jenar Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201101036 - LIA CHRISTINA RAGIL SAPUTRI
|
|
Perbedaan Berat Badan Sebelum dan Sesudah Menggunakan Alat Kontrasepsi KB Suntik di BPS Ny “S†di Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
200701022 - FATMA WIYANTI
|
|
Perbedaan Cara Perawatan Payudara pada Ibu Nifas Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penyuluhan di BPM Ny ``S`` Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
201201124 - YULIA WIDYANINGRUM
|
INTISARI
Sundari. 2012. Perbedaan Depresi Lansia Pria Dan Wanita Di Posyandu Lansia Desa Semanding Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Eliya Rohmah, S.Kp., M.Kes. (II) Dwi Nurjayanti, S.ST., M.Kes.
Kata Kunci : Depresi. Lansia.
Depresi adalah keadaan tertekan dan semangat menurun ditandai dengan kemurungan (patah semangat). Depresi sering terjadi pada usia lanjut usia. Lanjut usia adalah tahap akhir dari siklus manusia, merupakan bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh setiap individu. Depresi sering dialami pada usia lanjut usia. Berdasarkan studi pendahuluan di Posyandu lansia desa Semanding dari 62 lansia yang terdiri dari 41 lansia wanita dan 21 lansia pria didapatkan hampir setengahnya (37,98%) sebanyak 24 lansia yang terdiri 14 lansia wanita dan 10 lansia pria mengalami depresi, lansia ini berkisar pada usia antara 55 tahun sampai 65 tahun. Adapun tingkat depresi yang dialami oleh lanjut usia wanita ataupun pada pria cenderung memiliki perbedaan. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahu tentang perbedaan depresi lansia pria dan wanita.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan depresi lansia pria dan wanita di Posyandu lansia desa Semanding kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Jenis penelitian ini merupakan Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia pria dan wanita di posyandu lansia bakti pertiwi sebanyak 62 responden yang teridiri dari 41 lansia wanita dan 21 lansia pria. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 responden yang terdiri dari 18 lansia pria dan 18 lansia wanita. Sampling penelitian dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan pedoman wawancara. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistik t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sebanyak 8 responden pria (22%) dan sebagian besar sebanyak 6 responden wanita (17%) tidak mengalami depresi. Berdasarkan hasil uji statistik didiperoleh hasil t hitung > t tabel (2,457 > 2,101).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada perbedaan depresi lansia antara depresi pada pria dan wanita. Karena wanita cenderung lebih memiliki resiko depresi dibandingkan pria. Oleh karena itu diperlukan koping mekanisme dan peran (dukungan) keluarga dalam mengurangi tingkat depresi yang dirasakan oleh lansia.
|
Perbedaan Depresi pada Lansia antara Pria dan Wanita di Posyandu Lansia Bakti Pertiwi Desa Semanding Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
200902041 - SUNDARI
|
INTISARI
Sunarsih. 2012. Perbedaan Ibu Hamil yang Mengikuti Kelas Ibu dan yang Tidak Mengikuti Kelas Ibu Terhadap Proses Persalinan di desa Tapak dan Sukowidi Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan Tahun 2012.Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Khalimi Sany,S.K.M,M.Kes, (II) Sumini,S.SiT,M.Kes.
Kata kunci : Ibu hamil, Kelas Ibu, Proses Persalinan
Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia tahun 2003 adalah 307 per 100.000 Kelahiran hidup yang disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan, eklamsi dan komplikasi keguguran. Penyebab tersebut dapat dicegah melalui penyuluhan kesehatan ibu anak melalui Kelas Ibu Hamil.Di desa Tapak 86,20% ibu hamil telah ikut Kelas Ibu,sedang di desa Sukowidi baru 10,34%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ibu hamil yang mengikuti Kelas Ibu dengan yang tidak mengikuti Kelas Ibu terhadap Proses persalinan.Jenis penelitian ini merupakan penelitian case control.Populasi sejumlah 46 ibu bersalin. Sampel Kuantitatif diambil sebanyak 46 ibu bersalin.Waktu penelitian mulai 4 Desember 2010. Variabel independent adalah ibu hamil yang ikut kelas ibu dan yang tidak ikut kelas ibu, variabel dependen adalah proses kelahiran. Sebagai alat pengumpul data digunakan analisis data sekunder berupa partograf. Uji hipotesis dilakukan dengan uji Statistik perbedaan independent t test. Signifikansi ditentukan dengan nilai p < 0,05. Analisis data kuantitatif dengan menggunakan SPSS 16,0 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara proses persalinan ibu hamil yang mengikuti kelas ibu dengan ibu hamil yang tidak mengikuti Kelas Ibu,dengan nilai kemaknaan 0,002 (Sig.2 tailed = 0,002). Dari variabel ibu hamil yang mengikuti Kelas Ibu sejumlah 23 orang dan telah mengalami proses persalinan didapatkan 19 orang ( 82,6%) mengalami persalinan tanpa penyulit (tidak melewati garis waspada pada partograf).Sedangkan dari variabel ibu hamil yang tidak mengikuti kelas ibu sejumlah 23 orang dan telah mengalami proses persalinan didapatkan 9 orang (39,13%) mengalami persalinan tanpa penyulit (tidak melewati garis waspada pada partograf).Prosentase persalinan ada penyulit (melewati garis waspada pada partograf) untuk ibu hamil yang tidak mengikuti kelas ibu lebih tinggi yaitu 60,87% bila dibandingkan dengan prosentase persalinan ada penyulit dari ibu hamil yang mengikuti kelas ibu yang hanya 17,4%.
Disarankan untuk puskesmas membuat kebijakan untuk melaksanakan kelas ibu hamil di setiap desa dalam wilayah kerja yang pelaksanaannya bisa dilimpahkan kepada bidan desa.Mengingat pentingnya kelas ibu hamil,sebagai petugas kesehatan terutama bidan diharapkan aktif mensosialisasikan tentang kelas ibu hamil kepada masyarakat atau kepada ibu hamil yang datang periksa, diharapkan dari informasi ini mereka dengan sukarela mau mengikuti kelas ibu hamil.
|
Perbedaan Ibu Hamil yang Mengikuti Kelas Ibu Hamil dengan yang tidak Mengikuti Kelas Ibu Hamil terhadap Proses Kelahiran di Wilayah Kerja Puskesmas Panekan Kabupaten Magetan
200902112 - SUNARSIH
|
|
Perbedaan kadar Haemoglobin Wanita Usia Subur Sewaktu Menstruasi antara yang Mendapat Fe dan tidak mendapat Fe di SMPN I Saradan Kec. Saradan Kab. Madiun
200702008 - INDAH SUKMAYANI
|
INTISARI
Eriana, Nor. 2011. Perbedaan Kebiasaan Pemeliharaan Alat Reproduksi Di Pondok Pesantren “W†Ngabar Ponorogo dan Pondok Pesantren “D†Mayak Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (1): Eliya Rohmah, S.Kp., M.Kes (II) Dwi Nurjayanti, S.ST.M.Kes
Kata Kunci: Kebiasaan, Pemeliharaan Alat Reproduksi, Pondok Pesantren
Tinggal di daerah tropis yang panas membuat kita sering berkeringat. Keringat ini membuat tubuh lembab, terutama pada organ seksual dan reproduksi yang tertutup dan berlipat. Akibatnya bakteri mudah berkembang biak dan ekosistem di vagina terganggu sehingga menimbulkan bau tidak sedap serta infeksi. Kebiasaan menjaga kebersihan, termasuk organ-organ seksual atau reproduksi, merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan. Hasil dari survey pendahuluan tentang kebiasaan pemeliharaan organ reproduksi terhadap 10 santriwati pondok pesantren “W†Ngabar Ponorogo sebagian besar santriwati memiliki kebersihan cukup baik. Sedangkan dari 10 santriwati di pondok pesantren “D†Mayak Ponorogo sebagian besar santriwati memiliki kebersihan kurang baik.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan kebiasaan pemeliharaan alat reproduksi di pondok pesantren “W†Ngabar Ponorogo dan pondok pesantren “D†Mayak Ponorogo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian komparative study. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 santriwati dari Pondok Pesantren â€W†Ngabar dan 40 santriwati dari Pondok Pesantren â€D†Mayak. Metode pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan tehnik pengambilan sampel secara random sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel independent. Untuk menganalisa data dengan Tes Median menggunakan tes Chi Kuadrat dengan koreksi kontinuitas dari Yates. Penelitian dilakukan di pondok pesantren â€W†Ngabar dan di pondok pesantren â€D†Mayak.
Berdasarkan hasil penelitian, di pondok pesantren â€W†Ngabar 16 santriwati (40%) berkebiasaan baik, 21 santriwati (52,5%) berkebiasaan cukup, 3 santriwati (7,5%) berkebiasaan kurang. Sedangkan di pondok pesantren â€D†Mayak 2 santriwati (5%) berkebiasaan baik, 35 santriwati (87,5%) berkebiasaan cukup, 3 santriwati (7,5%) berkebiasaan kurang.Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa harga x2 hitung= 0,013. Sedangkan Chi Kuadrat tabel untuk dk = 1 dan α=5% (0,05) = 3,841. Dari hasil tersebut menyimpulkan harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari tabel (0,013<3,841). Sehingga Ha pada penelitian ini ditolak.
Sarannya diharapkan kepada Pondok Pesantren dapat memberikan pendidikan tentang kesehatan reproduksi wanita seperti pemeliharaan alat reproduksi. Bagi institusi pendidikan diharapkan dapat menambah buku-buku tentang pemeliharaan alat reproduksi. Bagi remaja diharapkan penelitian ini dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan remaja putri mengenai pentingnya pemeliharaan alat reproduksi.
|
Perbedaan Kebiasaan Pemeliharaan Alat Reproduksi di Pondok Pesantren “W†Ngabar Ponorogo dan Pondok Pesantren “N†Mayak Ponorogo
200801022 - NOR ERIANA
|
INTISARI
Candra Dewi, Dian Wahyu. 2011. Perbedaan Kecemasan Pada Ibu Primigravida Dan Multigravida pada kehamilan TM III Menghadapi Persalinan di BPS Ny â€S†di Desa Gandukepuh Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Hariyanto, M. Pd (II) Hj. Murniati, S. ST., M.Kes.
Kata Kunci : Kecemasan, Primigravida, Multigravida, Persalinan
Kecemasan atau anxietas adalah rasa khawatir, takut yang tidak jelas sebabnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu adalah proses persalinan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Perbedaan Kecemasan Pada Ibu Primigravida Dan Multigravida pada kehamilan TM III Menghadapi Persalinan.
Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif . Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil TM III di BPS Ny. “S†Desa Gandukepuh Sampung Ponorogo, jumlah sampel 24 ibu diambil dengan teknik Accidental Sampling dilaksanakan pada bulan Juni-Juli. Variabel yang diteliti adalah kecemasan primigravida menghadapi persalinan (independent) dan kecemasan multigravida menghadapi persalinan (independent). Metode pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner. Untuk menganalisa hubungan antara kedua variabel menggunakan uji statistik Independent Samples T-test.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa kecemasan primigravida dengan tingkat sedang (33.4%), berat (33.3%), ringan (33.3%) dan kecemasan multigravida sebagian besar responden (75%) mempunyai tingkat kecemasan ringan, dan (25%) mempunyai kecemasan sedang. sebagian besar responden 6 ibu (75%) mempunyai tingkat kecemasan ringan menghadapi persalinan, dan 2 ibu (25%) mempunyai kecemasan sedang. Berdasarkan uji statistik Independent Samples T-test didapatkan hasil Ï < 0.05 karena nilai Ï = 0.000 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada perbedaan kecemasan pada ibu primigravida dan multigravida pada kehamilan TM III menghadapi persalinan.Diharapkan hasil penelitian ini dapat dikembangkan lagi untuk menambah bahan kajian ilmiah.
|
Perbedaan Kecemasan Pada Ibu Hamil Primigravida dan Multigravida pada Kehamilan Trisemester III Menjelang Proses Persalinan di BPS NY “S†Desa Gandukepuh Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
200801004 - DIAN WAHYU CANDRA DEWI
|
INTISARI
Haryani, Lina. 2012. Perbedaan Lama Pelepasan Tali Pusat antara Perawatan Menggunakan Kasa Steril Kering dan Kasa Alkohol 70% di Poned Puskesmas Karangrejo Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Hariyanto, M.Pd., (II) Etika Desi Yogi, S.ST.
Kata kunci : pelepasan tali pusat, perawatan, kasa steril kering, kasa alkohol.
Menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO), kematian akibat tetanus di negara berkembang adalah 135 kali lebih tinggi dibandingkan negara maju. Sekitar 9,8% dari 184 ribu bayi lahir di Indonesia meninggal karena tetanus. Hasil observasi pendahuluan didapatkan 5 responden (50%) menggunakan alkohol 70% dan 5 responden (50%) menggunakan kasa kering steril, pada pelepasan tali pusat didapatkan 2 responden (40%) pelepasan 8 hari dan 3 responden (60%) pelepasan 10 hari menggunakan kasa alkohol 70% sedangkan yang menggunakan kasa steril kering didapatkan 3 responden (60%) yang pelepasan 5 hari dan 2 responden (40%) pelepasannya 4 hari.
Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan lama pelepasan tali pusat antara perawatan menggunakan kasa steril kering dan kasa alkohol 70% di Poned Puskesmas Karangrejo Kabupaten Magetan.
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini dilakukan secara analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua bayi baru lahir di Poned Puskesmas Karangrejo Kabupaten Magetan pada bulan Oktober-Desember 2011 yang berjumlah 30 orang dengan sampel sebanyak 30 orang, menggunakan tehnik accidental sampling. Pengumpulan data diperoleh dengan observasi.
Data dianalisis menggunakan Hasil uji statistik T Test menggunakan program SPSS for windows 16.0 pada taraf kesalahan 5% didapatkan hasil nilai ï¡ = 0,000 dan nilai ï¡ = 0,000, dimana ï¡ = 0,000 < 0,05, sehingga disimpulkan bahwa ada perbedaan pelepasan tali pusat antara yang diberi kasa kering steril dengan kasa alkohol 70% dimana dengan kasa steril kering tali pusat lebih cepat lepas / sembuh.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan dianjurkan tetap menggunakan perawatan tali pusat dengan kasa kering steril untuk perawatan tali pusat bayi baru lahir karena dengan hanya menutupi tali pusat dengan kasa steril kering, tali pusat lebih cepat kering, luka lebih cepat sembuh dan selain itu bahan habis pakai lebih efisien serta waktu perawatan akan lebih efektif.
|
Perbedaan Lama Pelepasan Tali Pusat antara Perawatan Menggunakan Kasa Steril Kering dan Kasa Alkohol 70 %
200902077 - LINA HARYANI
|
|
Perbedaan Lama Pelepasan Tali Pusat Berdasarkan Cara Perawatan Tali Pusat pada Bayi Baru Lahir di Klinik Mutiara Delima Desa Pangkal Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo
201401016 - EVA FEBRIANA
|
INTISARI
Tomi, Yuliati. 2010. Perbedaan Lama Pelepasan Tali Pusat Menggunakan ASI dan Menggunakan Teknik Kering Terbuka di Wilayah Puskesmas Wonoasri Kecamatan Wonoasri Kabupaten Madiun. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Hariyanto, M.Pd (II) Suprijati, S.ST
Kata kunci : Teknik perawatan tali pusat dengan ASI, Perawatan tali pusat dengan cara kering terbuka
Di Jawa Timur Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2006 35,52/1000 kelahiran hidup (KH) sedangkan di Madiun AKB pada tahun 2006 35,88/ 1000 KH. Penyebab kematian bayi ini karena kurang baiknya penanganan bayi baru lahir pada bayi yang lahir sehat, salah satunya adalah infeksi yang terjadi melalui tali pusat pada waktu pemotongan tali pusat dan pada waktu perawatan tali pusat. Survei pendahuluan di kecamatan Wonoasri kabupaten Madiun dalam perawatan tali pusat pada umumnya menggunakan alkohol 70% dan kasa kering tertutup, belum ada yang menggunakan ASI dalam perawatan tali pusat, dimana ASI mengandung anti bakteri yang sangat tinggi. Angka diatas dapat ditekan apabila ibu melakukan tehnik perawatan tali pusat dengan baik dan benar.
Penelitian ini dilaksanakan di beberapa desa di wilayah Puskesmas Wonoasri yang telah memenuhi karakteristik penelitian pada bulan November 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan lama pelepasan tali pusat perawatan menggunakan ASI dan menggunakan teknik kering terbuka. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik experimental dengan jenis pra experimental menggunakan static group comparison design. Sampel diambil sebanyak 24 bayi baru lahir umur kurang dari 28 hari. Sebagai alat pengambil data menggunakan lembar observasi untuk memantau proses pelepasan tali pusat dimulai dari jam pemotongan tali pusat sampai dengan lepasnya tali pusat pada masing-masing kelompok penelitian. Uji hipotesis dilakukan dengan uji t-Test dengan bantuan SPSS 17 for windows. Signifikansi ditentukan dengan nilai Ï < 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada perbedaan lama pelepasan tali pusat antara perawatan menggunakan ASI dan menggunakan teknik kering terbuka (Ï value 0,000).
Disarankan untuk memberikan perawatan tali pusat yang efektif dan aman, serta memberikan informasi kepada ibu untuk melakukan perawatan tali pusat dengan menggunakan ASI dan menggunakan teknik kering terbuka karena lebih murah dan praktis.
|
Perbedaan lama Pelepasan Tali Pusat Menggunakan ASI dan Menggunakan Teknik Kering Terbuka di Wilayah Puskesmas Wonoasri Kecamatan Wonoasri Kabupaten Madiun
200702050 - YULIATI TOMI
|
INTISARI
Estin, Noor. 2011. Perbedaan Penambahan Berat Badan Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Kb Suntik Depoprovera di BPS Ny â€N†Desa Kedung Banteng Kecamatan Pilang Kenceng Kabupaten Madiun
Pembimbing (I) : Khalimi Sany, S.KM.,M.Kes (II) : Nurlailis Saadah, S.Kp.,M.Kes
Kata Kunci : Sebelum dan Sesudah Menggunakan KB Suntik Depoprovera
Program KB merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas penduduk. Salah satu jenis kontrasepsi efektif yang menjadi pilihan kaum ibu adalah KB suntik, efek samping KB suntik depoprovera yaitu dengan adannya penambahan berat badan (Sarwono, 2002).
Tujuan dari penelitian ini mengetahui perbedaan penambahan berat badan sebelum dan sesudah menggunakan kb suntik depoprovera di Bps Ny â€N†Desa Kedung Banteng Kecamatan Pilang Kenceng Kabupaten Madiun.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian retrospectif dengan tujuan ini menganalisis perbedaan penambahan berat badan sebelum dan sesudah menggunakan KB suntik depoprovera. Tehnik sampling yang digunakan adalah dengan diambil secara probability sampling dengan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah berdasarkan kriteria populasi sejumlah 79 responden dengan menggunakan timbangan BB dan catatan buku kunjungan ulang akseptor KB suntik depoprovera yang dilakukan melalui observasi untuk mengukur dan menganalisa perbedaan berat badan sebelum dan sesudah menggunakan KB suntik depoprovera. di Bps Ny â€N†Desa Kedung Banteng Kecamatan Pilang Kenceng Kabupaten Madiun.
Berdasarkan hasil perhitungan bahwa rata-rata berat badan responden sebelum dan sesudah diberikan suntikan KB adalah .6984. Hasil uji-t didapatkan nilai t hitung = 8.630 dengan derajat kebebasan (df)=79. Nilai P pada tabel distribusi t, keputusan uji statistik : H1 diterima jika T hitung > dari T table. Hasil uji statistik diperoleh nilai T hitung 8.630 dan T tabel 2,000 Maka dapat disimpulkan bahwa 8.630 > 2,000 sehingga ada perbedaan penambahan berat badan sebelum dan sesudah menggunakan KB suntik depoprovera di BPS Ny â€N†Desa Kedung Banteng Kecamatan Pilang Kenceng Kabupaten Madiun
Berdasarkan hasil di atas maka diharapkan akseptor KB suntik depoprovera yang mengalami kenaikan berat badan mengetahui bahwa kenaikan berat badan merupakan efek dari penggunaan KB suntik depoprovera, namun bila kenaikan terlalu berlebihan diharapkan akseptor KB suntik depoprovera memilih alat kontrasepsi lain yaitu pada kenaikan berat badan 1-5kg dalam setahun pertama.
|
Perbedaan Penambahan Berat Badan Sebelum dan Sesudah KB Suntik Depoprovera di BPS Nyâ€N†Desa Kedungbanteng Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun
200802014 - NOOR ESTIN
|
Melita, 2016. Differences Knowledge Before and After IUD Acceptor Extension Guide about the IUD In the Village Pucangombo Tegalombo District of Pacitan. Scientific papers. Midwifery Academy Harapan Mulya Ponorogo. Supervisor: (1) Hj. Murniati, S.ST., M.Kes. (2) Endang Fitri Asari, S. Pd. I.
|
Perbedaan Pengetahuan Akseptor AKDR Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penyuluhan tentang Kontrasepsi AKDR di Desa Pucangombo Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan
201301037 - MELITA
|
INTISARI
Panjani, Bunga. 2014. Perbedaan Pengetahuan Cuci Tangan Sebelum Dan Sesudah Diberi Penyuluhan Pada Siswi Kelas Vii MTS Darul Huda Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo ; Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Hariyanto, M.Pd (II) : Etika Desi Yogi, S.ST., M.Si
Kata Kunci : Pengetahuan, Siswi, Cuci Tangan dan Penyuluhan
Berdasarkan data di MTS Darul Huda tahun 2013 di dapatkan banyak siswi yang tidak masuk karena sakit, dari 2 kelas dengan prosentase tinggi siswi yang tidak masuk karena sakit, 2 kelas tersebut berjumlah 62 siswi. Dari bulan Agustus sampai bulan November jumlah siswi yang tidak masuk karena sakit berjumlah 172 x ketidak hadiran. Bila di rata-ratakan jumlah kesakitan berjumlah 14 siswi / bulan, sedang dari wawancara 10 orang siswi kelas VII MTS Darul Huda, kebanyakan alasan mereka tidak masuk sekolah karena sakit diare dan ISPA, Sakit tersebut dimungkinkan karena faktor cuci tangan yang kurang tepat. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan cuci tangan sebelum dan sesudah diberi penyuluhan pada siswi kelas VII di MTS Darul Huda Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
Metode penelitian yang digunakan adalah pre- experimental design. Populasi sebanyak 461 siswi. Sampel diambil sebanyak 198 siswi dengan teknik sampling Propotionate Stratified Random Sampling. Penelitian dilakukan pada hari jum’at tanggal 28 Maret 2014, dengan menilai pengetahuan siswi mengenai cuci tangan, kemudian diberi penyuluhan mengenai cuci tangan dan dinilai kembali pengetahuan siswi mengenai cuci tangan. Uji hipotesis dengan uji statistik t-test dengan signifikasi P<0.05.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebelum dilakukan penyuluhan tentang cuci tangan, yang berpengetahuan baik berjumlah 31 (15.7%), responden yang berpengetahuan cukup berjumlah 65 (32.8%) dan responden yang berpengetahuan kurang berjumlah 102 (51.5%). sesudah dilakukan penyuluhan tentang cuci tangan, yang berpengetahuan baik berjumlah 194 (98%) dan responden yang berpengetahuan cukup berjumlah 4 (2.0%). Hasil uji statistik nilai signifikasi 0.00 < 0.05. artinya ada perbedaan pengetahuan siswi mengenai cuci tangan sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan tentang cuci tangan di MTS Darul Huda Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
Diharapkan dengan adanya perbedaan pengetahuan siswi dan rata - rata pengetahuan menjadi baik, maka peneliti menyarankan bagi siswi untuk menerapkan cuci tangan kedalam kehidupan sehari - hari.
|
Perbedaan Pengetahuan Cuci Tangan Sebelum dan Sesudah Diberi Penyuluhan pada Siswi Kelas VII MTs. Darul Huda Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201101007 - BUNGA PANJANI RUDIATMIBARATU
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Balita Sebelum dan Sesudah Diberi Penyuluhan tentang Tumbuh Kembang Balita di Posyandu Dukuh Nogo Desa Karang Waluh Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
201301023 - ENDANG SAFITRI
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Balita Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penyuluhan tentang Status Gizi Balita Umur 1-5 Tahun di Posyandu 1 Cokromenggalan Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201401009 - DELYA PUTRI INDAH CAHYANI
|
Susanti, Ani. 2016. Differences Knowledge of Toddlers Mothers Before and After Conseling About Clean and Healthy Lifestyle Behavior (PHBS) in Consuming Vegetables and Fruits in Posnyandu Watuagung Lor Village Sub District Dayakan Badegan Ponorogo. Scientific Writing. Midwifery Academy of Harapan Mulya Ponorogo. Advisior: (1) Hariyanto, M.Pd (2) Hj. Bibi Amikasari S.ST., M.Kes.
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Balita Sebelum dan Sesudah Penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Mengkonsumsi Sayur dan Buah di Posyandu Watuagung Lor Desa Dayakan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
201301004 - ANI SUSANTI
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Bayi Sebelum dan Sesudah dilakukan Penyuluhan tentang Imunisasi DPT di Posyandu I Desa Gelang Kulon Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
201401045 - WAQIDA QURNIASTUTI
|
INTISARI
Isnalia, Desi. 2014. Perbedaan Pengetahuan Ibu Bayi Umur 6 Bulan Sampai Anak Usia 60 Bulan Sebelum Dan Sesudah Di Beri Penyuluhan Tentang Cara Cuci Tangan Yang Benar Di Posyandu Dukuh Krajan 2 Desa Plalangan Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (1) Hj. Murniati, S. ST,.M .Kes. (2) Tri Handayani, S. Psi.
Kata kunci :Ibu Balita, Pengetahuan, Penyuluhan, Cara Cuci Tangan
Personal hygiene adalah upaya yang dilakukan individu dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya baik secara fisik maupun mental Berdasarkan data di Posyandu Dukuh krajan 2 tahun 2013, jumlah bayi umur 6 bulan sampai anak usia 60 bulan berjumlah 33 bayi dan anak, terdiri dari 21 perempuan dan 12 laki-laki, padatahun 2013 terdapat 15 bayi dan anak mengalami diare dan 13 balita mengalami batuk pilek. Dari wawancara yang di lakukan peneliti di posyandu dukuh krajan 2 Desa Plalangan dari 8 ibu bayi dan anak mengatakan anaknya setelah melakukan aktifitas anak tidak cuci tangan dan sering sakit seperti diare dan batuk pilek. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Perbedaan Pengetahuan Ibu Bayi Umur 6 bulan sampai anak usia 60 bulan Sebelum dan Sesudah di Beri Penyuluhan Tentang Cara Cuci Tangan yang Benar di Posyandu Dukuh Krajan 2 Desa Plalangan Kabupaten Ponorogo.
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka desain penelitian yang digunakan adalah pre experimental design dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest Postest.Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bayi umur 6 bulan sampai anak usia 60 bulan yang hadir saat posyandu yang berjumlah 33 ibu balita. Sampel yang diambil sebanyak 33 ibu bayi dan anak usia 60 bulan. Tehnik sampling yang digunakan adalah tehnik sampling accidental. Penelitian dilakukan pada tanggal 13 Juni 2014 dengan menilai pengetahuan mereka tentang Cara Cuci Tangan Yang Benar, pengolahan data menggunakan uji t-test dengan p<0,005.
Dari hasil penelitian pengetahuan Ibu balita sebelum mendapat penyuluhan tentang cara cuci tangan yang benar sebagian besar responden yaitu 21 orang (63,7%) berpengetahuan kurang, hampir setengah responden yaitu 11 orang (36,3%) berpengetahuan cukup, dan sebagian kecil responden yaitu sebanyak 1 orang (3%) mempunyai pengetahuan baik. Dari hasil penelitian pengetahuan ibu balita sesudah mendapat penyuluhan tentang cara cuci tangan yang benar hampir seluruhnya responden yaitu 28 Responden (84,8%) berpengetahuan baik, sebagian kecil responden yaitu 5 Responden (15,2%) berpengetahuan cukup, dan responden berpengetahuan kurang tidak ada (0%).Hasil uji statistik p = 0,000 sehingga p< α 0,005, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu bayi umur 6 bulan sampai anak usia 60 bulan sesudah di beri penyuluhan tentang cara cuci tangan yang benar mengalami peningkatan.
Diharapkan ibu selalu mengajarkan anaknya cuci tangan setiap selesai melakukan aktivitas. Diharapkan untuk menganalisis faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan ibu bayi dan anak tentang cara cuci tangan yang benar.
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Bayi umur 6 bulan sampai anak usia 60 bulan Sebelum dan Sesudah Diberi Penyuluhan tentang Cara Cuci Tangan yang Benar di posyandu Dusun Krajan II Desa Plalangan Kabupaten Ponorogo
201101010 - DESI ISNALIA
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Bayi Usia 1-12 Bulan tentang Makanan Pendamping ASI Sebelum dan Sesudah Diberi Penyuluhan di Posyandu Wijaya Kusuma 3 Kelurahan Kauman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201201081 - NUR ISLAM DEWITASARI
|
Karti, Purwari Wida, 2016. The difference between knowled ge before and after counseling on high risk pregnancy at district health centers district Sukorejo Sukorejo Ponorogo 2016. Scientific Paper. Midwifery Academy Harapan Mulya Ponorogo. Supervisor: (1) Hj. Murniati, S. ST., M. Kes. (2) Ethics Desi Yogi, S. ST., M. S i.
|
Perbedaan pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang kehamilan resiko tinggi
201301051 - PURWARI WIDA KARTI
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan tentang Preeklamsia di Polindes Singosaren Desa Singosaren Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
201201084 - PUTRI NUR INDAHSARI
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penyuluhan tentang Gizi Selama Kehamilan di Kelas Ibu Hamil Puskesmas Siman Kabupaten Ponorogo
201301034 - MARWATI
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penyuluhan Tentang Imunisasi TT di Desa Tegalombo Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201401018 - EVIKA MAYA ASRI
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penyuluhan tentang Tanda-tanda Bahaya Kehamilan di Polindes Selur Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo
201301035 - MAYA MEILISTA
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Persiapan Persalianan Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi di Desa Tamanarum Kecamatan Parang Kabupaten Magetan
201201086 - RATNA AMBAR NOVIANTARI
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Tambah Darah Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan di Polindes Singosaren Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
201201074 - NILA SUCI ERISANTIKA
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Sebelum dan Sesudah dilakukan Penyuluhan tentang Emesis Gravidarum di BPM Ny `E` Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
201401038 - TIA PITRIANA
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Sebelum dan Sesudah diberikan Penyuluhan tentang KB IUD Pasca Plasenta di BPM Ny. `E` Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
201401035 - SOLEKAH
|
INTISARI
Trikurniawati, Amilia, 2014, Perbedaan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penyuluhan Tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di BPS Wilayah Desa Bagi Kecamatan/Kabupaten Madiun. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Eliya Rohmah, S.Kp.M.Kes (II) : Sumini, S.SiT,.M.Kes
Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil Trimester III, Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di BPS Desa Bagi Kecamatan/Kabupaten Madiun terdapat 2 BPS didapatkan data ibu hamil pada bulan Februari 2013 78 orang diantaranya 42 orang trimester III, sedangkan jumlah persalinan selama 1 tahun yaitu di desa Bagi tahun 2012 sebanyak 85 persalinan, dengan jumlah persalinan rata-rata setiap bulan ± 3-4 orang, dari jumlah tersebut hanya 25 orang yang dilakukan IMD dengan berbagai faktor penyebab sehingga tidak dilakukan IMD antara lain dengan rujukan (resiko tinggi), ibu menolak dilakukan IMD dan bayi dengan masalah asfiksia dll. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengetahuan ibu hamil trimester III sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan Tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di BPS Wilayah Desa Bagi Kecamatan/Kabupaten Madiun.
Jenis penelitian ini adalah studi penelitian observasi analitik, rancangan penelitian yang digunakan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini semua ibu hamil trimester III di BPS wilayah Desa Bagi Kecamatan/Kabupaten Madiun, pada bulan November 2013 dengan jumlah rata-rata 43 orang setiap bulan, sampel penelitian berjumlah 43 orang, teknik sampling yang digunakan total sampling, pengumpulan data dilakukan baik pada pengetahuan sebelum dan sesudah dengan menggunakan lembar kuesioner, teknik pengumpulan data dengan membagikan kuesioner pada ibu hamil trimester III sebelum penyuluhan dan kemudian memberikan kuesioner yang sama pada sesudah penyuluhan dilakukan, uji statistic yang digunakan adalah T-Test.
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan hampir setengahnya 19 responden (44,1%) berpengetahuan kurang sebelum dilakukan penyuluhan dan hampir setangahnya 21 responden (48,8%) berpengetahuan baik sesudah dilakukan penyuluhan, sedangkan dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 11,5 for Windows dengan uji statistik T- test dengan menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS menunjukkan bahwa ada perbedaan pengetahuan ibu hamil trimester III sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan Tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di BPS Wilayah Desa Bagi Kecamatan/Kabupaten Madiun, dengan tingkat signifikan 0.000 < α 0,05.
Peneliti mengharapkan untuk lebih meningkatkan pengetahuan serta wawasan tentang pelaksanaan IMD sehingga turut berpartisipasi dalam meningkatkan cakupan ASI eksklusif, sehingga terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok Masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan Sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penyuluhan tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di BPS Wilayah Desa Bagi Kec/Kab. Madiun
201001001 - AMILIA TRI KURNIAWATI
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Nifas Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penyuluhan tentang Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Pasca Plasenta Lahir di RSU Muhamadiyah Kabupaten Ponorogo
201301010 - BETTY ANDRIANI
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Gizi pada Masa Nifas Sebelum dan Sesudah Diberi Penyuluhan di RSU Muhammadiyah Ponorogo
201201096 - RIZQI ANGGUN DIAH PRIANTI
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Bayi Usia 0-3 Hari Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan di RSU Muhammadiyah Ponorogo
201201094 - RIZA ANGGRAINI
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Genetalia Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Penyuluhan di BPM Ny. ``W`` Desa Bringin Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
201201054 - ISTI ROKHAYAH
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Tali Pusat Menggunakan Kasa Steril Kering dan Bersih Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penyuluhan di RSU Muhammadiyah Ponorogo
201301030 - LAILANA DEVIANI
|
Ernawati. 2016. Difference Knowledge of Women (Spouses of Fertile Age) Before and After Counseling about IVA Test (Inpection of Visual Acetic Acid) In Jatisari Village Sub District Geger District of Madiun. Supervisor (I) Eliya Rohmah, S.Kp., M.Kes. (II) Sumini, S.SiT., M.Kes.
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Pasangan Usia Subur Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan tentang Pemeriksaan IVA Test (Inpeksi Visual Asam Asetat) di Desa Jatisari Kecamatan Geger Kabupaten Madiun
201301024 - ERNAWATI
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Sebelum dan Sesudah di Berikan Penyuluhan tentang Gizi Balita di Desa Sambilawang Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo
200902043 - SUPIANA
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penyuluhan tentang Toilet Training pada Toodler (18-36 Bulan) di Posnyandu Flamboyan Desa Slahung Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
201201024 - EKA RISTA ANGGRAENI
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Sebelum dan Sesudah Mendapat Penyuluhan tentang Pap Smear di Desa Oenenu Puskesmas Nimasi Kecamatan Bikomi Tengah Kabupaten Timor Tengah Utara
201202018 - JULITA ROMANA SELFIANA NAICOVI
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu tentang Alat Kontrasepsi Implant Sebelum dan Sesudah Diberi Penyuluhan di Kelurahan Kauman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201201022 - DINA WAHYU MUKARROMAH
|
INTISARI
Suryani, Endang Dwi. 2014. Perbedaan Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Sebelum Dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Tentang ASI Eksklusif Di Desa Kalimalang Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (1) Sumini,S.SiT, M.Kes (II) Bibi Amikasari, S.ST,M.Kes.
Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu, ASI Eksklusif, Penyuluhan.
ASI merupakan makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi, yang bersifat alamiah. Di Desa Kalimalang masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI secara Ekslusif pada anaknya. Pencapaian pemberian ASI Eksklusif hanya 40% dan target pemberian ASI Eksklusif 80%. Penyuluhan merupakan suatu usaha untuk mengubah perilaku seseorang melalui proses komunikasi, salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu adalah penyuluhan tentang ASI Eksklusif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang ASI Eksklusif di Desa Kalimalang Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
Penelitian ini menggunakan penelitian pre- experimental dengan one group pretest posttest.Jumlah Populasi dalam penelitian ini adalah 97 ibu balita yang datang diposyandu di Desa Kalimalang Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo, jumlah sampel 60 ibu balita. Teknik pengambilan sampel yaitu accidental dilaksanakan pada bulan juni 2014. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang ASI Eksklusif. Metode pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner. Untuk menganalisa hubungan antara kedua variabel menggunakan uji statistik T-TEST.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa hampir seluruh dari ibu sebelum penyuluhan berpengetahuan kurang tentang ASI Eksklusif berjumlah 47 (78,3%) dan hampir seluruh ibu berpengetahuan baik tentang ASI Eksklusif sesudah diberikan penyuluhan bejumlah 50 (83,3%). Berdasarkan uji statistik T-TEST didapatkan hasil p= 0.000 dengan signifikasi 5%, sehingga 0.000 < 0.05 H0 diterima artinya ada perbedaan pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang ASI Eksklusif.
Sarannya ialah diharapkan ibu rutin untuk datang ke Posyandu supaya mendapatkan penyuluhan agar pengetahuan ibu baik dan nantinya akan mempengaruhi perilaku ibu dalam memberikan ASI secara Eksklusif.
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan tentang ASI Eksklusif di Desa Kalimalang Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201101020 - ENDANG DWI SURYANI
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu tentang Kontrasepsi AKDR Sebelum dan Sesudah Diberi Penyuluhan Kontrasepsi AKDR di Desa Serag Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo
201201029 - ERLINDA RAHMA RUSDIANA
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu tentang Pijat Bayi Sebelum dan Sesudah di Lakukan Penyuluhan di Posyandu Bendo dan Krajan di Desa Pandak Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
201301013 - DEWI EKA LESTARI
|
|
Perbedaan Pengetahuan Ibu Usia > 45 Tahun Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penyuluhan Tentang Gizi Menopause di Dusun Putuk Desa Pijeran Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo
201401008 - DELLI SEPTI RAHAYU
|
|
Perbedaan Pengetahuan Lansia (Lanjut Usia) Sebelum dan Sesudah Diberi Penyuluhan tentang Gizi pada Masa Lansia di Ponyandu Desa Purworejo Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
201201066 - MARIYAM
|
|
Perbedaan Pengetahuan Pasangan Usia Subur Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan tentang Keluarga Berencana Vasektomi di RT IV RW II Kelurahan Cokromenggalan Kabupaten Ponorogo
201401003 - ARINA PURWANINGTIAS
|
INTISARI
Swasti, R. D. 2014. Perbedaan pengetahuan pekerja seks komersial (PSK) sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan tentang HIV/AIDS di Lokalisasi Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah; Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Hariyanto, M.Pd. (II) : Etika Desi Yogi, S.ST.,M.Si
Kata Kunci : Pengetahuan, Pekerja seks komersial, Pendidikan kesehatan, dan HIV/AIDS
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Lokalisasi Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo pada tanggal 30 January 2014 didapatkan data penderita HIV/AIDS pada tahun 2013 berkisar 14 penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan pekerja seks komersial (PSK) sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan tentang HIV/AIDS di Lokalisasi Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
Metode penelitian yang digunakan adalah pre-experimental design. Populasi sebanyak 191 pekerja seks komersial. Sampel diambil sebanyak 98 pekerja seks komersial dengan accidental sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 08 Mei 2014, dengan menilai pengetahuan mereka tentang HIV/AIDS, diberikan penyuluhan kemudian dinilai ulang pengetahuan mereka. Uji hipotesis dengan uji statistik T-test dengan signifikansi p < 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebelum dilakukan penyuluhan, hampir seluruhnya berpengetahuan baik tentang HIV/AIDS sebanyak 88 responden (89,8%) dan sesudah dilakukan penyuluhan, hampir seluruhnya berpengetahuan baik tentang HIV/AIDS sebanyak 96 responden (98,0%). Uji statistik T-test dengan taraf signifikansi 0,05 yaitu p = 0,00 sehingga p < 0,05, maka Ha diterima sehingga ada perbedaan pengetahuan pekerja seks komersial sebelum dan sesudah mendapat penyuluhan tentang HIV/AIDS di Lokalisasi Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
Diharapkan hasil dari penelitian dapat dijadikan masukan bagi Lokalisasi untuk mendukung pekerja seks komersial (PSK) dalam menerapkan penyuluhan yang diberikan berkaitan dengan pemakaian kondom saat melakukan hubungan seksual untuk mencegah bertambahnya penderita HIV/AIDS.
|
Perbedaan Pengetahuan Pekerja Seks Komersial (PSK) Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penyuluhan tentang HIV/AIDS di Lokalisasi Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201101014 - DITA SWASTI RAHAYU
|
|
Perbedaan Pengetahuan Remaja Kelas X Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan tentang Gizi Remaja di SMA Negeri 1 Balong Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
201201052 - IRAYANTI KELANA PUTRI
|
INTISARI
Lusiani, Henti. 2012. Perbedaan pengetahuan remaja putri kelas I dan II tentang menstruasi sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan tentang menstruasi di SMPN 1 Jenangan Kecamatan Jenangan kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah; Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Hariyanto, M.Pd. (II) : Ika Mustika S.ST
Kata Kunci : Pengetahuan, Remaja putri, Menstruasi, dan penyuluhan
Di Indonesia, remaja yang mengalami masalah dalam menstruasi diperkirakan sebesar 20%, gangguan menstruasi tersebut dibarengi dengan nyeri di perut, mulas, muntah-muntah, sakit kepala, hingga berakhir dengan pingsan, emosi menjadi tidak terkontrol dan badan menjadi lesu. Berdasarkan hasil studi pendahuluan 50 (7,46%) siswa pengetahuannya baik, ada 63 (9,40%) si162 yang pengetahuannya cukup dan 80 (11,9%) pengetahuannya kurang dari 162 yang mengalami menstruasi.Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui perbedaan remaja putri kelas I dan II tentang menstruasi sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan tentang menstruasi di SMPN 1 Jenangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.
Metode penelitian yang digunakan adalah pre- experimental design. Populasi sebanyak 162 remaja putri. Sampel diambil sebanyak 162 remaja putri dengan teknik sampling jenuh. Penelitian di lakukan pada bulan 20 Juni-20 Juli 2012, dengan menilai pengetahuan mereka tentang menstrusi, diberikan penyuluhan kemudian dinilai ulang pengetahuan mereka. Uji hipotesis dengan uji statistik t-test dengan signifikasi P<0,05.
Sebelum dilakukan penyuluhan, responden yang berpengetahuan baik tentang menstruasi hanya 13 responden (8,0%), berpengetahuan Cukup sebanyak 77 (47,5%) dan sebanyak 72 (44,4%) responden berpengetahuan kurang. Sesudah dilakukan penyuluhan, responden yang berpengetahuan baik tentang menstruasi sebanyak 68 responden (42,0%), responden yang berpengetahuan Cukup sebanyak 71 (43,8%) dan hanya 23 (14,2%) responden berpengetahuan kurang. Keputusan uji statistik Ha diterima bila P<0,05. Hasil uji statistik nilai signifikasi 0,00 < 0,05. Artinya ada Perbedaan pengetahuan remaja putri kelas I dan II tentang menstruasi sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan tentang menstruasi di SMPN 1 Jenangan Kecamatan Jenangan kabupaten Ponorogo.
Dengan adanya perbedaan pengetahuan remaja putri sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan maka peneliti menyarankan bagi remaja putri yang tidak memahami atau kurang memahami tentang menstruasi sebaiknya segera bertanya kepada orang yang lebih dewasa yang dianggap memahami tentang hal menstruasi.
|
Perbedaan Pengetahuan Remaja Putri Kelas I dan II tentang Menstruasi Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Penyuluhan tentang Menstruasi di SMPN 1 Jenangan Kabupaten Ponorogo
200901019 - HENTI LUSIANI
|
|
Perbedaan pengetahuan remaja putri kelas VII B dan C sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan tentang gizi remaja di MTsN Ngunut Babadan Ponorogo
201301020 - ELA ISTIQOMAH
|
INTISARI
Khasanah, Irafatul. 2013. Perbedaan pengetahuan remaja putri kelas X sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja di MAN 1 Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah; Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Eliya Rohmah, S.Kp., M.Kes. (II) : Dwi Nurjayanti, S.ST., M.Kes.
Kata Kunci : Pengetahuan, Remaja Putri, Kesehatan Reproduksi Remaja, dan Penyuluhan.
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi, dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Sistem reproduksi sendiri sangat berpengaruh pada keadaan reproduksi remaja selanjutnya. Masalah di MAN 1 Ponorogo, terdapat satu siswi yang hamil diluar nikah pada tahun yang sama. Berdasarkan studi pendahuluan pada para siswi MAN 1 Ponorogo pada bulan Oktober 2012 dari 10 responden siswi di Madrasah Aliah Negri (MAN) 1 Ponorogo, 7 diantaranya menyatakan bahwa tidak pernah mendapatkan materi tentang Kesehatan Reproduksi Remaja
Metode penelitian yang digunakan adalah pre- experimental design. Populasi sebanyak 50 remaja putri. Sampel yang diambil sebanyak 50 remaja putri dengan teknik sampling jenuh. Penelitian di lakukan pada tanggal 15 Mei - 31 Mei 2013, dengan menilai pengetahuan mereka tentang Kesehatan Reproduksi Remaja, pengolahan data mengunakan t-test dengan Ï≤0,05.
Dari hasil penelitian didapatkan pengetahuan sebelum dilakukan penyuluhan didapatkan hasil sebagian besar 29 responden (58%) berpengetahuan kurang. Sesudah dilakukan penyuluhan didapatkan hampir setengahnya 22 responden (44%) berpengetahuan cukup. Berdasarkan uji statistik uji-t berpasangan pada taraf signifikan α 0,05 didapatkan nilai Ï=0,000 yang artinya 0,000 Ë‚ 0,05 maka Ha diterima, sehingga ada perbedaan pengetahuan remaja putri kelas X sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja di MAN 1 Ponorogo.
Dengan adanya hal tersebut, diharapkan bagi lembaga pendidikan dan instansi terkait untuk memberi pendidikan kepada remaja tentang kesehatan reproduksi remaja agar tidak terjadi dampak yang bisa menyebabkan gangguan pada sistem reproduksi dan terjadi masalah yang sama.
|
Perbedaan Pengetahuan Remaja Putri Kelas X Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja di MAN 1 Ponorogo
201001018 - IRAFATUL KHASANAH
|
|
Perbedaan Pengetahuan Remaja Putri Kelas XI Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penyuluhan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di SMA N 1 Pulung Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo
201401011 - DINDA OKI SASMITA
|
|
Perbedaan Pengetahuan Remaja Putri tentang Perawatan Genetalia Saat Menstruasi Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Penyuluhan di MTs Ponpes Darul Fikri Kauman Ponorogo
201201070 - MUJIATI
|
|
Perbedaan Pengetahuan Remaja tentang Seks Bebas (Free Seks) Sebelum dan Sesudah Diberi Penyuluhan pada Kelas XI di SMAN 2 Ngadirojo Kabupaten Pacitan Tahun 2014
201201018 - DIAN FAJAR YUNIARISKA
|
INTISARI
Fitriana Ulfa, Rindang. 2014. Perbedaan Pengetahuan Sebelum Dan Sesudah diberi Penyuluhan Tentang Dysmenorhea (Nyeri Haid) Pada Remaja Putri Kelas VII SMP Ma’arif 1 Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (1) : Hj. Murniati S.ST M.Kes. (II): Endang Fitri Asari S.Pd.I
Kata Kunci : Pengetahuan, Dysmenorhea.
Dysmenorhea (nyeri haid) kondisi yang sering dialami remaja saat menstruasi. Studi pendahuluan dilakukan wawancara pada 8 siswi didapatkan 3 orang dapat menjelaskan pengertian dysmenorhea (Nyeri Haid), sedangkan 5 siswi tidak mampu menjelaskan pengertian dysmenorhea (nyeri haid). Hal ini menunjukan kuragnya pengetahuan siswi. Penelitian bertujuan mengetahui perbedaan pengetahuan remaja putri sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan tentang dysmenorhea (nyeri haid).
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka rancangan penelitian digunakan Pre Eksperimental design menggunakan metode penelitian one group pretest postest. Populasi penelitian ini seluruh siswi kelas VII SMP Ma’arif 1 ponorogo 41 responden dan sempel 41 siswi (total sampling). Variabel yang digunakan 2variabel independent yaitu perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberi penyuluhan tentang dysmenorhea (Nyeri Haid). Metode pengumpulan data mengggunakan kuisioner kemudian diolah dengan Editing, Coding, Scoring, Tabulating dan dianalisa dengan uji t-test.
Hasil penelitian didapatkan pengetahuan responden sebelum penyuluhan yang berpengetahuan baik 15 (36,6%), responden yang berpengetahuan cukup 22 (53,6%), dan 4 (9,8%) responden berpengetahuan kurang, sedangkan sesudah dilakukan penyuluhan responden berpengetahuan baik 36 (87,8%), responden berpengetahuan cukup 5 (12,2%), dan responden berpengetahuan kurang tidak ada (0%). Dari hasil perhitungan uji statistik T-Test dengan taraf signifikan 0,05 yaitu Ï < É‘ 0,05, maka Ha diterima sehingga terdapat peningkatan antara pengetahuan remaja putri sebelum mendapat penyuluhan dan sesudah mendapat penyuluhan tentang dysmenorhea (Nyeri Haid).
Remaja putri diharapkan lebih memperbanyak pengetahuan dan referensi tentang dysmenorhea (Nyeri Haid). Untuk itu diharapkan pihak sekolah memberi pelajaran atau penyuluhan tentang dysmenorhea (Nyeri Haid) pada remaja putri sebagai tambahan.
|
Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Diberi Penyuluhan tentang Dysmenorhea (Nyeri Haid) pada Remaja Putri Kelas VII di SMP Ma`arif I Ponorogo
201101051 - RINDANG FITRIANA ULFA
|
|
Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penyuluhan tentang Kanker Payudara pada WUS di Dusun Krajan Kelurahan Setono Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
201301045 - NINDY ROSSALIA
|
|
Perbedaan Pengetahuan Siswi Kelas XI Sebelum dan Sesudah Diberi Penyuluhan tentang Cara Merawat dan Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi Eksternal Wanita di Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo
201201085 - QURATUL A`YUN
|
|
Perbedaan Pengetahuan tentang Bahaya Merokok Sebelum dan Sesudah Diberi Penyuluhan pada Siswa-siswi Kelas VIII di SMP Muhammadiyah 1 Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201201083 - OKTAVIA NORAENI
|
|
Perbedaan Pengetahuan tentang KB Suntik Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Penyuluhan di Kelurahan Kauman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201201033 - EVA WAHYUNINGTYAS
|
|
Perbedaan Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Sebelum dan Sesudah Diberi Penyuluhan tentang Fluor Albus (Keputihan) di Dusun Bandarangin Desa Ngumbul Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan
201401044 - WAHYUNINGSIH
|
|
Perbedaan Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Kanker Serviks Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penyuluhan tentang Kanker Serviks di Dusun Tumpangrejo Desa Nglayang Kecamatan Jenangan Kab. Ponorogo
201201058 - KRISTIN OKTAVIA SINTIA PUTRI
|
|
Perbedaan Perawatan Gigi dan Kesehatan Gigi Sebelum dan Sesudah Penyuluhan pada Siswi Kelas 3 dan 4 di SDN Sugih Waras 06 Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun
201201102 - SISKA ALDILA PUTRI
|
INTISARI
Ayu, S, Sinta. 2010. Perbedaan Perkembangan Balita (3-4) tahun Yang Mengikuti PAUD dan Balita (3-4) tahun Yang Tidak Mengikuti PAUD Di Desa Jenangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.
Pembimbing (I) : Hariyanto, M.Pd (II) : Hj. Murniati, S.ST
Kata Kunci : Perkembangan, aspek perkembangan balita, Pendidikan anak usia dini
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Perkembangan balita mencakup 4 aspek yaitu kepribadian/tingkah laku sosial, gerak motorik halus, gerak motorik kasar, dan bahasa dimana perkembangan tersebut mencapai puncaknya pada usia 0-6 tahun yang disebut sebagai periode keemasan oleh karena itu pendidikan sangat penting diberikan pada usia sedini mungkin.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan perkembangan balita yang mengikuti PAUD dengan balita yang tidak mengikuti PAUD Di TK ABA Desa Jenangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Metode penelitian ini adalah analitik komparatif. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2010 di Taman Kanak-Kanak Bustanul Athfal Desa Jenangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo, Populasi 50 orang, besar sampel dibagi menjadi dua yaitu 14 ibu balita yang mengikuti PAUD dan 14 ibu balita yang tidak mengikuti PAUD. Teknik Sampling Non probability sampling dengan Random Sampling. Uji statistik yang digunakan adalah Mann-whitney test untuk dua sampel bebas yang non parametrik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan perkembangan balita yang mengikuti PAUD dengan balita yang tidak mengikuti PAUD di TK ABA Desa Jenangan dilihat dari hasil pengolahan data kuesioner yang telah diisi ibu balita dengan nilai probabiitas>0.05, hal ini disebabkan karena kurangnya skill tenaga pengajar karena memang tenaga pengajarnya bukan berasal dari pendidikan PAUD sehingga kurikulum yang diajarkan juga tidak sesuai dengan kurikulum PAUD. Saran yang dapat penulis berikan adalah Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia di masa mendatang diperlukan upaya ekstra dari Pemerintah maupun masyarakat itu sendiri, Bagi peneliti lain untuk meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan anak usia dini.
|
Perbedaan Perkembangan Balita (Usia 3- 4 Tahun) yang Mengikuti PAUD dan Balita (Usia 3- 4 Tahun) yang tidak Mengikuti PAUD di TK ABA Desa Jenangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
200701046 - SINTA AYU SETYAWAN
|
INTISARI
Fadlilah, Umi. 2014. Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 7-12 bulan antara yang diberi ASI Eksklusif dan yang tidak diberi ASI Eksklusif di Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah; Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (1): Hj. Murniati, S.ST.,M.Kes. (II): Sinta Ayu Setiawan, S.ST.
Kata kunci: Pertumbuhan, Perkembangan, Bayi, ASI Eksklusif
Cakupan ASI Eksklusif di Indonesia tahun 2012 sebesar 48,6%, Jawa Timur 58,20%, Ponorogo (69,59%), sedangkan di Kecamatan Jenangan (70,33%). Berdasarkan studi pendahuluan sementara dengan wawancara yang telah dilakukan, dari 8 responden yaitu 1 responden ibu yang memberikan ASI Eksklusif dan 7 responden ibu yang tidak memberikan ASI secara Eksklusif pada bayinya saat usia 0-6 bulan. Selain itu terdapat 2 bayi yang mengalami obesitas, 5 bayi gizi kurang dan 2 bayi mengalami keterlambat untuk berbicara, 2 bayi lagi mengalami keterlambatan berjalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi usia 7-12 bulan antara yang diberi ASI Eksklusif dan yang tidak diberi ASI Eksklusif.
Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimen. Populasinya sebanyak 30 bayi usia 7-12 bulan. Sampel diambil menggunakan total sampling yang berjumlah 30 bayi usia 7-12 bulan. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 – 7 Mei 2014. Uji statistik yang digunakan adalah Wilcoxon Match Pairs Test dengan probabilitas α 0,05.
Perdasarkan hasil penelitian didapatkan pertumbuhan (BB) yang hampir seluruhnya bayi usia 7-12 bulan yang diberi ASI Eksklusif yaitu 12 (80%) mempunyai status gizi baik, sebagian kecil 3 (20%) gizi kurang. sedangkan yang tidak diberi ASI Eksklusif hanya sebagian besar 8 (53,3%) status gizi baik, hampir setengahnya 7 (46,7%) gizi kurang. Untuk tinggi badan bayi yang diberi ASI Eksklusif sebagian besar 11 (73,3%) pendek, sebagian kecilnya 3 (20%) normal, sebagian kecilnya lagi 1 (6,7%) sangat pendek. Sedangkan yang tidak diberi ASI Eksklusif mempunyai tinggi badan sebagian besar 8 (53,3%) pendek, hampir setengahnya 6 (40%) normal, dan sebagian kecil 1 (6,7%) sangat pendek.
Perkembangan bayi yang diberi ASI Eksklusif seluruhnya 11 (100%) sesuai, dan yang tidak diberi ASI Eksklusif sebagian besar 10 (52,63%) sesuai, dan hampir setengahnya 9 (47,4%) meragukan. Hasil uji statistik pertumbuhan (BB) 0,000 < 0,05, untuk TB 0,27 < 0,05, dan perkembangannya 0,000 < 0,05. Artinya ada perbedaan pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 7-12 bulan antara yang diberi ASI Eksklusif dan yang tidak diberi ASI Eksklusif di Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.
Dengan adanya perbedaan pertumbuhan dan perkembangan bayi tersebut, diharapkan para ibu lebih memperhatikan kebutuhan gizi bayi terutama pemberian ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang bayi.
|
Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan pada Bayi Usia 7-12 Bulan antara yang Diberi ASI Ekslusif dan yang Tidak Diberi ASI Ekslusif di Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
201101064 - UMI FADLILAH
|
INTI SARI
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan yang dapat bersifat sementara ataupun bersifat permanen.Masalah yang sering ditemukan pada akseptor kontrasepsi suntik adalah perubahan berat badan,sehingga didapatkan judul “Perbedaan Perubahan Berat Badan pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan antara DMPA 1cc dan 3 cc di wilayah Puskesmas Takeran Kabupaten Magetanâ€.Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan perubahan berat badan pada akseptor KB 3 bulan antara DMPA 1 cc dan DMPA 3 cc.
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang berdesain Cross Sectional yang berbentuk Komparatif. Penelitian ini dilaksanakn di wilayah Puskesmas Takeran Magetan.Populasi dalam penelitian ini adalah akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan yang berkunjung pada tanggal 1 Januari 2012 s.d 31 Januari 2012 di wilayah Puskesmas Takeran Magetan dengan tehnik pengambilan sampel Non Probability Sampling yaitu secara Total Sampling dengan besar sampel sebesar 35 responden yang menggunakan alat bantu timbangan dan rekam medik. Variabel Independen adalah perubahan berat badan dan Variabel Dependen adalah pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA 1 cc dan DMPA 3 cc.Analisa data yang digunakan adalah Independent Samples Test.
Berdasarkan analisa cross tabilation dapat dijelaskan bahwa dari 19 responden yang memakai kontrasepsi suntik DMPA 1 cc ada 6 orang ( 31,6% ) dan dari 16 responden yang memakai kontrasepsi suntik DMPA 3 cc yang berat badannya naik 11 orang ( 68,7% ). Berdasarkan Independent Samples Test diperoleh dari penghitungan dengan komputer untuk hipotesis Hâ‚’ : μı = μ2 terhadap Hı : μı ≠μ2 yang memberikan nilai t = -1.356 dengan derajat kebebasan = 32.954 dan Ï- value ( 2- tailed ) = -184.Karena Ï â€“ value = 0,190 lebih besar dari α = 0,05 maka Hâ‚’ : μı = μ2 diterima.Sehingga dapat disimpulkan bahwa purata ( mean ) kenaikan berat badan pada KB suntik 3 bulan antara DMPA 1 cc dan DMPA 3 cc sama.
Simpulannya sebagian besar akseptor suntik DMPA 1 cc mengalami kenaikan berat badan yang sama dibanding akseptor suntik DMPA 3 cc, sehingga perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya efek samping yang berlebihan pada akseptor kontrasepsi suntik.Sarannya adalah dengan memberikan konseling berupa keuntungan, kerugian, cara kerja serta dampak dari efek samping kontrasepsi suntik.
|
Perbedaan Perubahan Berat Badan pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan antara Pemakaian Kontrasepsi DPMA 1 cc dengan DPMA 3 cc di Puskesmas Takeran Kec. Takeran Kab. Magetan
200902114 - SUPRIYANI
|
|
Perbedaan Pola Asuhan Ibu dengan Pola Asuhan Pengganti Ibu terhadap Perkembangan Bahasa Anak Usia 1 – 5 Tahun di TK Aisyiah Bustanul Athfal 15 Purwosari Kecamatan Wonoasri Kabupaten Madiun
200702025 - SUNARSIH
|
|
Perbedaan Sikap Ibu Pasangan Usia Subur (PUS) Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan tentang Kanker Serviks di Desa Bekare Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo
201401041 - TUTUT EKA TRISNIAWATI
|
|
Perbedaan Sikap Remaja Putri Dalam Mengatasi Dysminorhea Sebelum dan Sesudah Diberi Penyuluhan pada Kelas VIII di SMPN 1 Saradan Kabupaten Madiun
201201015 - DHAVINDA MANINGGAR PUTRI
|
|
Perbedaan siklus mentruasi antara akseptor KB suntik 1 bulan dan akseptor KB suntik 3 bulan di BPM Ny `S` Desa Kluwih Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan
201401005 - ASTRILINDA CAHYA THONI PUTRI
|
INTISARI
Verra Chandra, Azza 2012. Perbedaan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan yang diberi Asi Eksklusif dan Asi Non Eksklusif Di Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I): Khalimi Sanny, S.KM., M.Kes, Pembimbing (II): Hj. Thursini S.ST.
Kata Kunci : Status Gizi, ASI Eksklusif, ASI Non Eksklusi
Di Indonesia ASI Eksklusif belum dilakukan secara menyeluruh oleh ibu-ibu yang memiliki bayi, karena berbagai faktor susu formula menjadi pilihan pemberian nutrisi bagi bayinya. ASI Eksklusif yang masih rendah menjadikan status gizi bayi usia 6-12 bulan menjadi kurang maksimal. Sedangkan hasil studi pendahuluan dengan wawancara dan observasi pada bayi dan ibu sebanyak 24 bayi, bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif status gizinya baik sedangkan bayi yang mendapakan ASI Non Eksklusif status gizinya kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan status gizi bayi usia 6-12 bulan yang diberi ASI Eksklusif dan ASI Non Eksklusif di Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif pendekatan “Cross Sectional (pendekatan silang). Populasi 31 bayi pada bulan Agustus 2012 dan diambil sebanyak 24 bayi dengan teknik sampel jenuh dan randon sampel. Waktu penelitian tanggal 4 Agustus s/d 9 Agustus 2012. Bayi yang diberi ASI Eksklusif dan bayi yang diberi ASI Non Eksklusif ditimbang berat badannya dan diukur tinggi badannya. Uji statistik menggunakan pired samples test.
Hasil perhitungan didapatkan bayi yang diberi ASI Eksklusif seluruhnya status gizinya baik dan bayi yang diberi ASI Non Eksklusif 1 bayi status gizinya lebih, 1 bayi status gizinya kurang dan selainnya status gizinya baik dan dari hasil statistik paired samples test dengan nilai signifikasi 1,000 (lebih besar dari 0,05) dengan demikian dapat ditarik hasil penelitian “Tidak Ada Perbedaan Status Gizi Bayi Usia 6-12 bulan yang diberi ASI Eksklusif dengan Status Gizi Bayi yang diberi ASI Non Eksklusif di Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
Diharapkan ibu-ibu yang mempunyai bayi lebih aktif selalu mementingkan memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, karena mengingat betapa pentingnya ASI eksklusif terhadap status gizi anak dan memberikan ASI Eksklusif pada bayi sampai umur 6 bulan.
|
Perbedaan Status Gizi Bayi Usia 6 – 12 Bulan yang Diberi ASI Eksklusif dan ASI Non Eksklusif di Desa Kemiri Kecamatan Jenangan Kab. Ponorogo
200901004 - AZZA VERRA CHANDRA
|
INTISARI
Prabawati, Tika. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Mengenai SADARI Di SMA N 1 Ponorogo Dan Di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I): Ike Sureni, S.KM., M.Kes (II) Nurlailis Saadah, S.Kp., M.Kes.
Kata kunci : Perbedaan, Pengetahuan, Sikap, Remaja, SADARI
Jumlah penderita kanker payudara di Indonesia terus bertambah. Yang mengkhawatirkan, beberapa tahun terakhir pasien kanker payudara mulai menyerang kalangan muda. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebaiknya dilakukan oleh seorang wanita secara rutin untuk mendeteksi secara dini jika ada kelainan pada payudaranya karena berbagai perubahan yang terjadi pada payudara. Pada usia remaja, lingkungan sekitar sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap dan pengetahuan. Pengaruh itu bisa berasal dari anggota keluarga selain orang tua, teman-teman sekolah, teman bermain maupun masyarakat sekitar melalui berbagai media baik secara langsung maupun tidak langsung. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri mengenai SADARI di SMA Negeri 1 Ponorogo dan di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo.
Jenis penelitian menggunakan analitik komparatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 227 orang di SMA N 1 Ponorogo dan 245 orang di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo. Metode pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Sampel penelitiannya adalah remaja putri kelas XI di SMA N 1 Ponorogo dan siswi kelas XI Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo yang memenuhi kriteria sampel. Variabel independent dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan remaja putri mengenai SADARI dan variabel dependentnya adalah sikap remaja putri mengenai SADARI. Untuk menganaliasa perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap remaj aputri mengenai SADARI menggunakan uji t dua sampel bebas dengan taraf signifikan 0,05. Penelitian dilakukan di SMA N 1 Ponorogo Dan Di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo.
Berdasarkan hasil penelitian, 80 siswa (70.8%) berpengetahuan baik tentang SADARI di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo dan 62 siswa (54.9%) di SMA N 1 Ponorogo. Serta 66 siswa (58.4%) bersikap positif mengenai SADARI di SMA N 1 Ponorogo dan di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo sebesar 63 siswa (55.8%) Berdasarkan hasil uji t dua sampel bebas diperoleh hasil sig. (2-tailed) 0.129 yang berarti lebih dari 0.05 sehingga tidak ada perbedaan tingkat pengetahuan remaja putri mengenai SADARI di SMA Negeri 1 Ponorogo dan di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo. Dan untuk sikap diperoleh bahwa sig. (2-tailed) 0.494 sehingga tidak ada perbedaan sikap remaja putri mengenai SADARI di SMA Negeri 1 Ponorogo dan di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo.
|
Perbedaan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Mengenai Sadari di SMAN 1 Ponorogo dan di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo
200701057 - TIKA PRABAWATI
|
INTISARI
Susiani. 2012. Perbedaan Pengetahuan Ibu Balita Sebelum dan Sesudah Diberi Penyuluhan Tentang Makanan Bergizi Pada Balita di Posyandu Dahlia A Kelurahan Banjarejo Kota Madiun. Karya Tulis Ilmiah. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah S.KP.,M.Kes, (II) Etika Desi Yogi, SST.
Kata Kunci: Pengetahuan, Penyuluhan, Makanan Bergizi.
Masalah gizi erat kaitannya dengan ketahanan pangan ditingkat rumah tangga, juga menyangkut aspek pengetahuan dan perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat. DiPosyandu Dahlia A Kelurahan Banjarejo Kota Madiun tahun 2010 jumlah balita yang KMSnya pada pita warna kuning dan bawah garis merah sejumlah 30%. Peranan kader posyandu untuk membantu meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang gizi juga masih kurang. Kurangnya pengetahuan bisa ditingkatkan melalui kegiatan penyuluhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan ibu balita sebelum dan sesudah diberi penyuluhan tentang makanan bergizi pada balita.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan pra eksperimen onegroup pre and post test design. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu balita yang hadir di posyandu pada penimbangan bulan Desember 2011 yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 22 ibu balita. Tehnik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, pengumpulan data pada pengetahuan sebelum dan pengetahuan sesudah dengan kuesioner. Dalam penelitian ini ada dua variabel independen yaitu pengetahuan ibu balita sebelum penyuluhan dan pengetahuan ibu balita sesudah penyuluhan. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistic Wilcoxon match pair test, signifikansi ditentukankan dengan nilai p ≤ α (0,05).
Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu balita sebelum penyuluhan setengahnya 50% berpengetahuan baik. Pengetahuan ibu balita sesudah penyuluhan hampir seluruhnya 90,91% berpengetahuan baik. Hasil analisis statistik 0,000 < (0,05), yang berarti ada perbedaan pengetahuan ibu balita sebelum dan sesudah diberi penyuluhan tentang makanan bergizi pada balita
Dari hasil penelitian ini diharapkankan ibu balita selalu bersemangat mengikuti penyuluhan serta memperhatikan aspek gizi dalam memberikan makanan kepada anaknya. Bagi tenaga kesehatan lebih meningkatkan lagi kegiatan penyuluhan terutama upaya meningkatkan status gizi balita.
|
Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Sebelum dan Sesudah Di Berikan Penyuluhan Makanan Bergizi pada Balita di posyandu Dahlia “A†Kelurahan Banjarejo Kota Madiun
200902045 - SUSIANI
|
INTISARI
Wibawati, Ari. Perilaku Ibu Post Partum Primipara Tentang Perawatan Bayi Sehari-Hari Pada Usia 0-7 Hari Di Bps Ny. “P†Kelurahan Surodikraman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I): Khalimi Sany, S.KM., M.Kes (II) Hj. Thursini, S.ST
Kata kunci : Perilaku, Post Partum Primipara, Perawatan, Bayi
Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi merupakan fokus utama masalah kesehatan yang perlu dipecahkan di Indonesia. Bayi baru lahir adalah mahkluk yang unik dan tidak berdaya. Ibu post partum primipara belum mampu melakukan perawatan sehari-hari pada baru bayi lahir mulai dari memandikan, perawatan tali pusat, serta mengganti popok. Menunjukkan bahwa lebih dari 50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Misalnya hypotermi pada bayi baru lahir dapat terjadi cold stress yang selanjutnya dapat menyebabkan hipoksia atau hypoglicaemia yang mengakibatkan kerusakan otak/perdarahan otak.
Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 orang ibu post partum primipara di BPS Ny. “P†Kelurahan Surodikraman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Metode pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sampel penelitiannya adalah ibu post partum primipara di BPS Ny. “P†Kelurahan Surodikraman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo yang memenuhi kriteria sampel. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel tunggal yaitu perilaku ibu post partum primipara dengan sub variabel pengetahuan, sikap dan tindakan.
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar 18 responden (60%) berpengetahuan baik tentang perawatan bayi sehari-hari, sebagian besar 16 responden (53,3%) dengan sikap positif, dan sebagian besar 22 responden (73,3%) bertindak baik. Dari kesimpulan diatas diketahui bahwa keseluruhan, 30 responden (100%) berperilaku positif dalam merawat bayi sehari-hari.
Bagi ibu diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan memberikan pengalaman nyata dalam melakukan perawatan bayi sehari-hari. Meningkatkan pengetahuan bidan dalam melakukan asuhan kebidanan khususnya dengan memberikan konseling pada ibu primipara tentang perawatan bayi sehari-hari agar bayi tumbuh optimal.
|
Perilaku Ibu Post Partum Primipara tentang Perawatan Bayi Sehari-hari pada usia 0 – 7 Hari di BPS Ny “P†Kelurahan Surodikraman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
200901002 - ARI WIBAWATI
|
|
Perilaku Akseptor KB Suntik terhadap Efek dari DMPA di Desa Truneng Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
200902013 - IMROATUL MUZAYANAH
|
INTISARI
Harnani, Dyan Dwi. 2012. Perilaku Anak Usia (6-12 Tahun) Dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut di SDN Pulerejo 01 Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing:
(1) Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes, (II) Suprijati S.ST
Kata kunci : Perilaku, Anak Usia (6-12 Tahun), Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut adalah semua upaya atau aktivitas untuk bertingkah laku yang baik bagi kesehatan gigi dan mulut serta memberikan pengertian cara memelihara kesehatan gigi dan mulut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku anak usia (6-12 tahun) dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di Sekolah Dasar Negeri Pulerejo 01 Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun.
Berdasarkan tujuan yang ingin di capai diatas maka desain penelitian yang digunakan adalah “Deskriptifâ€. Pada penelitian ini populasinya adalah semua anak usia (6-12 Tahun) di SDN Pulerejo 01 Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun yaitu sejumlah 135 orang. Sampelnya adalah Sebagian anak usia (6-12 Tahun) di SDN Pulerejo 01 Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun pada bulan Maret 2012 yaitu sejumlah 101 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah “ Simple Stratified Random Sampling†. Pada pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner pada anak usia (6-12 Tahun) di SDN Pulerejo 01 Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun.
Hasil Penelitian adalah sebagian besar mempunyai pengetahuan baik yaitu 48 orang (47,4%), sebagian besar responden mempunyai sikap positif atau mendukung dalam pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut yaitu berjumlah 58 orang (57,4%) dan dalam praktek atau tindakan anak usia (6-12 Tahun) sebagian besar tidak melakukan pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut yaitu berjumlah 52 orang (51,5%). Sehingga dari perilaku anak usia (6-12 Tahun) dalam pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut seluruhnya yaitu 101 orang (100%) berperilaku positif.
Dengan demikian responden diharapkan menerapkan pengetahuan baik yang dimiliki dan sikap positif atau mendukung, kedalam bentuk praktek atau tindakan dalam pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut. Bidan diharapkan memberikan penyuluhan secara berkesinambungan tentang pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut kepada Responden.
|
Perilaku Anak Usia 6 – 12 Tahun dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut di SDN Pulerejo 01 Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun
200901011 - DYAN DWI HARNANI
|
INTISARI
Ceunfin, Maria Goreti. 2013. Perilaku Bidan Dalam Memberikan Pelayanan Antenatal Care (ANC) di Kabupaten Timor Tengah Utara. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes (II) Bibi Amikasari, S.ST
Kata kunci: Perilaku, Pelayanan, Antenatal Care, Bidan
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Jumlah bidan di Kabupaten Timor Tengah Utara yaitu 210 bidan. Dari jumlah tersebut bidan dengan pendidikan terakhir DI yaitu 163 bidan, DIII 45 bidan dan DIV 2 bidan. Hasil observasi yang dilakukan peneliti pada 10 bidan menunjukkan bahwa 40% bidan dalam melakukan pelayanan antenatal care belum sesuai dengan standar operasional pelayanan. Selain itu banyaknya kondisi ibu hamil yang tidak termonitor, sehingga baru diketahui kondisinya setelah pemeriksaan terakhir menjelang persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku bidan dalam melakukan pelayanan antenatal care di Kabupaten Timor Tengah Utara.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Timor Tengah Utara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2013. Populasi penelitian ini adalah semua bidan di Kabupaten Timor Tengah Utara dengan jumlah 210 bidan. Sampel diambil sebagian populasi bidan di Kabupaten Timor Tengah Utara dengan jumlah 30 bidan. Pada penelitian ini pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Sebagai alat pengumpul data digunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar 18 (60%) berpengetahuan kurang, sebagian besar 19 (63,3%) bidan bersikap negatif, Sebagian besar 16 (53%) mempunyai tindakan yang kurang dan sebagian besar 19 (63,3%) bidan berperilaku negatif.
Disarankan agar kepada bidan untuk meningkatkan pelayanan ANC kepada masyarakat. Salah satu cara yang bisa ditempuh yaitu dengan meningkatkan wawasan dan pengalaman bekerja dengan banyak belajar kepada bidan senior.
|
Perilaku Bidan dalam Memberikan Pelayanan Antenatal Care (ANC) di Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara
201202024 - MARIA GORETI CEUNFIN
|
INTISARI
Ratnasari, Dewi. 2012. Perilaku Calon Pengantin Wanita Terhadap Kehamilan Di Wilayah Puskesmas Mlarak Kabupaten Ponorogo. Pembimbing I : Khalimy Sany, S.KM., M.Kes.. Pembimbing II : Ika Mustika, S.ST.
Kata kunci : pengetahuan, sikap, tindakan
Dengan adanya pendewasaan usia perkawinan maka akan membantu dalam kesiapan fisik, mental, dan sosial dari calon pengantin wanita. Namun sedikit dari calon pengantin wanita tersebut memiliki bekal pengetahuan kesiapan mental yang memadai bagaimana kehidupan rumah tangga. Apalagi pengetahuan yang menyangkut kesehatan reproduksi dan keluarga berencana yang menjadi landasan dasar dalam membangun keluarga sejahtera / berkualitas. Oleh karena itu calon pengantin wanita juga harus dibekali dengan pengetahuan yang cukup tentang kesehatan reproduksi dan hak-hak reproduksi sehingga siap untuk menjadi seorang ibu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis metode penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua calon pengantin wanita di wilayah Puskesmas Mlarak Kabupaten Ponorogo sejumlah 35 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan †purposive samplingâ€. Total sampel dalam penelitian ini ada 30 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2012.
Dari hasil penelitian 30 responden didapatkan hampir setengahnya dengan pengetahuan baik yaitu sebanyak 13 responden (43,3%), sebagian besar dengan sikap cukup yaitu sebanyak 20 responden (66,7%), dan sebagian besar dengan tindakan baik yaitu sebanyak 18 responden (60%).
Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk peneliti selanjutnya, diharapkan menindak lanjuti penelitian ke daerah lain atau dilakukan dalam lingkup yang lebih luas.
|
Perilaku Calon pengantin Wanita terhadap Kehamilan di Wilayah Puskesmas Mlarak Kabupaten Ponorogo.
200902005 - DEWI RATNASARI
|
Intisari
Setijaningsih, Joeli. 2012. Perilaku Ibu Balita Terhadap Keaktifan Penimbangan Balita di Posyandu Desa Bedingin Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo. Pembimbing (I) : Hariyanto, M.Pd (II) : Dijanti, S.ST
Kata Kunci : Perilaku, Ibu Balita, Keaktifan Penimbangan
Posyandu merupakan layanan kesehatan masyarakat, yang mempunyai salah satu kegiatan penimbangan balita.. Data Depkes 2005-2009 jumlah kasus gizi buruk hingga saat ini masih memprihatinkan. Tercatat jumlah anak balita yang terkena gizi buruk melonjak dari 1,8 juta (2008) menjadi 2,3 juta anak (2009) (Cessnasari, 2006). Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui perilaku ibu balita terhadap keaktifan penimbangan balita di Posyandu Desa Bedingin Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang digunakan dengan tujuan utama untuk memperoleh gambaran tentang suatu keadaan secara obyektif. populasi dalam penelitian ini semua ibu balita di Posyandu Desa Bedingin Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo, dengan jumlah 70 orang, teknik sampling yang digunakan total populasi dimana semua populasi dijadikan sampel dalam penelitian yaitu semua ibu balita di Posyandu Desa Bedingin Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo, dengan jumlah 70 orang, sedangkan waktu penelitian akan dilakukan bulan Januari 2012, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Berdasarkan hasil perhitungan pengetahuan ibu tentang penimbangan sebagian besar 43 responden (61,42%) berpengetahuan cukup, sikap ibu balita terhadap keaktifan penimbangan sebagian besar 38 responden (54,28%) bersikap positif dan tindakan ibu terhadap keaktifan penimbangan hampir seluruhnya 65 responden (92,86%) aktif dalam tindakan penimbangan di posyandu.
Peneliti menyarankan pada ibu balita yang sudah memiliki pengetahuan yang baik, sikap positif dan tindakan aktif dalam penimbangan untuk lebih menambah pengetahuan tentang penimbangan, sehingga ibu mampu lebih aktif dalam melakukan penimbangan di posyandu. Sedangkan pada pengetahuan kurang, sikap negatif dan tindakan yang tidak aktif dalam penimbangan untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan keaktifanya terhadap penimbangan di posyandu.
|
Perilaku Ibu Balita terhadap Keaktifan Penimbangan Balita di Posyandu Desa Bedingin Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo
200902016 - JOELI SETIJANINGSIH
|
|
Perilaku Ibu Balita terhadap Status Gizi Balita di Desa Sendangrejo Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun
200902006 - DWI INDAH ASTUTI
|
INTISARI
Sedo, Bibiana. 2013. Perilaku Ibu Balita usia 1-3 tahun Dalam Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Balita Di Polindes Naiola Kecamatan Bikomi Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp., M.Kes (II) Tri Handayani, S.Psi
Kata kunci: Perilaku, Ibu Balita, Nutrisi
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti pada bulan November 2012 melalui wawancara pada 10 ibu balita usia 1-3 tahun di Polindes Naiola Kecamatan Bikomi Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara, pada pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi pada balita usia 1-3 tahun didapatkan 3 orang dengan pengetahuan baik karena mereka menyadari bahwa apa yang dimakan balitanya akan berpengaruh pada pertumbuhannya, sedangkan 7 orang dengan pengetahuan kurang, karena mereka menganggap yang penting anak diberikan makan, maka akan tumbuh dengan sehat. Pada sikap didapatkan 2 orang bersikap positif dengan kebutuhan nutrisi balitanya dan 8 orang bersikap negatif dengan kebutuhan nutrisi balitanya karena mereka menganggap memerlukan uang yang lebih untuk memerlukan makanan yang bergizi. Sedangkan pada tindakan didapatkan 2 orang mempunyai tindakan yang positif karena memberikan makanan pada balitanya seperti makanan lengkap (nasi, lauk, sayur, buah dan susu) dan 8 orang mempunyai tindakan yang negatif karena hanya memberikan nasi atau jagung atau ubi-ubian dan jarang memberikan sayur/lauk/buah. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahuinya perilaku ibu balita usia 1-3 tahun dalam memenuhi kebutuhan nutrisi di wilayah Polindes Naiola Kecamatan Bikomi Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Polindes Naiola Kecamatan Bikomi Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara. Penelitian dilaksanakan pada bulan 5 Januari-5 Pebruari 2013. Populasi penelitian ini adalah Ibu yang mempunyai balita usia 1-3 tahun di wilayah Polindes Naiola Kecamatan Bikomi Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara pada bulan Januari 2013 dengan jumlah 45 ibu balita. Sampel diambil Ibu yang mempunyai balita usia 1-3 tahun di wilayah Polindes Naiola Kecamatan Bikomi Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara pada bulan Januari 2013 dengan jumlah 45 ibu balita. Pada penelitian ini pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sebagai alat pengumpul data digunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan hampir setengahnya 20 responden (44,44%) berpengetahuan kurang, sebagian besar yaitu 23 responden (51,11%) bersikap negatif, sebagian besar 25 responden (55,56%) dengan tindakan negatif. Hampir seluruhnya 35 responden (78%) dengan perilaku negatif.
Disarankan agar kepada para petugas kesehatan untuk lebih aktif memantau ibu balita dalam pemberian nutrisi kepada anaknya. Serta memantau pertumbuhan dan perkembangan balita secara berkala.
|
Perilaku Ibu balita Usia 1-3 Tahun dalam Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Balita di Polindes Naiola Kecamatan Bikomi Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara
201202003 - BIBIANA SEDO
|
INTISARI
Yobimanita, Lucky. 2013. PerilakuIbuBayiTerhadapPemberianImunisasi di DesaPrajeganKecamatanSukorejoKabupatenPonorogo. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes (II) : Dwi Nurjayanti, SST.,M.Kes
Kata Kunci : Perilaku,IbuBayi, PemberianImunisasi
Berdasarkan data di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 dengan jumlah bayi 12.361 cakupan imunisasi 80% dengan target imunisasi 82%, di wilayah Puskesmas Sukorejo berjumlah 719 bayi, cakupan imunisasi 76% dengan target imunisasi 80%, sedangkan di Desa Prajegan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo Tahun 2012, jumlah bayi 75, cakupan imunisasi 72% dengan jumlah target imunisasi 80%. Sedangkan data bulan Januari sampai dengan Mei 2013 didapatkan 39 bayi. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku ibu bayi terhadap pemberian imunisasi di Desa Prajegan KecamatanSukorejoKabupatenPonorogo.
Jenis penelitianini adalah deskriptif penelitian ini dilakukan di Desa Prajegan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Sedangkan waktu penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2013. Populasinya adalah semua ibu bayi di Desa Prajegan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo, yang berjumlah 39orang, pada bulan Mei 2013, dan sampel berjumlah 39 orang, teknik samplingtotal sampling. Variabel penelitian perilaku ibu bayi terhadap pemberian imunisasi meliputi 3 sub variabel : pengetahuan, sikap dan tindakan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner baik pada sub variabel pengetahuan, sikap dan tindakan.
Berdasarkan hasil penelitian dari 39 responden yang diteliti sebagian besar 26 responden (66,7%) berperilaku positif dan hampir setengahnya 13 responden (33,3%) berperilaku negatif, hampir setengahnya 17 responden (43,6%) berpengetahuan baik, sebagian besar 28 responden (71,8%) bersikap positif dan sebagian besar 24 responden (61,5%) mempunyai tindakan positif.
Peneliti menyarankan bagi ibu bayi untuk meningkatkanpemahaman tentang pemberian imunisasi, sehingga meningkatkan kepatuhan dan cakupan imunisasi di wilayahnya.
|
Perilaku Ibu Bayi terhadap Pemberian Imunisasi di Desa Prajegan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201001022 - LUCKY YOBIMANITA
|
INTISARI
Fatmawati, Endah. 2011. Perilaku ibu bayi umur 0 – 1 tahun tentang Pijat Bayi di
PUSTU Sumberbendo Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing: (I) Khalimi Sany, S.KM., M.Kes, (II) Suprijati, SST.
Kata kunci : Perilaku, ibu bayi umur 0 – 1 tahun, pijat bayi.
Angka kejadian Gizi kurang pada bayi umur 0 – 1 tahun di wilayah puskesmas Sumbersari yang merupakan Puskesmas Induk dari PUSTU Sumberbendo pada tahun 2009 sebanyak 17 bayi dan pada bulan Juni 2010 bayi yang tidak naik berat badannya sebanyak 66 bayi. Di PUSTU Sumberbendo pada tahun 2009 ada 4 bayi dengan gizi kurang dan pada bulan Juni 2010 dari 54 jumlah bayi terdapat 18 bayi yang tidak naik berat badannya. Hal ini dapat dicegah apabila bayi tersebut mendapatkan pola asuh yang benar dari orang tuanya, khususnya dalam hal pijat bayi. Menurut beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada bayi yang dipijat berat badan bayi meningkat lebih banyak daripada bayi yang tidak pernah dipijat. Apalagi pemijatan dilakukan oleh orang tuanya sendiri, akan berpengaruh positif terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas ASI.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan, sikap dan praktek atau tindakan ibu tentang pijat bayi. Desain penelitian yang digunakan adalah diskriptif dengan populasi ibu yang mempunyai bayi umur 0 – 1 tahun yang datang di PUSTU Sumberbendo pada bulan Oktober – Nopember 2010. Sampel penelitian berjumlah 35 responden dengan menggunakan metode purposive sampling. Variabel penelitian adalah pengetahuan, sikap dan tindakan ibu bayi umur 0 – 1 tahun tentang pijat bayi. Alat pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Dari data yang terkumpul kemudian diolah dianalisa melalui tahapan editing, coding, scoring dan tabulating.
Dari hasil penelitian menunjukkan dari 35 responden sebanyak 23 responden (66%) mempunyai pengetahuan kurang, sebanyak 22 responden (62%) mempunyai sikap negatif terhadap pijat bayi, dan sebanyak 25 responden (71%) tidak melakukan praktek atau tindakan pijat bayi.
Kesimpulan dari penelitian diatas didapatkan sebagian besar responden berperilaku kurang merespon terhadap pijat bayi untuk itu perlu adanya KIE (komunikasi, Informasi, Edukasi) tentang pijat bayi.
|
Perilaku Ibu Bayi Umur 0 – 1 Tahun tentang Pijat Bayi di Pustu Sumberbendo Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun
200802005 - ENDAH FATMAWATI
|
INTISARI
Kurniawati, Depi. 2012. Perilaku ibu bersalin dalam inisiasi menyusu dini di BPS Ny C Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukerejo dan BPS Ny. D Desa Bungkal Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Khalimy Sany, S.KM, M.Kes (II) : Dwi Nurjayanti, SST.,M.Kes
Kata Kunci : Perilaku ibu bersalin, inisiasi menyusu dini
Menurut data register di BPS Ny. C pada bulan Januari – Mei 2012 didapatkan jumlah persalinan 54 diantaranya 38 dengan persalinan normal dan 16 dengan rujukan. Pada 38 dengan persalinan normal, didapatkan 22 bayi mengalami hipotermi karena tidak dilakukan inisiasi menyusu dini, dimana setelah lahir segera dikeringkan, dibungkus dengan gedong dan diletakkan di bawah sorotan lampu. Hasil wawancara dengan bidan selama persalinan tersebut tidak ada yang melakukan inisiasi menyusu dini. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui perilaku ibu bersalin dalam inisiasi menyusu dini di BPS Ny C Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukerejo dan BPS Ny. D Desa Bungkal Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, populasi dalam penelitian ini ibu bersalin di BPS Ny. C Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo dan BPS Ny. D Desa Bungkal Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo dengan jumlah 29 orang. Populasi berdasarkan data ibu hamil dengan HPL pada pada bulan Juli - Agustus 2012 dan jumlah sampel 29 orang, teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling, sedangkan waktu penelitian akan dilakukan bulan Juli - Agustus 2012 selama dua bulan, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Berdasarkan hasil perhitungan pada pengetahuan : hampir seluruhnya 28 responden (96,55%) berpengetahuan baik, pada sikap : lebih dari setengahnya 16 responden (55,17%) bersikap favourable, pada tindakan : hampir seluruhnya 27 responden (93,1%) mempunyai tindakan yang positif. Sedangkan perilaku seluruhnya 29 responden (100%) berperilaku positif.
Peneliti menyarankan pada ibu bersalin akan memberikan ASI pada 1 jam pertama saat proses persalinan, sehingga mampu mencegah terjadinya hipotermi dan meningkatkan bounding attachment pada bayinya.
|
Perilaku Ibu Bersalin dalam Inisiasi Menyusui Dini di BPS Ny. C Desa Kedung Banteng Kec. Sukorejo dan NY. D Desa Bungkal Kec. Bungkal Kabupaten Ponorogo.
200901006 - DEPI KURNIAWATI
|
INTISARI
Budiningsih, Prapti. 2012. Perilaku Ibu Dalam Menghadapi Menopause di Posyandu Lansia Dharma Utama Kelurahan Tebon Kecamatan Barat Kabupaten Magetan.
Pembimbing : (I) Ike Sureni, S.K.M., M. Kes, (II) Bibi Amikasari, SST
Kata Kunci : Perilaku, ibu, menopause
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu dalam menghadapi menopause di Posyandu Lansia Dharma Utama tahun 2011. Berdasarkan survei pendahuluan di Kelurahan Tebon dari 10 orang yang dilakukan penelitian awal hanya 4 orang (40%) yang tahu dan menyadari dirinya menopause. Sehingga penelitian ini mempunyai manfaat yang besar untuk masyarakat Kelurahan Tebon dalam memahami dan mempersiapkan diri menghadapi menopause.
Jenis penelitian deskriptif bersifat eksploratif. Populasi seluruh ibu menopause yang terdaftar di posyandu Lansia Dharma Utama sebanyak 37 orang. Pengambilan sampel dengan total populasi. Variabel penelitian perilaku ibu dalam menghadapi menopause dan sub variabelnya meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan. Untuk mengukur pengetahuan dan sikap dalam menghadapi menopause menggunakan kuesioner tertutup dan terstruktur, sedang untuk mengukur tindakan dalam menghadapi menopause dengan kuesioner tertutup berbentuk pernyataan.
Hasil penelitian tingkat pengetahuan menopause didapatkan sebagian besar sangat baik sebanyak 25 orang (67%), baik sebanyak 8 orang (22%) dan cukup sebanyak 4 orang (11%). Tingkat sikap terhadap menopause menunjukkan bahwa sebagian besar bersikap positif sebanyak 28 orang (76%) dan bersikap netral sebanyak 9 orang (24%). Tingkat tindakan menunjukkan bahwa sebagian besar baik sebanyak 19 orang (51%), sangat baik 7 orang (20%), cukup 9 orang (24%, kurang sebanyak 2 orang (5%). Ibu yang tindakannya baik, berpengetahuan sangat baik dan bersikap positif.
Kesimpulan dari penelitian menggambarkan ibu di Posyandu Lansia Dharma Utama sebagian besar berpengetahuan sangat baik, bersikap positif dan tindakannya dalam menghadapi menopause baik. Disarankan bagi institusi terkait agar mengadakan pembinaan dan evaluasi secara berkesinambungan, mengadakan penyuluhan tentang menopause serta mengadakan pencatatan pelaporan resmi tentang pelaksanaan kegiatan menopause.
|
Perilaku Ibu dalam Menghadapi Menopause di Posyandu Lansia Dharma Utama Kelurahan Tebon Kecamatan Barat Kabupaten Magetan
200902090 - PRAPTI BUDININGSIH
|
INTISARI
Tri, Harini. Yeni .2013. Perilaku Ibu Dalam Pemberian Pengganti Air Susu Ibu Pada Bayi Umur Kurang Dari 6 Bulan di Desa Sampung Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah . Akademi Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Ike Sureni, S.KM., M.kes, (II) BibiAmikasari, S.ST.
Kata kunci : Perilaku, pengetahuan, sikap, tindakan.
Pemberian pengganti air susu ibu (PASI) pada usia bayi 0-6 bulan selain menghambat pemenuhan ASI Ekslusif juga belum dapat memenuhi kebutuhan gizi pada bayi. Data di Kabupaten Ponorogo cakupan ASI eksklusif tahun 2012 sebesar 44,04%, di Kecamatan Sampung mencapai 49,8% dan di Desa Sampung mencapai 48,5%. Beberapa faktor yang mempengaruhi pemberian pengganti Air Susu Ibu (PASI) antara lain pengetahuan rendah, sikap yang kurang mendukung sehingga menimbulkan tindakan pemberian pengganti air susu ibu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu dalam pemberian Pengganti Air Susu Ibu (PASI) pada bayi umur kurang dari 6 bulan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan metode deskriptif. Sampel sebanyak 35 orang yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah format kuesioner, selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan analisis univariat.
Hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan ibu tentang pengganti Air Susu Ibu (PASI) sebagian besar termasuk kategori baik (48.6%), sikap ibu tentang pemberian Pengganti Air Susu Ibu (PASI) termasuk positif (60%), tindakan pemberian Pengganti Air Susu Ibu (PASI) termasuk kurang tepat (62.9%), dan perilaku pemberian Pengganti Air Susu Ibu (PASI) termasuk positif (100%).
Munculnya perilaku dalam pemberian PASI dapat didasari oleh pengetahuan, sikap dan tindakan. Artinya ibu dapat mengetahui tindakan-tindakan yang dapat dilakukan dalam pemberian PASI yang selanjut dapat menimbulkan sikap dan lebih jauh dapat diaplikasikan dengan tindakan. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan ibu bayi meningkatkan pengetahuan mengenai keuntungan ASI ekslusif dan kerugian makanan pendamping ASI melalui konsultasi aktif ke petugas kesehatan.
|
Perilaku Ibu dalam Pemberian PASI pada Bayi Umur Kurang dari 6 Bulan di Desa Sampung Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo
201001052 - YENI TRI HARINI
|
INTISARI
Supriyatin,Titik.2013. Perilaku Ibu Dalam Pencegahan Demam Berdarah di Desa Kajang Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing: (I) Ike Sureni, SKM, M.Kes (II) Bibi Amikasari, S. ST
Kata Kunci : Pengetahuan,sikap,tindakan,perilaku.
Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang menyerang anak-anak yang ditandai dengan panas tinggi,perdarahan dan menimbulkan renjatan (syok) dan kematian. Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Sesuai data dari Puskesmas Sawahan menunjukan bahwa jumlah kasus DBD pada tahun 2010, 1 0rang dengan DBD, 5 orang dengan febris. Tahun 201, 2 orang dengan febris sedangkan pada tahun 2012, 1 orang dengan DBD dan 5 orang dengan febris. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu dalam pencegahan demam berdarah di Desa Kajang Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun.
Tempat penelitian ini dilaksanakan di Desa Kajang Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun mulai bulan Februari sampai Maret 2013. Jenis penelitian ini adalah diskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu di Desa Kajang Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun sebanyak 213 orang. Sedangkan sampel penelitian ini diambil secara random sampling dengan hasil 139 orang. Sebagai alat pengumpul data menggunakan kuesioner. Dari hasil penelitian ini akan diketahui data pengetahuan, sikap, tindakan dan perilaku ibu dalam pencegahan DBD di Desa Kajang Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu di Desa Kajang Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun tentang demam berdarah sebagian besar baik yaitu sebanyak 135 responden (97%). Sikap ibu dalam pencegahan DBD sebagian besar positif yaitu sebanyak 129 responden (93%). Tindakan ibu dalam pencegahan DBD sebagian besar positif yaitu sebanyak 112 responden (81%). Perilaku ibu dalam pencegahan DBD sebagian besar menenjukan perilaku positif sebanyak 72 responden (51,79%).
Mengingat kejadian kasus DBD masih cenderung meningkat dan menimbulkan kematian, maka peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan,peningkatan peran serta masyarakat dan peningkatan kegiatan PSN sangat diperlukan. Dengan demikian diharapkan dapat menurunkan angka kejadian dan kematian akibat DBD.
|
Perilaku Ibu dalam Pencegahan Demam Berdarah di Desa Kajang Kecamatan Sawahan Madiun
201002019 - TITIK SUPRIHATIN
|
INTISARI
Sunarni, Anik. 2010. Perilaku Ibu Dalam Toilet Training Pada Toddler (18-36 Bulan) Di Desa Belang Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing: (I) Khalimi Sany,S.KM.,M.Kes (II) Hj Murniati, S.ST
Kata Kunci : Perilaku, Toilet Training, Toddler
Toilet training pada toddler merupakan latihan kebersihan untuk mengontrol sistem urine (buang air kecil) dan sistem pengeluaran feses (buang air besar) pada tempatnya setelah adanya rangsangan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku ibu dalam toilet training pada toddler (18-36 bulan) di Desa Belang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo.
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai di atas maka desain penelitian yang digunakan adalah “Deskriptifâ€. Pada penelitian ini populasinya adalah ibu yang mempunyai anak usia toddler (18 – 36 bulan) di Desa Belang Kecamatan Bungkal Kabupaen Ponorogo yaitu sejumlah 22 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Sampling jenuhâ€.
Hasil penelitian adalah sebagian besar mempunyai pengetahuan kurang yaitu 11 orang (50%), Sebagian besar responden mempunyai sikap negatif atau tidak mendukung tentang Toilet Training pada Toddler (18 – 36 bulan) yaitu berjumlah 15 orang (68,18%) dan dalam Praktek atau tindakan sebagian besar tidak melakukan toilet training pada toddler (18-36 bulan) yaitu berjumlah 16 orang (72,73%).Sehingga dari pengetahuan, sikap dan praktek atau tindakan ibu dalam toilet training pada toddler (18-36 bulan) dapat disimpulkan bahwa perilaku ibu dalam toilet training pada toddler (18-36 bulan)negatif atau tidak melakukan toilet training pada toddler (18-36 bulan).
Dengan demikian responden diharapkan meningkatkan pengetahuan dengan cara aktif mencari dari berbagai media, dan terus melakukan toilet training pada anak. Dan bidan diharapkan memberikan penyuluhan secara berkesinambungan tentang toilet training pada responden. Karena dengan pengetahuan yang baik maka akan mempengaruhi tindakan dan sikap dalam toilet training pada anak.
|
Perilaku Ibu dalam Toilet Training pada Todler (18 – 36 bulan) di Desa Belang Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo
200702033 - ANIK SUNARNI
|
INTISARI
Usfinit, Theresia,2013, Perilaku Ibu Hamil dalam melakukan Antenatal Care di Desa Lanaus, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo pembimbing I : Ike Sureni, S.KM.,M.Kes, pembimbing II :Sumini,S.SiT.,M.Kes
Kata kunci : Perilaku, Ibu Hamil, Antenatal Care.
Indikator kesehatan masyarakat dapat dilihat salah satunya dari “angka kematian ibu (AKI), dan angka kematian bayi (AKB). Di desa lanaus pencapaian kunjungan pertama (K1standart) 47,8% dari target 95% dan kematian ibu di puskesmas maubesi 1 orang sehingga perlu di teliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku ibu hamil dalam melakukan Antenatal Care di desa Lanaus, Puskesmas Maubesi, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara.
Jenis penelitian adalah deskriptif, tempat dan waktu penelitian di desa Lanaus, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara, dengan pendekatan teknik accidental sampling, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil (35 orang) yang sesuai dengan kriteria inklusi dan berada di desa Lanaus bulan januari 2013 dengan jumlah sampel 35 orang. Variabel penelitiannya adalah perilaku ibu hamil dalam melakukan Antenatal Care, dengan sub variabel pengetahuan, sikap dan tindakan. Instrumen penelitian adalah kuesioner, Pengolahan data dengan editing, coding, scoring, tabulating. Analisa data deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (65,7%) ibu hamil mempunyai pengetahuan yang baik. Sebagian besar (54,3%) sikap ibu positif dan tindakan ibu juga sebagian besar (82,8%) adalah baik, sehingga hasil akhir menunjukan bahwa perilaku ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan Antenatal Care sebagian besar (57,1%) adalah positif.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada semua pihak untuk bekerja sama sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing untuk meningkatkan perilaku ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan Antenatal Care.
|
Perilaku Ibu Hamil Dalam Melakukan Antenatal Care Di Desa Lanaus Kecamatan Insana Tengah Kabupaten Timor Tengah Utara
201202034 - THERESIA USFINIT
|
INTISARI
Mardayanti, winda. 2013. Perilaku Ibu Hamil dalam Mengikuti Senam Hamil di Wilayah Puskesmas Balong Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo, Pembimbing(I) : Ike Sureni, S.KM.,M.Kes (II) : Bibi Amikasi Sari, S.ST
Kata Kunci : Perilaku, Ibu Hamil, dalam Mengikuti Senam Hamil
Menurut WHO memperkirakan bahwa sekitar 15% dari seluruh wanita yang hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta dapat mengancam jiwanya. Sebagian besar penyebab tersebut dapat dicegah melalui pemberian asuhan kehamilan yang berkualitas. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui perilaku ibu hamil dalam mengikuti senam hamil di Wilayah Puskesmas Balong.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang digunakan dengan tujuan utama untuk memperoleh gambaran tentang suatu keadaan secara obyektif. Populasi dalam penelitian ini semua ibu hamil yang berada di wilayah puskesmas Balong, yang berjumlah 33 orang, dan sampel penelitian ini semua ibu hamil yang berada di wilayah puskesmas Balong kabupaten Ponorogo pada tanggal 28 mei – 1 Juni, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan pada pengetahuan sebagian besar 20 responden (60,6%). Pada sikap sebagian besar 17 responden (51,6%) sikap positif dan pada tindakan sebagian besar 24 responden (54,5%) tindakan cukup. Sehingga pada perilaku ibu hamil dalam mengikuti senam hamil seluruhnya 33 responden (100%) mempunyai .
Peneliti menyarankan agar memberikan penyuluhan pada ibu hamil setelah melakukan pemeriksaan, maupun di posyandu agar dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil.
|
Perilaku Ibu Hamil dalam Mengikuti Senam Hamil di Puskesmas Balong Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
201001051 - WINDA MARDAYANTI
|
|
Perilaku Ibu Hamil dalam Merencanakan Persalinan Aman di Wilayah Puskesmas Bandar Kabupaten Pacitan
200902001 - ANING MUJIASIH
|
INTISARI
Ullah, Maf. 2013. Perilaku Ibu Hamil Terhadap Deteksi Dini Tanda Bahaya KehamilanTrimester III di BPS Ny “P†Kelurahan Surodikraman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: ( I) Hariyanto, M.Pd. Pembimbing (II) Dwi Nurjayanti S.ST,.M.kes
Kata Kunci : Perilaku, Ibu Hamil, Deteksi Dini, Tanda Bahaya Kehamilan
Deteksi dini terhadap faktor risiko kehamilan sangat di perlukan, walaupun di katakan bahwa semua wanita dalam kurun waktu reproduksi, terutama pada saat hamil selalu diwaspadai mengalami risiko, meski pada dasarnya kehamilan adalah sifatnya fisiologis. Pada BPS Ny “P†bulan Mei terdapat 30 ibu hamil di trimester III dan 8 di antaranya berumur >35 tahun artinya ibu beresiko tinggi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku Ibu Hamil Terhadap Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Pengambilan sampel dengan menggunakan accidental sampling yaitu pada bulan Mei 2013. Populasi penelitian ini bulan Mei 2013 sebanyak ±27 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil Trimester III di BPS Ny “P†Kelurahan Surodikraman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo padabulan Mei 2013, sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi sejumlah 30 responden. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan pengolahan data menggunakan teknik presentase skoring.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perilaku Ibu Hamil terhadap Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III, sebagian besar 20 orang (66,66%) berperilaku positif dengan spesifikasi sub-variabel pengetahuan sebagian besar 20 responden (66,66%) berpengetahuan baik, sub-variabel sikap ibu hamil di kategorikan sebagian besar 21 responden (70%) bersikap positif, sedangkan sub-variabel tindakan positif karena sebagian besar 21 responden (70%).
Saran peneliti pada ibu hamil yang memiliki pengetahuan yang baik, sikap yang positif dan tindakan yang positif untuk lebih menambah wawasan dan pemahaman bagi ibu hamil terhadap deteksi dini tanda bahaya kehamilan trimester III sehingga jika ada tanda bahaya yang muncul maka dapat menangani keadaanya dengan benar. Sedangkan untuk ibu yang memiliki pengetahuan yang cukup, sikap negatif dan tindakan yang negatif untuk lebih meningkatkan pengetahun dan wawasan terhadap tanda bahaya kehamilan khususnya di trimester III.
|
Perilaku Ibu Hamil terhadap Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamlan Trimester III di BPS Ny. Patricia Kelurahan Surodikraman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
201001023 - MAF ULLAH
|
INTISARI
Emilia L.Kobesi. 2013, Perilaku Ibu tentang kejadian Anemia di Polindes Bikomi kabupaten Timor Tengah Utara , Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Hariyanto, M.Pd, (II) Ika Mustika, S, ST.M.Kes
Kata kunci: perilaku ibu, anemia, sikap, pengetahuan, tindakan
Insiden anemia di Timor Tengah Utara pada tahun 2011, jumlah anemia ibu hamil sebanyak 2.965 dari total 6.328 ibu hamil. Sementara berdasarkan data di Bikomi Selatan Puskesmas Tublopo pada tahun 2012, kejadian anemia pada ibu hamil 35 dari total 165 wanita hamil.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perilaku ibu hamil yang meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap kejadian anemia di Polindes Bikomi Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu menggunakan rancangan survey.obyek dalam penelitian ini adalah ibu hamil.Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner.
Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian ini menemukan bahwa (1) sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang kejadian anemia yakni 16 orang, setara dengan 45,71%, 11 orang (31,43%) pengetahuan kurang dan hanya 8 orang (22, 86%) yang memiliki pengetahuan baik tentang kejadian anemia, (2) aspek sikap menunjukan bahwa sebagian besar sikap responden adalah sikap positif (favorabel) sebanyak 22 orang (62,86%) dan hanya 13 (37,14%) responden yang negatif, (3) dan dari segi tindakan menunjukkan bahwa responden memiliki tindakan positif atau praktek terhadap kejadian anemia sebanyak 26 orang 74,29% dan hanya 9 orang atau 24,71% adalah tindakan negatif.
Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyarankan kepada semua pihak untuk bekerja sama sesuai dengan peran dan fungsi bagaimana untuk menekan kejadian anemia dalam rangka untuk mencegah dampak buruk yang akan terjadi pada ibu dan bayi.
|
Perilaku Ibu hamil terhadap Kejadian Anemia di Polindes Oelami Kecamatan Bikomi Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara
201202009 - EMILIA LEUF KOBESI
|
INTISARI
Respitorini, Nevilia. Perilaku Ibu Hamil terhadap Pelaksanaan Kegiatan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Desa Watubonang Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I): Ike Sureni, S.KM., M.Kes (II) dr. Siti Nurfaidah, MMRS.
Kata kunci : Perilaku, Ibu Hamil, P4K
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan stiker adalah suatu kegiatan di keluarga dan masyarakat yang difasilitasi oleh bidan dalam rangka meningkatkan peran aktif suami, keluarga, dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya komplikasi pada saat hamil, bersalin, dan nifas. Pada Desa Watubonang Kecamatan Badegan pelaksanaan P4K belum terlaksana dengan baik di karenakan kepercayaan masyarakat yang masih bersalin di tempat dukun. Diketahui dari 20 ibu hamil belum ada yang melaksanakan program P4K. Sedangkan dari data tahun 2011 sebanyak 62 ibu bersalin yang mana waktu hamil sebagian besar dari ibu memeriksakan kehamilanya di tempat bidan namun pada saat persalinan 41 ditolong oleh bidan dan 21 ibu bersalin di tolong oleh dukun, pada tahun 2011 juga ditemukan 2 bayi meninggal yang mana persalinannya ditolong oleh dukun.
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui perilaku ibu hamil terhadap P4K pada ibu hamil di desa, Watubonang Kecamatan Badegan, Ponorogo. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jumlah populasi 20 ibu hamil dan sampel 20 ibu hamil yang tinggal di desa watubonang yang diambil dengan menggunakan sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner sesuai dengan criteria, dengan menggunakan analisa data editing, coding, dan tabulating yang mana dilaksanakan pada tanggal 29 Maret sampai 27 April 2012.
Berdasarkan dari pengetahuan hampir setengahnya 35% mempunyai pengetahuan baik, dan hampir setengahnya 35% menpunyai pengetahuan cukup, sedangkan hampir setengahnya 30% mempunyai pengetahuan kurang. Berdasarkan sikap setengahnya 50% bersikap positif, dan setengahnya 50% bersikap negatif. Dan berdasarkan tindakan setengahnya 50% memiliki tindakan baik, hampir setengahnya 30% melakukan tindakan cukup, dan sebagian kecil 20% responden melakukan tindakan kurang. Sedangkan perilakunya seluruhnya 100% memiliki perilaku positif.
Peneliti menyarankan kepada ibu hamil agar menyadari akan pentingnya mengikuti program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K), sehingga sikapnya terhadap kegiatan P4K positif, dan lebih meningkatkan pengetahuannya tentang P4K, karena hal tersebut dapat memberikan motivasi untuk tetap mengikuti kegiatan P4K.
|
Perilaku Ibu Hamil terhadap Pelaksanaan Kegiatan P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) di Desa Watubonang Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
200901031 - NEVILIA RESPITORINI
|
|
Perilaku Ibu Hamil terhadap Pemilihan Penolong Persalinan di Desa Watubonang Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
200902002 - ANJARWATI
|
|
Perilaku Ibu Hamil Trimester III tentang Tanda-tanda Persalinan di Wilayah Puskesmas Tamis Kecamatan Insana Fafinesu Kabupaten Timor Tengah Utara
201202005 - DORATHEA MANBAIT NAIHELI
|
INTISARI
Wulandari, Endah Retno.2012. Hubungan Perilaku Ibu Hamil Trimester III terhadap Konsumsi Zat Besi dengan Kejadian Anemi di Puskesmas Tladan, Kecamatan Kawedanan, Kab. Magetan. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya, Ponorogo.Pembimbing: 1.Khalimi Sany, SKM.,M.Kes. 2. Dwi Nurjayanti, SST
Kata Kunci : Perilaku, Ibu Hamil Trimester III, Anemi
Anemi pada kehamilan merupakan masalah yang umum karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Dari hasil pemeriksaan 640 ibu hamil terdapat 500 ibu hamil yang mengatakan tidak rutin meminum tablet zat besi, anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh yang kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan, maupun dalam nifas. Berbagai penyakit dapat timbul akibat anemia seperti abortus, partus prematur, partus lama, akibat insersi uteri, perdarahan post partum karena atonia uteri, syok, infeksi baik intra partum maupun post partum (Manuaba, 2001). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku ibu hamil trimester III Terhadap konsumsi zat besi dengan kejadian anemia.
Alat pengumpul data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner dan pemeriksaan kadar Hb tiap ibu hamil trimester III. Desain Penelitian ini yang digunakan adalah penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. . Populasi adalah semua ibu hamil TM III di Puskesmas Tladan I sebanyak 329 orang. Sampel diambil secara simple random sebesar 85 akseptor. Selanjutnya analisis data dengan uji chi-square, dengan bantuan komputer.
Hasil penelitian didapatkan, sebagian besar 62 responden (73%) berperilaku patuh terhadap konsumsi zat besi dan hampir seluruh yaitu 66 responden (78%) tidak mengalami anemi. Ada hubungan yang bermakna antara perilaku ibu hamil trimester III terhadap konsumsi zat besi dengan kejadian anemi (p value = 0,00 ï‚£ 0,05).
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan perilaku ibu hamil trimester III Terhadap konsumsi zat besi dengan kejadian anemia. Saran pada penelitian ini adalah perlu meningkatkan penyuluhan tentang zat besi, dalam setiap kunjungan ANC bidan menonjolkan kepada ibu haml pentingnya tablet Fe.
|
Perilaku Ibu Hamil Trimester III terhadap Konsumsi Zat Besi dengan Kejadian Anemia di Puskesmas Tladan Kec. Wedanan Kab. Magetan
200902058 - ENDAH RETNO WULANDARI
|
INTISARI
Setyowati Agustina, Atik. 2013. Perilaku Ibu Hamil Trimester Pertama dengan Emesis Gravidarum dalam Memenuhi Kebutuhan Nutrisi di polindes Mangunsuman Kelurahan Mangunsuman Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) Hj. Murniati, SST.,M.Kes (II) : Ani Rosita, S.Kep, Ns, M. Kes
Kata Kunci : Perilaku, Ibu Hamil Trimester Pertama, Emesis Gravidarum, Kebutuhan Nutrisi
Berdasarkan data di Polindes Mangunsuman Kelurahan Mangunsuman Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo bulan Januari sampai Agustus 2012, jumlah ibu hamil 32 orang, diantaranya 8 resiko tinggi (1orang dengan jarak kehamilan kurang 2 tahun, 2 orang dengan usia ibu lebih 35 tahun, 1 orang dengan TB kurang 145 cm, 1 orang dengan riwayat hipertensi, 1 orang dengan grandemulti, 1 orang dengan riwayat Sc, 1 orang dengan gemeli) dan 24 orang dengan ketidaknyamanan (16 orang dengan emesis gravidarum dan 8 orang dengan sering kencing). Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui perilaku ibu hamil trimester pertama tentang emesis gravidarum dalam memenuhi kebutuhan nutrisi di Polindes Mangunsuman Kelurahan Mangunsuman Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo..
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, penelitian dilakukan di Polindes Mangunsuman Wilayah Kelurahan Mangunsuman Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo, pada Bulan Desember 2012. Populasinya adalah semua ibu hamil trimester pertama yang mengalami emesis gravidarum di wilayah Kelurahan Mangunsuman Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo, bulan November 2012 dengan jumlah 30 orang dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Teknik sampling penelitian ini menggunakan total sampling. Variabel pada penelitian ini perilaku ibu hamil trimester pertama tentang emesis gravidarum dalam memenuhi kebutuhan nutrisi yang meliputi 3 sub variabel : pengetahuan, sikap dan tindakan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trimester pertama dengan emesis gravidarum sebagian besar berpengetahuan cukup (63,3%), sikap ibu hamil trimester pertama dengan emesis gravidarum dalam memenuhi kebutuhan nutrisi sebagian besar bersikap positif (60%), tindakan ibu hamil trimester pertama dengan emesis gravidarum dalam memenuhi kebutuhan nutrisi sebagian besar mempunyai tindakan positif (73,3%) dan perilaku ibu hamil dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dengan emesis gravidarum pada trimester pertama seluruhnya mempunyai perilaku positif (100%).
Diharapkan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan lebih meningkatkan penyuluhan pada ibu hamil agar kebutuhan nutrisi pada ibu hamil dengan emesis gravidarum dapat terpenuhi dengan baik.
|
Perilaku Ibu Hamil Trimester Pertama tentang Emesis Gravidarum dalam Memenuhi Kebutuhan Nutrisi di Polindes Mangunsuman Wilayah Kerja Kelurahan Mangunsuman Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo
201002002 - ATIK SETYOWATI AGUSTINA
|
INTISARI
Haryani, Dwi. 2013. Perilaku Ibu Hamil Terhadap Pemilihan Penolong Persalinan Di Puskesmas Purwantoro 2 Kecamatan Purwantoro KabupatenWonogiri. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) Ike Sureni, SKM.,M.Kes (II) : Tri Handayani, S.Psi
Kata Kunci : Perilaku, Pemilihan Penolong Persalinan
Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Purwantoro 2 sampai dengan bulan Agustus 2012 diperoleh data jumlah persalinan bulan Januari - Agustus 2012 adalah 87 orang. Persalinannya ditolong tenaga kesehatan 52 orang (60%), ditolong dukun terlatih 25 orang (40%). Pada tahun 2011 komplikasi perdarahan pada waktu persalinan yang ditolong dukun 2 orang, kematian ibu hamil dan ibu melahirkan tidak ada. Di Puskesmas Purwantoro 2 jumlah Bidan Praktek Swasta 4, jumlah dukun 4 orang dan masih ada 2 persalinan dirumah, yang ditolong oleh anggota keluarganya sendiri yang tidak terlatih dan hanya berpendidikan dasar. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui perilaku ibu hamil terhadap pemilihan penolong persalinan di Puskesmas Purwantoro 2 Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, waktu penelitian dilakukan di Puskesmas Purwantoro 2 kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri pada bulan Desember 2012. Populasinya adalah semua ibu hamil di Puskesmas Purwantoro 2 Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri yaitu rata – rata berjumlah 40 orang tiap bulan, dan sampel yang diambil dalam penelitian memperhatikan kriteria berikut: kriteria inklusi dan kriteria ekslusi. Teknik sampling menggunakan accidental sampling. Pengumpulan data pada pengetahuan, sikap dan tindakan menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian pada pengetahuan sebagian besar 30 responden (75%) berpengetahuan cukup, pada sikap sebagian besar 27 responden (67,5%) dengan sikap positif, dan pada tindakan seluruhnya 40 responden (100%) dengan tindakan positif. Sedangkan pada perilaku seluruhnya 40 responden (100%) dengan perilaku positif.
Peneliti menyarankan kepada bidan mampu meningkatkan wawasan bidan terhadap perilaku ibu hamil dalam memilih penolong persalinan yang aman, sehingga mampu meningkatkan cakupan pertolongan persalinan di petugas kesehatan.
|
Perilaku Ibu Hamil Trimester Tiga terhadap Pemilihan Penolong Persalinan di Puskesmas Purwantoro Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri
201002004 - DWI HARYANI
|
INTISARI
Prasiska, Aris. 2013. Perilaku Ibu Menyusui Tentang Cara Menyusui yang Benar Pada Bayi Usia 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Wringinanom Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Ani Rosita, S.Kep.,Ns.,M.Kes (II) : Etika Desi Yogi, SST
Kata Kunci : Perilaku Ibu Menyusui , Cara Menyusui yang Benar Pada Bayi Usia 0-6 bulan
Berdasarkan data dinas kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2011 didapatkan ibu bersalin diantaranya 12.318 normal dan 1702 orang (13,81%) dengan masalah bendungan ASI 9.72 (0,57%), mastitis 4.88(0,28%), perdarahan 2.42(0,14%). Pada BBL didapatkan 12.310 bayi, diataranya 10.789 normal (87,64%) dan 1.521 bayi dengan masalah (12,36%) diantaranya ikhterus 324 bayi (21,30%). Sedangkan di wilayah kerja Puskesmas Wringinanom Tahun 2011, didapatkan 270 orang ibu bersalin diantaranya 231 normal (85,55%) dan 39 orang (14,45%) dengan masalah (bendungan ASI 24 (8,89%), mastitis 13 (4,81%), perdarahan 2 (0,74%). pada BBL didapatkan 270 bayi, diantaranya 244 normal (90,37%) dan 26 bayi (9,63%) dengan masalah ikhterus, 6 (2,22%). Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku ibu menyusui tentang cara menyusui yang benar pada bayi usia 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Wringinanom Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Wringinanom Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo, pada bulan Mei 2013. Populasinya adalah semua ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Wringinanom Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo, pada bulan Mei 2013, yang berjumlah 58 ibu, dan sampel yang digunakan 51 ibu, teknik sampling simple random sampling, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner baik pada sub variabel pengetahuan, sikap dan tindakan.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan dari 51 responden yang diteliti hampir seluruhnya 40 responden (78,4%) berperilaku positif dan sebagian kecil 11 responden (21,6%) berperilaku negatif.
Peneliti menyarankan bagi ibu menyusui untuk meningkatkan pemahaman tentang perilaku ibu menyusui tentang cara menyusui yang benar pada bayi usia 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Wringinanom Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo, sehingga mampu meningkatkan cakupan ASI eksklusif.
|
Perilaku Ibu Menyusui tentang Cara Menyusui yang Benar pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Wringinanom Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo
201001006 - ARIS PRASISKA
|
INTISARI
Iku, Okseline Marieta. 2013. Perilaku Ibu Menyusui terhadap Pemberian ASI Ekslusif di wilayah kerja Puskesmas Bijaepasu Kecamatan Miomaffo Tengah Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2013. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing :(I) Eliya Rohmah, S.Kp,M.Kes (II) Sumini, S.SiT. M.Kes.
Kata Kunci : Perilaku, Ibu Menyusui, ASI Ekslusif
ASI ekslusif adalah pemberian ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain ( susu formula, air gula, madu,air teh, jeruk, air putih ) dan tanpa tambahan makanan lain ( pisang, biscuit, bubur susu dan nasi lumat ). Di Puskesmas Bijaepasu jumlah Bayi sepanjang bulan Januari s/d Desember 2012 sebanyak 100 bayi yang mendapat ASI ekslusif hanya 45 Bayi (45%)( PWS KIA Puskesmas Bijaepasu 2012 ). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Perilaku Ibu menyusui terhadap pemberian ASI ekslusif di wilayah kerja Puskesmas Bijaepasu, Kecamatan Miomaffo Tengah Kabupaten Timor Tengah Utara.
Berdasarkan tujuan yang ingin di capai di atas maka desain penelitian yang di gunakan adalah Deskriptif. Dalam penelitian ini populasinya adalah semua ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 7-12 bulan di Puskesmas Bijaepasu Kecamatan Miomaffo Tengah Kabupaten Timor Tengah Utara yaitu sejumlah 57 dengan metode sampling yang di gunakan yaitu proporsional simple random sampling sehingga besar sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : 34 orang ibu menyusui. Waktu penelitian yaitu bulan Mei s/d Juli 2013, metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner kemudian di lakukan analisa baik data umum maupun data khusus.
Hasil penelitian menggambarkan pengetahuan responden tentang ASI ekslusif hanya sebagian kecil yaitu sejumlah 8 responden (23.6%) memiliki pengetahuan baik, Sikap responden terhadap pemberian ASI ekslusif adalah sebagian besar memiliki sikap yang negatif (64.7%). Praktek atau tindakan responden dalam pemberian ASI eksklusif hampir seluruhnya tidak melakukan yaitu berjumlah 31 orang (91.2%) responden. Sehingga Perilaku responden terhadap pemberian ASI ekslusif di wilayah kerja Puskesmas Bijaepasu adalah hampir seluruhnya memiliki perilaku negatif (88.2%).
Kepada responden disarankan agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang ASI ekslusif sehingga dapat membentuk sikap yang positif kemudian dapat di wujudkan dalam tindakan nyata dengan cara memberikan ASI ekslusif kepada bayinya dan akhirnya memiliki perilaku yang positif. Bidan diharapkan memberikan penyuluhan secara berkesinambungan tentang ASI ekslusif kepada responden.
|
Perilaku Ibu Menyusui terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bijaepasu Kecamatan Miomaffo Tengah Kabupaten Timor Tengah Utara
201202031 - OKSELINE MARIETA IKU
|
INTISARI
Musrifah, Nafiatul. 2012. Perilaku Ibu Menyusui Terhadap Penerapan KB MAL (Metode Amenorea Laktasi) di BPS Ny. “N†di Desa Jimbe Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Hariyanto M.Pd, (2) Eliya Rohmah S.Kp.M.Kes.
Kata Kunci : Perilaku, Ibu Menyusui, KB MAL (Metode Amenorea Laktasi)
Metode Amenorea Laktasi (MAL) merupakan salah satu metode dalam mengatur pertumbuhan penduduk. MAL merupakan metode yang dapat digunakan sebagai upaya untuk menjarangkan kehamilan, dengan cara menyusui eksklusif kepada bayinya. Efektifitas metode kontrasepsi dengan cara menyusui ini berkisar antara 98% hingga 99,5%. Meskipun demikian masih banyak masyarakat yang ragu dengan keefektifitasan KB MAL. Dari wawancara yang telah dilakukan pada 6 orang ibu menyusui pada bulan Desember ternyata hasilnya 0% yang mengetahui tentang KB MAL (Metode Amenorea Laktasi).
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11-30 Juni 2012 di Desa Jimbe Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Perilaku Ibu Menyusui Terhadap Penerapan KB MAL (Metode Amenorea Laktasi). Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu menyusui yang usia bayinya 0-6 bulan yang tinggal di Desa Jimbe, Kecamatan Jenangan kabupaten Ponorogo yang berjumlah 33 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh dengan jumlah sampel 33 orang yang sesuai kriteria yang di inginkan. Penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu perilaku Ibu menyusui terhadap penerapan KB MAL (Metode Amenorea Laktasi) dengan subvariabel pengetahuan, sikap dan tindakan.
Hasil penelitian ini didapatkan tingkat pengetahuan (76%) mempunyai pengetahuan kurang, (15%) mempunyai pengetahuan cukup, dan (3%) mempunyai pengetahuan baik, (55%) mempunyai sikap negative, (45%) mempunyai sikap positif, dan (74%) tidak melakukan praktek atau tindakan dan (26%) yang melakukan penerapan KB MAL (Metode Amenorea Laktasi).
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perilaku ibu menyusui terhadap penerapan KB MAL negatif. Ibu menyusui diharapkan lebih memperbanyak pengetahuan dan menambah referensi tentang masalah terkait. Agar ibu dapat menerapkan KB MAL (Metode Amenorea Laktasi) dalam kehidupannya.
|
Perilaku Ibu Menyusui terhadap Penerapan KB MAL (Metode Aminore Laktasi) di BPS Nyâ€N†di Desa Jimbe Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
200901029 - NAFIATUL MUSRIFAH
|
INTISARI
Wahyuni, Sri. 2012. PerilakuIbuNifasHariKe 10-40 DalamMelakukanSenamNifas Di Wilayah KerjaPuskesmasSukorejoKecamatanSukorejoKabupatenPonorogo.KaryaTulisIlmiah. AkademiKebidananHarapanMulyaPonorogo. Pembimbing: (I) Sumini, S.SiT.,M.Kes (II) Ike Sureni, S.KM., M.Kes
Kata kunci: Perilaku, MasaNifas, IbuNifas
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).Berdasarkanstudipendahuluandenganwawancarapada 10 Ibunifas di wilayahpuskesmasKecamatanSukorejoKabupatenPonorogo, terdapat 8 ibunifas yang tidakpahamapatujuansenamnifas, ibutidakmengertilangkah-langkahsenamnifasdan 2 ibunifas yang bekerjasehinggatidakmempunyaiwaktuuntuksenamnifas.Tujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahuiperilakuibu nifasharike 10-40 dalammelakukansenamnifas di wilayahkerjaPuskesmasSukorejoKecamatanSukorejoKabupatenPonorogo.
Jenispenelitianiniadalahdeskriptif.Penelitian ini dilaksanakandi wilayahkerjaPuskesmasSukorejoKec.Sukorejo Kab.Ponorogo. PenelitiandilaksanakanpadabulanJuni-Juli 2012.Populasipenelitianiniadalahsemuaibunifasharike 10-40 di wilayahkerjaPuskesmasSukorejoKecamatanSukorejoKabupatenPonorogosejumlah 39 ibu.Sampeldiambilsebanyak39ibunifasharike 10-40.Pada penelitian ini pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sebagaialatpengumpul data digunakankuesioner.
Hasilpenelitianmenunjukkansebagianbesar 23 (58,97%) berperilakupositifdalamsenamnifasdengansubvariabelnyasebagian besar 31 (79,49%) berpengetahuancukup, hampirsetengahnya21 (53,85%) ibunifasbersikappositifterhadapsenamnifas, Sebagianbesar 33 (84,62%) mempunyaitindakan yang kurang.
Disarankan agar kepadaparapetugaskesehatanmaumemberikanpengertian, mengajaridanmengajakibunifasuntukmelakukansenamnifas.Sehinggakomplikasi yang terjadipadamasanifasdapatdihindari.
|
Perilaku Ibu Nifas Hari ke 10 – 40 Melakukan Senam Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Sukorejo Kabupaten Ponorogo
200901045 - SRI WAHYUNI
|
INTISARI
Karsani, Ni Putu. 2013. Perilaku Ibu Nifas Primipara Tentang Perawatan Ruptur Perineum di Ruang Bersalin RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Hariyanto, M.Pd.(II) Sumini, S.Si.T., M.Kes.
Kata kunci : Perilaku, Perawatan Ruptur Perineum , Ibu Nifas Primipara.
Menurut WHO (World Health Organization ) kematian maternal adalah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. Dalam studi pendahuluan masih ada penyembuhan luka perineum yang tidak sempurna disebabkan karena budaya tatobi (mengompres luka perineum menggunakan kain yang dicelupkan dengan air panas).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu nifas primipara tentang perawatan ruptur perineum. Jenis penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Jumlah Sampel sebanyak 30 orang ibu nifas primipara yang mengalami ruptur perineum dimulai bulan mei sampai juli 2013. Tehnik sampling yang digunakan “Accidental Samplingâ€. Instrumen penelitian dengan Kuesioner. Dengan Variabel tunggal yaitu perilaku ibu nifas primipara tentang perawatan ruptur perineum. Analisa Data dengan Editing, Coding dan Tabulating. Data Pengetahuan dan Tindakan dengan persentase, sedangkan data Sikap menggunakan Skor T.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (73.3%) ibu nifas primipara yang ruptur perineum mempunyai pengetahuan baik, Sebagian besar (63.3%) mempunyai sikap yang positif , hampir setengahnya (43.3%) tindakan baik dalam melakukan perawatan ruptur perineum. Sehingga didapatkan hampir seluruhnya (93.3%) perilakunya positif.
Disarankan untuk Bidan lebih sering memberikan penyuluhan serta mempraktekkan secara langsung perawatan ruptur perineum yang benar. Ibu nifas tahu dan bisa melakukan perawatan ruptur perineum saat di rumah sakit dan setelah pulang dari rumah sakit.
|
Perilaku Ibu Nifas Primipara tentang Perawatan Ruptur Perineum di Ruang Bersalin RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara
201202030 - NI PUTU KARSANI
|
|
Perilaku Ibu Nifas tentang Perawatan Luka Perineum Hari ke 1-7 di Wilayah Puskesmas Mlarak Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
201002022 - DHOVELIYA NURROHMAH KARTIKASIWI
|
INTISARI
Ramita, Wilda Nata, 2011. Perilaku Ibu Nifas dalam Perawatan Payudara di BPS Ny. “P†Desa Surodikraman Kecamatan Ponorogo. Pembimbing (I): Ike Sureni, S.KM M.Kes (II): Bibi Amikasari, S.ST
Kata kunci : Perilaku, Ibu nifas, Perawatan payudara
Perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk memperlancar produksi Asi. Tujuan dilakukan perawatan payudara setelah melahirkan yaitu, memelihara kebersihan payudara agar terhindar dari infeksi, memperbanyak atau melancarkan produksi ASI dengan merangsang kelencar-kelenjar air susu melalui pemijatan, mencegah bendungan Asi/pembengkakan pada payudara, melenturkan dan meguatkan puting, dan mengetahui secara dini kelainan puting susu dan melakukan usaha untuk mengatasinya. Sedangkan data pada Di BPS Ny. P bulan Desember tahun 2010 dengan sampel 10 responden, yang melakukan perawatan payudara 2 responden dengan Asi lancar dan 8 responden yang tidak melakukan perawatan payudara dengan Asi tidak lancar.
Jenis penelitian ini adalah Deskriptif yaitu memaparkan, mencari, menjelaskan, memperkirakan perilaku perawatan payudara dengan ibu nifas. Populasi penelitian yang akan digunakan adalah 219 orang. Semua ibu nifas yang periksa di Bps Ny “P†pada Bulan Mei-Juni 2011 sesuai dengan kriteria inklusi. Dengan menggunakan teknik Accidental Sampling. Dengan sampel yang bejumlah 141 responden.
Hasil penelitian ini didapatkan tingkat pengetahuan (65%) mempunyai pengetahuan kurang, (33%) mempunyai pengetahuan cukup, dan (2%) mempunyai pengetahuan baik, (53%) mempunyai sikap negatif (47%) mempunyai sikap positif dan (76%) tidak melakukan praktek ataw tindakan (35%) melakukan perawatan payudara.
Kesimpulan isi adalah bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka akan semakin mudah seseorang tersebut menerima informasi. Dengan demikian diharapkan, dengan perilaku yang kurang diharapkan ibu sering mengaplikasikan dalam praktek sehari-hari denga hasil yang lebih baik.
|
Perilaku Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara di BPS Ny “ P†Desa Surodikraman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
200801034 - WILDA NATA RAMITA
|
INTISARI
Yuktika Rahmatin, Binti. 2013. Perilaku Ibu Nifas Terhadap Tanda Bahaya Masa Nifas di BPS Ny. Y Desa Sragi Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Hariyanto, M.Pd (II) : Sinta Ayu Setiawan, SST
Kata Kunci : Perilaku Ibu Nifas, Tanda Bahaya Masa Nifas
Berdasarkan data di BPS Ny. Y Desa Sragi Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo, jumlah ibu nifas pada bulan Agustus 2012 berjumlah 18 orang, diantaranya 13 orang normal dan 5 orang dengan masalah (3 orang dengan bendungan ASI dan 2 orang dengan perdarahan). Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku ibu nifas terhadap tanda bahaya masa nifas di BPS Ny. Y Desa Sragi Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif penelitian ini dilakukan di BPS Ny. Y Desa Sragi Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Sedangkan waktu penelitian dilakukan mulai bulan April-Mei 2013. Populasinya adalah semua ibu nifas di BPS Ny. Y Desa Sragi Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo, yang berjumlah 30 pada bulan April – Mei 2013, dan sampel yang berjumlah 30 orang, teknik sampling accidental sampling. Variabel penelitian : perilaku ibu nifas terhadap tanda bahaya masa nifas, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner baik pada sub variabel pengetahuan, sikap dan tindakan.
Berdasarkan hasil penelitian perilaku didapatkan sebagian besar 22 responden (73,3%) berperilaku positif dan hampir setengahnya 8 responden (26,7%) berperilaku negatif. Sedangkan pada sub variabel : hampir setengahnya 13 responden (43,3%) berpengetahuan baik, sebagian besar 20 responden (66,7%) bersikap positif dan sebagian besar 22 responden (73%) dengan tindakan positif.
Peneliti menyarankan pada ibu nifas untuk meningkatkan pemahaman tentang tanda bahaya masa nifas, sehingga mampu mencegah tanda bahaya yang mungkin dapat terjadi pada dirinya seperti perdarahan, infeksi masa nifas dll.
|
Perilaku Ibu Nifas terhadap Tanda Bahaya Masa Nifas di BPS Ny. “Y†Desa Sragi Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
201001008 - BINTI YUKTIKA ROHMATIN
|
INTISARI
Daga, Esther D. O. 2013. Perilaku Ibu Post Partum Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di ruang Bersalin RSUD Kefamenanu Kabupaten Timot Tengah Utara. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Ike Sureni, S.KM., M.Kes (II) Ika Mustika, S.ST., M.Kes
Kata kunci: Perilaku, Ibu Post Partum, ASI Eksklusif
Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003). Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan pada bulan September 2012, diruang bersalin RSUD Kefamenanu, terdapat 60 ibu post partum. Hasil penelusuran data jumlah ibu post partum dalam memberikan ASI secara eksklusif sebanyak 20 orang (33,3%), sedangkan ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 40 orang (66,7%). Hasil wawancara pada 10 ibu bayi diruang bersalin RSUD Kefamenanu, dapat diketahui bahwa 4 orang (40%) mendapat ASI eksklusif sedangkan 6 orang (60%) tidak memberikan ASI secara eksklusif sehingga menyebabkan bayi mudah terserang penyakit infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku ibu post partum dalam pemberian ASI eksklusif di ruang bersalin RSUD Kefamenanu.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di ruang bersalin RSUD Kefamenanu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2013. Populasi penelitian ini adalah Semua ibu post partum yang ada diruang bersalin RSUD Kefamenanu pada bulan Februari 2013 30 orang. Sampel diambil semua ibu post partum yang ada diruang RSUD Kefamenanu. Pada penelitian ini pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sebagai alat pengumpul data digunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan seluruhnya 30 responden (100%) dengan perilaku positif dalam memberikan ASI Eksklusif dengan sub variabelnya sebagian besar 18 responden (60%) berpengetahuan baik, setengahnya yaitu15 responden (50%) bersikap positif, hampir seluruhnya 26 responden (86,7%) dengan tindakan positif.
Disarankan agar kepada para petugas kesehatan mau memberikan pengertian, mengajari dan mengajak ibu post partum untuk memberikan ASI Eksklusif. Sehingga ibu post partum mau memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya dengan tepat.
|
Perilaku Ibu Post Partum dalam Pemberian ASI Eksklusif di Ruang Bersalin RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara
201202012 - ESTHER DAIRO OUNGA DAGA
|
INTISARI
Hasanah, Uswatul Yuni, 2011. Perilaku Ibu Post Partum Tentang Perawatan Bayi Baru Lahir di BPS Ny. E Desa Serang Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Bimbingan : (1) Khalimi Sany, SKM. M. Kes. (2) Etika Deasy Yogiyana, S. ST
Kata Kunci : Perilaku, Post Partum, Perawatan Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.500 sampai dengan 4.000 gram. Upaya meningkatkan kualitas hidup manusia dipengaruhi oleh kualitas manusia sejak masih dalam kandungan hingga usia balita, yang merupakan masa kritis bagi kehidupan dari pertumbuhan dan perkembangan manusia (Depkes RI, 2000).
Terdapat keyakinan yang kuat bahwa rangsangan dini membantu bayi untuk berkembang tetapi kenyataannya masih didapatkannya ibu-ibu yang belum mampu merawat bayinya sendiri dan merasa takut serta menyerahkan perawatan pada orang lain sehingga menimbulkan gangguan psikologis pada bayi dan akan mempengaruhi perkembangan bayi karena kurangnya rangsangan dari ibunya (Heildenberg, 2008).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku ibu tentang perawatan bayi baru lahir di BPS Ny. “E†Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo. Dalam penelitian desain penelitian yang dugunakan adalah “deskriptif†dengan populasi semua ibu post partum yang periksa di BPS Ny. E Desa Serangan Kecamatan Mlarak Ponorogo tahun 2011, tehnik samping yang digunakan adalah accidental sampling. Waktu penelitian dilakukan pada bulan juni 2011, sedangkan pada pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan pada ibu post partum di BPS Ny. “E†Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo.
Hasil penelitian ini adalah dari 27 responden sebagian besar 17 responden (63%) berpengetahuan baik, dan sebagian besar 15 responden (56%) bersikap positif. Sedangkan tindakan sebagian besar 20 responden (74%) dengan melakukan tindakan baik.
Bagi ibu yang pengetahuannya kurang dalam merawat bayi baru lahir. diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan dalam merawat bayi baru lahir dengan benar, meskipun tingat pengetahuannya rendah di harapkan ibu mau berusaha dan belajar dalam merawat bayi baru lahi dengan benar karena bayi yang dilahirkan ini akan menjadi masa depan bagi orang tua dan keluarga, oleh karena itu kita harus menjaga dan merawat bayi dengan baik.
|
Perilaku Ibu Post Partum Tentang Perawatan Bayi Baru Lahir di BPS Nyâ€E†Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
200801040 - YUNI USWATUL HASANAH
|
INTISARI
Nuryati, Dwi. 2012.Perilaku Ibu Post Partum Terhadap Pemberian Kolostrum Pada Bayi Di BPS Ny “P†Kelurahan Surodikraman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo.Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Khalimi Sany.S.KM, M.Kes (II) Dwi Nurjayanti.S.ST, M.Kes.
Kata kunci : Perilaku, Post Partum, Kolostrum
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu dan sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang.Berdasarkan hasil studi pendahuluan di BPS Ny “P†Kelurahan Surodikraman didapatkan 5 orang (50%) dari 10 responden mempunyai pengetahuan kurang tentang kolostrum, sedangkan 4 orang (40%) bersikap negatif dan tidak mau memberikan kolostrum pada bayinya hal itu disebabkan karena responden beranggapan warna ASI setelah kelahiran atau kolostrum yang agak kekuningan tidak begitu penting diberikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perilaku ibu post partum terhadap pemberian kolostrum pada bayi di BPS Ny “P†Kelurahan Surodikraman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah, semua Ibu Post Partum yang bersalin di BPS Ny“Pâ€Kelurahan Surodikraman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo jumlah sampel 31 ibu diambil dengan teknik Accidental Sampling dilaksanakan pada bulan Maret - April. Variabel yang diteliti adalah perilaku ibu post partum tentang pemberian kolostrum pada bayi yang meliputipengetahuan, sikap dan tindakan. Metode pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menganalisa penelitian ini menggunakan metode prosentase skoring.
Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan bahwa hampir seluruhnya responden berpengetahuan baik tentang pemberian kolostrum pada bayi (80%) , sebagian besar responden (55%) mempunyai sikap negatif tentang pemberian kolostrum, dan sebagian besar responden (77,4%) melakukan praktek dalam pemberian kolostrum dengan tepat, dari kesimpulan diatas diketahui bahwa keseluruhan, 31 responden (100%) berperilaku positif terhadap pemberian kolostrum pada bayinya.
Diharapkan tenaga kesehatan lebih memperhatikan ibu post partum yang baru pertama kali melahirkan belum banyak pengalaman dan membutuhkan banyak konseling, informasi, dan edukasi serta lebih memotivasi ibu untuk aktif dalam kegiatan kegiatan-kegiatan yang dianjurkan petugas kesehatan seperti memberikan kolostrumnya pada bayi yang baru lahir.
|
Perilaku Ibu Post Partum terhadap Pemberian Kolostrum pada Bayi di BPS Ny “P†Desa Surodikraman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
200901007 - DWI NURYATI
|
INTISARI
Fidianingsih, Erma. 2012. Perilaku Ibu Primigravida Tentang Tanda Gejala Persalinan Di BPS Ny. Carolin Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Eliya Rohmah S.Kp.,M.Kes (II) : Ika Mustika S.ST
Kata Kunci : Perilaku, Primigravida, Tanda Gejala Persalinan
Berdasarkan data di BPS Ny. Carolin Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo Bulan Januari 2011, jumlah ibu hamil 68 orang, diantaranya 41 orang primipara, 28 orang multipara. Dari data persalinan tersebut didapatkan 18 orang (26,47%) dengan rujukan diantaranya dengan masalah 11 (61,11%) orang dengan KPD, 4 orang (22,22%) dengan PEB, 3 orang (16,66%) dengan eklamsi. Sehingga dari data tersebut diketahui adanya persalinan resiko tinggi yang nantinya akan berdampak pada persalinan, dan dapat terjadinya komplikasi pada persalinan baik pada ibu maupun bayinya. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui perilaku ibu primigravida tentang tanda gejala persalinan di BPS Ny. Carolin Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, populasi dalam penelitian ini semua ibu primigravida trimester III di BPS Ny. Carolin Istanti Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo, pada bulan Juni sampai dengan Juli 2012, yang berjumlah 25 orang dan jumlah sampel 25 orang, yang sesuai dengan kriteria inklusi, teknik sampling yang digunakan accidental sampling, sedangkan waktu penelitian akan dilakukan buan Juni sampai dengan Juli 2012, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Berdasarkan hasil perhitungan pengetahuan sebagian besar 13 responden (52%) berpengetahuan cukup, sikap hampir setengahnya 12 responden (48%) bersikap negatif. Pada tindakan sebagian besar 17 responden (68%) mempunyai tindakan yang positif. Sedangkan pada perilaku seluruhnya 30 responden (100%) berperilaku positif.
Peneliti menyarankan ibu primigravida lebih meningkatkan pengetahuannya tentang tanda gejala persalinan melalui pemeriksaan kehamilan yang lebih rutin, sehingga menjadi pesan informasi tentang perilaku ibu primipara tentang tanda gejala persalinan, untuk meningkatkan partisipasinya dalam persiapan persalinan.
|
Perilaku Ibu Primigravida tentang Tanda Gejala Persalinan di BPS Ny Carolin Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
200901015 - ERMA FIDIANINGSIH
|
INTISARI
Hastuti, Rina. 2013. Perilaku Ibu Primigravida Trimester III Tentang Breast Care di BPS Katmiatin Desa Pangkal Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing:(I) Sumini,S.SiT.,M.Kes, (II) Tri Handayani S.Psi
Kata Kunci : Perilaku, Ibu Primigravida, Breast Care
Breast care selama kehamilan adalah salah satu bagian penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan menyusui nantinya. Dari wawancara yang telah dilakukan pada 10 orang ibup rimigravida trimester III pada bulan Oktober ternyata hasilnya yang mengetahui tentang breast care hanya 4 orang sedangkan yang 6 tidak mengetahui. Tujuan penelitian secara umum mengetahui perilaku primigravida trimester III tentang breast care di BPS Katmiatin desa pangkal kecamatan sawoo kabupaten ponorogo.
Jenis penelitian diskriptif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh Ibu-Ibu hamil primigravida trimester III di BPS Katmiatin Desa Pangkal Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner. Dimana jumlah dari seluruh sampel sejumlah 30 ibu hamil.Analisa data sub variabel pengetahuan yaitu setelah data terkumpul maka data umum dihitung dengan menggunakan rumus pengetahuan. Sub variabel sikap setelah data dikumpulkan menggunakan kuesioner kemudian diberi skor berdasarkan skala likert. Sub variabel tindakan setelah data dikumpulkan melalui kuesioner kemudian diberi skor sesuai dengan hasil. Perilaku merupakan gabungan dari komponen pengetahuan, sikap dan tindakan. Penelitian dilakukan di BPS Katmiatin Desa Pangkal Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo pada bulan Januari-Februari 2013.
Hasil penelitian ini didapatkan tingkat pengetahuan sebanyak 9 orang (30%) mempunyai pengetahuan kurang, 14 orang (47%) mempunyai pengetahuan cukup, dan 7 orang (23%) mempunyai pengetahuan baik, 4 orang (13%) mempunyai sikap negatif, 26 orang (87%) mempunyai sikap positif, dan 8 orang (27%) tindakan baik, 14 orang (46 %) tindakan cukup, 8 orang (27%) tindakan kurang, 7 orang (23%) memiliki perilaku yang negatif, 23 orang (77%) memiliki perilaku yang positif.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perilaku ibu primigravida trimester III tentang penerapan breast care positif. Disarankan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan perlu memberikan informasi yang tepat bagi ibu dalam breast care pada ibu hamil.
|
Perilaku Ibu Primigravida Trimester III tentang Breast Care di BPS Katmiatin Ds. Pangkal Kec. Sawoo Kab. Ponorogo
201001056 - RINA HASTUTI
|
INTISARI
Tita, Getrudis Deno. 2013. Perilaku Ibu Primipara Terhadap Perubahan Fisiologis Masa Nifas Di RSUD Kefamenanu. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp., M.Kes (II) Hj. Murniati, S. ST., M. Kes
Kata kunci: Perilaku, Ibu Primipara, Perubahan Fisiologis Nifas
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003). Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di RSUD Kefamenanu Kabupaten Timur Tengah Utara Propinsi Nusa Tenggara Timur ibu nifas di ruang nifas selama bulan Januari sampai November 2012 sebanyak 695 orang, persalinan spontan dengan tindakan 73 orang, dengan perincian primipara 463 orang, multipara 232 orang. Pada 10 ibu primipara yang sedang menjalani masa nifas dilakukan wawancara didapatkan 3 (30%) orang ibu nifas telah mengetahui perubahan fisiologis yang terjadi pada dirinya seperti adanya lochia, adanya perubahan uterus, adanya pembesaran payudara dan terasa penuh di payudara, otot-otot di tubuh menjadi kendor dan cepat lapar, sulit buang air besar pada hari 1-3 setelah melahirkan, sedangkan 7 orang (70%) ibu tidak mengetahui perubahan fisiologis pada dirinya sehingga ibu merasa cemas dan takut menghadapi perubahan yang ada ada pada dirinya. Dampak dari pengetahuan ibu nifas yang kurang tentang perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas menyebabkan 1 ibu mengalami luka bakar akibat kebiasaan mandi air panas setelah melahirkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku ibu primipara terhadap perubahan fisiologis nifas di RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di ruang nifas RSUD Kefamenanu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2013. Populasi penelitian ini adalah semua ibu primipara di ruang nifas RSUD Kefamenanu setiap bulan kira-kira 30 orang. Sampel diambil dari ibu primipara di ruang nifas RSUD Kefamenanu pada bulan Januari sampai Februari 2013. Pada penelitian ini pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Sebagai alat pengumpul data digunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan seluruhnya 30 responden (100%) dengan perilaku positif. Sebagian besar 17 responden (56,7%) berpengetahuan cukup, sebagian besar yaitu 19 responden (63,3%) bersikap positif, sebagian besar 19 responden (63,3%) dengan tindakan yang tidak tepat.
Disarankan agar kepada para petugas kesehatan mau memberikan pengertian dan konseling mengenai perubahan fisiologis nifas. Sehingga ibu primipara sudah siap untuk menghadapi perubahan fisiologis nifas dengan tepat.
|
Perilaku Ibu Primipara terhadap Perubahan Fisiologis Nifas di Rumah Sakit Umum Daerah Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara
201202016 - GETRUDIS DENO TITA
|
INTISARI
Ariana Yuli Nurhayati.2012.Perilaku Ibu tentang Pemilihan Kontrasepsi Suntik di BPS “RINA “ Desa Ngentep Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan.Karya Tulis Ilmiah.Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing I : Khalimi Sany, S.K.M., M.Kes Pembimbing II : Hj.Murniati,S.ST
Kata Kunci :Perilaku Ibu,Kontrasepsi Suntik
Persentase penggunaan kontrasepsi hormonal seperti suntik dan pil dari seluruh peserta KB aktif hampir 90% setiap tahunnya (BKKBN,2007). Metode suntikan KB telah menjadi bagian gerakan Keluarga Berencana nasional serta peminatnya makin bertambah. Tingginya minat pemakai suntikan KB oleh karena aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pada pasca persalinan (Manuaba,1998). Faktor minimnya informasi yang diterima akseptor tentang kontrasepsi suntik akan berdampak pada akseptor tidak rutin datang berkunjung untuk KB Suntik yang pada akhirnya akan terjadi drop out.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemilihan kontrasepsi suntik di BPS â€RINA†Desa Ngentep Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif,dengan variabel penelitian perilaku ibu dalam pemilihan kontrasepsi suntik sedangkan sub variabelnya pengetahuan ibu tentang kontrasepsi suntik, sikap ibu dalam pemilihan kontrasepsi suntik dan tindakan ibu dalam pemilihan kontrasepsi suntik.Tehnik Sampling yang digunakan adalah sampling jenuh.Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah seluruh peserta KB suntik kunjungan 1 bulan di BPS “RINA†Desa Ngentep Kecamatan Kawedanan Kab.Magetan sejumlah 32 orang. Penelitian ini menggunakan data primer yang berupa data kuesioner yang diberikan pada responden. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melihat data primer (lembar kuesioner) dan data sekunder (data dari puskesmas,data dari BPS,dan data dari dinas kesehatan).
Dari hasil penelitian didapatkan sebagian besar 19 responden (59.4 %) berpengetahuan cukup, sebagian kecil 5 responden (16 %) berpengetahuan baik, sedangkan sebagian kecil 8 responden (25%) berpengetahuan kurang. Sikap Ibu tentang Pemilihan Kontrasepsi Suntik proporsi terbanyak (78.2%) adalah positif dan terkecil (21.9%) adalah negatif. Praktek KB Suntik menggambarkan hampir seluruhnya 26 responden (81.2 %) prakteknya adalah baik, sedangkan sebagian kecil 6 responden (18.8 %) prakteknya cukup.
Berdasarkan hasil di atas maka masih diperlukan kerja sama/dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan pengetahuan bagi yang pengetahuannya cukup dan yang kurang,serta membina akseptor yang sikap dan prakteknya masih kurang agar terus menggunakan kontrasepsi suntik dan tidak terjadi drop out.
|
Perilaku Ibu tentang Pemilihan Kontrasepsi Suntik di Desa Ngentep Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan
200902055 - ARIANA YULI NURHAYATI
|
INTISARI
PERILAKU IBU TENTANG POLA MAKAN ANAK BALITA KURANG GIZI DI POSYANDU DI WILAYAH PUSKESMAS SUKOMORO
KABUPATEN MAGETAN
Kata kunci: Perilaku ibu, pola makan, anak balita
Usia balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, yang dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang sesuai serta stimulasi perkembangan. Namun karena perilaku yang salah dalam memberikan asupan gizi yang kurang seimbang terutama pada anak balita menyebabkan meningkatnya risiko kematian, terganggunya pertumbuhan fisik dan perkembangan mental serta kecerdasan. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan perilaku ibu tentang pola makan anak balita kurang gizi di posyandu wilayah Puskesmas Sukomoro.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yaitu dimana peneliti hanya untuk mengetahui gambaran perilaku ibu tentang pola makan anak balita kurang gizi secara objektif tanpa menganalisa lebih lanjut. Cara pengambilan sample dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner dan dianalisa menggunakan distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu tentang pola makan anak balita kurang gizi sebagian besar baik (48,84%) dan sebagin kecil berpengetahuan sangat kurang (0%). Sikap ibu terhadap pola makan anak balita kurang gizi sebagian besar bersikap positif 63,37% dan sebagian kecil bersikap negatif 36,63%. Tindakan ibu terhadap pola makan anak balita kurang gizi sebagian besar mendukung yaitu sebanyak 65,12% dan sebagian kecil tidak mendukung 34,88%.
Umur, pendidikan dan pekerjaan seseorang mempengaruhi perilaku ibu tentang pola makan anak balita kurang gizi sehingga perlu peningkatkan penyuluhan dari petugas kesehatan serta informasi dari media cetak, dan elektronik.
|
Perilaku Ibu tentang Pola Makan Anak Balita Kurang Gizi di Puskesmas Sukomoro Kabupaten Magetan
200902092 - RINA EKAWATI
|
Intisari
Sumiyati. 2012. Perilaku Ibu Tentang Stimulasi Tumbuh Kembang Anak (0-5 Tahun) di Posyandu Tanggung Rejo Desa Karang Patihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Pembimbing (I) : Eliya Rohmah, S.Kp.M.Kes (II) : Dwi Nurjayanti S.ST,. M.Kes
Kata Kunci : Perilaku, Ibu, Stimulasi, Tumbuh Kembang Anak
Di Indonesia seperti juga kemungkinan besar di negara-negara yang sedang berkembang lainnya masih banyak ditemukan praktek pengasuhan balita yang kurang kaya stimulasi mental dini. Sedangkan stimulasi mental dini ini sangat penting untuk perkembangan mental psikososial anak tersebut. Berdasarkan hasil penelitian longitudinal dari Benjamin Bloom tentang kecerdasan, 50% variabilitas kecerdasan orang dewasa sudah ada pada usia 4 tahun, 30% berikutnya pada usia 8 tahun, dan 20% sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua. Dikatakan bahwa 4 tahun pertama adalah kurun waktu dimana seorang anak sangat peka terhadap banyak sedikitnya stimulasi (Kania, 2006). Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui perilaku ibu tentang stimulasi tumbuh kembang anak (0-5 Tahun) di Posyandu Tanggung Rejo Desa Karang Patihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah studi penelitian studi deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk membuat gambaran diskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif dan digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Populasi dalam penelitian ini semua ibu balita di Posyandu Tanggung Rejo Desa Karang Patihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo, yang berjumlah 65 ibu balita, pada bulan Desember 2011, yang dijadikan sampel adalah semua ibu balita di Posyandu Tanggung Rejo Desa Karang Patihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo, pada bulan Desember 2011, yang sesuai dengan kriteria inklusi, teknik sampling yang digunakan adalah secara accidental sampling, dengan jumlah sample 59 responden, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pengetahuan ibu balita tentang stimulasi tumbuh kembang anak (0-5th) sebagian besar 37 responden (62,7%) berpengetahuan cukup. Sikap ibu balita terhadap stimulasi tumbuh kembang anak (0-5th) hampir seluruhnya 45 responden (76,3%) bersikap un favourable. Tindakan ibu balita terhadap stimulasi tumbuh kembang anak (0-5th) sebagian besar 32 responden (54,2%) mempunyai tindakan yang cukup.
Peneliti mengharapkan pada ibu balita untuk tetap menambah kajian teoritis tentang stimulasi, sehingga ibu mampu dan mau menerapkan stimulasi setiap ada kesempatan berinteraksi dengan bayi-balita, setiap hari, terus menerus, bervariasi, disesuaikan dengan umur perkembangan kemampuannya.
|
Perilaku Ibu tentang Stimulasi Tumbuh Balita (0-5 tahun) di Posyandu Tanggung Rejo Desa Karang Patihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
200902040 - SUMIYATI
|
INTISARI
Dini, Hesti Mawa. 2012. Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu pada bayi umur 0 – 6 bulan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing : (I) Khalimi Sany, S.KM.,M.Kes, (II) Dijanti, S.ST.
Kata kunci : perilaku, pemberian makanan pendamping, air susu ibu
Di Jawa Timur terdapat 35% bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif. Di kabupaten Magetan pencapaiannya ASI Esklusif 68,84%. Di wilayah kerja Puskesmas Karangrejo yang mendapat ASI Eksklusif 50, 62 %. Di Desa Karangrejo pencapaian ASI Ekslusif 52,56 %. Permasalahan utama pemberian air susu ibu adalah masalah perilaku dan bukan masalah ekonomi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku ibu terhadap pemberian makanan pendamping air susu ibu secara dini umur (0-6 bln).
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan yang sudah diberi makanan pendamping air susu ibu yang berjumlah 40 orang dengan sampel sebanyak 40 orang, menggunakan total populasi. Pengumpulan data diperoleh dengan kuesioner tertutup. Waktu penelitian bulan Oktober 2011 dan analisa data menggunakan tabel.
Hasil penelitian pengetahuan didapatkan dari 40 responden sebagian besar (62,5 %) responden berpengetahuan cukup, 27,5 % responden berpengetahuan baik dan sebagian kecil (10 %) responden berpengetahuan kurang. Hasil penelitian sikap didapatkan dari 40 responden sebagian besar (67,5 %) responden mempunyai sikap yang cukup, 30 % responden mempunyai sikap yang baik dan sebagian kecil (2,5 %) responden mempunyai sikap yang kurang. Sedangkan hasil penelitian tindakan didapatkan dari 40 responden sebagian besar (85 %) responden mempunyai tindakan yang cukup tentang pemberian makanan pendamping air susu ibu secara dini, 7,5 % responden mempunyai tindakan yang baik dan sebagian kecil (5 %) responden mempunyai tindakan yang kurang.
Kesimpulan hasil penelitian ini secara umum adalah sebagian besar ibu di Desa Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan mempunyai perilaku yang cukup baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan tenaga kesehatan lebih meningkatkan perannya seperti penyuluhan pada masyarakat tentang pemberian makanan pendamping air susu ibu kepada ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan dan promosi tentang pemberian air susu ibu secara eksklusif sehingga membuat pengetahuan ibu bertambah dan akan mempengaruhi sikap dan perilaku dalam pemberian makanan pendamping air susu ibu.
|
Perilaku Ibu terhadap Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI) di Desa Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan
200902064 - HESTI MAWA DINI
|
INTISARI
Sau, Marisa Adelgunda, 2013. Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu pada bayi umur 0 – 6 bulan. Karya Tulis Ilmiah, Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) Hariyanto, M.Pd, Pembimbing (II) Dwi Nurjayanti, S.ST, M.Kes.
Kata Kunci : Perilaku, pemberian makanan pendamping, air susu ibu
Di propinsi Nusa Tenggara Timur terdapat 48 % bayi yang mendapatkan asi ekslusif. Di Kabupaten Timor Tengah Utara pencapaiannya 41,07 %. Di wilayah kerja Puskesmas Mamsena yang mendapat asi ekslusif 25,23 %. Di Desa Letneo pencapaian asi ekslusif 16,67 % pada bulan september 2012.Sedangkan bayi umur 0-6 bulan yang sudah diberikan makanan pendamping ASI sebanyak 25 bayi dengan prosentase 83,33%. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan perilaku ibu terhadap pemberian makanan pendamping air susu ibu pada bayi umur 0-6 bulan.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan yang berjumlah 30 orang dengan sampel sebanyak 30 orang, menggunakan total populasi. Dalam penelitian ini variabelnya adalah perilaku ibu terhadap pemberian makanan pendamping air susu ibu pada bayi umur 0-6 bulan. Pengumpulan data diperoleh dengan kuesioner tertutup. Waktu penelitian bulan Januari – Maret 2013 dan analisa data menggunakan deskriptif prosentase.
Hasil penelitian pengetahuan setengahnya (50%) responden berpengetahuan kurang, 30 % responden berpengetahuan cukup dan sebagian kecil ( 20 %) berpengetahuan baik. Hasil penelitian sikap didapatkan dari 30 responden sebagian besar (53,33 %) mempunyai sikap positif dan (46,67 %) responden mempunyai sikap negatif. Hasil penelitian tindakan didapatkan dari 30 responden hampir seluruhnya mempunyai tindakan negatif 83,3 % dan 16,7 % responden mempunyai tindakan positif. Sedangkan hasil penelitian perilaku ibu terhadap pemberian makanan pendamping air susu ibu seluruhnya mempunyai perlaku negatif.
Kesimpulan hasil penelitian ini secara umum adalah seluruh ibu di Desa Letneo mempunyai perilaku yang negatif. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan tenaga kesehatan lebih meningkatkan perannya seperti penyuluhan pada masyarakat tentang pemberian makanan pendamping air susu ibu kepada ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan dan promosi tentang pemberian air susu ibu secara ekslusif sehingga membuat pengetahuan ibu bertambah dan akan mempengaruhi perilaku dalam pemberian makanan pendamping air susu ibu.
|
Perilaku Ibu terhadap Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu pada bayi umur 0 - 6 bulan di Desa Letneo Kecamatan Insana Barat Kabupaten Timor Tengah Utara
201202028 - MARISA ADELGUNDA SAU
|
INTISARI
Puji Astuti, Erny. 2012. Perilaku ibu pengasuh terhadap perkembangan balita usia 13-36 bulan di Desa Duwet Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Khalimi Sany, S.KM, M.Kes, (II) Dwi Nurjayanti, S. ST,M.Kes
Kata kunci : ibu pengasuh, balita, perkembangan
Interaksi antara ibu pengasuh dan anak serta keterlibatan ibu dan anggota keluarga yang lain sangat mempengaruhi perkembangan anak. Namun dari survey terhadap 10 ibu pengasuh balita di Desa Duwet, 4 diantaranya kurang mengerti tentang perkembangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu pengasuh (pengetahuan sikap dan praktek) terhadap perkembangan balita usia 13-36 bulan di Desa Duwet Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.
Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang didalamnya tidak ada analisis hubungan antar variabel, tidak ada variabel bebas dan terikat, bersifat umum yang membutuhkan jawaban dimana, kapan, berapa banyak, siapa dan analisis yang digunakan adalah deskriptif. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan populasi dan sampel semua ibu pengasuh balita usia 13 -36 bulan menggunakan teknik sampling jenuh yang dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan Maret 2012.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 responden yaitu 100% semua berpengetahuan baik, bersikap mendukung atau menerima dan berpraktek dalam perkembangan balita usia 13-36 bulan.
Berdasarkan data dan analisa penelitian dapat disimpulkan bahwa ibu pengasuh balita usia 13-36 bulan di Desa Duwet Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan berpengetahuan, bersikap mendukung atau menerima dan praktek perkembangan balitanya semua baik atau 100%, sehingga disarankan semua ibu pengasuh balita agar menerapkan dan melaksanakan cara yang tepat untuk meningkatkan dan melatih perkembangan balitanya dengan stimulasi sehingga balita dapat mencapai perkembangan yang optimal.
|
Perilaku Ibu terhadap Perkembangan Balita Usia 13-36 Bulan di Desa Bulu Gledeg Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan
200902060 - ERNY PUJIASTUTI
|
INTISARI
Aminah, Siti, 2012, Perilaku Inisiasi Menyusu Dini oleh Ibu Bersalin di Wilayah Puskesmas Bondrang Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Ike Sureni,SKM,M.Kes, (II) Sumini,S.SiT,M.Kes
Kata Kunci : Perilaku, Inisiasi Menyusu Dini, Ibu Bersalin
Satu jam pertama bayi menemukan payudara ibunya sendiri disebut Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Hasil penelitian jika bayi diberi kesempatan IMD maka 22% nyawa bayi yang berumur dibawah 28 hari dapat diselamatkan. Pencapaian ASI eksklusif di kabupaten Ponorogo mencapai 63,09% dan di Puskesmas Bondrang sebesar 4,51% yang tergolong rendah dari target 80%. Sedangkan data tentang ibu yang melakukan IMD belum ada.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku IMD oleh ibu bersalin di wilayah Puskesmas Bondrang kecamatan Sawoo kabupaten Ponorogo. Jenis penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Populasi dan sampel semua ibu bersalin di wilayah Puskesmas Bondrang bulan Desember 2011-Januari 2012 dengan jumlah 30 orang. Teknik sampling: total sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Analisa data dengan editing, coding dan tabulating.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (60%) ibu mempunyai pengetahuan yang kurang karena 76,7% ibu primipara sehingga pengalamannya kurang. 50% pendidikan ibu SMP dan semua ibu bersalin sebagai ibu rumah tangga. Sikap ibu bersalin sebagian besar (63,3%) positip yang dipengaruhi pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting dan media massa. Tindakan ibu bersalin sebagian besar cukup (63,3%) yang dipengaruhi pengetahuan dan sikap ibu terhadap IMD.
Kesimpulannya sebagian besar ibu bersalin mempunyai pengetahuan yang kurang, mempunyai sikap yang positip dan tindakan yang cukup. Disarankan untuk meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarganya oleh bidan, Puskesmas meningkatkan sosialisasi program IMD. Akademi Kebidanan Harapan Mulya meningkatkan pembelajaran dan pengabdian masyarakat tentang IMD dan bagi peneliti lain dapat meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi IMD.
|
Perilaku Inisiasi Menyusu Dini Oleh Ibu Bersalin di wilayah Puskesmas Bondrang Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo
200902032 - SITI AMINAH
|
INTISARI
P Endang, 2012. Perilaku Kader Posyandu Desa Cepoko Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo
Pembimbing: (I) Khalimi Sany. S.KM, M.Kes (II) Ika Mustika, SST
Kata Kunci : Kader, Posyandu, perilaku
Departemen kesehatan menetapkan visi pembangunan kesehatan dengan strategi menggerakkan dan memberdayakan masyarakat. Salah satunya adalah pemberdayaan masyarakat melalui Upaya Kesehatan bersumber Daya Masyarakat (UKBM). Sehingga dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar yakni pos pelayanan terpadu (Posyandu). Di Kecamatan Ngrayun jumlah kader sebanyak 303, sedangkan yang aktif sebanyak 142 kader (47 %). Di Desa Cepoko jumlah kader sebanyak 52, sedangkan yang aktif sebanyak 23 (44.23%). Ada banyak faktor yang mempengaruhi perilaku kader posyandu, yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, pengetahuan.
Tujuan mengetahui perilaku kader Posyandu Desa Cepoko Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka desain penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini semua kader posyandu Desa Cepoko Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo sebanyak 52 orang. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini total sampling.
Hasil Penelitian perilaku tertutup kader posyandu desa Cepoko Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo dapat dilihat dari pengetahuan dan sikap. Dari pengatahuan 38 orang (73%) responden memiliki pengetahuan kurang, dari sikap 37 orang (71%) kader posyandu desa Cepoko kecamatan Ngrayun kabupetan ponorogo, memiliki sikap negatif terhadap posyandu. Sedangkan perilaku terbuka kader Posyandu dapat dilihat dari hasil tindakan kader posyandu, 41 orang (79%) kader posyandu desa Cepoko kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo memiliki praktek atau tindakan negatif terhadap posyandu
Mengingat begitu besarnya, fungsi kader dalam kegiatan posyandu, meningkatkan pengetahuan kader posyandu sangat diperlukan untuk memperbaiki sikap dan tindakan kader Posyandu terhadap Posyandu melalui revitalisasi posyandu yang diadakan secara rutin.
|
Perilaku Kader dalam Partisipasi Kegiatan Posyandu di Desa Cepoko Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo
200902008 - ENDANG PRIHATIN
|
|
Perilaku Lansia terhadap Perubahan Fisik pada Masa Lansia di Desa Kalisat Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo
201001021 - IVAO MONTANA
|
|
Perilaku Lansia terhadap Senam Lansia Di Desa Campursari Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo
200801001 - ASTUTY SRY WEDARY ZULVA
|
INTISARI
Banu, Afrida M.K. 2013. Perilaku Abortus Provokatus Kriminalis Pada Pasien Rawat Inap Di Ruang Bersalin Rumah Sakit Daerah Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp., M.Kes (II) Etika Desi Yogi Yana, S.ST
Kata kunci: Perilaku, Abortus Provokatus Kriminalis, Pasien Rawat Inap
Angka kejadian aborsi di ruang kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Kefamenanu pada tahun 2011 tercatat 6 kasus aborsi dari 20 kejadian abortus tercatat 3 kematian maternal akibat aborsi dalam rentang waktu 2-3 tahun terakhir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku abortus provokatus kriminalitas pada pasien rawat inap di RSUD Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara pada bulan Januari-Maret 2013. Populasi adalah semua Ibu dengan Abortus Provokatus Kriminalis pada pasien rawat inap di ruang bersalin Rumah Sakit Umum Daerah Kefamenanu. Sampel diambil semua Ibu dengan diagnosa Abortus Provokatus Kriminalis pada pasien rawat inap di ruang bersalin, Rumah Sakit Umum Daerah Kefamanu yang dirawat tahun 2010-2012 sebanyak 30 ibu. Teknik sampel menggunakan total sampling. Sebagai alat pengumpul data digunakan kuesioner. Variabel dalam penelitian ini adalah perilaku dengan sub variabel pengetahuan, sikap dan tindakan. Pengolahan data dengan editing, tabulating dan skoring.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar yaitu 16 (53,3%) ibu memiliki pengetahuan kurang mengenai abortus provokatus kriminalis, sebagian besar yaitu 19 (63,3%) ibu memiliki sikap negatif, hampir seluruhnya yaitu 25 (83,3%) ibu mempunyai tindakan negatif terhadap abortus provokatus kriminalis. Hampir seluruhnya yaitu 29 (96,67%) responden memiliki perilaku negatif terhadap abortus provokatus kriminalis.
Disarankan agar kepada para petugas kesehatan dan lembaga terkait mau memberikan penyuluhan dan konseling kepada masyarakat mengenai berbahayanya melakukan abortus provokatus kriminalis. Derajat kesehatan masyarakat akan meningkat jika perempuan lebih bisa menjaga kesehatan reproduksinya.
|
Perilaku Oburtus Provokatus Kriminalis pada Pasien Rawat Inap di Ruang Bersalin RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara
201202001 - AFRIDA MARIA KRISTOFORA BANU
|
|
Perilaku Orang Tua tentang Pemilihan Alat Permainan Edukatif (APE) Anak Usia 4-5 Tahun di Taman Kanak-kanak Pesantren Anak Sholeh Baitul Qur`an Gontor Desa Gontor Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
201001057 - RISQIYAH LAILA
|
INTISARI
Astrini, Venti. 2011. Perilaku Orang Tua Terhadap Pendidikan Seks Pada Remaja Kelas XI SMK PGRI 1 Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Khalimy Sany,S.K.M,M.Kes, (II) Etika Desy Yogi, S.ST
Kata kunci : Perilaku, Orang Tua, Pendidikan Seks Remaja
Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan berbagai pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru, termasuk pengalaman berinteraksi dengan lawan jenis sebagai bekal manusia dewasa berlangsung (Nugraha, 2010). Salah satu penyebab pasti berbagai permasalahan pada remaja terjadi akibat pengetahuan seksualitas saat ini masih kurang dan tidak tepat, keadaan ini terjadi karena remaja tidak mendapatkan pendidikan seks terutama dari orang tua dan guru selaku orang tua di rumah, hal ini ditunjukkan dengan didapatkan 25 siswa yang dinyatakan hamil di luar nikah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku orang tua terhadap pendidikan seks pada remaja kelas XI SMK PGRI 1 Ponorogo.
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai diatas maka desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Pada penelitian ini populasinya adalah orang tua remaja kelas XI SMK PGRI 1 Ponorogo yaitu sejumlah 374 orang dan sampel 37 orang, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan teknik pengambilan secara simple random sampling. Pada pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner pada orang tua remaja kelas XI SMK PGRI 1 Ponorogo.
Hasil penelitian adalah sebagian besar yaitu 25 responden (67,56%) mempunyai pengetahuan yang kurang tentang pendidikan seks pada remaja, sebagian besar yaitu 21 responden (56,76%) mempunyai sikap negatif yaitu tidak mendukung akan pendidikan seks pada remaja, dan dalam praktek atau tindakan didapatkan hampir seluruhnya yaitu 36 responden (97,30%) mempunyai tindakan yang kurang terhadap pendidikan seks pada remaja. Sedangkan dari hasil tabulasi silang didapatkan pada tindakan kurang dengan pengetahuan kurang, dan sikap negatif 15 responden (40,54%), dengan sikap positif 9 responden (24,32%), dan pada pengetahuan cukup dengan sikap negatif 4 responden (10,81%), dengan sikap positif 3 responden (8,20%), serta pada pengetahuan baik dengan sikap negatif 2 responden (5,40%), dengan sikap positif 3 responden (8,20%). Sedangkan pada tindakan baik dengan pengetahuan kurang dan sikap positif 1 responden (2,71%).
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah diharapakan orang tua remaja untuk menambah pengetahuan tentang pentingnya pendidikan seks pada remaja sehingga dapat memberikan pendidikan seks nantinya pada anak secara dini dan sesuai tahapan umur.
|
Perilaku Orang Tua terhadap Pendidikan Seks Pada remaja Kelas XI SMK PGRI I Ponorogo
200801033 - VENTI ASTRINI
|
INTISARI
Warits, Hayyu Nur. 2013. Perilaku Orang Tua dalam Perawatan Gigi Dan Mulut Anak di TK.Harapan Alastuwo Desa Alastuwo Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan.Karya Tulis Ilmiah.Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.Pembimbing (I) Hariyanto, M.Pd (II) Etika Desi Yogi Yana S.ST
Kata kunci : Perilaku, Orang Tua, Perawatan Gigi dan Mulut Anak
Berdasarkan data penelitian tentang kesehatan gigi dan mulut pada anak menunjukkan Di Indonesia sebanyak 89% anak dibawah usia 12 tahun menderita penyakit gigi dan mulut. Perawatan gigi dan mulut yang tidak tepat akan mengakibatkan gangguan kesehatan gigi dan mulut pada anak. Faktanya masih banyak orang tua yang masih belum menyadari akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak yang menimbulkan masalah caries gigi, bau mulut, sariawan dan gigi berwarna. Berdasarkan studi pendahuluan pada bulan juli 2013 di TK.Harapan Alastuwo diketahui bahwa 12 orang tua berpengetahuan baik, 23 orang tua berpengetahuan cukup terhadap perawatan gigi dan mulut anak. Tujuan pada penelitian ini adalah mengidentifikasi pengetahuan, sikap, tindakan dan perilaku orang tua terhadap perawatan gigi dan mulut anak.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian ini dilakukan di TK.Harapan Alastuwo Magetan pada bulan mei 2013. Populasi semua orang tua TK.Harapan Alastuwo. Sampel dalam peneliti ini berjumlah 35 orang tua murid. Sampel diambil secara total sampling. Variabel yang digunakan adalah variabel tunggal yaitu perilaku orang tua terhadap perawatan gigi dan mulut anak. Dengan subvariabel pengetahuan, sikap dan tindakan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner. Pengolahan data dengan cara editing, coding, tabulating, dan scoring.
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan sebagian besar responden mempunyai pengetahuan cukup terhadap perawatan gigi dan mulut anak, yaitu sebanyak 18 responden (51,4%), hampir setengahnya sebagian besar 18 responden (51,4%) bersikap positif terhadap perawatan gigi dan mulut anak, sebagian besar 20 responden (57,1%) bertindak positif terhadap perawatan gigi dan mulut anak, dan 35 responden (100%) seluruhnya berperilaku Positif terhadap perawatan gigi dan mulut anak.
Diharapkan bagi lembaga pendidikan, dan orang tua untuk memberi pendidikan, bimbingan, dan mengajari pada anak akan pentingnya dalam melakukan perawatan gigi dan mulut sejak usia dini
|
Perilaku Orang Tua terhadap Perawatan Gigi dan Mulut Anak di TK Harapan Alastuwo Desa Alastuwo Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan
201001028 - NUR HAYYU WARITS
|
INTISARI
Pradevi, Riza. 2011. Perilaku Primigravida Dalam Menghadapi Emesis Gravidarum Di BPS Ny. P Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kep, M. Kes, (II) Dwi Nurjayanti, S.ST
Kata kunci: Perilaku, Primigravida, Emesis gravidarum
Emesis gravidarum adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada trimester I, yang ditandai mual dan muntah. Mual biasanya terjadi pada pagi hari dan terjadi di awal kehamilan setelah siklus menstruasi berakhir. Hal ini terjadi kurang lebih 6 minggu setelah terjadi haid terakhir dan berlangsung kurang lebih 10 minggu. Dan ini bisa terjadi mual dan muntah yang terus-menerus menyebabkan dehidrasi berat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Perilaku primigravida dalam menghadapi emesis gravidarum.
Dalam kehamilan, mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Diperkirakan 7 dari 2000 kehamilan terjadi mual dan muntah yang terus menerus menyebabkan dehidrasi berat. Sedangkan pada BPS Ny. P primigravida yang mengalami emesis gravidarum pada bulan Mei dan Juni sebanyak 31 orang.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Pengambilan sampel dengan menggunakan accidental sampling. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dan wawancara. Sedangkan pengolahan data menggunakan teknik presentase skoring..
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku primigravida dalam menghadapi emesis gravidarum seluruhnya positif dengan spesifikasi sub variabel pengetahuan primigravida sebagian besar baik sebanyak 21 orang (67,74%), sub variabel sikap primigravida sebagian besar dalam kategori positif yaitu 19 orang (61,29%), sedangkan sub variabel tindakan primigravida sebagian besar tepat menanggulangi emesis gravidarum sebanyak 24 orang (77,42%).
Sarannya diharapkan pada primigravida untuk rutin memeriksakan kehamilanya di pelayanan kesehatan. Diharapkan petugas kesehatan (bidan) memberikan penyuluhan dan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) pada saat pertemuan ibu-ibu PKK tentang emesis gravidarum. Bagi institusi diharapkan lebih meningkatkan bimbingan agar mahasiswa memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan penelitian sehingga dapat menjadi peneliti yang profesional sesuai kompetensinya. Diharapkan peneliti lain dapat melakukan penelitian lebih lanjut untuk dikembangkan menjadi lebih baik dari segi lain
|
Perilaku Primigravida dalam Menghadapi Emesis Gravidarum di BPS Ny.â€P†Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo
200801029 - RIZA PRADEVI
|
INTISARI
Rohmawati. 2013. Perilaku Primigravida Trimester I Terhadap Perubahan Fisiologis Masa Kehamilan di Puskesmas Wringinanom Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Hj. Murniati, SST.,M.Kes (II) : Bibi Amikasari, SST.
Kata Kunci : Perilaku, Primigravida Trimester I, Perubahan Fisiologis Masa Kehamilan
Berdasarkan data Puskesmas Wringinanom Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo tahun 2011 di dapatkan jumlah ibu hamil 312 orang, dan ibu hamil normal 264 orang (84.61%), dan yang resiko tinggi 48 orang (18.18%). Sedangkan pada wawancara pendahuluan dari 5 orang didapatkan adanya perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan sehingga mengalami ketidaknyamanan dalam masa kehamilan diantaranya 5 orang (62,5%) dengan mual muntah / emesis gravidarum, 3 orang dengan sering kencing (37,5%). Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku ibu primigravida trimester I terhadap perubahan fisiologis masa kehamilan di Puskesmas Wringinanom Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif penelitian ini dilakukan di Puskesmas Wringinanon Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo. Sedangkan waktu penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2013. Populasinya adalah semua primigravida trimester I di Puskesmas Wringinanon Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo, yang berjumlah 32 orang, pada bulan Mei 2013, dan sampel yang digunakan berdasarkan kriteria inklusi yang berjumlah 32 orang, teknik sampling menggunakan total sampling, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner baik pada sub variabel pengetahuan, sikap dan tindakan.
Berdasarkan hasil penelitian dari 32 responden yang diteliti didapatkan 31 responden (96,9%) berperilaku negatif. Sedangkan pada sub variabel didapatkan hampir setengahnya 15 responden (46,9%) berpengetahuan baik, sebagian besar 20 responden (62,5%) bersikap positif, hampir seluruhnya 30 responden (93,8%) mempunyai tindakan negatif.
Peneliti menyarankan bagi pada primigravida trimester I untuk lebih meningkatkan wawasan dan pemahaman terhadap perubahan fisiologis masa kehamilan, sehingga mampu mencegah adanya komplikasi yang mungkin dapat terjadi selama masa kehamilan.
|
Perilaku Primigravida Trmester I terhadap Perubahan Fisologis Masa Kehamilan di Puskesmas Wringinanom Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo
201001038 - ROHMAWATI
|
INTISARI
ASTUTI, WIDHI A. 2012. Perilaku Remaja Putri Dalam Merawat Organ Genetalia Eksterna Pada Siswi Kelas XI SMAN 1 Ngrayun Ponorogo.Karya Tulis Ilmiah.Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.Pembimbing (I) Khalimi Sany, S.KM.,M.Kes (II) Hj. Thursini, S.ST.
Kata kunci : Perilaku, Remaja Putri, MerawatOrgan Genetalia Eksterna
Berdasarkan data penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukkan 75% wanita di dunia pasti menderita keputihan, paling tidak sekali dalam hidupnya. Perawatan genetalia eksterna yang tidak baik akan menjadi pemicu terjadinya keputihan yang patologis. Faktanya banyak remaja putri yang belum mengerti dan peduli bagaimana cara merawat organ genetalia. Berdasarkan studi pendahuluan pada 10 siswi kelas XI SMAN 1 Ngrayun diketahui bahwa 6 siswi berpengetahuan kurang, 2 siswi berpengetahuan cukup dan 2 siswi berpengetahuan baik dalam merawat organ genetalia eksterna.
Tujuan pada penelitian ini adalah mengidentifikasi pengetahuan, sikap dan tindakan remaja putri dalam merawat organ genetalia eksterna pada siswi kelas XI SMAN 1 Ngrayun Ponorogo.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Ngrayun ponorogo pada bulan maret 2012. Populasi semua siswi kelas XI SMAN 1 Ngrayun. Sampel dalam peneliti ini berjumlah 31 siswi. Sampel diambil secara total sampling. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel tunggal yaitu perilaku remaja putri dalam merawat organ genetalia eksterna. Dengan subvariabel pengetahuan, sikap dan tindakan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner. Sedangkan cara pengumpulan data dengan membagi kuesioner pada siswi kelas XI SMAN 1 Ngrayun ponorogo.
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan hampir setengahnya responden mempunyai pengetahuan baik tentang merawat organ genetalia eksterna, yaitu sebanyak 15 responden (48%),sebagian besar responden bersikap positif tentang merawat organ genetalia eksterna, yaitu 19 responden (61%), sebagian besar responden melakukan tindakan dalam merawat organ genetalia eksterna, yaitu 16 responden (52%), responden seluruhnya berperilaku positif dalam merawat organ genetalia eksterna, yaitu 31 responden (100%).
Diharapkan bagi lembaga pendidikan, remaja dan dan instansi terkait untuk memberi pendidikan kepada remaja tentang cara merawat organ genetalia eksterna yang benar.
|
Perilaku Remaja Putri dalam Merawat Organ Genetalia Eksterna Pada Siswi Kelas IX di SMAN 1 Ngrayun Kabupaten Ponorogo
200901003 - ASIH WIDHI ASTUTI
|
INTISARI
SUSANTI, AZIZ, H, I. 2013. Perilaku Remaja Putri Dalam Merawat Organ Genetalia Eksterna Selama Menstruasi Pada Siswi Kelas XI Di MAN Dolopo Kabupaten Madiun. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp., M. Kes, (II) Dwi Nurjayanti, S.ST., M. Kes.
Kata kunci: Perilaku, Remaja Putri, Merawat Organ Genetalia Eksterna, Menstruasi
Menstruasi merupakan salah satu tanda seks primer dari remaja putri yang sudah mengalami pubertas. Menstruasi sendiri sangat rawan dengan pertumbuhan bakteri. Berdasarkan studi pendahuluan pada 10 siswi kelas XI MAN Dolopo didapatkan 3 siswi berpengetahuan kurang dan 7 siswi berpengetahuan cukup dalam merawat organ genetalia eksternaselama menstruasi. Dengan adanya hal tersebut mereka sering mengeluhkan rasa gatal, perih serta iritasi pada organ genetalianya. Tujuan pada penelitian ini adalah mengidentifikasi pengetahuan, sikap, tindakan dan perilaku remaja putri dalam merawat organ genetalia eksternaselama menstruasi pada siswi kelas XI MAN Dolopo.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian ini dilakukan di MAN Dolopo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun pada bulan januari 2013. Populasinya adalah semua siswi kelas XI di MAN Dolopo. Sampel dalam peneliti ini berjumlah 32 siswi dan pengambilan sampel dengan menggunakantotal sampling. Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu perilaku remaja putri dalam merawat organ genetalia eksterna selama menstruasi. Dengan subvariabel pengetahuan, sikap dan tindakan. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Sedangkan cara pengumpulan data dengan membagi kuesioner pada siswi kelas XI di MAN Dolopo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku remaja putri dalam merawat organ genetalia eksterna selama menstruasisebanyak 20 siswi (62,5%) berperilaku positif dan sebanyak 12 siswi (37,5%) berperilaku negatif, dengan spesifikasi sub variabel pengetahuan remaja sebagian besarbaik sebanyak 25 siswi (78%),sub variabel sikapremaja setengahnya dalam kategori positif, yaitu sebanyak 16 siswi (50%), sedangkan sub variabel tindakan remaja sebagian besar tepat dalam merawat organ genetalia eksterna selama menstruasi, yaitu sebanyak 19 responden (59%).
Sarannya, diharapkan bagi lembaga pendidikan dan instansi terkait untuk memberi pendidikan kepada remaja tentang cara merawat organ genetalia eksterna selama menstruasi yang benar agar tidak terjadi dampak yang bisa menyebabkan gangguan pada sistem reproduksi.
|
Perilaku Remaja Putri dalam Merawat Organ Genetalia Eksternal Selama Menstruasi pada Siswi Kelas XI di MAN Dolopo
201001019 - IRMA HERY AZIZ SUSANTI
|
INTISARI
Orrysaati S, Meisthik. 2012. Perilaku Remaja Putri Saat Menghadapi Menarche di Kelas VI SDN Pangkur I, II, III Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing :(I) Hariyanto, M. Pd (II) Etika Desi Yogi S. ST
Kata kunci : Perilaku, Remaja Putri, Menarche.
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan pada bulan Maret 2012 di SDN Pangkur I,II,III pada 20 orang siswi didapatkan 20 (100%) siswi yang berpengetahuan kurang dimana siswi tersebut belum mengetahui informasi tentang menarche dan belum bisa mendefinisikan menarche dengan baik. Sedangkan pada sikap didapatkan 4 (20%) siswi yang bersikap positif dalam menghadapi menarche, dan 16 (80%) siswi yang bersikap negatif dalam menghadapi menarche. Pada tindakan atau praktek didapatkan 2 (10%) siswi yang menghadapi menarche sebagai masalah biasa yang wajar dialami oleh semua wanita, dan 18 (90%) siswi menghadapi menarche sebagai masalah yang besar karena di anggap dapat mengganggu aktifitas sehari- hari.
Tujuan pada penelitian ini adalah mengetahui perilaku remaja putri saat menghadapi menarche di kelas VI SDN Pangkur Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi yang meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, telah dilakukan di SDN Pangkur I, II, III Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi pada bulan Juni 2012. Populasi adalah semua remaja putri kelas VI SDN Pangkur I, II, III, sebanyak 41 siswa. Sampel adalah semua remaja putri yang belum menstruasi kelas VI SDN Pangkur I, II, III dengan tehnik sampling jenuh (total sampling). Variabel dalam penelitian ini yaitu perilaku remaja putri saat menghadapi menarche yang meliputi sub variabel pengetahuan, sikap, dan tindakan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan cheklist, sedangkan cara pengumpulan data dengan membagikan kuesioner pada remaja putri di kelas VI SDN Pangkur I,II, III.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku remaja saat menghadapi menarche dengan spesifikasi sub variabel pengetahuan remaja sebagian besar cukup sebanyak 17 siswa (56.67%), sikap remaja sebagian besar bersikap negatif sebanyak 15 siswa (50%), tindakan remaja sebagian besar bertindak kurang baik sebanyak 23 siswa (76.67%).
Diharapkan para remaja putri memperbanyak membaca buku tentang menarche, dan para guru memberikan pendidikan tentang kesehatan agar pengetahuan remaja bertambah.
|
Perilaku Remaja Putri Saat Menghadapi Menarche di Kelas VI SDN Pangkur I, II, dan III Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi
200901028 - MEISTHIK ORRYSAATI SUSMITA
|
INTISARI
YUASTINI, INTI. 2011. Perilaku Remaja Putri Tentang Kehamilan Tidak di Inginkan di SMK PGRI 1 Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I): Ike Sureni, S.KM., M.Kes (II): dr. Siti Nurfaidah.MMRS
Kata Kunci: Perilaku, Remaja Putri, Kehamilan Tidak Diinginkan
Pada tahun 2003 sekitar 60% kelahiran anak di kalangan remaja di dunia adalah kehamilan yang tidak diinginkan. Ditemukan, bahwa remaja putri di negara berkembang yang terpaksa keluar dari sekolah, sudah melakukan hubungan seks di bawah usia 20 tahun, menikah muda dan tidak pernah menggunakan kontrasepsi. Penyebab utama dari kehamilan tidak diinginkan adalah pergaulan bebas di kalangan remaja. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dari 374 siswa kelas XI SMK PGRI 1 Ponorogo selama tahun 2010 terdapat 25 (6,7%) siswi yang dinyatakan hamil di luar nikah dan beberapa diantaranya harus putus sekolah. Berdasarkan hasil wawancara pada 10 siswi sebagian besar berpengtahuan baik tentangkehamilan tidak diinginkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi pengetahuan, sikap dan tundakan remaja putri tentang kehamilan tidak diinginkan di SMK PGRI 1 Ponorogo. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 71 siswa. Sampel diambil secara probability sampling dengan teknik pengambilan sampel secara simple random sampling. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel tunggal yaitu perilaku remaja dengan subvariabel pengetahuan, sikap dan tindakan.
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan hampir seluruh responden mempunyai pengetahuan baik tentang kehamilan tidak diinginkan, yaitu 68 siswa (95,8%), hampir seluruh responden bersikap positif tentang kehamilan tidak diinginkan, yaitu 37 siswa (52,1%), sedangkan untuk tindakan dari 71 siswa (46,48%) mendapat pendidikan seks dari orang tuanya, 98,59% tidak pernah melakukan hubungan seks, 67,61% pernah berpacaran dengan sepengetahuan orang tuanya, 98,59% tidak pernah melakukan onani atau masturbasi, 77,46% tidak pernah melihat film porno, 66,19% tidak pernah berpacaran di tempat sepi, 38,03% tidak pernah berciuman bibir saat berpacaran, 74,65% tidak pernah melakukan oral seks saat pacaran, dan 29,58% tidak pernah berpelukan saat pacaran.
Sarannya diharapkan Bagi lembaga pendidikan SMK PGRI 1 Ponorogo dapat memberikan pendidikan seks secara dini dan bahaya serta dampak dari kehamilan tidak diinginkan.Bagi institusi pendidikan diharapkan dapat menambah buku-buku tentang bahaya kehamilam tidak diinginkan serta berusaha meningkatkan wawasan Mahasiswa Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.Bagi siswa SMA diharapkan penelitian ini dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan, sikap serta perilaku remaja putri dalam menghadapi bayaha kehamilan tidak diinginkan.
|
Perilaku Remaja Putri Tentang Kehamilan Tidak Diinginkan di SMK PGRI 1Ponorogo Kabupaten Ponorogo
200801016 - INTI YUASTINI
|
Intisari
Tesalonica, Gryca Yogis. 2011. Perilaku Remaja Putri Terhadap Dysmenorea di SMAN 1 Jiwan Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun. Pembimbing (I) : Khalimi Sany, S.KM.M.Kes Pembimbing (II) : Sumini, S.SiT.,M.Kes
Kata Kunci : Perilaku, Remaja Putri, Dysmenorea
Masa remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan manusia yang sering disebut sebagai masa pubertas yaitu masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Di Indonesia angka kejadian sebesar 64.25 % yang terdiri dari 54,89% dysmenorea primer dan 9,36 % dysmenorea sekunder. Di Surabaya didapatkan1,07 %-1,31 % dari jumlah penderita dysmenorea datang kebagian kebidanan (Harunriyanto, 2008). Di SMAN 1 Jiwan Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun hampir 88 (44,89%) siswi tidak masuk sekolah karena dysmenorea, selain itu di SMAN 1 Jiwan Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun didapatkan kurangnya pengetahuan tentang dysmenorea bagi remaja putri.
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui perilaku remaja putri terhadap dysmenorea di SMAN 1 Jiwan Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun
Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang digunakan dengan tujuan utama untuk memperoleh gambaran tentang suatu keadaan secara obyektif dalam penelitian ini untuk mengetahui perilaku remaja putri terhadap dysmenorea di SMAN 1 Jiwan Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun, dengan jumlah populasi 383, kemudian yang digunakan menjadi sampel penelitian berjumlah 196 siswa yaitu semua remaja putri SMAN 1 Jiwan Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun, dengan menggunakan teknik sampling menggunakan Random Sampling. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Jiwan Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun, sedangkan waktu penelitian akan dilakukan pada bulan September 2011. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner pada masing – masing sub variabel dengan mengacu konsep teori pada bab 2.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tabulasi silang dari 3 sub variabel perilaku yang terdiri dari: pengetahuan sikap dan tindakan didapatkan hampir setengahnya 92 responden (46,97%) berpengetahuan baik dan 87 responden (44,38%) berpengetahuan cukup dan 17 responden (8,67%) berpengetahuan kurang. Pada sikap didapatkan sebagian besar 110 responden (56,12%) unfavourable, dan hampir setengahnya 86 responden (43,87%) favourable, sedangkan pada tindakan didapatkan sebagian besar 138 responden (70,40%) tindakan yang dilakukan remaja putri terhadap dysmenorea cukup, dan hampir setengahnya 54 responden (27,55%) tindakan remaja putri terhadap dysmenorea kurang dan sebagian kecil 4 responden (2,04%) dilakukan remaja putri terhadap dysmenorea baik.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diharapkan dapat memberikan motivasi pada peneliti untuk lebih memberikan pelayanan melalui penyuluhan atau informasi dalam pemeriksaan kegiatan dimasyarakat khususnya pada remaja putri yang ada sehingga lebih meningkatkan pengetahuan dalam masa pubertas dan remaja.
|
Perilaku Remaja Putri Terhadap Dismenorea di SMAN 1 Jiwan Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun
200701024 - GRYCA YOGIS TESALONICA
|
INTISARI
Primatasari, Mega. 2010. Perilaku Seksual Pada Remaja SMAN 1 Rejotangan Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung Tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Khalimy Sany,S.K.M,M.Kes, (II) Agus Santosa,S.Kp.,MKes
Kata kunci : Perilaku, Seksual, Remaja
Seksual secara umum adalah sesuatu yang berkaitan dengan alat kelamin atau hal-hal yang berhubungan dengan perkara-perkara hubungan intim antara laki-laki dengan perempuan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku seksual pada remaja SMAN 1 Rejotangan Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai diatas maka desain penelitian yang digunakan adalah â€Deskriptifâ€. Pada penelitian ini populasinya adalah remaja SMAN 1 Rejotangan Kabupaten Tulungagung yaitu sejumlah 153 orang, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan teknik pengambilan secara random sampling .
Hasil penelitian adalah hampir seluruhnya responden mempunyai pengetahuan baik tentang seksual, yaitu 137 orang (89,5%), sebagian besar responden mempunyai sikap positif yaitu tidak mendukung terjadinya hubungan seksual pada remaja yaitu berjumlah 82 orang (53,59). dan dalam praktek atau tindakan didapatkan hampir seluruhnya dari responden pernah berpacaran yaitu 142 orang (92,8%), dan saat berpacaran pernah berpegangan tangan yaitu 139 orang (90,8%). Sebagian besar saat berpacaran pernah memeluk atau dipeluk bahu yaitu 102 orang (66,6%), saat berpacaran pernah memeluk atau dipeluk pinggang 91 orang (59,4%), dan saat berpacaran pernah ciuman bibir 79 orang yaitu (51,6%), Hampir setengahnya saat berpacaran pernah ciuman bibir sambil pelukan 54 orang (35,2%). Sebagian kecil saat berpacaran pernah meraba atau diraba daerah erogen dalam keadaan berpakaian 24 orang 15,6%, saat berpacaran pernah mencium atau dicium daerah erogen dalam keadaan berpakaian 18 orang (11,76%), saat berpacaran pernah saling menempel alat kelamin dalam keadaan berpakaian yaitu 10 orang (6,53%), saat berpacaran pernah meraba atau diraba daerah erogen dalam keadaan tanpa pakaian yaitu 7 orang (4,57%), saat berpacaran pernah mencium/ dicium daerah erogen dalam keadaan tanpa pakaian yaitu 4 orang (2,61%), saat berpacaran pernah saling menempel alat kelamin dalam keadaan tanpa pakaian yaitu 4 orang (2,61%), saat berpacaran pernah melakukan hubungan seksual yaitu 2 orang (1,37%).
Suatu sikap belum tentu otomatis terwujud dalam suatu tindakan, mesti sikap responden dalam penelitian ini sebagian besar positif, namun masih ada remaja yang melakukan tahapan dalam melakukan hubungan seksual, itu dipengaruhi oleh lingkungan. Untuk itu responden diharapkan lebih menjaga diri dan selalu berada di lingkungan yang baik, mesti berada dilingkungan yang bebas di harapkan remaja masih menjaga kepercayaan yang diberikan kedua orangtuanya.
|
Perilaku Seksual pada Remaja di SMAN I Rejotangan Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung
200701034 - MEGA PRIMATASARI
|
INTISARI
Ratnawati. 2013. Perilaku Siswa dan Siswi Kelas 4, 5, 6 dalam Membersihkan Daerah Genetalia Eksterna Setelah Buang Air Kecil (BAK) di SDN Wonodadi kulon 3 Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Karya tulis ilmiah. Akademi kebidanan harapan mulya ponorogo. Pembimbing (1) : Hariyanto M.Pd (II) Etika Desi Yogi Yana S,ST
Kata Kunci: perilaku, genetalia eksterna
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan Tanggal 20 Juli 2013 di SDN wonodadi kilon pada 18 siswa dan 17 siswi didapatkan beberapa masalah yaitu kencing disembarang tempat, tidak cebok setelag kencing, dan tidak mengeringkan genetalia eksterna setelah kencing. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku siswa dan siswi kelas 4, 5, 6 dalam membersihkan daerah genetalia eksterna setelah buang air kecil (BAK).
Metode yang di gunakan pada penelitian ini adalah diskriptif. Populasinya dalam penelitian ini adalah semua siswa dan siswi kelas 4,5,6 SDN Wonodadi Kulon 3 sebanyak 35. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner, sampel yang diambil sebanyak 35 orang, teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling, Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan agustus 2013 dan pengolahan data menggunakan : editing, coding, tabulating dan skoring.
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan Pada pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dalam membersihkan genetalia eksterna didapatkan, 18 responden (51,43%) pengetahuan cukup. Pada sikap didapatkan bersikap positif 11 siswa (61%) bersikap negatif sedangkan pada 14 siswi (82%) bersikap positif. Kemudian pada tindakan didapatkan 13 siswa (72%) memiliki tindakan tepat dan pada siswi didapatkan 17 orang (100%) memiliki tindakan tepat. Sehingga pada perilaku siswa dan siswi kelas 4, 5, 6 dalam membersihkan gaerah genetalia eksterna setelah buang air kecil (BAK) didapatkan 25 responden (71,42%) mempunyai perilaku positif.
Diharapkan bagi lembaga pendidikan, anak usia sekolah dan instansi terkait untuk memberi pendidikan kepada anak tentang cara merawat organ genetalia eksterna yang benar.
|
Perilaku Siswa dan Siswi Kelas 4, 5, 6 dalam Membersihkan Daerah Genetalia Eksterna Setelah Buang Air Kecil (BAK) di SDN Wonodadi Kulon 3 Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan
201001031 - RATNAWATI
|
INTISARI
Yuliastuti,Lilik. 2012.Perilaku Siswa Kelas VII Tentang Pubertas Di SLTPN I
Nguntoronadi Magetan tahun 2012. Karya Tulis Ilmiah. Akademi
Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Haryanto,M.Pd,
Pembimbing (II) Etika Desy Yogi S.ST.
Kata kunci: Perilaku Pubertas, Perkembangan Manusia, Remaja, Pubertas
Pubertas adalah salah satu fase dari perkembangan manusia yaitu masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, bisa diartikan sebagai akhir dari masa kanak-kanak dimana terjadi perubahan fisik, psikologis dan perilaku. Studi pendahuluan yang dilakukan di SLTPN I Nguntoronadi terhadap 10 siswa didapatkan informasi bahwa siswa sebagian besar sudah mendapatkan pelajaran tentang pubertas. Namun masih ditemukan siswa yang merasa takut, cemas, malu, dan ada juga yang mengatakan biasa saja. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku siswa kelas VII tentang pubertas di SLTPN I Nguntoronadi Magetan.
Jenis penelitian ini diskriptif, dengan sampel siswa kelasVII yang sudah mengalami haid bagi perempuan dan yang sudah mimpi basah bagi laki-laki sebanyak 121 siswa. Pengambilan sampel secara random sampling. Varibel yang diteliti meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan. Pengukuran varibel dilakukan menggunakan quisioner tertutup. Analisa statistik deskriptif. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Januari 2012.
Hasil penelitian Perilaku Siswa Kelas VII TentangPubertas Di SLTPN I Nguntoronadi Magetan tahun 2012,berpengetahuan cukup sebanyak 57%, baik sebanyak 28,1%, kurang sebanyak14,9%, sikap siswa yang menunjukkan sikap positif sebanyak 57,9%, sikap negatif sebanyak 42,1%, tindakan baik sebanyak 63,7%, cukup sebanyak 25,6%, dan kurang sebanyak 10,7%.
Kesimpulan dari penelitian menggambarkan siswa kelas VII, terbesar berpengetahuan cukup, bersikap positif, dan bertindak baik. Disarankan bagi institusi pendidikan hendaknya meningkatkan sistem pengajaran, memantapkan program UKS, memasukkan program KRR dalam kurikulum sekolah. Bagi peneliti yang lain perlu adanya penelitian lanjut mengenai faktor-faktor domain apa saja yang mempengaruhi masih adanya perilaku menyimpang pada remaja dalam lingkungan seklah dan masyarakat.
|
Perilaku Siswa Kelas VII tentang Pubertas di SLTP I Nguntoronadi Magetan
200902076 - LILIK YULIASTUTI
|
Rini, Puspita, Dwi, Yunita. 2016. Behavioral Eighth Grade Students Conduct Against dysmenorrhoea in SMPN 1 Lembeyan District of Lembeyan Magetan. Scientific papers. Midwifery Academy Harapan Mulya Ponorogo. Advisor: (1) Sumini, S. Si.T., M.Kes. (2) Catur Wulandari, S. ST.
|
Perilaku Siswi Kelas VIII terhadap Dismenorea di SMPN 1 Lembeyan Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan
201301070 - YUNITA DWI PUSPITA RINI
|
INTISARI
Yuliati, Arna. 2011. Perilaku tertutup dan terbuka Ibu Menyusui dalam Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Banjarejo Kecamatan Taman Kota Madiun Tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing:(1) Khalimi Sany, S.KM., M.Kes, (II) Suprijati, SST
Kata Kunci : Perilaku tertutup dan terbuka, ibu menyusui, ASI eksklusif.
ASI eksklusif adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. Di Puskesmas Banjarejo jumlah bayi 495, bayi dengan ASI eksklusif 29 (9,76%) sedangkan di Kelurahan Banjarejo jumlah bayi 95 dan bayi dengan ASI eksklusif 10 (17,5%) (Dinas Kesehatan Kota Madiun,2009).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku tertutup dan terbuka ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Taman Kota madiun.
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai diatas maka desain penelitian yang digunakan adalah “Deskriftifâ€. Pada penelitian ini populasinya adalah semua ibu menyusui yang mempunyai bayi 0-12 bulan di Kelurahan Banjarejo wilayah kerja Puskesmas Banjarejo Kecamatan Taman Kota Madiun yaitu sejumlah 95 orang. Sampelnya adalah semua ibu menyusui yang mempunyai bayi umur 0-12 bulan di Kelurahan Banjarejo yang datang berkunjung ke Puskesmas Banjarejo Kecamatan Taman Kota Madiun pada bulan Oktober-November 2010 yaitu sejumlah 65 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Accidental Samplingâ€.
Hasil Penelitian untuk perilaku tertutup adalah sebagian besar mempunyai pengetahuan baik yaitu 44 orang (67,70%), sebagian besar responden mempunyai sikap positif atau mendukung dalam pemberian ASI eksklusif yaitu berjumlah 41 orang (63,08%) dan untuk perilaku terbuka dalam praktek atau tindakan ibu menyusui sebagian besar tidak melakukan pemberian ASI eksklusif yaitu berjumlah 58 orang (89,23%). Sehingga perilaku tertutup ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif adalah positif sedangkan untuk perilaku terbuka ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif adalah negatif.
Dengan demikian responden diharapkan menerapkan pengetahuan baik yang dimiliki dan sikap positif atau mendukung, kedalam bentuk praktek atau tindakan dalam pemberian ASI eksklusif. Bidan diharapkan memberikan penyuluhan secara berkesinambungan tentang ASI eksklusif pada responden.
|
Perilaku Tertutup dan Terbuka Ibu Menyusui dalam Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Banjarejo Kecamatan Taman Kota Madiun
200802001 - ARNA YULIATI
|
INTISARI
Rusma, Ellysa N., 2012, Perilaku Ibu Hamil Trimester Pertama Dengan Emesis Gravidarum Dalam Memenuhi Kebutuhan Nutrisi di Wilayah Puskesmas Setono Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Ike Sureni, SKM,M.Kes (II) Dr. Siti Nurfaidah,M.MRS
Kata Kunci : Ibu hamil, nutrisi, emesis gravidarum
Sebelum kehamilan berumur 20 minggu, wanita hamil masih sering mengalami emesis gravidarum. Angka kejadian emesis gravidarum terjadi pada 60 – 80 % primigravida dan 40-60 % pada multigravida. Data di Puskesmas Setono menunjukkan bahwa 68% ibu hamil mengalami emesis gravidarum yaitu pada 32% primigravida dan 36% multigravida. Dampak emesis gravidarum ialah penurunan berat badan, penurunan nutrisi sehingga janin dapat mati dan ibu dapat meninggal akibat perubahan metabolik yang menetap.
Tujuan penelitian untuk mengetahui perilaku ibu hamil dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dengan emesis gravidarum pada trimester pertama di wilayah Puskesmas Setono Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan rancangan cross sectional. Populasi dan sampel adalah semua ibu hamil trimester pertama yang mengalami emesis gravidarum di wilayah Puskesmas Setono bulan Desember 2011 sampai Januari 2012 dengan jumlah 30 orang. Teknik Sampling: sampling jenuh. Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dengan editing, coding dan tabulating. Data pengetahuan dan tindakan dipersentase serta data sikap menggunakan skor T.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (83,3%) ibu mempunyai pengetahuan yang baik tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan emesis gravidarum. Setengah lebih (53,3%) ibu mempunyai sikap yang negatif dalam memenuhi kebutuhan emesis gravidarum. Hampir setengah (40%) ibu mempunyai tindakan yang baik dalam memenuhi kebutuhan emesis gravidarum.
Sarannya bagi ibu hamil dan keluarga untuk meningkatkan pengetahuan dan mendukung ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan emesis gravidarum. Bagi bidan meningkatkan pendidikan kesehatan kepada ibu, suami dan keluarganya. Bagi Puskesmas meningkatkan sosialisasi dan bagi institusi pendidikan meningkatkan proses pembelajaran dan pengabdian masyarakat serta peneliti lain meneliti faktor lain yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan nutrisi pada emesis gravidarum pada trimester pertama.
|
Perlaku Ibu Hamil dalam memenuhi Kebutuhan Nutrisi dengan Emesis Gravidarum pada Trisemester Pertama di Desa Jimbe Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
200902024 - NUR ELLYSA RUSMA
|
INTISARI
Febriyani, Misiyah. BPS Ny.T Kelurahan Patihan Wetan Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Persepsi Ibu Hamil Tentang Senam Hamil Untuk Menghadapi Persalinan Di Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I): Khalimi Sany, S.KM, M.Kes (II) Budi Yulianto, S.Pd, M.kes.
Kata kunci : Persepsi, Ibu hamil, Senam hamil
Senam hamil merupakan terapi latihan gerak yang diberikan pada ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya, baik persiapan fisik maupun mental untuk menghadapi dan mempersiapkan persalinan yang cepat, aman dan spontan. Ibu hamil masih meragukan keamanan saat hamil, mereka masih belum banyakmengetahui mengenai sensm hamil. Hal ini tentu juga akan menyebabkan persepsi yang salah tentang senam hamil.
Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk persepsi ibu hamil tentang senam hamil tentang senam hamil untuk menghadapi persalinan di BPS Ny.T Kelurahan Patihan Wetan Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif.populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di BPS Ny.T Kelurahan Patihan Wetan Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden sesuai dengan karakteristik yang telah di tentukan. Sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan skor-T. Hasil dari penghitungan skor dikategorikan menjadi persepsi positif dan negatif.
Dari hasil penelitian tehadap 30 respoden menunjukkan 40 % responden meiliki persepsi positif dan 60% lagi memiliki persepsi yang negatif mengenai senam hamil. Persepsi positif responden dipengaruhi oleh faktor usia, pengetahuan, pendidikan, usia kehamilan dan pengalaman. Sedangkan persepsi negatif responden dipengaruhi oleh faktor pekerjaan, pengalaman, dan frekuensi kehamilan.
|
Persepsi Ibu Hamil Tentang Senam Hamil untuk Menghadapi Persalinan di BPS Ny “T†Kelurahan Patihan Wetan Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo
200801020 - MISIYAH FEBRIYANI
|
INTISARI
Cahyaningrum Rossita, Putri. Persepsi Ibu Menyusui tentang ASI di Desa Patihan Wetan Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Pembimbing (I) : Khalimy Sany, S.KM.M.Kes. (II) : Dwi Nurjayanti, S.ST., M.Kes
Kata Kunci : Persepsi, Ibu Menyusui, ASI.
Sebuah lembaga survey kesehatan di Indonesia tahun 2007 cakupan ASI Eksklusif menunjukkan masih 53,5%. Rendahnya tingkat pemberian ASI Eksklusif ini menjadi salah satu pemicu rendahnya status gizi dan balita di Indonesia. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dari Dinas Kesehatan bahwa di Kecamatan Babadan cakupan ASI Eksklusif hanya 40%, dan hanya 15 dari 30 ibu menyusui di Desa Patihan Wetan mengerti tentang ASI.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi ibu menyusui tentang cara penerapan ASI di Desa Patihan Wetan Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel diambil dari seluruh populasi sebanyak 33 ibu menyusui. Dengan teknik sampling jenuh. Menggunakan uji T score.
Dari 33 responden lebih dari setengahnya yaitu 28 (84.8 %) responden mempunyai sensasi yang negatif, 28 (84.8 %) responden mempunyai Ambang Absolut yang negatif, 25 (75.75%) responden mempunyai Ambang Deferensial yang negatif, dan 20 (60.5 %) responden mempunyai persepsi yang negatif tentang cara penerapan ASI.
Dengan hasil penelitian yang demikian maka peneliti menyarankan sebaiknya bidan memberikan penyuluhan (pendidikan) kesehatan demi meningkatnya KIA terutama mengenai cara penerapan ASI pada seluruh ibu dan calon ibu pada khususnya.
|
Persepsi Ibu Menyusui tentang Cara Penerapan ASI di Desa Patihan Wetan Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo.
200901005 - CAHYANINGRUM ROSSITA PUTRI
|
INTISARI
Wahyu Purbaningrum, Luciana. 2012. Persepsi Orang Tua Tentang Kebutuhan Bermain Anak Pra Sekolah Di Play Group Desa Ketawang Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Hariyanto, M.Pd (II) Etika Desy Yogi .S.ST.
Kata Kunci : Persepsi, Kebutuhan Bermain, Anak Pra Sekolah,
Persepsi merupakan suatu proses yang dilakukan oleh penginderaan yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui responnya. Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan pada 10 orang di Play Group Desa Ketawang Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun, diperoleh keterangan bahwa 6 orang (60%) responden mengatakan bermain itu baik untuk anak supaya bias bersosialisasi dengan orang lain 4 orang (40%) responden yang menganggap bermain itu tidak perlu, anak yang terlalu banyak bermain membuat mereka menjadi malas belajar, buang waktu dan khawatir nanti kalau anak bermain pakaiannya menjadi kotor. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui gambaran persepsi orang tua tentang kebutuhan bermain anak pra sekolah di Desa Ketawang Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.
ibu yang memiliki anak usia 3 – 6 tahun di play group Desa Ketawang Kecamatan Dolopo Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah, Semua Kabupaten Madiun. Jumlah sampel 32 ibu diambil dengan teknik Total’s Sampling dilaksanakan pada bulan Juli. Variabel yang diteliti adalah persepsi orang tua tentang kebutuhan bermain anak prasekolah usia 3-6 tahun di play group desa Ketawang Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun. Metode pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner untuk menganalisa penelitian ini menggunakan metode prosentase skoring.
Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan bahwa sebagian besar 22 responden (68,75%) mempunyai sensasi yang positif dan hampir setengahnya 10 responden (31,25%) mempunyai sensasi yang negatif tentang kebutuhan bermain anak pra sekolah. Sebagian besar 18 responden (56,25%) mempunyai ambang absolut negatif dan hampir setengahnya 14 responden (43,75%) mempunyai ambang absolut positif tentang kebutuhan bermain anak pra sekolah. Hampir seluruhnya 25 responden (78,12%) mempunyai ambang derefensial positif dan sebagian kecil 7 responden (21,87%) mempunyai ambang derefensial negatif tentang kebutuhan bermain anak pra sekolah. Sebagian besar 24 responden (75%) mempunyai persepsi positif dan sebagian kecil 8 responden (25%) mempunyai persepsi negatif tentang kebutuhan bermain anak pra sekolah.
Diharapkan tenaga kesehatan lebih memberikan pengetahuan kepada orang tua tentang pentingnya kebutuhan bermain anak pra sekolah.
|
Persepsi Orang Tua Tentang Kebutuhan Baermain Anak Pra Sekolah Usia 3-6 Tahun Di Play Group Desa Ketawang Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.
200901026 - LUCIANA WAHYU PURBANINGRUM
|
INTISARI
Yusnita, Ika, 2014. Persepsi Remaja Terhadap Body Image Dalam Menghadapi Perubahan Masa Pubertas Pada Siswi Kelas VII Di SMPN 1 Jenangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (I) : Hariyanto, M.Pd (II) : Bibi Amikasari, SST.,M.Kes
Kata Kunci : Persepsi Remaja, Body Image, Masa Pubertas
Perubahan peran, fisik dan psikologis mempengaruhi konsep diri seseorang dan konsep diri berpengaruh kuat terhadap tingkah laku seseorang. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan pada Bulan November 2013 dari 10 siswi didapatkan 6 siswi mengalami cemas dan takut terhadap perubahan fisiknya, dan 4 siswi tidak cemas atau memiliki persepsi yang biasa saja terhadap perubahan fisiknya. Dampak yang terjadi pada tempat penelitian di SMPN 1 Jenangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo kelas VII terhadap siswi yang mengalami kecemasan terhadap perubahan fisinya adalah rasa minder dan malu sehingga mereka cenderung menutup diri saat ditanya berubahan fisik yang terjadi pada diri mereka dan mampu memberikan dampak yang negatif terhadap sikologisnya seperti menutup diri dari pergaulanya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran persepsi remaja terhadap body image dalam menghadapi perubahan masa pubertas pada Siswi Kelas VII Di SMPN 1 Jenangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah studi deskriptif. penelitian ini telah dilakukan kelas VII di SMPN 1 Jenangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo, bulan April 2014. Populasi adalah semua siswi kelas VII di SMPN 1 Jenangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo, pada Bulan April 2014, dengan jumlah 81 siswi, sampel dengan jumlah 81 siswi dengan menggunakan teknik sampling total sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu persepsi remaja terhadap body image dalam menghadapi perubahan masa pubertas, instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner.
Hasil penelitian hampir seluruhnya 66 responden (81,5%) memiliki persepsi yang kurang dan sebagian kecil 11 responden (13,6%) memiliki persepsi yang cukup dan 4 responden (4,9%) memiliki persepsi yang baik.
Diharapkan untuk menambah informasi dan meningkatkan pengetahuan tentang perubahan fisik dalam masa pubertas melalui buku-buku maupun penyuluhan yang ada di sekolah.
|
Persepsi remaja terhadap Body Image Dalam Menghadapi Perubahan Masa Pubertas Pada Siswi Kelas VII di SMPN I Jenangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
201101032 - IKA YUSNITA
|
INTISARI
Purwitaningsih, Santi. 2012. Hubungan Antara Posisi Persalinan Lithothomi dan Dorsal Recumbent dengan Robekan Perineum pada Ibu Bersalin Primigravida Kala II di Puskesmas Poncol Magetan Tahun 2012. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing (1) Ike Sureni, S.KM., M.Kes (2) Soepami,S.ST.
Kata Kunci: Posisi Persalinan Lithotomi dan Dorsal Recumbent, Robekan Perineum, Ibu Bersalin Primigravida Kala II.
Posisi Persalinan Kala II harus dibuat senyaman mungkin. Posisi persalinan yang baik tidak menimbulkan cedera pada ibu dan bayi. Posisi persalinan yang umum digunakan oleh ibu bersalin di Puskesmas Poncol yaitu posisi lithotomi dan dorsal recumbent. Bedasarkan data di Puskesmas Poncol pada Bulan Desember 2010, ada 48 ibu bersalin, 36 orang (75%) ibu bersalin mengalami robekan perineum dan 12 orang (25%) tidak mengalami robekan perineum.
Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis Hubungan Posisi Persalinan Lithotomi dan Dorsal Recumbent dengan Robekan Perineum pada Ibu Bersalin Primigravida Kala II di Puskesmas Poncol Magetan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian Cross Sectional. Pengambilan sampel secara aksidental (accidental) dimana ibu bersalin primigravida kala II sebanyak 48 yang datang di Puskesmas Poncol Magetan pada Bulan Nopember 2011 sampai Januari 2012 yang dijadikan sampel . Alat pengumpulan data dengan observasi dengan check list serta melihat dari rekam medis klien. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistik chisquare. Probabilitas ï² < 0,05 maka Ha diterima.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 48 respondent, 34 responden (70,8%) mengalami robekan perineum derajat I dan 14 responden (29,2%) mengalami robekan perineum derajat II. Ibu bersalin yang menggunakan posisi Lithotomi yang mengalami robekan perineum derajat I sebanyak 22 orang (91,6%) dan derajat II sebanyak 2 orang (8,34%). Ibu bersalin yang menggunakan posisi Dorsal Recumbent yang mengalami robekan perineum derajat I sebanyak 12 orang (50%) dan derajat II sebanyak 12 orang (50%).Bedasarkan uji statistik dengan chisquare, diketahui bahwa ada hubungan antara posisi persalinan lithotomi dan dorsal recumbent dengan robekan perineum pada ibu bersalin primigravida kala II di Puskesmas Poncol Magetan yang ditunjukkan dengan ï² = 0,001 < 0,05 jadi Ho ditolak dan Ha diterima. Koefisien kontingensi 0,417 menunjukkan keeratan kuat atau hubungan kuat.
Dari penelitian disarankan bagi ibu bersalin dalam persalinannya untuk memilih posisi persalian lithotomi yang meminimalkan terjadinya robekan perineum.
|
Posisi antara Posisi Persalinan dengan Robekan Perineum pada Primigravida Kala II di Puskesmas Poned Poncol Kabupaten Magetan
200902094 - SANTI PURWITANINGSIH
|
INTISARI
Ristinasari, Dian. 2012, Sikap remaja putri terhadap resiko pernikahan dini pada kehamilan di SMK 1 kelas XI Ponorogo Pembimbing (I) : Khalimy Sany, S.KM.M.Kes. (II) : Hj. Murniati, S.ST M.Kes
Kata Kunci : Sikap, remaja putri, resiko pernikahan dini, dan kehamilan.
Di Ponorogo selama tahun 2010 data di Pengadilan Agama sejak Januari sampai Desember terjadi 58 kali permohonan dispensasi kawin yang akan digunakan untuk pernikahan dini atau dibawah umur. Dari hasil study pendahuluan pada 85 siswi putri jurusan Akuntansi siswa SMK I kelas XI Ponorogo diantaranya 4 remaja putri putus sekolah karena hamil. Hasil wawancara dengan 10 siswa SMK 1 kelas XI Ponorogo 7 remaja putri (70 %) tidak sependapat dengan pernikahan dini karena mempunyai dampak yang negatif terhadap kehamilan
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui sikap remaja putri terhadap resiko pernikahan dini pada kehamilan di SMK 1 kelas XI Ponorogo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel diambil dari sebagian populasi sebanyak 77 remaja putri. Dengan teknik simple random sampling. Analisa data menggunakan uji statistik dengan rumus T.
Dari 77 responden lebih dari setengahnya yaitu 75 responden mempunyai kognitif yang negative terhadap resiko pernikahan dini pada kehamilan, 49 responden memiliki afektif yang positif terhadap resiko pernikahan dini pada kehamilan, 39 responden mempunyai konatif yang negatif terhadap resiko pernikahan dini pada kehamilan, dan lebih dari setengahnya yaitu 40 responden mempunyai Sikap yang positif terhadap resiko pernikahan dini pada kehamilan.
Dari hasil penelitian diatas, peneliti dapat mengemukakan saran bagi remaja putri yang belum memahami tentang dampak dari pernikahan dini sebaiknya mereka berusaha menambah pengetahuan mereka baik melalui media informasi ataupun dari orang-orang dilingkungan sekitar mereka yang diaanggap lebih dewasa.
|
Sikap Remaja Putri terhadap Resiko Pernikahan Dini pada Kehamilan di SMK PGRI 1 Kelas XI Ponorogo
200901009 - DIAN RISTINASARI
|
|
Sri Wahyuni
200902104 - SRI WAHYUNI
|
INTISARI
Diastuti, Sri. 2012. Studi Cara Meneran Ibu Inpartu Primigravida Pada Kala II Di Rumah Bersalin Melati Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Pembimbing : (I) Ani Rosita, S.Kep., Ners., M.Kes, (II) Budi Yulianto, S.Pd., M.Kes
Kata kunci : Meneran, Inpartu, Primigravida, Persalinan
Fenomena yang sering ditemui pada ibu inpartu primigravida adalah masih banyak diantara mereka yang belum memahami cara meneran yang benar. Masalah yang timbul dilokasi penelitian sekitar 67% ibu inpartu primigravida masih salah dalam melakukan cara meneran saat persalinan. Akibat ketidakpahaman tersebut dapat menyebabkan cara meneran yang salah, sehingga menyulitkan proses persalinan yang akhirnya dapat menimbulkan masalah lain, seperti persalinan lama yang menyebabkan asfiksi, dan trauma kepala pada bayi. Selain itu, juga dapat menyebabkan robekan pada jalan lahir. Hal ini dapat dicegah melalui upaya penyuluhan atau health education, tentang cara meneran yang benar saat sebelum persalinan, mengajarkan latihan seperti halnya pada senam hamil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara meneran ibu inpartu primigravida pada kala II. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu memaparkan tentang cara meneran ibu inpartu primigravida pada kala II. Dimana cara meneran tersebut dinilai melalui sembilan item, meliputi posisi yang nyaman, instruksi bidan saat kontraksi, posisi kedua tangan, nafas, dan posisi dagu, keadaan mulut, tidak teriak saat ada kontraksi, keadaan mata, meneran pada dubur, posisi pantat, dan istirahat saat tidak kontraksi. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu inpartu primigravida yang bersedia menjadi responden sejumlah 27 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara meneran ibu inpartu primigravida pada kala II salah. Kesalahan terbesar terletak pada cara ibu dalam mengambil posisi yang nyaman sebesar 74,07%, posisi kedua tangan, nafas dan posisi dagu sebesar 74,07%, dan keadaan mata sebesar 66,67%.
Disarankan untuk meningkatkan pelayanan selama masa kehamilan dengan memberikan penyuluhan tentang persalinan khususnya cara meneran yang benar dan pelatihan senam hamil sehingga pada saat proses persalinan ibu akan lebih siap.
|
Studi Cara Meneran Ibu Inpartu Primigravida pada Kala II Persalinan di RB Melati Magetan
200902101 - SRI DIASTUTI
|
|
Studi Diskriptif Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Dysmenorhea pada Siswi SMPN 1 Saradan Kabupaten Madiun
201201031 - ERMA NOVIANTI
|
INTISARI
Puspitaningrum, Ixe Ambar. 2012. Tingkat Kecemasan Akseptor KB Suntik Terhadap Ketidakteraturan Pola Menstruasi di BPS I Desa Nguntoronadi Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (I) Eliya Rohmah, S.Kp.,M.Kes. (II) Dwi Nurjayanti, S.ST.,M.Kes
Kata kunci : Kecemasan, Akseptor KB Suntik, Ketidakteraturan Pola Menstruasi
Penggunaan kontrasepsi suntik di Indonesia menduduki peringkat pertama, namun ada kerugian yang dialami oleh akseptor yaitu perdarahan yang tidak menentu, terjadi amenorea (tidak datang bulan) berkepanjangan, serta masih terjadi kemungkinan kehamilan. Kerugian atau penyulit inilah yang akan menyebabkan peserta KB mengalami kecemasan dan akhirnya menghentikan suntikan KB. Berdasarkan studi pendahuluan terhadap 10 akseptor KB Suntik didapatkan hasil semua akseptor KB suntik mengalami ketidakteraturan menstruasi, diketahui 80% mengalami kecemasan akibat ketidakteraturan menstruasi. Kecemasan akseptor ini mengakibatkan akseptor ingin ganti cara metode KB, dan akseptor tidak kembali suntik pada waktu kunjungan ulang karena menunggu menstruasi dulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan akseptor KB Suntik terhadap ketidakteraturan pola menstruasi di BPS I Desa Nguntoronadi Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Magetan.
Tempat penelitian ini dilaksanakan di BPS I Desa Nguntoronadi Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Magetan, pada bulan Januari sampai dengan Februari 2012. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasional deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua akseptor KB Suntik yang mengalami ketidakteraturan pola menstruasi di BPS I Desa Nguntoronadi Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Magetan sebanyak 60 orang. Sampel diambil secara purposive sampling, dengan besar sampel 30 responden. Data dikumpulkan dengan kuesioner yang telah dibakukan, yaitu menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS).
Hasil penelitian ini menunjukkan hampir seluruh (80%) akseptor KB Suntik mengalami kecemasan ringan dalam menghadapi ketidakteraturan pola menstruasi akibat dari penggunaan KB suntik.
Disarankan adanya penyuluhan tentang metode kontrasepsi suntik dari tenaga kesehatan khususnya bidan kepada akseptor KB suntik, guna meningkatkan pengetahuan akseptor KB Suntik sehingga kecemasan dapat diminimalisir.
|
Tingkat Kecemasan Akseptor KB Suntik terhadap Ketidakteraturan Pola Menstruasi di BPS Ny. “I†Desa Nguntoronadi Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Magetan
200902069 - IXE AMBAR PUSPITANINGRUM
|
INTISARI
Devi candra, Dita ayu. 2012 . Tingkat Kecemasan Mahasiswa Akademi Kebidanan Tingkat III dalam Menyelesaikan Ujian Karya Tulis Ilmiah di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Pembimbing: (1) Eliya Rohmah S.Kp., M.Kes (II) Suprijati S.ST
Kata kunci : Kecemasan, Mahasiswa, Menyelesaikan Ujian KTI .
Cemas adalah keadaan dimana individu atau kelompok mengalami perasaan gelisah (penilaian atau opini) dan aktivitas syaraf autonom dalam berespon terhadap ancaman yang tidak jelas atau non spesifik .Cemas merupakan istilah yang akrab dengan kehidupan sehari-hari yang menggambarkan keadaan khawatir, gelisah yang tidak menentu, takut, tidak tentram dan kadang disertai dengan keluhan fisik. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan dalam menyelesaikan Ujian Karya Tulis Ilmiah di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Penelitian ini merupakan penelitian “Deskriptifâ€. Lokasi penelitian dilakukan di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 48 responden, yaitu mahasiswa yang mengalami kecemasan dalam menyelesaikan Ujian Karya Tulis Ilmiah yang memenuhi kriteria inklusi dengan menggunakan tehnik Total sampling. Sedangkan variabel yang diteliti dalam penelitian ini tingkat kecemasan dalam menyelesaikan Ujian Karya tulis ilmiah Mahasiswa Tingkat III. Data diambil dengan menggunkan kuesioner.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 45 responden yang diteliti hampir sebagian 20 responden (44.4%) menyatakan cemas ringan,15 responden ( 33.3%) menyatakan tidak cemas, sebagian kecil 8 responden (17.7%) cemas sedang, 2 responden (4.4) cemas berat , dan tidak satupun (0%) panik.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka tingkat kecemasan dalam menyelesaikan Ujian Karya Tulis Ilmiah Di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo diharapkan bisa diatasi dengan cara belajar lebih efektif dan belajar pada yang lebih tahu, sehingga tidak akan terjadi kecemasan. Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih menggali lagi faktor-faktor lain selain faktor kecemasan.
|
Tingkat Kecemasan Mahasiswa Akbid Tingkat III dalam Menghadapai Ujian Karya Tulis Ilmiah di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo
200901010 - DITA AYU DEVI CANDRA
|